Anda di halaman 1dari 2

Supaya kita dapat menghitung massa larutan volatil yang diuapkan, langkah pertama yang

dilakukan adalah menentukan massa dari erlenmeyer kosong yang ditutup dengan aluminium foil
dan diikat dengan karet. Kemudian menetukan massa erlenmeyer ditambah larutan volatil ditutup
dengan aluminium foil dan diikat dengan karet. Massa erlenmeyer kosong ditutup dengan
aluminium foil adalah 101,04 g dan 101,10 g. Massa erlenmeyer ditambah larutan volatil ditutup
dengan aluminium foil sebelum diuapkan adalah 105,10 g dan 105,05 g. Pada perlakuan ini,
erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan dikareti agar larutan volatil tidak menguap.
Selanjutnya larutan volatil dipanaskan pada air mendidih sampai semuanya menjadi uap dengan
memberikan lubang pada aluminium foil. Larutan volatil akan menguap dan mendorong udara
yang ada didalam erlemeyer sampai udara tersebut keluar semua dari erlemeyer melalui lubang
yang telah dibuat dan akan berhenti jika kondisinya telah mencapai kesetimbangan yaitu tekanan
uap didalam erlemeyer sama dengan tekanan udara diluar erlemeyer. Dengan mengubah larutan
volatil menjadi gas, sesuai dengan sifatnya yang mudah berubah, gas tersebut akan menempati
seluruh ruang atau volume labu erlenmeyer dan akan berhenti ketika tekanannya sama dengan
tekanan udara di luar erlenmeyer (atmosfer), volume yang sama dengan titik didih air dalam
erlenmeyer dan suhu yang hampir sama dengan suhu air mulai mendidih. Hasil di tabel tidak sesuai
dengan suhu air mulai mendidih. Di table tersebut adalah suhu air saat mendidih. Hal ini
dikarenakan praktikan kurang teliti saat air mulai mendidih
Setelah menguap seluruhnya, erlenmeyer diangkat dan dilap bagian luarnya untuk selanjutnya
didesikator (pendinginan). Pendinginan ini bertujuan untuk menghilangkan kadar air didalam
erlenmeyer. Massa erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil ditambah larutan volatil setelah
diuapkan adalah 101,10 g dan 101,18 g.

Selain mencari massa larutan volatil, kita juga menentukan massa air dengan perlakuan yang
sama dengan kloroform yaitu mengisi penuh erlenmeyer dengan air kemudian dihitung massanya.
Sebelum erlenmeyer terisi air, praktikan harus menimbang massa kosong erlenmeyer. Massa air
yang didapatkan adalah 65,333 g; 65,621 g dan 66,109 g. Selanjutnya, penentuan volume cairan
kloroform dapat ditentukan dengan membandingkan nilai massa cairan yang telah ditimbang
dengan massa jenis yang telah ditentukan dengan penentuan volume air yaitu 1 g/mL. Volume
rata – rata yang diperoleh adalah 65,971 mL. Selanjutnya adalah penentuan berat molekul dari
kloroform menggunakan persamaan:
𝑚
𝐵𝑀 = 𝑅𝑇
𝑉𝑎𝑖𝑟 𝑥 𝑝
Persamaan diatas dihitung dengan tekanan 1 atm dan dengan nilai R = 0,08206 l atm/ml K.
Berat molekul rata- rata yang diperoleh adalah 114,11 g/mol. Sedangkan berat molekul kloroform
menurut tabel yang ada pada literatur adalah 119,5 g/mol. Hasil ini tidak sesuai dengan berat
molekul kloroform sebenarnya. Hal ini dikarenakan ada beberapa faktor yang mengakibatkan
kesalahan dalam pengukuran. Kesalahan itu adalah saat melakukan penimbangan pada labu
erlenmeyer kosong. Massa yang didapat tidak murni massa dari erlenmeyer melainkan didalamnya
penuh dengan udara. Selain itu saat melakukan pemanasan terlalu lama sehingga semua zat benar-
benar menguap seluruhnya. Saat pendinginan juga tidak semua uap yang tersisa kembali menjadi
cairan sehingga mengurangi massanya. Selain itu praktikan juga kurang teliti ketika mengambil
cairan kloroform sehingga membuat massa cairan kloroform berubah atau bisa saja karena
kloroform termasuk senyawa volatil, kloroform menguap dahulu sebelum dipanaskan dalam
penangas.
Penentuan berat molekul senyawa dengan menggunakan metode pengukuran massa jenis gas
ini memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai