Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 1. Jalan Sarad


Panjang Jalan Sarad
No Utama Cabang Ket
(m) (m)
1 25,61 13 Pohon 1
2 23,32 10 Pohon 2
3 20,43 10 Pohon 3
4 21,56 23 Pohon 4
5 19,16 18 Pohon 5
6 17,21 15 Pohon 6
7 23,39 15 Pohon 7
Jumlah 150,68 104

Rata-Rata 21,53 14,86

1. Parameter PWH

Berdasarkan hasil pengamatan parameter PWH dapat dihitung

sebagai berikut :

a. Kerapatan jalan

Dik : L = 14,86

F = 0,04

Dit…? W

Penyelesaian :
𝐿
WD = 𝐹 m/h

14,86
WD = m/h
0,04
WD = 371,5 m/h

1
b. Spasi/ jarak jalan

Dik. WD = 371,5 m

Dit. S..?

Penyelesaian :
10.000
S= m
𝑊𝐷

10.000
S= m
371,5
S= 26,92 m

c. Jarak sarat rat-rata

Dik. WD = 371,5

Dit. REo...?

Penyelesaian :

𝑊𝐴 2500
REo = = m
4 𝑊𝐷

2500
REo = 371,5 m

REo = 6,73 m

d. REm = ∑ Rem/n
17,21
REm = 3

REm = 5,74

e. Faktor korelasi

1. Factor koreksi jaringan jalan

jarak sarat rata rata sebenarnya di lapangan


Vcorr = Jarak sarat rata rata secara teoritis dari model ideal PWH ( REM )

371,5
Vcorr = 6,73

Vcorr = 55,20

2
2. Factor koreksi jalan sarat

jarak sarat rata rata sebenarnya di lapangan ( RET )


Tcorr = Jarak sarat rata rata terpendek di lapangan ( REM )

371,5
Tcorr = 55,20

Tcorr = 6,73

Gabungan kedua factor koreksi tersebut diatas disingkat KG,

yaitu factor pembukaan nilai hutan dimana:

KG = Vcorr × Tcorr

= 55,20 x 6,73
= 371,50
Tabel 2. Jarak pohon ke TPn
No.P’ukur’an REt(m) REm(m)
1 25,61 13
2 23,32 10
3 20,43 10
4 21,56 23
5 19,16 18
6 17,21 15
7 23,39 15
Jumlah 150,68 104

Rata-Rata 21,53 14,86

REo = 6,73 m

REm = 5,74 m

REt = 21,53 m

Sehingga ;

Vcorr = REt/Reo = 21,53 / 6,73 = 3,20


Tcorrn = REt/REm = 21,53 / 5,74 = 3,75
Jadi, KG = Vcorr × Tcorr= 3,20 × 3,75 = 12

3
2. Keterbukaan area PWH

Tabel 3. Pengambilan data


Panjang JS
JPP yang dapat
terangkut JPT JTTTJS JTTP
Utama Cabang
25,61 13 7 5 5 6

Cara kerja :
a. Rasio Pohon Terangkut (RPT)

Pohon terangkut
RPT = 𝑥 100 %
pohon dapat di tebang

7
RPT = 5 x 100%

RPT = 1,4 x 100%

RPT = 140 %

b. Rasio Kerusakan Tegakan Tinggal (RKTT)

Jumlah tegakan tiggal terkena jalan sarad


RKTT = 𝑥 100%
Jumlah tegakan tiggal potensial

5
RKTT = 6 𝑥 100%

RKTT = 0,83 x 100%

RKTT = 83 %

c. Rasio Keterbukaan Area Pemanenan (RKAP)

Lebar x panjang jalan sarat utama


RKAP = 𝑥 100%
Luas petak tebang

6 x 25,61
RKAP = 𝑥 100%
400
153,66
RKAP = 𝑥 100%
400

RKAP = 0,38 x 100%


RKAP = 38 %

4
d. Rasio Keterbukaan Area sementara (RKAS)

Lebar x panjang jalan sarat cabang


RKAS = 𝑥 100%
Luas petak tebang

4 x 13
RKAS = 𝑥 100%
400

52
RKAS = 400 𝑥 100%

RKAS = 0,13 x 100%

RKAS = 13 %

e. Produktifitas Jalan Sarat (PJS)

jumlah Pohon terangkut


PJS = panjang jalan sarad
5
PJS = 25,61

PJS = 0,20 km/pohon


Tabel 4. Efisiensi jalan sarad
RPT RKTT PJS
TPN RKAP RKAS (Km/pohon
NO Ke ( %) (%) (%) (%) )
1 1 140 83 38 13 0,20

B. Pembahasan

Berdasarkan parameter PWH menggambarkan bahwa hasil kerapatan

jalan sarat 371,5, Spasi/ jarak jalan 26,92, Jarak sarat rata-rata (Reo) 6,73 m,

REm 5,74 dan berdasarkan hasil Factor koreksi jaringan jalan atau Vcorr 3,20

dan Factor koreksi jalan sarat atau Tcorr 3,75, jadi gabungan dari kedua

factor koreksi tersebut di atas dapat disingkat. KG yaitu factor pembukaan

nilai hutan dimana KG = Vcorr × Tcorr, jadi nilai KG = Vcorr × Tcorr = 3,20

x 3,75 = 12.

5
Alternatif jalan sarad yang efektif dan efisien rasio pohon terangkut

(RPT) salah satu pertimbangan non-teknis perencanaan jalan sarad adalah

kebijakan perusahaan tentang penebangan pohon, yang menetapkan bahwa

semua pohon potensial harus ditebang dan diangkut seluruhnya ke logpound.

Kebijakan perusahaan tersebut menekankan bahwa perencanaan jalan harus

mengupayakan tercapainya rasio pohon terangkut 140 %, termasuk dalam hal

ini perencanaan jalan sarad. Maka dari itu penempatan jalan sarad kami sudah

efesien karena sudah mencapai rasio pohon terangkut 140%, sesuai dengan

tolak ukurnya.

Rasio keterbukaan areal pemanenan (RKAP) akibat pembuatan jalan

sarad berkisar 14 % maka RKAP pada plot kami efisien. Rasio Keterbukaan

Areal Sementara (RKAS) akibat pembuatan jalan sarad adalah 38 % maka

RKAS pada plot kami efisien. Sedangkan Rasio Kerusakan Tegakan Tunggal

(RKTT) berdasarkan hasil yang saya hitung bahwa kerusakan tegakan tinggal

akibat pembuatan jalan sarad mencapai 83 % maka RKTT di plot efisien.

Sedangkan produktifitas jalan sarad (PJS) yaitu 0,20 km/pohon.

6
BAB V

PENUTUP

A. Kesempulan

Nilai Vcorrnya 3,20 ini sudah tidak termasuk efesien karena sudah

melebihi dari nilai 1.54 dan nilai factor pembukaan nilai hutan ( KG ) yaitu

12 termasuk dalam daerah sedang dan berbukit dan juga dilihat dari tabel

tolak ukur pemilihan alternatif nilai yang kami dapat tidak terlalu berbeda

jauh dengan tolak ukurnya yaitu untuk Pohon terangkut (RPT) 140 %,

kerusakan tingkat tinggi (RKTT) 83%, keterbukaan arael pemanenan (RKAP)

38 %, keterbukaan areal sementara (RKAS) 13 % dan untuk Produktifitas

jalan sarad (PJS) 0,20 km/pohon. Jadi untuk TPN 1 satu ini cukup baik untuk

dilaksanakan pembukaan wilayah hutan.

B. Saran

Perlu adanya pembinaan secara terpadu kegiatan praktik agar

meningkatkan pengetahuan kepada mahasiswa .

7
DAFTAR PUSTAKA

Budiman 1996. Pembuatan Alur Jalan Sayat Diktat kuliah.

Darussalam 1998. Standar Pemilihan Jalan Hutan Diklat Pengawas Eksploitasi


hutan

Elias 1997. Sistem Silvikulturis Dalam Perencanaan Pemanenan Universitas


gadjah Mada
Juta, E. H. P., 1954. Pemungutan Hasil Hutan, Timun Mas NV, Bogor

Marikanto, 1985. Pembukaan Wilayah Hutan dan Angkutan (Major


Transportation), Diklat Pengawas Eksploitasi hutan, Proyek Pendidikan
Latihan Wilayah Departemen Kehutanan Kalimantan Barat, Pontianak..
Muhdi 2006. Kegiatan Memindakan Kayu Dari Tempat Tebang Ke Tempat
Pengumpulan Kayu (Tpn)

Soeparto.1985. Perencanaan System Pengangkutan. Institute Teknik Bandung


Press.Bandung

Sofyan, 1976.Dasar-dasar Konstruksi Jalan Hutan, Pengantar Kultur Teknis


bagian I, yayasan Fakultas kehutanan Universitas gadjah Mada, Yogyakarta.

8
Lampiran 1. Koordinat Plot

1. S : 05000.149’ 3. S : 05000.123’
E : 119045.913’ E : 119045.790’

2. S : 05000.199’ 4. S : 05000.129’
E : 119045.807’ E : 05045.796’

Lampiran 2. Titik Koordinat Setiap Pohon

1. Pohon 1
S : 05000.133’
E : 119045.806’

2. Pohon 2
S : 05000.199’
E : 119045.807

3. Pohon 3

S : 05000.126
E : 119045.800’

4. Pohon 4
S : 05000.124’
E : 119045.794

5. Pohon 5
S : 05000.127’
E : 119045.801’

6. Pohon 6
S : 05000.130’
E : 119045.801’

7. Pohon 7
S : 05000.129’
E : 119045.797’

9
Lampiran 3. Peta Lokasi Plot

10

Anda mungkin juga menyukai