Anda di halaman 1dari 6

Tujuan pembelajaran (instructional objectives) pada masing-masing program pendidikan profesi ini,

mengacu pada rumusan kompetensi jurnalisme menurut UNESCO Model Curricula For Journalism
Education (2007). Pada gilirannya topik, kurikulum beserta silabi, dan metode pembelajaran dalam
pendidikan ini dikembangkan dari acuan yang sama.

Disesuaikan dengan tingkatan peserta dan tahapan pendidikan profesi kewartawanan ini, kurikulum
dan materi pendidikan akan berorientasi pada tiga sumbu yaitu::

1. Sumbu yang meliputi norma-norma, nilai-nilai, alat/perkakas, standar-standar, dan praktik-praktik


jurnalisme (keterampilan standar jurnalisme)
2. Sumbu yang menitikberatkan pada aspek-aspek sosial, kultural, politik, ekonomi, legal, dan etika
praktik jurnalisme baik di dalam maupun luar lingkungan batas nasional.
3. Sumbu yang mencakup pengetahuan wawasan (knowledge of the world) dan tantangan
intelektual jurnalisme (journalism’s intellectual challenges).

Adapun rincian kurikulum pendidikan yang akan diselenggarakan dalam proses sistem belajar-
mengajar di SJI adalah sebagai berikut:

1. Filosofi Profesi Jurnalisme

Topik ini bermaksud memberikan pemahaman mendasar bagi para wartawan tentang hal-hal yang
berkaitan dengan “kemanakah tujuan akhir profesi ini?”Di antara sub-topik yang dicakup di sini adalah
tentang:

 Mengapa menjadi jurnalis?


 Apa artinya menjadi seorang jurnalis?
 Hendak ke mana dengan profesi ini?
 Tanggung jawab profesional seorang jurnalis
 Sejarah perjuangan pers Indonesia
 Integritas seorang jurnalis
 Aneka aliran jurnalisme yang berkembang sesuai dinamika masyarakat

2. Etika Jurnalisme

Topik ini bermaksud menanamkan kesadaran dan sikap mental tentang posisi etika jurnalisme sebagai
suatu kebutuhan mutlak dalam menyandang profesi jurnalisme. Materi topik ini meliputi hal-hal sebagai
berikut:

 Apa artinya etika jurnalisme?


 Mengapa butuh etika jurnalisme?
 Prinsip-prinsip utama etika dan kode etik jurnalisme
 Segitiga hubungan etik, trust dan kredibilitas
 Akuntabilitas publik seorang jurnalis
 Tugas dan peran Dewan Kehormatan PWI dalam pengawasan pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
 Diskusi kasus-kasus pelanggaran kode etik

3. Hukum Pers

Topik ini bermaksud memberikan pengetahuan mengenai posisi wartawan sebagai seorang warga
yang taat hukum, serta sejumlah ketentuan hukum dan perundang-undangan yang melingkupi aktivitas
jurnalisme professional. Liputan topik ini antara lain mencakup:

 Prinsip-prinsip dasar hak dan kewajiban hukum seorang warga


 Undang Undang Pers
 Undang-Undang Penyiaran
 Undang Undang Hak Cipta
 Undang Undang Perlindungan Konsumen
 Undang Undang Kebebasan Informasi Publik
 Undang Undang Anti Pornografi
 Undang-Undang ITE

4. Dasar-dasar Manajemen Pers

Topik ini bermaksud menjelaskan aspek-aspek mendasar dari manajemen sebuah perusahaan
penerbitan pers. Mencakup pengetahuan tentang:

 Pengertian prinsip-prinsip manajemen industri pers


 Keterpaduan mekanisme kerja antara bidang redaksi dan perusahaan
 News room management
 Hubungan jurnalis dengan pemilik media
 Kesejahteraan jurnalis
 Jenjang karier jurnalis
 Kebijakan editorial sebagai pedoman filosofi mekanisme kerja manajemen

5. Hubungan Pers-Pemerintah
Topik ini bermaksud memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai bagaimanakah hubungan
yang ideal antara pers dengan pemerintah. Hal-hal yang menjadi liputan topik ini:

 Hubungan fungsional pers-pemerintah


 Interaksi professional antara kedua belah pihak
 Tanggung jawab kebangsaan (nasional interest)

6. Keterampilan Standar Jurnalisme

Topik ini bermaksud membekalkan serangkaian dasar-dasar keterampilan standar dalam profesi
jurnalis yang mutlak harus dikuasi oleh seorang jurnalis professional. Dalam topik ini diliput dasar-dasar
keterampilan tentang:

a. Bahasa Indonesia Jurnalisme

Topik ini mengupas tentang penggunaan Bahasa Indonesia dalam pers. Bahasa Jurnalistik merupakan
salah satu laras Bahasa Indonesia yang perlu dipahami secara baik dan benar oleh setiap wartawan.
Tujuannya, agar peserta didik dapat memahami spesifikasi penggunaan Bahasa Indonesia Jurnalistik
untuk penulisan berita, feature, reportase dan aneka artikel lainnya di meda massa. Melalui tulisan atau
reportasenya itu, semua kompetensi dan integritas wartawan bisa dilihat. Peserta didik akan diberikan
bekal perihal menulis dengan menggunakan bahasa Indonesia Jurnalistik yang benar sesuai dengan
kaidah tata bahasa yang berlaku.

 Pengertian tentang Bahasa Indonesia Jurnalistik?


 Ciri khas penggunaan “kata,” “kalimat,” dan “isi pernyataan” dalam pers.
 Ekonomi Bahasa atau membuang kata-kata mubazir, membuat kalimat lebih efisien dan efektif.
 Bahasa yang singkat, padat, jelas dan enak dibaca
 Tentang akronim, penggunaan istilah, kata-kata asing, unsur serapan dan kepala berita.
 Istilah konkrit, ekspresif, eufemisme dan sepuluh pedoman bahasa dalam pers.
 Rasa dan logika bahasa

b. Teknik Menulis Berita

Topik ini membahas tentang bagaimana mencari aneka ragam jenis berita dan sekaligus mengenalkan
pola dan bentuk teknik penyajian dan penulisannya. Tujuannya yakni memberikan pemahaman secara
praktis kiat-kiat dasar untuk penulisan berita, diutamakan dalam bentuk “berita lempang” (spot
news/straight news):

 Pengertian tentang konsep berita yang terus berkembang dinamis seiring dengan kemajuan
zaman.
 Memahami aneka jenis berita dan pola teknik penulisannya
 Mengerti tentang sifat-sifat hakiki berita dan kriteria yang menentukan suatu berita mempunyai
arti dan nilai.
 Menguasai keterampilan trik-trik menembus sumber berita dan menyusun TOR (term of
reference).
 Mengumpulkan bahan tulisan lewat peliputan, bacaan, kepustakaan dan wawancara.
 Struktur berita (Piramida tegak, Piramida terbalik dan Paralel)
 Teknik membuat judul berita dan intro berita
 Gaya penulisan berita mutakhir
 Praktik menulis berita

c. Teknik Mencari Berita (Reportase)

Pengenalan dasar-dasar tentang aneka jenis bentuk reportase mulai paling sederhana sampai yang
rumit dan konprehensif, termasuk teknik penulisannya. Tujuan topik materi ini agar peserta didik dapat
memahami tentang cara-cara serta teknik peliputan berita.

 Mengenal aneka ragam teknik reportase


 Menguasai keterampilan trik-trik menembus sumber berita dan menyusun TOR (term of
reference).
 Mengumpulkan bahan tulisan lewat peliputan di lapangan, bacaan kepustakaan dan serangkaian
wawancara.
 Menentukan tema dan fokus liputan serta mencari nara sumber yang kompeten di bidangnya.

d. Teknik Wawancara

Membahas hal-hal penting mengenai persiapan dan cara-cara terbaik dalam melakukan wawancara
guna menggali informasi yang lebih dalam dan akurat dari nara sumber. Tujuannya yakni agar peserta
didik dapat lebih mendalam mengenai berbagai informasi (data atau argumentasi) dari nara sumber
untuk keperluan aneka penulisan reportase.

 Punya tujuan yang jelas


 Mengandalkan persiapan dan riset awal, perlu outline wawancara
 Menyenangkan, bebas dari pola “tekanan” atau interogasi
 Melibatkan atau mewakili khalayak
 Keterangan off the record dan sumber berita
 Mampu mengembangkan logika
 Hindarkan wawancara bertele-tele atau perlu efisien
 Pewawancara berfungsi sebagai pengendali
 Menguasai materi yang mau ditanyakan kepada responden/nara sumber
 Menyusun pertanyaan yang tepat
 Jangan bertindak seperti Jaksa atau Polisi
 Jangan menjamin, hasil wawancara itu pasti dimuat
 Jangan biarkan sumber berita mengoreksi tulisan Anda.
 Praktik wawancara dan menuliskan hasilnya.

e. Pengenalan menulis Feature (Karangan Khas)

Topik ini membahas tentang aneka jenis feature dan cara penulisannya. Tujuan materi topik ini yakni
agar peserta didik dapat memahami pengertian tentang menulis feature (karangan khas), teknik
mencari informasi serta gaya penulisannya sebagai karya jurnalistik (literary journalism) dalam media
massa cetak . Dapat menulis feature secara baik dan benar.

 Pengertian dari berbagai pakar dan praktisi tentang Feature


 Memahami aneka jenis feature
 Model-model teknik penulisan feature
 Struktur penulisan feature, penulisan lead, tubuh feature dan penutup.
 Menggali ide untuk bahan penulisan feature
 Mencari bahan untuk penulisan feature
 Menyusun kerangka tulisan
 Contoh penulisan feature yang gagal dan yang berhasil
 Teknik membuat judul feature
 Teknik membuat intro feature
 Berbagai gaya penulisan feature
 Praktik menulis feature dan membahasnya dengan peserta

f. Prinsip-prinsip praktis jurnalis professional

Topik ini membahas tentang prinsip-prinsip praktis jurnalis profesional yang selalu menjadi tujuan atau
impian bagi setiap orang yang mau menekuni profesi wartawan. Tujuan dari materi ini yakni agar para
peserta didik memperoleh bekal praktis bagaimana seharusnya berfikir, bersikap dan bertindak menjadi
wartawan profesional. Dalam materi ini, peserta didik diberikan bekal tentang kompetensi apa saja yang
harus dipahami dan dikerjakan secara konsisten serta bertanggung jawab oleh seorang jurnalis
professional. Di antara sub-topik yang dicakup di sini adalah tentang:

 Mencakup kesadaran tentang etika, hukum dan karier


 Mencakup pentingnya dikuasai pengetahuan umum dan pengetahuan khusus, termasuk
kebahasaan, sesuai dengan bidang kewartawanan yang bersangkutan
 Mencakup pentingnya dikuasai keterampilan menulis, wawancara, riset, liputan investigasi dan
menggunakan berbagai peralatan kerja berteknologi informasi sesuai karakter media massanya.

g. Pengenalan Foto Jurnalisme

Topik ini membahas tentang pengenalan dasar-dasar teknik fotografi secara umum dan
spesifik mengenai pengertian foto jurnalistik. Tujuannya, agar peserta didik dapat meliput berbagai
peristiwa dalam bentuk foto yang mempunyai nilai berita. Di antara subtopik yang tercakup di sini
adalah tentang:

 Pengertian tentang dasar-dasar teknik fotografi


 Apa yang membedakan antara karya foto jurnalistik dari karya foto non-jurnalistik.
 Editing dalam penyajian karya foto jurnalistik
 Pembuatan captions (teks foto) yang baik dan benar
 Praktik/latihan membuat foto yang layak muat di media

Anda mungkin juga menyukai