Anda di halaman 1dari 34

SALINAN

LAMPIRAN
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 2018
TENTANG
PEDOMAN PELATIHAN KURIKULUM 2013 BAGI GURU
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2018

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam upaya membangun bangsa Indonesia yang berdaulat, berkarakter,
dan sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia, Presiden Joko Widodo-
Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menetapkan visi: Jalan Perubahan untuk
Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian. Untuk
mewujudkan visi tersebut Jokowi-JK menetapkan tujuh misi dan
Nawacita yang semuanya terkait dengan peningkatan mutu pendidikan
menuju terbentuknya manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, adil, makmur, aman,
damai, sentosa, sejahtera, dan madani.
Dalam konteks itu, pewujudan visi, misi, dan Nawacita Jokowi
menyiratkan mengenai arti pentingnya pendidikan yang dapat mendorong
ketersediaan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang kompeten,
profesional, sejahtera, dan bermartabat. SDM Indonesia yang berdaya
saing tinggi, baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional. SDM
Indonesia yang mampu mendorong terwujudnya generasi muda Indonesia
yang berkarakter, berbudi pekerti luhur, dan siap mengawal
pembangunan negara dan bangsa Indonesia di masa mendatang. Hal ini
menegaskan pentingnya peran guru dalam pembangunan sumber daya
manusia di Indonesia.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan
Kurikulum 2013 (K-13) pasal 4 menyebutkan bahwa: Satuan pendidikan
dasar dan pendidikan menengah dapat melaksanakan Kurikulum Tahun
-2-

2006 paling lama sampai dengan tahun pelajaran 2019/2020. Hal ini
berarti bahwa seluruh sekolah diharapkan mampu mengimplementasikan
K-13 secara menyeluruh selambat-lambatnya pada Juli 2019.
K-13 telah diimplementasikan secara bertahap di seluruh Indonesia sejak
tahun pelajaran 2013/2014. Pada tahun pelajaran 2017/2018 ditargetkan
60% sekolah telah menerapkan K-13 dan selanjutnya pada tahun
pelajaran 2018/2019 diharapkan 100% sekolah menerapkan K-13.
Dengan demikian, pencapaian target 100% implementasi K-13 dapat
dipercepat dari rencana sebelumnya.
Pada tahun 2018, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
(Ditjen GTK) memberikan fasilitasi pelatihan kurikulum bagi guru dan
tenaga kependidikan di 78.891 sekolah sasaran yang akan
mengimplementasikan K-13 pada tahun pelajaran 2018/2019.
Pelaksanaan pelatihan K-13 diselenggarakan secara terkoordinasi antara
Ditjen GTK, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen
Dikdasmen), LPMP, Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Ditjen GTK, dan
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota.
Pedoman ini disusun agar menjadi acuan bagi para pemangku
kepentingan pendidikan di dalam penyelenggaraan pelatihan K-13 sesuai
dengan tugas dan kewenangannya masing-masing.

B. Tujuan
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi para pemangku kepentingan
pendidikan yang terlibat di dalam penyelenggaraan pelatihan K-13 kepada
guru dan tenaga kependidikan di sekolah sasaran pada jenjang
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

C. Sasaran
Sasaran Pedoman Pelatihan K-13 bagi guru dan tenaga kependidikan,
yaitu:
1. Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar;
2. Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah;
3. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
4. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PPPPTK);
5. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
-3-

Kependidikan bidang Kelautan, Perikanan, dan Teknologi Informasi


dan Komunikasi (LPPPTK-KPTK);
6. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota;
7. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP);
8. Sekolah Inti penyelenggara pelatihan K-13; dan
9. Sekolah Sasaran pelatihan K-13.

D. Hasil yang Diharapkan


Secara umum, hasil yang diharapkan dari pelaksanaan Pelatihan K-13
bagi guru dan tenaga kependidikan adalah meningkatnya pengetahuan
dan keterampilan guru dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan K-
13, terutama dalam hal:
1. menganalisis kompetensi, pembelajaran dan penilaian;
2. merencanakan pembelajaran yang tertuang dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengintegrasikan
penguatan pendidikan karakter;
3. mempraktikkan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian dengan
mengintegrasikan penguatan pendidikan karakter; dan
4. mempraktikkan pengolahan dan pelaporan hasil belajar.
-4-

BAB II
PROGRAM PELATIHAN K-13

A. Kebijakan Pelatihan K-13


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014
tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan K-13 menyatakan
bahwa satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat
melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai dengan tahun
pelajaran 2019/2020. Ketentuan ini memberi kesempatan kepada
sekolah yang belum siap melaksanakan K-13 untuk tetap melaksanakan
Kurikulum 2006 dan melakukan persiapan untuk mengimplementasikan
K-13, sehingga selambat-lambatnya pada tahun pelajaran 2019/2020
sekolah tersebut telah mengimplementasikan K-13 secara menyeluruh.
Pada tahun 2018 Ditjen GTK memberikan fasilitasi penyelenggaraan
pelatihan K-13 bagi guru dan tenaga kependidikan di 78.891 sekolah
sasaran yang belum mengimplementasikan K-13.
Sekolah Sasaran Pelatihan K-13 tahun 2018 berdasarkan jenjang
pendidikan adalah sebagai berikut.
Jenjang Satuan Pendidikan Jumlah Sekolah
Sekolah Dasar (SD) 55.884
Sekolah Menengah Pertama (SMP) 14.856
Sekolah Menengah Atas (SMA) 4.343
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 3.808
Total Keseluruhan 78.891

B. Prinsip Dasar Pelaksanaan


1. Menyeluruh
Melibatkan semua pemangku kepentingan pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah, termasuk guru dan tenaga
kependidikan.
2. Kolegial
Hubungan kesejawatan yang baik terjadi antara peserta, nara
sumber, penyelenggara pelatihan, Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
(LPMP), dan Ditjen GTK sebagai pemberi fasilitasi pelatihan K-13.
-5-

3. Profesional
Semua pihak memiliki kompetensi yang memadai dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam menyelenggarakan pelatihan K-13.
4. Sikap Percaya
Memiliki sikap saling percaya, bahwa narasumber/fasilitator
memberikan informasi, saran, solusi, dan contoh yang sesuai dengan
implementasi K-13 dan peserta sasaran memiliki kemauan kuat
untuk memahami dan akan melaksanakan K-13 dengan baik.
5. Berdasarkan Kebutuhan
Materi pelatihan K-13 adalah materi relevan yang sesuai dengan
konsep K-13 dan diberikan sesuai dengan kebutuhan guru dan
tenaga kependidikan di sekolah.
6. Berkelanjutan
Pelatihan K-13 diimplementasikan oleh guru dan tenaga
kependidikan di sekolahnya masing-masing dan terus dikembangkan
penguasaannya secara berkelanjutan melalui kelompok kerja, forum
Komite Sekolah, dan forum lainnya yang relevan.
7. Taat Azas
Pelatihan K-13 dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku
dan dapat dipertanggungjawabkan oleh penyelenggara pelatihan.
8. Berbasis Kompetensi
Pelatihan K-13 merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan
komptensi guru dan tenaga kependidikan dalam pemahaman dan
implementasi K-13 yang nantinya akan meningkatkan mutu
pendidikan, oleh karenanya program ini berpedoman pada peraturan
perundang-undangan yang mendukung.
9. Terstandar
Pelatihan K-13 harus memenuhi standar program pelatihan yang
ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
10. Transparan
Proses perencanaan dan pelaksanaan mulai dari persiapan,
pelaksanaan sampai dengan pelaporan dilakukan secara terbuka dan
transparan serta dapat diketahui semua pihak yang berkepentingan.
11. Akuntabel
Proses dan hasil pelatihan K-13 dapat dipertanggungjawabkan
kepada para pemangku kepentingan pendidikan secara administratif,
-6-

finansial, dan akademik. Kredibilitas dari pelaksanaan proses dan


hasil program dapat dipercaya semua pihak.
12. Berkeadilan
Guru dan tenaga kependidikan pada setiap sekolah yang belum
menerapkan K-13 diharapkan mengikuti pelatihan K-13.

C. Pembagian Tugas dan Peran


1. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
a. Menyiapkan materi Pelatihan K-13.
b. Menyiapkan Data Instruktur untuk Pelatihan K-13 .
c. Melaksanakan koordinasi dengan LPMP dan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota/Provinsi untuk Sinkronisasi Pelaksanaan K13.
d. Menyiapkan Data Sekolah yang belum melaksanakan K-13.
e. Menyelaraskan Anggaran pada Unit Teknis untuk mendukung
pelaksanaan K13.
2. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Ditjen GTK adalah unit utama yang memberikan fasilitasi pelatihan
K-13 secara nasional dengan tugas sebagai berikut.
a. Mengembangkan kebijakan pelaksanaan pelatihan K-13 dengan
menyusun Peraturan Direktur Jenderal tentang Pemberian
Bantuan Pemerintah terkait Peningkatan Kompetensi dalam
rangka Pengembangan Keprofesian Berekelanjutan bagi Guru
dan Tenaga Kependidikan.
b. Menyusun Pedoman Pelatihan K-13 bagi Guru dan Tenaga
Kependidikan.
c. Menyusun rencana pelaksanaan pelatihan K-13.
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelatihan K-13 pada dinas
pendidikan provinsi/kabupaten/kota terkait pemetaan sekolah
sasaran pada satuan pendidikan jenjang SD, SMP, SMA, dan
SMK.
e. Menetapkan standar dan strategi pelaksanaan program.
f. Mengembangkan sistem penjaminan mutu dalam pelaksanaan
pelatihan K-13.
g. Menetapkan persyaratan, nama-nama dan standar penetapan
narasumber/fasilitator/instruktur pelatihan K-13.
h. Menetapkan struktur program pelatihan K-13.
i. Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan
-7-

pelatihan K-13.
j. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelatihan K-13.
3. Direktorat Teknis
Direktorat teknis, yaitu Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan
Dasar, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, dan
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan
Menengah, mempunyai tugas-tugas sebagai berikut.
a. Bekerjasama dengan unit terkait dalam penyiapan bahan
pelatihan K-13.
b. Berkooordinasi dengan dinas pendidikan
provinsi/kabupaten/kota yang menjadi sasaran pelatihan K-13.
c. Berkooordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis dan sekolah
penyelenggara pelatihan K-13.
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelatihan K-13.
e. Menetapkan sekolah penyelenggara pelatihan K-13 yang
memenuhi persyaratan sesuai kewenangannya masing-masing
atas usulan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota.
4. Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Ditjen GTK
Unit Pelaksana Teknis, yaitu PPPPTK dam LPPPTK KPTK adalah
penyelenggara pelatihan K-13 dengan tugas-tugas sebagai berikut.
a. Bekerjasama dengan unit terkait dalam penyiapan bahan
Pelatihan K-13.
b. Menetapkan mekanisme pelaksanaan Pelatihan K-13.
c. Melaksanakan Penyegaran/Pembekalan Narasumber Nasional
(jika masih dibutuhkan).
d. Menetapkan nama-nama Instruktur kurikulum.
e. Melaksanakan pelatihan K-13.
f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelatihan K-13.
5. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
a. Mengkoordinasikan persiapan dan pelaksanaan pelatihan K-13
di Dinas Pendidikan sesuai kewenangannya.
b. Mengusulkan sekolah penyelenggara pelatihan K-13 yang
memenuhi persyaratan sesuai kewenangannya masing-masing.
c. Mengijinkan dan menugaskan guru dan tenaga kependidikan
untuk menjadi narasumber/instruktur kurikulum sesuai
kewenangannya masing-masing.
d. Mengijinkan dan menugaskan guru dan tenaga kependidikan
-8-

untuk menjadi peserta pelatihan K-13 sesuai kewenangannya


masing-masing.
e. Menerima laporan dari sekolah penyelenggara pelatihan K-13
berkenaan dengan data sekolah, peserta, dokumen lainnya
untuk ditindaklanjutinya sesuai kewenangannnya masing-
masing.
f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelatihan K-13 di
wilayahnya sesuai dengan kewenangannya masing-masing.
6. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
a. Memfasilitasi Penyediaan Instruktur untuk Pelatihan K13 di
kelompok kerja.
b. Melaksanakan Penyegaran/Pembekalan Narasumber Nasional
(jika masih dibutuhkan).
c. Melakukan Pendampingan Pelaksanaan K13 di Satuan
Pendidikan.
d. Melakukan Pemantauan Keterlaksanaan K13 pada Satuan
Pendidikan.
e. Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota
dalam penetapan sekolah induk/inti beserta sasaran PKB
Implementasi K13.
7. Sekolah Penyelenggara Pelatihan K-13
a. Berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi/
Kabupaten/Kota dalam persiapan dan penyelenggaraan
pelatihan K-13.
b. Bekerjasama dengan unit terkait dalam penyiapan bahan
Pelatihan K-13.
c. Berkoordinasi dengan instansi/unit terkait dalam menentukan
nara sumber/instruktur pelatihan K-13.
d. Melaksanakan pelatihan K-13 sesuai dengan pedoman yang
telah ditetapkan Ditjen GTK.
-9-

BAB III
PELAKSANAAN PELATIHAN K-13

A. Tujuan Pelatihan
Pelatihan K-13 secara umum bertujuan untuk memberikan pengetahuan
dan keterampilan kepada guru dan tenaga kependidikan di sekolah
sasaran dalam mengimplementasikan K-13.
Secara khusus bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepala
sekolah dan guru dalam mempelajari hal-hal sebagai berikut.
1. Dinamika perkembangan kurikulum.
2. Penguatan pendidikan karakter dan literasi dalam pembelajaran.
3. Peningkatan Kompetensi, penguatan Materi, proses Pembelajaran,
dan Penilaian (untuk Jenjang SMK ditambah dengan spektrum SMK
Terbaru).
4. Menganalisis kompetensi, materi pembelajaran, dan penilaian
diantaranya:
a. analisis dokumen SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mata
pelajaran;
b. analisis materi dalam buku teks pelajaran;
c. analisis penerapan model pembelajaran dengan melaksanakan
pembelajaran antara lain dengan pendekatan saintifik, problem-
based learning, project-based learning, dan discovery learning
dengan integrasi penguatan pendidikan karakter;
d. analisis penilaian hasil belajar.
5. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan muatan
keterampilan abad 21 (critical thinking, creativity, communication,
collaboration), penguatan pendidikan karakter dan literasi dalam
pembelajaran.
6. Memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam praktik
pembelajaran, melaksanakan penilaian dengan kemampuan berpikir
tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan mereviu
hasil praktik pembelajaran.
7. Mengelola hasil penilaian (sikap, pengetahuan, dan keterampilan)
dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar.
- 10 -

B. Sasaran Pelatihan
Jumlah sasaran pelatihan K-13 tahun 2018 yang dilaksanakan oleh
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan adalah sebanyak
78.891 sekolah di seluruh Indonesia dengan rincian sebagai berikut.

NAMA PROVINSI SD SMP SMA2 SMK Grand Total


01 - DKI JAKARTA 757 371 37 9 1,174
02 - JAWA BARAT 7,257 2,189 588 130 10,164
03 - JAWA TENGAH 6,797 1,131 156 14 8,098
04 - DI. YOGYAKARTA 347 56 49 38 490
05 - JAWA TIMUR 7,395 1,656 369 779 10,199
06 - ACEH 21 35 3 20 79
07 - SUMATERA UTARA 3,980 1,036 412 489 5,917
08 - SUMATERA BARAT 1,550 286 110 76 2,022
09 - RIAU 1,461 462 167 117 2,207
10 - JAMBI 1,026 272 77 79 1,454
11 - SUMATERA SELATAN 1,861 527 216 130 2,734
12 - LAMPUNG 2,117 544 192 256 3,109
13 - KALIMANTAN BARAT 1,780 523 185 108 2,596
14 - KALIMANTAN TENGAH 1,049 345 107 61 1,562
15 - KALIMANTAN SELATAN 1,160 233 63 35 1,491
16 - KALIMANTAN TIMUR 742 176 47 12 977
17 - SULAWESI UTARA 908 286 92 85 1,371
18 - SULAWESI TENGAH 1,328 335 97 90 1,850
19 - SULAWESI SELATAN 2,622 656 245 194 3,717
20 - SULAWESI TENGGARA 839 308 123 81 1,351
21 - MALUKU 776 261 121 58 1,216
22 - BALI 845 126 32 9 1,012
23 - NUSA TENGGARA BARAT 1,307 361 38 147 1,853
24 - NUSA TENGGARA TIMUR 1,990 699 230 154 3,073
25 - PAPUA 1,080 299 98 54 1,531
26 - BENGKULU 529 167 41 41 778
27 - MALUKU UTARA 529 203 88 73 893
28 - BANTEN 1,751 621 209 331 2,912
29 - BANGKA BELITUNG 277 87 2 366
30 - GORONTALO 378 138 20 22 558
31 - KEPULAUAN RIAU 203 133 30 29 395
32 - PAPUA BARAT 417 122 44 17 600
33 - SULAWESI BARAT 563 155 37 62 817
34 - KALIMANTAN UTARA 242 57 18 8 325
Grand Total 55,884 14,856 4,343 3,808 78,891
Pelatihan K-13 yang dilaksanakan pada tahun 2018 difasilitasi oleh Ditjen
GTK melalui Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar, Direktorat
Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, dan Direktorat Pembinaan
Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Unit
Pelaksana Teknis di lingkungan Ditjen GTK.
Fasilitasi pelatihan K-13 pada Direktorat teknis di bawah Ditjen GTK akan
diselenggarakan oleh sekolah yang ditunjuk sebagai penyelenggaran
pelatihan K-13 oleh Dinas Pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
- 11 -

Guru dan tenaga kependidikan sasaran yang dilatih K-13 adalah dengan
rincian sebagai berikut.
No Instansi/Unit Kerja SD SMP SMA SMK Jumlah
A Ditjen GTK
Direktorat Pembinaan
1. 53.803 1.947 55.750
Guru Pendidikan Dasar
Direktorat Pembinaan
2. Guru Pendidikan 283 292 575
Menengah
Direktorat Pembinaan
56.325
Tenaga Kependidikan 53.803 1.947 283 292
3. 22.566
Pendidikan Dasar dan
78.891
Menengah
UPT di Lingkungan
B 2.081 12.909 4.060 3.516 22.566
Ditjen GTK
1. PPPPTK BBL 157 788 327 417 1.689
2. PPPPTK Bahasa 128 543 202 118 991
3. PPPPTK Penjas BK 251 885 308 204 1.648
PPPPTK Bisnis dan
4. 110 1.160 493 507 2.270
Pariwisata
5. PPPPTK IPA 119 811 235 116 1.281
6. PPPPTK BMTI 358 976 314 256 1.904
7. PPPPTK TK dan PLB 334 456 145 91 1.026
8. PPPPTK Pertanian 128 2.186 698 238 3.250
9. PPPPTK Matematika 79 305 159 114 657
10. PPPPTK Seni Budaya 102 1.344 233 93 1.772
11. PPPPTK PKn dan IPS 68 690 158 229 1.145
12. PPPPTK BOE 81 1.521 369 779 2.750
13. LPPPTK KPTK 109 747 222 208 1.286
14. LPPKS 57 497 197 146 897
Jumlah Total 55.884 14.856 4.343 3.808 78.891
Tenaga kependidikan yang akan dilatih kemampuannya dalam
melaksanakan K-13 adalah kepala sekolah pada jenjang SD, SMP, SMA
dan SMK serta pengawas sekolah. Kepala sekolah dilatih oleh Direktorat
Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah dan
UPT di lingkungan Ditjen GTK. Sedangkan pengawas sekolah, sejumlah
- 12 -

kurang lebih 600 orang dilatih oleh Direktorat Pembinaan Tenaga


Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah.

C. Bentuk, Pola, dan Rentang Waktu Pelatihan


1. Bentuk
Bentuk pelatihan K-13 bagi guru dan tenaga kependidikan
dilaksanakan dengan menggunakan moda tatap muka.
2. Pola
Pola pelatihan K-13 bagi guru dan tenaga kependidikan
menggunakan pola 52 jam pelajaran (JP) (@45 menit).
Skenario pelaksanaan dilakukan secara fleksibel antara lain:
a. Pelatihan reguler pola 52 JP yang dilakukan secara
berkesinambungan selama 5 atau 6 hari;
b. Pelatihan sistem block sesuai dengan kondisi setempat,
dilakukan antara lain dengan cara:
1) minggu pertama sebanyak 3 kali pertemuan (@5JP),
2) minggu kedua sebanyak 3 kali pertemuan (@5JP),
3) minggu ketiga sebanyak 3 kali pertemuan (@5JP),
4) minggu keempat sebanyak 2 kali pertemuan (4JP dan 3
JP);
c. Pertemuan dalam 10 minggu, yang dilakukan 5-6 JP untuk
setiap kali pertemuan.
3. Rentang Waktu
Rentang waktu pelatihan K-13 diharapkan pada bulan Maret-Juli
2018 sebelum pelaksanaan tahun pelajaran 2018/2019.
D. Program
Program yang dikembangkan dalam kegiatan pelatihan K-13 adalah
sebagai berikut.
1. Materi
Materi yang dikembangkan dalam pelatihan K-13 meliputi materi
umum, materi pokok dan materi penunjang sebagaimana tercantum
dalam struktur program. Materi pokok disajikan dengan
mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter.
Untuk materi bagi tenaga kependidikan disesuaikan dengan
kompetensi yang harus dimiliki masing-masing tenaga kependidikan
dalam pelaksanaan K-13.
- 13 -

2. Struktur Program
a. Struktur Program Pelatihan K-13 bagi Guru
JP Narasumber/
No Materi
@ 45’ Fasilitator
A. Materi Umum (8 Jam)
Kebijakan dan Dinamika
1. 2 NS/IN/IP/IK
Perkembangan Kurikulum
2. Penguatan Pendidikan Karakter 2 IP/IK
Penerapan Literasi Dalam
3. 2 IP/IK
Pembelajaran
Penyelenggaraan Pelatihan dan
4. Pendampingan 2 Disdik/UPT

B. Materi Pokok (40 Jam)

Kompetensi, Materi, Pembelajaran,


1. 3 IP/IK
dan Penilaian
Analisis Kompetensi, Pembelajaran,
2.
dan Penilaian
a. Analisis Dokumen : SKL, KI-KD,
3 IP/IK
Silabus, dan Pedoman Mapel
b. Analisis Materi Dalam Buku Teks
3 IP/IK
Pelajaran
c. Analisis Penerapan Model
3 IP/IK
Pembelajaran
d. Analisis Penilaian Hasil Belajar 3 IP/IK
3. Perancangan RPP 6 IP/IK
4. Praktik Pembelajaran dan Penilaian
a. Praktik Pembelajaran dan
12 IP/IK
Penilaian
b. Review Hasil Praktik 2 IP/IK
Praktik Pengolahan dan Pelaporan
5. 5 IP/IK
Penilaian Hasil Belajar
C. Materi Penunjang (4 Jam)
Pembukaan : Kebijakan Peningkatan
1. 1 Disdik/UPT
Mutu Pendidikan
- 14 -

JP Narasumber/
No Materi
@ 45’ Fasilitator
2. Tes Awal 1 Panitia
3. Tes Akhir 1 Panitia
Penutupan : Review dan Evaluasi
4. 1 Disdik/UPT
Pelatihan
Jumlah 52 JP
Keterangan
NS : Narasumber
IN : Instruktur Nasional
IP : Instruktur Provinsi
IK : Instruktur Kabupaten
JP : Jam Pelajaran

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) diintegrasikan di dalam


pelatihan K-13 ini untuk PPK berbasis Kelas, dalam Penilaian, dan
Praktik. Untuk hal ini telah disiapkan modul yang telah
diintegrasikan dengan penguatan pendidikan karakter.
INTEGRASI PPK (12 JP)
Jam PPK PPK
Materi PPK Penilaian
@ 45’ berbasis berbasis berbasis
dan
budaya masyara-
kelas evaluasi PPK
sekolah kat
A. Materi Umum (8 Jam)
1. Kebijakan dan
Dinamika
2
Perkembangan
Kurikulum
2. Penguatan Pendidikan
2 2 JP
Karakter
3. Penerapan Literasi
2 2 JP
Dalam Pembelajaran
4. Penyelenggaraan
Pelatihan dan 2
Pendampingan

B. Materi Pokok (40 Jam)


1. Kompetensi, Materi, 3 1 JP
- 15 -

INTEGRASI PPK (12 JP)


Jam PPK PPK
Materi PPK Penilaian
@ 45’ berbasis berbasis berbasis
dan
budaya masyara-
kelas evaluasi PPK
sekolah kat
Pembelajaran, dan
Penilaian

2. Analisis Kompetensi,
Pembelajaran, dan
Penilaian
a. Analisis Dokumen :
SKL, KI -KD, Silabus, 3 1 JP
dan Pedoman Mapel
b. Analisis Materi
Dalam Buku Teks 3 1 JP
Pelajaran
c. Analisis Penerapan
3
Model Pembelajaran
d. Analisis Penilaian
3 1 JP
Hasil Belajar
3. Perancangan Rencana
Pelaksanaan 6 1 JP
Pembelajaran (RPP)

4. Praktik Pembelajaran
dan Penilaian
a. Praktik Pembelajaran
12 1 JP
dan Penilaian
b. Review Hasil Praktik 2 1 JP
5. Praktik Pengolahan
dan Pelaporan 5 1 JP
Penilaian Hasil Belajar

C. Materi Penunjang (4 Jam)


1. Pembukaan : Kebijakan
Peningkatan Mutu 1
Pendidikan
2. Tes Awal 1
3. Tes Akhir 1
- 16 -

INTEGRASI PPK (12 JP)


Jam PPK PPK
Materi PPK Penilaian
@ 45’ berbasis berbasis berbasis
dan
budaya masyara-
kelas evaluasi PPK
sekolah kat
4. Penutupan : Review
1
dan Evaluasi Pelatihan
Jumlah 52 JP 4 JP 2 JP 2 JP 4 JP

b. Struktur Pelatihan K-13 bagi Kepala Sekolah

No Materi JP @45’

A. Materi Umum 8

1 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan K-13 2

2 Kecakapan Abad 21

a. Penguatan Pendidikan Karakter 2


b. Literasi dalam Pembelajaran 2
c. Kompetensi (USBN dan HOTS) 2
B. Materi Pokok 40
1 Manajemen Implementasi K-13
a. Prinsip Penyusunan K-13 20
b. Pengembangan strategi penyusunan K-13 5
Pengembangan fungsi supervisi akademik dalam
2 15
implementasi K-13
C. Materi Penunjang 4
Pembukaan: Kebijakan Peningkatan Mutu
1 1
Pendidikan
2 Tes Awal 1
3 Tes Akhir 1
4 Penutupan: Review dan Evaluasi Pelatihan 1
Jumlah 52 JP
Keterangan
JP : Jam Pelajaran
- 17 -

c. Struktur Pelatihan K-13 bagi Pengawas Sekolah


Alokasi
No. Materi
Waktu
A. UMUM 8
1. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan K-13 2
2. Kecakapan Abad 21
a. Penguatan Pendidikan Karakter 2
b. Literasi dalam Pembelajaran 2
c. Kompetensi (USBN dan HOTS) 2
B. POKOK 40
1. Manajemen Implementasi K-13
a. Implementasi K-13 21
b. Pengembangan Strategi Penyusunan K-13 4
Pengembangan Supervisi Manajerial dan
2. 15
Supervisi Akademik dalam Implementasi K-13
C. PENUNJANG 4
1. Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan 1
2. Tes Awal 1
3. Tes Akhir 1
4. Penutupan 1
JUMLAH 52

3. Pendekatan dan Metode


Pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan pelatihan K-13
adalah pendekatan pembelajaran orang dewasa (andragogi) yang
melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif. Sedangkan metode
yang digunakan dalam pelaksanaan pelatihan K-13 ini, antara lain:
ceramah, tanya jawab, diskusi, urun pendapat, kerja kelompok,
simulasi, peragaan, presentasi, bermain peran dan metode lain yang
relevan.
4. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan pelatihan K-13 yaitu:
a. bagi guru
1) meningkatnya pemahaman K-13 yang mengintegrasikan
Penguatan Pendidikan Karakter;
- 18 -

2) meningkatnya kompetensi kepribadian, sosial, profesional


dan kompetensi pedagogik bagi guru dalam melaksanakan
K-13 yang mengintegrasikan Penguatan Pendidikan
Karakter;
3) tersusunnya hasil pelatihan K-13 bagi guru yang meliputi:
a) program tahunan;
b) program semester;
c) silabus;
d) rencana pelaksanaan pembelajaran;
e) evaluasi hasil belajar;
4) terdokumentasikannya kegiatan pelatihan K-13 mencakup
pelaksanaan dan hasil-hasilnya;
5) tersusunnya laporan kegiatan pelatihan K-13;
6) terdiseminasikannya hasil pelatihan K-13 kepada guru lain
di sekolah masing-masing yang tidak mendapat kesempatan
mengikuti pelatihan K-13.
b. bagi tenaga kependidikan
1) meningkatnya pemahaman K-13 yang mengintegrasikan
Penguatan Pendidikan Karakter;
2) meningkatnya kompetensi supervisi akademik dan
manajerial bagi tenaga kependidikan dalam K-13 yang
mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter;
3) terdokumentasikannya kegiatan pelatihan K-13 mencakup
pelaksanaan dan hasil-hasilnya;
4) tersusunnya laporan kegiatan pelatihan K-13;
5) diharapkan terdiseminasikannya hasil pelatihan K-13
kepada guru dan tenaga kependidikan lain di sekolah
masing-masing yang tidak mendapat kesempatan mengikuti
pelatihan K-13.

E. Fasilitator dan Panitia


1. Fasilitator
Fasilitator dalam Pelatihan K-13 adalah seluruh pihak yang
ditugaskan menjadi sumber informasi atau fasilitator yang telah
mengikuti kegiatan Bimtek atau program penyegaran implementasi
K-13 dan namanya sudah tercatat dalam direktori Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
- 19 -

Fasilitator terdiri atas:


a. Pejabat di Ditjen GTK, UPT di lingkungan Ditjen GTK, dan Dinas
Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
Menjadi fasilitator pada pelatihan K-13 untuk materi Kebijakan
Kemendikbud.
b. Widyaiswara di PPPPTK dan LPPPPTK KPTK
Menjadi fasilitator pada pelatihan K-13, baik kegiatan yang
diselenggakan oleh UPT maupun kegiatan yang diselenggarakan
oleh sekolah penyelenggara pelatihan K-13 yang ada di provinsi
maupun kabupaten/kota.
c. Instruktur Nasional (IN)
Menjadi fasilitator pada pelatihan K-13 pada kegiatan yang
diselenggarakan oleh sekolah penyelenggara pelatihan K-13 yang
ada di provinsi maupun kabupaten/kota.
d. Instruktur Provinsi (IP)
Menjadi fasilitator pada pelatihan K-13 pada kegiatan yang
diselenggarakan oleh sekolah penyelenggara pelatihan K-13 yang
ada di provinsi (untuk pendidikan menengah).
e. Instruktur Kota/Kabupaten (IK)
Menjadi fasilitator pada pelatihan K-13 pada kegiatan yang
diselenggarakan oleh sekolah penyelenggara pelatihan K-13
yang ada di kabupaten/kota atau kecamatan (untuk
Pendidikan Dasar).
Secara khusus Fasilitator pelatihan K-13 untuk Kepala Sekolah
terdiri dari Tim Pengembang K-13, Narasumber Nasional dan
Instruktur.
a. Tim Pengembang K-13 bagi Kepala Sekolah tahun 2018 adalah
tim penyusun bahan pelatihan K-13 bagi Kepala Sekolah.
b. Narasumber Nasional adalah widyaiswara PPPPTK dan LPMP
yang sudah mengikuti ToT Narasumber Nasional K-13 bagi
Kepala Sekolah Tahun 2018 dan dilatih oleh Tim Pengembang K-
13 bagi Kepala Sekolah.
c. Instruktur:
1) Instruktur yang berasal dari unsur Kepala Sekolah dan
Pengawas Sekolah yang pernah menjadi sasaran Pelatihan
K-13 tahun 2016/2017 dan telah mengikuti pelatihan
Instruktur K-13 bagi Kepala Sekolah tahun 2018.
- 20 -

2) Instruktur yang berasal dari unsur Kepala Sekolah dan


Pengawas Sekolah yang telah menjadi Instruktur pada
Pelatihan K-13 tahun 2016/2017 dan telah mengikuti
penyegaran Instruktur K-13 bagi Kepala Sekolah tahun
2018.
Sedangkan Fasilitator pelatihan K-13 untuk Pengawas Sekolah
adalah Tim Pengembang K-13 bagi Pengawas Sekolah tahun 2018.
2. Panitia
Panitia kegiatan pelatihan K-13 tahun 2018 adalah guru/staf pada
sekolah penyelenggara pelatihan K-13/sekolah sasaran pelatihan K-
13 yang tidak menjadi peserta pelatihan K-13.
Kepala sekolah pada sekolah penyelenggara pelatihan K-13 dapat
merangkap sebagai ketua panitia. Guru sekolah penyelenggara
pelatihan K-13 dapat merangkap sebagai bendahara pada kegiatan
pelatihan K-13.
F. Peserta
Peserta pelatihan K-13 tahun 2018 adalah guru dan tenaga kependidikan
pada sekolah yang belum melaksanakan K-13 dan belum pernah
mengikuti pelatihan K-13 yang diselenggarakan oleh Kemdikbud sesuai
dengan jumlah sasaran pelatihan K-13 yaitu sebanyak 78.891 sekolah di
seluruh Indonesia.
G. Jadwal Pelatihan K-13
1. Jadwal Pelatihan K-13 Bagi Guru
Berikut adalah alternatif jadwal pelatihan K-13 tahun 2018 pada Unit
Pelaksana Teknis di lingkungan Ditjen GTK dan sekolah
penyelenggara pelatihan dengan pola 52 JP.
- 21 -

a. Jadwal pelatihan K-13 selama enam (6) hari


Hari ke- Hari ke- Waktu Hari ke-
No. Waktu Waktu
1 2 3 4 5 6
07.00 – 08.00 – 07.30 –
1. Registrasi B1 B2.c B3 B4.a C3
07.45 08.45 08.15
07.45 – 08.45 – 08.15 –
2. C2 B1 B2.c B4.a B4.a C4
08.30 09.30 09.00
08.30 – 09.30 – 09.00 –
3. C1 B1 B2.d B4.a B4.a
09.15 10.15 09.45
09.15 – 10.15 – Coffee Break 09.45 – Coffee
4. A1
10.00 10.30 10.00 Break
10.00 – Coffee 10.30 – 10.00 –
5. B2.a B2.d B4.a B4.b
10.15 Break 11.15 10.45
10.15 – 11.15 – 10.45 –
6. A1 B2.a B2.d B4.a B4.b
11.00 12.00 11.30
11.00 – 12.00 – Ishoma 11.30 –
7. A2 Ishoma
11.45 13.00 12.15
11.45 – 13.00 – 12.15 –
8. A2 B2.a B3 B4.a
12.30 13.45 13.00
12.30 – 13.45 – 13.00 –
9. ISHOMA B2.b B3 B4.a B5
13.30 14.30 13.45
13.30 – 14.30 – 13.45 –
10. A3 B2.b B3 B4.a B5
14.15 15.15 14.30
Coffee
14.15 – 15.15 – 14.30 –
11. A3 Break/Shalat B5
15.00 15.45 15.15
Ashar
15.00 – 15.45 – 15.15–
12. A4 B2.b B3 B4.a B5
15.45 16.30 16.00
Coffee 16.00 – Coffee
15.45 – Break/ 16.30 – 16.30 Break/
13. B2.c B3 B4.a
16.15 Shalat 17.15 Shalat
Ashar Ashar
16.15 – 16.30 –
14. A4 B5
17.00 17.15
- 22 -

b. Jadwal pelatihan K-13 selama lima (5) hari


Hari ke- Waktu Hari ke-
No. Waktu Waktu
1 2 3 4 5
07.00 – 07.00 – 07.00 –
1. Registrasi B1 B2.c B4.a B4.b
07.45 07.45 07.45
07.45 – 07.45 – 07.45 –
C2 2. B1 B2.c B4.a B4.b
08.30 08.30 08.30
08.30 – 08.30 – 08.30 –
3. C1 B1 B2.c B4.a B5
09.15 09.15 09.15
09.15 – 09.15 – 09.15 –
4. A1 B2.a B2.d B4.a B5
10.00 10.00 10.00
10.00 – 10.00 – 10.00 –
5. Coffee Break Coffee Break
10.15 10.15 10.15
10.15 – 10.15 – 10.15 –
6. A1 B2.a B2.d B4.a B5
11.00 11.00 11.00
11.00 – 11.00 – 11.00 –
7. A2 B2.a B2.d B4.a B5
11.45 11.45 11.45
11.45 – 11.45 – 11.45 –
8. A2 B2.b B3 B4.a Ishoma
12.30 12.30 13.30
12.30 – 12.30 – 13.30 –
9. Ishoma Ishoma B5
13.30 13.30 14.15
13.30 – 13.30 – 14.15 –
10. A3 B2.b B3 B4.a C3
14.15 14.15 15.00
14.15 – 14.15 – 15.00 –
11. A3 B2.b B3 B4.a C4
15.00 15.00 15.45
15.00 – 15.00 –
12. A4 B3 B4.a
15.45 15.45
Coffee
15.45 – Coffee Break/ 15.45 – Break/
13.
16.15 Shalat Ashar 16.15 Shalat
Ashar
16.15 – 16.15 –
14. A4 B3 B4.a
17.00 17.00
17.00 –
15. B3 B4.a
17.45

Untuk jadwal pelatihan K-13 dengan sistem block maupun dengan


sistem pertemuan mingguan hanya dapat dilakukan di sekolah
penyelenggara pelatihan K-13 yang ditunjuk.
- 23 -

2. Jadwal Pelatihan K-13 Bagi Kepala Sekolah


Berikut adalah jadwal pelatihan K-13 tahun 2018 di pusat belajar
dengan mengacu pada struktur program Pelatihan K-13 bagi Kepala
Sekolah.
a. Jadwal PelatihanK-13 di Kecamatan
Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu
Jam Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7
07.30 - 08.15 A2c B1a B1a B2 B2
08.15 - 09.00 C1 A2c B1a B1a B2 B2
09.00 - 09.45 C2 B1a B1a B1a B2 B2
09.45 - 10.00 A1 B1a B1a B1a B2 B2
10.00 - 10.45 Istirahat
10.45 - 11.30 A1 B1a B1a B1b B2 B2
11.30 - 12.15 A2a B1a B1a B1b B2 B2
12.15 - 13.15 Istirahat
13.15 - 14.00 A2a B1a B1a B1b B2
14.00 - 14.45 A2b B1a B1a B1b B2 C3
14.45 - 15.30 Istirahat
15.30 - 16.15 A2b B1a B1a B1b B2 C4
16.15 - 17.00
17.00 - 17.45
19.00 - 19.45 Istirahat
19.45 - 20.30
20.30 - 21.15
*Pelatihan dilaksanakan hingga pukul 16.15 tanpa menyediakan
penginapan

b. Jadwal Pelatihan K-13 di Kota/Kabupaten


Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu
Jam Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7
07.30 - 08.15 A2c B1a B1a B2 B2
08.15 - 09.00 C1 A2c B1a B1a B2 B2
09.00 - 09.45 C2 B1a B1a B1a B2 B2
09.45 - 10.00 A1 B1a B1a B1a B2 B2
- 24 -

Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu


Jam Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7
10.00 - 10.45 Istirahat
10.45 - 11.30 A1 B1a B1a B1b B2 B2
11.30 - 12.15 A2a B1a B1a B1b B2 B2
12.15 - 13.15 Istirahat
13.15 - 14.00 A2a B1a B1a B1b B2
14.00 - 14.45 A2b B1a B1a B1b B2 C3
14.45 - 15.30 Istirahat
15.30 - 16.15 A2b B1a B1a B1b B2 C4
16.15 - 17.00
17.00 - 17.45
19.00 - 19.45 Istirahat
19.45 - 20.30
20.30 - 21.15
*Pelatihan dilaksanakan hingga pukul 16.15 tanpa menyediakan
penginapan

c. Jadwal pelatihan K-13 di provinsi


Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu
Jam Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7
08.00 - 08.45 A2c B1a B1b B2
08.45 - 09.30 A2c B1a B2 B2
09.30 - 10.15 B1a B1a B2 B2
10.15 - 10.30 Istirahat
Check B1a
10.30 - 11.15 B1a B2 C3
In
Check B1a
11.15 - 12.00 B1a B2 C4
In
12.00 - 13.30 Istirahat
13.30 - 14.15 C1 B1a B1a B2
14.15 - 15.00 C2 B1a B1a B2
15.00 - 15.15 Istirahat
15.15 - 16.00 A1 B1a B1a B2
- 25 -

Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu


Jam Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7
16.00 - 16.45 A1 B1a B1a B2
16.45 - 17.30 A2a B1a B1b B2
17.30 - 19.00 Istirahat
19.00 - 19.45 A2a B1a B1b B2
19.45 - 20.30 A2b B1a B1b B2
20.30 - 21.15 A2b B1a B1b B2
*Pelatihan dilaksanakan hingga pukul 19.15 dengan menyediakan
penginapan
Keterangan:
A1. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan K-13
A2. Kecakapan Abad 21
A2a. Penguatan Pendidikan Karakter
A2b. Literasi dalam Pembelajaran
A2c. Kompetensi (USBN dan HOTS)
B1a. Manajemen Implementasi K-13: Prinsip Penyusunan K-13
B1b. Manajemen Implementasi K-13: Pengembangan Strategi
Penyusunan K-13
B2. Pengembangan fungsi supervisi akademik dalam Implementasi
K-13
C1. Pembukaan: Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan
C2. Tes Awal
C3. Tes Akhir
C4. Penutupan: Review dan Evaluasi Pelatihan

3. Jadwal Pelatihan K-13 Bagi Pengawas Sekolah


Berikut adalah contoh jadwal pelatihan K-13 bagi pengawas sekolah
tahun 2018 dengan pola 52 JP mengacu pada struktur program
Pelatihan K-13 bagi Pengawas Sekolah.
Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu
Jam Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7
08.00 - 08.45 A2c B1a B1b B2
08.45 - 09.30 A2c B1a B2 B2
- 26 -

Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu


Jam Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7
09.30 - 10.15 B1a B1a B2 B2
10.15 - 10.30 Istirahat
Check B1a
10.30 - 11.15 B1a B2 C3
In
Check B1a
11.15 - 12.00 B1a B2 C4
In
12.00 - 13.30 Istirahat
13.30 - 14.15 C1 B1a B1a B2
14.15 - 15.00 C2 B1a B1a B2
15.00 - 15.15 Istirahat
15.15 - 16.00 A1 B1a B1a B2
16.00 - 16.45 A1 B1a B1a B2
16.45 - 17.30 A2a B1a B1a B2
17.30 - 19.00 Istirahat
19.00 - 19.45 A2a B1a B1b B2
19.45 - 20.30 A2b B1a B1b B2
20.30 - 21.15 A2b B1a B1b B2
Keterangan:
A1. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan K-13
A2. Kecakapan Abad 21
A2a. Penguatan Pendidikan Karakter
A2b. Literasi dalam Pembelajaran
A2c. Kompetensi (USBN dan HOTS)
B1a. Manajemen Implementasi K-13:
Implementasi K-13
B1b. Manajemen Implementasi K-13:
Pengembangan Strategi Penyusunan K-13
B2. Pengembangan Supervisi Manajerial dan Supervisi
Akademik dalam Implementasi K-13
C1. Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan
C2. Tes Awal
C3. Tes Akhir
C4. Penutupan
- 27 -

H. Penilaian Peserta
Penilaian peserta pelatihan K-13, baik di sekolah penyelenggara pelatihan
K-13 maupun UPT penyelenggara pelatihan K-13 bertujuan untuk
memberikan gambaran yang obyektif tentang pencapaian hasil belajar
peserta diklat.
Hasil penilaian tersebut untuk mengetahui keberhasilan penyelenggaraan
diklat dalam mencapai tujuan dan sasarannya, serta sebagai tindak
lanjut penyempurnaan pelatihan selanjutnya.
Penilaian peserta pada pelatihan K-13 terdiri dari komponen-komponen
berikut:
1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dimaksudkan untuk mengetahui sikap peserta pada
aspek kerjasama, disiplin, tanggungjawab, dan keaktifan. Sikap-sikap
tersebut dapat diamati pada saat menerima materi, melaksanakan
tugas individu dan kelompok, mengemukakan pendapat dan bertanya
jawab, serta saat berinteraksi dengan fasilitator dan peserta lain.
Penilaian aspek sikap dilakukan mulai awal sampai akhir kegiatan
secara terus menerus yang dilakukan oleh fasilitator pada setiap materi.
Namun, untuk nilai akhir aspek sikap ditentukan di hari terakhir atau
menjelang kegiatan berakhir yang merupakan kesimpulan fasilitator
terhadap sikap peserta selama kegiatan dari awal sampai akhir
berlangsung. Hasil penilaian sikap dituangkan dalam format Lembar
Penilaian Sikap.
2. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan
peserta dalam mendemonstrasikan pemahaman dan penerapan
pengetahuan yang diperoleh serta keterampilan yang mendukung
kompetensi dan indikator. Penilaian keterampilan menggunakan
pendekatan penilaian autentik mencakup bentuk tes dan nontest.
Penilaian aspek keterampilan dilakukan pada saat pembelajaran
melalui penugasan individu dan/atau kelompok oleh fasilitator.
Komponen yang dinilai dapat berupa hasil Lembar Kerja dan/atau
hasil praktik sesuai dengan kebutuhan. Hasil penilaian keterampilan
dituangkan dalam format Lembar Penilaian Keterampilan.
3. Tes Akhir (TA)
Tes akhir dilakukan oleh peserta pada akhir kegiatan moda tatap
muka. Peserta yang dapat mengikuti tes akhir adalah peserta yang
- 28 -

memenuhi minimal kehadiran 90% dan mengerjakan tugas-tugas


yang telah diberikan.
Selanjutnya, Nilai Akhir (NA) peserta Program PKB implementasi K-13
diperoleh dengan formula sebagai berikut:
NA = [{(NS x40%)+(NK x60%)}x60%] + [TAx 40%]
Keterangan:
NA : Nilai Akhir
NS : Nilai Sikap
NK : Nilai Keterampilan
TA : Tes Akhir (nilai pengetahuan)
Berikut adalah kategori predikat yang diterima peserta pelatihan K-
13.
Angka Predikat
> 90 – 100 Amat Baik
> 80 – 90 Baik
> 70 – 80 Cukup
> 60 – 70 Sedang
< 60 Kurang

Peserta pelatihan K-13 diharapkan mendapatkan predikat minimal


baik, karena mereka nantinya akan mendiseminasikan hasil
pelatihan K-13 kepada guru-guru yang lain di sekolahnya.
- 29 -

BAB IV
PENJAMINAN MUTU

Penjaminan mutu pelatihan K-13 mencakup semua upaya yang dilakukan


dalam rangka menjamin pelaksanaan program agar dapat terlaksana sesuai
ketentuan, tepat sasaran dan tepat waktu.
A. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengendalian program merupakan kegiatan strategis yang
perlu mendapatkan perhatian melalui monitoring dan evaluasi. Untuk
mengidentifikasi permasalahan maupun tingkat keberhasilan program
pelatihan K-13, dilakukan pengendalian program meliputi perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan. UPT dan sekolah penyelenggara
pelatihan K-13 bertanggungjawab dalam pengendalian pelatihan K-13,
sesuai dengan mapel atau program keahlian yang menjadi
tanggungjawabnya.
B. Pendampingan
Pendampingan Pelaksanaan K-13 di sekolah sasaran Pelaksana K-13
pada tahun 2018/2019 dilakukan oleh Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan. Hal ini dilakukan agar hasil pelatihan K-13 yang
dilaksanakan di sekolah inti oleh peserta pelatihan dapat dilaksanakan di
sekolah masing-masing sesuai dengan ketentuan pelaksanaan K-13
memungkinkan dilakukannya perbaikan dan peningkatan mutu hasil
pelatihan baik dari sisi substansi dan layanan (materi dan metodenya).
C. Monitoring dan Evaluasi Program
Monitoring dan evaluasi program pelatihan K-13 perlu dilakukan sebagai
bagian dari penjaminan mutu program secara menyeluruh. Laporan hasil
monitoring dan evaluasi program merupakan bahan masukan kepada
semua pemangku kepentingan pendidikan. Hasil evaluasi program ini
akan digunakan sebagai bahan kebijakan untuk penyempurnaan dan
pengembangan program selanjutnya.
Mekanisme pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Monitoring dan evaluasi pelatihan K-13 mengacu pada cakupan
pengendalian seperti tersebut di atas, yang meliputi monitoring dan
evaluasi terhadap perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan,
ketercapaian tujuan program, dan pelaporan hasil.
- 30 -

2. Instrumen monitoring dan evaluasi program yang digunakan


disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam hal
ini Ditjen GTK dalam bentuk angket, lembar pengamatan, atau
pedoman wawancara.
3. Sasaran pemantauan meliputi; (1) Penyelenggara Program, termasuk
di dalamnya panitia penyelenggara di daerah, (2) Fasilitator
(Narasumber Nasional, Instruktur Kurikulum), dan (3) peserta.
Jumlah responden disesuaikan dengan kebutuhan dengan
berprinsip pada keterwakilan sasaran pemantauan di seluruh
tempat pelaksanaan program.
4. Pelaksana monitoring dan evaluasi program terdiri dari unsur Ditjen
GTK, Dinas Pendidikan dan UPT.
5. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dilakukan minimal 1
kali selama pelaksanaan kegiatan.
6. Sumber dana pemantauan dibebankan pada DIPA masing-masing
Ditjen GTK, Dinas Pendidikan dan UPT.
7. Penyusunan laporan dilakukan oleh masing-masing pelaksana atau
petugas pemantau.
8. Teknis pelaksanaan dan perangkat monitoring dan evaluasi
disajikan dalam pedoman tersendiri.

D. Pelaporan
Pelaporan kegiatan pelatihan K-13 dilakukan oleh sekolah, UPT, dan
direktorat teknis penyelenggara pelatihan K-13, yang mencakup Laporan
kegiatan pelatihan K-13 secara menyeluruh dilengkapi dokumen
pendukung.
BAB V
STANDAR PENYELENGGARAAN

A. Standar Penyelenggara
Penyelenggara Program Pelatihan K-13 adalah Sekolah Penyelenggara
Pelatihan K-13 yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan sesuai
kewenangannya melalui fasilitasi Direktorat Pembinaan Guru Dikdas,
Direktorat Pembinaan Guru Dikmen dan Direktorat Pembinaan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah, serta UPT di lingkungan
Ditjen GTK, yaitu PPPPTK dan LPPPTK KPTK.
B. Standar Fasilitator
Fasilitator pelatihan K-13 terdiri dari Narasumber Nasional (NN),
Instruktur Provinsi (IN), dan Instruktur Kab/Kota (IK).
1. Narasumber Nasional (NN) adalah Instruktur K-13 tingkat pusat,
provinsi, tim manajemen Direktorat PSD/PSMP/PSMA/PSMK,
Puskurbuk, Puspendik, LPTK, PPPPTK, LPPPTK-KPTK, dan LPMP
yang sudah mengikuti Bimtek Penyegaran Narasumber Nasional pada
tahun 2017 serta widyaiswara yang sudah mengikuti Penyegaran K-
13 pada tahun 2018.
2. Instruktur Provinsi (IP) adalah widyaiswara PPPPTK, LPPPTK-KPTK,
dan widyaiswara LPMP, pengawas, kepala sekolah, dan guru yang
sudah mengikuti Bimtek Penyegaran Instruktur Provinsi pada tahun
2017.
3. Instruktur Kabupaten/Kota (IK) adalah widyaiswara PPPPTK,
LPPPTK-KPTK, widyaiswara LPMP, pengawas, kepalas sekolah, dan
guru yang sudah mengikuti Bimtek Penyegaran Instruktur
Kabupaten/Kota pada tahun 2017.
Secara khusus Fasilitator pelatihan K-13 untuk Kepala Sekolah terdiri
dari Tim Pengembang K-13, Narasumber Nasional dan Instruktur.
1. Tim Pengembang K-13 bagi Kepala Sekolah tahun 2018 adalah tim
penyusun bahan pelatihan K-13 bagi Kepala Sekolah.
2. Narasumber Nasional adalah widyaiswara PPPPTK dan LPMP yang
sudah mengikuti ToT Narasumber Nasional K-13 bagi Kepala Sekolah
Tahun 2018 dan dilatih oleh Tim Pengembang K-13 bagi Kepala
Sekolah.
3. Instruktur:
a. Instruktur yang berasal dari unsur Kepala Sekolah dan
-32-

Pengawas Sekolah yang pernah menjadi sasaran Pelatihan K-13


tahun 2016/2017 dan telah mengikuti Pelatihan Instruktur K-13
bagi Kepala Sekolah tahun 2018.
b. Instruktur yang berasal dari unsur Kepala Sekolah dan
Pengawas Sekolah yang telah menjadi Instruktur pada Pelatihan
K-13 tahun 2016/2017 dan telah mengikuti Penyegaran
Instruktur K-13 bagi Kepala Sekolah tahun 2018.
Sedangkan Fasilitator pelatihan K-13 untuk Pengawas Sekolah adalah
Tim Pengembang K-13 bagi Pengawas Sekolah tahun 2018.

C. Standar Pengelolaan/Pelaksanaan
Pengaturan kelas/rombongan belajar pelatihan K-13 diatur sebagai
berikut.
a. Jumlah Peserta : maksimal 40 orang per kelas
b. Jumlah Fasilitator : 2 orang instruktur kurikulum per kelas*)
team teaching
c. Jumlah Panitia : 2 orang per kelas
d. Materi Ajar : Modul cetak, lembar kerja, softcopy bahan
tayang
e. Alat Pembelajaran : Laptop, LCD, Audio system
f. Bahan pembelajaran : sesuai dengan kebutuhan dan/atau
skenario yang ditetapkan
*) Keterangan:
Penetapan jumlah fasilitator sebanyak 2 (dua) orang secara team
teaching dilandasi oleh pertimbangan sebagai berikut:
a. Karakteristik pendidikan orang dewasa (andragogi) pada
prinsipnya diarahkan pada pengembangan pemahaman,
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki peserta sehingga
pola pembelajaran dirancang melalui berbagai aktivitas diskusi,
kerja kelompok, dan presentasi, dan tidak didominasi oleh
pemberian ceramah dan informasi.
b. Mengingat kegiatan diskusi dan terutama kerja kelompok
dilakukan secara bersamaan (paralel) maka fasilitasi dari
fasilitator juga dilakukan secara paralel. Oleh karenanya,
kehadiran 2 (dua) orang fasilitator dalam satu kelas sangat
diperlukan.
-33-

c. Pertimbangan lainnya adalah jumlah peserta sebanyak 40


(empat puluh) orang membutuhkan penanganan dan metode
pembelajaran yang lebih variatif sehingga kehadiran 2 (dua)
orang fasilitator memungkinkan hal tersebut dilakukan.
d. Dalam pelaksanaannya, 2 (dua) orang fasilitator bekerja sama
dalam bentuk team teaching, dimana satu fasilitator dengan
fasilitator lain secara bersama-sama mengelola pembelajaran,
baik dalam fasilitasi pelaksanaan diskusi, kerja kelompok,
praktik, simulasi, dan presentasi, maupun dalam memberikan
penguatan. Dalam hal fasilitator yang satu memberikan
informasi atau penguatan maka fasilitator yang lain akan
bertindak sebagai observer untuk mengamati kegiatan peserta.
Apabila kondisi di suatu daerah tidak memungkinkan dengan jumlah
peserta sebagaimana disebutkan di atas, dan pengajaran bertim
(team teaching), maka dapat dilakukan oleh seorang fasilitator yang
mampu mengendalikan kelas dalam pelatihan.

D. Standar Sarana dan Prasarana


1. Standar Sarana
Secara umum sarana berupa alat dan bahan yang digunakan dalam
pelatihan K-13 meliputi:
a. Pedoman pelatihan K-13
b. Materi Implementasi K-13
c. Soal tes awal dan tes akhir,
d. Laptop atau Notebook,
e. LCD Projector,
f. Sound system sesuai dengan kebutuhan, dan
g. Alat dan bahan lain sesuai kebutuhan materi yang disajikan.
2. Standar Prasarana
Prasarana yang diperlukan untuk pelatihan K-13 adalah yang
memenuhi standar:
a. ruang kelas dilengkapi dengan meja dan kursi yang mampu
menampung 40 orang peserta;
b. memiliki daya listrik yang mencukupi.
-34-

E. Standar Penilaian
Untuk menjamin kualitas pelaksanaan kegiatan, akan dilakukan
penilaian kepada semua peserta pelatihan K-13. Standar penilaian
meliputi jenis dan instrumen penilaian, serta predikat nilai akhir yang
mengacu pada penilaian peserta yang tertuang dalam Bab III.
F. Standar Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan pelatihan K-13 bagi guru dan tenaga kependidikan adalah
menggunakan pola 52 JP @45 menit, yang dilaksanakan selama lima (5)
atau enam (6) hari, atau menggunakan sistem block atau pertemuan
mingguan sesuai dengan kebutuhan.
G. Standar Sertifikat
Peserta yang telah mengikuti Pelatihan K-13 akan mendapatkan sertifikat.
Sertifikat Pelatihan K-13 bagi guru dan tenaga kependidikan yang
diselenggarakan oleh sekolah penyelenggara/inti ditandatangani oleh
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya. Sedangkan pelatihan K-13 bagi guru dan tenaga
kependidikan yang diselenggarakan oleh UPT di lingkungan Ditjen GTK,
sertifikat ditandatangani oleh Kepala PPPPTK/LPPPTK KPTK.

SEKRETARIS JENDERAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

DIDIK SUHARDI

Salinan sesuai dengan aslinya,


Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

TTD.

Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001

Anda mungkin juga menyukai