Anda di halaman 1dari 135

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. Latar Belakang
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005, yang
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 direvisi dengan PP
Nomor 13 tahun 2015 dan diubah kembali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 57
Tahun 2021 yang berisi tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar nasional
pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan secara nasional. Dan lebih lanjut
diartikan sebagai kriteria minimal yang harus dicapai satuan pendidikan dalam
melaksanakan Proses Pembelajaran. Kurikulum ini berfungsi sebagai dasar dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan
pendidikan nasional yang bermutu.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan, yang berfungsi sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik.
Kurikulum 2013 jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan
oleh sekolah dan komite sekolah. Dokumen Kurikulum 2013 terdiri atas dokumen
I dan dokumen II. Dokumen I meliputi komponen Kurikulum 2013 yaitu tujuan
tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, serta kalender
pendidikan, dan dokumen II meliputi silabus seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal, untuk semua tingkat kelas. Sebelum mengembangkan Kurikulum
2013, sekolah perlu melakukan analisis konteks yang meliputi analisis SNP,
analisis kondisi yang ada di satuan pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan
eksternal satuan pendidikan.
SMA Negeri 14 Bungo adalah satuan pendidikan yang melaksanakan
fungsi dan memberikan layanan pendidikan serta menyelenggarakan pendidikan
jalur formal jenjang Menengah Atas yang memerlukan adanya suatu program
yang jelas dan dipahami oleh semua pihak baik pihak internal maupun eksternal
sekolah. Atas dasar itulah SMA Negeri 14 Bungo memandang perlu untuk
1
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
mengembangkan Kurikulum 2013. Melalui Kurikulum 2013 ini sekolah dapat
melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik,  potensi, dan
kebutuhan peserta didik.
Kondisi Ideal yang diharapkan tercapai di SMA Negeri 14 Bungo adalah
terpenuhinya 8 (delapan) standar nasional pendidikan, sehingga
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan hasil pendidikan yang bermutu
pula dapat tercapai. Namun demikian, kondisi nyata saat ini dalam masa
penyebaran Covid-19, SMA Negeri 14 Bungo masih harus terus berbenah dan
mempersiapkan diri serta mengupayakan pemenuhan 8 (delapan) standar
pendidikan.
Dalam kondisi penyebaran Covid-19, kegiatan pembelajaran tidak bisa
berjalan secara normal seperti biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap
mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran dengan baik.
Berdasarkan Evaluasi Diri Sekolah ( EDS ) terhadap 8 Standar Nasional
Pendidikan pada Tahun Pelajaran 2020/2021 keterlaksanaan disekolah. Maka
didapati keadaan sekolah secara nyata sebagai berikut;
Pada Standar Isi Struktur dan muatan KTSP yang disusun belum
Sepenuhnya memenuhi Petunjuk BSNP sedangkan kondisi yang ideal yang
diharapkan struktur dan muatan KTSP dapat disusun sesuai petunjuk BSNP dan
dengan Tim Pengembang Kurikulum Sekolah akan mengupayakan untuk
menyusun KTSP sesuai dengan petunjuk BSNP.
Pada Standar Kompetensi Lulusan di SMAN 14 Bungo belum ada siswa
yang di terima di perguruan tinggi Negeri dari siswa yang lulus sedangkan yang di
harapkan seluruh siswa yang lulus dapat melanjutkan keperguruan tinggi,
mengingat siswa SMAN 14 Bungo Merupakan lulusan dari SLTP yang ada di
dalam Kabupaten Bungo Khususnya di wilayah Kecamatan Muko-Muko Bathin
VII dan sekitarnya yang memiliki potensi akademik yang baik maka sekolah dapat
melakukan Pembimbingan Akademik kepada siswa melalui kerja sama guru
bidang studi dan Bimbingan Konseling yang tugas pokok dan fungsinya
dibebankan kepada pada tugas pokok wali kelas karena SMAN 14 Bungo belum
memiliki guru BK, sehingga siswa termotivasi untuk prestasi akademik yang
nantinya akan meningkatkan jumlah lulusan yang melanjutkan keperuruan tinggi
terutama keperguruan tinggi negeri.

2
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Pada Standar Proses dan standar pendidik dan kependidikan Guru di
SMAN 14 Bungo Belum sepenuhnya memiliki RPP dan bahan ajar yang di
kembangkan oleh setiap guru berbasis TIK, seharusnya guru sudah memiliki RPP
yang di kembangkan sendiri oleh setiap guru dengan kemampuan mengoperasikan
komputer untuk itu SMAN 14 Bungo akan meningkatkan pemahaman guru dalam
mengembangkan RRP melalui Bimtek dan workshop yang diselenggarakan oleh
sekolah. Sedangkan tenaga kependidikan di SMAN 14 Bungo masih banyak yang
belum mampu mengoperasikan komputer. Dengan guru-guru yang rata-rata sudah
memiliki kemampuan mengoperasikan komputer maka potensi itu digunakan agar
guru-guru bisa meluangkan waktu untuk mengajar tenaga kependidikan dalam
mengoperasikan komputer.
Selanjutnya pada standar Sarana Prasarana di SMAN 14 Bungo masih
memiliki kekurangan air sedangkan water closed ( WC ) sudah ada. Serta sarana
ibadah yang belum ada, namun pihak sekolah bekerjasama dengan komite sekolah
berupaya untuk membangun sarana ibadah secara bertahap. Pada standar
Pengelolaan SMAN 14 Bungo belum sepenuhnya melakukan pembinaan prestasi
unggulan yang seharusnya sekolah sudah memberikan pembinaan terhadap
prestasi unggulan, sekolah berupaya untuk memberikan pembinaan yang maksimal
terhadap prestasi-prestasi unggulan yang ada di sekolah dengan membuat jadwal
dan bekerjasama dengan pihak yang terkait.
Bahwa peserta didik SMA Negeri 14 Bungo berasal dari Wilayah
Kecamatan Muko-Muko Bathin VII dan Sekitarnya, alasan orang tua menyetujui
putera-puterinya mengikuti pendidikan di SMA Negeri 14 Bungo karena
beberapa potensi yang dimiliki sekolah, antara lain:
 Tenaga Pendidik rata-rata memiliki kemampuan dalam mengoperasikan
komputer sehingga rata-rata guru melaksanakan pembelajaran berbasis TIK.
 Keberadaan sekolah yang jauh dari pemukiman dan jalan raya, sehingga
memungkinkan ketenangan dalam kegiatan pembelajaran.
 Tersedianya lapangan yang luas sehingga sangat leluasa bagi siswa untuk
berolahraga
 Tersedianya area parkir yang sangat luas

Dari kondisi ideal dan nyata di atas maka disusunlah Dokumen 1


Kurikulum 2013 sebagai pedoman operasional pelaksanaan kurikulum di SMA
3
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Negeri 14 Bungo Tahun Pelajaran 2021/2022 mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman
dalam pengembangan kurikulum SMA Negeri 14 Bungo;
2. Beban belajar bagi peserta didik pada SMA Negeri 14 Bungo yang didasarkan
pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan
minat peserta didik;
3. Kurikulum SMA Negeri 14 Bungo dikembangkan berdasarkan hasil revisi
kurikulum tahun 2020-2021, pemanfaatan hasil analisis kondisi nyata
sekolah, terutama tenaga pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis
terhadap kurikulum 2013.
4. Kalender pendidikan SMA Negeri 14 Bungo disusun berdasarkan hasil
perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2021-2022.

2. Pengertian Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum,
yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran. Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014
memenuhi kedua dimensi tersebut.
Kurikulum SMAN 14 Bungo adalah kurikulum yang di disusun oleh Tim
Pengembang Kurikulum SMAN 14 Bungo dan dijadikan sebagai Pedoman
Operasional untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan prosedur pelaksanaan
pembelajaran di SMAN 14 Bungo.

3. Rasional Pengembangan Kurikulum


Kurikulum SMAN 14 Bungo di kembangkan berdasarkan perubahan,
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta tuntutan pendidikan yang
mengacu kepada 8 Standar Nasional Pendidikan dan dijadikan dasar operasional
dalam penyelenggaraan pendidikan di SMAN 14 Bungo.

4
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai
tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal
terutama pelaksanaan pendidikan dimasa pandemi Covid-19. Disamping itu, di
dalam menghadapi tuntutan perkembangan zaman, dirasa perlu adanya
penyempurnaan pola pikir dan penguatan tata kelola kurikulum serta pendalaman
dan perluasan materi. Dan hal pembelajaran yang tidak kalah pentingnya adalah
perlunya penguatan proses pembelajaran dan penyesuaian beban belajar agar dapat
menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan
dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan)
Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah
penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak
produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke
atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada
tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan
besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya
manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi
sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui
pendidikan agar tidak menjadi beban.
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan
menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional
menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di
World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations
(ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan
5
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan
pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta
mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia
di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science
Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA)
sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak
menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan
PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di
TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.

4. Penyempurnaan Pola Pikir


Kurikulum 2013 di SMAN 14 Bungo dikembangkan dengan
penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:
a. Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik
harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya
belajarnya (learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama;
b. Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-
masyarakat lingkungan alam, sumber/media lainnya);
c. Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba
ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh
melalui internet);
d. Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari
semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik);
e. Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);
f. Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;
g. Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap
memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta
didik;
h. Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines);
i. Penguatan pola pembelajaran kritis
j. Penguatan Moda Pembelajaran Jarak Jauh secara daring/luring dan penugasan
dengan menggunakan media internet, seperti Whatsapp, Google classroom,
zoom, dll.

6
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
5. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Di SMAN 14 Bungo Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola
sebagai berikut:
a. Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif;
b. Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen
kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader);
c. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran.
d. Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak
relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta
didik.
e. Penguatan kinerja guru melalui rapat evaluasi kerja setiap ahir pekan

6. Karakteristik Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum
berbasis kompetensi adalah “outcomes-based curriculum” dan oleh karena itu
pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang
dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum
diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai
pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh
peserta didik.
Kompetensi pada Kurikulum 2013 dirancang berikut ini.
a. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar
(KD) mata pelajaran. 
b. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki
seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang
diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif. 
c. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik
untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu
untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK. 

7
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah
diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah
pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi). 
e. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements)
Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan
untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti. 
f. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). 
g. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI)
atau satu kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK).
Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas
tersebut.
h. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk
mata pelajaran dan kelas tersebut.

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:


a. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan,
dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat;
b. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari
di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar;
c. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
d. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti
kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
e. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan
dalam kompetensi inti;

8
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
f. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran
dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

7. Tujuan Kurikulum 2013


Sesuai Permendikbud no 36 tahun 2018 dan Keterampilan abad 21 Kurikulum
2013 SMAN 14 Bungo bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal
38 ayat 2 “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai
dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervise dinas pendidikan atau kantor
departemen agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan”
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, yang diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 direvisi dengan PP no 13
tahun 2015 dan diubah kembali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun
2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan
5. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan penyelenggaraan
Pendidikan
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2008 tentang Guru
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang Pendidikan
Karakter
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar
9
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Kepala Sekolah
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan
10. Peraturan Kemendikbud Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana Prasarana
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
13. Peraturan Kemendikbud Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Ekstrakurikuler
14. Peraturan Kemendikbud Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan Ektrakurikuler Wajib pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
15. Peraturan Kemendikbud Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2014 tentang
Peminatan Pendidikan Menengah
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 tahun 2014 tentang
Pembelajaran
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 tahun 2014 tentang
Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 159 Tahun 2014 tentang
Evaluasi Kurikulum
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti.
22. Permendikbud 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun
2014 Tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru
10
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Dalam Implementasi
Kurikulum 2013
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor. 82 Tahun 2015 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan
Pendidikan
25. Peraturan Kemendikbud Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 Tentang
Standar Kelulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
26. Peraturan Kemendikbud Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 Tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
27. Peraturan Kemendikbud Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
28. Peraturan Kemendikbud Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Tentang
Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah
29. Peraturan Kemendikbud Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang, KI
KD Per Mata Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah.
30. Permendikbud No.18 Tahun 2016 tentang kegiatan Pengenalan Lingkungan
Sekolah (PLS)
31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 23
tahun 2017 tentang Hari Sekolah
32. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 4 tahun 2018 tentang Juknis
penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dan penilaian oleh pemerintah
33. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 14 tahun 2018 tentang
penerimaan peserta didik baru
34. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.
35. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15
tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas
Sekolah
36. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan
Formal
37. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2018 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun
2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
11
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
38. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 37 Tahun 2018 Tentang
perubahan atas peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 24 tahun
2016 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran pada pendidikan
menengah kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah
39. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 44
tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak,
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah
Menengah Kejuruan
40. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/Menkes/4242/2021, dan
Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di
Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
41. Keputusan Gubernur Jambi Nomor 128 Tahun 2020 Tentang Penetapan
Kurikulum Muatan Lokal Pendidkan Menengah dan Pendidikan Khusus Layanan
Khusus
42. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Nomor: SK.150/DISDIK-
1.1/V/2021 tentang Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2021/2022
43. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Nomor: S-1512/DISDIK-3.1/IV/2021
tentang Kegiatan Belajar Mengajar di masa PPKM.

C. TUJUAN PENYUSUNAN KTSP


Tujuan penyusunan KTSP SMA Negeri 14 Bungo Berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 adalah:
1. Menyamakan persepsi pendidik, tenaga kependidikan dan komite sekolah tentang
berbagai peraturan dan perundang-undangan yang mendasari implementasi
kurikulum 2013.
2. Sebagai acuan atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran tahun pelajaran
2021/2022 di SMAN 14 Bungo, dengan harapan agar pembelajaran dapat
terlaksana dengan baik dan efektif sehingga mampu mengantarkan peserta didik
menguasai Standar Kompetensi Lulusan yang ditetapkan.
3. Sebagai panduan implementasi kurikulum 2013 di SMAN 14 Bungo untuk
mempersiapkan peserta didik yang memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan

12
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
4. Sebagai panduan penyelenggaraan pembelajaran tahun pelajaran 2021/2022 di
SMAN 14 Bungo pada masa pandemi Covid-19.

D. ACUAN KONSEPTUAL KTSP SMAN 14 BUNGO


Berdasarkan pedoman penyusunan yang terdapat dalam Permendikbud Nomor
61 Tahun 2014, Kurikulum SMA Negeri 14 Bungo disusun agar sekolah memiliki
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu
pengembangan Kurikulum SMA Negeri 14 Bungo memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut :
1. Peningkatan Iman dan Taqwa serta Akhlak Mulia
Memaksimalkan sarana ibadah yang ada untuk peningkatan iman dan takwa,
melalui lomba-lomba keagaman, (buat program) ex: shalat berjamaah waktu zuhur,
kegiatan rohis setiap hari jumat Pengembangan kepribadian peserta didik didasari dari
peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia dan kepedulian terhadap lingkungan.
Kurikulum yang disusun memungkinkan semua mata pelajaran dapat membantu dalam
peningkatan keimanan, ketawaan dan akhlak mulia. Selain itu, Kurikulum juga
mengatur Pembiasaan kegiatan keagamaan dalam bentuk ibadah sehari – hari maupun
peringatan hari-hari besar agama Islam demi menimbulkan sikap religius dalam diri
peserta didik.
2. Toleransi dan Kurukunan Umat Beragama
Saling tolong menolong tanpa memandang perbedaan agama (berbaur dengan
masyarakat) Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi
dan kerukunan interumat dan antarumat beragama.
3. Persatuan Nasional dan Nilai-nila Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan
kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

13
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik.

Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk


meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu,
kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat
perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik
peserta didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga
negara memperoleh pendidikan bermutu.
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan
membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang
keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi,
menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan,
kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup
untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia
kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik
yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
8. Perkembangan Iptek
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana Iptek sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap
perkembangan Iptek sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh
karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan Iptek.

14
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum
perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum
perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
11. Dinamika perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu
maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan
mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan
bangsa lain.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya setempat ditumbuh kembangkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan.
Kurikulum SMAN 14 Bungo dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan,
kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

E. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN KTSP


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan sesuai dengan
konteks Sekolah yang berpedoman pada Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014.
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam penyusunan KTSP diuraikan berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
15
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
2. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. Keterkaitan unsur
pendidikan formal di sekolah dan informal di masyarakat. Semuanya dilakukan
untuk membentuk manusia seutuhnya.
3. Menyeluruh Dan Berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan. Aplikasi prinsip ini pada
tataran pengembangan Kurikulum 2013 (Dokumen 1), mencerminkan
kesinambungan antar-kelas dan cakupan secara menyeluruh muatan wajib, muatan
lokal, maupun pengembangan diri. Pada tataran pengembangan silabus, pemetaan
KD mencerminkan kesinambungan cakupan kompetensi. Misanya, perlu dirancang
pemetaan yang dapat menunjukkan bahwa isi kompetensi dasar yang
dikembangkan berisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ditekankan pada
tiap-tiap KD. Menyeluruh juga berarti isi kurikulum menyiapkan manusia
Indonesia secara utuh.

F. PROSEDUR OPERASIONAL KURIKULUM


Prosedur operasional pengembangan Kurikulum SMA Negeri 14 Bungo
meliputi kegiatan sebagai berikut:
1. Analisis Kurikulum SMA Negeri 14 Bungo mencakup analisis ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai Kurikulum 2013, analisis kebutuhan peserta didik,
satuan pendidikan, dan lingkungan; dan analisis ketersediaan sumber daya
pendidikan yang ada di SMA Negeri 14 Bungo.
2. Penyusunan Kurikulum SMA Negeri 14 Bungo mencakup perumusan visi, misi,
dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian muatan kurikuler satuan
pendidikan, pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik
16
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
tingkat kelas, penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan, penyusunan
silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal dan penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembelajaran.
3. Penetapan dilakukan kepala SMA Negeri 14 Bungo berdasarkan hasil rapat dewan
pendidik SMA Negeri 14 Bungo dengan melibatkan komite sekolah.
4. Verifikasi Dokumen I KTSP SMA Negeri 14 Bungo oleh Pengawas Pembina
5. Pengesahan dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jambi yang sebelumnya
telah dilakukan verifikasi atau validasi dokumen Kurikulum SMA Negeri 14
Bungo oleh Tim Pengembang Kurikulum Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.

17
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. VISI SMA NEGERI 14 BUNGO


Visi SMA Negeri 14 Bungo adalah:
“Mewujudkan Peserta Didik yang berakhlak mulia, cerdas, berwawasan sains, dan
memiliki kecakapan hidup serta peduli terhadap lingkungan”
Indikator dari Visi tersebut adalah:
1. Memiliki kecintaan terhadap ajaran agama yang dianut sehingga terbentuk pribadi
yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia
2. Memiliki kompetensi siswa dalam bidang ilmu pengetahuan dan sains.
3. Mengarahkan siswa agar dapat melanjutkan ke PTN atau PTS pada jurusan yang
prospektif.
4. Mengarahkan siswa agar dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, keterampilan
dan Teknologi di masyarakat.
5. Memiliki kecintaan terhadap lingkungan hidup.
6. Memiliki lingkungan yang bersih, disiplin dan sehat

B. MISI SMA NEGERI 14 BUNGO


Sebagai perwujudan dari visi diatas, misi pendidikan SMA Negeri 14 Bungo
adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan Peserta Didik yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia.
2. Mewujudkan Peserta Didik yang cerdas dan memiliki wawasan sains yang luas
3. Mewujudkan Lulusan yang cerdas dengan hasil yang memuaskan sehingga mampu
bersaing di jenjang pendidikan yang lebih tinggi
4. Mewujudkan Peserta Didik yang memiliki keterampilan sehingga mampu bersaing
dalam dunia usaha
5. Mewujudkan Peserta Didik yang peduli terhadap lingkungan
6. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, disiplin dan sehat

18
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
C. TUJUAN SMA NEGERI 14 BUNGO
Tujuan SMA Negeri 14 Bungo sebagai bagian dari tujuan pendidikan Nasional
adalah :
1. Menjadikan sekolah sebagai tempat pembentukan karakter bangsa dengan
meningkatkan kepribadian, akhlak mulia, berbudi pekerti luhur , iman dan taqwa.
2. Memiliki rasa kepedulian sosial dan berbudaya yang tinggi.
3. Melaksanakan penguatan pendidikan karakter, gerakan literasi sekolah,
keterampilan abad 21 atau diistilahkan 4C (Creative, Critical Thinking,
Communicative dan Collaborative) serta mengintegrasikan HOTS (Higher Order
Thinking Skill) dan penumbuhan budipekerti dan pendidikan keluarga.
4. Menghasilkan insan yang cerdas, memiliki rata – rata UN 70 atau lebih untuk
setiap peminatan.
5. Memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi untuk masuk PTN favorit, minimal 75%
lulusan dapat diterima di PTN tersebut.
6. Meningkatkan kemampuan guru menggunakan IT dalam proses pembelajaran.
7. Memberikan pelayanan untuk menggali potensi siswa untuk mencapai prestasi
akademik dan non akademik.
8. Meningkatkan ekstra kurikuler dengan mewajibkan kegiatan kepramukaan bagi
seluruh warga, melalui gerakan literasi sekolah dan Penguatan Pendidikan
Karakter serta PBP ( Penumbuhan Budi Pekerti )
9. Warga sekolah memiliki disiplin tinggi dan melaksanakan tata tertib sekolah yang
baik dan benar.
10. Warga sekolah memiliki rasa tanggung jawab akan kebersihan, keindahan,
kerindangan kesehatan, dan kenyamanan lingkungan.

19
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. KERANGKA DASAR KURIKULUM


1. Landasan Filosofis.
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013
dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas
yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun
filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan
kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal
tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
 Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang
yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
 Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan dimasa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
20
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa
yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna
yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan
psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam
interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa
kini.
 Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum
memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplinilmu, selalu
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik.
 Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalisme and social
reconstructivisme). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas
dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,
kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai
dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat
manusia.
2. Landasan Sosiologis
Secara terminologi landasan sosiologis pengembangan kurikulum
mempunyai arti asumsi-sumsi yang berasal dari sosiologi yang dijadikan titik tolak
dalam pengembangan kurikulum. Landasan sosial budaya dalam pengembangan
21
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
kurikulum bertujuan untuk menyesuaikan masing-masing perbedaan, baik dari segi
sosial maupun segi budaya dan kultur yang ada di masyarakat sehingga terjalin
keseimbangan dalam kegiatan pembelajaran.
Ruang lingkup dalam landasan sosiologis adalah sistem masyarakat dan
perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. Dalam artian, pendidikan harus
mampu memenuhi apa yang masyarakat inginkan tanpa menghilangkan nilai-nilai
dari tujuan pendidikan itu sendiri.
Implikasi landasan sosiologi dalam pengembangan kurikulum adalah:
Pengembangan kurikulum harus memperhatikan nilai-nilai, norma, pengetahuan,
kepercayaan dan keyakinan yang ada di dalam masyarakat; Pengembangan
kurikulum disusun dengan memanfaatkan media pembelajaran yang modern;
Pengembangan kurikulum harus disusun secara terpadi, sistematik, komprehensif
dan holistik untuk melakukan reorientasi dan reorganisasi kurikulum;
Pengembangan kurikulum harus memperhatikan unsur-unsur pendidikan informal
seperti peran orang tua dan anggota keluarga.
3. Landasan Psikopedagogis
Landasan Psikopendagogis Kurikulum  2013  dimaksudkan  untuk 
memenuhi  tuntutan  perwujudan konsepsi pendidikan yang bersumbu pada
perkembangan peserta didik beserta  konteks  kehidupannya  sebagaimana 
dimaknai  dalam  konsepsi pedagogik  transformatif.  Konsepsi  ini  menuntut 
bahwa  kurikulum harus  didudukkan  sebagai  wahana  pendewasaan  peserta 
didik  sesuai dengan  perkembangan  psikologisnya  dan  mendapatkan  perlakuan
pedagogis  sesuai  dengan  konteks  lingkungan  dan  jamannya. Kebutuhan ini
terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk  jenjang  pendidikan 
menengah  khususnya  SMA. 
Oleh  karena  itu implementasi  pendidikan  di  SMA  yang  selama  ini 
lebih  menekankan pada  pengetahuan,  perlu  dikembangkan  menjadi  kurikulum 
yang menekankan  pada  proses  pembangunan  sikap,  pengetahuan,  dan
keterampilan  peserta  didik  melalui  berbagai  pendekatan  yang mencerdaskan 
dan  mendidik.  Penguasaan  substansi  mata  pelajaran tidak  lagi  ditekankan 
pada  pemahaman  konsep  yang  steril  dari kehidupan  masyarakat  melainkan 
pembangunan  pengetahuan  melalui pembelajaran  otentik.  Dengan  demikian 
kurikulum  dan  pembelajaran selain  mencerminkan  muatan  pengetahuan 

22
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
sebagai  bagian  dari peradaban  manusia,  juga  mewujudkan  proses 
pembudayaan  peserta didik sepanjang hayat.
4. Landasan Teoritis.
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warga negara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang
dilakukan guru (taughtcurriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa
kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman
belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung
individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar
seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
3 Landasan Yuridis
Landasan Yuridis adalah landasan hukum atau landasan undang-undang
yang dijadikan tempat berpijak atau dasar dari pengembangan kurikulum tersebut.
Oleh karena itu kalau kita berbicara tentang landasan hukum, maka kita berbicara
tentang undang-undang yang dijadikan acuan pokok untuk pengembangan
kurikulum tersebut. Berikut ini beberapa landasan yuridis Kurikulum 2013:
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen
3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan sebagaimana
telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah

23
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, yang
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 direvisi dengan PP
no 13 tahun 2015 dan diubah kembali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 57
Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan
5) PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan penyelenggaraan
Pendidikan
6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2008 tentang Guru
7) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Pendidikan Karakter
8) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah
9) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan
10) Peraturan Kemendikbud Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
11) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana Prasarana
12) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
13) Peraturan Kemendikbud Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Ekstrakurikuler
14) Peraturan Kemendikbud Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan Ektrakurikuler Wajib pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
15) Peraturan Kemendikbud Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2014 tentang
Peminatan Pendidikan Menengah
16) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal
17) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 tahun 2014 tentang
Pembelajaran
18) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 tahun 2014 tentang
Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah
24
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
19) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 159 Tahun 2014 tentang
Evaluasi Kurikulum
20) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
21) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti.
22) Permendikbud 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah
23) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68
Tahun 2014 Tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan
Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Dalam Implementasi
Kurikulum 2013
24) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor. 82 Tahun 2015 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan
Pendidikan
25) Peraturan Kemendikbud Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 Tentang
Standar Kelulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
26) Peraturan Kemendikbud Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 Tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
27) Peraturan Kemendikbud Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
28) Peraturan Kemendikbud Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Tentang
Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah
29) Peraturan Kemendikbud Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang,
KI KD Per Mata Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah.
30) Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 4 tahun 2018 tentang
Juknis penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dan penilaian oleh
pemerintah
31) Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 14 tahun 2018 tentang
penerimaan peserta didik baru
32) Permendikbud No.18 Tahun 2016 tentang kegiatan Pengenalan Lingkungan
Sekolah (PLS)

25
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
33) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 23
tahun 2017 tentang Hari Sekolah
34) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.
35) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15
tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan
Pengawas Sekolah
36) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan
Formal
37) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2018 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59
Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah
38) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 37 Tahun 2018 Tentang
perubahan atas peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 24 tahun
2016 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran pada pendidikan
menengah kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah
39) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 44
tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak,
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan
Sekolah Menengah Kejuruan
40) Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/Menkes/4242/2021,
dan Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
41) Keputusan Gubernur Jambi Nomor 128 Tahun 2020 Tentang Penetapan
Kurikulum Muatan Lokal Pendidkan Menengah dan Pendidikan Khusus
Layanan Khusus
42) Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Nomor: SK.150/DISDIK-
1.1/V/2021 tentang Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2021/2022
43) Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Nomor: S-1512/DISDIK-3.1/IV/2021
tentang Kegiatan Belajar Mengajar di masa PPKM.
26
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
B. STRUKTUR KURIKULUM
1. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMA/MA pada setiap tingkat
kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti,
sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antarmata pelajaran pada kelas
yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar
pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMA/MA dapat dilihat pada Tabel
berikut.
Tabel 1: Kompetensi Inti SMA/MA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS X KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya
2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan
mengamalkan mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku
perilaku jujur, jujur, disiplin, jujur, disiplin,
disiplin, tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli
tanggungjawab, peduli (gotong royong, (gotong royong,
(gotong royong, kerjasama, toleran, kerjasama, toleran,
kerjasama, toleran, damai), santun, damai), santun,
damai), santun, responsif dan pro-aktif responsif dan pro-aktif
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan dan menunjukkan
dan menunjukkan sikap sebagai bagian sikap sebagai bagian
sikap sebagai bagian dari solusi atas dari solusi atas
dari solusi atas berbagai permasalahan berbagai permasalahan
berbagai dalam berinteraksi dalam berinteraksi
permasalahan dalam secara efektif dengan secara efektif dengan
berinteraksi secara lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan
efektif dengan alam serta dalam alam serta dalam
lingkungan sosial dan menempatkan diri menempatkan diri
alam serta dalam sebagai cerminan sebagai cerminan
menempatkan diri bangsa dalam bangsa dalam
sebagai cerminan pergaulan dunia. pergaulan dunia.
bangsa dalam
pergaulan dunia.
27
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS X KELAS XI KELAS XII
3. Memahami,menerapka 3. Memahami, 3. Memahami,
n, menganalisis menerapkan, dan menerapkan,
pengetahuan faktual, menganalisis menganalisis dan
konseptual, prosedural pengetahuan faktual, mengevaluasi
berdasarkan rasa konseptual, pengetahuan faktual,
ingintahunya tentang prosedural, dan konseptual,
ilmu pengetahuan, metakognitif prosedural, dan
teknologi, seni, berdasarkan rasa metakognitif
budaya, dan humaniora ingin tahunya tentang berdasarkan rasa
dengan wawasan ilmu pengetahuan, ingin tahunya tentang
kemanusiaan, teknologi, seni, ilmu pengetahuan,
kebangsaan, budaya, dan teknologi, seni,
kenegaraan, dan humaniora dengan budaya, dan
peradaban terkait wawasan humaniora dengan
penyebab fenomena kemanusiaan, wawasan
dan kejadian, serta kebangsaan, kemanusiaan,
menerapkan kenegaraan, dan kebangsaan,
pengetahuan peradaban terkait kenegaraan, dan
prosedural pada bidang penyebab fenomena peradaban terkait
kajian yang spesifik dan kejadian, serta penyebab fenomena
sesuai dengan bakat menerapkan dan kejadian, serta
dan minatnya untuk pengetahuan menerapkan
memecahkan masalah prosedural pada pengetahuan
bidang kajian yang prosedural pada
spesifik sesuai bidang kajian yang
dengan bakat dan spesifik sesuai
minatnya untuk dengan bakat dan
memecahkan minatnya untuk
masalah memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam dan menyaji dalam menyaji, dan
ranah konkret dan ranah konkret dan mencipta dalam
ranah abstrak terkait ranah abstrak terkait ranah konkret dan
dengan pengembangan dengan ranah abstrak terkait
dari yang dipelajarinya pengembangan dari dengan
di sekolah secara yang dipelajarinya di pengembangan dari
mandiri, dan mampu sekolah secara yang dipelajarinya di
menggunakan metoda mandiri, bertindak sekolah secara
sesuai kaidah keilmuan secara efektif dan mandiri serta
kreatif, serta mampu bertindak secara
menggunakan efektif dan kreatif,
metoda sesuai kaidah dan mampu
keilmuan menggunakan
metoda sesuai kaidah
keilmuan

28
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Kompetensi inti tersebut dijabarkan dalam Kompetensi Dasar yang untuk
selanjutnya dirumuskan menjadi materi ajar dan mata pelajaran.

2. Mata Pelajaran

Struktur Kurikulum SMA/MA terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A,


mata pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran peminatan akademik
kelompok C. Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C dikelompokkan atas
mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, mata pelajaran
Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan mata pelajaran Peminatan Bahasa dan
Budaya. Khusus untuk MA, dapat ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang
diatur oleh Kementerian Agama.
Struktur kurikulum SMA/MA adalah sebagai berikut.
Tabel 2: Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA/MA.

ALOKASI WAKTU PER MINGGU


MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok A ( Umum )
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B ( Umum )
7. Seni Budaya 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8 3 3 3
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per
24 24 24
minggu
Kelompok C ( Peminatan )
Mata pelajaran peminatan akademik 9 atau 12 12 atau 16 12 atau 16
Mata pelajaran pilihan 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8
Jumlah jam pelajaran kelompok A, B, dan C
42 44 44
per minggu

Keterangan:
a. Mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.

29
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan
dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan/konten lokal.
c. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang
berdiri sendiri.
d. Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
e. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45 menit.
f. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 60% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
g. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
dan faktor lain yang dianggap penting, namun yang diperhitungkan Pemerintah
maksimal 2 (dua) jam/minggu.
h. Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan, satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek
dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang
disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap
semesternya.
i. Khusus untuk Madrasah Aliyah struktur kurikulum dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama.
j. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha
kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai
dengan kondisi dan potensi masingmasing satuan pendidikan.

1. Mata Pelajaran Umum

Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan

mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi

keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan

mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi

keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan

seni.

2. Mata Pelajaran Peminatan Akademik

Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C merupakan program kurikuler

yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan


30
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau

kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan.

Tabel 3: Mata Pelajaran Peminatan Akademik

KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII
I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
1. Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Geografi 3 4 4
2. Sejarah 3 4 4
3. Sosiologi 3 4 4
4. Ekonomi 3 4 4
III. Peminatan Bahasa dan Budaya
1. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2. Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
Bahasa dan Sastra Asing Lain (Arab,
3. Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, 3 4 4
Perancis)
4. Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan *)
Lintas minat dan/atau Pendalaman minat
6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8
dan/atau Informatika

3. Mata pelajaran Pilihan

Mata Pelajaran Pilihan merupakan mata pelajaran yang dikembangkan

berdasarkan kebutuhan dan perkembangan keilmuan, teknologi, dan seni yang

memiliki tingkat urgensi yang tinggi dan memiliki manfaat jangka panjang bagi

bangsa Indonesia. Kurikulum SMA/MA dirancang untuk memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk belajar berdasarkan minat mereka. Peserta didik

diperkenankan memilih Mata Pelajaran Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat

dan/atau Mata Pelajaran Informatika.

31
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
a. Pemilihan Peminatan dan Pemilihan Mata Pelajaran Lintas Minat dan/atau
Pendalaman Minat

Pemilihan peminatan dilakukan peserta didik saat mendaftar pada

SMA/MA berdasarkan nilai rapor Sekolah Menengah Pertama/Madrasah

Tsanawiyah (SMP/MTs) atau yang sederajat, nilai ujian nasional SMP/MTs

atau yang sederajat, rekomendasi guru bimbingan dan konseling/konselor di

SMP/MTs atau yang sederajat, dan hasil tes penempatan (placement test) ketika

mendaftar di SMA/MA, atau tes bakat dan minat oleh psikolog.

Peserta didik masih mungkin pindah peminatan paling lambat pada awal

semester kedua di Kelas X sepanjang daya tampung peminatan baru masih

tersedia, berdasarkan hasil pembelajaran berjalan pada semester pertama dan

rekomendasi guru bimbingan dan konseling, peserta didik yang pindah

peminatan wajib mengikuti dan tuntas matrikulasi mata pelajaran yang belum

dipelajari sebelum pembelajaran pada peminatan baru dimulai.

Peserta didik dapat memilih minimal 3 mata pelajaran dari 4 mata pelajaran

yang terdapat pada satu peminatan, 1 mata pelajaran yang tidak diambil beban

belajarnya dialihkan ke mata pelajaran lintas minat. Selain mengikuti mata

pelajaran di peminatan yang dipilihnya, setiap peserta didik harus mengikuti

mata pelajaran tertentu untuk lintas minat dan/atau pendalaman minat. Bila

peserta didik mengambil 3 mata pelajaran dari peminatan yang dipilihnya, maka

peserta didik tersebut dapat mengambil mata pelajaran lintas minat sebanyak 9

jam pelajaran (3 mata pelajaran) di Kelas X atau sebanyak 8 jam pelajaran (2

mata pelajaran) di Kelas XI dan XII. Sedangkan bila peserta didik mengambil 4

mata pelajaran dari peminatan yang dipilihnya, maka peserta didik tersebut

dapat mengambil mata pelajaran lintas minat sebanyak 6 jam pelajaran (2 mata

32
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
pelajaran) di Kelas X atau sebanyak 4 jam pelajaran (1 mata pelajaran) di Kelas

XI dan XII.

Peserta didik yang mengambil Peminatan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam atau Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, lintas minatnya

harus diluar peminatan yang dipilihnya. Sedangkan peserta didik yang

mengambil Peminatan Bahasa dan Budaya, dapat mengambil mata pelajaran

lintas minat: (1) di luar; (2) di dalam; atau (3) sebagian di dalam dan sebagian

di luar, peminatan yang dipilihnya. Mata pelajaran lintas minat yang dipilih

sebaiknya tetap dari Kelas X sampai dengan XII.

Sebagai contoh, peserta didik Kelas X yang memilih Peminatan Bahasa dan

Budaya, dapat mengambil 3 mata pelajaran yaitu Bahasa dan Sastra Indonesia,

Bahasa dan Sastra Inggris, dan Antropologi. Lintas minatnya dapat mengambil

mata pelajaran: (1) Biologi, Fisika, dan Kimia; (2) Geografi, Sejarah, dan

Ekonomi; (3) Matematika, Sosiologi, dan Bahasa Jerman; atau (4) Bahasa

Mandarin, Bahasa Arab, dan Bahasa Jepang. Alternatif (1), (2), dan (3)

merupakan contoh lintas minat di luar peminatan yang dipilihnya, sedangkan

alternatif (4) merupakan contoh lintas minat di dalam peminatan yang

dipilihnya. Peserta didik dapat menentukan pilihannya masing-masing, sesuai

dengan sumber daya (ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang dimiliki

SMA/MA. SMA/MA yang tidak memiliki Peminatan Bahasa dan Budaya,

dapat menyediakan pilihan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa

dan Sastra Inggris, Antropologi atau salah satu mata pelajaran dalam kelompok

Bahasa Asing Lain sebagai pilihan mata pelajaran lintas minat yang dapat

diambil peserta didik dari Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

atau Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, sesuai dengan sumber

daya (ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang dimilikinya.


33
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Bagi peserta didik yang menggunakan pilihan untuk menguasai satu mata

pelajaran tertentu misalnya bahasa asing tertentu, dianjurkan untuk memilih

mata pelajaran yang sama sejak Kelas X sampai Kelas XII.

Dianjurkan setiap SMA/MA memiliki ketiga peminatan. Peserta didik di

SMA/MA Kelas XII dapat mengambil mata kuliah pilihan di perguruan tinggi

yang akan diakui sebagai kredit dalam kurikulum perguruan tinggi yang

bersangkutan. Pilihan ini tersedia bagi peserta didik SMA/MA yang memiliki

kerjasama dengan perguruan tinggi terkait.

Pendalaman minat mata pelajaran tertentu dalam peminatan dapat

diselenggarakan oleh satuan pendidikan melalui kerjasama dengan perguruan

tinggi di kelas XII.

b. Mata Pelajaran Informatika

Informatika merupakan salah satu disiplin ilmu yang berfungsi memberikan

kemampuan berpikir manusia dalam mengatasi persoalan-persoalan yang

semakin kompleks agar dapat bersaing di Abad ke-21. Teknologi Informasi dan

Komunikasi sebagai salah satu bagian dari Informatika merupakan kebutuhan

dasar peserta didik agar dapat mengembangkan kemampuannya pada era

digital. Mata Pelajaran Informatika merupakan mata pelajaran pilihan yang

diselenggarakan berdasarkan ketersediaan guru sesuai dengan kualifikasi

akademik dan kompetensi, serta sarana prasarana pada satuan pendidikan.

Alokasi waktu untuk Mata Pelajaran Informatika di Kelas X sebanyak 3 Jam

Pelajaran; Kelas XI dan XII masing-masing sebanyak 4 Jam Pelajaran

4. Struktur Kurikulum
34
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Semua mata pelajaran yang terdapat pada satu kelompok peminatan wajib
diikuti oleh peserta didik. Selain mengikuti seluruh mata pelajaran di kelompok
peminatan, setiap peserta didik harus mengikuti mata pelajaran tertentu untuk
lintas minat dan / atau pendalaman minat sebanyak 6 jam pelajaran di kelas X
dan 4 jam pelajaran di kelas XI dan XII. Mata Pelajaran lintas minat yang dipilih
sebaiknya tetap dari kelas X sampai dengan kelas XII.
Di kelas X, jumlah jam mata pelajaran pilihan antar kelompok peminatan
( lintas minat ) per minggu 6 jam pelajaran, dapat diambil dengan pilihan sebagai
berikut :
1) Dua mata pelajaran ( masing-masing 3 jam pelajaran ) dari satu
kelompok peminatan yang sama di luar kelompok peminatan pilihan,
2) Satu mata pelajaran di masing-masing kelompok peminatan di luar
kelompok peminatan pilihan.
Adapun Lintas Minat untuk Kelas X MIPA adalah Ekonomi dan Bahasa
dan Sastra Indonesia, Lintas Minat Untuk Kelas X IPS adalah Kimia dan Bahasa
dan Sastra Indonesia.
Di kelas XI dan XII jumlah jam mata pelajaran pilihan antar kelompok
( lintas minat ) per minggu 4 jam pelajaran, dapat diambil dengan pilihan sebagai
berikut :
Satu mata pelajaran ( masing-masing 4 jam pelajaran ) dari satu kelompok
peminatan yang sama di luar kelompok peminatan pilihan. Untuk kelas XI MIPA
adalah Ekonomi, sedangkan XI IPS adalah Kimia. Kemudian kelas XII MIPA
mata pelajaran Ekonomi dan kelas XII IPS mata pelajaran Kimia.

C. PEMINATAN DAN MATA PELAJARAN PILIHAN


1. Ketentuan/Kriteria Peminatan
Pengertian Peminatan di SMA Negeri 14 Bungo adalah : Program
kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan / atau
kemampuan peserta didik dengan orientasi pemusatan, perluasan dan/ atau
pendalaman mata pelajaran.
Peminatan peserta didik dapat diartikan

(1) Suatu pembelajaran berbasis minat peserta didik sesuai kesempatan belajar
yang ada dalam satuan pendidikan;

35
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
(2) Suatu proses pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik pada
kelompok mata pelajaran atau bidang kompetensi keahlian yang ditawarkan
oleh satuan pendidikan;

(3) Suatu proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik tentang
peminatan kelompok mata pelajaran, mata pelajaran, bidang keahlian atau
kompetensi keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan
peluang yang diselenggarakan pada satuan pendidikan;

(4) Dan suatu proses yang berkesinambungan untuk memfasilitasi peserta didik
mencapai keberhasilan proses dan hasil belajar serta perkembangan optimal
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Peminatan peserta didik sebagaimana tertuang dalam Kurikulum 2013 bagi peserta
didik SMA adalah peminatan akademik terdiri dari:
b. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sejumlah 12 JP yang
meliputi mata pelajaran Matematika, Biologi, Fisika, dan Kimia.
c. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial sejumlah 12 JP yang meliputi mata
pelajaran Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.
d. Peminatan Bahasa dan Budaya sejumlah 12 JP yang meliputi mata pelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa dan Sastra
lainnya, Antropologi.
e. Bagi peserta didik baru kelas X, disamping pemilihan peminatan tersebut,
peserta didik diwajibkan memilih mata pelajaran sejumlah 6 JP yang dipilih
dari mata pelajaran kelompok peminatan, atau mata pelajaran lintas
peminatan, sedangkan bagi peserta didik kelas XI dan XII memilih 4 JP
tertuang dalam struktur kurikulum SMA tahun 2013.
Setiap peserta didik SMA Negeri 14 Bungo dalam pembelajaran wajib
melakukan aktivitas sebagai berikut:
a. Menempuh kelompok mata pelajaran A dan B sebagaimana kurikulum yang
diberlakukan.
b. Memilih dan menempuh pembelajaran peminatan kelompok mata pelajaran C
yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
c. Memilih dan menempuh mata pelajaran peminatan lintas minat dan/atau
pendalaman peminatan peserta didik.

36
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Sejak mendaftar ke SMAN 14 Bungo, di Kelas X peserta didik sudah
harus memilih kelompok peminatan mana yang akan dipilih dan berdasarkan nilai
hasil Ujian Sekolah dan Nilai Rapor SMP. Rincian prosedur peminatan dan lintas
minat sebagai berikut:
a. Waktu Peminatan dan Lintas Minat untuk Kelas X:
1) Pemetaan dan pendataan peminatan dan lintas minat
dilaksanakan pada saat pendaftaran peserta didik baru melalui
penelusuran minat, bakat, dan potensi peserta didik, dengan
memperhatikan nilai raport, SKHU, dan rekomendasi dari sekolah asal
(SMP/MTs).
2) Jumlah Peserta Didik untuk setiap rombongan belajar
maksimal 36 orang;
3) Pelaksanaan peminatan dan lintas minat mulai di semester 1.
b. Berdasarkan hasil analisis pendidik, tenaga kependidikan, dan
sarana-prasarana yang tersedia di SMA Negeri 14 Bungo, ditentukan
peminatan yang dilaksanakan hanya Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, dan Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial dengan jumlah
masing-masing rombongan belajar yaitu 1 (satu) untuk Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, dan 1 (satu) untuk Ilmu Pengetahuan Sosial.
c. Lintas minat disediakan dengan masing-masing peserta didik
memilih dua mata pelajaran yang ditawarkan (lihat struktur kurikulum)
melalui angket yang dibagikan pada saat mendaftar.

Teknik memperoleh data untuk peminatan peserta didik tersebut dapat


digunakan teknik non tes, meliputi teknik-teknik sebagai berikut :
a. Dokumentasi, sebagai teknik untuk memperoleh data prestasi belajar
berdasarkan buku raport peserta didik kelas VII, VIII, dan IX serta nilai ujian
sekolah di SMP/MTs. Data ini dapat digunakan untuk analisis perkembangan
belajar peserta didik yang merupakan cerminan kesungguhan belajar,
kecerdasan umum dan kecerdasan khusus yang dimaknakan dari mata
pelajaran yang ditempuh relevansinya dengan bidang keahlian atau jenis
peminatan peserta didik.
b. Angket, sebagai teknik untuk memperoleh data tentang minat belajar peserta
didik dan perhatian orang tua. Isian minat belajar peserta didik dapat

37
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
dipergunakan untuk penetapan peminatan sebab isian minat merupakan
pernyataan pikiran dan perasaan serta kemauan peserta didik. Isian perhatian
orang tua merupakan bukti tertulis yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenaran data tersebut.
c. Wawancara, sebagai teknik yang dapat digunakan untuk mengklarifikasi
isian angket dan hal lain yang diperlukan.
d. Observasi, sebagai teknik yang dapat digunakan untuk memperoleh data
kondisi fisik dan perilaku yang nampak sebagai bahan pertimbangan dalam
penetapan peminatan peserta didik.

Rambu-rambu kriteria penetapan peminatan peserta didik sebagai berikut :


SMA Negeri 14 Bungo hanya membuka 2 ( dua ) program peminatan yaitu :
a. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
1) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam sebagai pilihan pertama
2) Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Semester 1,2,3,4,5,6 dan US lebih tinggi
3) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik Mata Pelajaran yang relevan
dengan bidang Matematika dan Sains.
4) Memiliki data perhatian orang tua
5) Memiliki Rekomendasi Guru BK/Konselor SMP/MTs. pada peminatan
Matematika dan Sains (kalau ada)
b. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial.
1) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
sebagai pilihan pertama
2) Memiliki Nilai rata-rata Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada
semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan Ujian Sekolah lebih tinggi
3) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan bidang
mata Ilmu Pengetahuan Sosial
4) Memiliki data perhatian orang tua
5) Memiliki Rekomendasi dari Guru BK/Konselor SMP/MTs. pada peminatan
Sosial (kalau ada)

2. Pindah Peminatan

38
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64
tahun 2014 tentang Peminatan perihal pindah peminatan, SMA Negeri 14 Bungo
memberikan kesempatan untuk peserta didik pindah ke peminatan lain, dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Peserta didik membuat surat permohonan pindah peminatan tertuju kepada
Kepala SMAN 14 Bungo ditandatangani diatas materai 10000 dan diketahui
serta disetujui oleh kedua orang tua peserta didik.
2. Melampirkan fotocopy Nilai Rapor dan Ijazah SMP satu lembar.
3. Kelengkapan berkas diserahkan ke staf tata usaha SMAN 14 Bungo
4. Pindah peminatan bisa diajukan jika masih berada di kelas X semester Ganjil

3. Ketentuan/Kriteria Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan


Bagi peserta didik baru kelas X, disamping pemilihan peminatan tersebut,
peserta didik diwajibkan memilih mata pelajaran sejumlah 6 JP yang dipilih dari
mata pelajaran kelompok peminatan, atau mata pelajaran lintas peminatan,
sedangkan bagi peserta didik kelas XI dan XII memilih 4 JP tertuang dalam
struktur kurikulum SMA tahun 2013.

D. MUATAN KURIKULUM
1. Tingkat Kompetensi dan Ruang Lingkup
Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah
ditetapkan untuk setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi
lulusan dikelompokkan menjadi Tingkat Kompetensi Pendidikan Dasar dan
Tingkat Kompetensi Pendidikan Menengah. Tingkat Kompetensi menunjukkan
tahapan yang harus dilalui untuk mencapai kompetensi lulusan yang telah
ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi merupakan
kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus dipenuhi oleh
peserta didik pada setiap jenjang pendidikan dalam rangka pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria; (1)
Tingkat perkembangan peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, (3)
Penguasaan kompetensi yang berjenjang. Selain itu Tingkat Kompetensi juga
memperhatikan tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan
pendidikan, dan keterpaduan antar jenjang yang relevan. Untuk menjamin
keberlanjutan antar jenjang, Tingkat Kompetensi dimulai dari Tingkat Kompetensi
39
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Pendidikan Anak Usia Dini. Berdasarkan pertimbangan di atas, Tingkat
Kompetensi dirumuskan sebagai berikut:

Tabel 4: Tingkat Kompetensi dan Jenjang Pendidikan

Tingkat
No. Jenjang Pendidikan
Kompetensi
Tingkat Pendidikan
1. TK/RA
Anak Usia Dini
2. Tingkat Pendidikan SD/MI/SDLB/PAKET A

3. Dasar SMP/MTS/SMPLB/PAKET B

Tingkat Pendidikan
4. SMA/MA/SMALB/PAKET C
Menengah

Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar


dan Menengah  yang memuat tentang  Tingkat Kompetensi dan Kompetensi
Inti sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Kompetensi Inti meliputi
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan. Ruang lingkup materi
yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan berdasarkan Tingkat
Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi lulusan minimal
pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

2. Muatan Nasional
Muatan Kurikulum SMA Negeri 14 Bungo untuk kelas X meliputi
Kompetensi Inti dan sejumlah Kompetensi Dasar yang dirumuskan dalam mata
pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar peserta didik.
Untuk kelas XI dan Kelas XII, muatan kurikulum tersebut merupakan mata
pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada setiap jenjang kelas. 
Struktur kurikulum SMA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun mulai kelas X sampai dengan
XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
dan Kompetensi Inti (KI), serta Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai untuk semua
mata pelajaran.
Pengorganisasian kelas pada SMA Negeri 14 Bungo terdiri atas: Kelas X
s/d XII, semuanya telah melaksanakan kurikulum 2013 dengan peminatan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), dan peminatan Ilmu

40
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Pengetahuan Sosial (IPS), serta lintas minat yang didasarkan pada hasil pemilihan
angket minat peserta didik.

a. Kurikulum Kelas X (sepuluh)


Kelas X terdiri atas peminatan Matimatika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Lintas Minat yang didasarkan pada hasil
angket pemilihan peminatan peserta didik, Pengembangan diri melalui
kegiatan ekstra dan BP/BK, serta kegiatan kepramukaan sebagai ekstra
kurikuler wajib bagi semua peserta didik yang dilaksanakan melalui kegiatan
MPLS, dan kegiatan Gugus Depan bagi siswa yang berminat. Jumlah mata
pelajaran di kelas X ada 16 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran
Umum A, 4 mata pelajaran Umum B, 4 mata pelajaran peminatan, dan 2 mata
pelajaran lintas minat.
Struktur Kurikulum SMA Negeri 14 Bungo Kelas X disajikan dalam
tabel berikut :
Tabel 5 : Tabel Struktur Kurikulum Kelas X

Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Umum)
7. Seni Budaya 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8. 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per
24 24
Minggu
Kelompok C (Peminatan) MIPA
1. Matematika 3 3
2. Biologi 3 3

41
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
3. Fisika 3 3
4. Kimia 3 3
5. Pilihan Lintas Minat 6 6
Jumlah Jam Pelajaran Peminatan Akademik 18 18
Kelompok C (Peminatan) IPS
1. Geografi 3 3
2. Sejarah 3 3
3. Sosiologi 3 3
4. Ekonomi 3 3
5. Pilihan Lintas Minat 6 6
Jumlah Jam Pelajaran Peminatan Akademik 18 18
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh
42 42
per Minggu

Tabel 6 : Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat Kelas X

Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Lintas Minat Peminatan MIPA
1. Ekonomi 3 3
2. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 3
Lintas Minat Peminatan IPS
1. Kimia 3 3
2. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 3

b. Kurikulum Kelas XI (Sebelas)


Kelas XI terdiri atas peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Lintas Minat sesuai dengan kondisi
peminatan di kelas X, Pengembangan diri melalui kegiatan ekstra dan BP/BK,
serta Kegiatan Pendidikan Kepramukaan yang diwujudkan melalui kegiatan
akhir pekan tentang penghayatan dan pengamalan esensi kepramukaan.
Jumlah mata pelajaran di kelas XI ada 15 mata pelajaran yang terdiri
atas 6 mata pelajaran Umum A, 4 mata pelajaran Umum B, 4 mata pelajaran
peminatan, dan 1 mata pelajaran lintas minat.
Struktur Kurikulum SMA Negeri 14 Bungo Kelas XI disajikan dalam
tabel berikut:

42
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Tabel 7 : Tabel Struktur Kurikulum Kelas XI

Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Umum)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per
24 24
Minggu
Kelompok C (Peminatan) MIPA
1. Matematika 4 4
2. Biologi 4 4
3. Fisika 4 4
4. Kimia 4 4
5. Pilihan Lintas Minat 4 4
Jumlah Jam Pelajaran Peminatan Akademik 20 20
Kelompok C (Peminatan) IPS
1. Geografi 4 4
2. Sejarah 4 4
3. Sosiologi 4 4
4. Ekonomi 4 4
5. Pilihan Lintas Minat 4 4
Jumlah Jam Pelajaran Peminatan Akademik 20 20
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh
44 44
per Minggu

Tabel 8: Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat Kelas XI


43
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Lintas Minat Peminatan MIPA
1. Ekonomi 4 4
Lintas Minat Peminatan IPS
1. Kimia 4 4

c. Kurikulum Kelas XII (Duabelas)


Kelas XII terdiri atas peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Lintas Minat sesuai dengan kondisi peminatan
di kelas XI, Pengembangan diri melalui kegiatan ekstra dan BP/BK, serta
Kegiatan Pendidikan Kepramukaan yang diwujudkan melalui kegiatan akhir
pekan tentang penghayatan dan pengamalan esensi kepramukaan.
Jumlah mata pelajaran di kelas XII ada 15 mata pelajaran yang terdiri
atas 6 mata pelajaran Umum A, 4 mata pelajaran Umum B, 4 mata
pelajaran peminatan, dan 1 mata pelajaran lintas minat.
Struktur Kurikulum SMA Negeri 14 Bungo Kelas XII disajikan dalam
tabel berikut:

Tabel 9 : Tabel Struktur Kurikulum Kelas XII

Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Umum)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per
24 24
Minggu
Kelompok C (Peminatan) MIPA
1. Matematika 4 4

44
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
2. Biologi 4 4
3. Fisika 4 4
4. Kimia 4 4
5. Pilihan Lintas Minat 4 4
Jumlah Jam Pelajaran Peminatan Akademik 20 20
Kelompok C (Peminatan) IPS
1. Geografi 4 4
2. Sejarah 4 4
3. Sosiologi 4 4
4. Ekonomi 4 4
5. Pilihan Lintas Minat 4 4
Jumlah Jam Pelajaran Peminatan Akademik 20 20
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh
44 44
per Minggu

Tabel 10: Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat Kelas XII

Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Lintas Minat Peminatan MIPA
1. Ekonomi 4 4
Lintas Minat Peminatan IPS
1. Kimia 4 4

Berdasarkan Permendikbud Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2018


tentang Perubahan atas peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59
Tahun 2014 tentang kurikulum 2013 bahwa untuk Mata Pelajaran Seni Budaya
dan Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, Satuan Pendidikan wajib
menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. SMA Negeri 14
Bungo menyelenggarakan 2 aspek untuk Mata Pelajaran Seni Budaya yaitu Seni
Rupa dan Seni Tari. Sedangkan untuk Mata Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan juga menyelenggarakan 2 aspek yaitu Kerajinan dan Pengolahan.

3. Muatan Lokal
Berdasarkan SK Gubernur Jambi nomor 128 Tahun 2020 tentang
penetapan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Menengah dan Pendidikan
Khusus Layanan Khusus, bahwa Penyusunan muatan lokal ini memperhatikan
45
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
potensi daerah yang memiliki keterkaitannya dengan; (1) Sumber Daya Alam
(SDA), (2) Sumber Daya Manusia (SDM), (3) Geografis, (4) Budaya, dan (5)
Historis.
Ruang lingkup muatan lokal meliputi:
1) Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah. Keadaan daerah adalah segala
sesuatu yang terdapat didaerah tertentu yang pada dasarnya berkaitan dengan
lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi dan lingkungan sosial budaya.
Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat
disuatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan taraf kehidupan
masyarakat tersebut yang disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta
potensi daerah yang bersangkutan. kebutuhan daerah tersebut misalnya
kebutuhan untuk: 1) Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah.
2) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu, sesuai
dengan keadaan perekonomian daerah. 3) Menunjang pemberdayaan individu
dalam melakukan belajar lebih lanjut (belajar sepanjang hayat 4)
Meningkatkan kemampuan berwira usaha.
2) Lingkup Isi / Muatan lokal dapat berupa bahasa daerah, kesenian daerah,
keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat dan pengetahuan tentang
berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu
di daerah yang bersangkutan.

Merujuk kepada jenis dan Strategi pelaksanaan Mulok di jenjang


pendidikan menengah dalam Provinsi Jambi yang ditetapkan dalam Keputusan
Gubernur Jambi Nomor 128/KEP/GUB/DISDIK-2.1/2020 tentang Penetapan
Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Layanan
Khusus Tahun Anggaran 2020, yang dilengkapi dengan Buku Kurikulum Muatan
Lokal Provinsi Jambi meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian dengan bahan ajar sesuai dengan ruang lingkup masing-masing, yaitu:

a). Sosial Ekonomi


b). Budaya Lokal
c). Sejarah Jambi
d). Olahraga dan Permainan Tradisional

46
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Materi pembelajaran muatan lokal mencakup tiga aspek (Sikap,
pengetahuan, dan keterampilan). Sedangkan penilaian pembelajaran muatan lokal
mengutamakan unjuk kerja, produk, dan portofolio. Penyelenggaraan muatan lokal
disesuaikan dengan potensi dan karakteristik SMA Negeri 14 Bungo.
Strategi pelaksanaan Mulok di SMAN 14 Bungo diawali dengan
memetakan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Muatan Lokal
Provinsi Jambi oleh guru pengampu mata pelajaran Seni Budaya, Prakarya dan
Kewirausahaan, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Sedangkan
strategi pelaksanaan dalam pembelajaran melalui:
a. Pembelajaran kurikuler mata pelajaran Seni Budaya, Prakarya dan
Kewirausahaan, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan dengan
mengintegrasikan KD yang telah dipetakan.
b. Pembelajaran Kokurikuler, berupa kegiatan praktik melalui penugasan
mandiri di luar jam pelajaran.
c. Kegiatan Ekstrakurikuler, berupa kegiatan Pentas Seni dan Kreativitas
(Pensitas) melalui ekskul OSIS.

Berikut hasil pemetaan KI dan KD Muatan lokal di SMAN 14 Bungo


ditetapkan terintegrasi ke dalam Mata Pelajaran Seni Budaya, Prakarya dan
Kewirausahaan, dan Penjasorkes yaitu:
1. Mata Pelajaran Seni Budaya, berbentuk Seni Musik Krinok dengan
mengundang Guru Tamu yang diimplementasikan di Kelas XII semua
peminatan.
Muatan lokal terintegrasi dengan mata pelajaran seni dan budaya, dengan KI
dan KD sebagai berikut :

Budaya Daerah

47
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
KI 3 Memahami , menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahu nya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam
wawasan kemanusian, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang
spesifik untuk memecahkan masalah
3.1 Mengidentifikasi berbagai unsur budaya lokal (Tarian,
Musik, Pakaian, Kerajinan, Sastra, cerita rakyat, Kuliner,
Bahasa, prosesi adat, Bekarag, Ziarah Kubur, Budaya Khas
Pergaulan) di Provinsi Jambi sebagai upaya memahami dan
melestarikan budaya local

3.2 Menganalisis unsur budaya daerah Jambi (prosesi adat,


tarian, lagu, kuliner, kerajinan, cerita rakyat) sebagai upaya
melestarikan budaya daerah
3.3 Menganalisis Bahasa, Musik, Tari, Kerajinan, Kuliner dan
Tradisi, cerita rakyat Sebagai Upaya Mengembangkan
Budaya Lokal

3.4 Mengembangkan berbagai unsur budaya lokal (tari daerah,


musik daerah, dan lagu daerah, Kerajinan, Bahasa, Kuliner,
Adat Perkawinan, cerita rakyat) dalam upaya menciptakan
inovasi terhadap unsur budaya lokal di daerah Provinsi
Jambi

3.5 Mengidentifikasi berbagai Etnobotani khususnya


tanaman/tumbuhan obat yang ada di Provinsi Jambi sebagai
upaya memahami, melestarikan dan mengkreasikannya

3.6 Mengklasifikasikan berbagai Etnobotani khususnya


tanaman/tumbuhan obat yang ada Provinsi Jambi sebagai
upaya memahami, melestarikan dan mengkreasikannya

3.7 Menganalisis berbagai tantangan yang dihadapi oleh


Etnobotani khusunya tanaman/tumbuhan obat yang ada
Provinsi Jambi serta upaya melestarikan atau
mempromosikanya

KI 4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah kongrit dan ranah


abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di
sekolah secara mandiri dan mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

48
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
4.1 Mendemonstrasikan berbagai unsur Budaya lokal (Tari
daerah, Musik daerah, Pakaian Daerah, Kerajinan, Sastra,
cerita rakyat, Prosesi Upacara Adat, Adat Perkawinan, Alat
Musik, Lagu daerah, Kuliner, Bahasa, Seloko Adat,
Bekarag, Ziarah Kubur, Budaya Khas Pergaulan) di
Provinsi Jambi sebagai upaya Memperkenalkan dan
Melestarikan Budaya lokal
4.2 Menyajikan hasil analisis secara tulisan dan lisan mengenai
unsur budaya daerah Jambi (prosesi adat,cerita rakyat,
tarian, lagu, kuliner, kerajinan) sebagai upaya melestarikan
budaya daerah
4.3 Mengkreasikan Bahasa, Musik, Tari, Kerajinan, Kuliner
dan Tradisi, cerita rakyat Sebagai Upaya Mengembangkan
Budaya Lokal
4.4 Mengkreasikan hasil berbagai unsur budaya lokal (tari
daerah, musik daerah, dan lagu daerah, Kerajinan, Bahasa,
Kuliner, Adat Perkawinan, cerita rakyat) di daerah provinsi
dalam upaya mengembangkan budaya local di Provinsi
Jambi agar mampu mengikuti perkembangan zaman
4.5 Mengolah berbagai Etnobotani khususnya
tanaman/tumbuhan obat yang ada di Provinsi Jambi secara
sederhana
4.6 Menerapkan Etnobotani khususnya tanaman/tumbuhan obat
yang ada di Provinsi Jambi sebagai upaya memahami,
melestarikan dan mengkreasikan budaya local

4.7 Menyajikan hasil analisis mengenai berbagai tantangan


yang dihadapi Etnobotani khususnya tanaman/tumbuhan
obat yang ada di Provinsi Jambi serta upaya melestarikan
atau mempromosikanya.

2. Mata pelajaran Kewirausahaan yang pelaksanaannya terintegrasi dengan


muatan lokal sosial ekonomi, dengan KI dan KD sebagai berikut :
    Sosial Ekonomi

49
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
KI.3  Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

3.1 Mengidentifikasi unsur potensi sosial ekonomi (pertanian,


perkebunan, kehutanan, perikanan, kuliner, kewirausahaan,
pertambangan,objek wisata, Batu Bata, Anyaman Tikar
Pandan, Kuluk, Bordir, Pandai Besi, dan Batik) dalam upaya
melestarikan budaya lokal Provinsi Jambi.

3.2 Mengidentifikasi konsep, teknik pengolahan limbah organik


dan anorganik serta pemanfaatannya bagi masyarakat Kota
Jambi.
3.3 Menerapkan berbagai unsur dan potensi sosial ekonomi
(pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, kuliner,
kewirausahaan, pertambangan,objek wisata, Batu Bata,
Anyaman Tikar Pandan, Kuluk, Bordir, Pandai Besi, dan
Batik) dalam upaya menarik minat infestor, wisatawan serta
meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat provinsi
jambi
3.4 Menjelaskan berbagai unsur konseptual sosial ekonomi
(pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, kuliner,
kewirausahaan, pertambangan,objek wisata, Batu Bata,
Anyaman Tikar Pandan, Kuluk, Bordir, Pandai Besi, dan
Batik)
3.5 Menganalisis konsep pengolahan limbah organik dan
anorganik dalam upaya mengatasi pencemaran lingkungan
3.6 Mengembangkan kegiatan sosial Ekonomi (pertanian,
perikanan, peternakan, perkebunan dan kewirausahan)ebagai
upaya menciptakan potensi sosial Ekonomi

  3.7 Mempresentasikan hasil olahan limbah organik (pembuatan


pupuk dan kuliner) dan anorganik (daur ulang) dalam upaya
meningkatkan nilai ekonomis di Kota jambi.
KI.4  Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang di pelajarinya di sekolah
secara mandiri dan mampu menggunakan metode kaidah keilmuan
4.1 Menyajikan data unsur potensi sosial ekonomi (pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan, kuliner, kewirausahaan,
pertambangan,objek wisata, Batu Bata, Ayaman Tikar
Pandan, Kuluk, Bordir, Pandai Besi, dan Batik) dalam upaya
melestarikan budaya lokal Provinsi Jambi.
4.2 Merancang prosedur pengembangan teknik pengolahan
limbah organik (pembuatan pupuk dan kuliner) dan
anorganik (daur ulang) serta pemanfaatannya bagi
50
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
masyarakat Kota Jambi.
4.3 Merancang prosedur pengembangan berbagai potensi
sosial ekonomi(pertanian, perkebunan, kehutanan,
perikanan, kuliner, kewirausahaan, pertambangan,objek
wisata, Batu Bata, Anyaman Tikar Pandan, Kuluk, Bordir,
Pandai Besi, dan Batik)
4.4 Mengolah konsep pengolahan limbah organik dan anorganik
dalam upaya mengatasi pencemaran lingkungan
4.5 Memproduksi berbagai potensi sosial ekonomi(, kuliner,
kewirausahaan, Batu Bata, Anyaman Tikar Pandan, Kuluk,
Bordir, Pandai Besi, dan Batik)
4.6 Mempromosikan hasil olahan limbah organik (pembuatan
pupuk dan kuliner) dan anorganik (daur ulang) dalam upaya
meningkatkan nilai ekonomis di Kota jambi.
4.7 Mengolah berbagai hasil potensi sosial ekonomi (pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan,pertambangan,dan
pariwisata)dalam berbagai kesempatan guna
mempromosikan potensi di provinsi jambi
4.8 Mengkreasikan hasil kegiatan sosial Ekonomi (pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan, kuliner, kewirausahaan,
pertambangan,objek wisata, Batu Bata, Anyaman Tikar
Pandan, Kuluk, Bordir, Pandai Besi, dan Batik) sebagai
  upaya menciptakan potensi sosial Ekonomi

3. Mata pelajaran Penjasorkes mengintegrasikan muatan lokal permainan dan


olahraga tradisional, yang KI dan KD nya sebagai berikut :

Permainan dan olahraga tradisional


KI 3 Memahami , menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahu nya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam
wawasan kemanusian, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah
3.1 Memahami berbagai permainan dan olahraga tradisional
(Gasing, silat tradisi, yeye, patok lele, engkek-engkek,
congkak, petak umpet, balumbo biduk, terompa sayak, yaya
oma, ular nago, engrang, sepak tekong, pecah piring, pahit
Utan, asuh lesung, batu tumbuk, injit-injit semut, sumpit,
arung jeram, tok-tok stok, kasti, kelereng, karet, taji, lukah
gilo dan bden buluh), cara membuat, dan memainkan, serta
upaya melestarikanya sebagai kekayaan budaya daerah.

51
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
3.2 Menganalisis berbagai permainan dan olahraga tradisional
(Gasing, silat tradisi, yeye, patok lele, engkek-engkek,
congkak, petak umpet, balumbo biduk, terompa sayak, yaya
oma, ular nago, engrang, sepak tekong, pecah piring, pahit
Utan, asuh lesung, batu tumbuk, injit-injit semut, sumpit,
arung jeram, tok-tok stok, kasti, kelereng, karet, taji, lukah
gilo dan bden buluh), cara membuat, dan memainkan, serta
upaya melestarikanya sebagai kekayaan budaya daerah.

KI 4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranag kongrit dan ranag


abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah
secara mandiri dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
4.1 Mempublikasikan berbagai permainan dan olahraga
tradisional (Gasing, silat tradisi, yeye, patok lele, engkek-
engkek, congkak, petak umpet, balumbo biduk, terompa
sayak, yaya oma, ular nago, engrang, sepak tekong, pecah
piring, pahit Utan, asuh lesung, batu tumbuk, injit-injit
semut, sumpit, arung jeram, tok-tok stok, kasti, kelereng,
karet, taji, lukah gilo dan bden buluh), cara membuat, dan
memainkan, serta upaya melestarikanya sebagai kekayaan
budaya daerah.
4.2 Mempraktekkan berbagai permainan dan olahraga
tradisional (Gasing, silat tradisi, yeye, patok lele, engkek-
engkek, congkak, petak umpet, balumbo biduk, terompa
sayak, yaya oma, ular nago, engrang, sepak tekong, pecah
piring, pahit Utan, asuh lesung, batu tumbuk, injit-injit
semut, sumpit, arung jeram, tok-tok stok, kasti, kelereng,
karet, taji, lukah gilo dan bden buluh), cara membuat, dan
memainkan, serta upaya melestarikanya sebagai kekayaan
budaya daerah.

E. PENGATURAN BEBAN BELAJAR


Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta
didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran. Di SMA Negeri
14 Bungo, beban belajar menggunakan sistem Paket.
1. Beban belajar di SMA Negeri 14 Bungo dinyatakan dalam jam pembelajaran per
minggu. Merujuk kepada Permendikbud Nomor 36 Tahun 2018 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang
kurikulum 2013 sebagai berikut:
a. Beban belajar satu minggu kelas X adalah 42 jam pembelajaran .
b. Beban belajar satu minggu kelas XI dan XII adalah 44 jam pembelajaran
d. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 45 menit. Namun dengan kondisi
darurat Pandemi Covid-19 Durasi satu jam pembelajaran dikurangi menjadi 35
52
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Menit tatap muka, dan untuk memenuhi kekurangan jam tersebut diberikan
penugasan. Durasi jam Pembelajaran akan otomatis kembali normal seperti
biasanya jika kondisi pandemi covid-19 tidak ada lagi.

2. Beban belajar di kelas X, XI dan XII SMA Negeri 14 Bungo dalam satu
semester paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.

3. Beban belajar di kelas XII SMA Negeri 14 Bungo pada semester ganjil
paling sedikit 18 dan paling banyak 20 minggu .

4. Beban belajar di kelas XII SMA Negeri 14 Bungo pada semester genap
paling sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu .

5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
paling banyak 40 minggu .

Setiap Satuan pendidikan boleh menambah jam belajar per minggu berdasarkan
pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan / atau kebutuhan akademik, sosial,
budaya dan faktor lain yang dianggap penting.

1. Intra kurikuler
Adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh sekolah yang sudah
teratur, jelas dan terjadwal dengan sistematik yang merupakan program utama
dalam proses mendidik siswa. Implementasinya sesuai dengan jadwal tatap muka
tiap hari efektif sekolah.
Kegiatan tatap muka tiap harinya untuk SMA Negeri 14 Bungo disesuaikan
dengan aturan/Juknis yang berlaku tahun pelajaran 2021-2022. Beban belajar tatap
muka untuk kelas X, XI, dan XII sesuai kurun waktu seperti tabel berikut.

Tabel 11: Jumlah Jam Pembelajaran


Jumlah jam Minggu Efektif per
Satu jam tatap
Kelas pembela-jaran tahun ajaran 2021- Jumlah hari efektif
muka (menit)
Per minggu 2022
X 45 42 36 224
XI 45 44 36 224
XII 45 44 32 192

2. Ko Kurikuler
53
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Adalah kegiatan yang sangat erat sekali dan menunjang serta membantu
kegiatan intrakurikuler dilaksanakan diluar jadwal intrakurikuler berupa penugasan
atau pekerjaan rumah ataupun tindakan lainnya yang berhubungan dengan materi
intrakurikuler yang harus diselesaikan oleh siswa.
d. Penugasan terstruktur (PT)
Adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang
pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap
muka. Pemberian tugas oleh guru secara PT pada siswa untuk setiap mata
pelajaran yang bisa dikerjakan oleh siswa berkisar 50% dari kegiatan tatap muka.
Sesuai dengan panduan penilaian kurikulum 2013. Setiap PT yang diberikan oleh
guru dibuat dalam daftar penilaian harian guru. Contoh penugasan terstruktur
yang dilaksanakan di SMAN 14 Bungo berupa pemberian PR dan pengayaan
kepada Siswa.
b. Kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT)
Adalah Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran
yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain
oleh guru untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau
lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya
diatur sendiri oleh peserta didik dan guru. Setiap KMTT yang diberikan oleh
guru dibuat dalam daftar penilaian harian guru. Contoh kegiatan mandiri tidak
terstruktur yang dilaksanakan di SMAN 14 Bungo berupa pengamatan dan
membuat laporan dari hasil pengamatan dan juga membuat kliping pada mata
pelajaran tertentu.

3. Penyelenggaraan Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19


Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, SMA Negeri 14
Bungo berdasarkan Keputusan Bersama (Kepber) 4 Menteri tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022 dan Tahun Akademik
2021/2022 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah
menyusun Panduan Pembelajaran selama masa pandemi Covid-19. Apabila kondisi
membaik maka penyelenggaraan pembelajaran akan kembali kepada struktur
kurikulum yang semula.

F. PANDUAN AKADEMIK
54
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
1. Pelaksanaan Program Pembelajaran Saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran
yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk
konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan
berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.
Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada
peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan
pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan
saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu
kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong
peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi,
dan bukan hanya diberitahu.
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik).
Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam proses
pembelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya,
percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau
informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian
menyimpulkan, dan mencipta.
Kegiatan pembelajaran meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup:
Kegiatan pendahuluan, bertujuan untuk menciptakan suasana
awal pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat
mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
Kegiatan inti, merupakan kegiatan utama dalam proses pembelajaran atau
dalam proses penguasaan pengalaman belajar (learning experience) siswa.
Kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses pembentukan
pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan
dalam durasi waktu tertentu. Kegiatan inti dalam metode saintifik ditujukan
untuk terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip oleh siswa dengan

55
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
bantuan dari guru melalaui langkah-langkah kegiatan yang diberikan di
muka.
Kegiatan penutup, ditujukan untuk dua hal pokok. Pertama, validasi
terhadap konsep, hukum atau prinsip yang telah dikonstruk oleh siswa. Kedua,
pengayaan materi pelajaran yang dikuasai siswa.

2. Program Tahunan dan Program Semester


a. Program Tahunan
Program tahunan (Prota) merupakan rencana penetapan alokasi waktu
satu tahun pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
yang ada dalam kurikulum. Prota perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh
guru sebelum Tahun Pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan
program-program berikutnya yakni Program Semester (prosem), Silabus, dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Langkah-langkah dalam merancang prota:
1) Menelaah jumlah KD atau tema dan subtema pada suatu kelas.
2) Menghitung jumlah Minggu Belajar Efektif (MBE) dalam satu tahun.
3) Mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif (MBE) ke dalam
KD atau subtema

Contoh Format Program Tahunan

PROGRAM TAHUNAN (PROTA)

Nama Sekolah : SMA/MA .............................


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : X/1
Tahun Ajaran : 20 ..... / 20 .....

Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar Alokasi Ket

56
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
& Indikator Pencapaian Kompetensi Waktu

b. Program Semester
Program Semester (Promes) merupakan rencana penetapan alokasi waktu
satu semester pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar yang ada dalam kurikulum.

Adapun langkah-langkah perancangan program semester, meliputi:


a. Menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan berdasarkan
kebutuhan tingkat satuan pendidikan.
b. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu pembelajaran
efektif, dan waktu pembelajaran efektif (per minggu). Hari-hari libur
meliputi:

- Jeda tengah semester


- Jeda antar semester
- Libur akhir Tahun Pelajaran
- Hari libur keagamaan
- Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional
- Hari libur khusus
c. Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif
(JBE) setiap bulan dan semester dalam satu tahun.

57
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
d. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu subtema serta
mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta analisis materi.

3. Pengembangan Silabus

a. Silabus setiap mata pelajaran disusun berdasarkan Kalender Pendidikan


Satuan Pendidikan SMA Negeri 14 Bungo yakni 21 Minggu Efektif di
semester 1 dan 20 Minggu efektif di semester 2.
b. Implementasi pembelajaran untuk setiap mata pelajaran berdasarkan pada
struktur kurikulum yang tersedia diperaturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 21 tahun 2016 tentang standar isi dan Nomor 22 tahun 2016 tentang
standar proses.
c. Pengaturan Alokasi Waktu Untuk setiap Mata pelajaran didalam silabus,
disesuaikan dengan standar kompetensi dasar tiap mata pelajaran
berdasarkan alokasi waktu yang tersedia, berdasarkan struktur kurikulum dan
kebutuhan SMA Negeri 14 Bungo
d. Cara Pengembangan Silabus Mata pelajaran yang bermuatan lokal oleh guru
pada SMA Negeri 14 Bungo yaitu dengan :
1) Memberdayakan Kelompok MGMP mata pelajaran sekolah dan
kabupaten
2) Mendatangkan Narasumber dari Luar, Instruktur Nasional dan Kabupaten
e. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus yang bermuatan lokal
f. Mengintegrasikan Potensi Daerah terhadap :
1) Kompetensi Dasar Setiap Mata Pelajaran
2) Tujuan Mata Pelajaran
3) Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
4) Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
5) Silabus Mata Pelajaran.
g. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran dirancang dalam rangka pencapaian
Kompetensi Dasar, harus memberi pengalaman belajar kepada peserta didik
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta
didik,peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar.
Pengalaman belajar yang diberikan dapat melalui pendekatan pembelajaran
bervariasi, dan berpusat pada peserta didik, serta memuat kecakapan hidup
58
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
yang perlu dilatihkan pada peserta didik, serta memuat kecakapan hidup
yang perlu dilatihkan pada peserta didik serta nilai nilai karakter bangsa.
Proses Pembelajaran dirancang dengan menggunakan pendekatan saintifik
dengan mencakup dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta
materi pembelajaran faktual,konseptual dan produseral.
h. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Perumusan indikator pencapaian kompetensi mengacu kepada hasil
analisis materi dan potensi peserta didik agar dicapai perubahan perilaku dan
dapat diukur mencakup sikap, pengetahuan, Keterampilan dan nilai nilai
karakter Bangsa.
i. Jenis Penilaian
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam
bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk dan penilaian diri
sesuai permen No.23 tahun 2016 dan Pedoman Penilaian. Setiap Guru
dituntut untuk melaksanakan penilaian autentik yang berarti penilaian
asli dari awal, sepanjang proses pembelajaran, dan nilai hasil belajar yang
mencakup domain Sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
karakteristik Kompetensi dasar yang diajarkan.
Sistem penilaian berbentuk Peniaian berkelanjutan, artinya semua
indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan
ketercapaian kompetensi yang telah dicapai dan yang belum dicapai
diadakan remedial baik individu maupun kelompok yang dilaksanakan
sebelum melanjutkan ke materi KD berikutnya.

j. Mengadakan Pengembangan silabus dan RPP Berkelanjutan.


1) Melakukan evaluasi dan revisi terhadap kurikulum sekolah minimal setiap
akhir semester.
2) Mengadakan In-House Training (IHT) tentang Pengembangan Kurikulum
2013, Pendalaman silabus dan penyusunan RPP berbasis Keterampilan
abad 21 yang berisi konten 4C, Literasi, PPK dan HOTS.
3) Mengikut Sertakan Pendidik SMA Negeri 14 Bungo dalam berbagai
pelatihan baik di Sekolah, tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Nasional.
59
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Dalam pengembangan silabus sesuai dengan tuntutan Permendikbud Nomor
22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, terdapat 9 komponen yang wajib ada
yaitu:
a. Identitas mata pelajaran
b. Identitas sekolah/madrasah
c. Kompetensi Inti
d. Kompetensi Dasar
e. Materi Pokok
f. Kegiatan Pembelajaran
g. Penilaian
h. Alokasi Waktu
i. Sumber Belajar

4. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan RPP, penyiapan media
dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario
pembelajaran dengan memperhatikan komponen, prinsip dan langkah-langkah
penyusunan RPP berikut.
a. Komponen RPP
Dalam Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran
dinyatakan bahwa RPP merupakan rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan
buku panduan guru. Adapun komponen RPP sesuai dengan Permendikbud
tersebut paling sedikit memuat: (1) identitas sekolah, mata pelajaran, dan
kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD, indikator pencapaian
kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran; (6)
penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar. Selanjutnya, dalam
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, bahwa komponen
RPP terdiri atas identitas sekolah, identitas mata pelajaran, kelas/semester,
materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, KD dan IPK, materi
pembelajaran, metode, media, sumber belajar, langkah-langkah
pembelajaran (meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup) dan penilaian hasil pembelajaran. Kedua Permendikbud tersebut

60
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
sama-sama membahas komponen RPP. Berdasarkan dua Permendikbud
tersebut RPP dapat dikembangkan menggunakan tiga alternatif (1) mengacu
pada komponen Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014, (2) mengacu pada
komponen Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, dan (3) memadukan
komponen dari dua Permendikbud (saling melengkapi).
b. Prinsip Penyusunan RPP
Prinsip-prinsip penyusunan RPP sebagai berikut:
1) Perbedaan individual siswa antara lain kemampuan awal, tingkat
intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial,
emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang
budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan siswa.
2) Partisipasi aktif siswa.
3) Berpusat pada siswa untuk mendorong semangat belajar, motivasi,
minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
4) Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan,
dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
5) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan
program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan
remedi.
6) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
7) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
8) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi
c. Langkah Penyusunan RPP
1) Mengkaji silabus (dengan adanya Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016,
maka silabus dikembangkan oleh guru mengacu pada komponen yang
tercantum pada Permendikbud tersebut) (lihat Panduan Pengembangan
Silabus).
2) Melakukan analisis keterkaitan SKL, KI, KD dalam rangka merumuskan
IPK, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan rencana penilaian
61
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
sesuai dengan muatan KD. Untuk mata pelajaran Agama dan PPKn
merumuskan IPK dari pasangan KD pada KI-1, KD pada KI-2, KD pada
KI 3, dan KD pada KI 4, sedangkan mata pelajaran lain IPK dari
pasangan KD pada KI 3 dan KD pada KI 4 (lihat Panduan Analisis
Keterkaitan SKL, KI, dan KD)
3) Menentukan alokasi waktu untuk setiap pertemuan. Penentuan ini
berdasarkan hasil analisis waktu yang dibutuhkan untuk pencapaian tiap
IPK dan disesuaikan dengan karakteristik siswa di satuan pendidikan.
4) Merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan
berdasarkan KD dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diamati dan diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
5) Menyusun materi pembelajaran. Materi pembelajaran dapat berasal dari
buku teks pelajaran, buku panduan guru, sumber belajar lain berupa
muatan lokal, materi kekinian, atau konteks pembelajaran dari
lingkungan sekitar. Materi pembelajaran ini kemudian dikelompokkan
menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial.
6) Menentukan Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran yang sesuai.
7) Menentukan media, alat, bahan yang digunakan dalam proses
pembelajaran.
8) Memastikan sumber belajar yang dijadikan referensi yang akan
digunakan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran.
9) Menjabarkan langkah-langkah pembelajaran ke dalam bentuk yang lebih
operasional (mengutamakan pembelajaran aktif/active leaning).
10) Mengembangkan penilaian proses dan hasil belajar meliputi lingkup,
teknik, dan instrumen penilaian, serta pedoman penskoran (lihat
Panduan Penilaian).

2. Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan ketentuan pelaksanaan pembelajaran yang tertuang pada
peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 22
tahun 2016 tentang Standar Proses, maka Pembelajaran Kurikulum
2013 mendasarkan pada konsep bahwa pembelajaran merupakan suatu proses
pengembangan potensi dan pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai
62
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
hasil dari  sinergi antara pendidikan yang berlangsung di
sekolah, keluarga dan masyarakat.
Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 tersebut  memberikan kesempatan
kepada peserta didik  untuk  mengembangkan potensi  mereka  menjadi 
kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan
sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan
untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup
umat manusia (Permendikbud No. 104 tahun 2014 tentang Pembelajaran).
Pembelajaran kurikulum 2013 ditujukan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, serta mampu berkontribusi
pada kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara, dan berperadaban dunia.
Berdasarkan standar proses pembelajaran pada implementasi Kurikulum
2013, maka guru harus melaksanakan 3 tahapan yaitu: Kegiatan pendahuluan,
Kegiatan inti, Kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan yang harus dilakukan oleh guru berdasarkan
amanat Kurikulum 2013 adalah:
1) Kegiatan yang mula-mula harus dilakukan oleh guru pada kegiatan
pendahuluan di dalam sebuah proses pembelajaran adalah
mempersiapkan siswa baik psikis maupun fisik agar dapat mengikuti
proses pembelajaran dengan baik.
2) Selanjutnya guru harus mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan
terkait materi pembelajaran baik materi yang telah siswa pelajari serta
materi-materi yang akan mereka pelajari dalam proses pembelajaran
tersebut.
3) Setelah memberikan pertanyaan-pertanyaan, guru kemudian mengajak
siswa untuk mencermati suatu permasalahan atau tugas yang akan
dikerjakan sehingga dengan demikian mereka akan belajar tentang suatu
materi, kemudian langsung dilanjutkan dengan menguraikan tentang
tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai pada pembelajaran
tersebut.
4) Terkahir, dalam kegiatan pendahuluan guru harus memberikan outline
cakupan materi serta penjelasan mengenai kegiatan belajar yang akan
63
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
dilakukan oleh siswa untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas
yang diberikan.
b. Kegiatan Inti
Pada hakikatnya, kegiatan inti adalah suatu proses pembelajaran agar
tujuan yang ingin dicapai dapat diraih. Kegiatan ini mestinya dilakukan oleh
guru dengan cara-cara yang bersifat interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi siswa agar dengan cara yang aktif menjadi seorang
pencari informasi, serta dapat memberikan kesempatan yang memadai bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis siswa.
Metode yang digunakan dalam kegiatan inti harus bersesuaian
dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran. Kegiatan inti mencakup
proses-proses berikut: (1) melakukan observasi; (2) bertanya; (3)
mengumpulkan informasi; (4) mengasosiasikan informasi-informasi yang
telah diperoleh; (5) dan mengkomunikasikan hasilnya. Pada proses
pembelajaran yang terkait dengan KD yang bersifat prosedur untuk
melakukan sesuatu, guru memfasilitasi sedemikian rupa sehingga siswa
dapat melakukan pengamatan terhadap pemodelan/demonstrasi yang
diberikan guru atau ahli, siswa menirukannya, selanjutnya guru melakukan
pengecekan dan pemberian umpan balik, dan latihan lanjutan kepada siswa.
c. Penutup
Pada kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan siswa dan/atau
sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian
dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan
hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
Pada kurikulum 2013 diharapkan dapat diimplementasikan pembelajaran
abad 21. Hal ini untuk menyikapi tuntutan zaman yang semakin kompetitif.
Adapun pembelajaran abad 21 mencerminkan empat hal yaitu: Critical Thinking

64
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
and Problem Solving, Creativity and Innovation, Communication, dan
Collaboration.
Di abad ke 21 ini, pendidikan menjadi semakin penting untuk menjamin
peserta didik memiliki keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan
menggunakan teknologi dan media informasi, serta dapat bekerja, dan bertahan
dengan menggunakan keterampilan untuk hidup (life skills).
Tiga konsep pendidikan abad 21 telah diadaptasi oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan kini dilaksanakan di SMA
Negeri 14 Bungo melalui Kurikulum Nasional, yaitu  21st Century
Skills  (keterampilan abad 21), scientific approach (pendekatan saintifik),
dan authentic assesment (penilaian autentik).

3. Penilaian
a. Penilaian Autentik
Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang
bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuan.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan
ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
Penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta
didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun
jejaring, dan lain-lain.
Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh
peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal
apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan
sebagainya. Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang
sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remedial harus
dilakukan.
Ada 4 jenis penilaian autentik yang harus dilaksanakan guru pada
implementasi Kurikulum 2013, yaitu: 1) Penilaian Kinerja, 2) Penilaian
Proyek, 3) Penilaian Portofolio, 4) Penilaian Tertulis.
b. Prinsip Penilaian Hasil Belajar

65
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Penilaian hasil belajar dalam pendidikan dilaksanaan atas dasar
prinsip-prinsip yang  jelas sebagai landasan pijak. Prinsip dalam hal ini
berarti  rambu-rambu  atau  pedoman  yang  perlu  dipegangi  dalam
melaksanakan  kegiatan  penilaian  hasil  belajar.  Untuk  itu,  dalam
pelaksanaan penilaian  harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
1) Valid
Penilaian  hasil  belajar  harus  mengukur  apa  yang  seharusnya diukur
dengan menggunakan  jenis  tes yang  terpercaya atau  sahih. Artinya, 
adanya  kesesuaian  alat  ukur  dengan  fungsi  pengukuran dan  sasaran 
pengukuran.  Apabila  alat  ukur  tidak  memiliki kesahihan  yang  dapat 
dipertanggungjawabkan,  maka  data  yang masuk juga salah dan
kesimpulan yang ditarik juga menjadi salah.
2) Mendidik
Penilaian  hasil  belajar  harus  memberikan  sumbangan  positif pada 
pencapaian  hasil  belajar  siswa.  Oleh  karena  itu,  PBK  harus
dinyatakan  dan  dapat  dirasakan  sebagai  penghargaan  untuk
memotivasi  siswa  yang  berhasil  dan  sebagai  pemicu  semangat
untuk  meningkatkan  hasil  belajar  bagi  yang  kurang  berhasil,
sehingga keberhasilan dan kegagalan  siswa harus  tetap diapresiasi
dalam penilaian.
3) Berorientasi pada kompetensi
Penilaian  hasil  belajar  harus  menilai  pencapaian  kompetensi siswa 
yang meliputi  seperangkat pengetahuan,  sikap,  keterampilan dan nilai
yang terefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dengan 
berpijak  pada  kompetensi  ini,  maka  ukuran-ukuran keberhasilan 
pembelajaran  akan  dapat  diketahui  secara  jelas  dan terarah. 
4) Adil dan obyektif
Penilaian  hasil  belajar  harus mempertimbangkan  rasa  keadilan dan
obyektifitas siswa, tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, latar
belakang  budaya,  dan  berbagai  hal  yang  memberikan  kontribusi
pada  pembelajaran.  Sebab  ketidakadilan  dalam  penilaian,  dapat
menyebabkan menurunnya motivasi  belajar  siswa,  karena mereka
merasa dianaktirikan.
5) Terbuka
66
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Penilaian hasil belajar hendaknya dilakukan secara terbuka bagi
berbagai kalangan, sehingga keputusan  tentang keberhasilan  siswa
jelas  bagi  pihak-pihak  yang  berkepentingan,  tanpa  ada  rekayasa atau
sembunyi-sembunyi yang dapat merugikan semua pihak.
6) Berkesinambungan
Penilaian  hasil  belajar  harus  dilakukan  secara  terus-menerus atau 
berkesinambungan  dari  waktu  ke  waktu,  untuk  mengetahui secara 
menyeluruh  perkembangan  siswa,  sehingga  kegiatan  dan unjuk kerja
siswa dapat  dipantau melalui penilaian.
7) Menyeluruh
Penilaian hasil belajar harus dilakukan secara menyeluruh, yang
mencakup  aspek  kognitif,  afektif,  dan  psikomotorik  serta
berdasarkan pada strategi dan prosedur penilaian dengan berbagai bukti 
hasil  belajar  siswa  yang  dapat  dipertanggungjawabkan kepada semua
pihak.
8) Bermakna
Penilaian  hasil  belajar  diharapkan  mempunyai  makna  yang
signifikan  bagi  semua  pihak.  Untuk  itu,  PBK  hendaknya  mudah
dipahami  dan  dapat  ditindaklanjuti  oleh  pihak-pihak  yang
berkepentingan.  Hasil  penilaian  hendaknya  mencerminkan gambaran 
yang  utuh  tentang  prestasi  siswa  yang  mengandung informasi 
keunggulan  dan  kelemahan,  minat  dan  tingkat penguasaan  siswa 
dalam  pencapaian  kompetensi  yang  telah ditetapkan.
c. Tujuan Penilaian
Hasil belajar berbeda dengan prestasi belajar. Hasil belajar mencakup
perubahan yang dialami oleh siswa dalam hal sikap dan perbuatan atau
terbentuknya karakter yang diharapkan. Sedangkan prestasi belajar
mencakup kemampuan pengetahuan yang dikuasai oleh siswa terhadap
materi yang diberikan.
Baik hasil belajar maupun prestasi belajar siswa perlu dilakukan
tindakan penilaian. Khusus hasil belajar siswa, tujuan tindakan penilaian
dilakukan bahwa:
1) Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi
yang telah diberikan. 
67
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
2) Untuk mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta
didik terhadap program pembelajaran. 
3) Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta
didik dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
ditetapkan. 
4) Untuk mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Keunggulan peserta didik dapat
dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan pembinaan dan
pengembangan lebih lanjut, sedangkan kelemahannya dapat dijadikan
acuan untuk memberikan bantuan atau bimbingan. 
5) Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai
dengan jenis pendidikan tertentu. 
6) Untuk menentukan kenaikan kelas. 
7) Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang
dimilikinya
d. Ruang Lingkup Penilaian
Ruang lingkup penilaian kurikulum 2013 mencakup penilaian sikap,
penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan. Tehnik Penilaian sikap
terdiri dari observasi, penilaian diri dan penilaian antar teman. Penilaian
pengetahuan terdiri dari tes lisan, penugasan dan tes tulis. Sedangkan
penilaian pengetahuan terdiri dari kinerja, proyek dan portofolio.
e. Nilai Ketuntasan
Ketuntasan belajar setiap kompetensi Inti, Kompetensi dasar dan
indikator yang dikembangkan untuk suatu pencapaian hasil belajar dari
suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 – 100% . Kriteria ideal ketuntasan
belajar untuk masing-masing indikator 75 %. SMA Negeri 14 Bungo
menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan mempertimbangkan
kompleksitas kompetensi, kemampuan sumber daya pendukung serta
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, dalam penyelenggaran
pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu
mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan minimal untuk mencapai
kriteria ketuntasan.
Menafsirkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dilakukan dengan
memberikan point atau nilai pada setiap kriteria, yaitu :
68
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
 Dengan memberikan point

Kompleksitas :
Tinggi = 1
Sedang = 2
Rendah = 3

Daya Dukung :
Tinggi = 3
Sedang = 2
Rendah = 1

Intake :
Tinggi = 3
Sedang = 2
Rendah = 1

 Dengan menggunakan rentang nilai :

Kompleksitas :
Tinggi = 50 – 64
Sedang = 65 - 80
Rendah = 81 – 100
Daya Dukung :
Tinggi = 81 – 100
Sedang = 65 – 80
Rendah = 50 – 64
Intake :
Tinggi = 81 – 100
Sedang = 65 – 80
Rendah = 50 – 64
Kriteria ketuntasan minimal SMA Negeri 14 Bungo dilakukan
dengan memperhatikan hasil kegiatan MGMP sekolah tiap mata pelajaran,
yaitu sebagai berikut:

Tabel 14. Kriteria ketuntasan minimal SMA Negeri 14 Bungo

PENGETAHUAN KETERAMPILAN
MATA ( KELAS ) ( KELAS ) SIKAP
PELAJARAN X XI XII X XI XII
69
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Kelompok A ( Umum )
Pendidikan Agama
1 68 70 73 68 70 73 B
dan Budi Pekerti
Pendidikan
2 Pancasila dan 65 65 65 65 65 65
B
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 75 76 77 75 76 77
B
4 Matematika 66 67 68 66 67 68
B
5 Sejarah Indonesia 68 69 70 68 69 70
B
6 Bahasa Inggris 68 70 71 68 70 71
B

Kelompok B (Umum)
7 Seni Budaya 73 74 77 73 74 77
B
8 Pendidikan
Jasmani, Olah
72 72 74 72 72 74
Raga dan B
Kesehatan
9 Prakarya dan
70 75 75 70 75 75
Kewirausahaan B
Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
1 Matematika 67 67 68 67 67 68
B
2 Biologi 68 70 70 68 70 70
B
3 Fisika 65 66 68 65 66 68
B
4 Kimia 68 70 72 68 70 72 B
Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1 Geografi 67 69 70 67 69 70 B

2 Sejarah 70 65 70 70 65 70 B

3 Sosiologi 67 67 67 67 67 67 B

4 Ekonomi 70 71 74 70 71 74 B

Lintas Minat / Pendalaman Minta

1 Kimia 68 70 72 68 70 72 B

2 Ekonomi 70 71 74 70 71 74 B
Bahasa dan Sastra
3 68 - - 68 - - B
Inggris
70
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
RATA2 69 70 71 69 70 71 B

Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti


pembelajaran remedy. Sekolah menargetkan agar angka ketuntasan belajar
tersebut semakin meningkat setiap tahunnya. Pada tahun pelajaran
2021/2022 KKM rata-rata mata pelajaran SMA Negeri 14 Bungo baru
mencapai 70 Berdasarkan hasil rata rata KKM mata pelajaran, maka SMA
Negeri 14 Bungo menentukan KKM sekolah berdasarkan rapat majelis guru
ditetapkan 70. Sekolah berusaha meningkatkan KKM masing – masing
pelajaran 1 tiap tahun sehingga diharapkan dalam jangka panjang atau
delapan tahun kedepan KKM rata-rata bisa mencapai 80. Oleh karena itu,
setiap warga sekolah diharapkan untuk lebih bekerja keras lagi agar mutu
pendidikan sekolah dapat meningkat dari tahun ke tahun dengan berbagai
program antara lain mengadakan pelatihan atau IHT dan mendukung
kegiatan MGMP yang dilakukan oleh masing-masing guru mata pelajaran di
Kabupaten maupun ditingkat Provinsi.
f. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan, sebagai berikut:

1) Penilaian kompetensi sikap


Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,
penilaian diri (self assessment), penilaian “teman sejawat”
(peer evaluation) oleh peserta didik, dan jurnal.
2) Penilaian kompetensi pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan,
dan penugasan.Instrumen yang digunakan untuk tes tulis berupa soal
pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan
uraian yang dilengkapi dengan pedoman penskoran. Instrumen tes lisan
berupa daftar pertanyaan. Dan instrumen penugasan berupa pekerjaan
rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok
sesuai dengan karakteristik tugas.
3) Penilaian kompetensi keterampilan

71
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian
kinerja dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian
portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik atau bentuk lainnya
sesuai aspek yang dinilai.
g. Penilaian Hasil Belajar
1) Penilaian Sikap Spritual
Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dilakukan setiap hari selama
pembelajaran satu semester. Penilaian dilakukan oleh wali kelas, guru
BK, dan guru mata pelajaran serta peserta didik. Penilaian sikap spiritual
di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran. Sikap peserta didik
di luar jam pelajaran diamati/dicatat wali kelas dan guru BK. Guru mata
pelajaran, guru BK, dan wali kelas mencatat perilaku peserta didik yang
sangat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku
tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku tersebut.
2) Penilaian Sikap Sosial
Pelaksanaan penilaian sikap sosial dilakukan setiap hari selama
pembelajaran satu semester. Penilaian terutama dilakukan oleh wali
kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran, sedangkan penilaian diri dan
penilaian antar peserta didik dilakukan sebagai penunjang. Penilaian
sikap sosial dilakukan secara terus-menerus selama satu semester.
Penilaian sikap sosial di dalam kelas dilakukan oleh guru mata
pelajaran. Sikap peserta didik di luar jam pelajaran diamati/dicatat wali
kelas dan guru BK. Guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas
mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik dalam
jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan
tentang perilaku tersebut.
3) Penilaian Pengetahuan
Pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan
hasil belajar peserta didik. Penilaian proses dilakukan dalam bentuk
penilaian harian melalui tes tertulis, tes lisan, maupun penugasan.
Cakupan penilaian harian meliputi seluruh indikator dari satu
kompetensi dasar atau lebih sedangkan cakupan penugasan disesuaikan
dengan karakteristik kompetensi dasar.
72
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
4) Ulangan harian
Ulangan harian dilaksanakan setelah selesai satu atau dua KD, Hasil
ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan
ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM
harus mengikuti pembelajaran remidi.
5) Ulangan akhir semester
Ulangan akhir semester dilaksanakan setelah beberapa KD selesai
dilaksanakan pada akhir semester berjalan.
6) Penilaian Keterampilan
Pelaksanaan penilaian keterampilan dilakukan untuk menilai proses dan
hasil belajar peserta didik. Penilaian proses dilakukan melalui penilaian
praktik selama proses pembelajaran. Sedangkan penilaian hasil
dilakukan melalui penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian
portofolio yang diberikan setelah pembelajaran. Penilaian keterampilan
dapat juga dilakukan melalui penilaian harian sesuai karakteristik
kompetensi dasar.
 Penilaian kinerja
Pelaksanaan penilaian kinerja ditentukan pendidik berdasarkan
tuntutan KD dan dapat dilakukan untuk satu atau beberapa KD.
Beberapa langkah dalam melaksanakan penilaian kinerja meliputi:
 menjelaskan rubrik penilaian kepada peserta didik sebelum
pelaksanaan penilaian.
 memberikan tugas secara rinci kepada peserta didik.
 memastikan ketersediaan dan kelengkapan alat serta bahan yang
digunakan.
 melaksanakan penilaian selama rentang waktu yang
direncanakan.
 membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian.
 melakukan penilaian secara individual.
 mencatat hasil penilaian. Dan
 mendokumentasikan hasil penilaian
 Penilaian proyek

73
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Penilaian proyek dilakukan untuk satu atau beberapa KD pada satu
mata pelajaran atau lintas mata pelajaran. Beberapa langkah dalam
melaksanakan penilaian proyek:
 menjelaskan rubrik penilaian kepada peserta didik sebelum
pelaksanaan penilaian.
 memberikan tugas kepada peserta didik.
 memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang
tugas yang harus dikerjakan.
 melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan dan
pelaporan proyek.
 memonitor pengerjaan proyek peserta didik dan memberikan
umpan balik pada setiap tahapan pengerjaan proyek.
 membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian.
 memetakan kemampuan peserta didik terhadap pencapaian
kompetensi minimal.
 memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun peserta
didik.
 mendokumentasikan hasil penilaian.
 Penilaian portofolio
Penilaian portofolio dilakukan untuk melihat perkembangan
pencapaian kompetensi dan capaian akhir serta dapat digunakan
untuk mendeskripsikan capaian keterampilan dalam satu semester.
Beberapa langkah dalam melaksanakan penilaian portofolio:
 melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan
menilai pada saat kegiatan tatap muka, tugas terstruktur atau
tugas mandiri tidak terstruktur, disesuaikan dengan karakteristik
mata pelajaran.
 melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian
yang telah ditetapkan atau disepakati bersama dengan peserta
didik.
 peserta didik mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan
refleksi diri.
 mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format
yang telah ditentukan.
74
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
 memberi umpan balik terhadap karya peserta didik secara
berkesinambungan dengan cara memberi keterangan kelebihan
dan kekurangan karya tersebut, dan perbaikannya.
 memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas),
mengumpulkan dan menyimpan portofolio masing-masing
peserta didik dalam satu map atau folder di rumah atau di loker
satuan pendidikan.
 memberi kesempatan peserta didik untuk memperbaiki karya
yang dinilai belum memuaskan dan perlu perbaikan.
 membuat “kontrak” atau perjanjian jangka waktu perbaikan dan
penyerahan karya hasil perbaikan kepada pendidik.
 memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik
portofolio dengan cara menempel di kelas.
 mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam
map yang telah diberi identitas masing-masing peserta didik
untuk bahan laporan kepada satuan pendidikan dan orang tua
peserta didik.
 mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi
perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan
kualitas dari waktu ke waktu sebagai bahan laporan kepada
satuan pendidikan dan/atau orang tua peserta didik. Dan
 memberikan nilai akhir portofolio masing-masing peserta didik
disertai umpan balik.
h. Mekanisme dan Prosedur Pelaporan hasil belajar peserta didik
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk
menilai pencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi
kegiatan sebagai berikut:
1) menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi dengan
mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran;
2) mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat kompetensi, dan
ujian akhir sekolah;
3) menentukan kriteria kenaikan kelas;

75
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
4) melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi
kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor;
5) melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada
Dinas Pendidikan Provinsi dan instansi lain yang terkait;
6) melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali
peserta didik dan dinas pendidikan.
i. pelaksanaan program remedial dan pengayaan
Bagi peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar
harus mengikuti perbaikan atau pembelajaran remedial, sedangkan bagi
peserta didik yang mencapai kriteria ketuntasan lebih cepat dari waktu yang
disediakan dapat mengikuti kegiatan atau pembelajaran pengayaan.
1) Pelaksanaan Program Remedial
Prinsip Pembelajaran Remedial
 Adaptif
 Interaktif
 Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan penilaian
 Pemberian umpan balik sesegera mungkin
 Pelayanan sepanjang waktu

Diagnosis Kesulitan Belajar Peserta Didik

 Kesulitan ringan (kurang perhatian saat mengikuti pelajaran)


 Kesulitan sedang (gangguan belajar dari luar peserta didik, misalnya
: faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan)
 Kesulitan berat (ketunaan pada diri peserta didik misalnya tuna
rungu, tuna netra, dan tuna daksa)

Teknik Untuk Mendiagnosis Kesulitan Belajar

 Tes prasyarat,
 Tes diagnosis,
 Wawancara,
 Observasi.
Seorang peserta didik diketahui membutuhkan pembelajaran
remedial atau tidak dari hasil ulangan harian yang dilaksanakan sejak
awal tahun pelajaran. Apabila nilai ulangan harian peserta didik lebih
76
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
kecil dari kriteria ketuntasan belajar maka peserta didik tersebut perlu
mengikuti program remedial. Oleh karena itu, ulangan harian perlu
dilakukan setelah selesai satu atau dua kompetensi dasar (KD),
sehingga seorang guru dengan cepat mengetahui peserta didiknya yang
perlu mendapat bimbingan lebih intensif. Pembelajaran remedial
dilakukan di dalam atau di luar kelas dengan berbagai cara,
diantaranya adalah sebagai berikut:
 Menyelenggarakan pembelajaran ulang dengan metode dan media
yang berbeda dari yang awal dan bervariasi
 Peserta didik belajar mandiri atau pemberian bimbingan secara
khusus
 Guru memberikan tugas/latihan bagi peserta didik secara individual
atau kelompok kecil
 Peserta didik belajar dalam kelompok kecil dengan bimbingan
alumni atau tutor sebaya.
Semua cara di atas harus diakhiri dengan penilaian untuk
mengetahui apakah peserta didik bersangkutan sudah mengalami
kemajuan belajar.

2) Pembelajaran Pengayaan
Peserta didik yang telah mencapai kompetensi lebih cepat dari
peserta didik lain dapat mengembangkan dan memperdalam
kecakapannya secara optimal melalui pembelajaran pengayaan.
Pembelajaran pengayaan dapat diartikan sebagai suatu
pengalaman atau kegiatan peserta didik yang telah melampaui
persyaratan minimal (KKM) yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan.
Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi peserta
didik yang memiliki kelebihan sehingga mereka dapat
mengembangkan minat dan bakat serta mengoptimalkan
kecakapannya.

77
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Pengayaan merupakan penguatan pada KD tertentu dengan
memberi tugas membaca, tutor sebaya, diskusi dan lain-lain.
Tingkat Kelebihan Kemampuan Belajar
 Belajar lebih cepat
 Menyimpan informasi lebih mudah
 Keingintahuan yang tinggi
 Berpikir mandiri
 Superior dalam berpikir abstrak
 Memiliki banyak minat
Pelaksanaan Pengayaan
Pemberian pengayaan agar tepat sasaran, perlu ditempuh langkah-
langkah sistematis yaitu:
 mengidentifikasi kelebihan kemampuan peserta didik;
 memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran pengayaan.
Program yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki
kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata
dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan
investigatif.
Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
 Belajar Kelompok
Sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan
pelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil
menunggu teman-temannya yang mengikuti pembelajaran
remedial.
 Belajar Mandiri
Secara mandiri peserta didik belajar tentang sesuatu yang diminati.
 Pembelajaran Berbasis Tema
Memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga peserta
didik dapat mempelajari hubungan berbagai disiplin ilmu.
 Pemadatan Kurikulum
 Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi materi yang
belum diketahui peserta didik: Memberikan tugas membaca secara
mandiri atau Menugaskan sebagai tutor sebaya

78
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Penilaian Pembelajaran Pengayaan
Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran, kegiatan
pengayaan ini tidak lepas dengan penilaian.
Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan
pembelajaran biasa tetapi cukup dalam bentuk portofolio dan harus
dihargai sebagai nilai lebih dari peserta didik yang lainnya

G. KENAIKAN KELAS
Kriteria Kenaikan kelas di SMA Negeri 14 Bungo mengacu kepada standar
penilaian yang diatur dalam Permendikbud nomor 53 tahun 2015 tentang penilaian
hasil belajar oleh pendidik dan satuan pendidikan Permendikbud Nomor 4 tahun 2018
tentang penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dan pemerintah serta panduan
penilaian untuk Sekolah Menengah Atas yaitu :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
2. Deskripsi sikap sekurang kurangnya baik yaitu memenuhi indikator kompetensi
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh SMA Negeri 14 Bungo.
3. Deskripsi kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal baik sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan oleh SMA Negeri 14 Bungo.
4. Tidak memiliki lebih dari 2 ( dua ) mata pelajaran yang masing-masing nilai
pengetahuan dan/atau ketrampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran
yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau semester
genap, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada mata
pelajaran yang sama pada tahun pelajaran tersebut.
5. Persentasi kehadiran minimal peserta didik 80 % pada tahun pelajaran tersebut.
6. Keputusan kenaikan kelas bagi peserta didik dilakukan berdasarkan hasil rapat
dewan pendidik dengan mempertimbangkan kebijakan satuan pendidikan seperti
kehadiran, tata tertib dan peraturan lainnya yang berlaku di SMA Negeri 14
Bungo.

H. KELULUSAN
1. Kriteria Kelulusan

Kelulusan peserta didik dari SMA Negeri 14 Bungo ditentukan oleh


sekolah dalam rapat majelis guru dengan mengacu pada peraturan yang berlaku
79
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
yaitu : Sesuai dengan PP.nomor 32 tahun 2013 pasal 72 ayat 1 yang di perbarui
dengan diterbitkannya PP nomor 13 tahun 2015 dan mengacu pada
permendikbud nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Kriteria
kelulusan peserta didik yang dinyatakan lulus dari satuan pendidikan merujuk
pada Permendikbud No.43 Tahun 2019 tentang Ujian Sekolah dan Ujian
Nasional adalah setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran.
c. Lulus ujian sekolah.
b. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh satuan
Pendidikan yang bersangkutan sesuai dengan kriteria yang dikembangkan oleh
BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri. (menunggu permennya).
c. Kriteria menyelesaikan seluruh program pembelajaran adalah peserta didik
telah menyelesaikan program pembelajaran dari kelas X sampai kelas XII
dibuktikan dengan memiliki nilai rapor lengkap semester 1 sampai dengan
semester 6.
d. Kriteria lulus ujian sekolah apabila peserta didik memiliki nilai rata rata
(NS) mencapai nilai minimal 70
e. Nilai Sekolah (NS) diperoleh dari penggabungan antara nilai Ujian Sekolah
(US) dengan komposisi 40 % dan nilai rata-rata rapor semester 1 sampai 6
sebesar 60%
f. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh satuan
Pendidikan yang bersangkutan melalui rapat majelis guru sesuai dengan kriteria
yang dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
(menunggu permennya).
2. Pelaksanaan Ujian Sekolah
Pelaksanaan Ujian Sekolah diselenggarakan berdasarkan SK Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi Jambi. Pelaksanaan Ujian Sekolah diperkirakan
tanggal 04 s/d 13 April 2022 sambil menunggu sk dari Panitia penyelenggara
tingkat Provinsi.
3. Target Kelulusan

80
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
SMA Negeri 14 Bungo menargetkan kelulusan 100 % seluruh peserta
didik dari satuan pendidikan yang mengikuti Ujian Sekolah, Sesuai dengan misi
dari SMA Negeri 14 Bungo. Untuk itu SMA Negeri 14 Bungo melakukan
langkah-langkah dan program yang dapat mendukung tercapaianya tujuan
tersebut dari segi sarana dan prasarana juga segi proses pembelajaran yang akan
dijabarkan lebih lanjut.
4. Program-Program Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Lulusan

Untuk mencapai target kelulusan 100 % SMA Negeri 14 Bungo


melakukan program program antara lain :
a. Melakukan belajar tambahan di sore hari untuk mata
pelajaran tertentu (Mata pelajaran peminatan).
b. Melengkapi sarana prasarana yang mendukung peningkatan
pembelajaran yang berkaitan dengan proses dan hasil belajar.
c. Mengadakan Try out untuk mengevaluasi kesiapan siswa
dalam menghadapi Ujian Sekolah.

I. MUTASI PESERTA DIDIK


1. Sekolah dapat memfasilitasi adanya peserta didik yang pindah sekolah dengan
syarat sebagai berikut:
a. Antar sekolah pelaksana Kurikulum 2013.
b. Antar Sekolah pelaksana Kurikulum 2013 dengan
nilai akreditasi yang setara yaitu akreditasi B.
c. Antar Sekolah pelaksana Kelompok Peminatan yang
sama
d. Mutasi peserta didik dari SMK, MA, dan Pondok
Pesantren tidak dapat diterima di SMA karena satuan pendidikan tersebut
memiliki Struktur Kurikulum yang berbeda dengan Struktur Kurikulum
SMA.

2. Untuk palaksanaan pindah Sekolah ( masuk atau keluar ) lintas Provinsi dan
kabupaten / kota disesuaikan dengan peraturan yang berlaku pada masing masing
Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten / Kota .

81
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
3. Sekolah dapat menentukan persyaratan pindah / mutasi peserta didik sesuai
dengan prinsip manajemen berbasis asal sekolah, antara lain mencakup hal-hal
sebagai berikut :
a. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar ( LHB ) dari sekolah asal sesuai
dengan bentuk raport yang digunakan di Sekolah tujuan.
b. Melakukan Test atau program matrikulasi bagi siswa pindahan

J. PENUMBUHAN KARAKTER
1. Nilai Utama dalam Penumbuhan Karakter
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan proses utama
perbaikan pendidikan nasional yang berkaitan erat dengan berbagai program
prioritas pemerintah. Sejatinya Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) ini
merupakan kebijakan dari meneteri Kemendikbud sejak tahun 2017. Dalam
kebijakan tersebut terdapat 5 nilai utama karakter yang menjadi prioritas pada
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), berkaitan erat dengan berbagai program
prioritas Kemendikbud di bidang pendidikan dan kebudayaan.

Adapun 5 nilai utama pada Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sebagai


berikut:
a. Religius
b. Nasionalis
c. Mandiri
d. Integritas
e. Gotong Royong

2. Prinsip Penumbuhan Karakter

Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dikembangkan


dan dilaksanakan dengan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Nilai-Nilai Moral Universal
Gerakan PPK berfokus pada penguatan nilai-nilai moral universal
yang prinsip-prinsipnya dapat didukung oleh segenap individu dari
berbagai macam latar belakang agama, keyakinan, kepercayaan, sosial
dan budaya.

82
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
2) Holistik
Gerakan PPK dilaksanakan secara holistik, dalam arti pengembangan fsik
(olah raga), intelektual (olah pikir), estetika (olah rasa), etika dan spiritual
(olah hati) dilakukan secara utuh-menyeluruh dan serentak, baik melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, pengembangan budaya sekolah maupun
melalui kolaborasi dengan komunitas-komunitas diluar lingkungan
pendidikan. 
3) Terintegrasi
Gerakan PPK sebagai poros pelaksanaan pendidikan nasional
terutama pendidikan dasar dan menengah dikembangkan dan
dilaksanakan dengan memadukan, menghubungkan, dan mengutuhkan
berbagai elemen pendidikan, bukan merupakan program tempelan
dan tambahan dalam proses pelaksanaan pendidikan.
4) Partisipatif
Gerakan PPK dilaksanakan dengan mengikutsertakan dan melibatkan publik
seluas-luasnya sebagai pemangku kepentingan pendidikan bersama dengan
pelaksana Gerakan PPK. Di sini kepala sekolah, staf sekolah, orangtua,
Komite Sekolah, dan lain-lain dapat menyepakati prioritas nilai-nilai utama
karakter dan kekhasan sekolah yang diperjuangkan dalam Gerakan PPK,
menyepakati bentuk dan strategi pelaksanaan Gerakan PPK, bahkan
pembiayaan Gerakan PPK.
5) Kearifan lokal
Gerakan PPK perlu bertumpu dan responsif pada kearifan lokal nusantara
yang demikian beragam dan majemuk agar kontekstual dan membumi. Di
samping itu, Gerakan PPK harus bisa mengembangkan dan memperkuat
kearifan lokal nusantara agar dapat berkembang dan berdaulat sehingga
dapat memberi indentitas dan jati diri peserta didik sebagai bangsa
Indonesia.
6) Kecakapan Abad 21
Gerakan PPK harus dapat mengembangkan kecakapan-kecakapan yang
dibutuhkan oleh peserta didik untuk hidup pada Abad XXI (antara lain
kecakapan berpikir kritis dan kreatif, penguasaan bahasa,
kecakapan komunikasi, kecakapan bekerja sama dan gotong royong,

83
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
kecakapan beradaptasi dan kecekatan menyesuaikan diri, semangat ingin
tahu dan berimajinasi, dan literasi).
7) Adil dan inklusif
Gerakan PPK dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan prinsip keadilan,
non-diskriminasi, non-sektarian, menghargai kebhinekaan dan perbedaan
(inklusif), dan menjunjung harkat dan martabat manusia. 
8) Selaras dengan perkembangan peserta didik
Gerakan PPK perlu dikembangkan dan dilaksanakan selaras
dengan perkembangan peserta didik baik perkembangan biologis,
psikologis maupun perkembangan sosial peserta didik agar tingkat
kecocokan dan keberterimaannya tinggi selain hasilnya maksimal. Dalam
hubungan ini kebutuhan-kebutuhan perkembangan peserta didik perlu
memperoleh perhatian intensif.
9) Terukur
Gerakan PPK dikembangkan dan dilaksanakan berlandaskan
prinsip keterukuran agar dapat dimati dan diketahui proses dan hasilnya
secara objektif. Dalam hubungan ini komunitas sekolah mendeskripsikan
nilai–nilai utama karakter yang menjadi prioritas pengembangan di
sekolah dalam sebuah sikap dan perilaku yang dapat diamati dan diukur
secara objektif; mengembangkan program-program penguatan nilai-
nilai karakter bangsa yang mungkin dilaksanakan dan dicapai oleh
sekolah; dan mengerahkan sumber daya yang dapat disediakan oleh
sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan.

3. Strategi Implementasi dan Penilaian Penumbuhan Karakter dalam Kurikulum

Untuk menjadikan pendidikan karakter sebagai terobosan dalam


memajukan generasi bangsa, hal yang harus diperhatikan sejak awal adalah
bagaimana proses dan tahapan jelas yang harus kita lakukan. Proses
implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran harus memilki indikator
yang jelas dan sesuai seperti halnya indikator dalam penilaian aspek kognitif dan
psikomotorik. Dengan adanya indikator tersebut pendidik bisa lebih detail dalam
melakukan observasi di dalam kelas untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian

84
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
karakter atau sikap para siswa apakah sudah sesuai dengan indikator-indikator
yang ada atau belum.
Pengimplementasian nilai-nilai pendidikan karakter dapat ditempuh
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengkaji Standar Kompetensi (SK)/ Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) untuk menentukan apakah nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
yang tercantum sudah tercakup di dalamnya atau belum.
b. Menggunakan nilai-nilai budaya dan karakter yang memperlihatkan
keterkaitan antara SK/ KI dan KD dengan nilai dan indikator untuk
menentukan nilai yang akan dikembangkan.
c. Mencantumkan nilai-nilai budaya dan karakter tersebut ke dalam silabus dan
kemudian diturunkan ke dalam RPP.
d. Mengembangkan proses pembelajaran peserta didik secara aktif yang
memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan internalisasi
nilai dan menunjukkannya dalam perilaku yang sesuai.
e. Memberikan bantuan kepada peserta didik, bagi yang mengalami kesulitan
untuk menginternalisasi nilai maupun untuk menunjukkannya dalam
perilaku.

K. PENGEMBANGAN LITERASI
1. Ketentuan Umum Pengembangan Literasi di Sekolah
Untuk meningkatan kualitas hidup, daya saing, pengembangan karakter
bangsa, serta melihat perkembangan keterampilan dan kompetensi yang
dibutuhkan di abad ke-21, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menyelenggarakan berbagai kegiatan literasi untuk meningkatkan indeks literasi
nasional melalui Gerakan Literasi Nasional. Gerakan Literasi Nasional (GLN)
lahir dari sinkronisasi semua program literasi yang sudah berjalan pada setiap unit
utama yang ada di dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. GLN
merupakan upaya untuk menyinergikan semua potensi serta memperluas
keterlibatan publik dalam pengembangan budaya literasi. Gerakan Literasi
Nasional harus dilaksanakan secara masif, baik di dalam lingkungan keluarga,
sekolah, maupun masyarakat.
Tujuan umum Gerakan Literasi Nasional adalah untuk
menumbuhkembangkan budaya literasi pada ekosistem pendidikan mulai dari
85
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat
sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup.
Gerakan literasi dilaksanakan dengan mengacu pada prinsipprinsip sebagai
berikut. a. Berkesinambungan Sebagai suatu gerakan, literasi harus dilaksanakan
secara terus-menerus dan berkesinambungan, tidak bergantung pada pergantian
pemerintahan. Literasi harus menjadi program prioritas pemerintah yang selalu
dikampanyekan kepada seluruh lapisan masyarakat, pemimpin, tokoh masyarakat,
tokoh agama, cendekia, remaja, orang tua, dan warga masyarakat sehingga budaya
literasi terbentuk di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. b. Terintegrasi
Pelaksanaan literasi harus terintegrasi dengan program yang dilaksanakan oleh
Kemendikbud dan kementerian dan/atau lembaga lain, termasuk nonpemerintah.
Dengan demikian, literasi menjadi bagian yang saling menguatkan dengan
program lain. c. Melibatkan Semua Pemangku Kepentingan Sebagai suatu
gerakan, literasi harus memberikan kesempatan dan peluang untuk keterlibatan
semua pemangku kepentingan, baik secara individual maupun kelembagaan.
Literasi harus menjadi milik bersama, menyenangkan, dan mudah dilaksanakan,
baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat, sesuai dengan kapasitas
dan kemampuan masing-masing.

2. Model Program Literasi yang dikembangkan dan Pentahapan Kegiatan


Dalam melaksanakan kegiatan guna menyukseskan Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) terkadang membuat bingung sebagian guru atau pihak sekolah. Hal
itu banyak kemungkinan karena belum memahami sepenuhnya tentang seluruh
panduan GLS yang diterima.
Namun uraian berikut paling tidak dapat membantu bagaimana langkah-
langkah yang mesti dilakukan dan kegiatan macam apa yang dijalankan dalam
GLS di SMAN 14 Bungo.

a. Kegiatan Tahap Pembiasaan


Pada tahap ini siswa dilatih membaca dalam hati, membaca nyaring, dan
menyimak. Ini untuk meningkatkan rasa cinta membaca di luar pelajaran,
meningkakan rasa percaya diri, dan menumbuhkembangkan penggunaan
berbagai sumber bacaan.
86
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Kegiaan ini dapat dilakukan dengan membiasakan membaca 15 menit
sebelum mulai pelajaran atau sesudah pelajaran berakhir.
b. Kegiatan Tahap Pengembangan
Kegiatan tahap ini pada perinsipnya merupakan kegiatan tindak lanjut dari
tahap pembiasaan. Pada tahap ini siswa didorong untuk menunjukkan
keterlibatan pikiran dan emosinya dalam proses membaca. Langkah ini dapat
dilakukan melalui kegiatan produktif secara lisan maupun tulisan.
Kegiatan produktif ini tidak selalu dinilai secara akademik. Misalnya ketika
siswa membaca karya sastra cerita pendek. Maka langkah selanjutnya dapat
menulis ulang dengan bahasa sendiri. Bagi kelas tinggi bisa saja meringkas
atau membuat sinopsis sebuah novel yang dibaca.
Kegiatan tindak lanjut dalam tahap pengembangan literasi memerlukan waktu
pembiasaan sekitar 15 menit. Meski waktunya singkat perlu dipertimbangkan
mengenai bentuk, frekuensi, dan durasi pelaksanaannya. Yaitu harus
disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing. Sehingga kegiatan literasi
tetap dapat dilaksanakan dengan menyenangkan tanpa membebani tugas para
siswa.
c. Kegiatan Tahap Pembelajaran
Kegiatan tahap pembelajaran dilakukan untuk mendukung pelaksanaan
kurikulum di sekolah. Yaitu siswa diwajibkan membaca buku  nonteks
pelajaran. Namun dalam pelaksanaannya harus tetap mempertimbangkan
beberapa prinsip.
Prinsip-prinsip itu di antaranya, buku yang dibaca berupa buku ilmu
pengetahuan umum, buku tentang minat khusus, atau buku-buku yang
dikaitkan dengan mata pelajaran. Namun dapat pula buku-buku terkait tagihan
akademis, yaitu berkaitan dengan tugas atau penguasaan suatu mata pelajaran.

3. Evaluasi Program Literasi


Evaluasi bertujuan untuk menilai keberhasilan suatu program yang telah
dilaksanakan, dalam hal ini Gerakan Literasi Nasional. Evaluasi bisa difokuskan
pada dampak (impact) program yang telah dilaksanakan. Namun, sebenarnya
evaluasi bertujuan untuk mengetahui gambaran menyeluruh dari program yang

87
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
sudah dijalankan. Oleh karena itu, evaluasi dapat dilakukan secara menyeluruh
terhadap empat komponen, yaitu a) evaluasi terhadap masukan (input) meliputi
pemanfaatan berbagai sumber daya (dana, tenaga, dan sarana prasarana); b)
evaluasi terhadap proses yang dititikberatkan pada pelaksanaan program, apakah
sudah sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau tidak; c) evaluasi terhadap
keluaran (output) adalah penilaian terhadap hasil yang dicapai; dan d) evaluasi
terhadap dampak (impact) yang mencakup pengaruh yang timbul dari program
yang dilaksanakan. Kegiatan evaluasi ini dapat dilakukan pada satuan target waktu
yang telah ditetapkan dan dapat dilakukan secara berkesinambungan untuk
memberikan bahan masukan dalam meningkatkan efektivitas GLN di masa
mendatang. Sasaran evaluasi GLN dilakukan pada tiga ranah, yaitu sekolah,
keluarga, dan masyarakat.
Metode Evaluasi a) Observasi; b) Wawancara; c) Angket; d) Verifikasi
data-data dan dokumen yang mendukung proses evaluasi GLN; dan e) Diskusi
terpumpun dalam mengevaluasi efektivitas GLN dengan mengundang pelaksana di
lapangan.
Instrumen Evaluasi a) Kuesioner yang berisi daftar pertanyaan tertutup dan
pertanyaan terbuka yang diiisi oleh petugas evaluasi berdasarkan jawaban yang
sudah terkonfirmasi dari responden/informan objek yang dievaluasi; b) Lembar
observasi yang berisi daftar kegiatan dalam berbagai bentuk, seperti gambar, foto,
dan video yang mendukung kegiatan literasi; dan c) Lembar wawancara yang
berisi panduan pertanyaan yang digunakan untuk menggali hal-hal yang
diperlukan dalam evaluasi.

L. PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN
1. Konsep Pendidikan Kewirausahaan
Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan
orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau
kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka
meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.
Seseorang yang memiliki karakter wirausahawan selalu tidak puas dengan
apa yang telah dicapainya. Wirausahawan adalah orang yang terampil
memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk
88
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
meningkatkan kehidupannya. Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki
kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan
sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat,
mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk
mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka
meraih sukses/meningkatkan pendapatan. Intinya, seorang wirausaha adalah
orang-orang yang memiliki karakter wirausaha dan mengaplikasikan hakikat
kewirausahaan dalam hidupnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah orang-orang
yang memiliki jiwa kreativitas dan inovatif yang tinggi dalam hidupnya.
Dari beberapa konsep di atas menunjukkan seolah-olah kewirausahaan
identik dengan  kemampuan para wirausaha dalam dunia usaha (business).
Padahal, dalam kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu  identik dengan karakter
wirausaha semata, karena karakter wirausaha kemungkinan juga dimiliki oleh
seorang yang bukan wirausaha. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik
karyawan swasta maupun pemerintahan (Soeparman Soemahamidjaja, 1980).
Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif
dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan
peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997).
Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu
berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan
meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan
peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001). Esensi dari
kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat
bersaing. Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan
melalui cara-cara sebagai berikut:
Pengembangan teknologi baru (developing new technology),Penemuan
pengetahuan baru (discovering new knowledge),Perbaikan produk (barang dan
jasa) yang sudah ada (improving existing products or services),Penemuan cara-
cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak dengan
sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing more goods
and services with fewer resources).
Walaupun di antara para ahli ada yang lebih menekankan kewirausahaan
pada peran pengusaha kecil, namun sebenarnya karakter  wirausaha juga dimiliki
89
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
oleh orang-orang  yang berprofesi di luar wirausaha. Karakter kewirausahaan ada
pada setiap orang yang menyukai perubahan,   pembaharuan, kemajuan dan
tantangan, apapun profesinya.
Dengan demikian, ada enam hakikat pentingnya kewirausahaan, yaitu:
a. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil
bisnis (Ahmad Sanusi, 1994)
b. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah
usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)
c. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai
lebih.
d. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (Drucker, 1959)
e. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan usaha (Zimmerer, 1996)
f. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.
Berdasarkan keenam pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
kewirausahaan adalah  nilai-nilai yang membentuk karakter dan perilaku seseorang
yang selalu kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam
rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. Meredith dalam
Suprojo Pusposutardjo(1999), memberikan  ciri-ciri seseorang yang memiliki
karakter wirausaha sebagai orang yang (1) percaya  diri, (2) berorientasi tugas dan
hasil, (3) berani mengambil risiko, (4) berjiwa kepemimpinan, (5) berorientasi ke
depan, dan (6)  keorisinalan.
Jadi, untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang
harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak
kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau
kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman
usaha. Seperti telah dikemukakan di atas, bahwa seseorang wirausaha adalah
seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan
90
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau
kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara
riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up),
kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan
kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian
untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan
ide dan meramu sumber daya.

2. Analisis Pendidikan Kewirausahaan


Pendidikan Kewirausahaan di SMAN 14 Bungo, dilaksanakan terintegrasi
dengan mata pelajaran Prakarya menjadi satu kesatuan mata pelajaran baru yang
dinamakan Prakarya dan Kewirausahaan. Walaupaun SMAN 14 Bungo sudah
melaksanakannya selama lebih kurang tiga tahun pelajaran, namun pelaksanaan
pendidikan kewirausahaan tersebut masih belum bisa terlaksana secara optimal.
Banyak hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaannya.
Dari hasil analisis, dapat disampaikan bahwa terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi belum optimalnya pelaksanaan Pendidikan Kewirausahaan di
SMAN 14 Bungo. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1) Belum adanya tenaga pengajar yang memiliki dasar pendidikan
kewirausahaan
2) Belum adanya sarana prasarana yang memadai untuk pelaksanaan pelatihan/
praktek.
3) Pola kerjasama pendidikan kewirausahaan antara SMAN 14 Bungo dengan
dunia usaha dan dunia industri belum dirumuskan secara operasional.
4) Minimnya sektor usaha dan industri yang berlokasi di dekat SMAN 14 Bungo.
5) Pendidikan kewirausahaan belum dikelola secara optimal karena minimnya
informasi dan kurangnya sumber-sumber belajar.

3. Implementasi Pendidikan Kewirausahaan


Kurikulum 2013 membekali peserta didik pada Pendidikan Menengah
dengan kemampuan kewirausahaan yang lahir dan tumbuh dalam sektor nyata.
Diawali dengan pengamatan terhadap produk yang ada di pasar beserta ciri-
cirinya, analisis struktur komponen pembentuk produk, analisis struktur dan

91
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
rangkaian proses beserta peralatan yang diperlukan, termasuk analisis pasar, biaya,
dan harga.
Untuk mendukung keutuhan pemahaman peserta didik, pembelajarannya
digabungkan dengan pembelajaran Prakarya sehingga peserta didik bukan hanya
mampu menghasilkan ide kreatif tetapi juga merealisasikannya dalam bentuk
purwarupa karya nyata dan dilanjutkan sampai pada kegiatan penciptaan pasar
untuk mewujudkan nilai ekonomi dari kegiatan-kegiatan tersebut.
Sebagai bagian dari Kurikulum 2013, pembelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan bagi peserta didik harus mencakup aktivitas dan materi
pembelajaran yang secara utuh dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menciptakan karya nyata,
menciptakan peluang pasar, dan menciptakan kegiatan bernilai ekonomi dari
produk dan pasar tersebut. 
Pembelajarannya dirancang berbasis aktivitas terkait dengan sejumlah
ranah karya nyata, yaitu karya kerajinan, karya teknologi, karya pengolahan, dan
karya budidaya dengan contoh-contoh karya konkret berasal dari tema-tema karya
populer yang sesuai untuk peserta didik.

M. BIMBINGAN KONSELING

1. Konsep Bimbingan Konseling


Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari proses pendidikan
memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam pengembangan kualitas
manusia Indonesia yang telah diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional di
dalam : Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 yaitu : (1) beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) berakhlak mulia, (3) memiliki
pengetahuan dan keterampilan,(4) memiliki kesehatan jasmani dan rohani, (5)
memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta (6) memiliki rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan
bantuan untuk peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok, agar
mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan dan konseling pribadi,
sosial, belajar dan karir, melalui berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pendukung
berdasarkan norma-norma yang berlaku.

92
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Berdasarkan Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang BK pada
Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa Layanan bimbingan dan konseling dalam
implementasi kurikulum 2013 dilaksanakan oleh konselor atau guru bimbingan
dan konseling sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya membantu tercapainya
tujuan pendidikan nasional, dan khususnya membantu peserta didik/konseli
mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses, sejahtera dan bahagia
dalam kehidupannya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kolaborasi dan
sinergisitas kerja antara konselor atau guru bimbingan dan konseling, guru mata
pelajaran, pimpinan sekolah/madrasah, staf administrasi, orang tua, dan pihak lain
yang dapat membantu kelancaran proses dan pengembangan peserta didik/konseli
secara utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir.

2. Fungsi, Azas, dan Prinsip Layanan BK


Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling
a. Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan
lingkungannya.
b. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah
atau
menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat
perkembangan dirinya.
c. Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah
yang dialaminya.
d. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif
yang dimilikinya.
Asas-asas konseling meliputi asas (1) kerahasiaan, (2) Kesukarelaan, (3)
keterbukaan, (4) kekinian, (5) kemandirian, (6) kegiatan, (7) kedinamisan, (8)
keterpaduan, (9) kenormatifan, (10) keahlian, (11) alih tangan dan (12) tut wuri
handayani.
Prinsip-prinsip konseling berkenaan dengan sasaran layanan, permasalahan
yang dialami peserta didik, program pelayanan, serta tujuan dan pelaksanaan
pelayanan.

3. Komponen / Struktur Program BK

93
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Dalam buku penataan pendidikan Profesional konselor dan Layanan BK
dalam Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal (Depdiknas 2007) dijelaskan
bahwa program BK mengandung empat komponen pelayanan, yaitu 1) pelayanan
dasar bimbingan; 2) pelayanan perencanaan individual; 3) pelayanan resfonsif; dan
4) dukungan sisitem. Adapun pengertian tiap-tiap komponen pelayanan tersebut
sebagai berikut:
a. Pelayanan Dasar
Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh
konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal
atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka
mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas
perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian)
yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil
keputusan dalam menjalani kehidupannya.
b. Pelayanan Responsif
Pelayanan responsif merupakan pemberi bantuan kepada konseli yang
menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan
segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam
proses pencapaian tugas-tugas perkembangan. Konseling individual, konseling
krisis, konsultasi dengan orang tua, guru, dan alih tangan kepada ahli lain
adalah program bantuan yang dapat dilakukan dalam pelayanan responsif.
c. Pelayanan Perencanaan Individual
Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada konseli agar mampu
merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan
masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya,
serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di
lingkungannya.

d. Dukungan Sistem
Ketiga komponen diatas, merupakan pemberian bimbingan dan konseling
kepada konseli secara langsung. Sedangkan dukungan sistem merupakan
komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infra struktur
(misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan
kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan, yang secara tidak
94
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
langsung memberikan bantuan kepada konseli atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan konseli.

4. Bentuk Layanan BK dalam kelas dan luar kelas


a. Individual, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
pesertadidik secara perorangan.
b. Kelompok, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
c. Klasikal, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
sejumlah
peserta didik dalam satu kelas rombongan belajar.
d. Lapangan, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau
lapangan.
e. Pendekatan Khusus / Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan dan
konseling
yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-
pihak
yang dapat memberikan kemudahan.
f. Jarak jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
kepentingan peserta didik melalui media dan/atau saluran jarak jauh, seperti
surat adan sarana elektronik.

N. EKSTRAKURIKULER
Kegiatan Ekstrakurikuler atau Pengembangan diri adalah kegiatan yang
bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik
sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri dibawah bimbingan
konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi
dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta
kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan, kepemimpinan, kelompok seni-
budaya, kelompok tim olahraga, dan kelompok ilmiah remaja.
95
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Ekstrakurikuler di SMA Negeri 14 Bungo terdiri dari:
1. Ekstrakurikuler wajib adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib
diselenggarakan oleh SMA Negeri 14 Bungo dan wajib diikuti oleh seluruh peserta
didik.

96
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
Bentuk Kegiatan Ekstrakurikulernya berupa Kepramukaan
EKSTRA
NO HARI WAKTU TUJUAN KET
KURIKULER
1 Pramuka Jum'at 14.30- 16.30 1) Mengembangkan jiwa kepemimpinan pada peserta didik. Wajib
2) Sebagai wadah berlatih organisasi.
3) Melatih peserta didik agar terampil dan mandiri.
4) Mengembangkan jiwa sosial dan peduli kepada orang lain.
5) Melatih peserta didik untuk menyelesaikan masalah dengan cepat
dan tepat.
6) Mengenalkan beberapa usaha pelestarian alam, sikap ramah
terhadap lingkungan, kebiasaan diri hidup bersih dan sehat.

2. Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh SMA Negeri 14 Bungo dan
dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing.

EKSTRA
NO HARI WAKTU TUJUAN KET
KURIKULER
1
Palang Merah Selasa 14.00-16.00 a) Peserta didik dapat mengetahui, memahami dan melaksanakan Pilihan
Remaja (PMR) pengetahuan dan keterampilan kepalang merahan yang
diwujudkan dalam kegiatan Tri Bakti PMR
b) para anggota PMR akan menjadi teladan di lingkungannya (peer
leader) serta kader dan relawan PMI di masa mendatang
c) Melatih praktik PPPK
d) Mengembangkan jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
e) Peserta didik mengetahui Kebersihan dan Kesehatan diri serta
tata cara melakukan Pertolongan Pertama (PP)
f) Pengenalan obat-obatan dan pembidaian
Paskibraka Sabtu 12.00-13.30 a) Melatih kedisiplinan Pilihan
b) Mengembangkan cinta tanah air/nasionalisme
c) Mempersiapkan peserta didik untuk menjadi petugas upacara yang
baik
2 KIR Sabtu 12.00- 13.30 a) Meningkatkan kompetensi berfikir kritis dan lancar berkomunikasi. Pilihan
b) Mempersiapkan peserta didik menghasilkan karya ilmiah agar dapat

97
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
EKSTRA
NO HARI WAKTU TUJUAN KET
KURIKULER
berprestasi baik tingkat daerah maupun nasional.
c) Membekali peserta didik dengan sikap ilmiah misalnya jujur, rasa
ingin tahu, kreatif, berfikir kritis dan analitis
d) Mengembangkan langkah - langkah ilmiah dalam menyelesaikan
suatu masalah
e) Melestarikan lingkungan melalui implementasi hasil penelitian (hasil
KIR)
3
1. Olahraga: a. Melatih peserta didik terampil dalam bidang olahraga

b. Menyiapkan peserta didik dalam kegiatan O2SN


- Futsal Kamis 14.30 - 16.00 Pilihan
c. Mengikutsertakan peserta didik dalam kegiatan O2SN
- Volly Ball Rabu 14.30 - 16.00 Pilihan

2. Seni Budaya
a. Melatih peserta didik terampil dalam bidang seni
b. Menyiapkan peserta didik dalam kegiatan LFS2N
c. Mengikutsertakan peserta didik dalam kegiatan LFS2N
- Recycle Selasa 14.00-15.30 Pilihan
a) Pengenalan jenis-jenis kerajinan tangan
b) Pembuatan kerajinan dari bahan dasar sampah anorganik (plastik,
kertas, kaleng, kemasan minuman)
c) Pembuatan kerajinan dari bahan dasar sampah organik (daun
kering, biji-bijian)
d) Pengolahan sampah membuat pupuk kompos
e) Pengepakan hasil kerajinan
- Seni Lukis Sabtu 12.30 - 14.30 a) Pengenalan unsur-unsur melukis (garis, perspektif, komosisi warna) Pilihan
b) Prinsip menggambar bentuk 3D
c) Sketsa dasar
d) Menggambar bentuk dasar
e) Membuat gambar tema lingkungan

98
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
NO EKSTRA HARI WAKTU TUJUAN KET
KURIKULER
f) Membuat desain poster dengan tema (seruan / ajakan mencegah
pencemaran dan kerusakan lingkungan)
g) Membuat poster dengan menggunakan kanvas sesuai dengan
desain yang sudah dibuat
- KCL Sabtu 12.30 - 14.30 a) pelaksanaan kerja bakti massal yang melibatkan peran warga Pilihan
Sekolah
b) Pelaksanaan pemilahan sampah di bak sampah
c) Pelaksanaan pembuatan pupuk kompos
d) Pelaksanaan penataan taman sekolah
e) Penyebaran pamflet / brosur berkaitan dengan masalah kebersihan
lingkungan, kesehatan dan lingkungan hidup
f) Pengelolaan Bank Sampah
g) Sebagai Green Police di lingkungan sekolah
- Tari Sabtu 12.30 - 14.30 h)
a) Workshop
PengenalanCINTA
sejarahbumi
Tari di Indonesia Pilihan
b) Gerakan-gerakan tari
c) Materi Tari:
1) Tari Tanem Tuwuh
Tarian yang menceritakan anak-anak sedang menanam pohon
secara bersama-sama sebagai bukti karakter yang peduli
terhadap lingkungan
2) Tari Guyub Rukun
Tarian yang menggambarkan anak-anak dengan guyub dan
rukun bekerja sama untuk mewujudkan Sekolah Adiwiyata yang
peduli terhdap kelestarian lingkungan
3) Tari merak

99
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
NO EKSTRA HARI WAKTU TUJUAN KET
KURIKULER
Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru
yang mengekspresikan kehidupan binatang, yaitu burung merak

- Baca Tulis dan a) Memperlancar baca dan tulis A1-Qur'an Pilihan


Sabtu
Tahfidz 12.30 – 14.30 b) Mempelajari Ilmu Tajwid
A1-Qur'an c) Mempelajari Makharijul Huruf
d) Menghafal Surah-surah pendek dalam al-Qur’an

Bimbingan a. Melatih peserta didik berpikir kritis dan bernalar tinggi Pilihan
b. Melatih peserta didik terampil dalam mengerjakan soal-soal lomba
prestasi KSN
dan soal pemecahan masalah
- Matematika Insidentil c. Mengikutsertakan peserta didik dalam kegiatan KSN Pilihan
- IPA Insidentil Pilihan
- IPS Insidentil Pilihan

100
Kurikulum SMAN 14 Bungo 2021-2022
O. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
Pendidikan kecakapan hidup bukan merupakan mata pelajaran tetapi substansinya
merupakan bagian integral dari semua mata pelajaran dan tidak masuk dalam struktur
kurikulum secara khusus. Kecakapan hidup (life skills) adalah kecakapan yang dimiliki
seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa
merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreaktf mencari serta menemukan solusi
sehingga akhirnya mampu mengatasinya.

Tujuan umum pendidikan kecakapan hidup adalah memfungsikan pendidikan sesuai


dengan kiprahnya, yaitu mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi
perannya dimasa yang akan datang secara menyeluruh.
Tujuan khusus pendidikan kecakapan hidup adalah:
1. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk
memecahkan berbagai masalah misalnya narkoba dan sosial.
2. Memberikan wawasan yang luas mengenai pengembangan karir peserta didik.
3. Memberikan bekal dengan latihan dasar tentang nilai-nilai yang berkaitan dengan
kehidupan sehari hari.
4. Memberikan kesempatan pada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang
pleksibel dengan prinsip pendidikan berbasis luas (broad based education).
5. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya di lingkungan sekolah dan di masyarakat
sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.
Kecakapan hidup yang dikembangkan melalui pembelajaran adalah:
1. Kecakapan personal, meliputi :
Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berpikir rasional, memahami
diri sendiri, bertanggung jawab, menghargai dan menilai diri
2. Kecakapan sosial, meliputi:
Kecakapan bekerja sama, menunjukkan tanggung jawab sosial, mengendalikan emosi,
berinteraksi dalam budaya, lokal dan global, berinteraksi dalam masyarakat,
meningkatkan potensi pisik, membudayakan sikap sportifitas, membudayakan sikap
disiplin, dan membudayakan sikap hidup sehat.
3. Kecakapan akademik, meliputi:
Menguasai pengetahuan, menggunakan metode dan penelitian ilmiah, bersikap ilmiah,
mengembangkan kapasitas sosial untuk belajar sepanjang hayat, mengembangkan
befikir strategis, berkomunikasi secara ilmiah, memperoleh kompetensi lanjut akan
ilmu pengetahuan dan teknologi, membudayakan berfikir kreatif, membudayakan
berfikir dan berperilaku ilmiah secara mandiri, menggunakan teknologi, menggunakan
pengetahuan, dan nilai-nilai untuk mengambil keputusan yang tepat.
4. Kecakapan vokasional, meliputi:
Keterampilan yang berkaitan dengan kejuruan (misalnya menjahit, bertani, beternak,
dan otomotif), keterampilan bekerja, keterampilan berwira usaha, keterampilan
merangkai alat.

Pendidikan kecakapan hidup di integrasikan kedalam ragam mata pelajaran yang


ada ditingkat satuan pendidikan, misalnya dalam pembelajaran matematika tidak hanya
konsep-konsep matematika saja yang diajarkan akan tetapi juga kecakapan lainnya seperti
bekerjasama dan berkomunikasi.
Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan di SMA Negeri 14 Bungo merupakan
bagian integral dari semua mata pelajaran sehingga setiap guru dalam pelaksanaan belajar
mengajar harus menanamkan pendidikan kecakapan hidup tersebut yang sesuai dengan
karekteristik materi.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memenfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi,
budaya, bahasa, teknologi, ekologi dan lain-lain yang bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peserta didik.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari
semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal. Satuan
pendidikan dapat memasukan potensi lokal untuk di integrasikan kedalam mata pelajaran
tertentu sebagai sumber belajar.
Upaya sekolah dalam menuju pendidikan berwawasan lokal dan global adalah
dengan meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris terutama dari segi
Conversation, siswa mudah mengakses informasi global dari internet yang tersedia di

102
sekolah, para guru diupayakan untuk mengajar dalam bahasa bilingual, menggali potensi
wisata yang ada di lingkungan sekitar sekolah dan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata
serta pembelajaran TIK yang dilaksanakan pada sore hari dengan bimbingan guru TIK.

103
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

A. PERMULAAN TAHUN PELAJARAN


Setiap tahun pembelajaran dimulai pada setiap hari senin minggu ke tiga bulan juli
dan berakhir pada bulan juni tahun berikutnya. Untuk tahun pelajaran 2021/2022 awal
tahun pelajaran dimulai hari senin tanggal 12 Juli 2021 dan akhir tahun pelajaran hari sabtu
tanggal 23 Juni 2022.
Adapun kegiatan yang dilakukan pada awal tahun adalah :
1. Kelas X melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), yang
diselenggarakan tanggal 12 s/d 14 Juli 2021.
2. Kelas XI dan XII mengikuti kegiatan pembinaan sikap, jiwa, dan perilaku yang
berhubungan dengan budi pekerti, tata krama, akhlak mulia, dan pendidikan karakter
bangsa.

B. PENGATURAN WAKTU BELAJAR EFEKTIF DAN WAKTU LIBUR


1. Waktu Belajar Efektif dengan Kondisi Normal
Waktu pembelajaran efektif menggunakan sistem semester yang membagi satu
tahun pelajaran menjadi 2 semester yaitu semester ganjil (1) dan semester genap (2)
dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 15: Jam Waktu Belajar Normal
No Nama Hari Waktu Belajar Keterangan
1 Senin 07.30 – 14.35 KBM
2 Selasa 07.30 – 14.35 KBM
3 Rabu 07.30 – 13.50 KBM
4 Kamis 07.30 – 13.50 KBM
5 Jum’at 07.30 – 11.30 KBM
6 Sabtu 07.30 – 13.00 KBM
Ko-Kurikuler/
13.00 – 14.00
Ekstrakurikuler

Keterangan :
1. 1 Jam Pelajaran 45 menit

104
2. Istirahat (reses) dalam satu hari adalah 1 kali selama 20 menit
3. Doa Memulai Pelajaran 30 detik
4. Doa Habis Belajar 30 detik
5. Literasi sebelum jam pertama setiap hari selama 15 menit Kecuali Hari Senin
6. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Sebelum Jam Pertama 2 menit
7. Menyanyikan Lagu Daerah Jambi diakhir mata Pelajaran 1 menit
8. Yasinan setiap hari jumat sebelum jam pertama selama 15 menit
9. Senam bersama setiap hari sabtu pada jam pertama

2. Waktu Belajar Efektif di Masa Pandemi Covid-19


Dalam kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini, waktu belajar dikurangi sesuai
dengan protokol kesehatan untuk keselamatan dan kesehatan peserta didik dengan
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 16: Jam Waktu Belajar Masa Pandemi Covid-19
No Nama Hari Waktu Belajar Keterangan
1 Senin 07.30 – 12.10 KBM
2 Selasa 07.30 – 12.10 KBM
3 Rabu 07.30 – 12.10 KBM
4 Kamis 07.30 – 12.10 KBM
5 Jum’at 07.30 – 10.25 KBM
6 Sabtu 07.30 – 12.10 KBM

Keterangan :
1. 1 Jam Pelajaran 35 menit
2. Tidak ada waktu istirahat
3. Doa Memulai Pelajaran 30 detik
4. Doa Habis Belajar 30 detik
5. Literasi sebelum jam pertama setiap hari selama 15 menit
6. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Sebelum Jam Pertama 2 menit
7. Menyanyikan Lagu Daerah Jambi diakhir mata Pelajaran 1 menit
8. Yasinan setiap hari jumat sebelum jam pertama selama 15 menit
9. Senam bersama setiap hari sabtu pada jam pertama

105
3. Alokasi Waktu Belajar Efektif dan Hari Libur
Alokasi waktu belajar efektif dan hari libur merujuk kepada kalender pendidikan
yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, yang dijabarkan dalam tabel
berikut ini.
Tabel 17 : Alokasi waktu Pembelajaran dan hari libur
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1 Minggu efektif belajar 39 minggu Digunakan untuk kegiatan efektif
KBM dalam waktu satu tahun
pelajaran
2 Ujian semester ganjil 2 minggu Ujian dan pengolahan nilai semester
ganjil
3 Libur semester ganjil 1 minggu Satu minggu setiap semester
4 Hari libur keagamaan 4 minggu Libur bulan puasa 1 minggu, libur
Idul Fitri 1 minggu, Libur Hari
Keagamaan 2 minggu
5 Hari libur umum 1 minggu Libur libur hari besar nasional
6 Ujian semester genap 2 minggu Ujian dan pengolahan nilai semester
genap
7 Libur semester genap 1 minggu Antara semester 1 dan semester 2
8 Libur US 1 minggu
9 Class meeting 1 minggu Satu minggu pada tiap semester
Jumlah 52 minggu

C. KALENDER PENDIDIKAN SMA NEGERI 14 BUNGO TAHUN PELAJARAN


2021-2022
SMA Negeri 14 Bungo sudah menyusun kalender pendidikan untuk tahun pelajaran
2021-2022. Kalender pendidikan disusun dan disesuaikan setiap tahun untuk mengatur
waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik SMA Negeri 14 Bungo, peserta didik
dan masyarakat serta ketentuan dari pemerintah.

1. Alokasi Waktu Pada Kalender Pendidikan


Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera
seperti pada tabel berikut :
Tabel 18 : Alokasi waktu minggu efektif, waktu libur, dan kegiatan lainya

No Kegiatan Alokasi waktu Keterangan

106
1 Minggu efektif belajar 39 Minggu Digunakan untuk kegiatan
pembelajaran efektif
2 Jeda tengah semester Maksimum 1 3 hari untuk setiap semester
Minggu
3 Jeda antar semester Maksimum 1 Antar semester I dan II
minggu
4 Libur akhir tahun Maksimum 3 Digunakan untuk penyiapan
pelajaran Minggu kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun pelajaran
5 Hari libur keagamaan 4 minggu Sesuai dengan kalender
nasional dan kegiatan sekolah
6 Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan peraturan
umum/nasional minggu pemerintah dan kalender
nasional
7 Hari libur khusus Maksimum 1 Disesuaikan dengan ciri
minggu kekhususan SMA Negeri 14
Bungo
8 Kegiatan khusus Maksimum 1 Digunakan untuk kegiatan
sekolah minggu yang diprogramkan secara
khusus oleh SMA Negeri 14
Bungo tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran efektif

2. Rincian Alokasi Waktu


SMA Negeri 14 Bungo telah menyusun secara rinci dan jelas kalender
pendidikan untuk tahun pelajaran 2021-2022 yang sudah disesuaikan setiap tahunnya
untuk mengatur waktu di awal tahun pelajaran, Waktu kegiatan pembelajaran, Waktu
pelaksanaan penilaian, Waktu libur dan lain sebagainya.

Tabel 19: Uraian Kegiatan Kalender Pendidikan


URAIAN KEGIATAN KALENDER PENDIDIKAN SMA NEGERI 14 BUNGO
TAHUN PELAJARAN 2021-2022
NO. TANGGAL URAIAN KEGIATAN KET

107
1. 01 s.d. 05 Juli 2021 Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB)
2. 08 Juli 2021 Pengumuman peserta didik Baru diterima
3. 09 s.d 10 Juli 20221 Pendaftaran ulang
4. 12 s.d.14 Juli 2021 Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
5. 15 Juli 2021 Hari Pertama Belajar
6. 20 Juli 2021 Idul Adha 1441 H
7. 11 Agustus 2021 Tahun Baru Hijriah 1442 H
8. 17 Agustus 2021 HUT RI
9. 18 Agustus 2021 Kegiatan Memeriahkan Hari Kemerdekaan RI
(Fakultatif)
10. 20 Oktober 2021 Maulid Nabi Muhammad SAW
11. 13 s.d. 22 Desember 2021 Penilaian Akhir Semester dan Pengolahan Nilai
12. 23 Desember 2021 Pembagian raport semester 1
13. 24 s.d.31 Desember 2021 Libur Semester 1
14. 24 s.d 25 Desember 2021 Libur Hari Natal
15 01 Januari 2022 Libur Tahun Baru Masehi
16. 03 Januari 2022 Hari Pertama Belajar di Semester 2
17. 01 Februari 2022 Libur Tahun Baru Imlek
18. 01 Maret 2022 Libur Peringatan Israj Miraj Nabi Muhammad
19. 03Maret 2022 Libur hari raya nyepi
20. 01 s.d 02 April 2022 Libur Awal Ramadhan
21. 04 s.d. 13 April 2022 Perkiraan US SMA
22. 01 Mei 2022 Libur Hari Buruh
23. 02 s.d 05 Mei 2022 Hari Raya Idul Fitri
24. 16 Mei 2022 Libur Hari Raya Waisak
25. 26 Mei 2022 Libur Kenaikan Isa Almasih
26. 01 Juni 2022 Libur Hari Lahir Pancasila
27. 13 s.d. 22 Juni 2022 Penilaian Akhir Tahun dan Pengolahan Nilai
28. 23 Juni 2022 Pembagian Rapor Semester 2/Kenaikan kelas
29. 24 Juni – 09 Juli 2022 Libur Semester 2 (genap)

Mengetahui Bungo, Juli 2021


Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah

KHOIRUL HADI, S.Pd.I ABDURAHMAN, S.Pd.I


NIP.19840515 200904 1 001 NIP.19830826 200904 1 001

a. Permulaan Tahun Pelajaran


Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari Senin 12 Juli 2021 dan berakhir pada
Sabtu tanggal 23 Juni 2022. Sementara itu kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan

108
Sekolah bagi siswa baru (MPLS) dimulai 3 hari pertama masuk sekolah, yakni tanggal
12 sampai dengan 14 Juli 2021.
b. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi,
dan kabupaten/kota untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah. Menentukan
hari libur memperhatikan ketentuan sebagai berikut :
1) Keputusan pemerintah melalui mendiknasristek atau menteri agama yang berkaitan
dengan hari libur nasional dan keagamaan.
2) Peraturan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kota dalam hal penentuan hari libur
umum dan nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenis jenjang
pendidikan.
Tabel 20 : Rencana hari libur yang ditetapkan oleh sekolah
Nomor Jadwal Jenis
1 27 s.d 31 Desember 2021 Libur Semester 1
2 24 Juni s.d 30 Juli 2022 Libur Semester 2

Tabel 21 : Hari libur yang ditentukan oleh pemerintah pusat yang menjadi
pertimbangan dalam penyusunan kalender pendidikan
Nomor Jadwal Jenis
1 20 Juli 2021 Hari Raya Idul Adha
2 11 Agustus 2021 Tahun Baru Hijriah 1443 H
3 17 Agustus 2021 HUT RI
4 20 Oktober 2021 Maulid Nabi Muhammad SAW
5 25 Desember 2021 Hari Natal
6 01 Januari 2022 Tahun Baru Masehi
7 01 Februari 2022 Tahun Baru Imlek
8 01 Maret 2022 Isra’ Mi’raj
9 03 Maret 2022 Hari Raya Nyepi
10 15 April 2022 Wafat Yesus Kristus
11 02 - 04 Mei 2022 Libur Idul Fitri
12 16 Mei 2022 Hari Raya Waisak
13 26 Mei 2022 Kenaikan Yesus Kristus
14 01 Juni 2022 Hari Lahir Pancasila

3. Penjabaran Kalender kegiatan sekolah

109
Berdasarkan kalender pendidikan yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Jambi setelah disesuaikan dengan keadaan sekolah, maka untuk tahun pelajaran 2021-
2022 SMA Negeri 14 Bungo menetapkan jadwal kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
Tabel 22: Kegiatan sekolah pada Bulan Juli 2021
Jumlah hari efektif = 14 hari
Nomo
Jadwal Kegiatan
r
1 1-5 Juli 2021 Penerimaan Peserta Didik Baru
2 6-7 Juli 2021 Verifikasi Dokumen Calon Peserta Didik Baru
3 8 Juli 2021 Pengumuman Peserta Didik Baru yang diterima
4 9 – 10 Juli 2021 Pendaftaran Ulang Peserta Didik Baru
5 12 – 14 Juli 2021 Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
6 15 – 19 Juli 2021 Proses Pembelajaran
7 20 Juli 2021 Idul Adha
8 21 – 31 Juli 2021 Proses Pembelajaran

Tabel 23: Kegiatan sekolah pada Bulan Agustus 2021,


Jumlah hari efektif = 24 hari
Nomo
Jadwal Kegiatan
r
1 1 – 9 Agustus 2021 Proses Pembelajaran
2 10 Agustus 2021 Tahun Baru Hijriyah 1443 H
3 11–16 Agustus 2021 Proses Pembelajaran
4 17 Agustus 2021 HUT ke-71 Republik Indonesia
5 18 Agustus 2021 Memeriahkan HUT RI (Fakultatif)
6 19-31 Agustus 2021 Proses Pembelajaran
Tabel 24: Kegiatan sekolah pada Bulan September 2021,
Jumlah hari efektif = 26 hari
Nomor Jadwal Kegiatan
1 1-30 September 2021 Proses Pembelajaran

Tabel 25: Kegiatan sekolah pada Bulan Oktober 2021,


Jumlah hari efektif = 25 hari
Nomor Jadwal Kegiatan

110
1 1-18 Oktober 2021 Proses Pembelajaran
2 19 Oktober 2021 Maulid Nabi
3 20 - 31 Oktober 2021 Proses Pembelajaran

Tabel 26: Kegiatan sekolah pada Bulan November 2021,


Jumlah hari efektif = 26 hari
Nomor Jadwal Kegiatan
1 1 s.d. 30 November 2021 Full kegiatan belajar efektif

Tabel 27: Kegiatan sekolah pada Bulan Desember 2021,


Jumlah hari efektif = 10 hari
Nomor Jadwal Kegiatan
1 1-12 Desember 2021 Proses Pembelajaran
2 13 s.d.22 Desember 2021 PAS, Pengolahan nilai, Cetak Raport
3 23 Desember 2021 Penerimaan Raport Semester ganjil
4 24 s.d.31 Desember 2021 Libur semester ganjil
5 24-25 Desember 2021 Hari Raya Natal

Tabel 28: Kegiatan sekolah pada Bulan Januari 2022,


Jumlah hari efektif = 25 hari
Nomor Jadwal Kegiatan
1 01 Januari 2022 Libur tahun baru Masehi
2 2 s.d. 31 Januari 2022 Full kegiatan belajar efektif

Tabel 29: Kegiatan sekolah pada Bulan Februari 2022,


Jumlah hari efektif = 23 hari
Nomor Jadwal Kegiatan
1 1 Februari 2022 Tahun Baru Imlek
2 2-28 Februari 2022 Full Kegiatan Belajar efektif

Tabel 30: Kegiatan sekolah pada Bulan Maret 2022,


Jumlah hari efektif = 25 hari

111
Nomor Jadwal Kegiatan
1 1 Maret 2022 Peringatan Isra’ Mi’raj
2 3 Maret 2022 Hari Raya Nyepi
3 4 – 31 Maret 2022 Proses Pembelajaran

Tabel 31: Kegiatan sekolah pada Bulan April 2022,


Jumlah hari efektif = 14 hari
Nomor Jadwal Kegiatan
1 1 s.d. 3 April 2022 Libur Awal Ramadhan
2 4 – 13 April 2022 Perkiraan Ujian Akhir Sekolah
Acara Perpisahan kelas XII
3 14 April 2022
(Fakultatif)

Tabel 32: Kegiatan sekolah pada Bulan Mei 2022,


Jumlah hari efektif = 19 hari
Nomor Jadwal Kegiatan
1 1 Mei 2022 Hari buruh
2 2 – 4 Mei 2022 Hari Raya Idul Fitri dan Cuti Bersama
3 5 – 15 Mei 2022 Proses Pembelajaran
4 16 Mei 2022 Hari Raya Waisak
5 17 – 25 Mei 2022 Proses Pembelajaran
6 26 Mei 2022 Kenaikan Yesus Kristus
7 27 – 31 Mei 2022 Proses Pembelajaran

Tabel 33: Kegiatan sekolah pada Bulan Juni 2022,


Jumlah hari efektif = 9 hari
Nomor Jadwal Kegiatan
1 01 Juni 2022 Hari Lahir Pancasila
2 2 – 12 Juni 2022 Proses Pembelajaran
Penilaian Akhir Tahun (Ujian
3 13 – 22 Juni 2022
Kenaikan Kelas)
4 23 Juni 2022 Pembagian Rapor

112
5 24 – 30 Juni 2022 Libur Semester Genap

BAB V
SUPERVISI PEMBELAJARAN

A. PENGERTIAN SUPERVISI
Supervisi adalah istilah yang akrab kita dengar sehari-hari. Dalam dunia kerja,
jabatan supervisi seringkali diartikan sebagai jabatan yang berada di atas karyawan biasa,
namun masih lebih rendah daripada jabatan “bos”.

113
Kata supervisi dapat didefinisikan menurut beberapa kategori. Secara etimologis,
supervisi berasal dari bahasa Inggris supervision. Super berarti di atas,
sedangkan vision berarti pengelihatan/ melihat. Jika diartikan secara bebas,
maka supervision dapat pula dimaknai sebagai melihat dari atas.
Arti kata supervisi ini tidak bisa dimaknai secara harafiah sebagai kegiatan melihat
orang lain dari atas, namun lebih kepada makna mengawasi orang lain yang dilakukan oleh
orang yang memiliki jabatan tinggi ke orang yang memiliki jabatan lebih rendah.
Dalam dunia pendidikan, supervisi tetap ada dan dibutuhkan. Bentuk supervisi ini
biasanya dilakukan kepala sekolah kepada guru-guru yang ada di sebuah sekolah. Supervisi
adalah proses bantuan, bimbingan dan pembinaan dari kepala sekolah kepada guru untuk
memperbaiki proses pembelajaran. Bantuan dan bimbingan tersebut bersifat profesional
dan dilaksanakan melalui dialog untuk memecahkan masalah pembelajaran.

B. PERENCANAAN SUPERVISI DAN PENGAWASAN

1. Konsep Perencanaan Program Supervisi


Perencanaan program supervisi akademik adalah penyusunan dokumen perencanaan
pemantauan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya
mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Manfaat Perencanaan Program Supervisi
Manfaat perencanaan program supervisi akademik adalah sebagai pedoman
pelaksanaan dan pengawasan akademik, untuk menyamakan persepsi seluruh warga
sekolah tentang program supervisi akademik, dan penjamin penghematan serta
keefektifan penggunaan sumber daya sekolah tenaga, waktu dan biaya.

3. Prinsip-prinsip Perencanaan Program Supervisi


Prinsip-prinsip perencanaan program supervisi akademik adalah obyektif data apa
adanya, bertanggung jawab, berkelanjutan, didasarkan pada Standar Nasional
Pendidikan, dan didasarkan pada kebutuhan dan kondisi sekolah/madrasah.
4. Ruang lingkup supervisi

114
Ruang lingkup supervisi akademik meliputi: a. Pelaksanaan KTSP b. Persiapan,
pelaksanaan dan penilaian pembelajaran oleh guru. c. Pencapaian standar kompetensi
lulusan, standar proses, standar Isi, dan peraturan pelaksanaannya. d. Peningkatan mutu
pembelajaran.

C. STRATEGI SUPERVISI

Adapun strategi dasar yang dapat dilakukan supervisor dalam supervisi pendidikan

meliputi hal-hal berikut:

1. Meneliti dan mengamati pelaksanaan tugas Kepala Sekolah atau guru

2. Menentukan apakah pelaksanaan tugas suatu sekolah baik atau buruk

3. Memperbaiki hal-hal yang dianggap kurang sesuai dengan harapan supervisor

4. Memberikan bantuan kepada Kepala Sekolah atau guru untuk mengadakan perbaikan

pelaksanaan tugasnya

5. Mengadakan kerja sama dengan Kepala Sekolah dan guru untuk menciptakan situasi

belajar mengajar yang lebih baik.

D. TUGAS KEPALA SEKOLAH DALAM KEGIATAN SUPERVISI


Kepala Sekolah sebagai supervisi di dunia pendidikan bertugas untuk membantu
dan membina guru sebagai mitra kerjanya agar lebih profesional dalam melaksanakan
tugasnya. Secara singkat, supervisi akademik dapat pula disebut sebagai sebuah kegiatan
yang terencana, terpola dan terprogram dalam mengubah perilaku guru agar dapat
mempertinggi kualitas proses pembelajaran.
Agar pelaksanaan tugas-tugas itu dapat dikerjakan dengan baik, maka kepala
sekolah dituntut mempunyai berbagai cara dan teknik supervisi terutama yang
berhubunganya dengan pelaksanaan tugas-tugas guru dan karyawan, dan pertumbuhan
jabatan. Karena kepala sekolah sebagai pemimpin utama dan penggerak dalam pelaksanaan
pendidikan dan pembelajaran.

115
Kepala sekolah dalam pelaksanaan tugas sebagai supervisor, hendaknya
dilaksanakan dengan demokratis ia menghargai pendapat guru, dan memberikan
kesempatan untuk melahirkan gagasan dan pendapat. Keputusan yang di ambil dengan
jalan musyawarah, karena tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan bersama.
Dalam pelaksanaanya kepala sekolah sebagai supervisor harus memperhatikan
prinsip-prinsip:
1. Hubungan konsultatif, kolegial dan bukan hirarkhis.
2. Dilaksanakan secara demokratis.
3. Berpusat pada tenaga pendidikan (guru).
4. Dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga pendidikan.
5. Merupakan bantuan profesional.

E. TIM PENJAMIN PROGRAM SUPERVISI


Dalam rangka meningkatkan pemberdayaan supervisi sebagai bagian dari sistem
penjaminan mutu pendidikan maka sekolah membentuk tim dengan stuktur sebagai berikut:
No
TIM PENGAWAS NAMA
.
1 Pengawas Sekolah Neni Lidia, M.Pd
2 Kepala Sekolah Khoirul Hadi, S.Pd.I
3 Unsur Guru 1. Abdurahman, S.Pd.I
2. Rina Efrita, ST
3. Dewi Oktavia, S.Si
4. Nafrizal, S.Pd
4 Unsur Komite Sekolah A. Gani
5 Pakar Pendidikan Diundang sewaktu-waktu sesuai kebutuhan

F. INSTRUMEN SUPERVISI
Instrumen Supervisi Guru merupakan seperangkat dokumen sebagai acuan dalam
melakukan penilaian kinerja guru yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan
kemampuan guru serta evaluasi proses pembelajaran. Berikut ini contoh instrumen
Supervisi:

116
INSTRUMEN SUPERVISI RPP
(KURIKULUM 2013)

Nama Guru : …………………………….......................................


Nama Madrasah : …………………………….......................................
Nama Madrasah : …………………………….......................................

Belum Sesuai Sesuai


Aspek yang Diamati Sesuai sebagian semua Catatan
(1) (2) (3)
A. Perumusan Indikator        

Indikator sesuai dengan


1      
SKL-KI, dan KD
Meliputi dimensi sikap,
2 keterampilan dan      
pengetahuan
Menggunakan kata kerja
3 operasional yang      
mengandung satu prilaku

Mengadung satu prilaku


4      
yang dapat diobservasi
Mencakup level berpikir
5 tinggi (analisis, evaluasi,      
atau mencipta).
Meliputi pengetahuan
faktual, konseptual,
6 prosedural, dan/atau      
metakognitif (learning how
to learn)
Perumusan Tujuan
B.        
Pembelajaran
Tujuan realistik, dapat
7 dicapai melalui proses      
pembelajaran
Relevan dengan kompetensi
8      
dasar dan indikator
Mencakup pengembangan
9 sikap, keterampilan dan      
pengetahuan
Mengandung unsur
10      
menciptakan karya

117
Belum Sesuai Sesuai
Aspek yang Diamati Sesuai sebagian semua Catatan
(1) (2) (3)
C. Materi Pelajaran        

11 Relevan dengan tujuan      

Sesuai dengan potensi


12      
peserta didik

13 Kontekstual      

Sesuai dengan
perkembangan fisik,
14      
intelektual, emosional,
sosial, dan spiritual siswa
Bermanfaat untuk peserta
15      
didik

16 Materi yang disajikan actual      

Relevan dengan kebutuhan


17      
siswa

D. Media Belajar      

Sesuai dengan tujuan


18      
pembelajaran.
Memudahkan siswa
19      
menguasai materi pelajaran
Memfasilitasi siswa
20 menerapkan pendekatan      
saintifik
Memberdayakan teknologi
21      
informasi dan komunikasi

E. Metode Pembelajaran        

Sesuai dengan tujuan


22      
pembelajaran.
Sesuai dengan pendekatan
23      
saintifik
Sesuai dengan model model
inkuiri, pembelajaran
24      
berbasis masalah, atau
proyek.
Mengembangkan kapasitas
25 individu dan kerja sama      
peserta didik

118
Belum Sesuai Sesuai
Aspek yang Diamati Sesuai sebagian semua Catatan
(1) (2) (3)
Rencana Kegiatan
E.        
Pembelajaran
Menampilkan kegiatan
26 pendahuluan, inti, dan      
penutup.
Menjelaskan tujuan
27      
pembelajaran
Merencanakan kegiatan siswa
28      
mengamati
Merencanakan kegiatan siswa
29      
menanya
Merancang kegiatan siswa
30      
mencoba
Merancang kegiatan siswa
menalar atau mengasosiasi
31      
(eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi)
Merancang kegiatan siswa
membentuk jejaring atau
32      
mengomunikasikan produk
penalarannya
Merangkan kegiatan siswa
33      
berkarya atau mencipta

Mengandung rencana
kegiatan tindak lanjut
34      
(penugasan, remedial, dan
pengayaan)

F. Penilaian        

Menilai ketercapain indikator


35      
hasil belajar
Mengukur sikap,
36 pengetahuan, dan      
keterampilan

37 Merancang penilaian otentik      

Meliputi rancangan
38      
instrumen tes

39 merancang penilai tugas      

Menetapkan pedoman
40      
penskoran

119
Belum Sesuai Sesuai
Aspek yang Diamati Sesuai sebagian semua Catatan
(1) (2) (3)
SKOR RENCANA PELAKSANAAN
 
PEBELAJARAN
Nilai  
           
Kriteria:
Amat baik 86 s.d 100  
Baik 70 s.d 85  
Kurang Di bawah 70  
         
Kesimpulan :
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
Refleksi
..................................................................................................................................
…………………………………………………………………………………………………………….
..................................................................................................................................
Rekomendasi :
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................

........................, …………………
Penilai,

....................................................
NIP.

INSTRUMEN SUPERVISI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(KURIKULUM 2013)

Nama Guru : …………………………….......................................


Nama Madrasah : …………………………….......................................
Nama Madrasah : …………………………….......................................

120
Belum Sesuai Sesuai
Aspek yang Diamati Sesuai sebagian semua Catatan
(1) (2) (3)
A. Apersepsi dan Motivasi
Mengaitkan materi
pembelajaran sekarang
1 dengan pengalaman peserta      
didik atau pembelajaran
sebelumnya.
Mengajukan pertanyaan
2      
menantang.
Menyampaikan manfaat
3      
materi pembelajaran.
Mendemonstrasikan
4 sesuatu yang terkait dengan      
materi pembelajaran.

B. Penyampaian Kompetensi
     
dan Rencana Kegiatan
Menyampaikan kemampuan
5 yang akan dicapai peserta      
didik.
Menyampaikan rencana
kegiatan misalnya,
6      
individual, kerja kelompok,
dan melakukan observasi.
C. Kegiatan Inti        

Penguasaan Materi Pelajaran        

Kemampuan menyesuiakan
7 materi dengan tujuan      
pembelajaran.
Kemampuan mengkaitkan
materi dengan pengetahuan
8 lain yang relevan,      
perkembangan Iptek , dan
kehidupan nyata.
Menyajikan pembahasan
9 materi pembelajaran      
dengan tepat.

121
Belum Sesuai Sesuai
Aspek yang Diamati Sesuai sebagian semua Catatan
(1) (2) (3)
Menyajikan materi secara
10 sistematis (mudah ke sulit,      
dari konkrit ke abstrak)

Penerapan Strategi
       
Pembelajaran yang Mendidik
Melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan
11      
kompetensi yang akan
dicapai.
Menfasilitasi kegiatan yang
memuat komponen
12      
eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi.
Melaksanakan
13      
pembelajaran secara runtut.
14 Menguasai kelas.      
Melaksanakan
15 pembelajaran yang bersifat      
kontekstual.
Melaksanakan
pembelajaran yang
16 memungkinkan tumbuhnya      
kebiasaan positif (nurturant
effect).
Melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan
17      
alokasi waktu yang
direncanakan.
Penerapan Pendekatan
       
scientific

Memberikan pertanyaan
18        
mengapa dan bagaimana.
Memfasilitasi peserta didik
19      
untuk mengamati.
Memancing peserta didik
20      
untuk bertanya.
Memfasilitasi peserta didik
21      
untuk mencoba.

122
Belum Sesuai Sesuai
Aspek yang Diamati Sesuai sebagian semua Catatan
(1) (2) (3)
Memfasilitasi peserta didik
22      
untuk menganalisis.

Memberikan pertanyaan
peserta didik untuk
23      
menalar (proses berfikir
yang logis dan sistematis).
Menyajikan kegiatan
24 peserta didik untuk      
berkomunikasi.

Pemanfaatan Sumber
Belajar/Media dalam        
Pembelajaran

Menunjukkan keterampilan
25 dalam penggunaan sumber      
belajar pembelajaran.

Menunjukkan keterampilan
26 dalam penggunaan media      
pembelajaran.
Menghasilkan pesan yang
27      
menarik.
Melibatkan peserta didik
dalam pemanfaatan
28      
sumber belajar
pembelajaran.
Melibatkan peserta didik
29 dalam pemanfaatan      
media pembelajaran.

D. Pelibatan Peserta Didik


       
dalam Pembelajaran

Menumbuhkan partisipasi
aktif peserta didik melalui
30      
interaksi guru, peserta
didik, sumber belajar.

Merespon positif partisipasi


31      
peserta didik.
32 Menunjukkan sikap      

123
Belum Sesuai Sesuai
Aspek yang Diamati Sesuai sebagian semua Catatan
(1) (2) (3)
terbuka terhadap respons
peserta didik.
Menunjukkan hubungan
33      
antar pribadi yang kondusif.
Menumbuhkan keceriaan
atau antuisme peserta didik
34 dalam belajar.      

E. Melaksanakan Penilaian
       
Autentik
Menilai sikap dalam
35 pembelajaran      

Menilai pengetahuan dalam


36 proses pembelajaran      

Menilai pengetahuan dalam


37 proses pembelajaran      

F. Penggunaan Bahasa yang


Benar dan Tepat dalam        
Pembelajaran

Menggunakan bahasa lisan


38      
secara jelas dan lancar.
Menggunakan bahasa tulis
39      
yang baik dan benar.

F. Penutup pembelajaran        
Melakukan refleksi atau
membuat rangkuman
40      
dengan melibatkan peserta
didik.
Mengumpulkan hasil kerja
41      
sebagai bahan portofolio.

Melaksanakan tindak lanjut


dengan memberikan arahan
42      
kegiatan berikutnya dan
tugas pengayaan.
Jumlah  

124
Belum Sesuai Sesuai
Aspek yang Diamati Sesuai sebagian semua Catatan
(1) (2) (3)
Nilai  
           
Kriteria:
Amat baik 86 s.d 100
Baik 70 s.d 85
Kurang Di bawah 70

Kesimpulan :
............................................................................................................................
......
............................................................................................................................
......
............................................................................................................................
......
Refleksi
............................................................................................................................
......
………………………………………………………………………………………………………
……..
............................................................................................................................
......
Rekomendasi :
............................................................................................................................
......
............................................................................................................................
......
............................................................................................................................
......

INSTRUMEN MONITORING
ADMINISTRASI PEMBELAJARAN

125
Nama Guru : ………………………………………….

Mata Pelajaran : ………………………………………….

Nama Sekolah : ………………………………………….

Nilai
No Aspek Yang Diamati Keterangan
1 2 3 4 5
1 Apakah guru memiliki SK
Pembagian Tugas Mengajar dari
kepala sekolah tahun pelajaran
terakhir.
2 Apakah guru memiliki jadwal
pelajaran minimal 24 jam per
minggu
3 Apakah guru membuat program
tahunan dalam tahun terakhir.
4 Apakah guru membuat program
semester untuk dua semester
terakhir.
5 Apakah guru memiliki silabus
yang dibuat sendiri dan silabus
dari pemerintah
6 Apakah guru memiliki RPP yang
disusun sendiri
7 Apakah guru melakukan
pembelajaran sesuai jadwal
8 Apakah guru memiliki dan
menggunakan buku teks dan
buku referensi
9 Apakah guru memiliki rancangan
penilaian , penilaian , Instrumen,
kunci, rubrik dan kriteria
penilaian UH.
10 Apakah guru memiliki Instrumen,
kunci, rubrik dan kriteria
penilaian UTS
11 Apakah guru memiliki Instrumen,
kunci, rubrik, kriteria dan kisi-
kisi penilaian UAS
12 Apakah guru mengoreksi hasil
ulangan
13 Apakah guru membuat program

126
Nilai
No Aspek Yang Diamati Keterangan
1 2 3 4 5
dan instrumen penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur
14 Apakah guru mendokumen-
tasikan hasil penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur
15 Apakah guru memiliki buku
daftar nilai dan berisi Nilai UH,
Remidi, UTS, UAS dan Nilai
Tugas.
16 Apakah guru melakukan analisis
hasil evaluasi UH.
17 Apakah guru menyusun dan
melaksanakan program remedial.
18 Apakah guru menyusun dan
melaksanakan program
pengayaan.
19 Apakah guru mendapatkan
tambahan dan memiliki data
administrasi tugas selain
mengajar
20 Apakah guru memiliki buku
agenda mengajar
21 Apakah guru memiliki
Permendiknas nomor 22, 23
tahun 2006 dan Permendiknas
nomor 20 tahun 2007
(Permendikbud : 54,64,65,66,81A
2013 dan Permendikbud
No.58,61,62,63 2014)
22 Apakah guru memiliki buku-buku
panduan (panduan
pengembangan RPP, panduan
pengembangan silabus, panduan
pengembangan bahan ajar dll)
23 Apakah guru melakukan
pengembangan bahan ajar
24 Apakah guru memiliki karya
ilmiah populer

127
Nilai
No Aspek Yang Diamati Keterangan
1 2 3 4 5
25 Apakah guru memiliki hasil PTK
Jumlah

Jumlah Skor : ..............................


Skor Maksimal : 25 x 5 = 125
Nilai Akhir : Skor perolehan : skor maksimal x 100 = .............
................., ....................
Petugas Monitoring Guru yang bersangkutan,
Catatan :
5 : Amat Baik
4 : Baik
3 : Cukup
………………………….. …………………………...
2 : Kurang NIP. NIP.
1 : Sangat Kurang

INSTRUMEN MONITORING
ADMINISTRASI KHUSUS GURU BIMBINGAN KONSELING (BK)

Nama Guru : ………………………………………….

Nama Sekolah : ………………………………………….

128
Nilai
No Aspek Yang Diamati Keterangan
1 2 3 4 5
1 Apakah guru memiliki SK
Pembagian Tugas Pembimbingan
dari kepala sekolah tahun
pelajaran terakhir.
2 Apakah guru pembimbing
memiliki perhitungan jam
kegiatan pelayanan konseling di
sekolah ekivalen dengan minimal
24 jam per minggu
3 Apakah guru pembimbing
membuat sendiri Program Kerja
Tahunan pada tahun pelajaran
terakhir.
4 Apakah guru pembimbing
membuat sendiri Program Kerja
Semester tahun pelajaran
terakhir.
5 Apakah guru pembimbing
membuat sendiri Program Kerja
Bulanan tahun pelajaran terakhir
6 Apakah guru pembimbing
membuat sendiri Program
Mingguan Layanan Konseling
7 Apakah guru pembimbing
membuat sendiri Program Harian
Layanan Konseling
8 Apakah guru pembimbing
membuat sendiri Satuan Layanan
9 Apakah guru pembimbing
membuat Daftar Siswa Asuh dan
buku pribadi
10 Apakah guru pembimbing
melaksanakan 9 layanan
konseling (Orientasi, Informasi,
Penempatan dan Penyaluran,
Penguasaan Konten, Konseling
Perorangan, Bimbingan
Kelompok, Konseling Kelompok,
Mediasi, Konsultasi)
11 Apakah guru pembimbing
melaksanakan kegiatan
pendukung (Aplikasi
Instrumentasi, Himpunan Data,
Konferensi Kasus, Kunjungan
Rumah, Alih Tangan Kasus)
12 Apakah guru pembimbing
membuat sendiri satuan layanan

129
Nilai
No Aspek Yang Diamati Keterangan
1 2 3 4 5
kegiatan pendukung (Satkung)
13 Apakah guru pembimbing
melaksanakan evaluasi
pelaksanaan konseling (Penilaian
Segera, Penilaian Jangka Pendek,
Penilaian Jangka Panjang)
14 Apakah guru pembimbing
melaksanakan analisis hasil
evaluasi pelaksanaan konseling
(semester 1 dan 2)
15 Apakah guru pembimbing
melaksanakan tindak lanjut
pelaksanaan konseling
16 Apakah guru pembimbing
membuat administrtasi
pelaksanaan konseling (Buku
Kasus, Catatan Kejadian,
Sosiometri, Grafik Masalah,
Jurnal Kegiatan BK, Buku Tamu)
17 Apakah guru pembimbing
membuat Laporan Bulanan,
Laporan Semester dan Laporan
Tahunan
18 Apakah guru pembimbing
melakukan layanan konseling
sesuai jadwal
19 Apakah guru mendapatkan
tambahan dan memiliki data
administrasi tugas selain
mengajar
20 Apakah guru memiliki buku
agenda mengajar
21 Apakah guru memiliki
Permendiknas nomor 22, 23
tahun 2006 dan Permendiknas
nomor 20 tahun 2007
22 Apakah guru memiliki buku-buku
panduan (panduan
pengembangan RPP, panduan
pengembangan silabus, panduan
pengembangan bahan ajar dll)
23 Apakah guru melakukan
pengembangan bahan ajar
24 Apakah guru memiliki karya
ilmiah populer

130
Nilai
No Aspek Yang Diamati Keterangan
1 2 3 4 5
25 Apakah guru memiliki hasil PTK

Jumlah Skor : ..............................


Skor Maksimal : 25 x 5 = 125
Nilai Akhir : Skor perolehan : skor maksimal x 100 = ....................

............., ..............
Catatan : Petugas Monitoring Guru yang bersangkutan,
5 : Amat Baik
4 : Baik
3 : Cukup …………………………... …………………………...
2 : Kurang NIP. NIP.
1 : Sangat Kurang

G. LAPORAN KEGIATAN SUPERVISI

Kegiatan supervisi pendidikan oleh pengawas satuan pendidikan memiliki beberapa


tahapan besar, yakni (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap pelaporan
dan sekaligus tahap penilaian.

Pelaporan merupakan tahap akhir dari program supervisi pendidikan. Setelah


melaksanakan kegiatan supervisi pada periode tertentu, supervisor hendaknya menyusun
laporan kegiatan supervisi yang telah dilaksanakannya. Dalam laporan tersebut pun harus
digambarkan pula kondisi sekolah yang menjadi binaannya (yang disupervisi). Sehingga,
melalui laporan ini dapat diketahui bagaimana proses supervisi dilaksanakan dan
bagaimana kondisi kemajuan sekolah setelah dilakukan treatment supervisi.

Laporan supervisi merupakan dokumen yang berisi catatan terstruktur tentang hasil
pekerjaan yang dilakukan oleh supervisor. Bila dilihat dari tujuan dan isinya, maka laporan
supervisi dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

131
6. Bagi Guru: Seperti telah diketahui bersama bahwa supervisi merupakan bantuan
profesional bagi guru guna meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar. Dalam
konteks supervisi pendidikan, guru merupakan pihak yang dilayani oleh supervisor.
Secara otomatis, informasi yang ada dalam laporan merupakan sesuatu yang berharga
bagi guru. Berharga karena setidaknya dalam laporan supervisi tercantum dua hal
pokok yang terkait langsung dengan pekerjaan guru yakni PBM. Pertama, dalam
laporan tertuang penilaian atau komentar pengawas (supervisor) mengenai kinerja guru
dalam proses pembelajaran, penilaian atau komentar pengawas terhadap pencapaian
hasil belajar siswa, dan kekuatan kelemahan yang dimiliki oleh guru. Informasi ini
diharapkan bisa menjadi kritik membangun bagi guru untuk melecut semangat
sehingga performa mengajarnya akan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Kedua,
dalam pelaporan terdapat rekomendasi atau alternatif solusi yang disampaikan oleh
supervisor terkait dengan permasalahan proses belajar mengajar. Rekomendasi ini bisa
dijadikan sebagai saran atau bahan pertimbangan bagi guru guna memperbaiki
penampilan mengajarnya di masa yang akan datang.

7. Bagi Kepala Sekolah: Laporan supervisi merupakan informasi yang sangat berharga
bagi kepala sekolah. Hal itu tiada lain karena laporan supervisi sepenuhnya
menggambarkan kondisi sekolah secara keseluruhan. Meskipun lebih fokus para proses
belajar mengajar sebagai core bussines, namun informasi yang termaktub dalam
laporan mencakup hal-hal yang menjadi subsistem-subsistem sekolah. Karena itu,
laporan supervisi merupakan penilaian yang sangat bermanfaat sekligus masukan yang
sangat berguna bagi peningkatan mutu sekolah di masa yang akan datang.

8. Bagi Orang Tua Siswa: Setiap orang tua tentunya ingin menyekolahkan anaknya di
sekolah yang bermutu tinggi. Untuk menjadikan sekolah bermutu, tentu banyak pihak
yang terlibat. Salah satunya adalah supervisor. Melalui bantuan profesionalnya yang
diberikan kepada guru, diharapkan kualitas pembelajaran menjadi lebih baik dan
ketercapaian prestasi belajar siswa yang tinggi. Hanya saja sering kali orang tua tidak
mendapatkan informasi yang benar, objektif, tepat dan akurat. Hal itu karena sekolah
relatif tidak cukup objektif untuk menilai kinerjanya sendiri. Karena itu, laporan
supervisi bisa menjadi alternatif media informasi bagi orang tua siswa untuk

132
mengetahui secara objektif kualitas sekolah tempat anaknya belajar dari perspektif
supervisor.

9. Bagi Supervisor: Laporan yang dibuat oleh supervisor bermanfaat bagi supervisor
sendiri. Hal itu karena laporan pengawasan merupakan dokumen resmi yang dibuat
oleh supervisor terkait dengan program supervisi yang dilaksanakannya dalam periode
waktu tertentu. Laporan bisa menjadi autokritik bagi pengawas. Sejauh mana mutu
sekolah yang dibimbingnya. Seberapa efektif proses pembelajaran yang terjadi pada
sekolah binaannya. Dan sejauh mana program supervisi yang didisain dan dilaksanakan
efektif dalam mengembangkan kemampuan profesional guru. Berdasarkan pada
informasi yang terdapat dalam laporan supervisi ini, kemudian dilakukan kegiatan
follow up. Sehingga permasalahan yang teridentifikasi akan dapat segera ditangani
dengan tepat. Selain itu, laporan supervisi bisa dijadikan sebagai point of departure
untuk mendisain dan merencanakan program supervisi pada periode berikutnya.
Sehingga program supervisi dari satu periode ke periode berikutnya merupakan sesuatu
yang berkelanjutan.

10. Bagi Atasan Supervisor: Laporan supervisi pun bermanfaat bagi atasan supervisor
atau pejabat dinas pendidikan atau Depdiknas. Laporan supervisi bisa menjadi bahan
pertimbangan dalam membuat kebijakan yang relevan dengan kondisi sekolah yang
real. Selain itu, bila terakumulasi bisa dijadikan sebagai bahan pengkajian kondisi
persekolahan secara nasional.

BAB VI

PENUTUP

133
Pencapaian suatu tujuan pendidikan tentunya tidak dapat terlepas dari faktor

perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi yang dilakukan, baik jangka

pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Penyusunan kurikulum SMA Negeri 14

Bungo tentunya merupakan salah satu bagian dari perencanaan sekolah yang dapat dijadikan

sebagai dasar untuk evaluasi pelaksanaan dan pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Dengan

selesainya penyusunan Kurikulum 2013 SMA Negeri 14 Bungo, merupakan langkah awal yang

dapat dilakukan untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar tahun pelajaran 2021/2022,

terutama di masa pandemi Covid-19 sekarang ini.

Pendidikan sebagai aset bangsa dan Sekolah sudah selayaknya mendapat

perhatian dan diutamakan oleh semua pihak sebab investasi di bidang ilmu

pengetahuan akan membawa kemajuan bangsa dan Pendidikan di masa yang akan datang.

Semoga dengan diselenggarakannya otonomi pendidikan dan otonomi sekolah dapat

membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk pencerahan anak bangsa.

Kurikulum SMA Negeri 14 Bungo ini merupakan perencanaan yang mungkin saja

dalam pelaksanaannya terdapat kegiatan yang harus disesuaikan dan disempurnakan dengan

kebutuhan yang terjadi di saat mendatang. Oleh sebab itu revisi atas kurikulum ini perlu terus

berlanjut sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 14 Bungo.

Kami menyadari walaupun kurikulum ini disusun oleh tim penyusun yang

melibatkan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Majelis Guru, Staf Tata Usaha, Pengawas

Sekolah, dan Komite Sekolah, namun peran serta seluruh komponen sekolah sangat diperlukan

dalam pelaksanaannya. Sehingga penggalian potensi yang ada di sekolah dapat dilakukan secara

maksimal untuk mendukung terlaksananya perencanaan kegiatan yang ada pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan SMA Negeri 14 Bungo.

134
Kepada semua pihak yang telah terlibat dan membantu terselesaikannya

penyusunan Kurikulum SMA Negeri 14 Bungo ini, kami mengucapkan terima kasih.

Semoga Allah SWT dapat memberikan kemudahan kepada kita untuk dapat terus menjalankan,

mengembangkan dan menyempurnakan Kurikulum SMA Negeri 14 Bungo.

Dokumen I Kurikulum SMA Negeri 14 Bungo ini sebagai pedoman operasional

dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah untuk itu segala bentuk yang berkaitan

dengan pendidikan khususnya di SMA Negeri 14 Bungo yang belum tercantum dalam dokumen

I Kurikulum SMA Negeri 14 Bungo akan diatur kemudian dan disesuaikan dengan peraturan

yang relevan, baik dari keputusan Kepala dinas Pendidikan kabupaten Bungo, maupun

Keputusan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, serta peraturan peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan yang berlaku di kemudian hari.

Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apapun yang kita

lakukan senantiasa mendapat ridhlo-Nya Amiin.

Muara Bungo, Juli 2021


Kepala Sekolah

(KHOIRUL HADI, S.Pd.I )


NIP : 19840515 200904 1 001

135

Anda mungkin juga menyukai