KEPERCAYAAN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN
PENINGKATAN KESEHATAN
PEKA BUDAYA DOSEN PENGAJAR : YUSLANA, SST,M.Kes
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
2. Transkultural Nursing
Transkultural Nursing merupakan lintas budaya yang mempunyai efek bahwa
budaya yang satu mempengaruhi budaya yang lainnya.
3. Agama
Agama merupakan penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian
agama terdapat 3 ( tiga ) unsur, yaitu : manusia, penghambaan danTuhan.
Psikologi Agama merupakan salah satu bukti adanya perhatian Khusus para
ahli psikologi terhadap peran agama dalam kehidupan kejiwaan manusia. Manusia lari
kepada agama karena rasa ketidakberdayaannya menghadapi bencana. Dengan
demikian segala bentuk prilaku keagamaan merupakan ciptaan manusia yang timbul
dari dorongan agar dirinya terhindar dari bahaya dan dapat memberikan rasa aman.
Untuk mengatasi masalah ini manusia menghadirkan tuhan dalam dirinya
sebagai pelindung mereka tatkala mereka merasa terancam dan memerlukan
perlindungan terhadap segala macam bentuk ancaman terhadap dirinya.
Menurut Abraham Maslow manusia membutuhkan kebutuhan yang paling dasar hingga
yang paling puncak, yaitu :
1. Fisiologis
2. Rasa aman dan nyaman
3. Cinta dan kasih sayang
4. Harga diri, dan
5. Aktulitas diri
Makna hidup merupakan segala hal yang mampu memberikan nilai khusus bagi
seseorang yang bila dipenuhi akan menjadikan hidupnya berharga dan akhirnya akan
menimbulkan penghayatan bahagian dalam dirinya.(Perry AG dan Potter PA, 2009)
B. Terapi Keagamaan
Peka Budaya
1
Seseorang yang tidak merasa aman, tenang, serta tentram dalam hatinya adalah orang
yang sakit rohani atau mentalnya. Setiap manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan
dasar yang diperlukan untuk melangsungkan kehidupan mereka secara lancar.
Kebutuhan tersebut dapat berupa kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohania tau juga
kebutuhan social. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka manusia akan
menyesuaikan diri dengan kenyataan yang ada bahwa mereka harus berusaha lebih
keras lagi untuk memenuhi kekurangan dari kebutuhan mereka. Sehingga segala
macam cara mereka lakukan guna terpenuhinya kebutuhan tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari tak jarang dijumpai bahwa seseorang tidak mampu
menahan keinginan bagi seseorang yang ingin memenuhi kebutuhan dirinya atau ketika
seseorang terhimpit oleh persoalan ekonomi, maka dalam diri mereka akan terjadi
adanya konflik dalam batin mereka yang memerlukan pengobatan atau penyelesaian
dengan cepat. Ketika konflik yang dihadapinya tidak segera diselesaikan, maka batin
akan merasa berat untuk menanggungnya sehingga akan bertambah parah permasalahan
yang ditanggungnya . pertengkaran ini akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam
kehidupan Rohani yang dalam Kesehatan mental dikenal dengan kekusutan
Rohani. Usaha penanggulangan kekusutan rohani atau mental ini sebenarnya dapat
dilakukan sejak dini oleh penderita. Dengan mencari cara yang tepat
untuk menyesuaikan ini dengan memilih norma-norma moral, maka kekusutan mental
ajaran dari agama.(Perry AG dan Potter PA,2006)
D. Masalah Religi
Turner et al. (1995) menuliskan bahwa intensifikasi praktik keagamaan secara sukarela
dapat menyebabkan masalah ketika seseorang tidak merasa bebas atau tidak
mengetahui bagaimana harus membicarakan tentang aspek keagamaan atas perubahan.
Seseorang sering mengintensifikasi praktik keagamaan dalam menghadapi rasa bersalah
atau untuk menghadapi trauma yang sulit atau kehilangan. Menjadi lebih terlibat dalam
praktik keagamaan atau mengekspresikan keyakinan lebih dalam mungkin merupakan
suatu cara dalam menemukan makna peristiwa yang menyulitkan atau untuk menguji
perkembangan spritual seseorang.
Peka Budaya
2
Kepercayaan didefenisikan oleh Studzinki (1986) sebagai lebih dari sekedar
sekumpulan kesehatan. Kepercayan adalah cara menunjukkan diri seseorang, komunitas
seseorang, dan kakuatan yang lebih tinggi dan cara mengintegrasikan masa lalu kita,
masa kini dan masa mendatang dengan kekuatan yang lebih sebagai pusat. Seseorang
sering menemukan cara untuk mengekspresikan kepercayaannya melalui praktik
keagamaan. Kepercayaan berkambang sepanjang waktu, sejalan dengan pertumbuhan
spiritual seseorang. Seseorang yang berada pada tahap awal perkembangan kepercayaan
mereka atau menemukan kepercayaan mereka tertantang oleh kejadian hidup yang
penting, dapat menjadi rentan terhadap kehilangan atau keraguan tentang kepercayaan
mereka (Turner et al, 1995). Hal ini dapat terjadi ketika seseorang dijauhi oleh
komunitas keagamaannya (mis. Seorang penganut Saksi Yehova yang memilih untuk
menjalani trnsplantasi jantung dan membutuhkan transfusi darah) atau ketika seseorang
secara serius mempertanyakan tempat penting denominasi keagamaannya pada
masalah publik (mis. Aborsi atau euthanasia). Kehilangan atau meragukan kepercayaan
dapat menyebabkan rasa bersalah serius dan bahkan rasa kesepian.
Farren et al. (1989) menyarankan bahwa defenisi spiritualitas, atau dimensi spiritual,
akan unik bagi setiap individu. Defenisi individual tentang spiritualitas dipengaruhi
oleh kultur, perkembangan, pengalaman hidup dan ide-ide mereka sendiri tentang
hidup.
Young (1984) mendefenisikan intuisi klinik sebagai suatu proses di mana perawat
mengetahui sesuatu tentang klien yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, yang
diungkapkan dengan kesulitan, atau yang sumber pengetahuannya tidak diketahui.
Intuisi adalah suatu aspek dari berpikir kritis, yang mencakup menganalisis dan
merasakan isyarat yang berbeda, ingatan, dan perasaan untuk membantu perawat
memiliki kesadaran lebih baik terhadap kebutuhan klien.
Peka Budaya
3
membedakan dengan jelas konsep spiritualitas. Perawat harus memahami perspektif
emic kliennya.(Perry AG dan Potter PA,2006)
Sikh Menerima ilmu pengetahuan medis Wanita harus diperiksa oleh wanita
modern Melepaskan pakaian dalam akan
menyebabkan distres yang besar
Budha Menerima ilmu pengetahuan medis Dapat menolak pengobatan padsa hari
modern suci Spirit bukan-manusia yang memasuki
tubuh dapat menyebabkan penyakit
Mungkin menginginkan pendeta budha
Tidak mempraktikkan euthanasia
Mengizinkan untuk menghentikan
pendukung hidup
Shinto Menerima pengobatan medis modern Akan tidak mengizinkan pengobatan yang
sejalan dengan tradisi leluhur “tampak” mencederai tubuh
Yahudi Mempercayai sanksi dari kehidupan Mengunjungi orang sakit adalah suatu
Tuhan dan kedokteran harus kewajiban
mempunyai keseimbangan Mereka berkewajiban untuk mencari
Kepatuhan kepada hari Sabat adalah perawatan
penting Euthanasia adalah dilarang
Tidak melakukan aktivitas pada hari Pendukung hidup tidak dibenarkan
Sabat
Peka Budaya
4