Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL PENDIDIKAN KESEHATAN

PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)


PADA WARGA RW 03 KELURAHAN
LANDASAN ULIN UTARA BANJARBARU

Tanggal 09 Februari 2017

Oleh:

Gifari Ahmad, S. Kep I4B112215


Khairir Ramadhani, S. Kep I4B112026
Ridha Fahliati Dewi, S. Kep I4B112002
Sovia Yunida, S. Kep I4B112225
Riska Ayu hardiyanti, S. Kep I4B112208
Putri Anggraini, S. Kep I4B112219
Zhavira Fakhrianti, S. Kep I4B112027
Anna Maulina Kustantie, S. Kep I4B112031

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2017
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PENDIDIKAN KESEHATAN


PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)
PADA WARGA RW 03 KELURAHAN
LANDASAN ULIN UTARA BANJARBARU

Tanggal 09 Februari 2017

Oleh :

Gifari Ahmad, S. Kep I4B112215


Khairir Ramadhani, S. Kep I4B112026
Ridha Fahliati Dewi, S. Kep I4B112002
Sovia Yunida, S. Kep I4B112225
Riska Ayu hardiyanti, S. Kep I4B112208
Putri Anggraini, S. Kep I4B112219
Zhavira Fakhrianti, S. Kep I4B112027
Anna Maulina Kustantie, S. Kep I4B112031

Banjarbaru, Februari 2017

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Kurnia Rachmawati, S.Kep., Ns., MNSc Tri Nugroho, S.Kep., Ns


NIK. 1990 2014 1 139 NIP. 19721122 199603 1 002
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Rumah Tangga adalah upaya
untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu
mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di
Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga berperilaku hidup
bersih dan sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat seseorang berhubungan
dengan peningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan
lingkungannya.
Program pembinaan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang
dicanangkan pemerintah sudah berjalan sekitar 15 tahun, tetapi
keberhasilannya masih jauh dari harapan. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Tahun 2007 menunjukkan bahwa rumah tangga di Indonesia yang
mempraktekkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) baru mencapai
38,7%. Padahal Rencana Strategis (Restra) Kementerian Kesehatan tahun
2010-2014 mencantumkan target 70% rumah tangga sudah mempraktekkan
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada tahun 2014.
Perilaku hidup bersih dan sehat seseorang sangat berhubungan dengan
peningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan
lingkungannya. Sehingga dengan berperilaku sehat dalam kehidupan sehari-
hari akan menghindarkan kita dari berbagai penyakit terutama penyakit-
penyakit infeksi seperti diare dan demam berdarah. Oleh karena itu kami
mahasiswa profesi ners PSIK FK ULM memberikan pendidikan kesehatan
terkait PHBS Rumah Tangga yang sasaran utamanya adalah Warga RW 03
Kelurahan Landasan Ulin Utara Banjarbaru.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x30 menit perilaku hidup bersih
dan sehat masyarakat mampu memahami dan melakukan perilaku hidup
bersih dan sehat untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mencegah
penyakit.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x30 menit tentang perilaku hidup
bersih dan sehat masyarakat diharapkan mampu:
a. Semua kalangan masyarakat dapat mengetahui bagaimana caranya
untuk melakukan PHBS.
b. Semua kalangan masyarakat dapat melakukan PHBS.
3. Manfaat Kegiatan
Peserta pendidikan kesehatan akan mendapatkan pengetahuan tambahan
mengenai PHBS Rumah Tangga agar dapat meningkatkan derajat
kesehatan di keluarga.
4. Sasaran
Acara pendidikan kesehatan ini ditujukan kepada warga RW 03 Kelurahan
Landasan Ulin Utara Banjarbaru.
BAB II
DESKRIPSI KASUS

A. Karakteristik Sasaran
Sasaran dalam pendidikan kesehatan adalah individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat yang dijadikan subyek dan obyek sebagai penambahan
wawasan dan perubahan perilaku, sehingga diharapkan dapat memahami,
menghayati dan mengaplikasikan cara-cara hidup yang lebih bermanfaat
dalam kehidupan sehari-harinya. Banyak faktor yang diperhatikan terhadap
sasaran dalam keberhasilan pendidikan kesehatan, antara lain tingkat
pendidikan, tingkat sosial ekonomi, adat istiadat, kepercayaan masyarakat dan
kepercayaan waktu. Sedangkan, karakteristik adalah ciri-ciri dari individu
yang terdiri dari demografi seperti jenis kelamin, umur serta status sosial
seperti, tengkat pendidikan, pekerjaan, ras, status ekonomi dan sebagainya.
Dalam pendidikan kesehatan tentang PHBS Rumah Tangga yang telah
dilakukan di RW 03 Kelurahan Landasan Ulin Utara Banjarbaru.
Karakteristik peserta yang telah mengikuti pendidikan kesehatan dengan
status pekerjaan adalah ibu rumah tangga, petani, pedagang, dan guru. Latar
belakang pendidikan dimulai dari SD, SMP, SMA, dan S1.
B. Analisis Kasus
Pendidikan kesehatan yang telah dilakukan di RW 03 Kelurahan Landasan
Ulin Utara Banjarbaru, materi yang di sampaikan adalah tentang PHBS
Rumah Tangga. Pada umumnya PHBS Rumah Tangga belum banyak
diketahui oleh warga, hal ini terbukti 53 peserta yang mengisi kuesioner tidak
pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang PHBS Rumah Tangga.
C. Karakteristik Media Belajar
Media promosi kesehatan adalah alat bantu pendidikan yaitu alat yang
digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan atau
pengajaran. Alat bantu pendidikan lebih sering disebut sebagai alat peraga
yang berfungsi untuk membantu dan memperagakan sesuatu di dalam proses
pendidikan atau pengajaran. Disebut media promosi kesehatan karena alat
tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan‐pesan kesehatan
bagi masyarakat atau klien.
Syarat-syarat media pembelajaran yang baik:
1. Meningkatkan motivasi.
2. Merangsang mengingat apa yang sudah di pelajari.
3. Merangsang memberikan tanggapan/umpan balik.
Media yang digunakan dalam pendidikan kesehatan yang telah dilakukan
di RW 03 Kelurahan Landasan Ulin Utara Banjarbaru adalah media visual.
Media visual yang di gunakan adalah slide powerpoint dan leaflet, media
visual powerpoint sangat cocok di gunakan karena sasaran saat penyuluhan
berjumlah banyak, selain itu tulisan atau gambar yang disajikan dapat terlihat
pada jarak lebih dari 5 meter dan untuk leaflet sendiri di gunakan sebagai
pesan singkat tentang isi materi penyuluhan yang mudah dibawa dan mudah
disimpan oleh sasaran.
BAB III
HASIL PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Waktu Pelaksanaan
Pendidikan kesehatan dilakukan pada hari Kamis, 09 Februari 2017 dari
jam 15.27-15.50 WITA yang bertempat di langgar RW 03 Kelurahan
Landasan Ulin Utara dengan tema PHBS Rumah Tangga.
Acara dimulai dari jam 15.27-15.50 WITA selama 23 menit dengan
susunan acara :
1. 15.27 – 15.29 WITA : Pembukaan acara
2. 15.29 – 15.40 WITA : Presentasi pendidikan kesehatan
3. 15.40 – 15.41 WITA : Diskusi (peserta bertanya)
4. 15.41 – 15.50 WITA : Evaluasi pertanyaan kepada peserta
5. 09.43 – 09.45 WITA : Penutup
B. Pengorganisasian
1. Nama penyuluh : Sovia Yunida, S.Kep
2. Observer : Anna Maulina Kustantie, S. Kep
3. Pembawa Acara : Zhavira Fakhrati, S.Kep
4. Moderator : Putri Anggraini, S.Kep
5. Fasilitator : Gifari Ahmad, S.Kep
Ridha Fahliati Dewi, S.Kep
Riska Ayu Hardiyanti, S. Kep
6. Dokumentasi : Khairir Ramadhani, S.Kep
C. Sistem Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Bahan:
Media yang digunakan powerpoint dan leaflet.
b. Alat :
LCD, microfon, pengeras suara, dan white screen.
2. Evaluasi Proses
a. Hal – hal yang perlu diwaspadai
1) Pengaturan lingkungan saat pemberian materi. Lingkungan yang
bising dan tempat yang cukup berudara panas dapat mengurangi
antusias sasaran terhadap materi yang diberikan.
2) Waktu pemberian materi berbarengan dengan pembayaran arisan
ibu-ibu.
b. Antisipasi untuk meminimalkan hambatan
1) Penyuluhan dilakukan setelah ibu-ibu menyelesaikan pembayaran
arisan.
2) Tempat penyuluhan hendaknya menggunakan pendingin udara agar
peserta bisa lebih fokus.
c. Proses pelaksanaan pendidikan kesehatan
1) Peserta terlihat sedikit antusias mengikuti penyuluhan tentang PHBS
Rumah Tangga
d. Kekurangan selama proses acara :
1) Ibu-ibu yang sibuk membayar arisan sehingga kurang
memperhatikan penyuluhan.
2) Udara yang cukup panas di dalam ruangan sehingga membuat
peserta kurang fokus.
3. Evaluasi Hasil
a. Sasaran mengerti 70% dari materi yang diberikan.
b. Sasaran dapat menyebutkan dan menjelaskan kembali tentang
1) Pengertian PHBS Rumah Tangga
2) 10 indikator PHBS Rumah Tangga.
c. Jumlah peserta yaitu 53 warha ibu-ibu arisan/yasinan. Sebanyak 70%
dari sasaran antusias mengikuti jalannya pemberian materi dan
berpartisipasi aktif pada diskusi terkait materi yang diberikan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasakan hasil pendidikan kesehatan tentang PHBS Rumah Tangga,
penyuluh dapat menyampaikan materi dengan baik dan sesuai dengan satuan
acara penyuluhan. Penyuluh dibantu oleh moderator sehingga penyampaian
materi berjalan lancar. Peserta pendidikan kesehatan terlihat antusias dan
memahami materi penyuluhan. Dengan adanya pendidikan kesehatan maka
warga dapat mengetahui pentingnya PHBS Rumah Tangga untuk
meningkatkan derajat kesehatan di dalam keluarga.
B. Saran
1. Kepada warga, agar dapat melakukan PHBS Rumah Tangga agar dapat
meningkatkan derajat kesehatan dalam keluarga.
2. Sebagai penyuluh kami akan selalu berusaha untuk meningkatkan
pengetahuan demi melayani kebutuhan kesehatan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2011. Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan. Pusat


Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI.
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat. Jakarta.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai