Pedoman Peningkatan Mutu Dan Kinerja Puskesmas
Pedoman Peningkatan Mutu Dan Kinerja Puskesmas
B. Ruang Lingkup................................................................................................................. .9
C. Tujuan ................................................................................................................................ 10
B. Pengendalian Dokumen.................................................................................................. 13
G. Komunikasi ....................................................................................................................... 19
A. Umum ................................................................................................................................ 20
1
2. Sumber Daya Manusia .................................................................................................... 25
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional, Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan
berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya
Agar penyelenggaraan pembangunan kesehatan dapat berjalan dengan baik, maka
harus dilakukan upaya kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh seluruh
masyarakat dengan didukung oleh Sistem Pembiayaan Kesehatan serta mampu
mengelola dan membelanjakan dana yang tersedia secara berhasil guna dan
berdaya guna.
Puskesmas Kecamatan Pademangan telah memenuhi persyaratan
substantif, teknis dan administratif sebagai Unit Kerja Dinas Kesehatan yang
menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah secara
penuh. Berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta No. 366/2012 mulai 1 Maret 2012,
puskesmas Pademangan telah ditetapkan sebagai unit kerja Dinas Kesehatan
yang menerapkan PPK BLUD secara penuh. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
penyelenggaraan kesehatan masyarakat, maka puskesmas Kecamatan
Pademangan diberi wewenang untuk menggunakan pendapatan Operasionalnya
secara langsung dan harus tertib dan disiplin dalam :
Pengelolaan keuangan bersumber dari pendapatan operasional dari
anggaran pendapatan dan belanja daerah
Mempekerjakan pegawai Non PNS sesuai kebutuhan, formasi jabatan dan
kemampuan pendapatan operasional
Secara konsisten dan terus menerus menerapkan dan mengambangkan
standard pelayanan Minimal dan standard operasional prosedur serta tata
kelola pelayanan yang baik
3
1. Profil Puskesmas Kecamatan Pademangan
a. Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Pademangan
Puskesmas kelurahan pademangan barat 1 merupakan puskesmas
kelurahan dari puskesmas kecamatan pademangan, Puskesmas
Kecamatan Pademangan berdiri tahun 1993 yang merupakan pecahan dari
Puskesmas Kecamatan Penjaringan. di atas tanah Pemda DKI Jakarta
terletak di jalan Pademangan II GG 22 No.2 dengan bangunan 2 lantai, luas
tanah 500meter persegi luas bangunan 1050 meter persegi M Wilayah
Kecamatan Pademangan meliputi 3 kelurahan. Tahun 2015 Puskesmas
Kecamatan Pademangan dipindahkan tempat dan merger dengan
Puskesmas kelurahan Pademangan timur Dikarnakan tempat
Puskesmas terdahulu dijadikan Rumah Sakit Umum Kecamatan. Oleh
karna itu pelayanan Puskesmas Pademangan Timur dan Puskesmas
Kecamatan disatukan
1. Kondisi Geografis
A. Batas Wilayah
Kecamatan Pademangan Jakarta Utara memiliki luas 1.507,91
Ha, Yang terbagi dalam 3 kelurahan,34 RW, 432 RT dengan total
jumlah penduduk 158.553 jiwa, dan dengan kepadatan penduduk
65.977 jiwa/km
Batas wilayah Kecamatan Pademangan Adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Teluk Jawa
Sebelah Barat : Penjaringan
Sebelah timur : Tanjung Priuk
Sebelah selatan : Sawah Besar dan Taman sari
- Aksesibilitas untuk jalur transportasi
Puskesmas didirikan di lokasi yang mudah dijangkau oleh
masyarakat dan dapat diakses dengan mudah menggunakan
transportasi umum. Tersedia jalur untuk pejalan kaki
- Fasilitas Keamanan
Perancangan dan perencanaan prasarana keamanan sangat
penting untuk mendukung pencegahan danpenanggulangan
keamanan minimal menggunakan pagar.
- Ketersediaan Utilitas Publik
4
Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
membutuhkan air bersih, pembuangan air kotor/limbah, listrik,
dan jalur telepon. Pemerintah daerah harus mengupayakan
utilitas tersebut selalu tersedia untuk kebutuhan pelayanan
dengan mempertimbangkan berbagai sumber daya yang ada
pada daerahnya.
5
Data Umum Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat I
a. Unit Kegiatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
1. Posyandu
Posyandu didistribusikan berdasarkan kriteria posyandu,
sebagai berikut :
Tabel 1.2 : Jumlah Posyandu di Wilayah Kerja
Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat I
No Kriteria Jumlah Ket
1 Pratama 7
2 Madya
3 Purnama
4 Mandiri
Sumber : Laporan Tahunan 2015
b. Sarana Fisik Puskesmas
(1) Puskesmas Kelurahan : 1 buah
6
14 Farmasi DIII 0 0 0
15 Asisten Apoteker 0 1 1
16 Apoteker 0 0 0
17 Rekam Medis 0 1 1
Administrasi
18 0 1 1
Umum
19 Sanitarian 0 0 0
Sumber : Laporan Tahunan
d. Sarana Transportasi, Komunikasi, dan Promosi Kesehatan
Tabel 1.5 : Jumlah Sarana Transportasi, Komunikasi, dan
Promosi
Kesehatan Puskesmas Kecaamatan Pademangan
No Sarana Jumlah (Unit)
1 Ambulance 1
2 Sepeda Motor 1
3 Telepon 1
4 Komputer 3
5 Laptop 1
6 LCD Proyektor 1
7
\
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat I
8
2. Kebijakan Mutu
“Meningkatkan Mutu Dan Kinerja Puskesmas Untuk Kepuasan Pelanggan
Yang Berkesinambungan Dalam Rangka Terwujudnya Masyarakat
Pademangan Yang Sehat.”
CARE 4 U
Cepat dan tepat
Aman dan sesuai kebutuhan
Ramah dan Penuh senyum
Empati dan perhatian penuh
4 kegiatan utama : Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif
Usaha maksimal dengan iringan doa
3. Proses Pelayanan
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat
Meliputi : Promosi Kesehatan, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,
Kesehatan Lingkungan, Pelyanan Gizi, Pelayanan KIA/KB yang bersifat
UKM.
b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan ( Pelayanan Klinis )
meliputi :
1) Pendaftaran
2) Unit Pelayanan Klinis : umum, gigi, MTBS, KIA/KB, TB, Gizi, VCT/IMS,
Tindakan,
c. Unit Pelayanan penunjang ( Farmasi )
B. Ruang Lingkup
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008
dan standar akreditasi puskesmas yang meliputi persyaratan umum sistem
manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya
(peningkatan SDM), sarana prasarana, sumber dana, proses pelayanan yang
meliputi dari upaya kesehatan masyarakat yang meliputi Upaya Promosi
Kesehatan, Upaya P2M, Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, Upaya KIA & KB,
Upaya Kesehatan Lingkungan, dan pelayanan klinis.
Dalam penyelenggaraan UKM dan pelayanan klinis memperhatikan
keselamatan sasaran dan pasien dengan menerapkan manajemen risiko.
9
C. Tujuan
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun
sistem manajemen mutu baik dalam penyelenggaraan UKM maupun untuk
penyelenggaraan pelayanan klinis (UKP) yang akan diberlakukan di Puskesmas
Kelurahan Pademangan Barat I.
D. Landasan Hukum dan Acuan
1. Landasan Hukum :
1. UU RI No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;
2. UU RI No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. UU RI No. 20 tahun 2014 tentang Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian
5. UU RI No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
6. Perpres No. 111 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan.
7. Perpres N0 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015 -2019
8. Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN
9. Permenkes No. 9 tahun 2014 tentang Klinik
10. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
11. Permenkes No 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama, Praktek Dokter Umum/ Praktek Dokter Gigi
2. Acuan :
a. Standar Akreditasi Puskesmas Tahun 2014
b. Sistem Manajemen Mutu - Persyaratan ISO 9001:2008
11
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN
SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. Persyaratan Umum
Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat I menetapkan, mendokumentasikan,
memelihara sistem manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas
dan standar ISO 9001 : 2008. Sistem ini disusun untuk memastikan telah
diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan upaya puskesmas maupun
pelayanan klinis, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses
dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan penanggung jawab, penyediaan
sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang
berdasar kebutuhan masyarakat/pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang
disusun, pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan
hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang
berkesinambungan.
B. Pengendalian Dokumen
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu yang disusun
meliputi :
1. dokumen level 1, dokumen kebijakan berupa SK;
2. dokumen level 2, pedoman/manual/panduan;
3. dokumen level 3, standard operational procedure;
4. dokumen level 4, rekaman-rekaman sebagai catatan akibat pelaksanaan
kebijakan, pedoman, dan prosedur.
Pengendalian dokumen di Puskesmas Kecamatan Pademangan dibagi menjadi
dua yaitu pengendalian dokumen perkantoran dan pengendalian dokumen
akreditasi.
1. Sistem Pengendalian Dokumen Perkantoran
a. Surat Masuk Puskesmas
Penomoran Surat Masuk
Surat masuk adalah surat yang berasal dari luar unit Puskesmas.
Sistem penomoran surat masuk dengan format sebagai berikut :
12
No. Indeks
Asal surat
Tanggal masuk
Perihal / isi ringkas
Informasi
Diteruskan / kepada
Surat Masuk
Surat masuk diterima oleh di unit tata usaha Puskesmas yang
langsung dibukukan kedalam buku agenda surat masuk. Kemudian
diteruskan ke Koordinator Tata Usaha. Surat yang bersifat tindak
lanjut segera diberikan lembaran disposisi yang diteruskan ke
Pimpinan Puskesmas Keluirahan Pademangan Barat I. Setelah
Pimpinan mengisi disposisi dikembalikan ke Tata Usaha untuk
diarsipkan (diagendakan), dan akan diteruskan ke orang yang
didisposisikan dengan batas waktu maksimal 1 hari.
b. Surat Keluar Puskesmas
Penomoran Surat Keluar
Surat keluar adalah surat yang dibuat oleh Puskesmas baik dalam
berupa undangan, pemberitahuan dan laporan.
Sistem penomoran surat keluar adalah sebagai berikut :
Format : 0000/ - YY.Z
Contoh Format : Undangan Rapat 0000/- 84.6
Keterangan
0000 : Nomor Urut Surat
XX : Kode Surat Undangan
Z : Kode
Surat Keluar
Adapun alur mengenai surat keluar sebagai berikut :
Konsep surat keluar terlebih dahulu dikoreksi oleh Koordinator TU.
Kemudian dilanjutkan ke Pimpinan Puskesmas untuk di cek
(Merubah/ Menambah jika ada) selanjutnya ditanda tangani oleh
Pimpinan Puskesmas. Setelah itu dikembalikan ke Tata Usaha
untuk didokumentasikan dengan penomoran dan dikirim ke alamat
yang dituju oleh ekspeditor. (pengarsipan & buku eskpedisi)
13
c. Penyimpanan Dokumen Perkantoran
1) Dokumen Rekam Medis inaktif wajib disimpan selama (2) tahun,
terhitung dari tanggal terakhir pasien berkunjung, setelah batas
waktu sebagaimana dimaksud diatas dilampaui, kecuali persetujuan
tindakan dan persetujuan lain harus disimpan dengan jangka waktu
(10) tahun, terhitung dari tanggal kunjungan.
2) Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani di puskesmas harus
dipelihara dan disimpan minimal dua (3) tahun.
3) Administrasi dan manajemen (Admen) menyimpan master
dokumen semua kelompok pelayanan dan upaya.
4) Petugas memasukkan dokumen dalam file folder yang ada
diantaranya folder rujukan, folder surat tugas, folder surat masuk,
folder surat keluar.
d. Pencarian kembali dilakukan dengan mengidentifikasi penomoran
dokumen perkantoran.
16
2) UKM
Warna Map : Merah
Keranjang Dokumen : Hitam
3) UKP
Warna Map Dokumen : Kuning
Keranjang Dokumen : Hitam
f. Pencarian kembali
Pencarian kembali dilakukan dengan mengidentifikasi penomoran
dokumen akreditasi
C. Pengendalian Rekam Implementasi
Dokumen yang diisyaratkan oleh sistem manajemen mutu harus dikendalikan.
Semua dokumen yang diperlukan dikelompokkan dalam satu buku seperti buku
Notulen Rapat Lokakarya, buku Rapat Staff, Buku Rapat Mingguan, buku
Monitoring dan Evaluasi kegiatan, buku Rekap Kotak Saran, dan dokumen-
dokumen pendukung lainnya (foto, copy ijazah, sertifikat pelatihan , dan sertifikat
kalibrasi).
17
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen Manajemen
Pimpinan Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat I, Penanggung Jawab
Manajemen Mutu, penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat, penanggung
jawab pelayanan klinis, dan seluruh Staff Puskesmas Kelurahan Pademangan
Barat I bertanggung jawab untuk melaksanakan semua ketentuan yang ada pada
manual mutu ini.
C. Kebijakan Mutu
Seluruh Staff Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat I berkomitmen untuk
menyelenggarakan pelayanan yang berorientasi pada pelanggan, memperhatikan
keselamatan pelanggan, dan melakukan penyempurnaan yang berkelanjutan.
Kebijakan mutu dituangkan dalam Surat Keputusan Pimpinan Puskesmas yang
meliputi kebijakan mutu pelayanan klinis dan kebijakan mutu pelayanan UKM.
18
3. Kinerja dan perilaku sdm pemberi layanan klinis
4. Penyusunan dan monitoring pelaksanaan pedoman praktis klinis
5. Pelaporan dan tindak lanjut jika terjadi insiden keselamatan pasien (KTD, KPC,
KNC)
6. Penyelenggaraan diklat mutu dan keselamatan pasien untuk praktisi klinis
7. Penerapan manajemen risiko klinis pada area prioritas
8. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien lab
9. Peningkatan mutu dan keselamatan obat
10. Evaluasi kontrak kerja klinis (PKS Klinis)
19
F. Wakil Manajemen Mutu/Penanggung Jawab Manajemen Mutu
Pimpinan Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat I menunjuk seorang
penanggung jawab manajemen mutu yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir
seluruh kegiatan mutu di Puskesmas Kelurahan Pademangan Pademangan Barat I
yang meliputi :
1. Memastikan sistem manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan, dan
dipelihara
2. Melaporkan kepada Pimpinan Puskesmas mengenai sistem manajemen mutu
berjalan sesuai yang diharapkan.
3. Memastikan kesadaran seluruh Staff Puskesmas terhadap kebutuhan dan
harapan pelanggan/pasien
4. Sebagai penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan dengan
sistem manajemen mutu.
G. Komunikasi
1. Internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara lokakarya mini bulanan , diskusi dan
koordinasi, Telepon, sms, dan chating messenger, memo/Disposisi.
2. Eksternal
Dilakukan dengan cara loka karya mini tri wulan, penempatan kotak saran,
website, MMK (Musyawarah Masyarakat Kelurahan).
20
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. UMUM
1. Ruang Lingkup
Pedoman ini mencakup pelaksanaan Tinjauan Manajemen dalam
penerapan Sistem Manajemen Mutu sesuai standar akreditasi Puskesmas.
Pertemuan tinjauan manajemen adalah proses evaluasi di Puskesmas Kelurahan
Pademangan Barat I terhadap kesesuaian dan efektivitas penerapan system
manajemen mutu yang dilakukan secara berkala dan melibatkan berbagai pihak
yang terkait dengan operasional kegiatan organisasi.
2. Tujuan
Tujuan dilakukannya pertemuan tinjauan manajemen adalah untuk
melakukan perbaikan berbagai permasalahan yang terkait dengan mutu dan
kinerja, serta operasionalisasi system manajemen mutu dan system pelayanan
dalam memberikan pelayanan dan produk kepada pelanggan/masyarakat yang
ada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat I. Kemudian
permasalahan tersebut dibahas dan ditindak lanjuti. Keberhasilan pertemuan
tinjauan manajemen ini tergantung pada komitmen untuk melakukan perubahan-
perubahan dan perbaikan sesuai dengan apa yang direkomendasikan dan
kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan.
21
f. Membahas perubahan-perubahan yang perlu dilakukan baik pada system
manajemen mutu maupun system pelayanan.
g. Hasil pertemuan ditindak lanjuti dalam bentuk koreksi, tindakan korektif,
tindakan preventif maupun perubahan pada sistem manajemen mutu
maupun sistem pelayanan.
h. Dengan mengakomodir hasil-hasil yang tidak bisa diatasi di Puskesmas
direkomendasikan ke Dinkes atau ke tingkat lain yang lebih tinggi.
i. Tindak lanjut yang dihasilkan pada pertemuan dipantau pelaksanaannya
dan diputuskan oleh Pimpinan Puskesmas.
j. Pertemuan tinjauan manajemen berikutnya diawali dengan pembahasan
hasil dan tindak lanjut pertemuan tinjauan manajemen sebelumnya yang
belum terselesaikan.
4. Tanggung Jawab
A. Pimpinan Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat I
Mengikuti Rapat Tinjauan Manajemen
Memberikan saran -saran perbaikan untuk peningkatan sistem manajemen
mutu.
Menindak lanjuti hasil rekomendasi dari rapat tinjauan manajemen
B. Wakil Manajemen Mutu Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat I
Memimpin Rapat Tinjauan Puskesmas
Memastikan sistem manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan, dan
dipelihara.
Melaporkan kepada manajemen, kinerja dari sistem manajemen mutu dan
kinerja pelayanan.
Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan
harapan sasaran/ pelanggan.
C. Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/ Koordinator TU dan
Koordinator Upaya Puskesmas serta seluruh pelaksana, menindak lanjuti hasil
keputusan Rapat Tinjauan Manajemen.
22
a. Wakil manajemen mutu bersama manajemen puncak mempersiapkan
pertemuan tinjauan manajemen yang meliputi: rencana waktu, tempat, dan
siapa saja yang akan diundang
b. Wakil manajemen mutu mengundang peserta pertemuan
c. Wakil manajemen mutu memimpin pertemuan tinjauan manajemen
d. Wakil manajemen mutu memberikan umpan balik kepada peserta rapat
e. Wakil manajemen mutu melakukan pemantauan perbaikan sesudah
pertemuan tinjauan manajemen
f. Wakil manajemen mutu melaporkan hasil rapat tinjauan manajemen mutu
6. Kebijakan
Pimpinan Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat I menetapkan dan
melaksanakan Tinjauan Manajemen sekurang-kurangnya 6 ( enam ) bulan sekali
dalam bentuk Rapat Tinjauan Manajemen dengan cara : Menetapkan,
menerapkan dan memelihara prosedur Tinjauan Manajemen untuk memastikan
kesesuaian, kecukupan dan efektivitas penerapan Sistem Manajemen Mutu.
24
4. Pelayanan harus menjadi lebih baik agar masalah yang timbul dalam pelayanan
tidak terulang kembali.
5. Identifikasi perubahan-perubahan, termasuk penyediaan sumber daya yang
perlu dilakukan sehingga dapat menghasilkan suatu solusi untuk dilakukan
upaya perbaikan seperti pengadaan alat-alat dan pemeliharaan atau upaya
lainnya yang tidak terselesaikan di Puskesmas diteruskan ke Dinas Kesehatan.
25
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
26
3. Infrastruktur/Sarana Kerja
a. Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat I menetapkan, menyediakan
dan memelihara infrastruktur yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian
terhadap persyaratan pelayanan Puskesmas, terdiri dari :
b. Gedung, ruang kerja dan peralatan penunjang (missal : mebel, komputer)
c. Peralatan yang dipakai dalam proses pelayanan Puskesmas (misal:
tensimeter, timbangan)
d. Sarana pedukung (missal : motor operasional, telepon)
i. Penetapan infrastruktur dituangkan dalam Daftar inventaris ruangan
yang ada di setiap unit
ii. Penyediaan infrastruktur sesuai dengan Prosedur
Pembelian/Permintaan Barang
iii. Pemeliharaan infrastruktur sesuai dengan Prosedur Pemeliharaan
4. Lingkungan Kerja
A. Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat I menetapkan dan mengelola
lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian dengan
persyaratan pelayanan puskesmas, antara lain :
1. Menetapkan bahwa lingkungan fisik didalam dan luar gedung
Puskesmas merupakan daerah bebas asap rokok, bersih, dan aman.
2. Mengelola lingkungan kerja dengan cara menerapkan prinsip 5R
sesuai Prosedur Kegiatan Tata Graha Dengan Prinsip 5R ( Ringkas,
Rapi, Resik, Rawat dan Rajin)
27
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
28
Tabel 1.6 : Penilaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Puskesmas Kecamatan Pademangan
29
PK 90% 90% 67% 51%
PN 95.5% 95% 52.2% 47%
NIFAS 94% 95% 51% 47%
KB 86.9% 90% 77.4% 80%
KN1 99.9% 95% 54.8% 48%
KN 94% 92% 52% 46%
PK NEO 78% 80% 47% 41%
BAYI 90% 90% 56% 45%
BALITA 89% 90% 69% 50%
30
Perkesmas Kunjungan 50% 100% 50% 100%
rumah kasus
resti
Lansia Senam lansia 100% 100% 80% 100%
Posyandu 80%
lansia
Promkes PHBS 36.5% 65% 13.8% 65%
ABAT - 95% 26% 95%
Kelurahan - 60% - 65%
SIAGA
(/100.000)
=256 100
Proporsi
pasien TB
92 x 100 (5-15%) 77 x 100 (5-15%)
Paru BTA 407 107
Positif diantara
suspek =22,6 =71,9
(5-15%)
Proporsi
pasien TB
92 x100 (Jangan 77 x100 (Jangan
Paru BTA
254 kurang dari 164 kurang dari
Positif diantara
65%) 65%)
semua pasien
TB Paru =36,2 =47
tercatat /
diobati
31
(Jangan
kurang dari
65%)
Angka
penemuan
92 x 100 (Min 70%) 77 x 100 (Min 70%)
kasus / Case
170 170
Detection Rate
(CDR) =54,11 =45,3
(Min 70%)
Angka
keberhasilan
Thn 2014 (Sukses Rate) Blm bisa (Sukses
pengobatan
78 x 100 (Min 85%) dihitung Rate)
(Sukses Rate)
116 (Min 85%)
(Min 85%)
= 67,2
Angka
Notifikasi Rate
(CNR)
-
254 x -
100.000 -
158.509
= 160
Kusta Penderita 100% Lebih 90% 24.5% 100%
kusta yg (masih
selesai berobat pengobatan)
(RFT)
UKS Skrining - - 95% 100%
penyuluhan
pembinaan
sekolah
PKPR Sosialisasi 100% 100% 75% 100%
program PKPR
Pembinaan 100% 100% 75% 100%
32
Indikator Mutu Klinis
NO JENIS INDIKATOR STANDAR
PELAYANAN
1 Loket 1. Kelengkapan status pasien 95%
2. Meningkatkan kecepatan layanan 100%
3. Kehilangan rekam medis 0%
2 BPU 1. Kesesuaian diagnosa dan terapi 100%
2. Semua pasien >18th dilakukan 100%
pengukuran tekanan darah
3 BPG 1. Tidak ada komplikasi pasca 95%
pencabutan gigi
2. Semua pasien yang dilakukan 100%
tindakan pencabutan gigi dibuatkan
informed consent
4 GIZI 1. Terselesaikan konsultasi gizi, pasien 100%
yang datang ke klinik gizi
2. Semua Pasien yang datang keklinik 100%
gizi ditentukan status gizinya
5 MTBS 1. Kesesuaian antara klasifikasi dan 100%
terapi menurut buku bagan MTBS
2. Kelengkapan Status 95%
6 P2TB 1. Angka Konversi 100%
2. Meningkatkan kepatuhan kunjungan 95%
pasien sesuai jadwal yang ditentukan
7 LAB 1. Kesalahan pemberian hasil 0%
laboratorium
2. Waktu pemberian hasil lab maksimal 100%
120 menit ( 2jam)
8 TINDAKAN 1. Infeksi pasca tindakan pada pasien 0%
2. Pasien yang dilakuakn hecting 100%
dibuatkan informed consent
9 BP 24 jam 1. Petugas hadir 100%
2. Pasien pro hecting dilakuakan 100%
pengisian informed consent
33
3. Semua pasien >18th dilakuakn 100%
pemeriksaan tekanan darah
10 KIA/KB 1. Komplikasi pada pasca pemasangan 0%
implan
2. Penapisan Ibu hamil dengan faktor 100%
resiko 100%
3. Kualitas vaksin terjamin baik
4. Meningkatkan Akseptor KB baru 60%
pada pasca Nifas
11 APOTIK 1. Kesesuaian obat narkotik antara data 100%
dengan fisik
2. Waktu tunggu pasien menerima obat 90%
dilayani dalam waktu maksimal 7
menit 90%
3. Tidak ada kadaluarsa obat
12 VCT/IMS 1. Semua pasien usia produktif (15-45) 100%
dan beresiko dilakuakan
pemeriksaan VCT
2. Semua pasien yang dilakuan VCT 100%
diberi konseling
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian Proses Penyelenggaraan Upaya
Pelayanan UKM yang dilaksanakan di Puskesmas Kelurahan Pademangan
Barat I dan Penanggung Jawab masing-masing pelayanan ( program)
ditentukan melalui Surat Keputusan Pimpinan Puskesmas Kecamatan
Pasar Minggu tentang “JENIS-JENIS PELAYANAN, PENANGGUNG
JAWAB PROGRAM dan URAIAN TUGAS “.
b. Validasi Proses Penyelenggaraan Upaya
Validasi dilakukan secara sistematis dan cermat terhadap hasil
pelaksanaan Proses Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat.
c. Identifikasi dan Mampu Telusur
Identifikasi Melalui Laporan Bulanan Masing-masing pengelola program
dan dilnjutkan dengan penelusuran langsung dilapangan dengan
stakeholder terkait.
d. Hak dan Kewajiban Sasaran
Hak sasaran upaya semua berhak mendapat pelayanan yang telah
ditetapkan.
Kewajiban sasaran mengikuti jadwal yang telah disepakati, memenuhi
ketentuan yang berlaku.
e. Pemeliharaan Barang Milik Pelanggan
Pemeliharaan barang pelanggan dengan menyediakan tempat parkir.
f. Manajemen Risiko dan Keselamatan
Semua pengelola program dalam pelayanan melakukan wajib memakai
APD sesuai SOP yang ditetapkan.
35
5. Pengukuran, Analisis dan Penyempurnaan Sasaran Kinerja UKM
a. Umum
Hasil kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat dilakukan pengukuran melalui
pencapain dengan target, monitoring , evaluasi, analisis dan tindak lanjut.
b. Pemantauan dan Pengukuran
1) Kepuasan Pelanggan
Pengisian kotak saran, telah disediakan di Puskesmas Kelurahan
Pademangan Barat I, Kuisener kepuasan pelanggan sekali setahun,
instrument kajian peluang perbaikan pelayanan puskesmas.
2) Audit Internal
Tim audit tingkat puskesmas akan melaksanakan audit secara periodik
sesuai dengan kententuan teknis program dimana program/kegiatan
yang diaudit program/kegiatan yang tidak mencapai target dan adanya
keluhan dari sasaran.
3) Pemantauan dan Pengukuran Proses
Melalui Monitoring hasil-hasil kegiatan yang dilaksanakan melalui
lokakarya mini Bulanan.
4) Pemantauan dan Pengukuran Hasil Layanan
Melalui Evaluasi SPM dan Kinerja Puskesmas.
c. Pengendalian Jika Ada Hasil yang Tidak Sesuai
Semua pelayanan UKM dilakukan pengendalian untuk mengetahui
ketercapaian sasaran program, kemudian dilakukan analisa dan membuat
rencana tindak lanjut.
d. Analisis Data
Semua hasil kegiatan akan dianalisis sesuai dengan kurun waku yang
ditentukan, mingguan, bulanan dan triwulan.
e. Peningkatan Berkelanjutan
Kegiatan / Program yang belum mencapai target menjadi prioritas untuk
perencanaan tingkat puskesmas berikutnya.
f. Tindakan Korektif
Dalam upaya meningkatkan capaian kinerja dan SPM membuat rencana
kegiatan yang mempunyai daya ungkit untuk meningkatkan kinerja dengan
cara kunjungan rumah.
g. Tindakan Preventif
36
Pengelola Program/kegiatan menganalisis faktor penghambat pencapain
kinerja.
37
b. Validasi proses pelayanan
- Melihat kembali proses layanan dalam rekam medik.
c. Identifikasi dan ketelusuran
- Menggunakan rekam medis pelanggan ; buku register tiap unit
pelayanan ; inform consent ; SOP pelayanan klinis.
d. Hak dan Kewajiban Pasien
- Hak dan kewajiban pasien sesuai dengan UU Kesehatan no. 36 tahun
2004.
e. Pemeliharaan barang milik Pelanggan (Spesimen, Rekam Medis)
- Menggunakan SOP pemeliharaan barang ; melalui buku register
pelayanan dan rekam medis pelanggan.
f. Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien
- Berdasarkan hasil analisis resiko adanya kejadian KTD , KTC , KPC,
dan KNC. Upaya peningkatan keselamatan pasien direncanakan ,
dilaksanakan, dievaluasi, dan di tindak lanjuti.
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien
a. Penilaian Indikator Kinerja Klinis
- Dilakukan dengan mengukur / menilai kinerja klinis dengan menilai
tergantung jumlah pasien di pkm tersebut. Juga dengan pengumpulan
data kepuasan pelanggan melalui kotak saran dan kuisioner.
- Dilakukan pengukuran tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan SOP
melalui pengadaan self assesment oleh tim audit internal.
- Dengan merujuk pada BAB III.
b. Pengukuran Pencapaian Sasaran Keselamatan Pasien
CARA PENGUKURAN INDIKATOR SASARAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN
38
Formula Rumus:
Formula Rumus
Formula Rumus
Formula Rumus
Formula Rumus :
39
Jumlah Pasien tidak terjadi Infeksi X 100 % = %
Jumlah Pasien yang dilakukan tindakan
Formula Rumus
Jumlah pasien lansia yang datang berobat ke Puskesmas tidak jatuh X 100 % = %
Jumlah pasien lansia yang berobat ke Puskesmas
41
BAB VII
PENUTUP
42