Anda di halaman 1dari 3

PENGKAJIAN NYERI PADA ANAK

Oleh: Hafid (011721010)

1. Pengertian Nyeri

Nyeri adalah sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat

adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, digambarkan dalam istilah seperti

kerusakan (Wilkinson, 2007).

Nyeri juga dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi

seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri,

2007).

2. Pengkajian Nyeri Pada Anak

Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional, beberapa strategi

pengkajian harus digunakan untuk mendapatkan informasi tentang nyeri salah satu

pendekatan terhadap pengkajian nyeri pada anak-anak adalah QUEST (Wong, 2009).

a. Question the child (tanyakan pada anak) : anak-anak mungkin tidak mengetahui

apa itu arti kata nyeri dan membutuhkan bantuan untuk menjelaskannya dengan

bahasa yang dikenal. Meminta anak untuk menunjukkan lokasi nyeri juga sangat

berguna, bermain dapat menjadi cara lain untuk membantu anak mengungkapkan

rasa tidak nyaman (Wong, 2009).

b. Use a pain rating scale (gunakan skala nyeri) : penggunaan skala nyeri pada anak-

anak merupakan tindakan bersifat kuantitatif. Agar anak-anak tidak bingung

dengan instruksi yang diberikan terlebih dahulu mengenalkan skala tersebut pada

anak dengan memfasilitasi penggunaannya pada saat anak tersebut benar-benar

mengalami nyeri (Wong, 2009).


c. Evalute behavioral and physiologic changes (evaluasi perubahan-perubahan sikap

dan fisiologis) : perubahan perilaku merupakan indikator umum nyeri dan sangat

bermanfaat dalam mengkaji nyeri pada anak-anak. Respon perilaku anak terhadap

nyeri berubah sejalan dengan pertambahan usia (Wong, 2009).

d. Secure parent’s involvement (pastikan keterlibatan orang tua) : orang tua harus

memainkan peranan utama dalam pengkajian nyeri yang dialami anak mereka.

Beberapa orang tua mungkin tidak pernah melihat anaknya dalam keadaan nyeri

berat. Peran orang tua sangat penting untuk mengkaji nyeri anak secara lebih baik,

perawat dapat mewawancarai orang tua tentang pengalaman nyeri anak

sebelumnya (Wong, 2009).

e. Take the cause of pain into account (pertimbangkan penyebab nyeri) : pada saat

anak-anak menunjukkan perilaku atau petunjuk lain yang mengisyaratkan adanya

nyeri, alasan untuk ketidaknyamanan tersebut harus diselidiki. Kondisi patologik

dapat memberikan petunjuk tentang intensitas dan jenis nyeri (Wong, 2009).

f. Take action evaluate results (lakukan tindakan dan evaluasi hasilnya) : evaluasi

akhir merupakan hal yang sang penting. Tidak ada satu pun teknik pengurangan

nyeri efektif untuk semua anak. Oleh karena itu catatan pengkajian nyeri digunakan

untuk memantau efektivitas intervensi (Wong, 2009).

3. Studi Kasus

An. R (4 tahun) datang ke IGD dengan keluhan nyeri di jempol tangan kanan.

Menurut keluarga os, 1 jam sebelum masuk rumah sakit jempol tangan os terjepit pintu.

Nyeri terasa terus menerus, os tampak menangis dan meringis kesakitan.


Pengkajian nyeri pada anak menggunakan QUESTT:

Q : Menanyakan lokasi nyeri

U : Menanyakan skala nyeri. Pertama mengenalkan dan menjelaskan maksud dari

gambar yang harus di pilih, mulai dari tidak ada nyeri sampai nyeri hebat. Os

memilih gambar yang ke 4 (lebih nyeri).

E : Os tampak menangis kesakitan dengan menunjukkan jempol tangan kanannya.

S : Menanyakan kepada orang tua os, apakah os sebelumnya pernah menunjukkan

sikap seperti ini, di mana os menangis. Ibu os mengatakan “os belum pernah

menangis kesakitan seperti ini”.

T : Os tampak menunjukkan sikap yang menahan sakit, di mana os terus menerus

mengangkat jempol tangan kanannya dan menghindari sentuhan orang lain.

T : Membersihkan luka dan memberikan obat anti nyeri. 30 menit kemudian os

tampak tenang dan terlelap tidur.

Os direncanakan untuk dilakukan debridement cito, dari hasil rongen tampak beberapa

pecahan tulang.

Anda mungkin juga menyukai