呂
︱
︱
1 0
︱
︵
S == = = 7
2
0 皿
8
7
2
9
JURNAL ILMIAH KEPERAWATAN
Diterbitkan oleh STIKES Hang Tuah Surabaya bekerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional
lndonesia (PPNI) Propinsi Jawa Timur dan Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan
-\IPTINAKES) wilayah Jawa Timur.
Pelindung
Wiwiek Liestyaningrum, M.Kep.
Penanggung Jawab
Puji Hastuti, M.Kep.,Ns
Pemimpin Redaksi
Nuh Huda, M.Kep., Ns., Sp.Kep.MB
Sekretaris Redaksi
Meiana Harfika, S.KM
Bendahara
NenyAndriani, SE
Anggota Redaksi
Ns. Setiadi, M.Kep
Ns. DiyahArini, M.Kep.
Ns. Dhian Satya Rahmawati, M.Kep
Ns. Dya Sustrami, M.Kes.
Ns. Qori'ila Saidah, M.Kep.,Sp.Ank
Ns. Astrida Budiarti, M.Kep.,Sp.Mat
Ceria Nurhayat,S.Kep.,Ns
Promosi dan Distribusi
Nisha Dharmayati Rinafio, S,Kep.,Ns
Yoga Kertapati, S.Kep.,Ns
Priyo Sembodo
Jadual Penerbitan
Terbit tiga kali dalam setahun
Penyerahan Naskah
\-askah merupakan hasil penelitian dan kajian pustaka Ilmu Keperawatan yang belum pernah
Jipublikasikan/diterbitkan paling lama 5 (lima) tahun terakhir. Naskah dapatdikirim melaluii-mail
:tau diserahkan langsung ke Redaksi dalam bentuk rekaman Compact Disk (CD) dan print-out 2
:ksemplar, ditulis dalam MS Word atau dengan program pengolahan data yang kompetibel. Gambar,
llustrasi, dan foto dimasukan dalam file naskah.
Penerbitan Naskah
\askah yanglayakterbit ditentukan oleh Dewan Redaksi setelah mendapat rekomendasi dari Mitra
Bestari. Perbaikan naskah menjadi tanggung jawab penulis dan naskah yang tidak layakditerbitkan
:kan dikembalikan kepada penulis.
-{lamatRedaksi
STIKES Hang Tuah Surabaya
J a Rumkital Dr. Ramelan Surabaya Jl. Gadung No. 1 Surabaya
Telp. (03 1 ) 84 1 17 21, 8404248,F ax. (03 l) 84117 2L
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Jurnal llmiah Keperawatan
STIKES Hang Tuah Surabaya yang memuat hasil penelitian-penelitian dalam bidang keperawatan
telah selesaidicetak.
Kita sadari bersama bahwa perkembangan ilmu pengetahuan pada masa sekarang initelah
berkembang sangat cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi khususnya dalam bidang
keperawatan sangat ditentukan oleh hasil kajian dan penelitian secara ilmiah. Penelitian dalam bidang
keperawatan yang dilakukan dengan baik, cermat dan akurat dimana kemudian hasilnya disusun
dengan sistematika yang benar dan disebarluaskan tentunya menjadi stimulus terhadap
perkembangan ilmu keperawatan itu sendiri.
Bertolak dari pandangan diatas maka STIKES Hang Tuah Surabaya merasa perlu
memberikan wadah bagi para dosenipeneliti dalam bidang keperawatan daik dari STIKES Hang Tuah
Surabaya maupun dari luar untuk menyebarluaskan hasil penelitiannya. Diharapkan Jurnal llmiah
Keperawatan yang diterbitkan oleh STIKES Hang Tuah ini mampu menambah khasanah ilmu
pengetahuan dalam bidang keperawatan dan menambah motivasi bagi para dosen-dosen yang lain
agar melakukan penelitian.
Atas nama CivitasAkademika STIKES Hang Tuah Surabaya saya mengucapkan selamat atas
terbitnya Jurnal llmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya, semoga Jurnal ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Oktober 2014
Tttah Su麹 毎轟y毒
Laut(KⅣ りNRP.9355,甲
DAFTAR ISI
Isi............. iv
Daftar
PADA
ASI EKSKLUSIF BERPENGARUH PADA TINGKAT KEKEBALAN TUBUH
BAYI USIA 6-12 BULAN
M.ry Risky, Wesiana '............:.... """"""""' 636
PRE
HUBLINGAN PERILAKU CARING PERAV/AT DENGAN KECEMASAN PASIEN
OPERASI
Dya Sustrarni, DiahAyu Saputri """"""""' 647
lV
UCAPAN TERIMA KASIⅡ DAN PENGⅡARGAAN
KEPADA:
Pro■ DL可 .RIka Soebarniati,dr9 S.KDI
Guru Bcsar FakultaS ILmu Keschatan Masyarakat Universitas Airlangga
Ketua Umum Assosiasi lnstitusi Pendidikan■ nggi Tenaga Kesehttan(AIPTINAKES)
Jawa Timur
Ah.Yusut S.KP,M.Kes
Ketua PPNI Provinsi Jawa Tilnllr
StafPcngttarFakuhasKcperawatanUniversitasAirlangga
Abstract : Community-Led Total Sanitasi main goal is to open defecation free village is a community-led
movement, using the method of triggering. In Community Based Total Sanitation, total sanitation in question is
related community-led. That is, all components of society are involved in every stage of activities, ranging from
planning, implementation, monitoring and evaluation to so as to reduce morbidity due to water desease
transmission as a result of unhealthy behaviors and can improve the health status of the community. This study
used a research method kualitatitif with a single fixed case study approach. The purpose of this study is to
investigate the implementation of a community-based approach towards Sanitatsi total open defecation free village
in Banyuwangi. Informants in this study are from the Health Department elements, and community health centers.
The results of this study are the Community-Led Total Sanitation implemented in the village open defecation free
potential was good with a good family latrine access criteria is supported by a commitment from the District, the
village and all the community leaders and citizens in general. The results achieved are most residents already
have their own latrines, progress significant increase prior to the increase in latrine ownership between open
defecation open defecation free and for free. For those who are less able to make their own latrines, latrines with
the system they create a social gathering and sharing with family or nearby neighbors. Obstacles that appear at
the beginning is quite difficult to collect the citizens, but can be tricked by timed events with regular citizens. In
addition to the ability of the economy in terms of the perceived lack, so some people still find it difficult to make
the toilet independently. In order to maintain the achievements of the village open defecation free, hence the need
for regular monitoring and the need for support from the Government through the Department of Health and
District Health Center. Meanwhile, in addition to triggering conducted in adults, triggers in children of school
(elementary school) are able to provide tremendous leverage in order to achieve open defecation free village
Keywords : Community-Led Total Sanitation, open defecation free, Qualitative, case studies, water transmission
deseas
Abstrak : STBM dengan goal utama adalah Desa BBABS merupakan gerakan yang dipimpin oleh masyarakat,
menggunakan metode pemicuan. Di STBM, sanitasi total yang dimaksud adalah terkait community-led. Artinya,
semua komponen masyarakat terlibat dalam setiap tahapan kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
sampai dengan monitoring dan evaluasi sehingga dapat menurunkan angka morbiditas akibat water transmission
desease sebagai dampak dari perilaku yang kurang sehat dan dapat meningkatkan status kesehatan masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatitif dengan pendekatan studi kasus terpancang tunggal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi pendekatan Sanitatsi total berbasis masyarakat
menuju Desa Bebas Buang Air Besar Sembarang di Kabupaten Banyuwangi. Informan dalam penelitian ini
adalah dari unsure Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Masyarakat. Hasil dari penelitian ini adalah STBM di
implementasikan pada desa yang potensi BBABSnya bagus dengan criteria akses jamban keluarga baik didukung
dengan komitmen dari Kecamatan, desa dan segenap tokoh masyarakat dan warga pada umumnya. Hasil yang
dicapai adalah sebagian besar warga sudah memiliki jamban sendiri, progress peningkatan yang signifikan
peningkatan kepemilikan jamban antara sebelum BBABS dan selama BBABS. Bagi yang kurang mampu untuk
membuat jamban sendiri, mereka membuat jamban dengan system arisan dan sharing dengan keluarga atau
tetangga terdekat. Hambatan yang muncul adalah di awal cukup sulit untuk mengumpulkan warga, akan tetapi
bisa disiasati dengan dibarengkan bersama acara-acara rutin warga. Selain kemampuan dari segi ekonomi yang
dirasakan kurang, sehingga sebagian masyarakat masih kesulitan untuk membuat jamban secara mandiri. Demi
mempertahankan capaian desa BBABS, maka perlu adanya monitoring secara rutin dan perlu adanya dukungan
baik dari Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Sementara itu untuk pemicuan selain
dilakukan pada orang dewasa, pemicuan pada anak sekolah (Sekolah Dasar) mampu memberikan daya ungkit
yang luar biasa dalam rangka mencapai desa BBABS.
Kata kunci : STBM, BBABS, Kualitatif, Studi kasus, water transmission desease
574
Implementasi Pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Menuju Desa Bebas Buang Air Besar
Sembarang (Eko Prabowo , Anis Yuliastutik )
575
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
576
Implementasi Pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Menuju Desa Bebas Buang Air Besar
Sembarang (Eko Prabowo , Anis Yuliastutik )
577
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
578
Implementasi Pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Menuju Desa Bebas Buang Air Besar
Sembarang (Eko Prabowo , Anis Yuliastutik )
579
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
580
Implementasi Pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Menuju Desa Bebas Buang Air Besar
Sembarang (Eko Prabowo , Anis Yuliastutik )
581
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
melalui rasa jijik, malu, berdosa dari suku Madura dan Suku Osing. Dari
dan bersalah. Program pemicuan sisi pendidikan, mayoritas warga adalah
ini adalah program untuk merubah lulusan SD.
perilaku masyarakat untuk tidak
buang air besar sembarang tanpa Hambatan dalam implementasi
memberikan subsidi kepada STBM
masyarakat. Keterlibatan Tokoh a. Hambatan dalam implementasi
masyarakat dan perangkat desa STBM
adalah hal yang sangat penting. 1) Sulitnya merubah kebiasaan
Dalam proses pemicuan dapat warga untuk pindah dari buang
dilakukan dengan bergabung dalam air besar sembarang menjadi
program-program yang sudah ada buang air besar di jamban
di masyarakat, misalnya pengajian, 2) Masih jarang masyarakat yang
pertemuan rutin perangkat desa dan memiliki jamban, baik JSP
lain-lain. Selain itu pemicuan juga maupun JSSP
dilakukan pada tingkat sekolah 3) Rendahnya kemampuan warga
(Sekolah Dasar, TK dan PAUD). secara ekonomi untuk
membuat jamban secara
Hasil yang Dicapai mandiri
Hasil yang dicapai dari 4) Kurangnya tenaga khususnya
implementasi STBM, menunjukkan untuk kesehatan lingkungan di
bahwa keseluruhan warga sudah buang beberapa Puskesmas di
air besar di jamban. Akan tetapi masih wilayah Kabupaten
ada beberapa warga yang belum Banyuwangi
memiliki jamban, mereka buang air b. Rencana tindak lanjut
besar tetap dijamban dengan system Dari data hasil penelitian
sharing. Untuk ketersediaan jumlah ditemukan beberapa rencana tindak
jamban, baik itu JSP maupun JSSP, lanjut:
terjadi peningkatan yang sangat 1) Untuk mempertahankan
signifikan. Dan apabila dihitung nilai redikat desa Bebas Buang Air
investasi masyarakat sebagai dampak Besar Sembarang dimasyarakat
dari proses pemicuan menunjukkan telah membuat suatu
hasil yang sangat luar biasa. Selain itu kesepakatan untuk saling
pada tingkat Pendidikan Dasar (SD) mengingatkan diantara mereka
telah terbentuk Program Kali Bersih apabila ada yang buang air
(PROKASIH) dan ditunjuk 5 duta besar sembarang.
PROKASIH untuk tiap-tiap sekolah. 2) Monitoring melalui Ketua RT
Sedangkan dari sisi keterjangkitan untuk setiap awal dan akhir
penyakit karena Water Born Desease, bulan.
ada kecenderungan terjadi penurunan, 3) Pemantauan melalui program
walaupun tidak terlalu signifikan. Prokasih dengan melibatkan
sekolah dan siswa.
Karakteristik Desa c. Rekomendasi
Desa yang telah mendeklarasikan Rekomendasi berbagai strategi
diri sebagai desa BABS secara Geografi yang bisa diterapkan pada
adalah daerah pedesaan yang relative pendekatan STBM menuju Desa
jauh dari aliran sungai besar. Mayoritas Bebas Buang Air Besar Sembarang
warganya adalah bekerja sebagai petani, sesuai dengan karakteristik
buruh tani, wiraswasta, nelayan. penduduk dan wilayah di
Penduduk terbagi menjadi dua yaitu Kabupaten Banyuwangi.
582
Implementasi Pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Menuju Desa Bebas Buang Air Besar
Sembarang (Eko Prabowo , Anis Yuliastutik )
583
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
Masyarakat (STBM) Di
Provinsi Kepulauan RiauTahun Wiji Lestariono, 2012,
2011 – 2012, banyuwangikab.go.id, tanggal
http://www.dinkesprovkepri.or 2 bulan 4 tahun 2012
g/component/content/article/2-
berita/67-perkembangan- _______, 2012, Action Plan Bidang
sanitasi-total-berbasis- Kesehatan Kabupaten
masyarakat-stbm-di-provinsi- Banyuwangi 2013-2015
kepulauan-riau-tahun-2011-
2012, Di akses tanggal 03 Mei Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku
2013 Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
Sudardjo, 2012. Catatan Kecil
Pembelajaran Pelaksanaan ________.2007. Kesehatan Masyarakat
Metoda Clts Di Indonesia, Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka
http://sudardjofx.blogspot.com/ Cipta.
2012/08/pembelajaran-
pelaksanaan-metoda-clts- ________. 2007. Promosi Kesehatan
di_5.html, Di akses tanggal 03 dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
Mei 2013 Rineka Cipta.
584
PENGARUH TERAPI CREATIVE WRITING HUMORS TERHADAP
PENURUNAN STRES PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) DI LSM
SADAR HATI MALANG
Abstract : The population people living with HIV/AID (PLWHA) in Indonesia especially in Malang is
still high. ODHA is one of groups that susceptible having stress. Therefore, researcher offer creative
writing humors therapy as alternatif coping. This therapy has many benefits, among others to increase
mood, to explore our emotion and feelling, and can be ourself refllection. The main aim of this
research is to know the effect of creative writing humors therapy for reduce stress in PLWHA at LSM
Sadar Hati Malang. Design that used in this research is quasy experiment with approximation method
one group pretest posttest design. Total sampel who participated in this research is 17 samples and
Sampling technic that used in this research is purposive sampling. The procedur of creative writing
humors therapy are First, researcher measure score stress with Depression Anxiety Stress Scales
(DASS), after that samples start writing humors based on their experiences in 2 weeks. After 2 weeks,
the researcher measure score stress for knowing the effect of this therapy. The result of this research
show, the signification value (p) (0,053) > (0,05). In conclusion, Creative writing humors is not
effective for reduce stress in ODHA. The suggestion for next research this therapy need some fix in a
procedure, examples creative writing humors therapy will be effective if did with grouping method,
because with grouping method ODHA can get a feedback from others and related conditions of the
samples need to be fixed again especially for criteria of inclusion and exclusion, that are the samples
who will join in this therapy must be capable for writing, still have sense of humor, and not in crisis
conditions.
Abstrak : Populasi orang-orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) di Indonesia khususnya di
Malang masih cukup tinggi. ODHA merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami masalah
psikologi, terutama stres. Maka dari itu peneliti menawarkan alternatif koping untuk menurunkan stres
pada ODHA, yaitu dengan terapi creative writing humors. Terapi creative writing humors mempunyai
manfaat dapat meningkatkan mood, sebagai bahan refleksi diri, dapat mengeksplor perasaan dan
emosi seseorang. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari terapi
creative writing humors terhadap penurunan stres ODHA di LSM Sadar Hati Malang. Penelitian ini
menggunakan Desain penelitian quasy experiment dengan pendekatan metode satu kelompok pre test-
post testdesign. Total sampel yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah 17 sampel dengan
menggunakan teknik samplingpurposive sampling. Prosedur terapi ini, yaitu pertama, peneliti
mengukur skor stres dengan Depression Anxiety Stress Scales (DASS), setelah itu mulai sampel
menulis humor berdasarkan pengalaman mereka dalam dua Minggu dan membagi cerita tersebut
kepada orang terdekatnya. Kedua, setelah dua minggu, peneliti mengukur skor stres untuk mengetahui
efek dari terapi ini. Hasil dari penelitian ini menunjukan, nilai pvalue (0,053) > (0,05).
Kesimpulannya, terapi creative writing humors tidak efektif untuk mengurangi stres pada ODHA.
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah mengembangkan prosedur terapi, yaitu dengan
melakukannya secara berkelompok sesuai penelitian sebelumnya, karena dengan metode kelompok
ODHA akan mendapat timbal balik dari teman yang lain dan terkait kondisi sampel yang akan ikut
terapi creative writing humorsperlu diperbaiki lagi terkait kriteria inklusi dan eksklusi. ODHA yang
akan berpartisipasi dalam terapi ini sebaiknya harus mampu, terampil dalam menulis dan masih
memiliki sense of humor.
585
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
586
Pengaruh Terapi Creative Writing Humors Terhadap Penurunan Stres Pada Orang Dengan
HIV/AIDS (odha) (Setyoadi, Bingar Nurullah)
587
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
e. Pekerjaan
b. Jenis Kelamin
Pekerjaan
Jenis Kelamin 12% Wiraswasta
23%
Laki-Laki 65%
47% 53% Ibu Rumah
Perempuan Tangga
588
Pengaruh Terapi Creative Writing Humors Terhadap Penurunan Stres Pada Orang Dengan
HIV/AIDS (odha) (Setyoadi, Bingar Nurullah)
589
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
590
Pengaruh Terapi Creative Writing Humors Terhadap Penurunan Stres Pada Orang Dengan
HIV/AIDS (odha) (Setyoadi, Bingar Nurullah)
yang telah dialami (Jose et al., 2007), ODHA adalah data terkait penghasilan
maka dari itu dituntut suatu penggalian dan pekerjaan. Sebesar 76%
ide yang lebih jika membuatnya. penghasilan ODHA kurang dari satu
Kondisi kesehatan responden juta rupiah dan sebesar 65% pekerjaan
dalam penelitian ini cukup berisiko ODHA adalah wiraswasta. Penghasilan
untuk terserang penyakit, karena tersebut cukup tergolong rendah
disebabkan kondisi sistem imun yang dengan kebutuhan pengobatan yang
kurang stabil. Sebanyak 41% harus dijalani oleh ODHA, belum lagi
responden telah didiagnosa positif kebutuhan vitamin, dan kebutuhan
HIV/AIDS lebih dari lima tahun yang nutrisi lainnya. Menurut ILO (2011),
lalu, dan hampir semua responden dampak HIV terhadap sosial ekonomi
menjalani terapi ARV. Efek samping pada tingkat perorangan dan rumah
dari ARV (Zidovudine dan efavirenz) tangga di Indonesia studi di tujuh
ini adalah salah satunya anemia, provinsi pada 2010 didapatkan,
sehingga dapat menyebabkan kehilangan pendapatan di antara rumah
kelelahan pada ODHA (Spiritia, 2012; tangga orang dengan HIV sebagai
Riztriawan dan Ramadian, 2010). akibat dari merawat anggota keluarga
Menurut Swann (2009), kelelahan yang sakit menjadi signifikan. Rumah
merupakan faktor penghambat tangga ODHA menghabiskan biaya
seseorang untuk melakukan creative pengobatan lima kali lebih besar dan
writing, apalagi ditambah dengan tingkat partisipasi kerja yang
pekerjaan responden sebesar 65% lebihrendah, dibandingkan dengan
adalah wiraswasta. Beberapa rumah tangga lainnya. 45% rumah
responden mengatakan bisa tangga ODHA menganggur. Kondisi
meluangkan waktu menulis ketika ekonomi yang kurang ini akan
pulang kerja, tetapi biasanya responden berpengaruh terhadap kurangnya
tidak bisa berkonsentrasi untuk kemauan ODHA untuk mencari
menulis, karena kelelahan. informasi terkait HIV/AIDS, dimana
informasi ini dapat dijadikan koping
Stres Sebelum Terapi Creative efektif (NYSDOH, 2007).
Writing Humors ODHA yang berpatisipasi
Berdasarkan data yang telah dalam penelitian ini mayoritas telah
dikumpulkan, rata-rata tingkat skor didiagnosa positif lebih dari lima tahun
stres responden adalah 15,17 di mana yang lalu (41%). Menurut Granich &
itu merupakan rentang stres ringan. Mermin (2003) seseorang yang baru
Tingkat stres ODHA dipengaruhi oleh pertama kali didiagnosa positif akan
banyaknya stresor. Stresor dibagi mengalami penyangkalan, bersikukuh
menjadi dua, yaitu stresor eksternal bahwa mereka negatif, marah, merasa
dan stressor internal. Stresor eksternal bersalah, dan putus asa. Lamanya
meliputi faktor ekonomi, kurangnya diagnosa juga merujuk dengan teori
dukungan sosial, kurangnya adaptasi, dengan berlalunya waktu,
pengetahuan atau informasi, dan ODHA mulai beradaptasi dengan
stigma masyarakat. Stresor internal stresor (Rice, 2011). Kemampuan
meliputi, proses perjalanan penyakit, adaptasi stresor pada ODHA juga
diagnosa HIV, dan gangguan dipengaruhi oleh hal lain , seperti
terpenuhinya kebutuhan dasar, seperti dukungan sosial dan pandangan
nutrisi dan seksual (Esperanza dalam mereka terhadap stres (Koopman et al.,
Natalya, 2006; NYSDOH, 2007) 2000).
Salah satu data yang didapat
peneliti yang terkait dengan stresor
591
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
Stres Setelah Terapi Creative Writing humor juga dapat dijadikan altertanif
Humors koping efektif.
Menurut Cousins dalam
Berdasarkan hasil post test
Macdonald (2004), tertawa dapat
yang dilakukan setelah ODHA
mengatasi masalah psikologi, misalnya
menjalani terapi selama dua minggu
menurunkan tingkat stres, mampu
didapatkan, rata-rata skor post test
menciptakan koping yang efektif,
adalah 12.29 yaitu tergolong stres
meningkatkan mood, dan harga diri
normal, yang diketahui skor pre test
(Cousins dalam Macdonald, 2004).
adalah 15,17 (Stres ringan). Hasil
Penelitian lain yang dilakukan oleh
tersebut menandakan, bahwa ada
Martin & Gobbin (1988) tentang
penurunan skor stres setelah dilakukan
hubungan antara sense of humor
terapi.
dengan tingkat stres dan tingkat IgA.
Terapi creative writing humors
Penelitian tersebut menghasilkan,
ini meminta responden untuk
bahwa seseorang dengan sense of
menceritakan pengalaman lucu, aneh,
humor yang rendah cenderung
atau menggelitik yang pernah dialami,
memberikan efek negatif terhadap
sehingga dapat menimbulkan tawa atau
tingkat stres dan kadar IgA.
perasaan gembira saat menulis. Peneliti
Responden dalam penelitian
juga meminta responden untuk
ini, tidak semuanya menunjukan
mencurahkan perasaannya ketika
penurunan stres, sebanyak 21%
menulis, jadi ketika membaca cerita
mengalami kenaikan dan 6% memiliki
yang telah dibuat, cerita tersebut dapat
skor stres yang tetap. Berdasarkan
dijadikan bahan refleksi diri bahwa dia
identifikasi saat penelitian, beberapa
masih berharga, masih punya teman,
keadaan menyebabkan naiknya skor
dan pengalaman yang tidak terlupakan.
atau tingkat stres seseorang, seperti
Selain menulis, responden diminta
meninggalnya salah satu anggota
untuk membagikan cerita tersebut
keluarga, lalu kondisi kesehatan anak
kepada orang terdekatnya atau disebut
menurun terpaksa harus dirawat inap,
berbagi cerita. Sesi berbagi cerita
dan ada masalah dengan keluarga,
diharapkan dapat meningkatkan
sehingga keadaan tersebut
komunikasi responden dengan orang
menyebabkan responden tidak bisa
lain khususnya keluarga. Sesi berbagi
menulis dengan teratur. Selain
cerita diharapkan menambah dukungan
masalah-masalah tersebut, skor stres
orang lain terhadap responden,
juga berkaitan dengan jenis kelamin,
sehingga dapat meningkatkan harga
usia, tingkat pendidikan, pekerjaan,
diri dan sense of well being. Prosedur
penghasilan, dan lamanya diagnosa.
tersebut sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Chandler (1999), di
mana para remaja menceritakan Pengaruh Terapi Creative Writing
pengalaman yang pernah dialami, Humors terhadap Penurunan Stres
senang, lucu, marah, dan sedih, lalu ODHA
setelah itu cerita tersebut dibagi ke
Hasil uji statistik menunjukan,
teman lainnya. Penelitian ini
bahwa p value (0,053) > 0,05,
menghasilkan, beberapa remaja
walaupun ada penurunan skor stres
tersebut mengalami perasaan yang
dengan rata-rata 2,88, tetapi pengaruh
lebih baik dan peningkatan harga diri
dari terapi creative writing humors
dari sebelumnya. Menurut penelitian
terhadap penurunan skor stres ODHA
Nemeth et al (2009) membangun harga
kurang signifikan, hal tersebut
diri pada remaja dapat meningkatkan
ditunjukan dengan p value> 0,05.
koping efektif. Sedangkan efek humor,
592
Pengaruh Terapi Creative Writing Humors Terhadap Penurunan Stres Pada Orang Dengan
HIV/AIDS (odha) (Setyoadi, Bingar Nurullah)
593
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
594
Pengaruh Terapi Creative Writing Humors Terhadap Penurunan Stres Pada Orang Dengan
HIV/AIDS (odha) (Setyoadi, Bingar Nurullah)
595
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
596
DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum) SEBAGAI INSEKTISIDA
TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti
(Pendekatan Teori Florence Nightingale)
Abstract : Aedes aegypti acts as the vector of Dengue Fever, Filariasis, and Yellow Fever. A
safer natural substance is needed to be developed, one of which is basil leaves. The
component of basil leaves are saponin and flavonoid. The aim of this experiment was to
investigate the insecticide effectivity of basil leaves extract against Aedes aegypti mosquito.
This experiment was true experiment-post test only control group design and was repeated
four times. There are 5 groups consists of negatif control (aquadest), positive control (d-
alethrin), and 3 dosages of ethanol extract of basil leaves used were 20%, 25%, and 30%.
Each experiment was obseved in one hour interval, 1st, 2nd, 3rd, 4th, 5th, 6th, and 24th
respectively. Ethanol extract solution of basil leaves dissolved into a mat and it was heated
using a mat vaporizer then placed into plastic chamber that already filled by 25 Aedes
aegypti mosquitoes. There were significant differences on control group and three treatment
groups (One Way ANOVA, p=0.000). Pearson test shows that there is a correlation between
mosquito’s contact time with insecticide’s effectivity insektisida (r=1,000, p=0,000). The
conclusion results higher the concentrate of ethanol extract of basil leaves and longer
mosquito’s contact time, then higher the insecticide effectivity toward mosquitos.
Abstrak : Nyamuk Aedes aegypti bertindak sebagai vektor Dengue Fever, Filariasis, dan
Yellow Fever. Perlu adanya insektisida alami yang lebih aman bagi lingkungan, salah
satunya ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum). Kandungan daun kemangi adalah
saponin dan flavonoid yang diduga berperan sebagai insektisida. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui efektivitas insektisida ekstrak etanol daun kemangi terhadap nyamuk Aedes
aegypti. Penelitian ini menggunakan metode post test only control group design dan
pengulangan penelitian sebanyak 4 kali. Terdapat 5 jenis perlakuan yang terdiri dari kontrol
negatif (larutan aquades steril), kontrol positif (d-alethrin), serta konsentrasi larutan ekstrak
etanol daun kemangi sebesar 20%, 25%, dan 30%. Perlakuan diamati setiap pada jam ke-1,
ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, dan jam ke-24. Larutan ekstrak etanol daun kemangi dilarutkan
kedalam gabus dan dipanaskan menggunakan alat pemanas obat nyamuk elektrik kemudian
dimasukkan ke dalam sangkar plastik yang telah berisi 25 ekor nyamuk Aedes aegypti. Hasil
penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada kelompok kontrol dan 3
kelompok perlakuan (One Way ANOVA, p=0.000). Uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa
terdapat korelasi antara lama waktu kontak nyamuk dengan efektivitas insektisida (r=1,000,
p=0,000), sehingga dapat disimpulkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol daun
kemangi dan semakin lama waktu kontak nyamuk maka efektivitas insektisida ekstrak etanol
daun kemangi semakin tinggi terhadap nyamuk Aedes aegypti dengan metode elektrik.
597
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
598
Daun Kemangi (ocimum Basilicum) Sebagai Insektisida Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti
(Pendekatan Teori Florence Nightingale) (Heri Kristianto, Lingga Aris Sandy)
599
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
600
Daun Kemangi (ocimum Basilicum) Sebagai Insektisida Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti
(Pendekatan Teori Florence Nightingale) (Heri Kristianto, Lingga Aris Sandy)
tersebut jumlah nyamuk Aedes aegypti Dari uji levene pada lampiran 4
yang mati lebih banyak daripada didapatkan nilai p=0,245 dan lebih
konsentrasi 25% dan konsentrasi 20%. besar dari alpha 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa ragam data
Analisa Data efektifitas ekstrak etanol daun kemangi
masih relatif homogen. sehingga dapat
Hasil penelitian dianalisis dilakukan pengujian dengan ANOVA
dengan software SPSS 20 dengan pada tahap berikutnya karena asumsi
metode Kolmogorov-Smirnov, Levene, homogenitas ragam data telah
One Way Anova, Post Hoc Test (Tukey terpenuhi.
Test), dan uji korelasi.
Analisis dengan uji ANOVA
Tabel 1 Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk membandingkan
mean dari dua kelompok sampel.
(p) Keterangan Berdasarkan analisis diperoleh nilai
Dosis 0,200 Normal signifikansi dari efektifitas ekstrak
20% etanol daun kemangi (Ocimum
Dosis 0,200 Normal basilicum) terhadap nyamuk Aedes
25% aegypti pada waktu pengamatan jam
Dosis 0,200 Normal ke 1, 2, 3, 4, 5, 6, 24 masing masing
30% menunjukkan nilai signifikansi secara
berturut turut sebesar P=0,000
Berdasarkan pengujian (P<0,05, Ho ditolak). Metode post hoc
normalitas data dengan menggunakan test sebagai uji pembandingan
Uji Kolmogorov-Smornov berganda (multiple comparisons)
menunjukkan bahwa hasil penelitian terhadap perbedaan antara variasi
insektisida ekstrak etanol daun konsentrasi ekstrak etanol daun
kemangi (Ocimum basilicum) kemangi (Ocimum basilicum) sebagai
menunjukkan nilai signifikansi sebesar insektisida terhadap nyamuk Aedes
0,200 yang lebih besar dari alpha 0,05, aegypti pada setiap pengamatan
sehingga Ho ditolak dan dapat lamanya waktu pengamatan, dilakukan
disimpulkan bahwa data variabel uji Tukey’s Test diterangkan sebagai
tersebut menyebar mengikuti sebaran berikut : Dari hasil tes post hoc
normal. Dengan demikian dapat menjelaskan bahwa perbandingan
dilakukan pengujian dengan Anova, kontrol positif dengan setiap
karena asumsi kenormalan distribusi konsentrasi ekstrak etanol daun
data telah terpenuhi. kemangi (Ocimum basilicum) saat jam
ke-1 sampai jam ke-24 hasilnya adalah
Tabel 2 Levene berbeda signifikan, kecuali pada jam
ke-6 untuk konsentrasi 30%, pada jam
(p) Keterangan ke 24 antara kontrol positif dengan
Homogeneity 0,245 Ragam data konsentrasi 25% dan 30% hasilnya
of Variance (varians) adalah tidak berbeda signifikan.
homogen
601
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
r p Kesimpulan
Efektivitas Insektisida
ekstrak Etanol daun kemangi Ada korelasi yang
1,000 0,000
dengan waktu kontak signifikan (sangat kuat)
nyamuk
Efektivitas Insektisida
Ada korelasi yang
ekstrak Etanol daun kemangi 0,429 0,000
signifikan (sedang)
dengan konsentrasi perlakuan
602
Daun Kemangi (ocimum Basilicum) Sebagai Insektisida Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti
(Pendekatan Teori Florence Nightingale) (Heri Kristianto, Lingga Aris Sandy)
603
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
604
Daun Kemangi (ocimum Basilicum) Sebagai Insektisida Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti
(Pendekatan Teori Florence Nightingale) (Heri Kristianto, Lingga Aris Sandy)
605
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
606
PERBANDINGAN PENCUCIAN MENGGUNAKAN DAUN SIRIH DENGAN
LARUTAN NaCl 0,9% TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA
PADA PASIEN DM GANGGREN DI RSUD
SOEWANDHIE SURABAYA
Abstract : Along with the change of times community lifestyle becoming a changed, many
people eat fast food and foods that contain lots of glucose. much of the damage arising from
the changing lifestyle of society such as heart disease, diabetes, kolestrol and depression.
Blood sugar levels are tinggipada the disease had a negative impact of DM namely disorders
of carbohydrate metabolism, protein, fats can cause the onset of gangrene and mikroangiopati
wounds, gangrene wounds is very dangerous and can cause infection to death if not handled
properly. Wound care gangrene cost and a long time to see this condition then using
alternative medicine take natural ingredients because it is believed to have no harmful side
effects as well as a more economic price. The design used in this study was an experimental
design pre the pretest-posttest only design. As the population is gangrene patients hospital Dr.
Mohammad Soewandhie Surabaya, 24 respondents using a sampling of saturated and use
statistical tests and Wilcoxon Signed Ranks Test Mann withney. The results showed that the
existence of significant differences between the characteristics of the wound before and after
washing the washing is done with the use of betel leaf against the process of wound healing in
patients hospital Dr. Mohammad ganggrendi DM Soewandhie Surabaya
Key words: washing wound daun sirih, washing wound NaCl 0,9%, the process of wound
healing in patients
Abstrak : Kadar gula darah yang tinggi pada penyakit DM mempunyai dampak yang negatif
yaitu gangguan metabolisme karbohidrat, protein, lemak yang bisa menyebabkan
mikroangiopati dan terjadinya luka ganggren, luka gangren sangat berbahaya dan bisa
menyebabkan infeksi sampai kematian bila tidak ditangani secara benar. Perawatan luka
ganggren memerlukan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang lama melihat kondisi ini maka
dicarilah alternatif menggunakan obat yang bahan alam daun sirih yang dapat mempercepat
penyembuhan, tidak mempunyai efek samping serta harga lebih ekonomi.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimental dengan desain the
pretest-posttest only design. Sebagai populasi adalah pasien ganggren RSUD dr Mohammad
Soewandhie Surabaya 24 responden menggunakan sampling jenuh dan menggunakan uji
statistik Wilcoxon Signed Ranks Test dan Mann withney. Penelitian menunjukkan bahwa hasil
uji statistic didapatkan p=0,002, maka dapat diartikan adanya perbedaan sebelum dan
sesudah pencucian luka memnggunakan NaCl 0,9% dan daun sirih. Hasil akhir peneitian
dapat disimpulkan bahwa daun sirih lebih signifikan dibanding NaCl 0,9%. Penggunaan daun
sirih ternyata lebih baik dalam mempercepat proses granulasi pada luka ganggren
dibandingkan dengan NaCl 0,9%.
607
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
Latar Belakang
608
Perbandingan Pencucian Menggunakan Daun Sirih Dengan Larutan NaCl 0,9% Terhadap Proses
Penyembuhan Luka Pada Pasien DM Ganggren (Nuh Huda, Hendro Joko)
609
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
yaitu teknik pencucian luka dengan daun withney dengan p=1000 pada jaringan
sirih dan pencucian luka dengan NaCL. nekrotik, p=1.000 pada warna dasar luka
Sedangkan Variabel dependen adalah dan p=1.000 pada granulasi, maka dapat
proses penyembuhan luka. instrumen disimpulkan tidak didapatkan perbedaan
yang digunakan adalah lembar antara kondisi luka jaringan nekrotik,
observasi. warnah dasar luka dan granulasi
Data yang diperoleh dari sebelum pencucian luka dengan
observasi luka pada pasien ganggren, menggunakan daun sirih dan kondisi
selanjutnya di observasi luka sebelum luka sebelum pencucian dengan
dilakukan tindakan pencucian mulai dari menggunakan cairan NaCl 0,9%.
ada tidaknya jaringan nekrotik, warnah
dasar luka dan ada tidaknya granulasi, 2. Karakteristik Luka Responden
kemudian dilakukan tindakan pencucian Sebelum dan Sesudah Pencucian
luka dengan daun sirih dan NaCl dan dengan NaCl 0,9%
luka di observasi setelah dua hari
tindakan pencucian dilakukan. Tindakan Tabel 2 Keadaan Luka Responden
ini dilakukan sebelum perawatan luka Sebelum dan Sesudah Pencucian
dimulai 1 kali dalam 2 hari dua minggu. dengan NaCl 0,9% Setelah
Analisa data digunakan uji mann Tindakan ke 4 (hari ke 8).
whitney dan wilcoxon signed rank test.
Sebelum Sesudah P
Pencucian NaCl Pencucian NaCl valve
Hasil Penelitian
Frek Pers Frek Pers
Jaringan
1. Karakteristik Luka Responden Nekrotik : ,001
Sebelum Pencucian dengan Daun Keras 12 100 - -
Lunak - - 12 100
Sirih dan NaCl 0,9%. Tidak ada - - - -
nekrotik
Warna Dasar
Tabel 1 Keadaan Luka Responden Luka : ,001
Sebelum Perawatan Luka Warna Kuning 12 100 - -
Warna Merah - - 12 100
Granulasi :
Sebel Sebel Persen P Tdk ada 12 100 12 100 1,00
um um tase val Granulas 0
Ada Granulas - - - -
DS NaCl ve
Jumlah 12 12 12 12
0,9%
Nekrotik 12 12 100% 1.0
Keras 00 Dari tabel tersebut diatas dapat
Warnah 12 12 100% 1.0 dijelaskan dari 12 responden sebelum
Dasar 00 dilakukan pencucian dan sesudah
Kuning pencucian menggunakan NaCl 0,9% ada
Tidak 12 12 100% 1.0 perbedaan pada warna dasar luka dan
Ada 00 jaringan nekrotiknya ini juga didukung
Granulas oleh hasil uji statistik menggunakan
i Wilcoxon Signed Ranks Test dimana
Jumlah 24 24 p=0,001 pada jaringan nekrotik, p=0,001
pada warna dasar luka, maka dapat
disimpulkan adanya perbedaan sebelum
Dari tabel diatas dapat dijelaskan dan sesudah pencucian luka
didapatkan bahwa responden yang akan memnggunakan NaCl. Akan tetapi tidak
dilakukan penelitian dan ini di dukung ada perbedaan pada garanulasi dari 12
hasil uji statistik menggunakan mann responden yang dilakukan pencucian
610
Perbandingan Pencucian Menggunakan Daun Sirih Dengan Larutan NaCl 0,9% Terhadap Proses
Penyembuhan Luka Pada Pasien DM Ganggren (Nuh Huda, Hendro Joko)
611
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
perbedaan antara pencucian luka dengan ada tidaknya granulasi pada luka
daun sirih dan pencucian luka dengan merupakan tolak ukur luka mulai
NaCl 0,9%, meskipun ada 2 responden sembuh.
yang pencucian luka menggunakan daun
sirih masih berwarna kuning tetapi 2. Perbandingan Karakteristik Luka
setelah di ujikan menggunakan Mann- Sebelum dan Sesudah Pencucian
Whitney didapatkan hasil p=1,000 dengan NaCl 0,9%.
dimana yang artinya tidak terdapat Data yang diperolah selama
perbedaan diantara keduanya. penelitian dimana karakteristik luka
sebelum di lakukan pencucian luka
Pembahasan menggunakan NaCl 0,9% dari 12
responden adalah semua responden
1. Perbandingan Luka Sebelum terdapat jaringan nekrotik keras, semua
Pencucian Luka Menggunakan responden warna dasar luka berwarna
Daun Sirih dan NaCl 0,9%. kuning dan semua responden tidak ada
Data yang diperoleh saat granulasi. Sedangkan karakteristik luka
penelitian dan didukung oleh hasil uji sesudah pencucian menggunakan NaCl
statistik menggunakan mann withney 0,9% didapat 12 responden jaringan
dengan p=1000 pada jaringan nekrotik, nekrotiknya lunak, 12 responden warna
p=1.000 pada warna dasar luka dan dasar lukanya merah, 12 responden tidak
p=1.000 pada granulasi, maka dapat ada granulasi. Dari data tersebut dan di
disimpulkan dari 12 responden tidak ada dukung oleh hasil uji statistis
perbedaan karakteristik luka yang dilihat menggunakan uji Wilcoxon Signed
dari jaringan nekrotik, warna dasar luka Ranks Test didapatkan p=0,01 pada
dan adanya granulasi. Adatidaknya jaringan nekrotik, p=0,01 pada warna
jaringan nekrotik mempengaruhi lama dasar luka dan p=1,00 pada granulasi.
atau cepatnya luka untuk sembuh, jika Maka dapat disimpulkan terjadi
terdapat banyak jaringan nekrotik luka perbedaan pada warna dasar dan
itu keras maka akan lebih lama untuk jaringan nekrotik, sedangkan pada
luka memulai fase-fase penyembuhan granulasi tidak terjadi perbedaan.
luka. Nekrotik adalah sejumlah Perbedaan ini disebabkan karena
perubahan morfologi yang sebelum pencucian luka, luka belum
mengindikasikan kematian sel dan dapat mendapatkan pengobatan sedangkan
mempengaruhi sekelompok sel setelah pencucian luka dengan NaCl
sekitarnya untuk meremodeling. 0,9% luka mendapatkan pengobatan.
Jaringan nekrotik merupakan Dalam kesembuhan luka banyak
jaringan mati yang tidak memiliki beberapa faktor salah satunya adalah
pembuluh darah untuk vaskularisasi dan perawatan luka, didalam perawatan luka
sangat mudah untuk media ada langkah – langkah dalam merawat
berkembangnya bakteri (Suriadi, 2007). luka antara lain : pencucian luka
Warna dasar luka sangat mempengaruhi (pembersihan luka), debridement,
kesembuhan luka, jika warna dasar luka pemakaian balutan. Untuk membuat
kuning mungkin terjadi infeksi pada jaringan nekrotik melunak dan merubah
luka tersebut, sehingga bisa warna dasar luka menjadi merah bisa
mengganggu terjadinya granulasi, untuk digunakan debridement autolitik dimana
mempercepat kesembuhan luka dan dalam debridement autolitik yang
timbulnya granulasi maka warna dasar diperlukan adalah mempertahankan
luka harus di buat menjadi merah, kelembabannya. Kegunaan cairan NaCl
sehingga vaskularisasi tidak terganggu. adalah sebagai cairan pencuci , rehidrasi
Granulasi terjadi pada fase proliferasi, karena kehilangan volume cairan
612
Perbandingan Pencucian Menggunakan Daun Sirih Dengan Larutan NaCl 0,9% Terhadap Proses
Penyembuhan Luka Pada Pasien DM Ganggren (Nuh Huda, Hendro Joko)
613
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
614
Perbandingan Pencucian Menggunakan Daun Sirih Dengan Larutan NaCl 0,9% Terhadap Proses
Penyembuhan Luka Pada Pasien DM Ganggren (Nuh Huda, Hendro Joko)
615
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
sel (Moerfiah & Supomo, 2011). kuning dan 2 responden yang belum
Senyawa saponin yang ada dalam mengalami granulasi dan warna dasar
kandungan ekstrak daun sirih maka fase masih kuning, hal ini disebabkan karena
kesembuhan luka bisa dipertahankan, gula darah responden yang tinggi. gula
senyawa saponin yang menghasilkan darah dalam juga berperan dalam
kolagen dapat membantu tumbuhnya kesembuhan luka dikarenakan jika gula
jaringan baru (granulasi), saponin juga darah dalam darah tinggi maka aliran
mengandung antibakteria yang darah ke perifer berkurang, sehingga
membunuh bakteri-bakteri yang ada bisa menyebabkan aliran nutrisi dan O2
dalam luka sehingga bisa ke perifer berkurang. Gula darah yang
menghilangkan jaringan-jaringan mati tinggi mempengaruhi kekentalan darah
yang ada dalam luka. Didalam cairan meningkat, aliran O2 menurun sehingga
NaCl 0,9% hanya mengandung cairan terjadi mikroangiopati dan ulkus
isotonik yang berfungsi sebagai sebagai diabetikum. Penyakit ini berjalan kronis
cairan pencuci , rehidrasi karena dan terbagi menjadi 2 yaitu gangguan
kehilangan volume cairan (Saputra, pembuluh darah besar (makrovaskuler)
2012). dan pembuluh darah kecil
Kesamaan pada warna dasar luka (mikrovaskuler). Bila terjadi pada otak
dikarenakan Pada fase inflamasi tujuan maka menyebabkan stroke dan lainnya,
yang hendak dicapai adalah bila terjadi pada kaki maka luka kaki
menghentikan perdarahan dan akan sukar sembuh (Dalimartha &
membersihkan luka dari bendah asing, Adrian, 2012).
sel-sel mati. Pencucian luka dilakukan Kesembuhan luka juga
untuk mempersiapkan luka sebelum dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
dilakukan pearawatan dan berfungsi lain antara lain nutrisi, psikologis, obat,
untuk menyiapkan warnah dasar luka, luas luka, letak luka dan status vaskuler.
pencucian yang benar dan tepat bisa Nutrisi merupakan aspek yang penting
mempercepat pembentukan warna dasar dalam penyembuhan luka, nutrisi
luka. Baik daun sirih dan cairan NaCl mempunyai fungsi untuk penyembuhan
0,9% bisa digunakan dalam pencucian dalam seluler, pembentukan imun tubuh
luka, kesembuhan luka banyak dan pembentukan sel-sel untuk
dipengaruhi oleh beberapa faktor salah granulasi. Protein yang ada dalam
satunya adalah perawatan luka, didalam makanan mempengaruhi proses
perawatan luka ada langkah – langkah inflamasi dan proliferasi, dalam proses
dalam merawat luka antara lain : inflamasi dan proliferasi luka
pencucian luka (pembersihan luka), memerlukan banyak protein sehingga
debridement, pemakaian balutan. dapat terbentuk jaringan-jaringan baru.
Teknik-teknik yang bisa dilakukan Beberapa obat yang yang dapat
untuk membuat jaringan nekrotik mempengaruhi fungsi metabolik,
melunak dan merubah warna dasar luka menurunkan pergerakan sirkulasi,
menjadi merah adalah debridement menurunkan kemampuan untuk
autolitik, dimana dalam debridement merespon radang. Obat ini seperti :
autolitik yang diperlukan adalah sedatif, kortikosteroid, kemoterapi,
mempertahankan kelembabannya, daun kemoterapi dapat menyebabkan
sirih dan NaCl 0,9% bisa digunakan kerusakan pada siklus sel terutama saat
untuk mempertahankan kelembaban. terapi. Stress psikologis dapat
Data yang didapatkan ada 2 mempengaruhi hormon kortisol dalam
responden jaringan nekrotiknya masih tubuh, hormon kortisol yang terganggu
ada meskipun sudah lunak, 1 responden dapat mempengaruhi kortikosteroid
warna dasar lukanya masih berwarna yang ada dalam tubuh ini bisa
616
Perbandingan Pencucian Menggunakan Daun Sirih Dengan Larutan NaCl 0,9% Terhadap Proses
Penyembuhan Luka Pada Pasien DM Ganggren (Nuh Huda, Hendro Joko)
Alimul H, Azis. (2007). Riset Moerfiah & Fira, Supomo Diah Fitra
Keperawatan & Teknik (2011). Pengaruh Ekstrak Daun
Penulisan Ilmiah. Jakarta : Sirih Merah Terhadap Bakteri
Salemba Medika Penyebab Sakit Gigi. www.
Kegunaan Daun Sirih.Com.
Catto, Graeme R.D & Muirheat, diakses tanggal 16 September
Saputra. (2012). Buku Saku 2012
Keseimbangan Cairan Dan
Elektrolit. Jakarta. Binarupa Nursalam (2008). Konsep dan
Aksara. Penerapan Metodologi Ilmu
Keperawatan, CV. Infomedika
Dalimarta, Setiawan & Adrian Felix.
(2012). Makanan Dari Herbal Nursalam (2003). Konsep dan
Untuk Penderita Diabetes Penerapan Metodologi Ilmu
Melitus. Jakarta. Penebar Keperawatan, CV. Infomedika
Swadaya
617
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
618
Hubungan Motivasi Kerja Perawat Dengan Kepatuhan
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Diyah Arini 1, Qori’ila S 2, Nur Hayati Ningsih 3
12
Pengajar Stikes Hang Tuah Surabaya
3
Jurusan keperawatan Stikes Hang Tuah Surabaya
Email : diyaharini76@yahoo.co.id
Abstract : Nursing documentation is very important for patients, nurses and hospitals but in
fact charging nursing documentation is still lacking attention that there are still many who do
not complete the nursing documents, one of the factors affecting the completeness of the
documentation is work motivation or willingness of nurses to carry out documentation with
complete, accurate and relevant. The design in this study using a type of observational
analytic study using a cross sectional design. The number of samples in this study is 74
respondents with a non-probability sampling technique mengguankan sampling with
purposive sampling method. Instruments that are used in this study are questionnaires and
observation sheets, and analysis of research data using the Spearman rank statistical test.
The results of this study found that the average respondent has a very high motivation to work
as many as 50 respondents, from the results of 40 respondents have documentation of
compliance with good nursing care, while 10 respondents have documentation of compliance
with nursing care is being proven by the results of statistical tests using the Spearman test
rank is obtained p value of 0.002. Based on the research results, then there is a relationship
between work motivation of nurses with nursing documentation compliance on hospital
nurses in PHC Surabaya, should also be given a reward system for nurses to increase
motivation.
Abstrak : Dokumentasi keperawatan merupakan hal sangat penting untuk pasien, perawat
dan rumah sakit akan tetapi pada kenyataannya pengisian dokumentasi keperawatan masih
kurang perhatian sehingga masih banyak ditemukan dokumen keperawatan yang tidak
lengkap, salah satu faktor yang mempengaruhi kelengkapan pendokumentasian adalah
motivasi kerja atau kemauan dari perawat untuk melaksanakan pendokumentasian dengan
lengkap,akurat dan relevan. Kepatuhan perawat dalam dokumentasi keperawatan diartikan
sebagai ketaatan untuk melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai dengan
prosedur tetap (Protap) yang telah ditetapkan. Desain dalam penelitian ini menggunakan
jenis penelitian analitik observasional dan menggunakan rancang bangun cross sectional.
Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 74 responden dengan mengguankan teknik sampling
non probability sampling dengan metode purposive sampling. Instrument yang digunkan
pada penelitian ini yaitu kuesioner dan lembar observasi, serta analisa data penelitian ini
dengan menggunakan uji statistik spearman rank. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa
responden rata- rata mempunyai motivasi kerja sangat tinggi yaitu sebanyak 50 responden,
dari hasil tersebut sebanyak 40 responden memiliki kepatuhan pendokumentasian ASKEP
baik, sedangkan 10 responden memiliki kepatuhan pendokumentasian ASKEP sedang
dibuktikan dengan hasil uji statistik dengan menggunakan uji spearman rank yaitu
didapatkan p value sebesar 0,002. Berdasarkan hasil penelitian, maka terdapat hubungan
antara motivasi kerja perawat dengan kepatuhan pendokumentasian asuhan keperawatan
pada perawat di RS PHC Surabaya, sebaiknya juga diberikan reward sistem bagi perawat
untuk meningkatkan motivasi.
619
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
620
Hubungan Motivasi Kerja Perawat Dengan Kepatuhan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
(Diyah Arini, Qori’ila S, Nur Hayati Ningsih)
621
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
622
Hubungan Motivasi Kerja Perawat Dengan Kepatuhan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
(Diyah Arini, Qori’ila S, Nur Hayati Ningsih)
623
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
624
Hubungan Motivasi Kerja Perawat Dengan Kepatuhan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
(Diyah Arini, Qori’ila S, Nur Hayati Ningsih)
625
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
626
GAMBARAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI
PADA PEKERJA SEKS KOMERSIAL
DI GANG DOLLY SURABAYA
Abstrak : Pekerja seks komersial menggunakan alat kontrasepsi selain untuk mencegah
kehamilan adalah untuk melindungi penularan infeksi menular seksual. Tetapi sebagian dari
pekerja seks komersial enggan menggunakan kondom untuk perlindungan terhadap infeksi
menular seksual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pemilihan
alat kontrasepsi pada pekerja seks komersial di lokalisasi Gang Dolly Surabaya. Desain
penelitian ini adalah deskriptif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
pekerja seks komersial yang berada di lokalisasi Gang Dolly Surabaya sebanyak 129 orang
dengan sampel sebesar 56 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
purposive sampling . Variabel dalam penelitian ini adalah pemilihan alat kontrasepsi .
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis
deskriptif menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan dari 56
responden, didapatkan pekerja seks komersial yang memilih menggunakan kontrasepsi pil
sebesar 3,57 %, suntik sebesar 3,57%, implant sebesar 3,57%, IUD sebesar 0%, suntik yang
dikombinasikan dengan kondom sebesar 33,92% dan pil yang dikombinasikan dengan
kondom sebesar 55,37 % Disimpulkan bahwa sebagian besar pekerja seks komersial memilih
untuk menggunakan kontrasepsi suntik dan kondom, untuk itu diharapkan agar tenaga
kesehatan memberikan penyuluhan tentang penting nya menggunakan kondom dan seputar
kesehatan reproduksi, serta bagi resonden diharapkan lebih banyak mencari informasi dari
berbagai media untuk menambah pengetahuan.
627
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
628
Gambaran Pemilihan Alat Kontrasepsi Pada Pekerja Seks Komersial
(Ana Aldilah Istiqfara, R. Khairiyatul Afiyah)
629
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
630
Gambaran Pemilihan Alat Kontrasepsi Pada Pekerja Seks Komersial
(Ana Aldilah Istiqfara, R. Khairiyatul Afiyah)
631
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
632
Gambaran Pemilihan Alat Kontrasepsi Pada Pekerja Seks Komersial
(Ana Aldilah Istiqfara, R. Khairiyatul Afiyah)
633
ASI EKSKLUSIF BERPENGARUH PADA TINGKAT KEKEBALAN TUBUH
PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI SIDOARJO
Abstract: According to WHO (2005), the cause of death in babies under five in the world is
caused by the disease which attacks the immune system. The biggest cause is Pneumonia, totally
20%, 58% is caused by malnutrition related to the exclusive breast milk intake. Therefore, the
purpose of this study was to find out the correlation between the exclusive breastfeeding and the
body immunity level in babies aged 6-12 months in Posyandu (Integrated Health Post) of Janti
Village, Sidoarjo. The type of study was analytic-observational done by applying cross
sectional. The population involved 27 mothers having babies under five, aged 6-12 months
found in the above-mentioned integrated health post, in which 25 respondents were chosen as
the samples by using simple random sampling technique. The instrument used in this study was
a questionnaire. The data analysis was done by applying using Chi-Square test with the
significance level α (0.05). The result of Chi-Square test showed that p = 0.000 < α = 0.05 so
that H0 was rejected illustrating that there was a correlation between the exclusive
breastfeeding and the body immunity level in babies aged 6-12 months in Posyandu of Janti
Village, Sidoarjo. The study concluded that the mothers who have given breast milk exclusively
to their babies would give them a chance to increase their immunity. Remembering the
importance of benefits of breast milk for the immunity of babies, the mothers are expected to
breastfeed exclusively.
Abstrak: Menurut WHO (2005) 42% penyebab kematian balita di dunia disebabkan oleh
penyakit yang menyerang sistem kekebalan. Penyakit terbesar adalah pneumonia sebesar 20%,
58% disebabkan malnutrisi yang terkait dengan asupan ASI eksklusif. Penelitian bertujuan
untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan tingkat kekebalan tubuh pada bayi
usia 6-12 bulan di Posyandu Desa Janti Sidoarjo.
Penelitian menggunakan analitik observasional pendekatan cross sectional yaitu mencari suatu
hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan tingkat kekebalan tubuh bayi usia 6-12 bulan
di Posyandu Desa Janti Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo. Populasi adalah seluruh ibu
yang mempunyai balita usia 6-12 bulan di Posyandu Desa Janti yaitu sebesar 27 orang. Sampel
berjumlah 25 orang diambil secara simple random sampling. Instrumen berupa kuesioner.
Analisis data menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan 0,05.
Hasil uji Chi-Square didapatkan nilai = 0,000 < α = 0,05 maka Ho ditolak artinya ada
hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan tingkat kekebalan tubuh bayi usia 6-12 bulan di
Posyandu Desa Janti Sidoarjo.
Simpulan penelitian ini yaitu pemberian ASI Eksklusif mempengaruhi tingkat kekebalan tubuh
bayi. Mengingat pentingnya manfaat ASI eksklusif bagi kekebalan tubuh bayi, maka diharapkan
semua ibu memberikan ASI eksklusif.
634
ASI Eksklusif Berpengaruh Pada Tingkat Kekebalan Tubuh Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Di Sidoarjo
(Mery Risky, Wesiana)
635
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
636
ASI Eksklusif Berpengaruh Pada Tingkat Kekebalan Tubuh Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Di Sidoarjo
(Mery Risky, Wesiana)
637
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
638
ASI Eksklusif Berpengaruh Pada Tingkat Kekebalan Tubuh Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Di Sidoarjo
(Mery Risky, Wesiana)
639
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
640
ASI Eksklusif Berpengaruh Pada Tingkat Kekebalan Tubuh Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Di Sidoarjo
(Mery Risky, Wesiana)
lahir. Kandungan zat-zat dalam agar ibu mampu membentuk anak yang
kolostrum memang berbeda. Kolostrum lebih sehat, kuat, dan cerdas di masa
mengandung komposisi gizi yang mendatang, ia harus bisa memberikan
berbeda dengan ASI. Biasanya para ibu ASI eksklusif kepada anaknya dengan
yang tidak tahu akan membuang cara yang benar dan tepat.
kolostrum secara cuma-cuma karena
kolostrum warnanya tidak sama seperti Simpulan
ASI. Namun hal itu justru salah, karena
kolostrum sangat baik bagi bayi. Berdasarkan hasil penelitian dan
Terdapat zat imun dalam kolostrum pembahasan maka dapat disimpulkan
untuk kekebalan tubuh bayi. Dalam sebagai berikut :
kolostrum terkandung kadar protein 1. Responden sebagian besar tidak
yang tinggi. Kolostrum memiliki dua memberikan ASI eksklusif pada bayi
kali lipat kadar protein dibanding ASI usia 6-12 bulan di Posyandu Desa Janti
biasa. Dalam kolostrum terdapat Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo.
beberapa macam zat amino yang sangat 2. Bayi usia 6-12 bulan sebagian
diperlukan untuk tubuh bayi yang masih besar tingkat kekebalan tubuhnya
sangat rentan terhadap berbagai buruk.di Posyandu Desa Janti
gangguan penyakit. Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo
ASI (Air Susu Ibu) mengandung 3. Ada hubungan antara pemberian
banyak zat penting yang tidak terdapat ASI eksklusif dengan tingkat kekebalan
dalam makanan dan minuman apapun,
tubuh bayi usia 6-12 bulan di Posyandu
termasuk susu formula termahal dan Dersa Janti Kecamatan Tarik Kabupaten
terbaik sekalipun. ASI sangat besar Sidoarjo.
manfaatnya bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak, secara fisik dan
Saran
mental. ASI tak tertandingi oleh produk
makanan dan minuman apapun. Namun Berdasarkan hasil penelitian yang sudah
terkadang ibu tidak memberikan ASI dilakukan, saran yang dapat diberikan
selama 6 bulan secara eksklusif. Mereka oleh peneliti adalah sebagai berikut :
hanya memberikan ASI secara eksklusif
selama 3 bulan saja. Selain ASI mereka 1. Bagi masyarakat
juga memberikan Makanan Pendamping Diharapkan masyarakat khususnya ibu-
ASI atau MP-ASI yang sebenarnya ibu yang mempunyai bayi hendaknya
belum disarankan. lebih aktif dalam mencari informasi
Karena ASI merupakan tentang pentingnya ASI Eksklusif
makanan terbaik untuk bayi maka dengan mengikuti kegiatan penyuluhan,
sepatutnya, setiap ibu harus berupaya melalui media massa maupun media
mendapatkan informasi yang benar elektronik. Dengan mengetahui manfaat
tentang seluk beluk ASI dan tata cara dari ASI Eksklusif diharapkan ibu
penyusuan. Apalagi masih sangat memberikan ASI secara eksklusif, dan
banyak ibu yang tridak menyadari atau bagi ibu yang bekerja diharapkan tetap
mengabaikan pentingnya ASI bagi memberikan bayinya ASI secara
pertumbuhan bayinya, terutama ibu eksklusif dengan cara memerah susu ibu
bekerja di luar rumah. Selain faktor
kemudian disimpan dalam lemari es dan
kesibukan, kendala fisik juga turut bisa diberikan kepada bayinya sewaktu
menurunkan semangat ibu dalam ibu bekerja.
menyusui anaknya. Oleh karena itu,
641
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
642
ASI Eksklusif Berpengaruh Pada Tingkat Kekebalan Tubuh Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Di Sidoarjo
(Mery Risky, Wesiana)
643
HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN
PASIEN PRE OPERASI DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD IBNU SINA
KABUPATEN GRESIK
Abstract: Caring help patients improve positive change in the physical, psychological, spiritual,
and social. Nurses require special skills that include intellectual skills, technical, and
interpersonal skills are reflected in the caring behaviors. Patients who will undergo surgery will
experience anxiety because they do not know the consequences of surgery and fear of surgical
procedures. The purpose of this study was to determine the relationship Nurse Caring Behaviors
with Patients Pre Operative Anxiety. Design used is Analytic Observational with cross sectional
approach. The population was 30 patients pre operative. Sample collection used Simple Random
Sampling technique on 28 patients pre operative. Data of this study collected by questionnaire
sheets, after prosentated data is tabulated then it is examined statistically using SPSS 16.0 with
Spearman’s Rho Correlation. Result of the study shows most of caring behavior is simply with
53,6%. While most of patients pre operative anxiety is anxious with 85,7%. Result from
Spearman’s Rho Correlation Test ρ = 0.020 because ρ ≤ 0,05 means that H0 is rejected. It means
there is a relationship Nurse Caring Behaviors with Patients Pre Operative Anxiety in patient
room Ibnu Sina Hospital Gresik. Result study implication shows that caring behaviour has
important role in the patients pre operative anxiety. It’s recommended for hospitals to further
develop holistic nursing care.
Abstrak : Caring menolong pasien meningkatkan perubahan positif dalam aspek fisik, psikologis,
spiritual, dan sosial. Perawat memerlukan kemampuan khusus yang mencakup keterampilan
intelektual, teknikal, dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring. Pasien yang akan
menjalani operasi akan mengalami cemas karena tidak tahu konsekuensi pembedahan dan takut
pada prosedur pembedahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Perilaku Caring
Perawat dengan Kecemasan Pasien Pre Operasi. Desain yang digunakan adalah Observasional
Analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah 30 pasien pre operasi. Pengambilan
sampel dengan teknik Simple Random Sampling sebanyak 28 pasien. Data penelitian diambil
menggunakan lembar kuesioner, setelah ditabulasi data yang diprosentase kemudian diuji statistik
menggunakan SPSS 16.0 dengan Uji Spearman’s Rho Correlation. Hasil penelitian menunjukkan
perilaku caring terbanyak adalah cukup dengan 53,6%. Sedangkan kecemasan pasien pre operasi
terbanyak adalah cemas sedang dengan 85,7%. Hasil dari Spearman’s Rho Correlation Test ρ =
0.020, karena ρ ≤ 0,05 berarti H0 ditolak yang berarti ada hubungan perilaku caring perawat
dengan kecemasan pasien pre operasi di Ruangan Rawat Inap RSUD Ibnu Sina Kabupaten
Gresik.Implikasi hasil penelitian menunjukan perilaku caring memiliki peranan penting dalam
kecemasan pasien pre operasi. Di rekomendasikan bagi pihak rumah sakit untuk lebih
mengembangkan asuhan keperawatan secara holistik.
644
Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Kecemasan Pasien Pre Operasi
(Dya Sustrami, Diah Ayu Saputri)
645
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
perubahan fisik (menjadi buruk rupa teknik pengajaran yang berbeda untuk
dan tidak berfungsi secara normal), mengaburkan kecemasan mengenai hal
takut keganasan (bila diagnosa yang yang tidak diketahui dan menurunkan
ditegakkan belum pasti), takut/cemas distres pasien mengenai ketidakpastian.
mengalami kondisi yang sama dengan Perawat memberikan asuhan suportif
orang lain yang mempunyai penyakit dan penuh kasih selama kejadian yang
yang sama, takut memasuki ruang menekan atau membantu proses
operasi, menghadapi peralatan bedah pengambilan keputusan. Perawat
dan petugas, takut mati saat dilakukan seringkali dapat mengidentifikasi hal
anestesi, serta ketakutan apabila operasi yang dianggap pasien sebagi ancaman,
akan mengalami kegagalan (Effendy, menilai sistem pendukung pasien dan
2005). Perawat yang caring berdampak mekanisme pasien dalam mengatasi
pada peningkatan rasa percaya diri serta masalah sebelumnya, dan
menurunkan kecemasan pada pasien, merencanakan intervensi untuk
berkurangnya kecemasan dan stress mengurangi kecemasan. Kadang-
akan meningkatkan pertahanan tubuh kadang pasien hanya perlu bicara dan
dan membantu meningkatkan berbagi perspektifnya, dan yang
penyembuhan (Novieastari, 2009). dibutuhkannya untuk mengurangi
Adapun faktor karatif yang kecemasan adalah perawat yang
mempengaruhi perilaku caring perawat mendengarkan aktif (Sheldon, 2010).
yaitu sistem nilai humanistik dan Peran perawat sangat penting dalam
altruistik, memberikan kepercayaan- tindakan pre operatif dapat
harapan,menumbuhkan kesensitifan menggunakan metode STOP yaitu
terhadap diri dan orang lain, mencari dan mengidentifikasi apa yang
mengembangkan hubungan saling menjadi sumber masalah (Source),
percaya, meningkatkan dan menerima mencoba berbagai rencana pemecahan
ekspresi perasaan positif dan negatif, masalah yang telah disusun (Trial and
penggunaan sistematis metode error), menganjurkan pasien meminta
penyelesaian masalah, peningkatan bantuan orang lain bila diri sendiri tidak
pembelajaran dan pengajaran mampu (Others), menganjurkan pasien
interpersonal, menciptakan lingkungan untuk berdoa kepada Tuhan (Pray and
fisik, mental, sosiokultural, dan patient).
spiritual, memberi bimbingan dalam
memuaskan kebutuhan manusia, dan Metode Penelitian
mengizinkan terjadinya tekanan yang
bersifat fenomenologis (Haryono, Jenis, Strategi dan Lokasi Penelitian
2013). Perawat melakukan caring Penelitian ini merupakan
dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan desain
pelayanan dalam setiap pertemuan yang digunakan adalah Observasional
dengan klien (Potter dan Perry, 2009). Analitik dengan pendekatan cross
Beberapa pendekatan terbaik sectional yaitu mempelajari dinamika
untuk menurunkan kecemasan pasien korelasi antara faktor-faktor resiko
sudah merupakan bagian dari peran dengan efek, dengan cara pendekatan,
keperawatan. Contohnya, perawat observasi atau pengumpulan data
memiliki gaya komunikasi fleksibel sekaligus pada suatu saat (point time
yang dapat ia adaptasikan dengan approach), yang artinya tiap subjek
pasien dan situasi yang berbeda. penelitian hanya diobservasi sekali saja
Seringkali, perawat menggunakan dan pengukuran dilakukan terhadap
646
Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Kecemasan Pasien Pre Operasi
(Dya Sustrami, Diah Ayu Saputri)
status karakter atau variabel subjek pada memberikan kode (coding), pemberian
saat pemeriksaan (Notoadmojo, 2010). nilai atau skor pada kuesioner yang
Penelitian ini dilaksanakan di ruangan telah diisi oleh responden, memasukkan
rawat inap RSUD Ibnu Sina Kabupaten data ke dalam tabel – tabel yang telah
Gresik. disiapkan (Entry Data).
Teknik Sampling
Dalam penelitian ini
menggunakan teknik Probability
Sampling.
647
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
Tabel 3
Karakteristik pendidikan terakhir Karakteristik Frekuensi Persentase
responden pasien pre operasi di Responden (f) (%)
Ruangan Rawat Inap RSUD Ibnu Sina Pertama
21 75.0
Kabupaten Gresik pada tanggal 20-24 operasi
Juni 2014 Operasi
4 14.3
kedua
Karakteristik Frekuensi Persentase Operasi >
Responden (f) (%) 3 10.7
2 kali
SD/sederajat 8 28.6
Total 28 100.0
SMP/sederajat 5 17.9
SMA/sederajat 13 46.4
S-1 2 7.1
Total 28 100.0 Data Khusus
Tabel 4 Tabel 6
Karakteristik pekerjaan responden Perilaku Caring Perawat Berdasarkan
pasien pre operasi di Ruangan Rawat Faktor Karatif di Ruangan Rawat Inap
Inap RSUD Ibnu Sina Kabupaten RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik
Gresik pada tanggal 20-24 Juni 2014 pada tanggal 20-24 Juni 2014 (n=28)
648
Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Kecemasan Pasien Pre Operasi
(Dya Sustrami, Diah Ayu Saputri)
649
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
Adapun faktor – faktor lain yang tanggal 20-24 Juni 2014, dapat diambil
mempengaruhi kecemasan yaitu stresor beberapa simpulan sebagai berikut:
psikologis yang terdiri dari perkawinan, 1. Perilaku caring perawat di Ruangan
orang tua, antar pribadi, pekerjaan, Rawat Inap RSUD Ibnu Sina
lingkungan, keuangan, hukum, Kabupaten Gresik, sebagian besar
perkembangan, penyakit fisik, faktor adalah cukup.
keluarga, dan trauma. Akan tetapi tidak 2. Kecemasan pasien pre operasi di
semua orang yang mengalami stresor Ruangan Rawat Inap RSUD Ibnu
psikososial akan mengalami gangguan Sina Kabupaten Gresik, sebagian
cemas hal ini tergantung pada struktur besar adalah kecemasan sedang.
perkembangan kepribadian diri 3. Ada hubungan perilaku caring
seseorang tersebut yaitu usia, tingkat perawat dengan kecemasan pasien
pendidikan dan status ekonomi, pre operasi di Ruangan Rawat Inap
pengalaman, jenis kelamin, dukungan RSUD Kabupaten Gresik.
sosial dari keluarga, teman, dan
masyarakat. DAFTAR PUSTAKA
Dari penelitian yang dilakukan Dwidiyanti, Meidiana. (2007). “
peneliti, terdapat hubungan perilaku Caring” Kunci Sukses
caring perawat dengan kecemasan Perawat/Ners Mengamalkan
pasien pre operasi. Dengan perilaku Ilmu. Semarang : Penerbit Hasani.
caring perawat yang baik kecemasan
yang dirasakan pasien akan berkurang, Effendy, C., Hastuti, S. O. 2005 Kiat
karena pasien akan merasa lebih tenang Sukses Menghadapi Operasi.
dan nyaman dalam menghadapi operasi. Yogyakarta: Sahabat Setia.
Di RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik,
perilaku caring perawat menurut Haryono, Rudi. (2013). Etika
persepsi pasien sudah cukup Keperawatan dengan Pendekatan
dilaksanakan. Terlihat saat pasien Praktis. Yogyakarta : Gosyen
sebelum menjalani operasi, perawat Publishing.
memberikan motivasi dan edukasi
meskipun tidak semua perawat Makmuri, (2007). Faktor-Faktor yang
melaksanakannya. Akan tetapi sebagian Mempengaruhi Kecemasan pada
besar pasien masih belum paham Pasien Pre Operasi di Ruang IBS
tentang informasi dan pengetahuan RSUD Kraton Pekalongan,
yang dijelaskan, sehingga rasa cemas Fakultas Ilmu Keperawatan
dan khawatir masih dirasakan pasien. Universitas Muhammadiyah
Hal ini bukan hanya karena perilaku Semarang. Diakses tanggal 21
perawat yang kurang komunikatif dan April jam 09.00.
bersahabat, tetapi juga karena faktor
usia, pendidikan, status ekonomi, dan Muttaqin, Arif, dkk. (2009). Asuhan
pengalaman pasien dalam operasi. Keperawatan Perioperatif :
Konsep, Proses, dan Aplikasi.
Simpulan Jakarta : Salemba Medika.
650
PEDOMAN PENULISAN
JURNAL KEPERAWATAN STIKES HANG TUAH SURABAYA
Jurnal penelitian STIKES HANG TUAH SURABAYA memuat artikel hasil penelitian
di bidang kesehatan khususnya bidang keperawatan yang belum pernah diterbitkan di
penerbit lain.
ARTIKEL
Artikel yang diajukan akan dinilai oleh Dewan Penyunting. Dewan Penyunting
berwenang untuk menerima atau menolak naskah yang diajukan.
SISTEMATIKA
Abstrak
1. Latar Belakang
2. Metode Penelitian
3. Hasil dan Pembahasan
4. Kesimpulan dan Saran
5. Daftar Pustaka
REVISI
Dewan Penyunting berhak untuk meringkas kalimat tanpa mengubah maksud dari
kalimat apabila dianggap terlalu panjang. Panjang artikel diupayakan 6 halaman. Tabel
dan gambar agar disesuaikan ukurannya dengan format artikel.
BAHASA
Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.
FORMAT
Artikel disampaikan rangkap dua dalam bentuk ketikan satu spasi 11 pitch dalam kolom
ganda diatas kertas A4 (210x297 mm) dengan margin 3,3,2,2 cm, jarak antar kolom 1
cm. Setiap halaman diberi nomor halaman. Khusus untuk judul 16 picth, nama, dan
tempat kerja penulis 12 pitch, dan abstrak 10 pitch ditulis dalam kolom tunggal.
JUDUL ARTIKEL
Diupayakan seringkas mungkin
NAMA PENULIS
Ditulis lengkap tanpa gelar atau sebutan apapun disertai nama tempat kerja penulis
dibawah judul artikel.
651
ABSTRAK
Ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, masing-masing sekitar 100 kata.
penulisan abstrak harus menggambarkan aspek penting dan hasil pokok penelitian serta
kesimpulannya.
DAFTAR PUSTAKA
Rujukan ditulis dengan menggunakan aturan Harvard dan disusun menurut abjad.
Hindari penggunaan abstrak sebagai rujukan.
Laporan
Jurnal Keperawatan (JK) Stikes Hang tuah menerima naskah/ karangan/ tulisan
berupa artikel penelitian yang asli dalam bidang yang relevan dengan bidang kesehatan,
khususnya bidang keperawatan. JK juga menerima laporan kasus, tinjauan pustaka dan
profil.
1. Artikel Penelitian : Berisi artikel yang mengenai hasil penelitian asli dalam ilmu
keperawatan dasar maupun terapan, serta ilmu kesehatan pada umumnya.
652
Format terdiri atas : Abstrak Penelitian, Pendahuluan berisi latar belakang,
masalah dan tujuan penelitian, Tinjauan pustaka, Bahan dan Cara berisi :
desain penelitian, tempat dan waktu, populasi dan sampel, cara pengukuran data
dan analisa data, Hasil dapat disajikan dalam bentuk tekstural, tabular atau
grafikal. Berikan kallimat pengantar untuk menerangkan tabel/ gambar. Diskusi
: berisi pembahasan mengenai hasil penelitian yang ditemukan. Hasil
kesimpulan : berisi pendapat penulis berdasarkan penelitian ditulis ringkas,
padat dan relevan dengan hasil.
2. Literature Review : Merupakan artikel dari jurnal atau buku mengenai ilmu
keperawatan dan kesehatan mutakhir.
3. Laporan Kasus : Berisi artikel yang mengulas tentang kasus di lapangan yang
cukup menarik dan baik untuk disebarluaskan kepada kalangan sejawat.
Petunjuk Umum
Makalah yang dikirim adalah makalah yang belum pernah dipublikasikan di
media cetak lainnya. Makalah yang pernah disajikan dalam temu ilmiah harus
mencantumkan waktu, tempat serta jenis temu ilmiah. Makalah yang perlu perbaikan
format atau isi akan dikembalikan pada penulis untuk diperbaiki.
Penulisan Makalah
Makalah termasuk tabel, daftar pustaka dan gambar harus diketik pada kertas
ukuran 210 x 297 mm (kertas A4), dengan jarak dari tepi 3 cm dan 1 spasi dengan huruf
tahoma 11 pt jumlah halaman maksimun 20 halaman. Setiap halaman diberi nomor urut
dari mulai halaman judul sampai halaman terakhir. Kirimkan sebuah makalah asli
disertai dengan 2 buah fotokopi serta soft copy file dalam bentuk CD. Tulis nama file
dan program yang digunakan pada CD.
Halaman Judul
Halaman judul berisi judul makalah, nama setiap penulis dengan gelar akademik
tertinggi, nama dan alamat korespodensi, nomor telepon. Judul singkat dengan jumlah
maksimal 12 kata bahasa Indonesia atau 10 kata bahasa Inggris / 90 ketukan termasuk
huruf dan spasi.
653
lSSN:2085-3742
蠅
脚脚ЩⅧ