Anda di halaman 1dari 46

BIMTEK PEMANTAUAN DAN

GROUNDCHECK HOTSPOT
PENDAHULUAN :
PENGENALAN HOTSPOT

Titik Panas (hotspot) adalah


indikator kebakaran hutan
yang mendeteksi suatu
lokasi yang memiliki suhu
relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan suhu
disekitarnya. (Permenhut
No.12 tahun 2009)
Satelit yang melakukan deteksi
hotspot
• NOAA18, sensor:AVHRR
• TERRA, sensor: MODIS
• AQUA, sensor:MODIS
• Suomi-NPP, sensor VIIRS
• ERS (Eropean Remote
Sensing), sensor AATSR
• Satelit lainnya?
(Landsat?, SPOT?)
Sistem Deteksi Dini Kebakaran Hutan via Satelit
NOAA , TERRA/AQUA MODIS  sudah terjadi
Satelit
kebakaran
Tracking Antena
Receiver + Komp Pemroses Data Hotspot
(Komp ingest, MeosPolar Dan MeosView)

Media Penyimpanan
(NAS)

Proses Pemetaan Hotspot


(ArcView+TNTMips)
Desiminasi Hotspot
(Website+Mailist)
Luas Karhutla Terdeteksi
Sebagai Hotspot
Kebakaran
serasah di lt
hutan, tinggi
api 1 m 
800°C

1,000 m2

Hubungan antara siang, malam, ukuran


kebakaran, dan suhu api pada berbagai bioma
berbeda (Tropis, Temperate, Boreal, Savana)
dengan probabilitas terdeteksinya kebakaran
tersebut oleh MODIS (Giglio et al.2003)
BAGAIMANAKAH HOTSPOT DAPAT TERPANTAU ?
Sumber Data Hotspot

http://modis-catalog.lapan.go.id/

http://sipongi.menlhk.go.id/
Groundcheck
Teknik :
• Prioritas
• Tingkat keyakinan
• Perencanaan (GIS, Google Earth, dll)

Strategi
• Kelembagaan > jaringan > kerjasama >
groundcheck
Urutan Prioritas Pelaksanaan Gr.check hotspot
(Surat Direktur PKH-Ditjen PHKA S.186/PKH-2/2013 tgl 4
September 2013 Perihal Groundcheck Hotspot)

1. Hutan konservasi
2. Sekitar Objek Vital (Bandara, gardu induk, dll)
3. Kawasan hutan maupun lahan (APL) yang
berpotensi berpengaruh terhadap hutan
konservasi
4. Hutan produksi dan hutan lindung
5. Lahan (APL) yang berbatasan langsung atau
berpengaruh terhadap kawasan hutan
6. Lahan (APL)
Prioritas 1 Hutan Konservasi
Prioritas 2 Objek Vital

2015-10-03 13:00:00 WIB


7°23'42.000"S 112°45'10.800"E 7°23'45.600"S 112°45'10.800"E
Prioritas 3 Berdekatan dengan KK

2,6 km
Prioritas 4 Hutan Lindung
Prioritas 5 APL

Acquired (GMT+7) 2015-10-19 13:00:00 WIB

Confidence 72

Brightness 309.6K

Radiative Power 17.1MW

Satellite AQUA

Latitude -7.195

Longitude 112.638

Coordinat 7°11'42.000"S 112°38'16.800"E

Provinsi Jawa Timur

Kabupaten Kota Surabaya

Kecamatan

Desa
BEBERAPA CARA UNTUK MEMASTIKAN
HOTSPOT  FIRE SPOT? ? ?
Hotspot bergerombol
Confidence Level ≥80
≥ 2 hari berturut-turut

01 Nov 2015 02 Nov 2015 03 Nov 2015


> 3 hari berturut-turut
Hotspot terdeteksi berulang kali?
Melihat Citra Satelit
Melihat Citra Satelit

https://earthdata.nasa.gov/labs/worldview
PERENCANAAN GROUNDCHECK
PERENCANAAN GROUNDCHECK
• Jarak ke lokasi
• Aksesibilitas (Jalan, Topografi, Ketinggian)
• Penutupan/Penggunaan lahan
• Jenis tanah : Gambut/ Mineral
• Sumberdaya Pemadaman
MERENCANAKAN GR.CHECK MENGGUNAKAN GOOGLE EARTH

2 km

Mojokerto - Puluhan hektar hutan di lereng Gunung Penanggungan di Kabupaten Mojokerto


terbakar, Sabtu (24/10/2015). Kondisi cuaca yang berangin membuat api menjalar hingga
puncak gunung di ketinggian 1.653 mdpl. Akibatnya, jalur pendakian ditutup sementara.
Para relawan sibuk mengevakuasi sejumlah pendaki yang belum turun gunung.
http://news.detik.com/berita-jawa-timur/3052481/hutan-di-lereng-gunung-penanggungan-
terbakar-jalur-pendakian-ditutup
Merencanakan Groundcheck

Ketinggian 1,360 mdpl


Lat Long Date Time_UTC Satelit Confidence Stasiun
-7,43157 110,435 20151004 6:12 S-NPP 92 Pare-Pare
-7,44601 110,46 20151027 5:40 S-NPP 57 Pare-Pare
-7,42711 110,455 20151016 5:47 S-NPP 83 Pare-Pare
-7,47509 110,437 20151025 17:22 S-NPP 82 Pare-Pare

Lokasi Tanggal Satelit Kecamatan Desa Kawasan


-7.432,110.45 20151014 TERRA/AQUA AMPEL JLAREM TN Gunung Merbabu
-7.435,110.456 20151014 TERRA/AQUA AMPEL JLAREM TN Gunung Merbabu
-7.429,110.445 20151014 TERRA/AQUA GETASAN TAJUK TN Gunung Merbabu
-7.57,110.406 20151017 TERRA/AQUA SRUMBUNG KALIURANG TN Gunung Merapi
-7.314,110.009 20151017 TERRA/AQUA KERTEK KAPENCAR Hutan Lindung

Contoh hotspot

TN MERBABU
Acquired (GMT+7) 2015-10-17 13:15:00
WIB
Confidence 81
Brightness 312.6K
Radiative Power 12.4MW
Satellite AQUA
Latitude -7.500
Longitude 110.574
Coordinat 7°30'0.000"S
110°34'26.400"E
Provinsi Jawa Tengah
Kabupaten Boyolali
Kecamatan
Desa
Semarang
Acquired (GMT+7) 2015-10-12 10:05:00 WIB
Confidence 62
Brightness 307.5K
Radiative Power 8.8MW
Satellite TERRA
Latitude -7.225
Longitude 110.424
Coordinat 7°13'30.000"S 110°25'26.400"E
Provinsi Jawa Tengah
Kabupaten Semarang
Kecamatan
Desa
contoh

JAWA TIMUR
Acquired (GMT+7) 2015-10-30 22:10:00 WIB

Confidence 79

Brightness 296.1K

Radiative Power 13.9MW

Satellite TERRA

Latitude -7.495

Longitude 112.649

Coordinat 7°29'42.000"S 112°38'56.400"E

Provinsi Jawa Timur

Kabupaten Sidoarjo

Kecamatan

Desa

Acquired (GMT+7) 2015-10-30 22:10:00 WIB


Confidence 100
Acquired (GMT+7) 2015-10-30 22:10:00 WIB Brightness 296.0K
Confidence 59
Radiative Power 35.8MW
Brightness 295.5K
Satellite TERRA
Radiative Power 9.5MW
Latitude -7.496
Satellite TERRA

Latitude -7.505
Longitude 112.639

Longitude 112.641 Coordinat 7°29'45.600"S 112°38'20.400"E


Coordinat 7°30'18.000"S Provinsi Jawa Timur
112°38'27.600"E
Kabupaten Sidoarjo
Provinsi Jawa Timur

Kabupaten Sidoarjo Kecamatan


Kecamatan Desa
Desa
Acquired (GMT+7) 2015-11-03 21:45:00
WIB
Confidence 68
Brightness 294.0K
Radiative Power 19.4MW
Satellite TERRA
Latitude -7.422
Longitude 112.547
Coordinat 7°25'19.200"S
112°32'49.200"E
Provinsi Jawa Timur
Kabupaten Sidoarjo
Kecamatan
Desa
Acquired (GMT+7) 2015-10-19 13:00:00 WIB

Confidence 72

Brightness 309.6K

Radiative Power 17.1MW

Satellite AQUA

Latitude -7.195

Longitude 112.638

Coordinat 7°11'42.000"S 112°38'16.800"E

Provinsi Jawa Timur

Kabupaten Kota Surabaya

Kecamatan

Desa
Contoh Laporan groundcheck
(kebakaran tidak ditemukan)
LAPORAN GROUNDCHECK HOTSPOT DAOPS III OKI
Bulan : Mei 2014

Hasil Pemantauan Satelit NOAA atau MODIS Groundcheck Lapangan


Koordinat Lokasi Koordinat Lokasi Indikasi kebakaran)* Luas Status
No
Sumber Tanggal (desa,kec,kab Tanggal (desa,kec,kab) Tidak terbakar kawasan/ Keterangan
Lat Long Lat Long Terbakar
) terbakar (ha) lahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 NOAA 18 15/05/2014 -3.364 104.678 Meranjat, 17/05/2014 -3.364 104.678 Meranjat, √ Lahan Walaupun telah
Tanjung Batu, Tanjung Batu, perkebunan
dilakukan penyisiran
Tebu PTPN
Ogan Ilir. Ogan Ilir
7 dengan radius ± 45
Cintamanis
m dari koordinat
hotspot, tidak

ditemukan lokasi

kebakaran.

Sumber data : Sipongi


*) Yang dimaksud dengan indikasi kebakaran adalah tanda-tanda yang menunjukan bahwa pada lokasi tersebut pernah terjadi kebakaran atau tidak

Mengetahui,
Kepala Daops III OKI

Tri Prayogi, S.Hut.


NIP 19700925 199503 1 002
Contoh Laporan groundcheck
(kebakaran ditemukan)
LAPORAN GROUNDCHECK HOTSPOT DAOPS III OKI
Bulan : Mei 2014

Hasil Pemantauan Satelit NOAA atau MODIS Groundcheck Lapangan


Koordinat Lokasi Koordinat Lokasi Indikasi kebakaran)* Luas Status
No
Sumber Tanggal (desa,kec,kab Tanggal (desa,kec,kab) Tidak terbakar kawasan/ Keterangan
Lat Long Lat Long Terbakar
) terbakar (ha) lahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 NOAA 18 05/03/2014 -3.430 104.620 Seri Bandung, 17/5/2014 -3.339 104.621 Seri Bandung, √ ± 1 Ha Lahan Lokasi kebakaran

berjarak ± 1 km
Tanjung Batu, Tanjung Batu,
dari koordinat

Ogan Ilir. Ogan Ilir Masyarakat hotspot.

Sumber data : Sipongi


*) Yang dimaksud dengan indikasi kebakaran adalah tanda-tanda yang menunjukan bahwa pada lokasi tersebut pernah terjadi kebakaran atau tidak

Mengetahui,
Kepala Daops III OKI

Tri Prayogi, S.Hut.


NIP 19700925 199503 1 002
TERIMA KASIH
2. Uji bahaya kebakaran secara sederhana

>>>Semakin kecil hasil remasan>>> semakin kering>>> mudah terbakar


Lanjut ...Uji bahaya kebakaran secara sederhana

Sulit dibakar>> Basah

Terbakar >> Kering

Terbakar >> Sangat Kering


Lanjut...Uji bahaya kebakaran secara sederhana

• Sangat basah : ketika


diremas gambut/air
akan keluar dari sela2
jari
• Lembab : terasa basah,
namun ketika diremas
gambut/air tidak keluar
dari sela2 jari
• Kering: tidak terasa
basah sama sekali
UPAYA YANG DILAKUKAN PADA TIAP PERINGKAT FDRS
(BIRU, HIJAU, KUNING, MERAH)

 Seluruh lokasi aman, patroli tidak rutin


 Meningkatkan kewaspadaan dan meningkatkan patroli 2 minggu sekali pada
daerah rawan kebakaran
 Diprioritaskan pada lokasi dengan penuupan lahan berupa alang-alang, semak
belukan, dan bekas tebangan

 Melakukan patroli minimal 1 minggu sekali pada daerah-daerah rawan


kebakaran di wilayah kerja, diprioritaskan pada lokasi dengan penutupan lahan
berupa alang-alang, semak belukar, bekas tebangan serta pepohonan yang
mudah terbakar.
 Patroli dengan membawa peralatan untuk mendukung pemadaman dini.
Kesiapan SDM maupun sarpras harus siap dimobilisasi.

 Seluruh lokasi dalam kondisi mudah terbakar, apapun bentuk penutupan


lahannya.
 Mengaktifkan posko 24 jam dan menyiapkan SDM dan sarpras.
 Menempatkan regu Manggala Agni berikut peralatan untuk pemadaman pada
daerah rawan
Contoh Keputusan Manajemen FDRS

RENDAH
Jika FDRS menunjukkan nilai rendah maka kemungkinan
terjadinya kebakaran kecil. Jika terjadi kebakaran dapat diisolasi
dan cenderung terjadi dalam jangka waktu pendek
Manajemen : Pemadaman langsung dapat dilakukan dengan
menggunakan hand tools dan air

SEDANG
Jika FDRS menunjukkan nilai sedang maka kemungkinan
terjadinya kebakaran lebih sering, terutama di padang rumput
dan slash, periode kebakaran cenderung lebih lama dan akan
membesar sesuai dengan kondisi lapangan
Manajemen : Pemadaman langsung dapat dilakukan dengan
menggunakan hand tools dan air
Contoh Keputusan Manajemen FDRS (Lanj.)

TINGGI
Jika FDRS menunjukkan nilai tinggi, maka terjadinya kebakaran
lebih sering. Padang rumput dan slash akan lebih mudah terbakar
menyebabkan terjadinya banyak kebakaran, periode kebakaran
lebih lama dan cenderung menyebar dengan cepat.
Manajemen : Pemadaman harus menggunakan pompa air dan atau
sekat bakar yang dibuat secara mekanis.

EKSTRIM
Jika FDRS menunjukkan nilai ekstrem, maka bila terjadi kebakaran
pada kondisi ini kebakaran akan hebat dan sulit dikontrol. Hutan
terbuka, padang rumput dan slash akan sangat mudah terbakar
dan penyebaran api akan berjalan sangat cepat.
Manajemen : Penanggulangan kebakaran dapat dilakukan dengan
pemadaman tidak langsung serta upaya pengendalian api agar
tidak meluas.

Anda mungkin juga menyukai