Anda di halaman 1dari 4

Panduan Lengkap Cara Mengkritisi Jurnal

Penelitian dan Artikel


tedi eka Edukasi

Cara mengkritisi jurnal penelitian maupun artikel bukanlah suatu hal yang sulit. Kamu
hanya perlu membaca artikel atau jurnal tersebut, kemudian memberikan komentar jika
menurutmu ada kekurangannya. Kritisi terhadap jurnal penelitian dan artikel umum
sebenarnya sama. Berikut penjelasan lengkapnya mengenai kritisi jurnal maupun
artikel.

Buat kamu yang nyasar di artikel ini pasti sedang mengerjakan tugas mengkritisi jurnal
kan? :D Ya, saya juga dulu pernah diberikan tugas untuk mengkritisi jurnal internasional
dalam mata kuliah sistem penyokong keputusan. Beberapa waktu dulu saya mencari
panduannya di google. Namun sekarang baru sempat menuliskannya disini.

Langsung saja berikut langkah-langkah dalam


mengkritisi sebuah jurnal/artikel:
Pertama-tama kamu harus mendapatkan informasi dasar berikut ini:

1. Nama Penulis
2. Judul Artikel
3. Apabila jurnal: judul jurnal, nomor volume, tanggal, bulan dan nomor halamannya
4. Masalah atau isu yang dibahas
5. Tujuan, metode, hipotesis dan kesimpulan utamanya.

Baca Juga: Cara Translate Jurnal dan Buku yang Lebih dari 10 Halaman

Dalam mengkitisi sesuatu harus berisi pendapat yang logis. Oleh karena itu minimal
kamu harus membaca sebanyak tiga kali baru bisa masuk ke tahap kritisi. Membaca
artikel/jurnal pertama kali itu untuk memudahkan kamu mengidentifikasi lima unsur
penting di atas. Kemudian membaca ulang kedua kalinya secara sekilas untuk
mencatat lima unsur penting tersebut. Setelah itu, barulah membaca secara
keseluruhan lagi untuk melakukan kritisi.

Untuk melakukan kritisi supaya tidak bingung, kamu harus punya daftar pertanyaan.
Daftar ini akan membantu menganalisis apa kekurangan dan kelebihan dari artikel atau
jurnal tersebut. berikut daftar pertanyaan yang bisa membantu kamu dalam mengkritisi:
Pertanyaan Pedoman untuk Mengkritisi Jurnal Penelitian
dan Artikel Umum
1. Apakah judul artikel sudah sesuai (tepat) dan jelas? (Perhatikan juga apakah
judulnya terlalu panjang, atau justru sangat singkat sehingga tidak relevan dengan
artikel).
2. Jika artikel ilmiah/jurnal, apakah abstraknya sudah mewakili isi artikel termasuk
masalah penelitian, sampel, metodologi, temuan dan rekomendasi?
3. Apakah tujuan dan identifikasi masalah sudah jelas?
4. Apakah kamu menemukan kesalahan tentang fakta tertentu atau interpretasi?
(Terkadang penulis sering salah dalam menafsirkan pekerjaan orang lain. Pastikan
untuk melihat sendiri referensi yang dikutip penulis).
5. Apakah sumber yang dikutip penulis relevan? (Jika referensi yang dikutip tidak
relevan dengan topik alias sudah mulai ngawur sarankan untuk menghapusnya).
6. Apakah ada bagian naskah tertentu yang perlu dikembangkan, dipersingkat atau
justru dihilangkan?
7. Apakah penjelasan yang diberikan penulis sudah jelas? Jika tidak, sarankan untuk
memberikan contoh.
8. Apakah penulis menggunakan referensi yang update? (Studi penelitian harus
memilik daftar yang akurat dari semua buku; artikel jurnal, laporan dan media lain
yang dimaksud dalam pekerjaan (Polit dan Beck, 2006). Sumber yang direferensikan
juga merupakan sumber yang berguna untuk informasi lebih lanjut tentang subjek
yang sedang dipelajari).
9. Apakah prosedur telah disajikan dengan detail sehingga memungkinkan pembaca
untuk menirunya? (Kebanyakan penulis akan menulis bagian ini dengan sangat
singkat sehingga membuat pembaca susah memahaminya).

Pertanyaan di atas merupakan pertanyaan yang paling sering digunakan untuk


mengkritisi sebuah jurnal atau artikel. Namun tidak terpaku hanya itu saja, kamu dapat
mengembangkannya lebih lengkap lagi. Misal dengan membandingkannya dengan
jurnal lain yang sejenis.

Dalam mengkritisi jurnal saya belum menemukan panduan fomalnya. Hanya beberapa
panduan mengenai pertanyaan. Saya pikir soal penulisan itu tergantung dari si
pengkritisi. Makanya jangan heran jika ada orang yang penulisannya berbeda. Untuk
contoh format kritisi jurnal (versi saya) silahkan kamu download disini.

Proses mengkritisi melibatkan pemeriksaan mendalam dari setiap tahap proses


penelitian. Ini bukan kritik melainkan pengawasan impersonal dari sebuah pekerjaan
dengan menggunakan pendekatan yang seimbang dan obyektif, tujuannya adalah
untuk menyoroti kekuatan dan kelemahan, untuk mengidentifikasi (British Journal of
Nursing. 2007. Vol 16, No II).

Ingat kritisi tidak melulu tentang kekurangan, lebih baik sajikan secara lengkap antara
kekurangan dan kelebihan dalam hasil kritisi.

Referensi:
 Cara mengkritisi sebuah artikel jurnal diterbitkan oleh Pusat Pengajaran dan
Pembelajaran di UIS.
 Panduan langkah demi langkah untuk mengkritisi penelitian. Bagian 1: penelitian
kuantitatif diterbitkan oleh British Journal of Nursing. 2007. Vol 16, No II.
SHARE THIS
Share on FacebookTweet on TwitterPlus on Google+

tedi eka
Hanya orang yang suka menulis dan traveling.


MORE FROM AUTHOR

Cara Terbaik untuk Membunuh Perasaan Malas Belajar yang Berlebihan

Channel Youtube yang Wajib diikuti oleh Mahasiswa Geologi dan Geofisika

Bingung Pilih Tempat Kursus Bahasa Inggris yang Bagus di Pare? ke LC Kampung Inggris aja!

Disqus comments

ARTIKEL BARU
 Cara Melaporkan Artikel Blog yang dicopas ke Google DMCA Agar Langsung disetujui
 Cara Terbaik untuk Membunuh Perasaan Malas Belajar yang Berlebihan
 Cara Mengatasi Kursor yang Hilang Saat Instal Ulang Windows
 Channel Youtube yang Wajib diikuti oleh Mahasiswa Geologi dan Geofisika
 Cara Paling Mudah untuk Menyembunyikan Partisi Hardisk di Windows
 Cara Translate Video Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia
NEWSLETTER

 About

 Contact

 TOS

 Privacy Policy

 Sitemap

 Advertisement
Copyright © 2018 Tedi Eka All Right Reserved

Anda mungkin juga menyukai