Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2017

MODUL
PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI

PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF)

NAMA :
NIM :
INSTANSI :
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkatrahmat


dan hidayah Nya juga modul Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Pedagang
Besar Farmasi (PBF) ini dapat diselesaikan. Modul ini merupakan pedoman bagi
pelaksanaan PKPA di Pedagang Besar Farmasi (PBF) agar mahasiswa dapat
mempersiapkan diri sebelum kegiatan ini dilaksanakan. Selain itu modul ini
bertujuan agar dapat memberikan gambaran kepada mahasiswa, preceptor dan
semua yang terlibat dalam pelaksanaan PKPA ini sehingga kegiatan PKPA di
Pedagang Besar Farmasi (PBF) dapat berjalan seragam agar capaian pembelajaran
bagi kegiatan ini terlaksana di semua Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang
menajdi tempat PKPA
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak terutama
kepada Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada
yang telah membantu dalam pembuatan modul ini. Semoga modul ini dapat
bermanafaat bagi semua pihak. Penyusun juga menerima kritik dan saran demi
penyempurnaan modul PKPA ini.

Banjarbaru, November 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Cover ................................................................................................ i


Kata Pengantar ................................................................................................ ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
Bab I. Pendahuluan ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Kompetensi yang akan dicapai ……………………………………… 1
C. Tujuan PKPA di Pedagang Besar Farmasi (PBF) ................................ 2
D. Sasaran ................................................................................................ 2
E. Manfaat PKPA di Pedagang Besar Farmasi (PBF) ............................. 3
Bab II. Pelaksanaan PKPA .............................................................................. 4
A. Ketentuan Umum ................................................................................ 4
B. Tata Tertib ........................................................................................... 4
C. Metode ................................................................................................. 5
D. Mekanisme PKPA ............................................................................... 5
E. Materi .................................................................................................. 6
F. Beban dan Lama PKPA ...................................................................... 6
Bab III. Sistem Penilaian PKPA ..................................................................... 7
Bab IV. Penutup .............................................................................................. 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan bidang kesehatan pada dasarnya ditujukan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu
unsur kesejahteraan. Dalam penyelenggaraan upaya kesehatan diperlukan
sarana pelayanan kesehatan. Di dalam Peraturan Pemerintah RI no.51 tahun
2009 tentang pekerjaan kefarmasian. Pedagang Besar Farmasi (PBF)
merupakan salah satu fasilitas pelayanan kefarmasian.
Tenaga kefarmasian sebagai sebagai tenaga kesehatan pemberi
pelayanan kesehatan kepada masyarakat mempunyai peranan penting yang
terkait langsung dengan pemberian pelayanan khususnya pelayanan
kefarmasian.
Program Studi Profesi Apoteker FMIPA ULM sebagai salah satu
institusi pendidikan tinggi yang bertanggung jawab dalam penyiapan sumber
daya manusia yang berkualitas berkewajiban untuk senantiasa memperbaiki
kurikulum sesuai dengan salah satu misinya dalam mengembangkan ilmu
kefarmasian yang berguna dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
masyarakat.
Dengan demikian Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di
Pedagang Besar Farmasi (PBF) sebagai salah satu PKPA pilihan diperlukan
untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.

B. Kompetensi yang akan dicapai


1. Mampu memahami organisasi struktural PBF
2. Mampu memahami aspek-aspek CDOB
3. Mampu memahami prinsip dasar seleksi obat dan estimasi kebutuhan
obat (perencanaan)
4. Mampu memahami monitoring dan pengawasan penyimpanan

1
5. Mampu memahami analisa dan verifikasi pemesanan oleh pelanggan
6. Mampu memahami pengelolaan obat rusak, kadaluwarsa, dan
pemusnahan obat
7. Mampu memahami penanganan obat kembalian dan obat yang ditarik
8. Mampu memahami tata kelola administrasi dan pelaporan

C. Tujuan PKPA di Pedagang Besar Farmasi (PBF)


1. Meningkatkan pemahaman calon Apoteker tentang peran, fungsi dan
tanggung jawab Apoteker dalam praktik pelayanan kefarmasian di
Pedagang Besar Farmasi (PBF).
2. Membekali calon Apoteker agar memiliki pengetahuan, keterampilan,
sikap perilaku (professionalims) serta wawasan dan pengalaman nyata
(reality) untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di
Pedagang Besar Farmasi (PBF).
3. Memberi kesempatan kepada calon Apoteker untuk melihat dan
mempelajari strategi dan pengembangan praktik profesi Apoteker di
Pedagang Besar Farmasi (PBF)
4. Memberi gambaran nyata tentang permasalahan (problem-solving)
praktik dan pekerjaan kefarmasian di Pedagang Besar Farmasi (PBF)
5. Memberi kesempatan kepada calon apoteker untuk belajar berkomunikasi
dan berinteraksi dalam lingkup Pedagang Besar Farmasi (PBF)

D. Sasaran
1) Kriteria Mahasiswa
Mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker yang telah memenuhi
persyaratan kerja praktek sesuai ketentuan di Program Studi Profesi
Apoteker FMIPA ULM
2) Kriteria Pembimbing PKP di Pedagang Besar Farmasi (PBF)
Kriteria Dosen Pembimbing dari PTF
a) Dosen/Pembimbing dari PTF minimal mempunyai jenjang
Pendidikan Strata 2 dalam bidang ilmu kefarmasian.

2
b) Memiliki Sertifikat Kompetensi Apoteker (dalam kondisi tertentu
PTF/IAI dapat mengambil kebijaksanaan lain).
c) Kompeten dalam bidang tersebut.
Preceptor
Pembimbing dari luar PTF dalam hal ini disebut preceptor adalah:
a) Apoteker yang mendapat rekomendasi IAI yang berpraktik di tempat
PKPA.
b) Pembimbing selain apoteker ditunjuk oleh institusi tempat PKPA
yang disetujui oleh PTF.
c) Kompeten dalam bidang terkait memiliki kemampuan mendidik dan
dapat mengalokasikan waktu untuk mendidik.
d) Memahami acuan pembelajaran dengan benar dan baik.
3) Kriteria tempat PKPA di Pedagang Besar Farmasi (PBF)
Kriteria yang harus dipenuhi sebagai tempat PKPA sesuai dengan
ketentuan sebagai berikut :
a) Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang memiliki tenaga Apoteker
b) Bersedia dan mampu menjadi tempat PKPA (komitmen kerjasama)
c) Mempunyai preceptor yang memenuhi kriteria dan bersedia
membimbing sesuai pedoman PSPA Program Studi Profesi Apoteker
FMIPA ULM
E. Manfaat PKPA di Pedagang Besar Farmasi (PBF)
1. Mengetahui, memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam
menjalankan pekerjaan kefarmasian di Pedagang Besar Farmasi (PBF)
2. Mendapatkan pengalaman praktis mengenai pekerjaan kefarmasian di
Pedagang Besar Farmasi (PBF)
3. Mendapatkan pengetahuan menejemen praktis di Pedagang Besar
Farmasi (PBF)
4. Meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi apoteker yang
professional.

3
BAB II
PELAKSANAAN PKPA

A. Ketentuan Umum
1. Peserta PKPA adalah mahasiswa profesi yang telah memenuhi
persyaratan untuk mengikuti PKPA
2. Dosen Pembimbing adalah Dosen Program Studi Profesi Apoteker
FMIPA ULM yang memenuhi syarat untuk menjadi pembimbing PKPA
3. Preceptor adalah dosen pembimbing yang berasal dari tepat PKPA yang
telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan
4. Tempat PKPA adalah tempat yang telah memenuhi persyaratan sebagai
tempat PKPA mahasiswa profesi

B. Tata Tertib
1. Setiap mahasiswa wajib mengikuti semua rangkaian PKPA mulai dari
pembekalan, kegiatan PKPA, penyusunan tugas dan laporan sesuai
jadwal yang telah ditetapkan
2. Setiap mahasiswa PKPA wajib mentaati segala peraturan dan mengikuti
SOP yang ditetapkan olah fakultas dan tempat PKPA.
3. Setiap mahasiswa diwajibkan hadir 5 menit sebelum pelaksanaan PKPA
4. Wajib berpakaian dan berpenampilan rapi, sopan serta mengenakan jas
putih dan tanda pengenal.
5. Bersikap ramah, sopan, simpatik dan dapat menjalin hubungan baik
kepada semua orang di tempat PKPA
6. Selama PKPA dilarang merokok, minum-minuman keras dan perbuatan
lain yang mencemarkan nama baik almamater dan institusi tepat PKPA
7. Pada saat pelaksanaan PKPA mahasiswa dilarang mengaktifkan
handphone yang dapat mengganggu suasana PKPA kecuali penggunaan
handphone untuk kepentingan browsing yang relevan dengan materi
PKPA saat itu.
8. Menjaga kedisiplinan serta menciptakan iklim yang kondusif untuk
bekerja

4
9. Apabila mahasiswa berhalangan hadir atau meninggalkan tempat PKPA
harus seijin dosen pembimbing dan diwajibkan menggantinya.
10. Setiap mahasiswa wajib mengisi daftar hadir, buku monitoring, dan
lembar kerja pada modul.
11. Semua mahasiswa harus melaksanakan tugas-tugas PKPA dengan
sepenuh hati dan rasa tanggung jawab.
12. Permasalahan yang muncul selama PKPA yang belum tercantum pada
butir-butir di atas akan diatur tersendiri.

C. Metode
Metode PKPA untuk mahasiswa Profesi Program Studi Profesi
Apoteker FMIPA ULM adalah PKPA berbasis kompetensi dan Competent
based Internship (CBI), yaitu suatu pendampingan dalam proses pelaksanaan
praktik keprofesian.

D. Mekanisme PKPA
Mekanisme PKPA di apotek dengan metode CBI adalah sebagai berikut:
a. Pembekalan, merupakan tahap awal proses PKPA sebagai pengantar
pelaksanaan PKPA yang dilaksanakan oleh dosen Praktisi dan akademisi
baik di fakultas maupun di institusi tempat PKPA.
b. Pre test, merupakan eksplorasi awal kesiapan mahasiswa PKPA
dilaksanakan oleh preceptor dan dosen pembimbing akademisi
c. Orientasi lapangan, merupakan tahap pemanasan dimana mahasiswa
PKPA diberi kesempatan untuk melihat dan memahami tempat PKPA
secara langsung meliputi struktur organisasi, lay out, sistem kerja,
standard operating procedure (SOP dll), sebelum ikut terlibat
didalamnya.
d. Praktek kerja merupakan tahap inti dari proses-proses sebelumnya. Pada
tahap ini mahasiswa akan terlibat langsung dalam - membantu
pelaksanaan praktek kefarmasian di tempat PKPA yang diatur menurut
setiap station dengan tugas-tugas tertentu.

5
e. Diskusi, merupakan forum komunikasi, konfirmasi, klarifikasi, dan
pemecahan masalah PKPA sekaligus refreshing materi.
f. Tugas-tugas (individu dan kelompok), merupakan alat bantu untuk
mempermudah mahasiswa PKPA dalam memahami materi PKPA
g. Post test, (oleh Preceptor dan dosen akademisi) merupakan tahap
evaluasi untuk menilai sejauh mana materi PKPA diserap olah
mahasiswa. Evaluasi dapat dilakukan secara lisan ataupun tertulis.
h. Diskusi dan evaluasi akhir merupakan tahap akhir PKPA.

E. Materi
1. Organisasi Pedagang Besar Farmasi (PBF)
2. Aspek-aspek CDOB
3. Prinsip dasar seleksi obat dan estimasi kebutuhan obat (perencanaan)
4. Monitoring dan penyimpanan
5. Analisa dan verifikasi pemesanan oleh pelanggan
6. Pengelolaan obat rusak, kadaluwarsa, dan pemusnahan obat
7. Penanganan obat kembalian dan obat yang ditarik
8. Tata kelola administrasi dan pelaporan

F. Beban dan lama PKPA


PKPA di Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah sebesar 2 sks. Bobot dua
(2) SKS PKPA setara dengan praktek 7-8 jam perhari selama 2 minggu (6 hari
kerja) atau disesuaikan dengan jam pelayanan di Pedagang Besar Farmasi (PBF)
setempat. Lama waktu PKPA merupakan jumlah hari kerja (7-8 jam/hari).
Kesepakatan waktu dan jadwal PKPA (Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
disepakati antara pihak perguruan tinggi Farmasi dengan institusi tempat PKPA
dibuat kerjasama secara tertulis.

6
BAB III
SISTEM PENILAIAN PKPA

Evaluasi dan Penilaian


1. Evaluasi dilakukan oleh dosen pembimbing dan Preceptor dalam bentuk
evaluasi praktek dan diseminasi tugas khusus.
2. Nilai akhir PKPA adalah gabungan dari nilai tugas khusus, nilai dari institusi
tempat PKPA, nilai laporan, pretest, dan post test dari dosen pembimbing
PKPA, serta nilai diskusi kasus (masing-masing dalam angka) dengan bobot
sebagai berikut:
a. Nilai dari institusi tempat PKPA = 60%
b. Nilai dosen pembimbing PKPA (akademisi) = 25%
i. Nilai laporan : 15%
ii. Nilai pretest : 5%
iii. Nilai post test : 5%
c. Nilai Tugas Khusus PKPA = 15%
3. Nilai Tugas khusus, nilai institusi, nilai pembimbing, dan nilai diskusi kasus
dalam bentuk angka
4. Perubahan nilai angka ke huruf dilakukan oleh Program Studi, dengan
ketentuan sebagai berikut:
Rentang nilai angka Nilai huruf Bobot nilai huruf
≥ 80 A 4,00
77 – < 80 A- 3,75
75 – < 77 B+ 3,50
70 – < 75 B 3,00
66 – < 70 B- 2,75
61 – < 66 C+ 2,50
55 – < 61 C 2,00
50 – < 55 D+ 1,50
40 – < 50 D 1,00

7
BAB IV
PENUTUP

Modul ini disusun agar dapat dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan PKPA.
Dengan modul ini diharapkan agar mahasiswa lebih siap dalam melaksanankan
PKPA di Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan agar insitusi tempat PKPA
mempunyai keseragaman dan panduan dalam menyelenggarakan PKPA di
Pedagang Besar Farmasi (PBF).

8
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER (PKKPA) DI PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF)

Luaran Kegiatan Calon Apoteker


Learning
No Kompetensi Proses Kegiatan Calon Apoteker Luaran Instrument
Objective
Penilaian
Mahasiswa melakukan diskusi Mahasiswa mampu Keaktifan dalam
strukturorganisasi PBF terkait menerangkan diskusi dan hasil
wewenang dan tugas masing- terkait struktur postest tertulis atau
a. Memahami organisasi
masing, terutama peran dan posisi organisasi dan lisan
struktural PBF
apoteker di PBF, dan hubungan hubungan setiap
1. Aspek Legal apoteker dengan atasan jabatan
maupunbawahan
Mahasiswa melakukan diskusi dan Mahasiswa mampu Keaktifan dalam
b. Memahami
melakukan observasi langsung menyampaikan diskusi dan hasil
memahami prinsip
terkait prinsip-prinsip CDOB dan prinsip dan postest tertulis atau
aspek-aspek CDOB
penerapannya di PBF penerapan CDOB lisan
a. Memahami seluruh Mahasiswa mampu Keaktifan dalam
Mahasiswa menelaah, melakukan
Aspek Praktek alur obat masuk menerangkan diskusi dan hasil
2. diskusi, dan observasi seluruh alur
Kefarmasian hingga keluar dari seluruh alur obat postest tertulis atau
obat masuk hingga keluar dari PBF
PBF masuk hingga lisan

9
keluar dari PBF
Mahasiswa menelaah, melakukan Mahasiswa mampu Keaktifan dalam
b. Memahami prinsip diskusi, dan observasi terkait prinsip menerangkan dan diskusi dan hasil
dasar seleksi obat dan perenanaan, seleksi obat, metode melakukan postest tertulis atau
estimasi kebutuhan yang digunakan, dan penerapan, dan perencanaan lisan
obat (perencanaan) permasalahan yang ada dalam kebutuhan obat
penerapannya di PBF secara sederhana
Mahasiswa mampu Keaktifan dalam
c. Memahami Mahasiswa menelaah, melakukan menerangkan dan diskusi dan hasil
monitoring dan diskusi, dan observasi terkait penerapkan postest tertulis atau
pengawasan monitoring dan pengawasan monitoring dan lisan
penyimpanan penyimpanan pengawasan
penyimpanan
Mahasiswa mampu Keaktifan dalam
d. Memahami analisa
Mahasiswa menelaah, melakukan melakukan analisa diskusi dan hasil
dan verifikasi
diskusi, dan observasi analisa dan dan verifikasi postest tertulis atau
pemesanan oleh
verifikasi pemesanan oleh pelanggan pemesanan oleh lisan
pelanggan
pelanggan
e. Memahami Mahasiswa menelaah, melakukan Mahasiswa mampu Keaktifan dalam
pengelolaan obat diskusi, dan observasi pengelolaan memahami diskusi dan hasil

10
rusak, kadaluwarsa, obat rusak, kadaluwarsa, dan pengelolaan obat postest tertulis atau
dan pemusnahan obat pemusnahan obat rusak, lisan
kadaluwarsa, dan
pemusnahan obat
Mahasiswa mampu Keaktifan dalam
f. Memahami Mahasiswa menelaah, melakukan
memahami diskusi dan hasil
penanganan obat diskusi, dan observasi penanganan
penanganan obat postest tertulis atau
kembalian dan obat obat kembalian dan obat yang
kembalian dan lisan
yang ditarik ditarik
obat yang ditarik
Mahasiswa mampu Keaktifan dalam
memahami dan diskusi dan hasil
g. Memahami tata kelola Mahasiswa menelaah, melakukan
penerapkan tata postest tertulis atau
administrasi dan diskusi, dan observasi tata kelola
kelola administrasi lisan
pelaporan administrasi dan pelaporan
dan pelaporan
sederhana

11
LEMBAR KERJA
PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA) PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF)
Waktu
No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf preceptor
Masuk Pulang
1

12
KONSULTASI LAPORAN DAN TUGAS KHUSUS DENGAN DOSEN
PEMBIMBING UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Tanggal Materi Paraf Dosen Keterangan


1

13
FORMAT LAPORAN
PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA) PEDAGANG BESAR
FARMASI (PBF)

i. Halaman Judul
ii. Halaman Pengesahan
iii. Kata Pengantar
iv. Halaman Persetujuan Publikasi Laporan Praktek Kerja
v. Daftar Isi
vi. Daftar Gambar
vii. Daftar Tabel
viii. Daftar Lampiran
ix. Ringkasan
BAB I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II. Tinjauan Pustaka
2.1 Pedagang Besar Farmasi (PBF)
2.1.1 Pengertian
2.1.2 Tugas dan Fungsi Pedagang Besar Farmasi (PBF)
2.1.3 Persyaratan Pedagang Besar Farmasi (PBF)
2.1.4 Tata Cara Perizinan PBF
2.2 Pedagang Besar Farmasi (PBF) XXXX (sebutkan nama tempat
Pedagang Besar Farmasi (PBF) sesuai PKPA)
2.2.1 Sejarah
2.2.2 Visi dan Misi
2.2.3 Motto dan Kebijakan Mutu
2.2.4 Struktur Organisasi
2.2.5 Tugas, Kewajiban dan Tanggung Jawab Setiap Jabatan
BAB III. Kegiatan PKPA dan Pembahasan
3.1 Kegiatan PKPA

14
3.2 Pembahasan (Bandingkan Teori dan Penerapan di PBF)
3.2.1 Penerapan Aspek CDOB
3.2.2 Alur Obat Masuk Hingga Keluar
3.2.3 Prinsip Dasar Seleksi Obat dan Estimasi Kebutuhan Obat
(Perencanaan)
3.2.4 Monitoring Dan Pengawasan Penyimpanan
3.2.5 Analisa Dan Verifikasi Pemesanan Oleh Pelanggan
3.2.6 Pengelolaan Obat Rusak, Kadaluwarsa, Dan Pemusnahan Obat
3.2.7 Penanganan Obat Kembalian Dan Obat Yang Ditarik
3.2.8 Tata Kelola Administrasi Dan Pelaporan
BAB IV. Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
Studi Kasus
Tugas Individu
Dokumentasi Kegiatan
SOP

15
Format Halaman Judul:

LAPORAN
PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF) XXXX


PERIODE : XXXX

Disusun oleh :
Nama (NIM)
Nama (NIM)
Nama (NIM)

ANGKATAN I

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2017

16
Format Halaman Pengesahan:

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF) XXXXX


PERIODE : XXXXXX

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Apoteker pada Program Studi Profesi Apoteker Fakultas MIPA Universitas
Lambung Mangkurat

Disetujui oleh :

Pembimbing

Prodi Profesi Apoteker FMIPA ULM PEDAGANG BESAR FARMASI

(PBF) XXXXX

Nama Pembimbing Nama Pembimbing (Preceptor)

NIP Nomor Pegawai

Kaprodi Profesi Apoteker FMIPA ULM

NAMA
NIP

17
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
LAPORAN PRAKTEK KERJA UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Universitas Lambung Mangkurat, saya yang bertanda


tangan di bawah ini :

Nama :
NIM :
Program Studi : Apoteker
Fakultas : MIPA
Jenis Karya : Karya Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Lambung Mangkurat Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive
Royalty Free Right) atas karya saya yang berjudul :

“Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Pedagang Besar Farmasi (PBF) XXXX
Periode : XXXX”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Lambung Mangkurat berhak menyimpan, mengalih
media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,
dan mempubliaksikan tugas akhir saya selama tetap mencamtumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.


Dibuat di : XXXX
Pada tanggal : XXXX
Yang Menyatakan :

ttd

( Nama XXXX)

18
TUGAS KHUSUS/STUDI KASUS
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF) XXXX


PERIODE : XXXX

(JUDUL TUGAS)

Disusun oleh :
Nama (NIM)
Nama (NIM)
Nama (NIM)

ANGKATAN I

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2017

19

Anda mungkin juga menyukai