Anda di halaman 1dari 124

BARA UMMAT

CATATAN DALAM PERJUANGAN

BY
ABDULLAH HASAN ATTIFARI
Indonesia, 2017-2018
BARA UMMAT
Catatan dalam perjuangan

‫الحمد هلل رب العالمين والصالة و السالم على سيد المرسلين و على آله و صحبه أجمعين أما بعد‬:
Segala puji bagi alloh rob alam semesta.
Sholawat dan salam kepada penghulu para rasul, keluarganya, sahabatnya dan ummatnya.
Amma ba’du;
Siang ini saya tuliskan pengantar untuk buku saya yang berjudul “bara ummat, catatan dalam
perjuangan.” Saya tulis buku ini di sela sela aktifitas di tahun yang ke 7, tepatnya november 2017.
Buah pikiran yang saya dapat selama bulan mei-november 2017, sebelum memasuki tahun yang ke 8 ini,
telah saya tuliskan semuanya dalam catatan ini.
Tujuan dari semua tulisan ini adalah agar saya mampu mengikat semua yang pernah saya pikirkan dan
renungkan. Karena saya menyadari bahwa tulisan tersebut akan menjadi referensi utama dari buah pikir
saya di masa yang akan datang. Dengan bertambahnya ilmu dan pengalaman, maka akan bertambah
pula kualitas berpikir seseorang. Dengan wasilah tulisan ini, maka saya bisa mengetahui kualitas pikiran
saya dari masa ke masa.
Dalam tulisan ini, berisi banyak cita cita, harapan dan impian yang harus kita wujudkan. Terutama oleh
saya sendiri. Tetapi hal itu tidak bisa diwujudkan tanpa peran saudara sekalian. Di dalam tulisan ini juga
terdapat banyak kritik, evaluasi, renungan dan gagasan yang Semuanya ditujukan sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas perjuangan. Semoga bermanfaat.
Ya allah, engkaulah pemilik tujuan ini. Maka mudahkanlah semua usaha kami untuk
mewujudkannya….amin
9-11-2017
Abdullah hasan at tifari
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
2 ilmu

Manusia mempunya 2 hal dalam keilmuan berkaitan dengan alam semesta. Ilmu tujuan dan ilmu alam.
Keduanya tidak bertentangan sama sekali. ilmu tujuan berbicara tujuan keberadaan alam semesta,
manusia, bumi, hewan, tumbuhan dan sebagainya.

Ilmu itu tidak berbentuk materi, tetapi berbentuk informasi yang ditentukan oleh validitas dan
keakuratan setiap generasi dalam penyampaiannya. Ilmu itu tidak bisa diteliti oleh mikroskop, karena
informasi tetaplah informasi yang tidak akan berubah menjadi zat kimia.

Sedangkan yang ke 2, adalah ilmu alam. Ilmu yang berbicara tentang materi alam semesta. Ilmu
yang dihasilkan dari eksperimen. Ilmu alam tidak akan mampu menentukan tujuan sedikitpun!. Yang
harus dipahami adalah bahwa keduanya adalah ilmu yang memiliki ahli, peneliti, dan pengajar. Juga
mempunyai dasar, ketentuan dan pedoman yang menjadikan keduanya bukanlah suatu pekerjaan yang
ngawur.

Seorang yang mendalami ilmu tujuan atau ilmu syar’i dikatakan sebagai ‫ حافظ‬penjaga. Karena
dia menjaga syariat dari tahrif maupun bid’ah. Sedangkan ilmu alam tidak memerlukan penjaga, karena
ilmu alam bisa di buktikan di setiap waktu.

Apakah ilmu alam lebih penting dari ilmu syariat?

Dasar dari suatu pekerjaan adalah 2 hal, yaitu; 1. Alat, 2. Tujuan. Sesederhana apapun alat atau
tujuan itu, teteplah bahwa suatu pekerjaan tidak lepas dari 2 hal itu. Apakah alat lebih penting dari
tujuan? Tidak karena tanpa tujuan alat itu tidak mungkin di gunakan. Sedangkan tanpa alat, tujuan itu
tidak akan pernah tercapai. Kesimpulannya adalah bahwa kedua duanya adalah sama.

Bogor 25 oktober 2017

Apakah ilmu tujuan itu?

Manusia memiliki 2 dimensi yang sangat menonjol. Yaitu dimensi kemampuan dan keinginan.
Dari situlah tujuan itu bermula. Adakah yang mengatur keinginan sehingga keinginan itu tidak ngawur
dan serampangan?, ya ada, itulah agama. Bukankah ada banyak agama di dunia ini? Jawab; agama yang
tumbuh dari asal yang sama, dan bukan agama yang dibuat oleh manusia. Kenapa bukan yang dibuat
oleh manusia? Karena bagaimanapun juga, si pembuat itu adalah seorang manusia yang juga
membutuhkan “ilmu tujuan” untuk menentukan tujuan dari apa yang dia lakukan.

Sebutkan nama agama itu!. Yaitu, yahudi, nashrani dan islam. Manakah dari 3 agama itu yang
akan menentukan tujuan tujuan dari pekerjaan kita? Jawab; yang paling sesuai dengan asal yang mana
agama itu berdiri diatasnya. Yaitu 2 hal: 1.

1. ‫األمر بعبادة هللا وحده ال شريك له و التحريض على ذالك و المواالة فيه و تكفير من تركه‬

“perintah untuk mengabdi hanya kepada allah dengan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun
dan menggelorakan semangat untuk hal itu dan berloyalitas kepadanya dan mengkafirkan siapa saja
yang meninggalkannya”.

Sedangkan yang ke dua adalah;

2. ‫اإلنذار عن الشرك في عبادته و التغليظ على ذالك و المعاداة فيه و تكفير من فعله‬

“peringatan untuk menjauhi syirik dalam pengabdian kepadaNya dan keras dalam hal itu dan memusuhi
kesyirikan itu dan mengkafirkan siapa saja yang melakukannya”.

Manakah yang paling merealisasikan hal itu? Islam, islamlah yang paling getol untuk
merealisasikannya!!. Bahkan islam menetapkannya sebagai asal yang diatasnya islam akan tumbuh.
Itulah ‫عقيدة التوحيد‬. Maka, bagaimana kesimpulannya? Kesimpulannya adalah islamlah ilmu tujuan itu!.

Maka siapapun yang belum mempelajari tauhidullah, dia belum menguasai ilmu tujuan. Dia
masih meraba raba tujuan tujuan perbuatannya dengan filsafat orang orang bingung. Plato, Aristoteles,
Marx, Engels dsb.
Sedangkan mereka yang mendalami ilmu alam, lalu menyombongkan diri dengan berbicara
tentang tujuan tanpa ilmu. Berusaha membenturkan antara agama dengan ilmu alam, Atau bahkan
menghilangkan agama dan menjadikan ilmu alam sebagai segalanya. Mereka semua akan berakhir
dengan akhir yang sama, kebingungan. Lihatlah perang dunia ke 2, ketika semua pihak yang terlibat
tidak ada yang menguasai ilmu syar’i, ilmu tujuan. Padahal mereka semua menguasai tekhnologi yang
paling maju pada zaman itu dalam bentuk persenjataan dan peralatan perang yang paling moderen.
Tetapi apakah yang terjadi? Kebingungan melanda mereka, untuk apa mereka berperang? kenapa
mereka harus membunuh? Tidak ada hasil kecuali kebingungan, kesengsaraan, kesedihan, kekacauan
dan sederet hasil buruk lainnya yang tidak akan pernah bisa di lupakan ummat manusia.

Kenapa terjadi hal seperti itu? Karena mereka membangun tujuan pekerjaan mereka diatas
kebodohan.

Bogor 30 oktober 2017

Kutaktahu apa itu kemuliaan

Kecuali pembelaan terhadap ketuhanan

Di dalam tauhid yang membaja

Menentang keangkuhan manusia

Keangkuhan, yang memaksa manusia menghinakan diri pada sesamanya

Tidak…….

Takkan pernah kubernafas lega

Sampai semua manusia menundukkan kepalanya

Hanya untuk rabbul a’la

Cipinang –ciawi 31 oktober 2017

Apakah tujuan dari semua perjuangan kita?

Tujuannya adalah membumikan ashluddin, yaitu 2 hal yang telah kami sebutkan di bab “apakah
ilmu tujuan itu?”. Menjadikan semua yang kita lakukan berangkat dari 2 hal itu, atau bisa kita katakan
dengan menguatkan tauhid dan semua perangkat pendukungnya sebagai realisasi dari ashluddin yang
pertama. Yang ke dua, melemahkan syirik dan semua perangkat pendukungnya. Sebagai realisasi dari
ashluddin yang ke 2.

Dakwah tauhid bukanlah semata hubungan belajar mengajar. Melainkan dakwah militer, sosial,
politik, perubahan cara berfikir dan mentalitas. Maka tidak bisa dikatakan bahwa pernyataan “kita hanya
mengajarkan sholat, zakat dan haji” atau “shodaqoh dan haji saja” atau “tazkiyatunnafs saja” itu benar.
Bukankah kita juga harus mengetahui agar sholat bisa selalu dilaksanakan anak cucu kita?! Bagaimana
agar harta wakaf selalu terjaga dengan baik, bagaimana agar majelis majelis dzikir selalu menjadi tempat
kembali bagi yang menginginkan suntikan rohani dan pertaubatan, dan bagaimana agar laailaahaillallah
bisa berdiri tegak menaungi seluruh manusia dan makhluk allah swt?!.
4 november 2017

Siapakah yang kita bela?

Kematian selalu mengincar kita dimana mana. Sebuah hal yang alami ketika kematian itu
datang, orang orang yang dibelanya akan bersedih ketika mengingatnya. Semua orang akan
mengalaminya. Hanya pertanyaan sederhana, siapakah yang kita bela?.

Sebagin orang mengabdi untuk diri mereka sendiri, dan merekalah golongan terbanyak. Ketika
kematian menghampirinya, seolah tidak ada yang terjadi. Siapakah yang kehilangan? Dirinyalah yang
kehilangan dirinya sendiri. Itulah kenyataan yang terjadi.

Tulisan ini saya hadiahkan khusus untuk kaum muslimin, terutama mereka yang masih keliru
dalam melakukan pembelaan. Membela sesuatu yang tidak pantas untuk dibela. Sedangkan bagi anda
yang belum menemukan kebenaran islam saya telah menuliskan bab berjudul ‘damar persada, langkah
langkah menuju kebenaran’.

Akhil muslim, tahukah engkau tentang kriteria kriteria yang harus kita gunakan untuk
menimbang siapa yang akan kita bela? Mari, kita bahas satu persatu.

1. Kesempurnaan

Kesempurnaan menjadikan kita selalu membelanya, dengannya kita akan terbebas menyerah atau
meralat pemelaan yan telah kita berikan padanya. Bayangkan, andai kita membela sesuatu yang tidak
sempurna dan dia tidak mampu untuk melakukan sesuatu yang kita butuhkan ketika kita berada dalam
perjuangan untuk membelanya, apa yang kita lakukan? Tak ada jalan lain bagi kita selain mundur
menyerah dari pembelaan terhadapnya. Karena musuh memaksa kita untuk itu. Sementara dia tidak
bisa menolong kita.

2. Kejujuran

Dengan kejujuran kita akan terhindar dari janji janji palsu yang di umbar kemana mana. Bagaimana
jadinya kalau yang kita bela adalah pembohong? kita tidak akan pernah tenang dan akan selalu berada
dalam kekhawatiran, apakah dia sedang membohongi kita atau tidak.

3. Keilmuan

Jika yang kita bela adalah pemilik seluruh ilmu, mengetahui segala sesuatu dan di saat itu juga dia
memiliki kejujuran, maka kita tidak akan melakukan pembelaan terhadapnya diatas kesalahan. Sungguh
puncak ketenangan yang tak terperikan, kenapa? Karena kita tidak akan pernah dikhianati, maka
pembelaan kita pun akan selalu diatas kebenaran dan terus berlanjut sampai akhir kehidupan kita.

4. Kekuasaan dan kekuatan

Kriteria yang ke 4 berisi sifat yang sangat penting. Yaitu sifat yang akan menghindarkan kita dari
kekalahan dalam pertarungan kita terhadap para penentangnya. Kita akan tetap menang walau usaha
pembelaan kita terhadapnya telah mengalami kebuntuan dalam segala bidang. Gelar apakah yang lebih
buruk dari kekalahan dimedan pertarungan?.

5. Keabadian
Sifat ke 5 menghindarkan kita dari sia sianya pembelaan yang telah kita berikan padanya. Coba kita
bayangkan, kalau setelah kita bekerja keras dan kita telah memberikan segala sesuatu yang ada pada
kita untuk membelanya, tetapi yang kita bela malah mati, binasa atau musnah. Apa yang kita rasakan?,
tentu penyesalan dan kekecewan yang amat menusuk.

Siapakah yang mampu mengumpulkan ke 5 sifat tersebut? Allah, hanya allahlah yang mampu
mengumpulkannya. Bahkan allah mampu memberikan yang lebih dari itu semua.

Sekarang kita sedikit menyinggung tentang sebuah perkataan, yaitu “tuhan kok di bela?” “tuhan
tidak usah di bela” atau yang semisalnya. Maka kita katakan, “tuhan memang tdak perlu dibela, tetapi
kitalah yang membutuhkan sesuatu yang bisa kita bela”. Dalam kenyataannya, setiap pekerjaan manusia
selalu dilakukan untuk sesuatu. Bisa hewan, tumbuhan, manusia, benda, ide atau bahkan dirinya sendiri.
Lihat disana, suami bekerja untuk anak dan istrinya, presiden untuk negara dan rakyatnya dan yang
semisalnya.

Sekarang kita lihat kembali 5 poin timbangan yang telah kita sebutkan di awal, kesempurnaan,
kejujuran, keilmuan, kekuatan dan kekuasaan dan keabadian. Dari manakah kita menenukan 5 sifat itu?
Akal kitalah yang menentukannya. Bagaimana cara kita menentukannya? Yaitu dengan memilah dan
memilih sifat sifat yang jika terkumpul pada diri yang kita bela, maka tidak akan merugikan kita
sedikitpun.

Apakah kita memiliki 5 sifat tersebut? Tidak, lalu apakah kita akan terhindar dari kerugian ketika kita
bekerja untuk diri kita sendiri? tidak!!. kita bukanlah pemilik kesempurnaan, bukan pula keabadian!.
Ketiadaan 2 hal itu sudah cukup untuk menyatakan bahwa tidak ada untungnya kita bekerja untuk diri
kita sendiri!. Begitu juga dengan yang lainnya, seperti bekerja untuk nasionalisme, bekerja untuk
kemanusiaan dan yang semisalnya. Semua akan binasa, semua akan hancur, entah manusia, bangsa,
negara, atau yang lainnya. Belum lagi dengan ketiadaan kekuasaan, kekuatan, keilmuan dan kejujuran.
Kapankah manusia bisa menguak misteri tentang roh? Begitu pula, kekuatan dan kekuasaan mutlak
tidak akan bisa diraih oleh seorang manusia. Lantas siapakah yang seharusnya kita bela?allah, allahlah
yang harus kita bela. Dialah pemilik kesempurnaan, keilmuan dan kejujuran mutlak. Jika kita ditanya
kenapa kita membela allah? karena dengan membelanya kita tidak akan menuai kerugian sedikitpun.
Yang kita akan tuai adalah keuntungan yang tidak akan berhenti.

Bagaimanakah kita membela allah? Yaitu dengan membela alquran dan laailaahaillallah. Apakah
karena kelemahan dan ketidakberdayaan alquran? Tidak, tetapi karena kita MEMBUTUHKANNYA.

Sekarang, mana saja medan pembelaan yang bisa kita lakukan ? mari kita bahas tentang medan
medannya.

Medan perjuangan kita

Pertama, saya akan memaparkan poin poin yang harus kita bela. Yang pertama, urusan allah, yaitu al
quran dan laailaahaillallah dengan segala kandungannya. Yang ke 2, urusan rasulullah, yaitu as sunnah
dan muhammadurrasulullah dengan segala kandungannya. Yang ke 3, urusan kaum muslimin, yaitu yaitu
hak hak dan kewajiban mereka. Itulah poin poinnya secara umum. Sedangkan bentuknya secara nyata,
pada saat ini adalah memberikan hak hak kaum muslimin dan mendorong mereka untuk melaksanakan
kewajiban kewajibannya.
Hal itu bisa direalisasikan hanya melalui penerapan al quran secara nyata dalam kehidupan. Dengan
menjadikan al quran sebagai dasar bagi kaum muslimin dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

Inilah medan perjuangan kita saat ini, dan hal itu bukanlah sesuatu yang mudah. Membutuhkan peran
muslim di seluruh dunia. Terkadang, pengaruh laailaahaillah yang begitu kuat dalam diri seseorang
mengakibatkan sikap acuh terhadap strategi. Tidak peduli dengan kehati hatian dalam berencana. Hal
itu sebagaimana yang telah rasulullah sabdakan dalam hadits muadz yang terkenal,

‫يا معاذ أتدري ما حق هللا على العباد و ما حق العباد على هللا؟ قلت أهلل و رسوله أعلم قال حق هللا على العباد أن يعبدوه وال يشرك به شيأ‬
)‫و حق العباد على هللا أن ال يعذب من ال يشرك به شيأ قلت أفال أبشر الناس ؟ قال ال تبشرهم فيتكلوا (رواه البخاري‬

“wahai muadz (bin jabal) tahukah kamu apahak allah atas hambanya dan apa hak hamba atas allah? Aku
berkata “allah dan rasulnya lebih tahu” beliau berkata “hak allah atas hambanya adalah agar hambanya
beribadah hanya kepadanya dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun. Sedangkan hak
hamba atas allah adalah agar allah tidak mengadzab hambanya yang tidak menyekutukannya denan
sesuatu apapun. Aku berkata “wahai rasulullah, tidaklah aku beri tahukan orang orang tentang hal ini?
Rasululloh menjawab, “jangan beritahukan mereka, karena mereka akan bergantung padanya. (HR.
bukhori no 2856) fathul majid.

Akhirnya, sahabat muadz menceritkan hadits ini kepada perawi hadits ini diakhir hayatnya. Karena takut
termasuk kedalam golongan orang orang yag menyembunyikan ilmu.

Sahabat muadz begitu paham akan perintah rasulullah, jangan beritahu mereka!, mereka siapa?
Yaitu orang orang yang hanya bertawakkal kepada laailaahaillallah.

Sekarang kita menyadari dan merasakan begitu kuatnya efek laailaahaillallah. Hingga terkadang
kita lalai, bahwa dalam memperjuangkan laailaahaillallah membutuhkan rencana, kehati hatian dan
pertimbangan. Memang dalam memperjuangkan laailaahaillallah kita tidak akan tertimpa kekalahan
hakiki, tetapi ingat, bahwa kita masih berada di dunia ini dimana hukum sebab akibat masih berlaku.
Dimana kemenangan masih ditentukan oleh usaha, strategi, dan kecermatan setelah ketentuan allah.
Maka kita tidak boleh meyakini bahwa selama kita berjuang untuk laailaahaillallah, lantas kita akan
selalu memenangkan setiap pertempuran kita melawan ahlul bathil!!. Justeru kemenangan itu
membutuhkan laailahaillallah, kecermatan, kecerdasan dan strategi yang jitu.

Sekarang kita akan berbicara tentang apa yang harus di lakukan oleh seorang pejuang muslim
untuk perjuangan ini. Yang pertama, kita harus memahami bahwa kemenangan laailahaillallah akan
terjadi sebagaimana kemenangan ide ide lain. Yaitu, menguasai berbagai bidang dan sisi kehidupan
manusia. Seperti ekonomi, teknologi, pendidikan, media, perindustrian, pertanian serta militer.
Kemenangan di bidang militerlah yang akan menjamin kemenangan di bidang lainnya. Atau bisa kita
sebut bahwa kemenangan militer adalah gerbang menuju kemenangan lainnya. Begitulah sunnatulloh
dalam kekuasaan, dimana strategi tetaplah strategi, sedangkan idealisme tetaplah idealisme. Keduanya
dibutuhkan dan saling memengaruhi.

Sedangkan yang ke 2, yaitu bentuk perjuangan kita, 1. Pendidikan. Pendidikan sebagai pusat regenerasi
melingkupi beberapa hal, 1. Pendidikan idealisme, yaitu dasar dasar ulumuddin yang shohih diteruskan
dengan cabang cabang ulum syar’i lainnya.
Yang ke 2; pendidikan strategi, yaitu ilmu ilmu yang akan digunakan untuk perjuangan
menegakkan laailaahaillallah. Dasar dasar ilmu pengetahuan eksak diteruskan dengan spesialisasi di
setiap disiplin ilmu, matematika, sains, ilmu bumi dan lainnya. Sedangkan ilmu hukum dan ekonomi
maka harus dibarengi dengan ekonomi islam atau hukum islam. Dikarenakan 2 ilmu itu adalah ilmu yang
muncul dari dominasi idealisme lain yang akan hilang ketika islam berhasil meraih kekuasaan. Kita
mempelajarinya untuk memetakan strategi dan fokus fokus yang akan kita lakukan.

2 pendidikan ini tidak mendapatkan penghalang berarti kecuali kemauan dari pejuang itu
sendiri, kita dan kaum muslimin semuanya. Dimana melek perjuangan masih sangat minim di tengah
kaum muslimin. Maka harus kita ingat, inilah medan perjuangan kita!! Pilihlah dan ingat, tidak ada
tempat untuk lari dari perjuangan.

Kemudahan yang allah berikan untuk 2 jenis pendidikan, belumlah cukupuntuk menopang
perjuangan laailaahaillallah, dimana taring yang akan menjadi tulang punggung perjuangan belum kita
miliki, yaitu pendidikan militer. Aral, rintangan dan penggembos masih banyak di jalur perjuangan yang
satu ini. Disinilah allah masih menghendaki untuk berpikir, bersabar dan berjuang. Agar dia mengetahui
siapa dari kaum muslimin yang paling mencntaiNya.

Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya
orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa
kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka
menyesal). Al baqarah, 165.

Poin perjuangan militer akan kami bahas pada bab serial strategi.

Bogor, 21 oktober 2017

Serial strategi 1

Pertarungan

Pertarungan adalah hal yang alamiah, 2 hal yang saling bertentangan dengan sendirinya akan
menimbulkan pertarungan. Dalam teori perang generasi ke empat, perang bukan lagi adu fisik semata.
Tetapi adu strategi intelijen dan kekuatan kaderisasi. Menggunakan semua potensi untuk mendukung
perang. Hal ini tentu megharuskan bagi pihak yang bertarung untuk memiliki perangkat lengkap demi
menghadapi musuhnya dalam setiap lini yang ada.

Sekarang, permasalahan muncul di kubu kaum muslimin, dimana lini lini yang harusnya saling
bersinergi untuk mendukung kaum muslimin dalam pertarungan ini , malah tidak tidak menyandarkan
perangkat itu murni untuk kaum muslimin. Banyak kepentingan yang merusak lini tersebut.

Mari kita perhatikan dilini pertahanan militer, berapakah jumlah tentara muslim di dunia? Saudi, turki,
pakistan, indonesia, malaysia dll. Tetapi untuk menyelesaikan masalah Palestina saja tidak bisa! Kenapa?
Karena mereka tidak menyandarkan pekerjaan kemiliteran mereka untuk islam.

Mari kita perhatikan negara negara yang sering kita katakan sebagai negara negara dunia islam. Dari segi
kemampuan untuk mendirikan sebuah negara sudahlah tercapai. Walaupun kemampuan itu berbeda
beda. Maka yang menjadi fokus bagi kaum muslimin adalah menjadikan perangkat perangkat yang ada
di negara tersebut menyandarkan pekerjaannya untuk murni islam.
Konfrontasi total terhadap perangkat perangkat yang notabene dikendalikan oleh orang orang yang
beragama islam walaupun dia tidak menyandarkan perangkatnya untuk islam, hanya akan menimbulkan
kekalahan bertubi tubi. Dikarenakan penggerak utama kaum muslimin pada posisi seperti ini adalah ayat
ayat seperti, ‫كم من فئة قليلة غلبت فئة كثيرة بإذن هللا‬. Yang mana hal itu di tujukan untuk melawan kubu
kekafiran. Bukan untuk melawan kaum muslimin yang melenceng dan melakukan penyimpangan!.

Strategi umum fokus pertama adalah melakukan pemberontakan senyap terstruktur di negara negara
dunia islam. Hal ini berbeda dengan istilah jihad global, yang berusaha mengeluarkan tentara tentara
amerika ke negeri negeri islam kemudian menggebuk mereka disana. Dengan menggunakan semua
kekuatan yang dimilikinya kemudian setelah berhasil dikalahkan dibentuk daulah islamiyyah di sana.

Bukan pula gerakan “hijrah” non kooperatif, yang menolak menggunakan perangkat perangkat yang
telah tersedia. Tetapi, dia lebih mirip dengan prinsip tashfiyah dan tarbiyah diperkuat dengan target dan
struktur solid bagi yang telah melewati tahapan itu. Ujung tombak fokus ini hanya 2 hal, dakwah dan jika
tidak berhasil maka penyusupan. 2 hal itu dijalankan dengan terstruktur dan sesuai target, yaitu
perangkat yang bisa di islamisasikan.

Merebut perangkat kemiliteran adalah hal terpenting. Hal itu bukan berarti kita harus melakukan perang
gerilya dengan tentara tentara musuh. Justeru dia lebih sulit dari perang gerilya. Kita bisa lihat 3 macam
perang, yait perang langsung. Yaitu kedua belah pihak sama sama memiliki wilayah dan teritorial dengan
kedaulatan penuh. Sedangkan yang ke 2, yaitu perang gerilya, dimana satu pihak bertempur di wilayah
musuh yang tidak terkontrol dengan baik. Yang ke 3, yaitu perang intelijen. Dimana salah satu pihak
bertempur di wilayah musuh yang terkontrol dengan baik.

Perang gerilya di tentukan oleh kemampuan untuk mengolah sumber daya manusia di wilayah yang
tidak terkontrol dengan baik, sedangkan perang intelijen ditentukan oleh kesenyapan gerakan untuk
menguasai perangkat tertentu. Kesalahan pemilihan strategi, seperti menggunakan perang gerilya
diwilayah musuh yang terkontrol dengan baik, hanya akan menjadikan gerakan itu hancur oleh
perangkat kemiliteran yang lebih kuat. Dikarenakan kontrol mereka terhadap segala aspek yang ada di
wilayah tersebut yang sedemikian kuat.

Kembali kepada pembahasan strategi merebut perangkat kemiliteran. Yaitu, penyusupan. Perangkat
kemiliteran sudah tentu tidak bisa dilakukan dakwah tanpa penyusupan. Dengan syarat terorganisir
dengan baik.

Belajar dari berbagai peristiwa yang telah terjadi, kesolehan seorang pemimpin negara dengan mudah
akan tergusur oleh perangkat militer yang tidak sependapat. Atau minimal akan selalu terancam.
Penguasaan sekelompok orang terhadap lembaga kemiliteran sudah bisa menjadikan negara itu dalam
kendalinya. Lihatlah peristiwa mesir, aljazair dan turki.

Hal ini sudah tentu hal yang sangat rumit dan sulit. Dari sisi kesenyapan, panjangnya waktu dan
kekompakan. Senyap dan serentak. Walau begitu hal ini tetap harus dilakukan demi rencana jangka
panjang dan target yang tidak boleh dikesampingkan. Karena pada dasarnya setiap dakwah dan proses
tashfiyah dan tarbiyah yang berada di level bawah akan melewati proses ini. Yaitu harus menguasai
militer pada akhirnya.

Kita bisa melihat 2 perbedaan dalam sebuah gerakan pemberontakan. Yaitu gerakan pemberontakan
sipil yang dipimpin oleh seorang rakyat non militer dengan gerakan pemberontakan militer yang
dipimpin oleh seorang perwira militer. Gerakan pemberontakan sipil yang di pimpin oleh masyarakat
non militer akan membutuhkan akan membutuhkan dukungan super banyak dari seluruh lapisan
masyarakat untuk mensukseskannya. Faktor pendorong pemberontakan tersebut juga sudah harus
benar benar matang. Seperti kemarahan yang sudah sangat memuncak. Hal itu tentu membutuhkan
waktu puluhan tahun bahkan ratusan tahun.

Berbeda dengan pemberontakan militer, dia tidak terlalu membutuhkan dukungan sipil yang begitu
banyak tidak pula waktu yang sangat panjang. Hanya membutuhkan 2 hal, senyap, serentak. Jika pada
jenis pemberontakan pertama terjadi kesalahan, akan dengan mudah diberantas oleh pemerintah yang
berkuasa. Pada jenis ke 2, jika terjadi kesalahan, seperti terendusnya rencana atau rusaknya
kekompakan akan tetap bisa memberikan pukulan kepda pemerintah yang berkuasa.

Akan tetapi, jika sebuah pemberontakan memiliki 2 unsur tersebut sekaligus, sipil dan militer, sinergi
yang kuat dan waktu yang tepat. Maka pemerintah yang berkuasa akan hancur dan ambruk berantakan.
Tetapi sekali lagi, membutuhkan pengorbanan dan kesabaran yang tidak sedikit.

Serial strategi 2

Manakah perangkat yang paling tepat untuk kita islamisasikan?

Timbangan dalam mengukur prioritas dalam hal ini adalah kekutan perangkat itu sendiri dan
kemandiriannya. Beberapa perangkat tidak memiliki kekuatan jika tidak didukung dengan perangkat
yang lainnya. Seperti lembaga yudiktif, eksekutif dan legislatif. Hanya kepolisian dan TNI yang memiliki
kekuatan utama.

Maka PR umat islam adalah memastikan bahwa kepolisian dan TNI selalu di dominasi oleh ummat islam.
Tentu umat islam yang benar benar paham dan memiliki keberpihakan yang jelas kepada islam. Dan kita
akan membiarkan para politisi di lembaga lain dan tidak merisaukan apa yang mereka lakukan.

Fokus utama strategi ini adalah strategi jangka panjang. Dia tidak boleh di usik sampai tiba waktu yang
tepat. Sedangkan kemelut politik yang terjadi di lembaga lembaga lain, jika pada suatu saat merugikan
ummat islam, maka disikapi sebagai strategi jangka pendek. Contoh seperti kasus 212 dan yang
semisalnya. Disikapi dengan penuh kewaspadaan. Tetapi tidak boleh mengganggu strategi jangka
panjang.

Teknis dari pelaksanaan strategi jangka panjang bisa dilakukan dengan 3 program. Yaitu, dakwah militer,
muslim bela negara dan wajib militer. Semuanya harus dikomandoi oleh 1 orang dalam sebuah gerakan
yang telah terstrutur dengan baik. Dakwah militer digunakan untuk menyasar perwira perwira yang
telah ada dalam jajaran TNI. Sedangkan program muslim bela negara digunakan untuk memastikan
bahwa pemuda pemuda muslim selalu memenuhi pendaftaran pendaftaran yang dilakukan lembaga
tersebut. Hai ini untuk menutupi kemungkinan diisinya TNI oleh orang orang yang memusuhi islam.

Sampai saat ini kemungkinan digunakannya TNI untuk melakukan hal hal yang merugikan umat islam
cukup kecil. Dikarenakan peran peran itu telah diambil oleh lembaga lembaga tertentu seperti BIN,
BNPT atau Densus. Itupun dikarenakan kita masih bergerak di tengah masyarakat dengan program
program militer, yang mana hal itu tidak akan terjadi lagi jika kita melakukan strategi jangka panjang.

Sedangkan untuk program pendukungnya adalah mengusahakan untuk diadakannya wajib militer
(wamil). Wamil akan kita gunakan untuk melatih pemuda pemuda islam yang telah selesai dari tahapan
tashfiyah dan tarbiyah yang tidak bisa ikut dalam program utama dalam tubuh TNI. Tugas kita adalah
terus mengorganisir mereka terutama bagi yang telah mengikuti wamil sampai waktu yang tepat.

Sampai sini kita telah memiliki 3 program, yaitu; dakwah militer (DM), muslim bela negara (MBN), dan
wamil. Sekarang bagaimana teknis program itu secara terperinci?

Dakwah Militer

Fokus utama program ini adalah untuk memahamkan para aparat penegak hukum terhadap nilai nilai
aqidah islamiyyah. Hal itu bisa dilakukan dengan membentuk lembaga dakwah khusus untuk kalangan
militer yang berisi dai dai yang kompeten di bidang aqidah islamiyyah. Program ini juga bisa
menggunakan para purnawirawan yang telah melakukan “taubatan nasuha”.

Prinsip penyampaiannya adalah meyakinkan mereka semua tentang dukungan umat islam terhadap
mereka untuk memikul tanggung jawab dan mengambil peran yang besar dalam strategi jangka panjang
ini. Meyakinkan bahwa umat islam lebih tulus dalam memberikan kesetiaannya untuk siapa saja yang
melaksanakan strategi ini. Lebih dari ketulusan pemuda pemuda yang konon pancasilais dalam membela
NKRI.

Perlu diperhatikan bahwa program ini adalah terang terangan, maka tidak perlu untuk mengkritik
pemerintah dalam berbagai hal. Karena akan menyebabkan gesekan antara pemerintah dengan umat
islam. Tetapi tetap tidak menggeser fokus dari pembahasan aqidah islamiyyah yaitu, berhukum kepada
alquran dan assunnah adalah fardhu ‘ain.

Muslim Bela Negara

Sifat program ini adalah under ground/ rahasia. Fokusnya adalah kampanye rahasia muslim bela negara
terhadap pemuda pemuda muslim yang telah konsisten dalam mengikuti kajian kajian aqidah
islamiyyah, untuk menjadi tentara, terutama para perwira melalui akademi militer dan juga semua
pendidikan militer lainnya.

Penekanan terhadap strategi senyap-serentak harus sangat menonjol dalam pada program ini.
Koordinasi antar personel harus tetap terjalin sampai waktu yang tepat datang. Menekankan juga
bahwa merekalah tulang punggung perjuangan ini dan bahwa dia membutuhkan pengorbanan keringat,
pikiran dan nyawa.

Wajib Militer

Keberadaan program ini bergantung dari sukses atau tidaknya lobi umat islam terhadap pemerintah. Jika
sukses, maka itulah yang kita harapkan. Maka tugas kita adalah mendorong pemuda pemuda islam
untuk mengikutinya dan mengkoordinir mereka sampai waktu yang tepat datang.

Jika tidak berhasil maka bisa digantikan dengan organisasi organisasi beladiri islami yang telah ada. Bisa
persekolah, majelis taklim, pesantren, atau komunitas islami lainnya.

Bogor 5 oktober 2017


Serial strategi 3

Kewajiban militerisasi ide

Gerakan sebuah ide apapun itu selalu memerlukan para pengusungnya yang lebih memikirkan ide itu
dari segalanya. Merekalah para pelopor. Tanpa mereka, ide tersebut tidak akan terpasarkan dengan baik
dan yang paling tidak mungkin adalah tidak akan mendominasi atau mengalahkan ide lain yang
bertentangan dengannya.

Bagi pemikiran yang bersifat sosial atau menyeluruh, seperti sosialisme atau nasionalisme, tidak akan
mendominasi tanpa militerisasi para pengusungnya. Hal ini tentu sebuah PR besar bagi kita semua,
pengusung tauhiidullah, bukan ide biasa. Melainkan “kebenaran sejati”. Kapankah kita memiliterisasi
para pengusungnya? Tetapi saya yakin bahwa sebagian besar ummat islam telah menyadarinya. Hanya
saja, jalan terjal penuh rintangan masih harus dilalui ummat islam untuk mewujudkannya.

Disinlah ummat islam terpecah, sebagian melihat bahwa tidak perlu lagi melakukan militerisasi, toh
peran itu telah diambil oleh TNI, POLRI ,BIN dsb. Mereka mengatakan bahwa kewajiban ummat islam
saat ini adalah sholat, zakat, puasa, haji. Sedangkan kemilitern bukan tugas mereka!!. Maka kita katakan
“kaum muslimin memiliki tanggung jawab kemiliteran! Dan tidak ada kata berhenti untuk
mewujudkannya!!.

Dalam lintasan sejarah kita bisa melihat bahwa sebuah ide akan dikatakan sebagai pemenang jika
militerisasi idenya telah mencapai tahap bisa bertahan dan menyerang. Pada umumnya militerisasi ide
itu melalui dua macam cara. Yaitu,1. Militerisasi ide mandiri. Yaitu jika penyebaran ide mendapat
sambutan dari mayoritas penduduknya. Maka akan dengan mudah terbentuk perangkat kemiliteran
mandiri.

Sedangkan yang ke 2, militerisasi ide dengan campur tangan pihak lain. Dalam hal ini entah pihak lain itu
dimanfaatkan atau memanfaatkan. Tergantung dari mana kita melihatnya. Biasanya terjadi jika
penyebaran ide itu di suatu tempat yang telah dikuasai oleh ide lain dan mereka telah memiliki
perangkat kemiliteran yang mapan.

Rasulullah telah melakukan militerisasi ide mandiri pada periode madinah dan beliau sukses
melakukannya. Sedangkan cara yang kedua, kita lakukan untuk mengusir penjajah. Yaitu memanfaatkan
jepang untuk memiliterisasi para pahlawan kemerdekaan. Sebelum kaum nasionalis mengkhianati kita.

Itulah fase yang akan dilalui oleh sebuah ide untuk menuju dominasi terhadap ide lainnya. Begitupun
dengan dakwah kita, tanpa militeriasi ide dakwah kita tidak akan bisa menjadikan alhaq mendominasi
dunia.

Sedikit menyinggung mereka yang berpangku tangan dari tanggung jawab kemiliteran. Dengan
beranggapan bahwa hal itu adalah tanggung jawab pemerintah yang berkuasa. Maka kita katakan,
“selama dakwah belum termiliterisasi, dan kenyataan bahwa militer yang ada belumlah berdiri diatas
dakwah!! Bahkan mereka memanfaatkan kaum muslimin yang seharusnya memiliterisasi dakwah ini,
menjadi personel personel yang memiliterisasi ide nasionalisme kebangsaan!!. Maka tanggung jawab
militerisasi dakwah masih ada di pundak kita masing masing.
Mereka yang mengatakan bahwa tidak ada kewajiban mendirikan negara islam, atau “dirikanlah negara
islam di hati kalian maka akan berdiri untuk kalian negara islam” atau “kita hanya melakukan
dakwah”.maka kita katakan, bahwa naluri bertahan itu dimiliki setiap orang. Tetapi memberikan
memberikan perangkat pertahanan itu untuk orang orang yang mereka sendiri tidak pernah mengakui
bahwa mereka mengambil peranan itu, adalah hal yang sangat aneh. Bahkan tidak mengikuti
sunnatullah dalam hal sabab-musabbab. Maka maka hanya ada 2 jalan didepan kita, melakukan
militerisasi mandiri atau militerisasi dengan campur tangan pihak lain. Hal itu tentu dengan terus
menyebarkan dakwah dan regenerasi para dai dan hal itu telah kita sepakati bersama.

Pada dasarnya indonesia telah melakukan militerisasi dakwah mandiri, yaitu di masa awal masuknya
islam kenegeri ini. Tetapi hasilnya telah berhasil dihancurkan oleh penjajah. Maka tanggung jawab itu
ada di tangan kita semua. Militerisasi mandiri terlalu sulit untuk kita lakukan. Dimana pemerintah selalu
menutup celah celah yang bisa dimanfaatkan untuk hal itu. Maka pilihan jatuh kepada cara kedua, yaitu
islamisasikan perangkat militer yang ada. Baik melalui dakwah maupun perang intelijen.

Serial strategi ke 4

Kelemahan lembaga non militer

Islamisasi lembaga negara yang tidak memiliki kemandirian seperti lembaga esksekutif, yudikatif
ataupun legislatif tidak akan memberikan banyak harapan untuk umat islam. Sedangkan jika kita
mengislamisasikan lembaga yang memiliki keandirian seperti TNI, POLRI maka akan memberikan
harapan besar bagi umat islam.

Ketika islamisasi itu berhasil, maka akan terpola sebuah pola yang sangat baik. Yaitu tanggung jawab
pertahanan sebuah negara yang dihuni oleh mayoritas ummat islam adalah ummat islam itu sendiri.
Lembaga negara yang lain tidak akan bisa menusiknya. Karena mereka tidak akan memiliki alasan untuk
menghambat ummat islam, Terutama para kader dakwah yang telah mengikuti kajian kajian aqidah dari
mendominasi TNI.

Lambat laun TNI akan berubah fungsi dari lembaga yang selalu menghambat pergerakan kaum islamis
diberbagai bidang, menjadi lembaga yang akan mengawasi setiap pejabat dilingkar eksekutif, yudikatif
maupun legislatif yang akan mempersulit ummat islam.

Pada akhirnya, akan terjadi gesekan antara TNI dengan POLRI, Densus dan yang selainnya. Disinilah kita
akan memulai perjuangan bersenjata. Dengan begitu maka ummat islam tidak akan menjadi korban
keroyokan lembaga lembaga negara sebagaimana yang terjadi sekarang ini. Perang itu tidak akan
dimulai kecuali kaum non islamislah yang memulainya. Yaitu ketika mereka mengusik pergarakan kaum
islamis baik ditingkat masyarakat ataupun ditingkat pejabat negara lainnya.

Kemungkinan terislamisasikannya polri, BNPT dan BIN adalah sangat kecil. Padahal tingkat gangguan
yang mereka berikan untuk ummat islam sangatlah tinggi. Tetapi jalan keluarnya bukanlah dengan
membunuhi mereka satu persatu!!. Jalan keluarnya adalah dengan dengan menguasai lembaga negara
yang lebih bercelah dan menggebuk mereka dengannya. TNI lah yang memiliki kemungkinan itu.

Hal itu lebih baik ketimbang usaha ummat islam lembaga eksekutif maupun legislatif. Baik tingkat
kecamatan, kabupaten, provinsi maupun nasional. Karena walaupun kita telah menguasainya, kita tetap
belum bisa menghilangkan 2 hal. Yaitu; 1. Ancaman polri, densus, BIN dan BNPT terhadap program
ummat islam. Yang ke 2; pemilu. Dimana kerja keras ummat islam dalam mensukseskan paslon muslim,
juga pengawasan terhadap KPU, yang mana sangat membutuhkan tenaga dan dana yang besar akan
terulang setiap 5 tahun. Itupun tidak lepas dari kemungkinan dikalahkannya paslon muslim. Yang mana
kalau benar benar terjadi, maka akan menghancurkan program program dan hasil hasil yang berhasil di
torehkan ummat islam pada masa masa sebelumnya.

Oleh karenanya, usaha di bidang itu bisa kita kategorikan sebagai strategi jangka pendek.
Mensinergikannya dengan strategi jangka panjang dengan tetap menjaganya untuk tidak saling
bertabrakan.

SMK Media Teknologi 13 oktober 2017

Serial strategi 5

Koreksi pandangan terhadap strategi

Pergerakan sekelompok minoritas yang mengusung ide yang bertentangan dengan ide mayoritas
memiliki bermacam macam strategi. Bergantung dan ditentukan oleh situasi dan kondisi di sekitarnya.
Rasululullah saw dalam mensukseskan dakwah islam memiliki strategi yang mungkin sangat sulit untuk
kita ikuti. Hal itu dikarenakan kita tidak memiliki seorang yang mempunyai kepribadian yang sama atau
minimal mendekatinya. Dalam hal emosi, pengaruh, kewibawaan dan sifat sifat lainnya yang membuat
siapa yang ada di sekitarnya merasa kagum dan takjub terhadapnya. Tidak bisa dipungkiri, beliau tentu
memiliki khoshois nabawiy yang tidak kita miliki.

Para ulama hadits telah memaparkan dengan baik perjalanan dakwah islam sejak masa awal
pertumbuhannya di makkah. Pada fase makkah, ketika para pemegang kendali pemerintahan di makkah
masih sangat memusuhi dakwah rasulullah, beliau memilih strategi penyebaran secara sembunyi
sembunyi. Berdakwah kepada kerabat dan kaum lemah diantara masyarakat kota makkah. Hal ini
mungkin termasuk perkara yang mudah bagi kita, dimana orang orang yang tertindaslah yang paling
respek terhadap sebuah ide perubahan. Apalagi ide tersebut adalah wahyu ilahi yang di dukung dengan
mukjizat mukjizat yang membuatnya jauh berbeda dengan ide ide yang lain.

Setelah fase dakwah sirriyyah selama kurang lebih 3 tahun di makkah, rasulullah mengambil sebuah
manuver yang sangat menakjubkan. Hal inilah yang mungkin akan sulit untuk kita ikuti. Hanya dalam
waktu 9 tahun menyebarkan dakwah ke tengah tengah manusia. Melalui seruan, ajakan, peringatan
kepada orang orang dan pengiriman dai dai ke berbagai tempat. Beliau mampu mengadakan sebuah
peistiwa besar yang sangat penting. Yaitu peristiwa baiat aqabah 1 dan 2. Yang berakhir dengan
berdirinya negara islam di Madinah. Lengkap dengan perangkat ekonomi, militer dan SDMnya. Tanpa
peperangan, intimidasi, kekerasan atau hal negatif apapun. Padahal belum pernah beliau sekalipun
menginjakkan kakinya di madinah. Kecuali sebelum masa kenabian. Hal ini mungkin belum pernah
terjadi kecuali pada diri beliau saw.

Kalaulah kejadian seperti itu pernah terulang dalam rentang waktu antara masa khulafaurrasyidin
sampai masa masa kejayaan islam, tentu hal itu tidak lepas dari keberadaan basis atau daulah islamiyyah
yang telah ada. Padahal yang dilakukan oleh rasulullah lebih dari itu semua. Dimana saat peristiwa baiat
aqabah 1 dan 2 terjadi, beliau belum memiliki representasi nyata dari ajaran yang beliau bawa kecuali
segerombolan kecil orang orang lemah yang tertindas di kota makkah. Hanya sebagian kecil yang berasal
dari kalangan terpandang seperti abu bakar ra.
Maka bagaimana mungkin rasulullah mampu meyakinkan para petinggi dari para pemegang kendali
kekuasaan di provinsi lain? Yang notabene telah memiliki kemantapan dalam berbagai bidang?. Saya
berpendapat, bahwa hal itu bisa terjadi karena representasi dari ajaran beliau sudahlah ada. Yaitu
pribadi beliau saw. Dimana orang orang pada saat itu mungkin berpikir bahwa tidak mungkin seorang
seperti muhammad berniat buruk terhadap dirinya dan kaumnya. Bahkan mereka tidak mampu
mendebat prasangka itu, padahal prasangka itu muncul dari diri mereka sendiri. Oleh karena itu beliau
tidak perlu membuktikan kehebatan kehebatan ajarannya melalui fakta fakta dan bukti bukti sejarah.
Karena beliau memang tidak memilikinya.

Ringkasnya adalah bahwa pribadi beliau lebih dari cukup untuk membuktikan ketinggian ajaran ajaran
beliau dan sangat bisa untuk meyakinkan para penguasa di sekelilingnya agar mendukung dakwahnya.

Mungkin akan ada di pikiran kita sedikit pertanyaan. Apakah kita akan mengganti strategi yang telah di
tetapkan oleh rasulullah dimasa awal dakwahnya dengan tidak menerapkannya untuk masa sekarang?
Maka kita jawab, ya kita akan menggantinya. Apakah hal itu dibolehkan? Ya dibolehkan. Bukankah hal
itu justeru lebih mengarah kepada anggapan bahwa rasulullah telah gagal dalam dakwahnya? (karena
islam adalah agama yang syumul maka tidak di berbolehkan melakukan sesuatu dalam agama yang tidak
ada landasannya dalam alquran dan assunnah). Maka kita jawab; sangkaan seperti itu adalah hal yang
keliru. Kenapa? Karena rasululloh tidaklah membatasi strategi atau yang bisa kita katakan sebagai fokus
ummat islam pada setiap masa pada strategi/fokus tertentu!.

Hal itu terbukti dengan apa yang dilakukan oleh khulafaurrasyidin dalam pemerintahannya masing
masing yang berbeda beda. Abu bakar memfokuskan kaum muslimin kepada peperangan melawan
orang orang murtad. Umar memfokuskan kepada futuhaat islamiyyah. Utsman kepada pemeliharaan al
quran. Ali kepada pemberontakan dalam negeri. Semua memiliki fokusnya masing masing. Dan hal itu
adalah di perbolehkan. Maka fokus dan strategi kita pun bisa dirubah sesuai dengan situasi dan kondisi.

Tajur halang 13 oktober 2017

Kenyataan kita

Merumuskan inti permasalahan bangsa indonesia memang bukan perkara yang mudah. Sejak pertama
berdirinya negara ini, rakyat indonesia memang belum memiliki 1 spirit yang sama dan di sepakati
secara total. Kaum kristen selalu bergerak dengan missionarisnya, ummat hindu dan budha dengan
prinsip pagannya, ummat islam dengan prinsip laailaahaillallahnya. Sedangkan kaum nasionalis yang di
dominasi orang orang sekuler pun tidak berhenti dengan program programnya.

Intinya, negara ini belum memiliki pemilik yang pasti. Tentu yang saya maksud adalah pemilik NKRI,
bukan indonesia secara teritorialnya. Di masa awal kemerdekaan, permasalahan itu dapat dengan
mudah diredam. Yaitu pertentangan prinsip prinsip fundamental yang ada di tengah masyarakat
indonesia. Karena disaat itu hampir semua golongan masyarakat indonesia hanya menginginkan 1 hal.
Yaitu pemerintahan sendiri. Walaupun kalangan kristen mendapat perlakuan lebih istimewa oleh
penjajah daripada kalangan islam, tetap saja mereka tidak menginginkan keberadaan penjajah di tanah
airnya.

Sukarno paling getol dalam menyatukan langkah itu, persatuan sementara. Demi perut dan
kesejahteraan. Permasalahan mulai muncul ketika nostalgia masa menuju kemerdekaan semakin
menjauh. Dengan sendirinya rumusan rumusan dasar “undang undang darurat” semakin menunjukkan
kelemahannya. Kenapa? Karena rumusan itu memang tidak pernah di setujui sepenuh hati, jiwa dan
raga untuk menjadi penengah dari prinsip prinsip fundamental yang saling bertentangan di tengah
masyarakat. Kita menyetujuinya hanya untuk mencegah kembalinya penjajah ke negeri kita.

Kaum sekuler mendapat momentum terbaiknya. Dengan spirit “bhinneka tunggal ika” mereka
dengungkan di mana mana. Padahal, baik islam, kristen maupun hindu tidak pernah mengakui
keberadaan “persamaan” yang mengharuskan mereka bersatu. Kaum sekuler tidaklah mempunyai
landasan yang kuat di tengah masyarakat. Bertumpu pada kenangan dan trauma masa lalu adalah hal
yang sangat lemah. Karena bagaimanapun juga, kenangan masa lalu tidak bisa memunculkan spirit
persatuan yang mampu menjawab tantangan di masa depan.

Lantas bagaimanakah respon ummat islam menyikapi permasalahan ini? Mau tidak mau, ummat islam
harus menyadari bahwa NKRI bukanhlah hanya milik ummat islam. Hal itu sebagai hasil dari persatuan
darurat dimasa perang kemerdekaan. Berupa keinginan berbagai golongan untuk mengusir penjajah.
Bagaimanapun juga, orang orang sekuler, budha dan kristen merasa berhak untuk memiliki bagian
didalam NKRI. Hal hal apa sajakah yang perlu di koreksi dari rakyat muslim? 1. Dukungan terhadap NKRI.
NKRI sejak pertama memang didirikan atas dasar “menyamakan golongan golongan yang ada untuk
bernaung dalam satu atap”. Dasar itu adalah NKRI itu sendiri. Itulah sebabnya kita tidak bisa merubah
dasar itu. Karena jika kita merubahnya maka kita telah membubarkan NKRI yang berdiri tanggal 17
agustus ini. Peristiwa jakarta charter dan 18 agustus adalah perjanjian kita dengan rakyat semuanya.
Bagaimanapunjuga kita telah menyetujui perjanjian itu. Oleh karenanya, kita tidak bisa menjadikannya
sebagai dasar untuk menuntut kekuasaan bagi kaum muslimin terhadap NKRI secara total.

Kita harus paham betul bahwa target tertinggi yang harus kita capai adalah “menjadikan kaum muslimin
tidak berjuang di tanah sendiri”!!. Yaitu tidak berjuang untuk membela aqidah, syariat serta
kehormatannya di tanah sendiri!!. Tetapi memperjuangkannya di perbatasan negerinya, di medan
tsughur dan di darul kuffar.

Apakah kita harus menarik dukungan kita terhadap NKRI? Ya, karena jika tidak, maka selamanya kita
akan berjuang di tanah kita sendiri!!. Berjuang untuk apa? Untuk merubah peristiwa 18 agustus dan
meralat persetujuan kita terhadapnya. Apakah hal itu mungkin terjadi? Tentu tidak. Karena kalau
perjuangan itu berhasil, berarti kita telah membubarkan NKRI. Lantas apa faidah siapa yang menolak
untuk menarik dukungan terhadap NKRI?.

Bagaimanakah langkah langkah penarikan dukungan kita terhadap NKRI? 1. Mendominasi pemerintahan
NKRI. Yang ke 2. Tidak mengganggu setiap usaha untuk membubarkan NKRI. Sebagaimana yang telah
kami jelaskan pada bab serial strategi.

Koreksi ke 2. Tidak berkoalisi dengan apapun yang bertentangan dengan islam dalam perjuangan
pembubaran NKRI. Hal ini sebagaimana yang telah di jelaskan di awal. Yaitu mencegah tumbuhnya rasa
memiliki dari berbagai golongan di luar kaum muslimin. Hal ini juga dalam rangka mengambil pelajaran
dari peristiwa tawanan perang badar. Karena begituh sunnatullahnya. Dimana sebuah negara yang baru
berdiri tidak boleh melakukan apapun atas dasar lemah lembut kecuali jika negara itu telah kuat, maka
boleh.

Koreksi ke 3. Menjadikan islam di atas segalanya. Rasulullah di masa hijrah membuat sebuah keputusan
yang sangat berani. Yaitu mewajibkan kaum muslimin untuk mendahulukan salamatul aqidah dari harta
dan sumber daya alam dan segalanya. Walaupun disaat itu kaum muslimin bisa berkilah dengan berkata
“kami tidak akan meninggalkan harta kami, karena harta itu akan kami gunakan untuk kepentingan fi
sabilillah!!”. Kenapa para sahabat tidak melakukannya? Karena mereka mengetahui bahwa islam di atas
segalanya!!.

Oleh karena itu, pandangan bahwa mendahulukan persatuan dengan berbagai golongan di luar islam
dari salamatul aqidah, berupa tidak mengindahkan kewajiban tahkim bi syar’illah dengan alasan
“menyakiti hati teman teman seperjuangan yang berbeda golongan” atau takut dilanda kemiskinan atau
takut terhadap penjajah adalah tidak boleh. Ingat bahwa perjanjian rasululloh dengan yahudi madinah
adalah perjanjian yang mengukuhkan eksistensi negara madinah!!. Bukan meleburkan diri dan berusaha
hidup dalam satu atap demi menghalau serangan quraisy dan koalisinya. Maka bukan jalan keluar ketika
kita menjadikan NKRI sebagai jawaban atas ancaman penjajah.

Sedikit catatan tambahan, maksud dari pembubaran NKRI bukanlah membubarkannya secara
serampangan. Sehingga menyebabkan penjajah memanfaatkan kondisi tersebut untuk kembali
melakukan penjajahan. Pada intinya adalah agar pondasi pondasi kaum pluralis di negeri ini mampu di
hancurkan. Lalu di ganti dengan pondasi laailaahaillallah dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.

6 november 2017

Filsafat persatuan

َ‫عدو ِإ اال أالمتاقِين‬


َ ‫أاألَخِ االء يَ أو َمئِذ بَ أعضه أم ِلبَعأض‬
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-
orang yang bertakwa. Qs az zukhruf, 67.

Persatuan yang abadi adalah persatuan yang dibangun diatas dasar kesamaan persepsi. Persepsi
terhadap sesuatu yang sangat vital. Yaitu definisi kebenaran. Sedangkan antara kebenaran dan
kesalahan adalah 2 hal yang tidak bisa di satukan.

Sedangkan persatuan yang didengungkan kaum sekuler berupa “kebhinnekaan”dan yang semisalnya
adalah persatuan semu. Perbedaan ras, suku, atau warna kulit memang tidak dipermasalahkan dalam ke
“bhinnekaan”. Tetapi yang tidak bisa diterima akal adalah ketika “kebhinnekaan” juga tidak
mempermasalahkan perbedaan definisi kebenaran!!. Coba kita pikirkan, apakah definisi kebenaran yang
diberikan NKRI? Apakah kebenaran itu adalah sesuatu yang tidak bertentangan dengan UUD? Lantas
ketika kita berpindah ke amerika apakah definisi kebenaran juga ikut berubah? Kebenaran macam apa
yang memiliki banyak wajah seperti itu!!?.

Mari kita pikirkan bersama, apakah hasil dari persatuan yang berusaha mempersatukan perbedaan
definisi kebenaran? Persatuan itu adalah salah!!. Kenapa? Karena selamanya, kebenaran adalah lawan
kesalahan dan kesalahan adalah lawan kebenaran.

Bogor 6 november 2017

Kritik wawasan nusntara


Kebenaran adalah suatu hal yang sangat dibutuhkan manusia. Lebih dibutuhkan dari oksigen, harta dan
nyawa manusia. Kita semua mengakui bahwa hanya kebenaranlah yang berhak untuk kita bela.
Sedangkan kesalahan, kita semua pasti mengetahui buruknya membela kesalahan itu.

Oleh karenanya, definisi kebenaran sangat di butuhkan. Karena dengannyalah kita bisa mengetahui
kebenaran. Ketika kenyataan manusia tidak hanya memiliki satu definisi kebenaran, padahal sesuatu
yang bertentangan dengan definisi kebenaran adalah kesalahan. Sementara sesuatu jika dilihat dari 2
sisi, yaitu sisi definisi kebenaran dan sisi yang bertentangan dengan definisi kebenaran tersebut. Maka,
tidak akan menghasilkan sesuatu yang sama!. Padahal, definisi kebenaran itu akan kita gunakan sebagai
tolok ukur atas segala hal yang ada di sekitar kita!!. Maka apakah hasil dari persatuan yang mempunyai
definisi kebenaran lebih dari satu? Ya, tidak akan menghasilkan apapun kecuali perdebatan untuk
menentukan suatu persepsi!!. Impian kedamaian tidak akan terwujud. Karena kehidupan bernegara kita
akan dipenuhi perdebatan untuk menentukan suatu hal!!.

Apakah wawasan nusantara mampu menjawab permasalahan ini? Hanya ada 2 kemungkinan, yaitu;
apakah wawasan nusantara adalah suatu definisi kebenaran? Atau dia hanya suatu strategi untuk
menyatukan persepsi?. Jika dia adalah sebagaimana yang pertama, maka perlu dibuktikan pengakuan itu
melalui suatu penelitian yang detail dan jujur. Dengannya kita bisa mengetahui benar atau tidaknya
pengakuan tersebut. Kalau dia adalah sebagaimana yang ke 2, maka, dia harus ditimbang dalam definisi
kebenaran yang kita miliki. Apakah sesuai atau tidak. Jika sesuai, maka dia berhak untuk mendapatkan
pembelaan. Tetapi jika sebaliknya, maka umur kita lebih berharga dari membela sesuatu yang salah.

Jika wasantara tidak bisa membuktikan pengakuannya, dan juga tidak sesuai dengan definisi kebenaran
yang kita miliki, maka impian kedamaian dalam kemajemukan persatuan ini hanya akan menjadi angan
angan yang tidak akan pernah tercapai. Bahkan yang terjadi adalah yang sebaliknya. Kekisruhan dan
perdebatan yang tiada henti.

Bogor 13 november 2017

Jiwa harimau

Jika kau bertanya…

Tentang cinta kami pada negeri ini….

Kamikan menjawabnya……..

Apakah seekor harimau tak cinta pada rimbanya?....

Rimba yang telah membesarkan dirinya…

Segar airnya telah melindunginyya dari dahaga…

Rimbunan pepohonannya telah menaunginya…..

Maka kujawab, kami cinta pada rimba kami….

Kami percaya padanya…


Dia memberitahu kami…..

Dan bercerita….

Untaian kalimat hatinya…..

Kulihat……

Seekor harimau yang perkasa…

Sekarang menjadi seekor pesakitan….

Aumannya tak lagi menggelegar penuh wibawa…..

Mahkota raja rimba tlah jatuh dari kepalanya….

Para pemburu mengkrangkengnya dalam jeruji penjara…

Rimbanya sekarang bukan lagi belantara hutan…

melainkan tembok tembok buatan….

Mereka menipunya…!!!!

Jargon penjara bagai istana…

Jerujinya sanggup melindunginya dari mara bahaya…

Hidangan lezat terbentang di matanya…

Padahal tak ubahnya,..sebagai pesakitan yang terpenjara…

aku ingin dikau kembali menjadi raja hutan…

Walau tembok ini tinggi menjulang……

Walau tulngkmu tak sekeras jeruji itu….

Harus kau terjang ia…

Terkamlah ia…..

Dan aku katakan…

Bahwa sang raja hutan belumlah mati….

Dan pasti…

Ummat islam kan kembali….

Koreksi islam terhadap pedoman pengamalan dan penghayatan pancasila


P4 adalah tafsiran resmi milik pemerintah terhadap falsafah pancasila yang menafikan penafsiran
penafsiran lainnya. Digunakan pada masa pemerintahan orde baru.

Koreksi pertama.

Sila ke1 pada butir ke 2

Manusia indonesia percaya dan takwa terhadap tuhan yang maha esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing masing menurut kemanusiaan yang adil dan beradab.

- Tafsiran ini memuat tentang prinsip pluralisme agama. Menafikan dan membatalkan firman
allah SWT di surat ali imran { ( 19 ) Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. }

- Tafsiran ini juga memuat paham bahwa prinsip “kemanusiaan yang adil dan beradab” di atas
segala galanya. Mereka akan menimbang semua ajaran ajaran islam dengan prinsip itu. Padahal islam
adalah agama yang paling adil diturunkan oleh allah al hakim {yang maha adil}untuk memutuskan
perkara yang di perselisihkan manusia. Allah SWT berfirman dalam surat al ahzab yang artinya {( 36 )
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila
Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain)
tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah
sesat, sesat yang nyata.}

Koreksi ke 2

Sila ke 2 Butir kelima

Agama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa adalah masalah yang menyangkut hubungan
pribadi manusia dengan tuhan yang maha esa yang diyakini dan dipercayainya.

-butir ke 5 ini memberi tahu kita bahwa sekulerisme adalah prinsip negara. Hal itu sangat bertentanga
dengan firman allah yang mengharamkan pemisahan antara agama dan negara. Seperti firmannya
dalam surat annisa yang artinya { ( 59 ) Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Seharusnnya ayat ini menjadi landasan dari kemenkumham, karena hukum dan peradilan adalah hak
allah SWT.

Juga firmannya dalam surat al anfal yang artinya{( 60 ) Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka
kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang
dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka
yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya} seharunya ayat ini menjadi landasan
dalam kemenhan. Karena hal itu telah diatur oleh allah SWT.

Dan juga firman allah SWT di surat al baqarah yng artinya {( 276 ) Allah memusnahkan riba dan
menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu
berbuat dosa.} yang seharusnya menjadi landasan bagi kemenkeu dan BI.
Begitu juga firman allah SWT di surat abasa yang artinya {( 24 ) maka hendaklah manusia itu
memperhatikan makanannya.} masalah gizi dan kesehatan telah diatur oleh allah SWT. Dab seharusnya
ayat itu menjadi landasan bagi kemenkes.

Bahkan dalam masalah pendidikan dan kebudayan dalam hal itu kemendikbud allah telah mengatur nya
melalui firmannya di surat al alaq {( 1 ) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
dan juga dalam surat attaubah yang artinya {119 ) Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada
Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.} dan juga sabda rasulullah SAW ‫أفشوا السالم‬
‫“ بينكم‬sebarkanlah salam diantara kalian” ‫“ تهادوا تحابوا‬saling memberi hadiahkanlah kalian niscaya kalian
akan saling mencintai” itulah budaya salam dan budaya saling memberi yang harus terus menjadi
budaya.

Dalam masalah kelautan allah SWT berfirman dalam surat annahl yang artinya {( 14 ) Dan Dialah, Allah
yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan),
dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar
padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.}itulah
yang harus menjadi pedoman bagi kementan.

Koreksi ke 3

Sila ke 2 butir ke 2

Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi manusia tanpa membedakan suku,
keturunan, agama kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

-Penafsiran ini membatalkan firman allah SWT tentang orang orang kafir dalam surat al hajj yang
artinya{ Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya.
Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.}

Juga firmanya dalam surat shaad yang artinya {( 28 ) Patutkah Kami menganggap orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka
bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang
berbuat maksiat?}

Dan pada surat al muthaffifin yang artinya{ ( 35 ) Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang
Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir)?}

Koreksi ke 4

Sila ke 3 butir ke 1

Mampu menempatkan persatuan kesatuan serta kepentingan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan.

-penafsiran inilah yang menghancurkan persatuan kaum muslimin,penafsiran yang meruntuhkan


benteng terkuat umat islam yaitu aqidah al wala wal baro’ yang disebut sebagai ‫ أوثق عرى اٌإليمان‬tali iman
yang paling kuat, hal itu sangatbertentangan dengan firman allah SWT

At taubah : ( 71 ) Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah)
menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah
dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya.
Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Almaidah : ( 57 ) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-
orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang
telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah
kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.

Al mumtahanah ; ( 1 ) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan
musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita
Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran
yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada
Allah, Tuhanmu.

Koreksi ke 4

Sila ke 4 butir ke 1

Sebagai warga negara dan warga masyarakat setiap manusia indonesia kedudukan kewajiban yang
sama

Sama dengan sila ke 2 butir ke 2.

Catatan……

Harus kita bedakan antara pancasila dan P4,karena pancasila di hukumi berdasarkan penafsirannya.
Sila ke 5 adalah sila yang benar dan sesuai prinsip islam jika di tafsirkan dengan penafsiran P4. Jika
penafsirannya berbeda maka hukumnya akan berbeda. Dan juga bergantung pada ta’rif keadilan dalam
sila itu apakah sesuai dengan islam atau tidak.

‫تم بحمد هللا وهللا أعلم بالصواب‬


4-15-2017 pukul 05:08

Demokrasi Pancasila

Pembahasaan tentang demokrasi dan pancasila telah berlalu dengan kesimpulan yaitu, demokrasi
liberal dengan prinsip suara rakyat adalah suara tuhan adalah sistem dan pemikiran yang sangat
bertentangan dengan islam yang berprinsip ‫“ ”"الحق من ربك‬kebenaran adalah yang datang dari sisi
rabbmu.” Dan pancasila dengan kesimpulan bahwa,

1. Kebohongan kaum nasionalis sekuler yang mengatakan bahwa pancasila sekarang adalah
falsafah dan prinsip hidup bangsa indonesia, padahal 80% penduduk indonesia adalah muslim dan
pancasila yang mereka inginkan adalah yang terdapat kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariat
islam.”

2. Bahwa pancasila yang ada sekarang adalah prinsip-prinsip yang tidak bisa dipakai kecuali
didampingi dengan pedoman, sedangkan pedoman tersebut selalu berubah ubah tergantung pada siapa
yang memerintah. Maka hukum hukum dari pancasila menurut islam adalah tergantung pada
pedomannya. Jika pedomannya semua selaras dengan syariat islam maka wajib diikuti. Tetapi kika
sebaliknya maka haram diikuti.
Maka kesimpulan dari demokrasi pancasila adalah bergantung pada pedoman pengamalan yang
berlaku. Tentu dengan pengertian bahwa demokrasi pancasila adalah demokrasi yang terbatas dan tidak
boleh menabrak prinsip prinsip pancasila bukan demokrasi liberal yang bebas tanpa batasan.

Tanpa tanggal dan bulan, 2017

Problematika SEPILISme

Kenyataan kaum muslimin indonesia memang mempunyai problem yang berbeda dengan kaum
muslimin di tempat lain. Jika kita meneliti dengan jeli, kita akan menemukan beberapa poin yang
menjadi sumber permasalahan. Tetapi sebelumnya, kita akan menyebutkan tentang permasalahan
tersebut secara global. Lalu mengerecut ke tahap demi tahap kepada sumber permasalahannya. 1. Tidak
berjalannya syariat islam secara keseluruhan. Hal ini sebagaimana yang telah kita ketahui bersama,
dimana norma agama berada di bawah norma hukum negara. Kemudian permasalahannya mengerucut
kepada penyebabnya. Yaitu persamaan agama agama di depan hukum negara. Kemudian mengerucut
kepada permasalahan berikutnya. Yaitu semboyan bhinneka tunggal ika. Yang selalu di gunakan untuk
meredam pergolakan antar agama.

Disadari atau tidak, selama persatuan masih di pertahankan, maka selama itu pula kita belum bisa
menjiwai laailahaillallah secara total. Bukankah laailahaillallah meniadakan persamaan?.

Allah swt berfirman, “Tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni jannah;
penghuni-penghuni jannah itulah orang-orang yang beruntung”.(al hasyr, 20)

Dan juga firman allah, “ Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami
menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat?”.(shaad, 28).

Allah swt juga berfirman dalam surat muhammad pada ayat ke 1 dan 2, “Orang-orang yang kafir dan
menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka. Dan orang-
orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan
itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki
keadaan mereka”.

Apakah jika persatuan ini berarti juga merusak sarana dakwah tauhid?, tidak, karena yang kita
permasalahkan adalah “asas persamaannya”. Kalau dia lebih condong kepada islam dan prinsip tauhid
(asas persatuannya), maka sama sekali tidak ada jalan bagi kita untuk mengusiknya. Jika dia lebih
condong kepada millatul kufr, maka sama sekali tidak ada jalan bagi kita untuk mempertahankannya.
Atau jika dia adalah “persamaan” tidak berpihak kepada apapun, maka sama, yaitu tidak boleh di
pertahankan. Kenapa? Karena persamaan itu adalah termasuk millatul kufr yang bertentangan dengan
tauhid.

Hukum negara memang tidak memandang islam sebagai sebuah ajaran yang salah, dan tidak pula
membenarkan agama agama yang lain seperti kristen atau budha. Tetapi menyerahkan hal itu kepada
individu warga negara. Kekuasaan hukum negara justeru berpusat pada pengaturan kedudukan agama
agama itu di depan hukum negara. Dimana hukum negara tidak membedakan antara tauhid, trinitas
atau pagan. Jadi, kaum muslimin, kristen atau budha memiliki kedudukan yang sama di depan hukum
negara!!.
Persamaan itu memang tidak begitu bertentangan dengan tauhidullah ketika diterapkan pada perkara
yang dibolehkan. Tetapi hal itu menjadi sangat bertenangan ketika di terapkan pada” sumber dari segala
sumber hukum” di indonesia. Oleh karenanya semua yang lahir dari “sumber dari segala sumber
hukum” itu hanya memiliki 1 kemungkinan, yaitu mengandung “asas persamaan”. Inilah pelanggaran
syariat yang terbesar!.

Sebenarnya, pembahasan hal ini adalah sisi lain dari kewajiban tahkim bi syar’illah. Karena pelanggaran
dari penerapan “asas persamaan agama agama” bisa diselaraskan dengan tauhidullah hanya melalui
penerapan prinsip laailaahaillallah sebagai sumber dari segala sumber hukum. Dua sisi yaitu, fadhu ‘ain
berhukum dengan alqur’an dan assunnah. Yang ke 2, sisi keharaman. Yaitu haramnya menjadikan asas
persamaan agama agama sebagai dasar dalam bernegara.

Usaha ummat islam untuk menghilangkan asas persamaan itu kandas pada tanggal 18 agustus 1945.
Tetapi sisa sisa usaha itu masih tersisa sedikit hingga kini, yaitu ketuhanan yang maha esa. Sangat
disayangkan, di mana prinsip KYME, justeru menjadi penghambat ummat islam yang datang setelahnya.
Kenapa? Karena kenyataannya, setelah peristiwa 18 agustus, KYME seolah tidak memberikan efek
apapun kepada ummat islam. “Penyalah-tafsiran” pancasila sangat mudah terjadi, dan ummat islam
tidak bisa mengandalkan KYME untuk mencegah hal itu. Disisi lain usaha ummat islam untuk
menghukumi pancasila sebagai prinsip yang bertentangan dengan aqidah tauhid, selalu menimbulkan
pro dan kontra. Hal itu tidak lain karena keberadaan KYME juga masih dipandang sebagai warisan
perjuangan yang harus di jaga.

Asas persamaan itu bahkan bisa menjadi pembatal keislaman kita, karena ia termasuk perkara istihzaa’
bid diin pengingkaran terhadap syumuliyyatul islam dan merusak aqidatul wala’ wal baro’. Bahkan
termasuk dalam perkara mengganti agama.

Kenyataan bahwa usaha kita belum mampu untuk menjadikan ummat islam memusuhi sekulerisme dan
pluralisme sebagaimana permusuhan mereka terhadap yahudi dan kristen. Bahkan sangat disayangkan
ketika penyeru sekuleisme justeru orang islam sendiri.

Pluralisme dan sekulerisme di neger ini begitu terselubung. Hal itu karena jargon “sepilis” di ganti
dengan nasionalisme, bhinneka dan persatuan bangsa. Ini harus menjadi PR besar ummat islam. Yaitu
ghorsul aqiidah, penanaman aqidah dan penjelasan tentang kufurnya SEPILIS. Penjelasan tentang sepilis
tidak boleh mengambang dengan hanya teori teori tanpa wujudnya secara nyata di lingkungan kita.
Perlu diketahui, dalam pendidikan, terutama dalam hal belajar dan mengajar aqidah, tidak boleh ditutup
tutupi karena alasan keamanan atau sebagainya. Karena hal itu justeru malah memberikan mereka
pemahaman yang salah tentang sepilis. Tetapi boleh dengan memberikan catatan atau peringatan
tentang keadaan yang sedang menimpa kaum muslimin di negeri ini. Memberikan kepada mereka
tentang wacana wacana strategi ummat islam dalam merealisasikan aqidahnya. Tidak tepat ketika kita
memberikan peringatan atau catatan, tanpa menjelaskan secara terperinci tentang aqidah tauhid. Hal
itu sebagaimana yang telah kami jelaskan, akan menimbulkan kesalahpahaman tetang tauhidullah.

Bogor 18 november 2017

Pembatal pembatal keislaman yang ada dalam “SEPILISme” di indonesia

1. Pelanggaran terhadap prinsip al wala’ wal baro’.


Allah swt berfirman, dalam surat al maidah ayat 51 yang sangat terkenal,

“Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu
termasuk golongan mereka.”

Yaitu gambarannya secara nyata seperti memberikan hak yang sama kepada non muslim dalam berbagai
hal, seperti; pemerintahan, kehakiman, intelijen dan lainnya. Hal itu tentu akan banyak membantu
penyebaran keyakinan rusak mereka di tengah kaum muslimin, dan itu termasuk dalam tawalli yang
sangat diharamkan.

2. Mengingkari syumuliyyatul islam.

Diantara hal hal yang di atur oleh syariat islam adalah kehidupan bernegara. Oleh karenanya jika negara
tidak diatur oleh syariat, maka akan banyak ayat ayat hukum yang tidak bisa diterapakan. Contoh seperti
kehakiman. Padahal allah swt berfirman;

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang
diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim
kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud
menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.” (an nisa, 60).

“Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain
Dia. Itulah agama yang lurus,” (yusuf, 40).

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila
Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain)
tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah
sesat, sesat yang nyata.”(al ahzab,36).

Begitu pula jihad, jizyah, hudud dan yang terbesar adalah menjadikan al quran sebagai sumber dari
segala sumber hukum negara.

3. Istihzaa’ biddin (memperolok agama).

Diantara sifat sifat yang sangat menonjol dalam diri orang orang yang terjangkiti virus SEPILISme adalah
menganggap perkara agama sebagai hal kecil yang bisa dijadikan senda gurau dan permainan. Hingga
banyak dari mereka yang lebih mendahulukan kepentingan pribadi dan dunianya dari pada aqidah
tauhidnya. Padahal allah swt telah berkata ;

“Katakanlah: “jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta


kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang
kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka
tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang fasik”. (attaubah 24).

Jika mereka merasa bahwa hal sepeti itu adalah hal kecil yang tidak perlu di pedulikan, maka
mereka telah masuk dalam perkara istihzaa’ biddin sebagaimana yang allah katakan;
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan
manjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah:
“Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?”. (attaubah,65).

4. Mengganti agama.

Allah swt berkata; “ Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam
kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah
penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”. (albaqoroh,217).

Meyakini persamaan agama agama adalah mengganti dasar agama islam sendiri. Yaitu aqidah
tauhid. Oleh karenanya siapa saja yang meyakini tauhidullah, lantas menggantinya dengan selainnya,
maka dia telah melakukan apa yang allah gambarkan dalam ayat diatas.

Wallahu a’lam bisshowab, bogor 23 november 2017

Menuju jiwa merdeka

Kali ini kita akan membicarakan tentang tahapan tahapan seorang manusia menuju
manusia merdeka. Atau jika manusia manusia itu berjumlah banyak, maka bisa kita katakan sebagai
“menuju masyarakat merdeka”.

1. Kesadaran

Tingkatan ini adalah tingkatan pertama yang harus dilalui oleh sebuah masyarakat menuju
derajat manusia merdeka. Tapa kesadaran, seseorang akan tetap dalam keadaannya. Yaitu masyarakat
yang tidak peduli dengan apa, kenapa dan bagaimananya kehidupn ini. Mereka seakan makhluk hidup
yang tak hidup, dan hampir tidak memiliki perbedaan dengan para hewan.

Gambaran pribadi atau masyarakat yang tidak memiliki kesadaran banyak terjadi di sekitar kita.
Umumnya terjadi disbabkan oleh ulah tangan penjajah. Terutama masyarakat yang tumbuh setelah para
penjajah itu berhasil menguasai negeri dan tanah airnya. Hal itu tdak terlepas dari upaya upaya mereka
untuk menjadikan generasi yang terlahir dari masyarakat terjajah sebagai alat yang akan di gunakan
untuk melayani kepentingan kepentingannya.

Pribadi yang tidak memiliki kesadaran tidak akan bermanfaat sama sekali. Karena hanya untuk
membuat mereka “bergerak” pun sangat membutuhkan tenaga dan energi. Tentu akan timbul
pertanyaan dari kita, apakah yang perlu disadarkan?, yang perlu kita sadarkan adalah semangat untuk
mencari kebenaran dan jujur terhadapnya. Semangat mencari kebenaran jika tidak di barengi dengan
kejujuran tidak akan memberikan faedah apa apa.

Kesadaran untuk mencari kebenaran dan jujur terhadapnya sangatlah penting. Karena dari
sanalah pergerakan sebuah masyarakat akan dimulai. Mereka akan mulai mencari “apa, bagaimana dan
kenapanya” kehidupan ini. Dari situlah kebenaran akan diperoleh, dari sifat jujur dan kritis.

Setelah kesadaran tumbuh, maka hanya butuh 2 kemungkinan, yaitu dia akan mendapatkan
kebenaran itu atau dia tidak mendapatkannya. Tetapi, jika dia selalu menggunakan kekriisannya dengan
jujur, maka pasti dia akan mendapatkannya. Yaitu kebenaran alquran dan kebenaran dienul islam.
Masa pencarian menuju kebenaran memang berbeda beda. Ada orang yang begitu mudah
untuk mengungkap kebohongan, dan dengan hal itu dia akan dengan mudah untuk membedakan mana
kebenaran dan mana kebohongan. Tetapi ada pula yang begitu lamban. Hingga membutuhkan orang
lain atau sarana lebih untuk menuntunnya agar menggunakan logikanya untuk mencari kebenaran.

Para penjajah sangat mewaspadai generas yang tumbuh dari 1, 2 generasi yang hidup di 2 masa,
yaitu masa ketika neegerinya belum terjajah dan masa ketika penjajah telah menguasai negerinya. Para
penjajah menyadari bahwa eksistensi penjajahan yang mereka lakukan akan ditentukan oleh
keberhasilan mereka untuk memotong “kesadaran” generasi ke 3. Jika mereka berhasil, maka
langgenglah kekuasaannya. Tetapi jika tidak, maka eksistensi mereka akan selalu terancam.

Penjajahan tidak akan sirna dari muka bumi ini kecuali dengan tauhidullah. Karena pada
dasarnya, laailaahaillallah adalah ,menyadari hak dan kewajiban seorang manusia. Dari situlah kita bisa
mengetahui mana yang benar dan mana ang salah. Mana yang harus dibela dan mana yang harus
dimusuhi. Jadi, laailaahaillallah adalah tempat bermulanya kesadaran. Jika seseorang telah mempelajari,
menelaah dan memahami laailaahaillallah, maka dia telah berdiri di landasan pacu, atau start dalam
proses kehidupan ini. Karena hidup tanpa kesadaran atau hidup tanpa memahami laailahaillallah adalah
hidup yang tidak memiliki harga. Hidup tanpa arah. Hidup yang tak ubahnya kematian.

2. Keinginan

Tahap berikutnya adalah keinginan. Terselesaikannya tahapan kesadaran dengan hasil yaitu,
mengetahui dan memahami seluk beluk laailaahaillallah harus diteruskan dengan tahapan berikutnya.
Yaitu keinginan. Dimana seseorang mulai merasa ingin selalu membicarakan laailahaillallah. Lebih
mementingkan sesuatu yang berhubungan dengan laailaahaillalah secara langsung. Dari yang lainnya.
Atau bahkan dia telah memandang laailaahaillallah sebagai solusi problematika hidup yang di alaminya.

Ketika dia berusaha mencocokkan antara lailaahaillallah dengan paham paham lainnya, dia akan
menari satu kesimpulan yang sama. Laailahaillallah tidaklah sama dengan itu semua!!.

Persaingan hidup, percaturan politik, pertarungan ambisi, perebutan pengaru dan kekayaan,
kemelut kehidupan terpampang di hadapannya setiap hari. Hal itu menuntutnya menggunakan
laailaahaillallah sebagai kacamata untuk melihat berbagai hal itu. Karena memang hanya dengan
kacamata itulah semuanya akan menjadi jelas. Dengan begitu jelas pula bagaimana kita harus
menapakinya.

3. Keyakinan

Hasil dari 2 tahapan yang telah lalu adalah, pribadi yang telah mengetahui, meneliti, memahami
dan menginginkan laailahaillallah sebagai jalan hidupnya. Sedangkan yang ke 3. Adalah keyakinan.
Tahapan ini juga harus diewati oleh sebuah masyarakat untuk menuju masyarakat merdeka.

Pada tahapan ini seseorang akan mengambil sebuah keputusan yang sangat menentukan. Yaitu
membenarkan kesadaran dan keinginannya, Dengan mengucapkan 2 kalimat syahadat. Saat itulah dia
mulai menjadi seorang muslim muwahhid.

Keyakinan terhadap laailaahaillallah membutuhkan 1 hal yang hanya dengannya kita bisa
mengambil manfaat dari kesaksian kita. Yaitu keperwiraan. Tanpa keperwiraan, pengkuan kita akan
menjadi pengakuan tanpa makna atau omong kosong belaka.
Disini akan bermula perjalanan kita dengan laailahaillallah, dimulai dengan ikrar kita untuk
mengucapkan asyhadu allailaahaillallah wa anna muhammadarrasulullah. Oleh karenanya semua
tahapan setelah ini adalah termasuk dalam kandungannya. Mari kita lihat kandungannya satu per satu.

Penjelasan‫الإله إال هللا محمد رسول هللا‬

Pembahasan pertama : ‫الإله إال هللا‬

1. Fungsi

Sebagai prakasema, sebagaimana yang di sebutkan di awal.

2.Rukunnya

Rukun atau tiang dari prakasema ada dua yaitu

1. naffyu atau meniadakan, maksudnya adalah meniadakan sesembahan,yaitu tidak ada sesembahan
yang berhak di sembah,terwakilkan melalui kalimat َ‫ال ِإ َٰلَه‬.
َ

2. Itsbaat atau penetapan, maksudnya adalah penetapan satu satunya sesembahan yang berhak untuk
disembah,yaitu allah,terwakili melalui kalimat ‫ االهللا‬.

Jadi arti dari ‫ ال اله اال هللا‬adalah ‫( ال معبود بحق إال هللا‬tiada sesembahan yang berhak untuk disembah kecuali
allah).

3.Syarat

Syarat dari prakasema ada 7 yaitu

1. ‫ الصدق‬jujur yang berarti meniadakan kedustaan terhadapnya ‫الكذب‬.

2. ‫ اإلنقياد‬yaitu melaksanakan hak hak nya.

3. ‫ العلم‬yaitu mengetahui yang berarti meniadakan kebodoh teradapnya.

4. ‫ اإلخالص‬ikhlas yang berarti meniadakan syirik.

5. ‫ اليقين‬yaqin yang berarti meniadakaan keraguan terhadapnya.

6. ‫ المحبة‬cinta yang berarti meniadakaan kebencian terhadapnya.

7. ‫ القبول‬menerima yang berarti meniadakan penolakan terhadapnya.

4.Konsekwensi

Konsekwensi dari prakasema laailaahillallah adalah

1.Iman, mencakup 6 hal:

1. Kepada allah 2. Kepada para nabi 3. Kepada kitab allah 4. Malaikat 5. Ketentuan baik dan buruk 6. Hari
akhirat (alam kubur, pertanyaan di alam kubur, hari kebangkitan, hari perhitungan/mizan, shirath,
haudh, jannah dan naar).
2. Islam, dengan 5 tiangnya:

1. Syahadatain 2. Sholat 3. Puasa 4. Zakat 5. Haji jika mampu.

3. Ihsan yaitu menyembah kepada allah seakan akan kita melihat nya, dan jika kita tidak melihatnya,
maka allah melihat kita.

4. Kufur terhadap thoghut

Thoghut adalah sesuatu yang merampas hak ketuhanan, dengan kata lain, thoghut hendak melakukan
penindasan dan perbudakan dengan cara menjadikan manusia sebagai budak dan hambanya. Mereka
ada banyak dan kepala kepala mereka ada lima yaitu:

1.Iblis

2.Pemimpin yang mengganti ketentuan ketentuan allah.

3.Seorang yang tidak berhukum kepada hukum allah.

4. Seseorang yang mengaku bahwa dia mempunyai pengetahuan tentang ilmu gaib.

5. Sesuatu yang di ibadahi selain allah dan dia ridho dengan hal itu.

5.Loyalitas [al wala’] terhadap para muwahhidin

6.Disloyalitas [Al baro’] terhadap kaafirin

Setelah kita mengetahui fungsi, rukun, arti, syarat dan konsekwensi dari laailaaha illallah, sekarang kita
akan berbicara tentang medan mana saja yang harus di terapkan di dalamnya prakasema
laailaahaillallah yaitu sebagai berikut:

5. Medan penerapannya.

1. Rubuubiyyah, artinya adalah kewajiban ketuhanan. Di antara kewajiban ketuhan (rabb) adalah
mengatur, menciptakan, mengayomi, memberi rizki, memberi aturan, memberi hukuman dan banyak
lainnya, dan semuanya telah di jelaskan di dalam al quran.

Yaitu kita harus mengakui bahwa hanya allah sajalah yang mengatur alam ini, yang menciptakan,
mengayomi, memberi rizki, memberi aturan, hukuman dll.

2. Uluuhiyyah, artinya adalah hak hak ketuhanan. Di antara hak hak ketuhanan adalah disembah, tidak
disekutukan, dimintai tolong, hukumnya di tegakkan, dzatnya di agungkan, di ingat kebesarannya,
ditatati semua perintahnya, di jauhi semua larangannya dan banyak lainnya, dan semuanya telah di
jelaskan di dalam al quran.

Yaitu kita harus mengakui bahwa hanya allah sajalah yang berhak di sembah, di taati, dimintai tolong,
dan hanya hukumnyalah yang diterapkan dan dipakai. Di sini bisa kita bagi hak itu menjadi 2, kewajiban
dari kita per individu, yaitu dalam perkatan, perasaan dan perbuatan. Yang ke 2, kewajiban sosial, yaitu
dalam setiap sendi kehidupan, militer, pendidikan, ekonomi, politik, pariwisata, olahraga, sains dan
teknologi dsb.
3. Al asma’ was shifat, artinya adalah nama nama dan sifat sifat ketuhanan. Diantara nama nama
ketuhanan adalah, allah, malikul muluk(raja di raja), dan di antara sifat sifat ketuhanan adalah, allathif
(maha lembut), al ‘afuw (maha memaafkan), al qawiyy (maha kuat) dan banyak lainnya,semua itu telah
di jelaskan dalam alquran.

Yaitu kita harus mengakui bahwa hanya allah sajalah yang maha lembut, yang maha memaafkan dan
yang maha kuat.

Tiga hal ini adalah medan yang mana harus diterapkan di dalamnya, tauhiidulloh. Dan hal itu tidak boleh
dikurangi sedikitpun, dan barang siapa yang menguranginya maka dia telah durhaka dan berbuat sangat
keji kepada dzat yang sangat mulia, allah SWT. Karena pengurangan itu adalah bentuk dari
pemberontakan terhadap struktur alam semesta, yaitu pencipta dan makhluk.

6. Pembatal prakasema

1. syirik akbar

1. Syirik tho’ah 2. Syirik irodah, niat dan qashd 3.syirik da’wah 4. Syirik mahabbah

2. Nifaq i’tiqodi

2. Membenci rasulullah atau sebagian ajaran yang di bawanya.

3. Mendustakan rasulullah atau sebagian ajaran yang di bawanya.

4. Gembira jika prakasema di rendahkan atau benci jika prakasema di tinggikan

5. Kufr yukhriju minal millah

1. Kufur takdzib 2. Kufur ibaa’ dan istikbar 3. Kufur i’roodh 4. Kufur dzann/ syak 5. Kufur nifaq

7. Sarana menuju pembatal prakasema

1. Syirik asghor/ khofiyy, contoh riya’ dan sum’ah.

2. Nifaq ‘amali, contoh ingkar janji, berbohong, curang, berkhianat terhadap amanah.

3. Kufur laa yukhrij minal millah, contoh kufur ni’mat

Pembahasan ke dua: ‫محمد رسول هللا‬

1.Rukunnya

1. meyakini bahwa muhammad adalah manusia biasa yang sama seperti kita.

2. meyakini bahwa perbedaan antara kita dan beliau adalah karena beliau telah di angkat menjadi
utusan allah.

2. Konsekwesinya

Mentaatinya dalam setiap perintahnya, membenarkan apa yang diberitakannya, menjauhi larangannya
dan tidak menyembah allah kecuali bila di syariatkan oleh nya, (al mutabaah), menjauhi hal hal baru
dalam ibadah dan mendahulukan perkataannya atas lainya.
-pembatal yang sering dilakukan

Pembatal prakasema laailaahaillallah ada banyak dan yang terbesar ada sepuluh

1.Syirik

-syirik dalam kecintaan.

-syirik dalam aturan dan hukum

-syirik ketaatan.

-dan lainnya, bisa dilihat di bab medan penerapan laailaahaillallah.

2.Siapa yang menjdikan antara dirinya dan allah penghubung.

3.Siapa yang tidak mengkafirkan orang kafir atau menyetujui jalan mereka

Orang kafir disini dibagi dua kelompok:

1.Kuffar ashli (orang kafir sejak lahir), siapa yang tidak mengkafirkannya maka kafir.

2.Kuffar almuntasibiin li millatil islam (orang kafir yang ber asal dari orang islam), maka wajib di
kafirkan,dan jika ada orang yang tidak mengkafirkannya maka dilihat apa sebabnya. Disini saya
menjelaskan tentang tiga sebab dan hukum pelakunya:

1. Anshoruhu (penolongnya), maka dia kafir.

2. Bodoh tentang keadaan orang kafir itu, maka tidak apa apa.

3. Orang yang menolak mengkafirkannya, mereka di bagi kepada dua golongan

1. Orang yang meyakini kekufurannya, tetapi tidak mengkafirkannya dengan suatu sebab, yaitu:

1. Orang yang lemah, maka tidak apa apa.

2. Mudahinun, orang yang tidak berterus terang karena takut maka, tidak boleh.

3. Orang yang meyakini kekufuran perbuatannya, tetapi tidak mengkafirkannya secara personal,
kecuali setelah jelas perkaranya, maka tidak di kafirkan.

4. orang yang berkeyakinan bahwa ada sebuah ajaran yang lebih sempurna atau lebih baik dari ajaran
atau petunjuk muhammad SAW.

5. siapa saja yang membenci sesuatu yang benar datang dari rasulullah walaupun dia mengerjakannya.

6. siapa saja yang mengolok olok sesuatu dari ajaran rasulullah atau adzabnya atau pahalanya.

7. melakukan sihir dan yang semacamnya.

8. membantu kaum kafir atas kaum muslimin.

9. siapa saja yang berkeyakinan bahwa ada seorang yang dibolehkan untuk keluar dari syariat rasulullah
SAW.
10. berpaling dari agama allah dengan tidak mempelajarinya dan tidak mengamalkannya.

Itulah 10 poin lambang pengkhianatan terhadap prinsip laailaahaillallah, yang tak mungkin bagi orang
yang memiliki jiwa perwira dan sifat kesetiaan untuk mengkhianatinya.

Bagaimana mungkin dia mengkhianatinya hanya karena takut akan ancaman keterasingan, penderitaan
dan permusuhan para pengusung ide ide penindasan.

Selain tauhid adalah penindasan

Setiap orang pasti mengetahui apa itu penindasan dan apa itu pemberontakan, pada dasarnya allah SWT
telah mengatur struktur sosial dari alam raya ini hingga tidak mungkin terjadi apa yang disebut sebagai
penindasan atau pemberontakan. Fithroh manusia mengatakan bahwa sesuatu adalah tepat jika
ditempatkan pada tempatnya begitu juga dengan penindasan dan pemberontakan. Tetapi jika dalam
konteks posistif kita akan menyebutnya sebagai penghambaan dan perjuangan bukan penindasan dan
pemberontakan. allah SWT adalah sang pencipta, maka dia berhak untuk sifat sifat ketuhanan,
sedangkan semua selainnya adalah makhluk maka tidak boleh dari mereka menerima sifat sifat
ketuhanan bahkan sampai muhammad SAW dan rasul rasul lainnya. Karena mereka semua berderajat
sama, presiden, panglima, pedagang, petani, guru, ulama dsb. maka siapa saja yang hendak mengambil
secuil saja dari sifat sifat ketuhanan,maka dia telah melakukan sebuah kesalahan yang sangat besar yaitu
memperbudak makhluk yang lainnya karena dia memposisikan dirinya lebih tinggi dari yang lainnya. Dan
dia telah mendurhakai terhadap dzat yang telah menciptakannya dan merawatnya, dan hal itu adalah
kedzoliman dan perampasan hak yang paling keji dan memalukan.

Kemudian allah menjelaskan tentang hal hal apa yang menjadikan seseorang itu lebih tinggi dari
selainnya, manusia dan jin lebih tinggi dari hewan, perampas dan orang durhaka lebih rendah dari orang
yang beriman, seorang alim yang menjelaskan tentang hak dan kewajiban seorang makhluk lebih mulia
dari seseorang yang tidak menjelaskannya,dsb. semua itu telah allah jelaskan di dalam alquran.

Kesimpulan

Kesimpulan dari semua penjelasan di atas adalah bahwa manusia adalah seorang hamba bagi
penciptanya,dan orang merdeka bagi sesamanya, maka waspadalah!! Jangan sampai hal itu tercemari
dengan apapun jangan sampai kita berbalik menjadi seorang pendurhaka bagi pencipta kita dan budak
atau penindas bagi sesamanya, karena manusia benci pada perbudakan dan penindasan.

Berikut buku buku yang menjelaskan tentang ‫ال إله إال هللا محمد رسول هللا‬.

1. Kitabut tauhid muhammad bin abdul wahhab.

2. Ushul tsalatsah muhammad bin abdul wahhab.

3. Nawaqidhul islam muhammad bin abdul wahhab. (diringkas dalam buku al waajibaat al
mutahattimaat, daulah islamiyyah)

4. al Qawaaidul mutsla muhammad bin sholih al utsaimin.


Pemantik api revolusi

Sepatah kata, “perang”.

Manusia sejak jutaan tahun lamanya telah mengenal perang. Pada dasarnya, manusia sangat membenci
perang. Penderitaan, kesengsaraan dan ketakutan terkumpul di dalamnya. Tetapi banyak hal yang
mengharuskan mereka masuk kedalam bara pertempuran yang menyakitkan. Semuanyakembali kepada
satu ha, yaitu perebutan tanah. Bumi yang sempit ini mereka perebutkan dengan semangat yang
menggebu-gebu. Mengalahkan ketakutan mereka terhadap peperangan. Padahal, mereka tidak
memperebutkan sesuatu yang berharga. Hanya secuil tanah!!.sungguh memalukan.

Duhai, alangkah malangnya kita andai alquran tidak allah turunkan. Haruskah kita melakukan perbuatan
perbuatan memalukan itu? Memperebutkan sepetak tanah dengan segala daya dan upaya yang kita
miliki?pembeda yang membedakan manusia manusia yang saling memperebutkn tanah adalah apa yang
akan mereka lakukan diatas tanah yang telah dikuasainya. Orang orag yang tidak mengikuti langkah
langkah yang telah ditentukan alquran tentang tanah akan sangat kebingungan. Memperturutkan ambisi
pribadinya, Itulah yang paling banyak terjadi. Setelah berjuang bertaruh nyawa untuk menguasai tanah
tanah itu, mereka hanya memperturutkan ambisi ambisi yang hanya bersfat “hewani”. Bersumber dari
insting hewan. Bertahan hidup. Kesenangan hidup, saling menindas, mengusahakan kemenangan,
kesenangan, kemudahan agar selalu mewarnai hidupnya. Memaksa orang orang untuk melakukan tugas
tugas itu. Memang, semua itu bisa di dapat ketika seseorang menguasai petak petak bumi seluas
mungkin.

Alquran menjadikan perang sebagai sebuah perbuatan yang sangat mulia. Ia menerangkan dengan jelas
apa yang seharusnya di lakukan olh seseorag ketika ia telah berhasil menguasai petak petak bumi.
Alquran pun mendorong untuk untuk menguasai tanah seluas luasnya. Agar tugas tugas yang
dibebankan kepada manusia dappat direalisasikan. Bukan untuk tujuan “hewani!!.

Saudaraku, janganlah kau jual hidupmu untuk sesatu yang murah. Tetapi juallah ia untuk sesuatu yang
berharga!!. Disana ada kalimat tauhid yang harus kita bela. Ia lebih berharga dari alam raya ini.
Koreksilah diri kita, untuk siapa kita bekerja?

Bara pertempuran yang akan kita masuki bukanlah perkara remeh dan membingungkan. Tetapi bara
pertempuran antara kebenaran abadi degan semua yang bertentangan dengan kebenaran itu.

Sungguh, seharusnya kita tertawa ketika kita melihat 2 kepala negara jepang dan amerika saling berjabat
tangan melempar senyuman. Bukankah dalam perang dunia ke 2 mereka terlibat dalam pertempuran
yang mematikan dan menghabiskan energi, dan nyawa mereka?ketika itu mereka sangat berharap agar
kehancuran menimpa musuhnya. Setelah perjuangan tanpa henti rakyat jepang, tanpa daya jepang
harus menerima kekalahan. Setelahnya, rakyat jepang pun berdamai, duduk manis dengan rakyat
amerika. Berusaha melupakan kenangan masa lalunya. Seolah tidak terjadi apa apa. Lantas apa bedanya
dengan dua orang anak kecil yang berkelahi untuk memperebutkan mainannnya? Berteriak, atau
mamaki dan memukul temannya. Tetapi setelah berpisah 5 menit, mereka bertemu kembali semua
kembali kepada keadaan semula. Seolah tidak terjadi sesuatu apapun. Merekapun kembali riang
gembira bermain bersama. Padahal kedua kepala negara itu adalah rang orang yang mengaku kalangan
akademisi intelektual. Tetapi kita tidak melihat satu hal pun yang membuat pandangan kita menganggap
keduanya sebagai sook “manusia berharga”. Kenapa bisa terjadi seperti itu? Karena mereka tidak
menjadikan peperangan yang mereka lakukan untuk sesuatu yang berharga!!. Mereka melandaskannya
kepada “insting hewan”.

Ini adalah perbedaan yang sangat mendasar!!. Bara pertempuran yang di sulut oleh tuntutan
kesejahteraan dan kesenangan hidup dengan yang di sulut oleh pengabdian dan pembelaan terhadap
laailaahaillallah.

Perhelaan abadi yang tidak mengenal batas tempat dan waktu. Bukan perhelatan yang akan terhenti
ketika kesejhteraan telah dicapai.

Saudaraku, pahamilah, bahwa tujuan kita bukan hanya semata agar negeri ini makmur sejahtera dan
mandiri,tetapi lebih dari semua itu, kerja keras kita adalah agar negeri kita menjadi tanah yang di
atasnya di realisasikan aqidah tauhid dalam semua sendi kehidupan. Karena hanya dengan hal itulah
kesejahteraan, kemamuran hakiki bisa diraih. Jadi, jayakanlah islam dengan otak kita, dengan terobosan
teknologi kita, dengan negara yang adil, makmur, mandiri dan kuat. dengan begitu kita telah menjadikan
islam sebagai simbol peradaban dan kemajuan dalam segala bidang.

Bogor, 12 desember 2017

Syarat syarat demokrasi yang di islamisasikan

1. Mengganti nama demokrasi dengan nama yang di syariatkan allah; yaitu syuro.

2. Syuro di lakukan oleh orang yang bekompeten di bidangnya masing masing. (ulama, umaro,
cendekiawan, peneiti,)

3. Keputusan syuro tidak boleh menabrak alquran, assunnah dan ijma’ kaum muslimin.

4. Memperhatikan maqoshidusy syariiah.

5. Menjunjung tinggi nyawa, harta, dan kehormatan kaum muslimin.

6. Syuro bukanlah pluralisme agama dan toleransi aqidah.

7. Keputusan syuro tidak diambil menurut suara terbanyak. Tetapi yang terdekat kepada alquran
dan assunnah. Kecuali pada hal hal yang mubah.

8. Syuro bukanlah dasar islam. Tetapi islam adalah dasar bagi syuro. Jadi tidak ada syuro diluar
islam.

Luka yang kita anggap obat

Kungkungan tangan besi penjajah yang telah ratusan tahun kita rasakan, pada masanya telah
menumbuhkan semangat “persatuan”. Semangat membara untuk membebaskan diri dari penjajahan.
Pan-islamisme memikul peran terbesar dalam proses ini. “kesadaran tentang nasionalisme” jamaluddin
al afghani memulainya. Begitu pula syaikh Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid Ridho.
Rakyat terjajah diseluruh dunia menjawab seruan itu. Tidak ketinggalan pula kita. Rakyat kita
bergerak,hindia belanda bergolak. Rakyat menuntut pemerintahan sendiri. Pentolannya, HOS.
Cokroaminoto memobilisasi masyarakat. Rakyat menjawab. Tak pelak, penjajah marah, ditangkapinya
mereka itu, dibuangnya, dibunuhnya. Banyak yang terbunuh. Banyak yang tertangkap. Banyak yang di
buang di tempat yang jauh. Akan tetapi, rakyat kita tetap maju. Kita tahu bahwa itu adalah
pengorbanan. Oleh karenanya, kita tetap melangkah. Itulah tekad kita!.

Sekarang, penjajah telah tiada. Rakyat berbahagia. Kita merasa telah “berjaya”. Tetapi sayang, kita telah
melupakan sesuatu. Sesuatu yang seharusnya lebih kita hargai dari segalanya. Itulah sesuatu yang
menggerakan pak Cokro untuk berkorban. Agama Agus Salim, Agama Sudirman, Agama HAMKA, Agama
Hatta, Agama Natsir. Agama para pejuang kemerdekaan. Itulah islam.

Agama itu bukan sembarang agama, dialah yang telah membebaskan kita dari penjajahan. Penjajahan
yang sangat kitabenci!. Bukankah begitu?.

Betul, kita harus berterima kasih kepada islam. Atas jasa jasanya yang sangat besar kepada kita.
Bagaimana kita berterima kasih kepadanya? Dengan mempelajarinya!!.

Tidak semua pejuang kemerdekaan mempelajari islam dengan baik. Bahkan banyak dari mereka yang
telah begitu jauh meninggalkannya. Kewajiban kita adalah mengembalikannya kepada asasnya.
Tauhidulloh, ilmu tuhid, ilmu aqidah.

Beberapa rekan kita justeru menanyakan hal hal aneh yang mengherankan. Bagaimana nasib pejuang
pejuang non muslim yang juga ikut berjuang? Mereka menanyakannya dengan maksud agar kita
mengkhianati tauhid kita, agar kita menganggap bahwa aqidah kita adalah ekstrim dan lawan kemajuan.
Agar kita menganggap “luka sebagai obat”. itulah pluralisme. Kenapa rekan rekan itu tidak
menanyakannya kepada aqidahnya, kepda ilmu tauhidnya?.

Pluralisme adalah luka di tubuh ummat. Siapa yang menganggapnya sebagai luka? Islam, islam dan
aqidah kitalah yang menganggapnya sebagai luka. Kenapa kita mempertentangkannya? Padahal hal itu
telah jelas dalam aqidah kita. Kita tidak mendatangkan sesuatu yag baru, kita membangkitkan apa yang
telah ada di tubuh ummat selama ratusa tahun. Para ulama dari madzhab manapun telah bersepakat
bahwa berhukum dengan alquran dan assunnah dan menjadikan al quran sebagai sumber dari segala
sumber hukum negara adalah wajib. Fardhu ‘ain tanpa perselisihan.

Alquran telah menetapkan bahwa pluralisme dan sekulerisme adalah haram. Lantas kenapa kita
mempertentangannya dengan anggapan tidak menghargai pejuang pejuang kemerdekaan non muslim?
Tauhid kita melarangnya!!.

Sangat bodoh, ketika kita memilih al quran tetapi tidak mengamalkannya. Ketika kita mengucapkan
laailaahaillallah tetapi kita tidak merealisasikannya.

Kita masih ingat peristiwa memalukan dan memilukan beberapa waktu lalu, dai kita ustadz Felix
berdebat dengan permadi arya, si ustadz gadungan. Langkah bodohnya yang berusaha membenturkan
islam dengan ke indonesiaan mendapat cercaan dari dari publik. Ustadz gadungan itu mendapat
getahnya, di cerca dan dicaci di mana mana. Tetapi, sadarkah kita bahwa pemerintah pun telah
melakukan hal yang sama dengan yang di lakukan si bodoh itu?. Konteksnya memang sedikit berbeda,
Bukan lagi permasalahan bendera. Tetapi semuanya betiik kepada hal yang sama. Menumpulkan aqidah.
Bertauhid, tapi tidak direalisasikan. Punya alquran tetapi tidak dilaksanakan, berislam tapi hanya
dirumah. Sama, yang ini bodoh, yang itu juga bodoh!.

Hanya satu persoalan, kejujuran. Apakah kita bertauhid atau sebaliknya?itu adalah 2 jalan. Sebagaimana
yang telah allah jelaskan ‫ و هديناه النجدين‬, bagai kita untuk memilihnya. Bukan “murtad enggan, berislam
pun tak mau”walaupun secara syariat hal itu sangatlah mudah. Yaitu siapa yang telah melanggar poin
poin vital dalam aqidah maka dia telah murtad. Tetapi adakah kita sadari, bahwa plin plan adalah sifat
kaum munafiqin. tidaklah kita membencinya?

Apakah kita memunculkan sesuatu yang baru? Atukah kita mengajarkan sesuatu yang baru? Tidak, kita
mempelajari sesuatu yang telah ada dalam rakyat kita selama ratusan tahun lamanya. Jauh sebelum
sukarno dan suharto lahir. Itulah tauhidulloh, islam, alquran, dan assunnah.

Itulah sumber kekuatan kita. Pondasi dasar peradaban kita. Sejak kapan? sejak kita menerima
kedatangan dai dai tauhid dari dunia islam.

Bukankah dulu kita terbelakang? saling menindas dengan dalih kasta? rakyat kita menderita dalam
ajaran pagan. Kita bodoh, kita buta, kita tertinggal. Lantas islam datang mencerahkan kita. Menyinari
jalan kita. Mengangkat derajat kita. Itulah islam, itulah tauhidullah.

Al quran adalah guru kita semua. Apakah kita lebih menghargai alasan alasan yang tidak masuk akal
seperti yang di lakukan si ustadz gadungan? Begitu pula yang di lakukan oleh orang orang sekuler?
membenturkan islam dengan ke- indonesiaan? menuduh bahwa menjadikan alquran sebagai sumber
dari segala sumber hukum nehara sebagai “tidak menghargai rakyat non muslim”?. Andai alquran tidak
mewajibkannya. Andai aqidah kita tidak menjadikannya sebagai konsekwensi!!. Andai ia bukanlah
kewajiban!. Mungkin kita bisa menjadikan SEPILISme sebagai obat. Obat bagi persatuan kita semua.
Tetapi ini adalah dinullah, alquran, aqidah dan konsekwensi. Bahkan andai pemerintahan tertinggi dan
terkuat di dunia ini memutuskan bahwa SEPILISme adalah obat, apakah kita akan mengiyakannya?.

Inilah alquran yang menyinari kita, dan itu kaum sepilis yang menentangnya. Adakah satu alasan bagi
kita yang logis dan masuk akal untuk mengekor kaum sepilis? Apakah aqidah kita bisa di bagi bagi?
Tidak. Dia adalah satu kesatuan, asyhaduallailaahaillallah.

Menkopolhukam tidak bisa melarangnya, tidak pula kepres, tap MPR, BIN, bahkan UUD. Aneh, aneh
ketika kita lebih menghargai mereka dari pada alquran kita. ini bukan masalah ekstrimis, fundamentalis
atau radikal!!. Ini aqidah kita! Jujurkah kita?.

Jujurlah rakyat kita, mereka yang telah membuktikan kecintaannya kepada negeri ini dengan
kejujurannya kepada persaksiannya, dengan syahadatnya.

Berbohonglah mereka, mereka yang membohongi syahadatnya. Menganggap sepilis sebagai obat bagi
kita semua.

Padahal keburukan sepilisme sudah lengkap. bisa dilihat dari segala sisi. Itu semua termasuk dari hikmah
di haramkannya sepilis. Mari kita kupas satu persatu. Satu, sekulerisme gerbang kerusakan. Karena ia
menghendaki kehidupan politik sebagai tempat beraktivitas yang liar. Tanpa aturan, tanpa norma. Entah
akal mana yang menganggap hal itu sebagai kemajuan. Kenyataannya, sekulerisme justeru menjadi
pintu masuk untuk menyalah gunakan kekuasaan. Nasihat nasihat ulama menjadi tidak berharga di
depan para pejabat negara. Kenapa? Karena bagi mereka alquran adalah angin lalu yang tidak perlu
diperhatikan. Sekulerisme juga menjadi sumber perpecahan. Sudah tentu sudah tentu, hal itu adalah
petaka!!. Karena keuntungan seseorang sudah tentu merugikan orang lain. Yaitu ketika keuntungan itu
didasarkan pada mazhab materialisme yang lepas dari aqidah tauhid. Pluralisme juga tidak beda jauh,
ada 2 bentuk pluralisme, akan kita permisalkan agar kita mudah memahaminya. Yang pertama, ketika
kita meyakini 1+1=2, tetapi kita juga harus meuakini bahwa 1+1=3. Atau yang ke 2 yaitu kita meyakini
bahwa1+1=2, tetapi kita tidak boleh meyakini bahwa orang yang mengatakan 1+1=3 adalah salah, aneh.
Tetapi ada satu bentuk lagi yang lebih aneh. Hanya berbeda sedikit dengan bentuk yang ke 2, yaitu kita
meyakini bahwa 1+1=2. Tetapi kita tidak boleh meyakini bahwa kita berada diatas kebenaran, dan kita
tidak boleh meyakini bahwa orang yang mengatakan 1+1=3 adalah salah!!. Sangat aneh.

Sangat tidak logis, tetapi yang sangat mengherankan adalah semua itu adalah tulang punggung
masyarakat pluralis. Kaum pluralis menjadkannya sebagai sesuatu yang sangat di sucikan. Atau lebih
tepatnya, prinsip sakral dalam masyarakat pluralis. Liberalisme lebih mengerikan lagi, bagi mereka
kehidupan adalah senda gurau. Kebebasan. Padahal pepatah mengatakan, “kebebasan setiap orang
dibatasi oleh kebebasan orang lain”. Dalam masyarakat liberal semua menjadi tidak berharga. Nyawa,
harta, kehormataan. Sebenarnya, ketika liberalisme disakralkan oleh sebuah masyarakat, yang
terbentuk bukanlah tatanan masyarakat yang penuh kebebasan. Tetapi masyarakat rimba. Yang kuat
menindas yang lemah. Yang lemah kalah dan tertindas. Terjadilah apa yang disebut sebagai “manusia
adalah serigala bagi yang lainnya”.

Bogor 8 januari 2018

Gambaran negara islam indonesia

Bekas yang begitu jelas dari penjajahan yang dilakukan bangsa eropa pasca kemunduran
pemerintah utsmaniyah begitu terasa. dari kawasan asia tenggara, indonesia, malaysia, brunei. Para
penjajah entah di sengaja atau tidak, berhasil mengubah komposisi masyarakat yang telah di bentuk
oleh pemerintahan sebelumnya. Baik melalui propoganda, atau migrasi dan pengusiran. Di masa
lampau, kawasan nusantara di huni oleh masyarakat pagan, hindu-budha. Sejak berlangsungnya
aktivitas pelayaran dengan dunia islam di masa itu, pengaruh islam masuk dengan mudah. Tanpa konflik
hebat, tidak pula perang besar. Pemerintah hindu-budha runtuh sedikit demi sedikit. Memag pada
dasarnya pemerintah itu tidak memiliki pendukung yang kuat di tegah masyarakat. Belum lagi
kedatangan islam dibarengi dengan pencerahan di berbagai bidang ilmu pengetahuan. Dalam hitungan
tahun, muncullah masyarakat baru dengan kesamaan pandangan, pedoman hidup dan cita cita. Mereka
membangun pemerintahan baru yang benar benar di dukung oleh masyarakatnya.

Eropa mulai berhubungan dengan wilayah nusantara di abad ke15. Diawali dengn perdagangan.
Kemudian berlanjut kepada tekanan terhadap pemerintahan lokal, kemudian canpur tangan militer,
monopoli dan penjajahan. Semua berlaangsung dengan penuh tentangan. VOC mendapatkan kontrol
atas batavia pada 31 mei 1619. Kemudian berpindah tangan kepada koloni perancis, gubernur jenderal
deandels dan jansesns. Kemudian inggris berhasil merebutnya dari tangan perancis di tahun 1811. 5
tahun kemudian, tahun 1816 tanggal 19 agustus inggris menyerahkannya kembali kepada belanda.
Sejak saat itu pemerintah hindia belanda mencampuri urusan pemerintahan di kawasan indonesia
hingga ratusan tahun kemudian. Berpusat di batavia, hingga berhasil menguasai sumatera, jawa dan
kalimantan. Hingga 8 maret 1942, atau 126 tahun kemudian, pemerintah hindia belanda menyerahkan
kepulauan nusantara kepada pemerintah jepang. 323 tahun sejak penguasaan VOC terhadap
perekonomian jayakarta.
323 tahun bukan waktu sedikit untuk mengubah pandangan hidup, pedoman dan cita cita masyarakat
yang tersebar di kepulauan nusantara. Pandangan hidup yang sudah ada bertemu dengan berbagai
pemikiran baru yang datang dari eropa. Sudah tentu pemerintah lokal tidak bisa mengontrol kedatangan
pemikiran pemikiran itu. Apalagi pemerintah hindia belanda tidak menaruh perhatian pada hal itu. Pada
tahun1908 kaum ningrat yang mementingkan kesukuan mendapat tempat. Di wakili dengan berdirinya
Budi Utomo. Tahun 1914 komunisme muncul diwakili ISDV. Tahun 1912 kalangan nasionalis sekulerpun
mendapat tempat. Diwakili IP (Indische Partij). Tentunya, munculnya organisasi organisasi itu adalah
puncak perkembangan dari masing masing pemikiran tersebut. Sementara kedatangan pemikiran itu
sudah berlangsung sejak melemahnya aparatur pemeintah yang didukung para ulama. Terutama
kesultanan kesultanan yang di bangun walisongo di abad 14-15.

Satu satunya pemikiran baru yang didukung secara resmi oleh pemerintah hindia belanda adalah
kristen. Tidak bisa dipungkiri, hampir semua wilayah yang di dominasi oleh ummat kristen saat ini adalah
peninggalan pemerintah kolonial.

Bercampurnya islam dengan berbagai macam pemikiran baru itu menimbulkan efek yang luar biasa.
Yaitu kaburnya pandangan hidup dan pertentangan hebat yang tidak ada habisnya. Berbeda dengan
kedatangan islam yang mampu menyapu bersih hindu budha. Hingga tidak menimbulkan pertentangan
dikemudian hari. Begitu pula kehancuran pemerintahan yang di bangun oleh rakyatnya sendiri bukanlah
karena pemberontakan. Tetapi karena penjajahan, jadi karena faktor dari luar.

Sementara pemikiran pemikiran yang baru tersebut, tidak mampu mengalahkan pengaruh keislaman di
hati rakyat. Terbukti islam tetap pengaruh terbesar dinegeri ini. Bahkan sampai republik ini didirikan,
pertentangan kalangan islam dengan penganut pemikiran baru tersebut belumlah berakhir. Baik
pertentangan media, perekonomian, politik, budaya maupun militer. Dan selalu mereka tidak pernah
bisa menandingi pengaruh islam. Hal ini meenunjukkan bahwa islam tetaplah sanubari rakyat. Tidak ada
sedikitpun hak bagi produk penjajah atas negeri ini. Walau dengan dalih apapun. Oleh karenanya,
negara islam bukanlah sebuah kemustahilan, tetapi kepastian. Karena pondasinya telah tertanam kuat di
hati rakyat. Hanya saja mereka melupakannya atau penjajah membuat mereka lupa. Maka yang
diperlukan adalah pencerahan dan mengingatkan mereka tentang kewajiban inddonesia bersyariat.
Mereka bukanlah ekstrimis sebagaimana yang dikatakan banyak orang. Tetapi merekalah yang
memegang teguh amanat sejarah bagi generasi berikutnya.

Indonesia bersyariat adalah titik tolak perjuangan. Itulah modal persatuan ummat islam. Walau ummat
terkadang tidak bersatu dalam satu model perjuangan, tetapi titik tolak tetap satu. Model perjuangan
boleh berbeda, tetapi tujuan perjuangan tetap tidak akan berubah.

Penjajah sepertinya salah dalam memilih daerah jajahan. Bangsa ini tidak seperti aborigin di australia
ataupun indian di amerika. Mereka tidak memiliki pandangan hidup yang pasti hingga harus terlunta
lunta di negeri sendiri. Sementara di negeri ini, masyarakat telah mengetahui hak dan kewajibannya.
Oleh karenanya, 323 tahun masa penjajahan tidak mampu membuat pemikiran pemikiran produk
penjajah laku keras. Bahkan sebaliknya, terus di tentang dan di musuhi.

Dari sinilah kita mengetahui bahwa satu satunya yang bisa merubah pandangan hidup masyarakat kita
secara total hanyalah islam. Bahkan islam berhasil mencerabut hingga ke akarnya pandangan hidup yang
sebelumnya telah dipaksakan selama ratusan tahun. Yaitu hindu-budha. Padahal dakwah islam sama
sekali tidak melalui kekuatan militer atau intimidasi.
Kekuatan sebuah bangsa bergantung kepada idealisme yang di milikinya. Seberapa dalam idealisme itu
menancap kuat di hati sanubari rakyatnya. Bangsa bangsa yang tidak berhasil merebut kemerdekaannya
adalah karena mereka tidak memiliki idealisme yang mereka pegang erat erat. Mereka hanya
mementingkan eksistensi secara fisik. Padahal hal itu sudah tentu tidaklah cukup muntuk membalikkan
keadaan. Jadilah mereka hanya ingin hidup “sedikit lebih tenang”.

Jepang merubah pandangan hidupnya hanya dengan 2 bom atom. Tetapi masyarakat kita tidak akan
mengubah pandangan hidupnya walau dengan penjajahan ratusan tahun sekalipun. Walau dibarengi
dengan perang pemikiran yang hebat. Tekanan dan intimidasi dari semua lini kehidupan pun tidak
mampu untuk merubahnya. Karena kita menginginkan kemerdekaan fisik dan idealisme. Apalah arti
kemerdekaan fisik sementara idealisme kita masih terkekang? Apalah arti hidup sementara idealisme
kita di injak injak?

Nasionalisme pluralis yang di paksakan kepada rakyat kita suatu saat akan meledak. Berubah menjadi
revolusi yang mengumandangkan prinsip prinsip anti pluralis. Karena bagaimanapun juga, islam
memiliki definisi tersendiri untuk nasionalime. Nasionalisme islam, yaitu penerapan prinsip alwala’ dan
baro’ dalam lingkup kenegaraan. Tidak ada definisi lain. Oleh karenanya, definsi itu tidak akan searah
dengan NasPlu. Hanya membutuhkan waktu untuk mengangkat makna tersurat itu menjadi opini
masyarakat luas. Memang, penjelasan syariat untuk masyarakat luas di indonesia memiliki perbedaan
dengn negara nagara arab. Hal ini didasari karena ke duanya, (islam dan NasPlu) bukanlah produk asli
masyarakat kita. Hanya saja kondisi islam sebagaimana yang telah kita jelaskan (berhasil mengubah
pandangan masyarakat secara total). Oleh karenanya membutuhkan studi khusus untuk
mengembalikannya kepada sumber masing masing hingga bisa menjawab persoalan masyarakat kita.
Kembali kepada pembicaraan kita tentang gambaran negara islam. Rakyat dunia sempat berbunga
bunga ketika nasionalisme pertama kali dicetuskan. Nasionalisme dalam betuk aslinya, rakyat adalah
negara dan negara adalah rakyat. Sebelum abad ke 18, ketika negara masih dilambangkan dengan raja,
dengan sistem pemerintahan monarki. Mereka merasa telah terbebas dari belenggu para raja. Petaka
perang dunia dirasakan hampir oleh semua rakyat dunia. Apalagi dengan waktu perang yang tidak
sebentar. Dunia islam saat itu merupakan rakyat terakhir yang mulai mempertimbangkan ide
nasionalisme. Pemerintah utsmaniyah yang saat itu mewakili ummat islam melalui tangan sultan abdul
hamid berusaha keras untuk memodifikasi ide nasionalisme agar tidak menabrak prinsip prinsip aqidah.
Tetapi sayang, respon ummat islam saat itu tidak begitu antusias. Para bangsawan dan gubernur
utsmani saat itu sedang terlena dengan gagasan nasionalisme yang menjanjikan. Tentu mereka tidak
menyadari apa akibat dari pilihan mereka untuk mengadopsi gagasan itu. Memundurkan peradaban
1000 tahun kebelakang. Ketika untuk pertama kalinya rasululloh membentuk masyarakat dengan
komposisi, bilal, abu sufyan, salman dan shuhaib. Negara yang didirikan rosululloh tidak melambangkan
etnis. Tetapi melambangkan eksistensi ideologi tauhid. Negara adalah islam dan islam adalah negara.

Ketika bara pertempuran semakin menyala, di eropa jerman memimpin rakyatnya membumi hanguskan
negara negara tetangganya. Rakyatnya sangat beringas. Mereka begitu bersemangat. Sementara rakyat
perancis dalam keputusasaan. Melihat jerman meluluh lantakkan negarinya. Tidak lama kemudian,
keadaan berbalik. Jerman terdesak. Rakyatnya kocar kacir. Hingga orang orang perancis kembali ke
kampung halamannya. Barulah setelah masa masa itu rakyat kecil dan tentara tentara berpangkat
rendah masing masing pihak melakukan perenungan. Untuk apa kita berperang?. Petani jerman mulai
berpikir, “kenapa saya harus meninggalkan ladang saya untuk membunuhi orang orang perancis?
Padahal kehidupan mereka tidak jauh berbeda dengan kehidupan saya? menjadi buruh atau petani
untuk bertahan hidup”. Dia menggerutu, “apa urusan saya dengan Hitler?”. Wajahnya mengerut berkali
kali. Tetapi sayang dia tidak menemukan jawabannya.

Berbeda dengan elit penguasa dan para jenderal, mereka tetap bersi keras dengan ambisinya “saya ingin
berkuasa!!.

Di perancis keadaan lebih baik. mereka menemukan jawabannya. Mereka berkilah, “kami membela
diri!!. Ya, sekarang keadaan mereka memanglah begitu. Tetapi kakek kakek mereka pernah
melakukannya. Yaitu ketika mereka berada dalam barisan tentara kaisar napoleon. Apa urusan saya
dengan orang orang belanda? Apa salah mereka? Kenapa harus kita keluarkan mereka dari kampung
halaman mereka?, dan mereka tidak menemukan jawabannya.

Sementara itu di benua afrika terjadi pemandangan yang berbeda. Yaitu ketika prajurit afrika yang
tergabung dalam tentara pemerintah utsmaniyah berjuang mati matian untuk mendarat di andalusia.
Guna meletuskan pemberontakan terhadap raja ferdinand. Usaha tentara itu dan pemimpin mereka,
Saleh Rayis tidak berhasil. Mereka hanya mampu melindungi aliran pengungsi yang menyeberang ke
afrika. Tetapi tentara itu tidak berpikir sebagaimana tentara jerman dan perancis memikirkannya.
Mereka tidak bertanya, apaurusan saya dengan pengungsi pengungsi arab itu? mereka menyadari walau
andalusia bukan negeri mereka tapi rakyatnya adalah tanggung jawab mereka!.

Semua bermuara kepada satu tujuan, meninggikan kalimat allah. Negara tidak dihargai karena
kekayaannya, militernya, ataupun para pejabatnya. Tetapi karena mereka menghargai islam.
Menghargai kaum muslimin. Petani muslim, pedagang muslim, tentara muslim, dari pangkat terendah
sampai para jenderal, semua menyadari bahwa nyawa mereka tidak lebih berharga dari agama mereka.

Inilah negara impian. Negara yang merepresentasikan keadilan. Tidak ada kepentingan para pengusa,
gubernur atau ambisi para jenderal. Hanya ada kepentingan islam. Heraklius kaisar romawi bertanya
kepada abu sufyan, siapakah para pengikut muhammaad? Orang orang lemah ataukah para pembesar?
Abu sufyan menjawab ‫ “بل ضعفاؤهم‬bahkan orang orang lemah mereka”. Oleh karenanya, kepentingan
islam, kepentingan orang orang lemah!!, kepentingan keadilan!.

200 tahun lebih rakyat amerika mengadopsi kebebasan. Berbagai peristiwa mereka alami. Waktu
ratusan tahun itu memunculkan cara berpikir baru dalam memandang suatu masalah. Yaitu, teori
KONSPIRASI. Cara berpikir yang benar benar aneh, tetapi benar benar muncul dari pengalaman panjang
rakyat amerika. Ternyata rakyat amerika salah dalam memimpikan negara impian. Apakah nasionalisme-
liberal itu membawa kebaikan? Tidak. Justeru membawa kecemasan dan rasa was was. Nasionalisme
liberal yang mereka dengung dengungkan itulah yang membawa mereka kepada jerat jerat kaum
yahudi. Sekarang mereka menggunakan teori konspirasi untuk menyadarkan rakyatnya, tetapi
membiarkan penyebabnya ada di tengah tengah mereka. Cukuplah rakyat amerika yang menjadi kelinci
percobaan. Mereka yang melakukannya pada diri mereka sendiri. Kita melihat bahwa teori konspirasi
tidaklah salah. Karena hal itu bergantung kepada pembuktian dan penyelidikan terhadap fakta yang ada.
Yang perlu kita pikirkan, bahwa teori konspirasi tidak muncul begitu saja. Yaitu kesalahan dalam
mengatur negara dan masyarakat. Itulah penyebabnya.

Negara adalah sarana bagi kita untuk berbakti kepada islam. Dengan keberadaannya, segala potensi
yang dimiliki kaum muslimin dapat disalurkan secara efektif. Seorang yang pandai mengajar akan negara
tempatkan ia pada posnya. Sehingga rakyat bisa merasakan kelebihannya. Seorang petarung akan di
tempatkan di posnya, di bidang militer. Agar kaum muslimin tetap di hormati dan terjaga hartanya. Para
peneliti, saudagar kaya, alim ulama mereka semua bekerja untuk kemuliaan islam. Negarapun
bertanggung jawab terhadap kehidupan mereka. Kesejahteraan mereka dan keamanan mereka. Inilah
negara yang akan membawa rakyatnya menuju kemuliaan. Bahkan rakyat dunia akan berseru, “andai
negara itu juga menaungi rumah rumah kita, tentu kita akan terbebas dari kecemasan“. Siapakah raja di
raja negara islam? Apakah seorang manusia? Tidak. Dia bukanlah seorang manusia. Dialah allah swt.
Siapakah pemimpin besarnya? Dialah rasulnya, muhammad saw. Tidak ada penguasa dalam negara
islam. Yang ada hanyalah pelasana tugas. Mereka adalah para kholifah, para qodhi, para ulama, para
mujahid dan kaum muslimin semuanya. Setiap kepentingan yang bertentangan dengan prinsip prinsip
islam, baik dilakukan oleh kholifah, atau para jenderal, yang mana hal itu mengubah arah kebijakan
negara islam, maka akan dianggap sebagai pengkhianatan terhadap islam dan alquran. Oleh karenanya,
tidak ada seorang pun yang berhak untuk mengubah arah kebijakan negara islam. Allohlah sang
penguasa, raja di raja. Hanya kepadanyalah kita mengabdi. Karena kita hanyalah pekerja yang bekerja
untuk melaksanakan tugasnya.

Bogor 12 april 2018

Daulah islamiyyah, apa dan bagaimana

(negara islam, syuro dan tata negara)

Pertama

Definisi daulah islamiyyah;

Yaitu, negara yang berdasarkan dinul islam dan berasaskan syuro. Sedangkan jika hanya daulatun fihal
muslimun, negara yang di dalamnya terdapat kaum muslimin, bukanlah negara islam. Hanya saja, di
wilayah yang di huni kaum muslimin tidak boleh diserang tanpa memperhatikan nyawa kaum muslimin
yang ada disana.

Hukum pendiriannya;

Jika pesebaran kaum muslimin di sebuah wilayah sudah membutuhkan instansi negara unuk mengurus
urasannya, maka hukumnya wajib. Yaitu dengan bergabung dengan negara islam yang sudah ada. Atau
jika tidak memugkinkan karena tidak ada negara islam, maka mendirikan pemerintahan yang terpisah.
Dalil wajibnya mendirikan negara islam adalah adanya ayat ayat tentang peradilan, jihad, ekonomi,
eksplorasi alam semesta dan hukum hukum pidana. Semua ibadah itu tidak bisa dilaksanakan tanpa
adanya instansi negara. Maka sebagaimana dalam kaedah, apa yang suatu kewajiban tidak bisa
dilaksanakan kecuali dengannya, maka hukumnya juga wajib.

Syarat negara islam;

1. Sumber dari segala sumber hukum negara adalah al quran dan assunnah.

Dalilnya, firman alloh,


ِ ‫إِ ِن أالح أكم إِ اال ِ ا‬
ۚ ‫لِل ۚ أ َ َم َر أ َ اال ت َ أعبدوا إِ اال ِإيااه‬
Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain
Dia. (Qs yusuf 40)
2. Sistem pengelolaan negaranya berdasarkan syuro

Dalilnya, firman alloh,

َ ‫َوأ َ أمره أم ش‬
‫ور َٰى بَ أينَه أم‬
sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; (qs asysyuro 38).

Rukun rukun negara islam;

1. Adanya komunitas kaum muslimin disebuah wilayah yang sudah mencapai jumlah yang
membutuhkan institusi negara untuk mengurus urusan mereka.

2. Adanya kekuatan. Jika belum ada maka kewajibannya adalah menyusun kekuatan.

3. Dalam perluasan negara islam, maka tidak disyaratkan keberadaan kaum muslimin di wilayah
tersebut.

Pembatalnya ;

Negara islam tidak dikatakan lagi negara islam jika satu atau kedua syaratnya tidak ada.

Kedua

Definisi syuro;

Syuro adalah cara menentukan keputusan dengan mengadakan majelis tukar pikiran diantara kaum
muslimin yang berkepentingan. Dalilnya firman alloh,

َ ‫َوأ َ أمره أم ش‬
‫ور َٰى بَ أينَه أم‬
sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; (qs asysyuro 38).

Syarat sahnya syuro;

1. Syuro hanya dilaksanakan diantara kaum muslimin.

Dalilnya adalah firman alloh, (bainahum) diantara mereka.

2. Syuro berdasarkan al quran dan assunnah.

3. Peserta dewan syuro adalah orang orang yang telah memenuhi syarat wajib musyawir.

Rukunnya;

1. Adanya tujuan syuro.

2. Semua anggota majelis syuro adalah peserta yang sah.

Syarat syarat musyawir;

1. Musim 2. Berakal 3. Adil 4. Jujur 5. Mengetahui hal hal yang harus di ketahui seorang muslim
dari agamanya(umurun ma’lum bidh dhoruroti).
Ketiga

Definisi sistem tata negara;

Sistem yang sebuah negara dikelola dengannya.

Sistem tata negara dalam negara islam;

Islam tidak menentukan suatu sistem tertentu dalam mengatur tata negara islam. Islam hanya
menentukan 2 hal. Yaitu asas dari sistem tersebut, yaitu syuro. Ke dua, sumber dari segala sumber
hukum negara yaitu al wahyaain (quran dan sunnah). Jadi apapun sistemnya, jika sesuai dengan 2 hal
tersebut maka boleh.

Bogor 14 januari 2018

Hukmul hukmu bima anzala alloh

Kesepakatan kaum muslimin tentang kewajiban berhukum dengan apa yang diturunkan oleh alloh
adalah amru ma’lum bidh dhoruri. Perkara yang harus di ketahui, tidak bisa tidak. Saya tuliskan disini
secuil dalil dari al quran hanya sebagai pengingat bagi kita semua. Alloh berfirman,

‫يال‬ َ ‫الِل َو أاليَ أو ِم أاْلخِ ِر ۚ َٰذَلِكَ َخي ٌأر َوأ َ أح‬


ً ‫سن ت َأ أ ِو‬ ِ ‫الرسو ِل إِن كنت أم تؤأ مِ نونَ بِ ا‬ ِ ‫ش أيء فَردُّوه ِإلَى ا‬
‫ّللا َو ا‬ َ ‫فَإِن تَنَازَ عأت أم فِي‬
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (qs annisa 59).

Permasalahan terjadi ketika kita mendapati realitas bahwa ada sebagian muslim yang tidak berhukum
kepada apa yang alloh turunkan. Baik secara individu atau secara kolektif (tingkat negara). Hal ini
memaksa para ulama untuk memutuskan suatu hukum atas mereka. Berikut pendapat yang
mengemuka dalam permasalahan tersebut

1. Pendapat yang membagi permasalahan tersebut kepada 2 macam.

1. ‫( التحكم العام‬berhukum secara umum/ tingkat kenegaraan/ kesepakatan kolektif).

2. ‫( التحكم الخاص‬berhukum secara khusus/ tingkat individu/ bukan kesepakatan orang banyak).

Untuk macam yang pertama, contoh pertamanya; amerika serikat sejak dideklarasikannya sampai tahun
2018 belum pernah menjadikan islam sebagai sumber hukumnya. (contoh hanya untuk membantu
pemahaman). Pendapat ini mengatakan hukumnya adalah kufur besar yang mengeluarkan dari agama
(kufur akbar yukhriju minal millah). Sebab dikafirkannya karena setiap keputusan yang di ambil oleh
negara tersebut selalu memiliki 2 kemungkinan. Yaitu sesuai syariat islam atau tidak sesuai syariat islam
dan keduanya memiliki kemungkinan untuk bisa dilegalkan oleh negara.

Contoh ke 2; pemerintah indonesia di tahun 2018 mendeklarasikan bahwa hukum negara mengikat
semua warga negara yang ada di indonesia. Sedangkan hukum islam hanya untuk kaum muslimin.
Dengan ketentuan, hukum islam tidak boleh menabrak hukum negara. (contoh hanya untuk
mempermudah pemahaman). Hukumnya kufur akbar. Sebabnya, karena pada keadaan seperti itu
hukum islam tidak akan dilaksanakan secara kaaffah (penuh).
Untuk macam yang ke 2, contoh pertamanya; di era kholifah ali bin abu tholib ada seorang hakim yang
membutuhkan uang. Datang 2 orang memperkarakan suatu hal kepadanya. Penuntut memberi hakim
500 dirham. Hakim tersebut menerimanya, dan kemudian dia memutuskan untuk memenangkan si
penuntut. (contoh hanya untuk mempermudah pemahaman). Pendapat ini menghukuminya sebagai
kufur kecil yang tidak mengeluarkan dari islam (kufr asghor laa yukhriju minal millah). Sebabnya,
konstitusi negara tidak menyetujui hal tersebut.

Contoh ke 2; seorang hakim di era kholifah umar bin khotthob mengadili 2 orang yang bersengketa.
Persengketaan tersebut ternyata belum pernah dibahas oleh para ulama. Hakim tersebut berusaha
untuk menemukan hukumnya dalam islam, dan hakim tersebut belum mengetahui hukumnya. Setelah
menelaah, akhirnya dia berijtihad bahwa si penuntut kalah. Dalam kasus tersebut jika hakim tersebut
salah maka ia mendapatkan satu pahala. Karena usahanya dalam mencari jawaban. Jika benar, maka ia
mendapat 2 pahala.

2, pendapat yang mensyaratkan adanya pengkuan sebagai hukum alloh.

1. Contohnya, (contoh ini yang di kemukakan oleh syekh rabi’ al madkholi) ; di zaman pemerintah
mongol, mereka menganggap ilyasiq sebagai hukum yang datang dari alloh swt. Alias menggeser
kedudukan al qur’an. Pendapat ini menghukuminya sebagai kufur akbar.

2. Contoh, pemerintah indonesia menerapkan menerapkan UUD 1945 (sebelum amandemen)


sebagai hukum negara. (terlepas dari sengketa pancasila), mereka tidak meyakini bahwa UUD 1945
sebagai hukum yang datang dri alloh swt. Pebdapat ini menghukuminya sebagai kufur asghor.

3, pendapat yang memutlakkan kufur akbar kepada semua kondisi. Baik ‘aam, khoosh, dengan
pengakuan atau tanpa pengakuan.

Para ulama menamakan Pendapat ini sebagai pendapat kaum khowarij. Tetapi eksistensi kaum khowarij
dengan bentuk seperti ini sangat jarang ditemukan.

Pendapat yang paling benar adalah pendapat yang pertama. Karena pendapat ke 2 dan ke 3 adalah
pendapat yang meremehkan dan berlebihan. Wallohu a’lam.

Mengenal diri

Satu episode hidup yang harus dilewati oleh seorang manusia adalah masa ketika dia belum mengetahui
apapun. Itulah suatu masa sebagaimana yang alloh katakan dalam surah an nahl,

( 78 ) Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun,
dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

Alloh menetapkan 3 wasail pembelajaran, yaitu pendengaran, penglihatan, dan 2 pemahaman, hati dan
akal. Mengenal diri adalah suatu hal yang harus dilakukan. Alloh dan rasulnya telah memberikan “ilmu
pasti” dalam mengenalkan siapa manusia itu. Alloh swt berfirman dalam surat adz dzariyat,

( 56 ) Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Oleh karena nya, yang pertama, manusia adalah ‫( مخلوق‬yang diciptakan). Yang ke dua, ‫( عابد لخالقه‬yang
beribadah kepada penciptanya). Sedangkan rasululoh saw mengatakan siapa manusia itu dengan satu
sifat intinya, dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam bukhori dari sahabat abu hurairah. Nomor
hadits 1358, kitab janaiz. Rosululloh saw bersabda:

‫ما من مولود اال يولد على الفطرة فأبواه يهودانه أو ينصرانه أو يمجسانه ثم يقول أبو هريرة‬
{ ‫علَ أي َها‬ َ َ‫ّللا الاتِي ف‬
َ ‫ط َر النا‬
َ ‫اس‬ ‫}ف أ‬
ِ ‫ِط َرة َ ا‬

“Tidaklah seseorang itu di lahirkan kecuali dilahirkan diatas fithroh. Kemudian kedua orang tuanyalah
yang membuatnya yahudi atau nashrani atau majusi. Kemudian abu hurairoh membaca, potongan ayat
30 dari surat arrum, fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.

Imam ath thobari menuliskan dalam tafsirnya kalimat fithroh, yaitu al islam.

Ringkasnya, manusia adalah tiga hal, 1. Makhluk 2. ‘abidun li kholiqihi 3. Muslim. Sifat diri kita yang
pertama menghilangkan dari kita anggapan bahwa diri kita adalah segalanya. Fir’aun tidak mengenali
dirinya. oleh karenanya dia melakukan sebagaimana yang allah katakan dalam surat an nazi’aat,

‫فَقَا َل أَنَا َربُّكم أاأل َ أعلَ َٰى‬


( 24 ) (Seraya) berkata: "Akulah tuhanmu yang paling tinggi".

Tidak hanya fir’aun, dimasa kini pemimpin pemimpin negara super power merasa bahwa merekalah
penentu kebujakan di muka bumi. Trump, putin dan lainnya. Tidak ada obat bagi mereka kecuali rasa
bahwa mereka adalah sesuatu yang diciptakan dan tidak akan lebih hebat dari penciptanya. Atheisme
adalah musuh utama dalam pemahaman “kemakhlukan” diri kita. Bagaimanapun juga, atheisme tidak
akan merajalela ditengah masyarakat manusia. Karena itu bukanlah sifat dasar manusia. Hal itu terbukti
dengan adanya 2 aliran pemahaman yang mayoritas dianut manusia. Yaitu paganisme dan agama agama
samawi. Mereka semua mengakui keberadaan sesuatu yang memiliki kekuatan super yang harus
diagungkan oleh seorang manusia. Sebuah dokumen komunis internasional menuliskan,

Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia

Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat pada tanggal 12

Nopember 1922. Menentang thesis yang didraf oleh Lenin dan diadopsi pada

Kongres Kedua, yang telah menekankan perlunya sebuah “perjuangan melawan

Pan-Islamisme”, Tan Malaka mengusulkan sebuah pendekatan yang lebih

positif. Tan Malaka (1897-1949) dipilih sebagai ketua Partai Komunis

Indonesia pada tahun 1921, tetapi pada tahun berikutnya dia dipaksa untuk

meninggalkan Hindia Belanda oleh pihak otoritas koloni. Setelah proklamasi

kemerdekaan pada bulan Agustus 1945, dia kembali ke Indonesia untuk

berpartisipasi dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda. Dia menjadi

ketua Partai Murba (Partai Proletar)), yang dibentuk pada tahun 1948 untuk
mengorganisir kelas pekerja oposisi terhadap pemerintahan Soekarno. Pada

bulan Februari 1949 Tan Malaka ditangkap oleh tentara Indonesia dan

dieksekusi.

Kamerad! Setelah mendengar pidato-pidato Jenderal Zinoviev, Jenderal Radek

dan kamerad-kamerad Eropa lainnya, serta berkenaan dengan pentingnya, untuk

kita di Timur juga, masalah front persatuan, saya pikir saya harus angkat bicara,

atas nama Partai Komunis Jawa, untuk jutaan rakyat tertindas di Timur.

Saya harus mengajukan beberapa pertanyaan kepada kedua jenderal tersebut.

Mungkin Jenderal Zinoviev tidak memikirkan mengenai sebuah front persatuan di

Jawa; mungkin front persatuan kita adalah sesuatu yang berbeda. Tetapi

keputusan dari Kongres Komunis Internasional Kedua secara praktis berarti

bahwa kita harus membentuk sebuah front persatuan dengan kubu nasionalisme

revolusioner. Karena, seperti yang harus kita akui, pembentukan sebuah front

bersatu juga perlu di negara kita, front persatuan kita tidak bisa dibentuk dengan

kaum Sosial Demokrat tetapi harus dengan kaum nasionalis revolusioner.

Namun taktik yang digunakan oleh kaum nasionalis seringkali berbeda dengan

taktik kita; sebagai contoh, taktik pemboikotan dan perjuangan pembebasan

kaum Muslim, Pan-Islamisme. Dua hal inilah yang secara khusus saya

pertimbangkan, sehingga saya bertanya begini. Pertama, apakah kita akan

mendukung gerakan boikot atau tidak? Kedua, apakah kita akan mendukung Pan-

Islamisme, ya atau tidak? Bila ya, seberapa jauh kita akan terlibat?

Metode boikot, harus saya akui, bukanlah sebuah metode Komunis, tapi hal itu

adalah salah satu senjata paling tajam yang tersedia pada situasi penaklukan

politik-militer di Timur. Dalam dua tahun terakhir kita telah menyaksikan

keberhasilan aksi boikot rakyat Mesir 1919 melawan imperialisme Inggris, dan

lagi boikot besar oleh Cina di akhir tahun 1919 dan awal tahun 1920. Gerakan

boikot terbaru terjadi di India Inggris. Kita bisa melihat bahwa dalam beberapa

tahun kedepan bentuk-bentuk pemboikotan lain akan digunakan di timur. Kita

tahu bahwa ini bukan metode kita; ini adalah sebuah metode borjuis kecil, satu
metode kepunyaan kaum borjuis nasionalis. Lebih jauh kita bisa mengatakan;

bahwa pemboikotan berarti dukungan terhadap kapitalisme domestik; tetapi kita

juga telah menyaksikan bahwa setelah gerakan boikot di India, kini ada 1800

pemimpin yang dipenjara, bahwa pemboikotan telah membangkitkan sebuah

atmosfer yang sangat revolusioner, dan gerakan boikot ini telah memaksa

pemerintahan Inggris untuk meminta bantuan militer kepada Jepang, untuk

menjaga-jaga kalau gerakan ini akan berkembang menjadi sebuah

pemeberontakan bersenjata. Kita juga tahu bahwa para pemimpin

Mahommedan di India – Dr. Kirchief, Hasret Mahoni dan Ali bersaudara – pada

kenyataannya adalah kaum nasionalis; kita tidak melihat sebuah pemberontakan

ketika Gandhi dipenjara. Tapi rakyat di India sangat paham seperti halnya setiap

kaum revolusioner disana: bahwa sebuah pemberontakan lokal hanya akan

berahir dalam kekalahan, karena kita tidak punya senjata atau militer lainnya di

sana, oleh karena itu masalah gerakan boikot akan, sekarang atau di hari depan,

menjadi sebuah masalah yang mendesak bagi kita kaum Komunis. Baik di India

maupun Jawa kita sadar bahwa banyak kaum Komunis yang cenderung ingin

memproklamirkan sebuah gerakan boikot di Jawa, mungkin karena ide-ide

Komunis yang berasal dari Rusia telah lama dilupakan, atau mungkin ada

semacam pelepasan mood Komunis yang besar di India yang bisa menentang

semua gerakan. Bagaimanapun juga kita dihadapkan pada pertanyaan: apakah

kita akan mendukung taktik ini, ya atau tidak? Dan seberapa jauh kita akan

mendukung?

Pan-Islamisme adalah sebuah sejarah yang panjang. Pertama saya akan

berbicara tentang pengalaman kita di Hindia Belanda dimana kita telah bekerja

sama dengan kaum Islamis. Di Jawa kita memiliki sebuah organisasi yang

sangat besar dengan banyak petani yang sangat miskin, yaitu Sarekat Islam.

Antara tahun 1912 dan 1916 organisasi ini memiliki sejuta anggota, mungkin

sebanyak tiga atau empat juta. Itu adalah sebuah gerakan popular yang sangat

besar, yang timbul secara spontan dan sangat revolusioner.


Hingga tahun 1921 kita berkolaborasi dengan mereka. Partai kita, terdiri dari

13,000 anggota, masuk ke pergerakan popular ini dan melakukan propaganda di

dalamnya. Pada tahun 1921 kita berhasil membuat Sarekat Islam mengadopsi

program kita. Sarekat Islam juga melakukan agitasii pedesaan mengenai kontrol

pabrik-pabrik dan slogan: Semua kekuasaan untuk kaum tani miskin, Semua

kekuasaan untuk kaum proletar! Dengan demikian Sarekat Islam melakukan

propaganda yang sama seperti Partai Komunis kita, hanya saja terkadang

menggunakan nama yang berbeda.

Namun pada tahun 1921 sebuah perpecahan timbul karena kritik yang ceroboh

terhadap kepemimpinan Sarekat Islam. Pemerintah melalui agen-agennya di

Sarekat Islam mengeksploitasi perpecahan ini, dan juga mengeksploitasi

keputusan Kongres Komunis Internasional Kedua: Perjuangan melawan Pan-

Islamisme! Apa kata mereka kepada para petani jelata? Mereka bilang: Lihatlah,

Komunis tidak hanya menginginkan perpecahan, mereka ingin menghancurkan

agamamu! Itu terlalu berlebihan bagi seorang petani muslim. Sang petani

berpikir: aku telah kehilangan segalanya di dunia ini, haruskah aku kehilangan

surgaku juga? Tidak akan! Ini adalah cara seorang Muslim jelata berpikir. Para

propagandis dari agen-agen pemerintah telah berhasil mengeksploitasi ini

dengan sangat baik. Jadi kita pecah. [Ketua: Waktu anda telah habis]

Saya datang dari Hindia Belanda, dan menempuh perjalanan selama empat

puluh hari .[Tepuk Tangan]

Para anggota Sarekat Islam percaya pada propaganda kita dan tetap bersama

kita di perut mereka, untuk menggunakan sebuah ekspresi yang popular, tetapi di

hati mereka mereka masih bersama Sarekat Islam, dengan surga mereka. Karena

surga adalah sesuatu yang tidak bisa kita berikan kepada mereka. Karena itulah,

mereka memboikot pertemuan-peretemuan kita dan kita tidak bisa melanjutkan

propaganda kita lagi.

Sejak awal tahun lalu kita telah bekerja untuk membangun kembali hubungan

kita dengan Sarekat Islam. Pada kongres kami bulan Desember tahun lalu kita
mengatakan bahwa Muslim di Kaukasus dan negara-negara lain, yang

bekerjasama dengan Uni Soviet dan berjuang melawan kapitalisme internasional,

memahami agama mereka dengan lebih baik, kami juga mengatakan bahwa, jika

mereka ingin membuat sebuah propaganda mengenai agama mereka, mereka

bisa melakukan ini, meskipun mereka tidak boleh melakukannya di dalam

pertemuan-pertemuan tetapi di masjid-masjid.

Kami telah ditanya di pertemuan-pertemuan publik: Apakah Anda Muslim - ya

atau tidak? Apakah Anda percaya pada Tuhan – ya atau tidak? Bagaimana kita

menjawabnya? Ya, saya katakan, ketika saya berdiri di depan Tuhan saya adalah

seorang Muslim, tapi ketika saya berdiri di depan banyak orang saya bukan

seorang Muslim [Tepuk Tangan Meriah], karena Tuhan mengatakan bahwa

banyak iblis di antara banyak manusia! [Tepuk Tangan Meriah] Jadi kami telah

mengantarkan sebuah kekalahan pada para pemimpin mereka dengan Qur’an di

tangan kita, dan di kongres kami tahun lalu kami telah memaksa para pemimpin

mereka, melalui anggota mereka sendiri, untuk bekerjasama dengan kami.

Ketika sebuah pemogokan umum terjadi pada bulan Maret tahun lalu, para

pekerja Muslim membutuhkan kami, karena kami memiliki pekerja kereta api di

bawah kepemimpinan kami. Para pemimpin Sarekat Islam berkata: Anda ingin

bekerjasama dengan kami, jadi Anda harus menolong kami juga. Tentu saja kami

mendatangi mereka, dan berkata: Ya, Tuhan Anda maha kuasa, tapi Dia telah

mengatakan bahwa di dunia ini pekerja kereta api adalah lebih berkuasa! [Tepuk

Tangan Meriah] Pekerja kereta api adalah komite eksekutif Tuhan di dunia ini.

[Tertawa]

Tapi ini tidak menyelesaikan masalah kita, jika kita pecah lagi dengan mereka

kita bisa yakin bahwa para agen pemerintah akan berada di sana lagi dengan

argumen Pan-Islamisme mereka. Jadi masalah Pan-Islamisme adalah sebuah

masalah yang sangat mendadak.

Tapi sekarang pertama-tama kita harus paham benar apa arti sesungguhnya

dari kata Pan-Islamisme. Dulu, ini mempunyai sebuah makna historis dan berarti
bahwa Islam harus menaklukkan seluruh dunia, pedang di tangan, dan ini harus

dilakukan di bawah kepemimpinan seorang Khalifah [Pemimpin dari Negara

Islam – Ed.], dan Sang Khalifah haruslah keturunan Arab. 400 tahun setelah

meninggalnya Muhammad, kaum muslim terpisah menjadi tiga Negara besar dan

oleh karena itu Perang Suci ini telah kehilangan arti pentingnya bagi semua dunia

Islam. Hilang artinya bahwa, atas nama Tuhan, Khalifah dan agama Islam harus

menaklukkan dunia, karena Khalifah Spanyol mengatakan, aku adalah benarbenar

Khalifah sesungguhnya, aku harus membawa panji [Islam], dan Khalifah

Mesir mengatakan hal yang sama, serta Khalifah Baghdad berkata, Aku adalah

Khalifah yang sebenarnya, karena aku berasal dari suku Arab Quraish.

Jadi Pan-Islamisme tidak lagi memiliki arti sebenarnya, tapi kini dalam

prakteknya memiliki sebuah arti yang benar-benar berbeda. Saat ini, Pan-

Islamisme berarti perjuangan untuk pembebasan nasional, karena bagi kaum

Muslim Islam adalah segalanya: tidak hanya agama, tetapi juga Negara, ekonomi,

makanan, dan segalanya. Dengan demikian Pan-Islamisme saat ini berarti

persaudaraan antar sesama Muslim, dan perjuangan kemerdakaan bukan hanya

untuk Arab tetapi juga India, Jawa dan semua Muslim yang tertindas.

Persaudaraan ini berarti perjuangan kemerdekaan praktis bukan hanya melawan

kapitalisme Belanda, tapi juga kapitalisme Inggris, Perancis dan Itali, oleh karena

itu melawan kapitalisme secara keseluruhan. Itulah arti Pan-Islamisme saat ini di

Indonesia di antara rakyat kolonial yang tertindas, menurut propaganda rahasia

mereka – perjuangan melawan semua kekuasaan imperialis di dunia.

Ini adalah sebuah tugas yang baru untuk kita. Seperti halnya kita ingin

mendukung perjuangan nasional, kita juga ingin mendukung perjuangan

kemerdekaan 250 juta Muslim yang sangat pemberani, yang hidup di bawah

kekuasaaan imperialis. Karena itu saya tanya sekali lagi: haruskah kita

mendukung Pan-Islamisme, dalam pengertian ini?

Saya akhiri pidato saya. [Tepuk Tangan Meriah]

Arsip Tan Malaka | Sejarah Marxisme di Indonesia | Séksi Bahasa Indonesia M.I.A
Intinya, bahkan orang orang yang terjangkiti virus atheismepun mengakui tentang kelemahannya. Hanya
saja, mereka memandang bahwa kelemahan tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan apapun,
kebetulan.

Sedangkan seorang yang mengakui adanya sang pencipta, maka akan mengetahui kenapa manusia
memilik kelemahan. Karena itu pula seorang manusia akan melakukan pengabdian kepada sesuatu yang
lebih besar dari dirinya. Jadi, rasa kemakhlukan kita adalah obat bagi kelemahan kita. Dengan begitu,
rasa hampa yang muncul ketika kita menyadari kelemahan itu akan hilang. Tetapi hal itu tidak
menjadikan manusia diam tidak berusaha karena bergantung kepada penciptanya. Justeru hal itu
menjadi pemacu untuk terus berkarya dan pengabdian terbaik untuk allah swt. Itulah tawakkal dan
ikhtiyar. Ada 2 kutub ekstrim dalam hal ini. Yaitu mereka yang hanya melakukan tawakkal dan mereka
yang hanya melakukan ikhtiyar. Keduanya sama sama merusak ekosistem manusia. Tawakkal tanpa
ikhtiyar bukanlah agama. Karena agama menghendaki pengabdian, dan tidak ada pengabdian tanpa
karya, usaha dan kerja keras. Sedangkan yang satunya, ikhtiyar tanpa tawakkal, adalah kelemahan.
Karena sebagaimana yang telah kita simpulkan, pada akhirnya manusia akan menemui kelemahannya.
Saat itulah manusia akan dilanda keputusasaan, dan tidak dan tidak ada obat untuk hal itu kecuali
tawakkal. Bergantung 100% kepada alloh swt.

Alloh swt berforman dalam surat albaqoroh, ayat ke148:

‫ِير‬ َ ‫علَ َٰى ك ِل‬


ٌ ‫ش أيء قَد‬ َ ‫ّللا َجمِ يعًا ۚ ِإنا ا‬
َ ‫ّللا‬ ِ ‫ت ۚ أَيأنَ َما ت َكونوا يَأ أ‬
‫ت ِبكم ا‬ ِ ‫فَا أست َ ِبقوا أال َخي َأرا‬
Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan
mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ketika kerja keras kita selalu dibingkai dengan tawakkal, maka kerja keras itu akan selalu berada dalam
koridor pengabdian. Bebas dari kesombongan yang justeru akan merusak hasil kerja keras tersebut.

Hitler telah bekerja keras, tetapi dia tidak bertawakkal kepada allah swt. Akibatnya, ketika
kelemahannya mulai menghampiri dirinya, goncangan jiwa, ketakutan, cemas dan sederet kegelisahan
meliputi dirinya. Diapun menutup hidupnya dalam keadaan seperti itu. Tidak hanya itu, kerja kerasnya
hanya menghasilkan kerusakan dan kekacauan bagi kehidupan manusia. Kesimpulannya, sifat
kemakhlukan harus ada dalam diri setiap orang. Tanpanya, seorang manusia tidak akan mengetahui
dimana posisi dirinya. Padahal dari situlah dia akan memulai segalanya.

Sifat yang ke 2, ‘abidun li kholiqihi. Sifat ini adalah fungsi manusia. Dari situ kita bisa mengetahui mana
manusia yang benar dalam menggunakan dirinya dan mana yang sebaliknya. Para pembenci ketuhanan
alloh swt adalah kekangan. Entahlah akal mana yang menganggap hal itu sebagai kekangan. Seorang
pembuat sepatu akan lebih mengetahui tentang kegunaan buatannya. Bahkan dialah penentunya. Dia
pula pemilik definisi kebenaran. Ketika seseorang hendak membeli sepatunya, pembeli itu berkata,
“sepatu ini akan saya gunakan untuk bermain bola!”. Si pembuat itu menimpali, ‘tidak, sepatu ini saya
buat dengan benang khusus untuk jogging’. Siapakah yang bisa dikatakan benar? Tentu si pembuat itu!!.
Walau pembeli itu memiliki seribu dalih untuk membenarkan apa yang dia lakukan. Tetapi si pembuat
tetaplah pemilik definisi kebenaran yang sah. Itulah hubungan pencipta dan yang diciptakan.
Sebagian orang berpikir, kenapa tuhan memberikan nafsu keburukan kalau dia tidak menginginkannya?
Jawabannya adalah, karena hal itu adalah hak pencipta!!. Andai kita bukan seorang makhluk, bukan
“sepatu yang dibuat”, andai kita penciptanya kita boleh memprotesnya. Alloh swt berfirman dalam surat
al anbiya’ ayat ke 27

َ ‫َال ي أسأَل‬
َ‫ع اما َيفأ عَل َوه أم ي أسأَلون‬
(Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai.)

Segelintir orang yang dongkol atas posisi dirinya sebagai hamba berusaha keras untuk mengubah
posisinya menjadi tuhan. Membuat orang menjadi miskin, kaya, sakit, sehat, berteman, bermusuhan.
Intinya dia ingin memperbudak manusia. Sudah jelas mereka tidak memiliki sifat sifat ketuhanan yang
allah miliki. al hakim, allathif, alkhobir, al’afuww. Yang mereka miliki adalah nafsu memperbudak dan
memperalat. Menari nari di atas keringat orang lain. setiap yang mereka lakukan selalu merugikan orang
orang. Jadi mereka bukan seperti pengakuannya, menjadi tuhan. Tetapi menjadi perampok super kakap
bagi rakyat dunia.

Para ulama mendefinisikan ibadah dengan

‫اسم جامع لكل ما يحبه هللا و يرضاه من قول أو فعل أو اعتقاد‬


Nama yang untuk semua yang alloh sukai baik perkataan, pekerjaan atau keyakinan.

Oleh karenanya, setiap pekerjaan yang kita lakukan harus sesuai dengan sifat kita, ‘abidun li kholiqihi.
Kesimpulannya, manusia tidaklah berhak untuk menentukan fungsi dirinya sendiri. Allohlah yang berhak
untuk itu. Karena memang itulah kesimpulan rasional hubungan kholiq dengan makhluq.

Sifat yang ke 3, muslim atau muwahhid. Sifat ini adalah misi yang harus dipikul oleh setiap manusia.
Alloh swt berfirman,

‫يَا أَيُّ َها النااس اعأبدوا َرباكم الاذِي َخلَقَك أم‬


Wahai manusia, sembahlah alloh yang telah menciptakan kalian! (QS.Albaqoroh 21)

Sifat dasar ini adalah denyut nadi keseimbangan. Tidak bisa disangkal, milyaran manusia di muka bumi
ini tidak akan teratur jika memiliki lebih dari satu tempat mengabdi. Alloh swt berfirman dalam surat al
anbiya’

‫لَ أو َكانَ فِي ِه َما آ ِل َهةٌ إِ اال ا‬


َ َ‫ّللا لَف‬
ۚ ‫س َدت َا‬
( 22 ) Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak
binasa.

Penerapan dari pengesaan alloh sangatlah luas. Alloh swt berfirman dalam surat albaqoroh;

َ‫لِل أ َندَادًا َوأَنت أم ت َ أعلَمون‬


ِ ‫ت ِر أزقًا لاك أم ۖ ف ََال تَجأ عَلوا ِ ا‬ ‫س َما َء ِبنَا ًء َوأَنزَ َل مِ نَ ال ا‬
ِ ‫س َماءِ َما ًء فَأ َ أخ َر َج ِب ِه مِ نَ الث ا َم َرا‬ َ ‫الاذِي َجعَ َل لَكم أاألَرأ‬
‫ض ف َِراشًا َوال ا‬
( 22 ) Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia
menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai
rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu
mengetahui.
Artinya, kita harus mengesakanNya dalam pengaturan dan penciptaan, atau dikenal sebagai tauhid
rububiyyah. Dalam ayat lain alloh swt berfirman, di surat an nahl;
‫ّللا َوا أجتَنِبوا ا‬
ۖ َ‫الطاغوت‬ ً ‫َولَقَ أد بَعَثأنَا فِي ك ِل أ امة ارس‬
َ ‫وال أ َ ِن اعأبدوا ا‬
( 36 ) Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu",

MengesakanNya dalam peribadatan. Itulah yang dinamakan sebagai tauhid ibadah. Alloh juga
mengatakan dalam surat asy syuro ayat yang ke 11;

‫صير‬ َ ‫أس َكمِ ثأ ِل ِه‬


ِ َ‫ش أي ٌء ۖ َوه َو السامِ يع أالب‬ َ ‫لَي‬
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.

MengesakanNya dalam nama dan sifat sifat nya. Setiap pengesaan itu adalah keseimbangan. Oleh
karena nya, setiap pensekutuan (‫ )اإلشراك‬ataupunkekufuran akan menimbulkan ketimpangan. Rasional,
karena penduduk dunia tidak akan memiliki arah yang sama jika mereka kufur atau berbuat syirik.
Akibatnya, peperangan, perpecahan dan kekacauan akan terjadi.

Luasnya cakupan tauhid membuat sebagian orang berat intuk melaksanakannya. Tauhid rububiyah,
ibadah, dan asmaa was shifat, semua terangkum dalam kalimat syahadat. Memang berat untuk
dilaksanakan. Tetapi itulah manusia,

‫ما من مولود اال يولد على الفطرة فأبواه يهودانه أو ينصرانه أو يمجسانه‬
Kaum pagan menolak untuk mengesakan allah. Di masa lalu, ketika paganisme masih mendominasi
dunia, pertentangan hebat terjadi dimana. Hanya karena satu sebab, karena mereka menganggap
melalui kesyirikan dunia akan damai dan tenang. sekarang posisi paganisme sudah tergantikan oleh
modernisasi. Modernisasi pemikiran yang sudah tidak meyakini adanya alam ghoib. Atau minimal tidak
menghendaki adanya campur tangan hal hal ghoib dalam kehidupan. Tetapi baik kaum pagan maupun
materialis tetap tidak bisa memberikan keseimbangann untuk dunia. Kepercayaan kepada hal hal ghoib
tanpa ilmu dan menolak adanya alam alam ghoib sama sama salah. Teknologi dan kemajuan sains
bukanlah timbangan kebenaran. Karena timbangan kebenaran adalah syumuliyyah, universalitas.
Kepemimpinan sains tidak bisa menguak keberadaan alam metafisik. Begitu pula paganisme tidak bisa
menguak alam fisik, sains dan teknologi. Sedangkan tauhidulloh mampu menjelaskan 2 alam itu tanpa
ada kontradiski sama sekali. Menjelaskan fungsi fungsinya dan mengatur bagaimana sikap seorang
manusia terhadapnya.

Dalam tauhidulloh hubungan antara alam fisik dan non fisik sangatlah jelas. Alloh swt berfirman dalam
surat al baqoroh;

ِ ‫الاذِينَ يؤأ مِ نونَ ِب أالغَ أي‬


‫ب‬
( 3 ) (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib,

Dahulu kaum pagan selalu berpegangan kepada hal hal mistis. Para saintis atheis menuduh mereka
orang orang terbelakang, yang tidak realistis. Tetapi para penuduh itu sendiri tidak bisa memberikan
jawaban yang tepat tentang keberadaan alam non fisik. Tauhidulloh membuka lebar setiap usaha untuk
meneliti rahasia alam fisik. Bahkan dia menghilangkan semua mitos, takhayul yang menghambatnya.
Tetapi dia tidak menghilangkan keberadaan alam non fisik yang keberadaannya tidak bisa dipungkiri.
Tidak membiarkan keberlangsungan penelitian terhadap sains menemui tanda tanya ketika berhadapan
dengan hal hal ghoib. Oleh karenanya, tauhidulloh mewajibkan pengesaan kepada alloh dalam 2 hal itu.
Hukum, ekonomi, sosial. Juga malaikat, jin, surga dan neraka.

Kesimpulannya, pengesaan kepada alloh adalah kewajiban semua makhluk. Kewajiban itu sudah ada
pada diri kita sejak kita masih berada didalam kandungan ibu kita.

Mengenal lingkungan

Kehidupan ini telah ada sejak ratusan abad lamanya. Dalam angka, tidak ada yang mengetahuinya
secara pasti. Banyak teori teori yang berusaha mengungkap awal kehidupan. Teori evolusi, teori
kehidupan berasal dari benda mati, air, atau listrik dan banyak lainnya. Tetapi semuanya masih dalam
tahap hipotesa. Walau sudah disertai dengan berbagai macam eksperimen, tetap saja belum
menunjukkan kepastian 100%. Sedangkan menurut alquran maka sangat jelas. Alloh swt berfirman
tentang penciptaan manusia dalam surat arrohman pada ayat yang ke 14;

‫ار‬ َ ‫ص أل‬
ِ ‫صال ك أَالفَ اخ‬ َ ‫سانَ مِ ن‬ ِ ‫َخلَقَ أ‬
َ ‫اإلن‬
( 14 ) Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar,

Itu awal penciptaan manusia. Sedangkan yang selanjutnya maka sebagaimana yang alloh firmankan
dalam surat al mu’minun,

َ‫سن أالخَا ِلقِين‬


َ ‫ّللا أ َ أح‬ َ َ‫ام لَ أح ًما ث ام أَنشَأأنَاه خ أَلقًا آخ ََر ۚ فَتَب‬
‫اركَ ا‬ َ ‫ظ‬َ ‫س أونَا أال ِع‬ ‫ضغَةً فَ َخلَ أقنَا أالم أ‬
َ ‫ضغَةَ ِع‬
َ ‫ظا ًما فَ َك‬ ‫علَقَةً فَ َخلَ أقنَا أالعَلَقَةَ م أ‬ ‫ث ام َخلَ أقنَا النُّ أ‬
َ َ‫طفَة‬
( 14 ) Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah
Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

Kita tidak akan membicarakan tentang penciptaan alam semesta. Kita hanya akan membicarakan
tentang manusia. Teori teori yang di kemukakan oleh orang orang kafir itu selalu menyiratkan sebuah
gagasan yang sama. Yaitu gagasan bahwa manusia memulai segalanya dari nol dan dari jerih payahnya
sendiri. Teori evolusi mengenalkan urutan perkembangan manusia. manusia bungkuk, manusia tegak,
manusia berjalan dengan empat kaki dan seterusnya. Hal ini menimbulkan sebuah pertanyaan,
kapankah manusia mempelajari tujuan hidup? Sopan santun, salah dan benar? Sebenarnya,manusia
tidaklah seperti anggapan mereka, hewan berkaki 2 yang tidak berbeda jauh dengan makhluk lainnya.

Teori terbaik adalah sebagaimana yang dikatakan alquran, alloh swt berfirman dalam surat al baqoroh;

ِ ‫َوإِ أذ قَا َل َربُّكَ ل أِل َم َالئِ َك ِة ِإنِي َجا ِع ٌل فِي أاألَرأ‬


ۖ ً‫ض َخلِيفَة‬
( 30 ) Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi".

Alquran menjelaskan tingginya posisi manusia di muka bumi. Jauh dari kehinaan kehinaan yang
dilontarkan oleh teori teori itu. Inilah landasan yang berdiri diatasnya setiap usaha manusia dalam
berinovasi. Alloh berfirman pada ayat selanjutnya,

‫علا َم آد ََم أاأل َ أس َما َء كلا َها‬


َ ‫َو‬
( 31 ) Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,

Jadi, manusia tidak memulai segalanya dari dirinya sendiri. Karena tujuan hidup dan barometer
kebenaran tidak mungkin berasal dari manusia sendiri. Penciptanyalah yang mengajarkannya. Tujuan
hidup dan barometer kebenara tidaklah bisa di inovasikan. Sangat rasional!.

Berangkat dari pengetahuanyang alloh berikan kepada adam, manusia memulai berbagai penemuan
untuk merealisasikan tujuan hidupnya. Sejarah mencatat zaman zaman yang dilalui manusia yang
menelurkan berbagai teknologi untuk menjawab keperluan zamannya. Dahulu manusia berjumlah tidak
lebih dari seribu orang. Tidak diperlukan alat alat komunikasi antar benua. Sederhana saja, yang mereka
butuhkan adalah bagaimana cara agar manusia mampu melaksanakan perintah robnya untuk menutup
aurat. Ditemukanlah teknologi menjahit pakaian, teknologi termaju di zamannya.

Waktu terus berjalan, manusia membutuhkan senjata untuk berburu. Ditemukanlah teknologi senjata,
pisau, tameng, tonbak. Kemudian manusia semakin bertambah banyak. Untuk tempat tinggalnya
mereka membuat perkampungan perkampungan. Ada pasar, gudang senjata, lumbung makanan.
Kemudian kumpulan manusia manusia saling berebut ladang dan tempat perburuan. Dibuatlah benteng
benteng, parit dan pasukan perang. Sebagai teknologi militer termaju di zamanya. Hingga akhirnya,
sekarang kita telah sampai di masa di mana perubahan teknologi begitu cepat terjadi. Terutama
teknologi informasi dan militer. Intinya, bahwa inovasi inovasi yang telah meghasilkan teknologi
teknologi itu tidak dilakukan oleh suatu bangsa atau penganut agama tertentu. Semua memiliki
kesekpatan yang sama untuk melakukan hal itu. Kenyataan bahwa tidak semua manusia manetapi jalan
yang telah digariskan oleh para nabi, semakin memacu kita unuk berlomba dalam hal ini.

Rasululloh saw tidak diutus dalam keadaan menguasai teknologi tercanggih di zamannya. Justeru
teknologi itu ada ditangan orang orang romawi. Tetapi rasululloh saw tetap mengembankan risalah
nubuwwahnya ke pundak kaum muslimin. Yang mana hal itu mengharuskan kaum muslimin tetap
melawan negara negara super power itu dengan kondisi yang dimilikinya. Dari situ bisa kita simpulkan,
bahwa kaum muslimin selalu berada diantara 2 hal. Yaitu yang pertama, jika kaum muslimin menguasai
berbagai macam teknologi dan sains, maka mereka berkewajiban untuk mengendalikan teknologi itu
dan menggunakannya sesuai dengan tuntutan al qur’an. Yang ke 2, jika kaum muslimin tidak menguasai
nya, maka mereka berkewajiban untuk melawan orang orang kafir dan merebutnya dari tangan mereka.

Sekarang kita akan menyebutkan hal hal yang menghantarkan suatu ummat mampu menguasai
teknologi. 1. Stabilitas negara 2. Kesejahteraan sosial 3. Dukungan pemerintah. Tetapi semua ini tidak
akan tercapai kecuali dengan adanhya dua hal, 1. Masyarakat islami. Karena yang kita inginkan adalah
penguasaan kaum muslimin terhadap teknologi. Jika kaum muslimin sendiri tidak memahami agamanya,
maka tidak ada bedanya apakah teknologi itu di kuasai oleh kaum muslimin atau bukan. 2, adanya
negara yang merepresentasikan agama itu secara penuh.

Sifat dasar al quran dan syariat scara global adalah mengendalikan teknologi. Tetapi sunnatulloh
menjadikan bahwa setiap manusia memiliki kesempatan yang sama dalam pengembangan teknologi.
Alloh tidak mensyaratkan bahwa kesempatan itu hanya diberikan kepada ummat islam. Hal ini
menyiratkan kepada kita untuk menjadi yang terdepan dalam pengembangan teknologi dan kemajuan
dalam segala bidang. Kenapa? Karena pelaksanaan perintah perintah alquran tidak akan terlaksana jika
masyarakatnya masih mandul dalam hal tersebut.
Sebagaimana yang telah kita sebutkan sebelumnya, setelah kaum muslimin berhasil menghancurkan
negara super power di zamannya, persia dan romawi, dengan minimnya teknologi yang mereka kuasai.
Dimana mereka pada saat itu bertumpu kepada semangat, kerja keras, dan pengorbanan untuk
menghadapi orang orang kafir yang lebih maju, hingga akhirnya terbentuklah masyarakat islami,
kemudian negara islam. Yang kemudian memberikan stabilitas, kesejahteraan dan dukungan moril dan
materil kepada setiap individu muslim untuk memajukan ilmu pengetahuan. Di saat itulah masyarakat
muslim mampu menjadi masyarakat yang berkemajuan. Baik dibidang akhlak maupun ilmu
pengetahuan. Dengan begitu, alquran bisa mengendalikan penggunaan setiap teknologi yang berhasil
mereka temukan. Disini al quran berhasil melaksanakan tugasnya, mengatur penggunaan teknologi.

Kemajuan teknologi barat dimasa kini bukan karena kebebasan mereka. Anggapan bahwa alquran hanya
akan membawa kepada kejumudan dan keterbelakangan adalah salah besar. Karena teknologi tidak ada
sangkut pautnya dengan agama. Apa maksudnya? Siapapun bisa menguasainya. Atheis, kristen, yahudi,
atau apapun itu. Bedanya, alquran berfungsi untuk mengendalikan teknologi. Yang berarti menuntut
masyarakat muslim untuk menguasi teknologi itu. Mungkinkah mengatur penggunaan teknologi tanpa
menguasainya?

Ketika kita menyadari bahwa penguasaan terhadap teknologi adalah tuntutan al quran, maka sangat
tidak masuk akal ketika kita malah meninggalkan alquran untuk meguasai teknologi teknologi itu. Tugas
kita memang menjadi lebih berat. Menjaga ilmu ilmu syariat dan menguasai perlombaan teknologi.
Disinilah diperlukan pembagian proporsional terhadap angkatan pelajar kaum muslimin. Pembagiannya
sebagai berikut, 1. Tarbiyah islamiyyah. Yaitu pengajaran umurun minaddi ma’lumun bidh dhoruroti

(‫( ) أمور من الدين معلوم بالضرورة‬segala yang harus diketahui seorang muslim dari urusan agamamanya). Hal
itu diwajibkan kepada seluruh angkatan pelajar. 2. Ta’lim ulumusy syar’i. yaitu program kaderisasi
ulama. Melingkupi berbagai macam disiplin ilmu. ulumul qur’an, ulumul hadits, fiqh, ushul fiqh dan
bahasa arab. Berpedoman kepada firman alloh swt dalam suroh at taubah ayat yang ke 122

ِ ‫فَلَ أو َال نَف ََر مِ ن ك ِل فِرأ قَة ِم أنه أم طَا ِئفَةٌ ِليَتَفَقاهوا فِي الد‬
َ‫ِين َولِينذِروا قَ أو َمه أم إِذَا َر َجعوا ِإلَ أي ِه أم لَعَلاه أم يَ أحذَرون‬
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka
telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.

Pembagiannya berdasarkan kebutuhan keadaan dan jumlah ketersediaan angkatan pelajar. Yang ke 3.
Pengajaran ilmu alam. Melingkupi kecakapan hidup dasar. Seperti ilmu hitung, sejarah, bahasa dan
sains. Cukup hanya untuk membekali mereka dengan dasar dasar kecakapan hidup. Yang ke 4.
Pengajaran keahlian. Yaitu peminatan terhadap salah satu dari ilmu ilmu kecakapan hidup. Seperti
kedokteran, kimia, fisika, sejarah, dan bahasa. Pada pembagian yang ke 2, dibentuk lembaga buhuts dan
ifta’. Sedangkan pada pembagian yang ke 4, dibentuk lembaga riset dan teknologi.

Semua ini tidak bisa terlaksana tanpa adanya masyarakat islami dan pemerintahan islam. Kekurangan
kita dimasa kini bukan karena bukan karena agama kita menyebabkan kejumudan. Tetapi karena tidak
adanya pemerintahan yang mengikat masyarakat islami secara total. Jadilah angkatan pelajar kita
memakmurkan negara negara barat. Sementara kelompok angkatan pelajar ke 2 bagaikan tidak memiliki
gigi. Kenapa? Karena tugas mereka adalah mengendalikan penggunaan teknologi. Sementara mereka
sendiri tidak menguasainya. Masyarakat muslim memang tetap bisa ikut andil dalam pengembangan
teknologi. Tetapi pada akhirnya, hasilnya hanya akan digunakan oleh negara negara barat. Tidak
diragukan lagi, karena kemenangan dibidang militer dan politik adalah pintu yang akan membuka
kemenangan dibidang lainnya. Amerika tidak menyandang gelar ‘super power’nya dari kemalasan.
Merekapun harus bertaruh nyawa untuk menundukkan dan menyatukan dunia. Begitu pula dengan para
khulafa’ rosyidin dan rakyatnya yang bahu membahu meruntuhkan imperium persia-romawi dengan
teknologi dan keahlian seadanya. Baru 150 tahun setelah itu para kholifah bani abbas dan rakyatnya
menikmati hasilnya. Jadi, memang masa dimana kita harus bertaruh nyawa dalam pengorbanan itu
harus ada. Harus dilewati. Apalagi dengan keadaan yang sedang menyelimuti kita di abad 21 ini.
Sebelum akhirnya kita mampu mengemban tugas kita. Mengatur penggunaan setiap teknologi yang
ditemukan ummat manusia agar sesuai dengan tuntutan al quran.

Misi hidup

Apa tugas manusia dalam lingkungannya?.

Sekarang mari kita amati apa yang alloh firmankan tentang hal itu. Salah satunya yang allh firmankan
dalam surah al baqoroh ayat yang ke 30;

ِ ‫َوإِ أذ قَا َل َربُّكَ ل أِل َم َالئِ َك ِة ِإنِي َجا ِع ٌل فِي أاألَرأ‬


ۖ ً‫ض َخلِيفَة‬
( 30 ) Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi".

Rasululloh saw bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam al bukhori dalam kitab an
nikah, no 5200 dari nafi’ dari sahabat abdulloh bin umar;

‫كلكم راع و كلكم مسؤول عن رعيته‬


Setiap kalian adalah pemimpin. Dan setiap yang memimpin akan ditanya tentang yang dipimpinnya.

Dalam kitab ajaran besar, kitab yang dikarang dalam kepercayaan konghucu menuliskan falsafah
kesejahteraan negara. Berikut adalah kutipannya;

Ini adalah hasil pikiran seorang yang ingkar kepada alloh. Islam lebih dari itu semua. Karena islam telah
menentukan segala sesuatu yang baik dan buruk bagi semua kalangan. Alloh swt berfirman dalam surat
al an’am pada ayat yang ke 119;

َ ‫ص َل لَكم اما َح ار َم‬


‫علَيأك أم‬ ‫َوقَ أد فَ ا‬
sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu,

walaupun ayat ini berbicara tentang makanan yang alloh haramkan atas hambanya, tetapi juga
termasuk didalamnya segala yang alloh larang bagi hambanya.

Kholifah adalah orang yang mentaati alloh dalam lingkup kekholifahannya. Baik itu diri sendiri,
keluarga,satu kampung atau satu negara. Jadi, penyalahgunaan kekuasaan bisa terjadi dilingkup
manapun. Seorang remaja yang tidak memimpin dirinya untuk mentaati alloh adalah penguasa yang
telah berbuat sewenang wenang. Alloh berfirman dalam surat fathir ayat 32;

‫ظا ِل ٌم ِلنَ أف ِس ِه‬


َ ‫فَمِ نأه أم‬

lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri

seorang ibu yang tidak memimpin diri dan anak anaknya untuk mentaati alloh adalah penguasa yang
dzolim. Begitupula seorang ayah yang tidak memimpin anak dan istrinya untuk mentaati alloh adalah
penguasa yang dzolim. Alloh berfirman dalam surat attahrim

َ ‫يَا أَيُّ َها الاذِينَ آ َمنوا قوا أَنف‬


ً َ‫سك أم َوأ َ أهلِيك أم ن‬
‫ارا‬
( 6 ) Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka

Itu semua adalah kepemimpinan yang harus di pertanggung jawabkan. Secara umum, siapapun kita,
maka kita telah ditugaskan untuk menjadi kholifah. Tetapi dalam lingkup yang mana? Kitalah yang
menentukannya. Lingkup rt, rw. Lingkup tukang kopi, tukang martabak, sopir angkot, guru, pejabat.
Semuanya memiliki keutamaannya masing masing. Alloh swt berfirman dalam surat azzukhruf, ayat yang
ke 32;

َ ‫شت َه أم فِي أال َحيَاةِ ال ُّد أنيَا ۚ َو َرفَ أعنَا بَ أع‬


‫ضه أم ف أَوقَ بَعأض د ََر َجات ِليَتاخِ ذَ بَ أعضهم بَ أعضًا س أخ ِريًّا ۗ َو َر أح َمت َربِكَ َخي ٌأر ِم اما‬ َ ‫نَ أحن قَسَ أمنَا بَ أينَهم امعِي‬
َ‫يَ أج َمعون‬
Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah
meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat
mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.

Ketka kita ingin menjadi jenderal, yang berarti menjadi kholifah bagi para prajuritnya, maka baginya
pahala jika dia menjalankan perintah alloh dalam hal itu. Tetapi jika sebaliknya, maka akan berbuah
dosa. Begitu pula jika kita memilih menjadi pedagang asongan, sopir angkot, atau apapun itu, jika kita
melaksanakan kewajibanNya akan berbuah pahala. Jika sewenang wenang maka akan berbuah dosa.
Barometernya tetaplah sama, apakah dia mentaatiNya dalam pekerjaannya atau tidak. Tetapi ada hal
lain yang harus kita perhatikan. Berlomba lomba dalam kebaikan. Apa itu? Alloh swt berfirman dalam
surat albaqoroh 148;

ِ ‫فَا أستَبِقوا أال َخي َأرا‬


ۚ‫ت‬
Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan.

Manfaat seorang jenderal yang sholeh dengan seorang pedagang asongan yang sholeh tentulah
berbeda. Dengannya, berbeda pula derajat pahala yang mereka terima. Oleh karenanya alloh
menyebutnya sebagai perlombaan. Semua berawal dari garis start yang sama. Dalam bidang apakah
perlombaan ini? Dalam semua pintu kebaikan. Oleh karenanya allah menciptakan manusia dengan
berbagai macam hobi, bakat dan kemampuan yang dengannya mereka berlomba lomba menuju
kebaikan.

Abu bakar dan Umar adalah negarawan ulung. Kaum muslimin semuanya merasakan manfaat usaha
mereka. Berbeda dengan Bilal. Bilal tidak bisa menandingi Umar dalam urusan pemerintahan. Tetapi
Bilal telah memenangkan perlombaan di bidang lain. Bilal adalah lambang pengorbanan dalam kesulitan.
Bukan tidak mungkin seorang Umar tidak mampu mempertahankan imannya ditengah siksaan fisik dan
psikis yang di alami Bilal. Bilal harus melawan seseorang yang telah berbuat banyak kebaikan kepada
keluarganya. Belum lagi beliau bukanlah seorang yang kaya. Tetapi Bilal mampu melaluinya dengan baik.
tanpanya kaum muslimin akan sulit menemukan figur dalam keadaan seperti itu. Tetapi keahlian yang
alloh berikan kepada umar tetaplah meninggikan derajat Umar dan memasukannya kedalam jajaran
para kholifah yang mendapat petunjuk.

Alloh swt telah menjelaskan berbagai macam pintu kebaikan. Masing masing memiliki keutaaannya.
Tugas kitalah untuk memilihnya dan beristiqomah di dalamnya. Alloh swt berfirman dalam surat al
qosos
ِ ‫َو َربُّكَ يَ أخلق َما يَشَاء َويَ أخت َار ۗ َما َكانَ لَهم أالخِ يَ َرة ۚ س أب َحانَ ا‬
َ ‫ّللا َوتَعَالَ َٰى‬
َ‫ع اما ي أش ِركون‬
( 68 ) Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan
bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia).

Yang ke 2 alloh berfirman dalam surat albaqoroh ayat 148;

ِ ‫فَا أست َ ِبقوا أال َخي َأرا‬


ۚ‫ت‬
Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan.

Apa hubungannya? Yang pertama, alloh tidak memberikan kita pilihan. Yaitu ketika Dia menciptakan
kita. Kecerdasan, kemampuan fisik, semua alloh berikan tanpa konsultasi denga kita. Apa fungsinya?
Yaitu agar ekosistem manusia semuanya teratur. Kecerdasan alloh jadikan bertingkat tingkat. Begitu
pula keelokan dan kekuatan. Tetapi alloh justeru menyuruh kita semua untuk saling berlomba!. Adilkah
ketikka alloh menciptakan kita berbeda tetapi Ia melombakannya dalam satu bidang?. Tidak adil. Oleh
karenanya alloh menciptakan berbagai macam pintu kebaikan yang memiliki tingkat kesulitan berbeda
berbeda. Adilkah? Tentu.

Berperan dalam misi

Alloh swt berfirman dalam surah ali imron ayat 140;

ۗ ‫ّللا الاذِينَ آ َمنوا َويَتاخِ ذَ مِ نك أم ش َهدَا َء‬ ِ ‫َوت أِلكَ أاألَياام ندَا ِول َها بَيأنَ النا‬
‫اس َو ِليَ أعلَ َم ا‬
Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat
pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya
sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'.

Alloh swt juga berfirman dalam suroh ash shof ayat yang ke 9;

َ‫ِين ك ِل ِه َولَ أو ك َِرهَ أالم أش ِركون‬


ِ ‫علَى الد‬ ‫ق لِي أ‬
َ ‫ظ ِه َره‬ ِ ‫ِين أال َح‬
ِ ‫س َل َرسولَه بِ أال هد ََٰى َود‬
َ ‫ه َو الاذِي أَرأ‬
( 9 ) Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia
memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci.

Alloh telah menetapkan sunnahNya di dalam alam semesta. Kejayaan, kebanggaan, keruntuhan dan
kehinan akan ia pergilirkan diantara manusia. Apakah begitu juga dengan ummat islam? Ya, begitu juga
dengan ummat islam. Hanya saja alloh telah janjikan kepada mereka bahwa merekalah yang akan
menang. Kapankah kemenangan itu? Alloh tidak memberitahukannya. Tugas kita hanyalah melakukan
sebab sebab yang telah alloh tentukan agar turun pertolongannya. Lapangan perjuangan terbuka sangat
lebar. Perjuangan yang akan memulikakan siapa saja yang akan menempuhnya. Termasuk kita semua.
Alloh swt berfirman dalam surat at taubah ayat ke 111;

‫يل‬
ِ ‫نج‬ ِ ‫علَ أي ِه َحقًّا فِي الت ا أو َرا ِة َو أ‬
ِ ‫اإل‬ َ ‫ّللا فَيَ أقتلونَ َوي أقت َلونَ ۖ َو أعدًا‬ َ ‫سه أم َوأ َ أم َوالَهم ِبأَنا لَهم أال َجناةَ ۚ يقَاتِلونَ فِي‬
ِ ‫س ِبي ِل ا‬ َ ‫ّللا ا أشت ََر َٰى مِ نَ أالمؤأ مِ نِينَ أَنف‬
َ ‫۞ إِنا ا‬
‫ّللا ۚ فَا أست َ أبشِروا ِببَ أيعِكم الاذِي بَايَ أعتم بِ ِه ۚ َو َٰذَلِكَ ه َو أالف أَوز أالعَظِ يم‬ ِ ‫َو أالقرأ‬
ِ ‫آن ۚ َو َم أن أ َ أوف ََٰى بِعَ أه ِد ِه مِ نَ ا‬

( 111 ) Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau
terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan
siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli
yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.

Sekarang, perjuangan kita adalah dengan membentuk kepribadian yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Inilah inti pembahasan kita kali ini.

Kepeloporan

Kita mengenal gelar “pencetus” atau “penemu”. Kenapa mereka lebih dikenal dari penerus atau
pengikut? Karena karena mereka malakukan sesuatu yang serba belum. Belum dilakukan, belum
terpikirkan. H.O.S.Tjokroaminoto ketua SI berpikir tentang pemerintahan sendiri dimasa pemerintahan
kolonial. Disaat para bangsawan lain berpikir bagaimana mencari muka di depan gubernur jenderal. Saat
itu, cita cita pak cokro bagaikan mimpi disiang bolong. Tidak mungkin rakyat yang miskin dan bodoh
ditambah bangsawan pengecut dan egois mampu melawan pemerintah kolonial yanng didukung oleh
tentara moderen. Tetapi inilah tugas seorang pelopor. Mendekatkan sebuah cita cita yang dianggap jauh
dan tidak mungkin. “penghargaan sebanding dengan resiko yang di tanggung”. Mari kita perhatikan,
pernahkah kita melihat lomba balap lari? Bandingkan dengan perlombaan lainnya. Balap motor
misalnya. Kenapa kita melihat balap motor lebih hebat? Karena lebih beresiko. Kemungkinan tertimpa,
jatuh atau tertabrak bisa terjadi kapanpun. Begitu juga dengan kepeloporan. Ketika berhasil, semuam
mata akan memandangnya dengan takjub. Tetapi sekali gagal jangan harap pujian. Bahkan situasi
netralpun sulit terjadi. Yang ada disalahkan, Dianggap bodoh dan kata kata penyesalan lainnya. Hal ini
tidak dialami oleh para pengikut. Mereka tidak diangkat terlalu tiggi, tidak pula merosot terlalu bawah.
Ketika pelopor mereka berhasil, merekapun merasakan hasilnya. Walaupun tidak sebanding dengan
yang dirasakan oleh sang pelopor itu. Tetapi ketika gagal, merekapun tidak akan jatuh sebagaimana
jatuhnya pelopor mereka. “kami hanya melakukan perintah” toh ini tanggung jawab bos kita”. Itulah
yang sering mereka katakan.

َ ‫اإلثأ ِم ۚ َوالاذِي ت ََولا َٰى ِكب َأره مِ أنه أم لَه‬


‫عذَابٌ عَظِي ٌم‬ ِ ‫ب مِ نَ أ‬ َ َ ‫لِك ِل ا أم ِرئ ِم أنهم اما ا أكت‬
َ ‫س‬
Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara
mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang
besar.

Itulah yang alloh katakan dalam suroh annur ayat ke 11 tentang perbuatan dosa. Begitu pula dalam
kebaikan.
Mari kita pelopori perjuangan ini.kita ajak masyarakat kita unntuk menjadi pelopor kebangkitan islam.
Dengan mejadikan islam sebagai agama dan negara. Pribadi dan masyarakat. Mari kita pelopori
asshohwah al islamiyyah. Dengan menjadikan negeri kita sebagai tempat yang aman bagi setip muslim
dan aktifitas perjuangannya. Kalau kita malah mengusir orang orang terbaik kita dan membiarkan para
perusak bercokol dinegeri kita, kita benar benar bagsa yang bodoh. Habib Riziq kita usir. Sementara
Ahok-HT kita lindungi. Apa untungnya?

“rakyat cerdas, rakyat yang mau membenahi diri”

Kita belajar bukan? Dahulu kita memendam dalam dalam cita cita kemerdekaan. Ratusan tahun dibawah
bayang bayang pemerintah kolonial. Tetapi sejak pak cokro dan para ulama lainnya menyuarakannya,
kita menerimanya dan membelanya sepenuh hati. Kenapa? Karena kita mulai menyadari bahwa
“kemerdekaan adalah hak segala bangsa”. Sekarang mari kita buka mata kita. Ditengah hiruk pikuk
kompetisi rakyat dunia, kita melihat sekelompok masyarakat langka yang benar benar berbeda dengan
manusia pada umumnya. Mereka mengajarkan keesaan alloh, mengharamkan riba, melakukan amar
ma’ruf dan nahi munkar.

Ternyata, akarnyapun telah menghunjam sangat dalam dinegeri kita. Hanya saja kita melupakannya.
Sudah saatnya kita mengangkat benderanya yang telah tertimbun berbagai macam ambisi. Kemudian
kita angkat ia agar berkibar di langit negeri kita. Agar dunia menyaksikan bahwa rakyat kitapun pelopor
kebangkitan peradaban terbaik yang pernah didirikan ummat manusia. Mari kita raih kemuliaan
bersaham dalam kebangkitan islam.

Pernahkah kita membayangkan angkatan laut kita akan menyerang israel di pelabuhan ashdood? Atau
jet jet kita akan membombardir tel aviv dari udara? Atau bahkan marinir kita melabuhkan kapalnya di
surabaya, kemudian berlayar ke filipina untuk memberikan mereka pelajaran agar tidak berbuat macam
macam di mindanao?. Semua akan terjadi jika kita mempeloporinya dan memulainya. Dunia arab tidak
akan diam melihat perjuangan yang kita lakukan. Mereka hanya membutuhkan satu hal, yang memulai.

Amerika memilih membela demokrasi dan kapitalisme dalam setiap tindak tanduknya. Cina dan rusia
memilih komuunisme untuk di perjuangkan. Sementara islam, belum ada pemerintahan yang
mendeklarasikan untuk membelanya. Pemerintah abbasiyah dan umayyah telah mendedikasikan diri.
Mereka adalah negara negara adi daya di masanya. Pemerintah seljuk, ayyubiyyah, mamalik tetap
terkenang sebagai negara negara yang telah melayani ummat islam. Sementara pemerintah
utsmaniyyah, satu satunya negara moderen yang menjadi super power mewakili ummat islam. Mereka
telah berjasa membawa ummat islam keseluruh penjuru dunia. Membentengi kita dari keganasan
ambisi eropa di masa kebangkitannya. Para sejarawan islam menulis sejarah mereka dalam tarikhul
islam. Penuh dengan kebanggaan.

Tidakkah kita berpikir untuk mendedikasikan diri kepada ummat terbaik ini? Ini negeri kepulauan kita
punya! Ini 200 juta rakyat kita! Ini 800 ribu tentara kita!. Mungkin kita akan bertanya, siapakah yang
akan mengapresiasi perjuangan kita? Kita jawab, 1,4 milyar muslim di seluruh dunia di 5 benua. Tersebar
di semua negara yang ada di dunia. Alloh swt berfirman dalam suroh muhammad pada ayat yang ke 7;

َ ‫يَا أَيُّ َها الاذِينَ آ َمنوا ِإن ت َنصروا ا‬


‫ّللا يَنصرأ ك أم َويث َ ِبتأ أ َ أقدَا َمك أم‬
( 7 ) Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan
meneguhkan kedudukanmu.
Alangkah bodonya kita,

Kita pilih Trump, sementara kita tinggalkan al musthofa

Bersama Marx, lupakan Umar?

Ataukah kita tukar dengan Budha dan Gandhi?

Sadarilah bangsaku!!

Tak ada kemuliaan membela mereka

Kemuliaan hanya ada dalam keislaman

Konon dahulu pak Cokro di juluki “kambing arab” oleh guru kompeninya. Kenapa? Karena pak Cokro
selalu tidak sependapat dengan gurunya dalam masalah penjajahan. Tetapi sayang sekali, sebagian kita
saat ini malah mengatakan, “tak perlu ke arab araban, kita ingin yang asli indonesia”. Tidak ada islam
arab atau indonesia. Bahkan bangsa arab sendiri menentang dakwah islam selama 50 tahun lamanya.
Sejak rasululloh berdakwah di makkah sampai era kekholifahan utsman bin affan banyak sekali
pertempuran yang dilakukan ummat islam di jazirah arab. Bahkan di semua tanah yang di diami oleh
bangsa arab. Bahkan diperang ahzab rasululloh bersabda ketika para sahabatnya menolak usulan beliau
untuk memberikan 1/3 hasil pertanian madinah kepada kabilah Ghothofan dengan syarat angkatan
bersenjata mereka angkat kaki dari pengepungan madinah.

‫إنما هو شيء أصنعه لكم لما رأيت العرب قد رمتكم عن قوس واحدة‬

“sesungguhnya, hal itu (usul rasululloh untuk memberikan kabilah ghothofan 1/3 panen madinah)
adalah hanya usulan saya untuk kalian. Ketika saya melihat bangsa arab memanahi kalian dengan satu
busur (bersatu untuk menghabisi kaum muslimin).

Itu bangsa arab. Sedangkan negeri ini telah dimuliakan alloh dengan sesuatu yang mana bangsa arab
sendiri tidak mendapatkannya. Yaitu negeri ini tidak pernah diinjak oleh seorang mujahidpun dalam
rangka jihad. Kita tidak pernah menentang islam dengan senjata kita!. Subhanalloh. Jadi bangsa arab
menjadi mulia karena merekalah yang pertama kali menerima islam. Alloh swt berfirman dalam suroh al
hasyr ayat yang ke 10;

ٌ ‫ان َو َال ت َ أجعَلأ فِي قلو ِبنَا غ ًِّال ِللاذِينَ آ َمنوا َربانَا ِإناكَ َرء‬
‫وف ارحِ ي ٌم‬ َ َ‫َوالاذِينَ َجاءوا مِ ن بَعأ ِد ِه أم يَقولونَ َربانَا ا أغفِرأ لَنَا َو ِ ِإل أخ َوانِنَا الاذِين‬
ِ ‫س َبقونَا ِب أ‬
ِ ‫اإلي َم‬
( 10 ) Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb
kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan
janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya
Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang".

Kitapun tidak kehilangan kesempatan itu, hari ini, ketika bangsa arab bosan dengan agamanya. Kitalah
yang bertanggung jawab. Karena kitapun bagian dari islam. Syaikh aidh al qorni menuliskan
kesedihannya atas keadaan bangsa arab di hari ini dalam syairnya yang panjang;

Namun mereka seperti bulu dalam timbangan

Kami mengimpor barang, makanan, tenunan


Bahkan sampai sepatu untuk anak kecil

Panci dari roma, piring dari london

Dan nasi kami datang dari pakistan

Baju dari athena, symag kita dicap di swiss

Insya alloh, kita akan memelopori kebangkitan mereka.

Kemandirian

Kapan kita mampu memberi? Ketika kita mandiri dan memiliki. Pepatah arab mengatakan,

‫فاقد الشيء ال يعطي‬


Orang yang tidak memiliki tidak akan memberi.

Ya, kita tidak akan mampu memberi kalau kita tidak memilikinya. Begitulah sunnatulloh dalam
perjuangan ini. Semakin banyak kita memiliki keahlian, semakin banyak kita memberi untuk perjuangan.
Apalagi dengan keadaan ummat islam saat ini yang penuh kekurangan dan kebergatungan.

Kita memiliki banyak hal yang tidak dimiliki negara lain. Gugusan kepulauan, laut dan ladang. Kenapa
kita mengakui bahwa amerika, cina adalah negara super power? Tetapi tidak dengan kita? Kenapa kita
tidak seperti mereka? Jawabannya, karena kita tidak bermisi. Kita masih dengan cara pikir,”yang penting
kita selamat”. Tidak, bukan seperti ini cara berpikir para pejuang!!. Kita harus rela hancur lebur demi
idelisme kita. Syair arab megatakan

‫فإن فساد الرأي في نفراته‬ ‫إذ كنت ذا رأي فكن ذا عزيمة‬


Jika kau memiliiki sebuah ide maka kuatkanlah tekadmu

Karena rusaknya ide itu ketika engkau ragu

Dahulu kerajaan inggris di masa perang dunia pertama menghasung semangat rakatnya untuk ambisi
meruntuhkan pemerintah utsmaniyyah. Jenderal allenbey berjuag mati matian untuk merebut tanah
palestina. Marinir inggris pun harus menelan pahitnya pertempuran di Gallipolli. Berbulan bulan mereka
hidup di parit parit. Melawan tekad ummat islam untuk mempertahankan negaranya. Mereka tidak
mampu melakukan hal itu kalau mereka tidak mampu membuat kapal kapal perang!!. Inggris memiliki
berbagai macam industri. Oleh karenanya mereka mampu menyebarkan dan melaksanakan ambisinya di
seluruh dunia.

Sama dengan kita, langkah pertamanya, kita harus mempu melepas ketergantungan kita terhadap
amerika, jepang dan cina. Kita harus menjadi negara yang benar benar mandiri. Baru setelah itu kita
mampu mempelopori kebangkitan ummat islam. Sunnatulloh dalam kekuasaan. Setiap pemerintahan
yang menolong agama alloh pasti mendapat tempat di hati orang orang beriman. Tetapi sebaliknya,
kaum kuffar akan sangat membencinya.

Kemandirian sebuah bangsa sudah tentu dimulai dari kemandirian pribadi. Apakah kemandirian pribadi
itu? Yaitu mengerahkan semua keahlian untuk idealisme. Keika suatu saat perjuangan kita menuntut
kita untuk mengorbankankan urusan pribadi, mandirilah. Jangan mengeluh. Karena itulah kosekwensi
dari kepeloporan.
Para ahli sejarah islam meriwayatkan kiisah abu jandal. Putra dari seorang orator dan diplomator
makkah, suhail bin ‘amr. Pada masa ketika kaum muslimin berhijrah ke madinah, beliau dan saudaranya,
abdulloh di kurung oleh ayahnya di rumahnya. Sebagai muslim, mereka ingin menyusul ke madinah
untuk bergabung bersama rasululloh. Abdulloh berhasil lolos. Karena beliau meminta izin kepada
ayahnya di waktu pertempuran badar untuk berperang di pihak quroisy. Tetapi ketika pasukan sudah
saling berhadapan, beliau membelot ke barisan kaum muslimin. Sedangkan abu jandal masih tetap
berada di makkah sampai peristiwa hudaybiyyah. Orang orang quroisy menahan keinginan raululloh
dan kaum muslimin untuk melaksanakan umroh. Tetapi kaum muslimi tetap bersikeras untuk memasuki
makkah. Karena quroisy juga tidak kunjung membiarkan kaum muslimin memasukinya, merekapun
melakukan tekad mati dan sumpah setia untuk membela rasululloh agar bisa memasuki makkah.
Peristiwa inilah yang membuat alloh swt memberikan jaminan ke ridhoanNya kepada para sahabat
rasululloh. Hal itu alloh firmankan dalam suroh al fath

‫علَ أي ِه أم َوأَثَابَه أم فَتأحًا قَ ِريبًا‬


َ َ‫سكِينَة‬ ‫ع ِن أالمؤأ مِ نِينَ إِ أذ يبَايِعونَكَ ت َ أحتَ ال ا‬
‫ش َج َر ِة فَعَل َِم َما فِي قلوبِ ِه أم فَأَنزَ َل ال ا‬ َ ‫ّللا‬
‫ي ا‬ ِ ‫۞ لاقَ أد َر‬
َ ‫ض‬
( 18 ) Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia
kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan
ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat
(waktunya).

Inilah peristiwa yang mengangkat derajat para sahabat kepada derajat yang begitu tinggi dalam islam.
Bahkan islam telah menjadikan mereka sebagai bagian dari agama yang sangat penting. Orang orang
quroisy ketakutan melihat reaksi kaum muslimin. Mereka menawarkan perjajnian damai. Dengan salah
satu butirnya yang paling terkenal, “siapa yang datang dari makkah ke madinah walau seorang muslim,
maka dia harus di kembalikan. Sebaliknya, siapa yang datang dari madinah ke makkah maka tidak harus
dikembalikan. Abu jandal yang saat itu baru datang dari makkah terseok seok berjalan dengan rantai
yang mengikatnya melemparkan diri kebarisan kaum muslimin. Ayahnya, suhail bin ‘amr langsung
menodong rasululloh dan berkata,

‫يا محمد أول ما أقاضيك عليه أن ترد إلي‬


Hai muhammad!!, ini yang pertama kali aku tuntut engkau untuk mengembalikannya kepadaku.

Rasululloh menjawab,

‫إنا لم نقض الكتاب بعد‬


Sesungguhnya kita belum menyelesaikan perjanjian

Suhail menimpali, “kalau begitu quroisy tidak akan menyepakati perjanjian apapun denganmu”.

Lakukanlah untukku. ‫فأجز ه لي‬

Tidak aku tidak akan melakukannya. ‫ما أنا بمجيزه لك‬

kau harus melakukannya! ‫ فافعل‬,‫بلى‬

Sama sekali tidak, aku tidak akan melakukannya. ‫ما أنا بفاعل‬

Abu jandalpun kembali digelandang ke kerumunan orang orang quroisy, dia berteriak;
‫ كيف أرد إلى المشركين؟ وقد جئت مسلما؟ أال ترون ما لقيت؟‬,‫!يا معشر المسلمين‬

Wahai kaum muslimin, bagaimana saya dikembalikan kepada orang orang musyrik? Padahal saya datang
sebagai muslim? Apakah kalian tidak melihat apa yang ku hadapi?!.

Andai beliau bukan seorang pejuang, tentu beliau tidak akan bisa mengubah keinginan quroisy terhadap
poin perjanjian itu. Dengan semua keahlian yang beliau miliki beiau berkomplot dengan abu bashir dan
teman temannya di pesisir pantai antara makkah dan madinah. Memblokade jalur niaga quroisy.
Membuat quroisy memikirkan kembali klausul perjanjian yang mereka usulkan.

Inilah potret pejuang. Dimanapun dan bagaimanapun kondisinya. Mereka akan menjadi sel hidup yang
akan terus bergerak demi tujuan. Merekatidak akan menjadi sel mati yang tidak berguna atau malah
berbalik arah memusuhi perjuangan. Saya menyoroti beberapa kasus yang terjadi di negeri kita. Kasus
bm bali meninggalkan rentetan nama nama terkait. Media menyebutnya dengan mantan teroris. Banyak
dari mereka yang menyandang gelar ini. Sepintas, istilah ini sangat mengusik. Mengingat mereka semua
adalah muslim. Dalam kehidupan setelahnya, beban mental sangat berat menimpa mereka. Terutama
tentang tanggapan masyarakat terhadap mereka.

Pada dasarnya, tujuan mereka sama, yaitu agar syariat mampu mengejawantah dalam kehidupan politik
dan negara. Hanya saja kekeliruan dalam memilih sebuah strategi membuat mereka dituduh perusak di
sana sini. Sekarang mereka sudah menyadari kesalahan itu. Tetapi beratnya beban mental terkadang
juga membuat mereka sedikit mengoreksi tujuan perjuangan. Padahal tidak ada yang salah dalam tujuan
itu. Islam adalah agama dan negara, pribadi dan masyarakat. Kesalahanya hanya ada pada strategi yang
mereka gunakan. Jika mereka juga menganggap salah tujuan perjuangan, maka ini bukan sikap pejuang.
Seorang sahabatpun pernah melakukannya. Beliau adalah abu bashir. Setelah perjanjian hudaybiyyah
abu bashir pergi dari makkah ke madinah. Sampai dimadinah orang orang quroisy mengirim 2 orang
untuk mengembalikan beliau ke makkah. Sesuai dengan isi perjanjian. Beliaupun digelandang kembali ke
makkah. Di perjalanan beliau membunuh salah satu dari 2 orang yang menggelandangnya itu. Orang
yang masih hidup itu berlari ketakutan kembali kemadinah. Dia menemui rasululloh, dan berkata;

‫ و إني لمقتول‬,‫قتل و هللا صاحبي‬


Demi alloh,Temanku telah dibunuhnya, dan aku pun hendak dibunuh!

Abu bashir yang menguntitnya di belakangnya berkata,

‫رددتني إليهم فأنجاني هللا منهم‬


Wahai rasululloh, engkau telah mengembalikanku kepada mereka, tetapi alloh telah menyelamatkanku
dari mereka.

Rasululloh menimpali

‫ مسعر حرب لو كان له أحد‬,‫ويل أمه‬

“celaka ibunya, ini akan memicu peperangan. Kalau dia mempuyai kerabat”.

Abu bashir baru menyadari poin perjanjian itu. Beliau tidak ingin kaum muslimin menanggung akibat
perbuatannya. Dengan penuh tanggung jawab beliau pergi meninggalkan madinah menuju ke pesisir
pantai. Abu bashir memang telah salah membunuhan utusan itu. Tetapi beliau setelah itu tetap
menjungjung tinggi tujuan perjuangan.tidak pernah sedikitpun beliau berpikir untu berubah halauan.

Terbunuh oleh rasa bersalah lebih berbahaya dari terbunuh oleh musuh. Hal ini menjadi sangat penting.
Mengungat program kontra terorisme bertumpu pada hal itu. Menghentikan mereka dengan rasa
bersalah. Apa obatnya? Obatnya adalah menyadari pentingnya tujuan perjuangan. Lebh penting lagi,
bahwa kita tidak harus merasakan buah perjuangan itu.

Kepekaan

Mari kita lihat lingkungan kita. Desa, kota, daerah pinggiran. Masyarakat menyusun sebuah ekosistem
alami. Tidak ada yang mengarahkannya, semua berjalan apa adanya. Bermacam macam manusia yang
seolah menyadari akan pentingnya hal itu. Ekosistem manusia yan benar benar mendukung
kelangsungan hidup mereka. Manusia terbagi kedalam berbagai macam potensi, bakat, hobi dan
kemampuan. Tidak ada yang memilih hal itu sekehendak dirinya. Ketika mereka ditanya kenapa anda
menyukainya? Mereka menjawab karena saya menginginkannya. Tetapi ketika kita bertanya apakah
anda siapa yang memberikan rasa “ingin” itu? Mereka tidak tahu. ada orang yang menyukai hobinya.
Tetapi ada pula yang membenci hobinya. Selain hobi ada juga pertentangan lain yang sering menyala
dalam jiwa. Yaitu antara kemampuan dan keinginan. sebagai contoh, dalam ekosisrem masyarakat ada
orang orang yang ingin menjadi bos, direktur, atau eksekutif. Padahal kemampuannya hanya sebatas
pegawai atau pedagang asongan. Tetapi itulah struktur masyarakat. Mereka saling menopang. Seolah
olah mereka memang ada untuk itu, mengisi pos masing masing dalam masyarakatnya. Ada kelas elit
penguasa, elit pedagang, para guru, peneliti, relawan kemanusiaan atau para penggerak di bidang sosial.
Adapula masyarakat pinggiran. Pedagang asongan, buruh pabrik, pegawai toko, montir bengkel, satpam
dan kuli bangunan.

Jika kita perhatikan hal tersebut, kita akan bertanya, apakah hal itu adalah ketimpangan sosial ataukah
suatu keharusan?. Ketika kita melewati sebuah pemukiman luas, mewah dan rapi. Dilengkapi dengan
penjagaan super ketat. Hunian berhektar hektar luasnya. Sementara nunjauh dipinggir pinggir kota,
pemukiman sempit, kotor, semrawut dan kumuh. Kita kembali berfikir, haruskah ekosistem masyarakat
berjalan seperti itu? lebih menyedihkan lagi ketika yang menyetir kebijakan pemerintah adalah
masyarakat kelas atas. Ketimpangan ini sudah tentu memengaruhi kondisi emosional masing Masing
kelas. Di kelas bawah, kerusuhan dapat dengan mudah tersulut. Kompetisi yang begitu keras menjadi
penyebab kriminal kriminal kelas teri dari masyarakat bawah. Sementara dikelas atas, seolah tidak
berhenti. Ambisi demi ambisi menghalalkan segala cara.

Pada prinsipnya, keadilan ada ketika masyarakat berpola pikir untuk memenuhi hidupnya sekedarnya
saja. Tidak ada kekayaan yang betumpuk tumpuk. Montesque mengemukakan teori trias politica. Tetap
agaknya teorinya tidak menjawab persoalan. Toh kenyataan negara demokrasi selalu penuh dengan
kekisruhan. Dalam hal ini islam datang dengan teori yang mampu menjawab persoalan tersebut. Hukum
bukanlah hasil kesepakatan manusia. Karena mustahil kesepakatan dibangun diatas persepsi yang
berbeda. Oleh karenanya alloh menjadikan islam sebagai pembentuk pandangan hidup. Untuk tujuan itu
alloh menjadikan islam tidak menerima tambahan. Karena jika di tamba tambah, tentu akan merusak
tujuan tersebut.

ِ ‫ّللا ۚ َو َال ت َكن ل أِلخَا ِئنِينَ خ‬


‫َصي ًما‬ ‫اس بِ َما أ َ َراكَ ا‬
ِ ‫ق ِلتَحأك َم بَيأنَ النا‬ َ ‫ِإناا أَنزَ ألنَا ِإ َليأكَ أال ِكت‬
ِ ‫َاب بِ أال َح‬
( 105 ) Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya
kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu
menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat, (an nisa
105).

Jadi negara hukum adalah negara yang bertuankan hukum. Rakyatnya mempertuhankan hukum
tersebut. Sangat tidak logis ketika ternyata pembuat hukum tersebut adalah manusia juga. Tetapi akan
sangat logis ketika pembuatnya adalah rab alam semesta. Jika hukum adalah buatan, tidak memiliki
landasan dalam jiwa, hal itu akan sangat tidak adil. Seperti contohnya hukum ditentukan oleh
kesepakatan mayoritas. Padahal keputusan dewan perwakilan adalah adalah kesepakatan mayoritas
yang semu!. Kesepakatan itu adalah kesepakatan masyarakat kelas atas saja!!.

Contoh paling nyata adalah amerika. Rakyat kelas bawahnya memuja kebebasan. Padahal mereka tidak
memiliki kemampuan untuk menuntut kebebasan terbut. Hal itu dimanfaatkan oleh masyarakat kelas
atasnya untuk mengakali keadaan. Agar mereka mereka mampu menancapkan kuku kekuasaan sedalam
mungkin. Berdalih liberty, freedom dan demokrasi. Tidak, perlindungan terhadap masyarakat kelas
bawah hanya bisa dilakukan oleh ummat islam. Kenapa? Karena hanya islamlah agama yang memiliki
prinsip transparan dalam semua bidang. Hanya islamlah yang memiliki prinsip musawatul haqqoh,
persamaan hak.

‫ير‬
ٌ ِ‫علِي ٌم َخب‬ َ ‫ّللا أَتأقَاك أم ۚ إِنا ا‬
َ ‫ّللا‬ ِ ‫ِإنا أ َ أك َر َمك أم عِن َد ا‬

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Ia adalah prinsip paling gemilang yang berhasil diketahui ummat manusia. Prinsip itu menjadi landasan
bagi masyarakat islam dalam pengawasaan terhadap lembaga kekuasaan yang ada didalamnya.
Montesque tidak berhasil mewujudkan sistem yang mampu menghindarkan para penguasa dari power
abuse. Tetapi islam bisa mendirikan lembaga pengawasaan yang tidak bisa di hancurkan selama 14
abad. Pentas kekuasaan yang terjadi ditengah ummat islam, ratusan kholifah, raja, sulthan, presiden
tetap tidak bisa menghancurkannya. Prinsip syuro dan persamaan tetap mengakar kuat di hati ummat
islam.

Abdulloh bun zubair adalah orang pertama yang melaksanakan peran itu. Berkat perannya itu, sampai
sekarang ummat islam tetap meyakini bahwa kerajaan bukanlah sistem yang diserukan oleh rasululloh.
Ummat islam tetap meyakini bahwa para raja adalah pengkhianat syariat. Karena mereka mengingkari
syuro. Tetapi ummat islam diam terhadap mereka karena pertimbangan bahwa melawannya akan
menyebabkan kerusakan yang lebih besar. Yaitu perpecahan ummat islam.

Inilah lembaga yang berhasil dibangun ummat islam. Lembaga para ulama. Mereka memiliki posisi yang
berbeda dengan paus, rabbi atau biksu. Ulama adalah pengawas para penguasa. Mereka diisi oleh orang
orang terbaik ummat. Kita mengenal ‘atho bin abi robbah, ibnu taimiyyah, al izz bin abdussalam, habib
riziq, HAMKA, Ahmad dahlan dan lainnya.

Penerapan syariat secara total memang belum bisa kita lakukan dinegeri kita. Tetapi suatu saat nanti,
kita semua akan menyadari tentang kebutuhan akan hal itu. Masyarakat Kita hanya butuh pencerahan
untuk menyadarinya. Karena Agama adalah alat untuk menciptakan keadilan.
Memang sejak lama, islam lebih dekat kepada kaum dhu’afa, rakyat kecil dan kaum tertindas.
Sebaliknya, menjadi batu sandungan bagi para penguasa dan para pejabat untuk berbuat rakus. Agama
ini adalah momok menakutkan yang mengganggu tidur para diktator yang lalim. Sejak 1400 tahun
lamanya, memang begitulah keadaan islam. Oleh karenanya, mereka membuat ramuan ramuan agar
islam menjadi agama yang tidak bergerigi dihadapan penguasa lalim. Mereka tidak membuat ramuan
abal abal. Tetapi membuat ramuan ramuan kompleks yang sangat menipu. Bahkan rakyatpun tidak
menyadarinya. Komunisme, sekulerisme,pluralisme, liberalisme dan materialisme. Berapa banyak orang
orang yang tertipu tanpa menyadariny sedikitpun!!. Wahai para penuntut keadilan!!. Tidak ada keadilan
yang muncul dari manusia manusia berakhlak rusak!. Sungguh!!, mari kita perhatikan kembali bentuk
keadilan yang kita tuntut. Apa beda panjajahan ratu wihelmina dan penjajahan sukarno?. Tampaknya
kita telah salah mendefinisikan keadilan. Keadilan bukanlah dengan meinggalkan agama dengan dalih
kesejahteraan!. Apakah alloh tidak adil ketika ia menjadikan sebagian kita kaya dan sebagian lainnya
miskin?. Tidak, keadilan adalah ketika kita melaksnakan hak dan kewjiban kita masing masing.

Ketika seorag penguasa tidak melaksanakan kewajiban yang alloh bebankan kepadanya, maka dia telah
berbuat tidak adil, lalim. Tidak ada keadilan dalam sekulerisme, tidak ada keadilan dalam komunisme,
tidak ada keadilan dalam liberalisme, materialisme. Dengan pemahaman ini maka kita tidak akan
tertipu dengan seruan seruan mereka.

Tetapi, selma 14 abad islam menjadi musuh bagi para diktator, di abad ke 21 ini mereka menemukan
sebuah ramuan yan ebih menipu lagi. Yaitu mereka menyebutnya dengan “islam moderat”. Yaitu islam
yang sudah tidak berdiri diatas 2 kaedah dasarnya. Yaitu;

1. ‫األمر بعبادة هللا وحده ال شريك له و التحريض على ذالك و المواالة فيه و تكفير من تركه‬

2. ‫اإلنذار عن الشرك في عبادته و التغليظ على ذالك و المعاداة فيه و تكفير من فعله‬

1. Menyuruh kepada ibadah kepada alloh saja (tauhid) tidak menyekutukannya, menggelorakan
semangat untuk hal itu, berloyalitas kepadanya dan mengkafirkan orang yang mennggalkannya.

2. Memperingatkan dari syirik dalam beribadah kepadanya, dan keras dalam hal itu,
memusuhinya, dan mengkafirkan orang yang melakukannya.

Mereka mengnggap bahwa tidak harus seorang muslim memusuhi non muslim. Tidak perlu islam
menjadi negara dan masyarakat. Tidak perlu islam kaafah. Tidak perlu menjadikan aqidah sebagai
barometer pertama. Mereka berkata kepada orang orang muslim sambil menunjukkan jarinya kepada
orang orang kafir;

َ ‫َٰ َهؤ َالءِ أ َ أهد ََٰى مِ نَ الاذِينَ آ َمنوا‬


ً ‫س ِب‬
‫يال‬
bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman (Qs annisa51).

Mereka berkata kepada orang orang yang berpegang kepada tauhid “anda kolot, jumud, tidak
berwawasan!!”. Mereka digelari doktor hukum islam oleh musuh islam. Lalu mereka menulis di koran
koran. “islam harus memandang agama dan pemikiran lainnya dengan pandangan yang moderat”.
Mereka berbicara tentang berbagai macam pertentangan antara islam dan millatul kufr. Menelitinya,
menuliskanya, dan berkomentar terhadapnya. Tapi merek sendiri tidak ada dikedua belah pihak. Seolah
pertarungan itu ada dibawah mereka, lalu mereka melihatnya dari atas sambil berkomentar, “ini islam,
itu kufur, kedua duanya bisa jadi benar”dia sendiri tidak pernah terjun pada pertarungan itu!!.
ً ِ‫سب‬
‫يال‬ َ ‫ّللا فَلَن ت َِج َد لَه‬ ‫ُّمذَبأذَبِينَ بَيأنَ َٰذَلِكَ َال ِإلَ َٰى َٰ َهؤ َالءِ َو َال ِإلَ َٰى َٰ َهؤ َالءِ ۚ َو َمن ي أ‬
‫ض ِل ِل ا‬
( 143 ) Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada
golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir), maka
kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.(qs annisa 143).

Kewajiban kita ketika kita melihat seseorang mengabaikan kewajibannya adalah memaksanya untuk
melaksanakan kewajiban itu. Begitu juga jika seseorang tidak mendapatkan haknya. Kewajiban kita
memberikan hak tersebut kepadnya. Jika ada undang undang HAM, harus ada pula kewajiban asasi
manusia (KAM). 2 hal itu sangat vital untuk menciptakan keadilan. Hanya saja, HAM dan KAM bukanlah
sabagaimana yang kita pandang selama ini, ditentukan oleh pikiran seorang manusia!. Bukan!, tetapi
ditentukan oleh alloh swt. Alloh berfirman;

‫الزكَاة َ ۚ َو َٰذَلِكَ دِين أالقَيِ َم ِة‬


‫ِصينَ لَه الدِينَ حنَفَا َء َويقِيموا الص َاالة َ َويؤأ توا ا‬ َ ‫َو َما أمِ روا إِ اال ِليَ أعبدوا ا‬
ِ ‫ّللا م أخل‬
( 5 ) Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.

dalam hadits muadz yang terkenal,

‫يا معاذ أتدري ما حق هللا على العباد و ما حق العباد على هللا؟ قلت أهلل و رسوله أعلم قال حق هللا على العباد أن يعبدوه وال يشرك به شيأ‬
)‫و حق العباد على هللا أن ال يعذب من ال يشرك به شيأ قلت أفال أبشر الناس ؟ قال ال تبشرهم فيتكلوا (رواه البخاري‬

“wahai muadz (bin jabal) tahukah kamu apahak allah atas hambanya dan apa hak hamba atas allah? Aku
berkata “allah dan rasulnya lebih tahu” beliau berkata “hak allah atas hambanya adalah agar hambanya
beribadah hanya kepadanya dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun. Sedangkan hak
hamba atas allah adalah agar allah tidak mengadzab hambanya yang tidak menyekutukannya denan
sesuatu apapun. Aku berkata “wahai rasulullah, tidaklah aku beri tahukan orang orang tentang hal ini?
Rasululloh menjawab, “jangan beritahukan mereka, karena mereka akan bergantung padanya. (HR.
bukhori no 2856) fathul majid.

Jadi hak asasi manusia adalah tidak diadzab jika mereka tidak berbuat syirik. Baik adzab itu dilakukan
oleh alloh di akherat nanti, atau melalui tangan hamba hambanya yang beriman di dunia. Alloh
berfirman;

َ‫ور قَ أوم ُّمؤأ مِ نِين‬ َ ‫ّللا ِبأ َ أيدِيك أم َوي أخ ِز ِه أم َويَنصرأ ك أم‬
َ ‫علَ أي ِه أم َويَ أشفِ صد‬ ‫قَاتِلوه أم يعَ ِذبأهم ا‬
( 14 ) Perangilah mereka, niscaya Allah akan mengadzab mereka dengan (perantaraan) tangan-
tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan
hati orang-orang yang beriman.(qs attaubah).

Kewajiban asasi manusia adalah beribadah kepada alloh dan tidak berbuat syirik. Dengan kewajiban
melaksanakan hukum hukum syariat yang lain. Inilah keadilan. Hak dan kewajiban yang meliputi semua
orang. Baik para pejabat, bangsawan ataupun rakyat jelata. Tanpa terkecuali. Oleh karenanya islam
hanya memiliki 3 definisi bagi orang orang diluar islam. 1. Harbi 2. Dzimmi 3. Mu’ahad. Inilah arti dari
firman alloh swt;

‫علِي ٌم‬ َ ‫ّللا‬


َ ‫سمِ ي ٌع‬ َ ‫سكَ ِب أالعرأ َو ِة أالوثأق ََٰى َال ان ِف‬
‫صا َم لَ َها ۗ َو ا‬ َ ‫الِل فَقَ ِد ا أست َ أم‬
ِ ‫ت َويؤأ مِ ن ِب ا‬ ‫الر أشد مِ نَ أالغَي ِ ۚ فَ َمن يَ أكفرأ ِب ا‬
ِ ‫الطاغو‬ ِ ‫َال ِإ أك َرا َه فِي الد‬
ُّ َ‫ِين ۖ قَد ت ا َبيان‬
( 256 ) Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar
daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada
Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Seorang non muslim tidak harus menerima islam. Tetapi harus memilih 3 dari pilihan diatas. Seharusnya
kita bertanya, kenapa hanya kita yang menyembah alloh? Sementara orang orang diluar islam tidak
menyembah alloh? Tidak adil jika hanya kita yang menyembahNya!!. Oleh karenanya sudah menjadi
keharusan. Antara bayan dan qital, antara dakwah dan jihad.
Bogor 23 maret 2018

1. Wahai rasul muhammad


2. Adakah mukmin itu kuat dijalannya?
3. Si iblis bahkan telah mengisi dunia,
4. Dengan angkara murka dan kebinasaan
5. Sang mukmin tertuduh pembuat onar
6. Dan si kafir bergelar penguasa keadilan
7. Mungkin benar,
8. Putera putera kita bukan lagi singa singa anshor
9. Dan ayahnya?
10. Keteguhan muhajirinpun hilang tak bersisa
11. Wahai rasul muhammad
12. Kejayaan iblis ataukah kebinasaan ummat mu?
13. Ataukah garis ketentuan rabb kita?
14. Kami merasakan sakit ini
15. Ratapannya dan kekejamannya
16. wahai rasul muhammad
17. ku seru rabbku agar berkenan memberiku kesempatan
18. bersua dengan mu dan kuberitakan sakit ini
19. sakit yang selalu membuatku meracau
20. duka rohingnya dan palestina
21. kami tahu, umur baligh berarti memulai catatan amal
22. beban syariat dan ketaatan
23. tetapi bahkan bayi kami harus memulainya sejak dalam belaian!!
24. Demi bertahan dalam islam dan keimanan….
25. Di rohingya sana….
26. Anak kami melawan tukang jagal
27. Penjagal agama, jasad dan pikiran
28. Melawan kebencian untuk secuil masa depan
29. Kami tahu, mereka belum memulai beban dan kewajiban
30. Tetapi tentara iblis tidak memberi kami kesempatan
31. Para penjagal mengepungnya dari berbagai penjuru
32. Dan tangan kecilnya melambai, adakah keadilan?
33. Kasih sayang dan sedikit harapan?
34. Wahai rasul muhammad
35. Sakitnya bahkan mendatangiku saat tidurku
36. Dalam berdiriku dan dudukku
37. Kalau para lelaki saja menangisinya, adakah harapan dari perempuan?
38. Bayi kamibahkan tidak menemui masa mudanya!!
39. Akankah perjuangan tanpa insan?
40. Diperjuangkan oleh impian dan angan angan?
41. Mereka inginkan kami musnah
42. Hilang dari dunia dan terkubur dalam dongeng dan cerita cerita
43. Sakit kami bertambah ketika pemuda kami terbelenggu
44. Dalam jaring jaring lembut si iblis
45. Mereka kuat menahan tusukan pisau
46. Tebasan pedang bahkan sedikitnya makanan
47. Tetapi ini tentang kemewahan yang melalaikan
48. Andai kaisar romawi masih bertahta
49. Orang orang akan menyebutnya si miskin yang terbelakang
50. Kaisar bodoh yang tak berpengetahuan
51. Wahai rasul muhammad
52. Keimanan sedang melawan raksasa kekufuran
53. Pertempuran dalam hati, jiwa dan pikiran
54. Kekalahannya adalah tumbangnya kecemburuan
55. Terhadap harga diri, agama dan kemuliaan
56. Kami melawan peradaban nafsu kehewanan
57. Yang menyihir manusia di timur dan barat
58. Bahkan putera haramainpun tergila gila olehnya
59. Wahai rasul muhammad
60. Ini peradaban tanpa harga diri
61. Kebijaksanaan atau sedikit kemuliaan
62. Tapi ia bagaikan magnet raksasa
63. Yang menyeret manusia tanpa daya
64. Dan mengumpulkan mereka agar berteriak “kebabasan untuk semua”
65. Wahai rasul muhammad
66. Di hadapanku sakit palestina
67. Tentang bocah yang berurusan dengan tentara
68. Untuk menuntut sedikit jalan
69. Bukakan untukku pintu mesir atau pintu kematian!!
70. Akankah kemurungan hilang, sedang al aqso adalah ladang pembantaian?
71. Ini cerita lama yang tidak kunjung berakhir
72. Tetapi akankah kita meningglkannya dalam kepasrahan?
73. Ku ulang lagi tentang air mata rohingya
74. Jeritan bocah kami tanpa kalimat dan bahasa
75. “tolong, singkirkan ujung parangnya dari wajah kami!!
76. Dan biarkan mata anak anak kami memandang kedamaian
Antara idealisme dan strategi

Sejarah berkata, dimasa pra kemerdekaan, kaum nasionalis menyesalkan perpecahan di tubuh rakyat.
Mereka berpendapat bahwa hal itu hanya akan menambah pnjang keberadaan tentara pendudukan dan
melemahkan daya gedor revolusi. Sukarno menuliskan penyesalannya itu di buku yang di tulisnya,
dibawah bendera revolusi. Dia begitu mengharapkan bersatunya 2 elemen terbesar bangsa pada saat
itu, muslim dan komunis. Sebagai jalan tengahnya, dia menonjolkan nasionalisme. Yang mana hal itu
dimiliki oleh kedua belah pihak. Walau dalam bentuk yang berbeda. Impiannya terwujud, NKRI yang
pada dasarnya adalah negara agama karena di dukung oleh mayoritas muslim menjadi negara yang
kental dengan sekulerisme. Para politikus muslim sangat memahami ambisi sukarno. Berbagai cara
digunakan untuk menghambat ambisinya. Revolusi telah berlalu. Tetapi sukarno terlanjur jatuh cinta
dengan sekulerismenya. Dia enggan untuk mengabulkan permintaan kawan kawan muslimnya. Padahal
seharusnya, diapun bagian dari mereka. Sukarno tidak berkhianat pada bangsa nya. Tetapi ia berkhianat
terhadap agamanya. Ummat islam dengan bangga mendidik seorang sukarno. Dari kecil hingga menjadi
pahlawan revolusi. Tetapi kita menyadari, tidak semua orang menganggap penting urusan masa lalu. Dia
sombong pada masa lalunya.

Sekarang hal itu menjadi masalah besar. Republik indonesia ini tidak seindah yang dicita citakan para
pejuang. Hanya satu sebab, sekulerisme yang masih berakar kuat di pemerintahan.

Idealisme kita memang sudah sangat jelas. Anti sepilisme, anti kebangsaan yang berlebihan. Tauhid, al
wala dan baro dan NKRI bersyariat. Tetapi dibidang strategi kita masih saling bertabrakan.

Strategi adalah perkara ijtihadiyyah. Sedangkan idealisme adalah perkara keyakinan. Jadi hanya
perselisihan idealisme yang kita sikapi dengan tegas. Sedangkan perselisihan trategi harus kita sikapi
dengan diskusi, pertimbangn dn persaudaraan. Kesadaran ini belum tumbuh. Banyak hal yang
menghambatnya. Untuk memecahkan masalah ini terdapat beberapa langkah. Pertama, memisahkan
pembahasan idealisme (tauhid, wala dan baro, syariat) dari pembahasan syariat. Sebagai contoh;
pancasila jika dibahas dalam pandangn strategi maka akan muncul beberapa opsi. Opsi pertama, apakah
pancasila akan digunakan menjadi bumerang bagu kalangan sekuler, atau opsi yang ke 2, apakah kita
akan menghukuminya dengn kekafiran hingga bisa menjadikannya sebagai penyulut pemberontakan?.
Pada opsi pertama kita menghukumi pancasila sebagai prinsip islami dan menggunakannya untuk
menyerng kaum sekuler. Itu adalah pilihan. Baik yang ke satu dan ke 2 idealismeny tetap sama. Tetapi
kemenangannya ditentukan oleh bisa tidaknya kita menyelaraskan strategi dengan sikon yang ada.

Jika kita memandangnya dalam pembahasan idealisme maka akan muncul hal hal berikut. Yang
pertama, pncasila adalah prinsip yang sesuai dengan islam karena sila pertamanya adalah ketuhanan
yang maha esa. Hal itu selaras dengan firman alloh dalam surat al ikhlas ayat yang pertama. Atau yang
ke 2, pancasila adalah kekafiran karena disemboyan oleh bhinneka tunggal ika atau prinsip pluralisme.
Selanjutnya akan terjadi perdebatan panjang. Ayat, hadits, perkataan ulama, dan tidak ada habisnya.
Belum lai menentukan satu langkah kongkrit di lapangan. Itulah pandangan idealisme.

Oleh karenanya, kenapa kita harus memisahkan keduanya? Karena idealisme adalah sesuatu yang
mutlak hingga harus disikapi dengan tegas. Sedangkan strategi dalah tidak tetap. Bisa dikoreksi,di
tambah, tergantung sikon yang ada. Strategi juga bisa usang atau bisa diketahui kelemhannya oleh
musuh hingga harus diganti dengan yang lain.

Opsi yang ke 2, menguatkan keyakinan bahwa kemenangan di tentukan oleh kecerdikan strategi. Islam
telah menjadi musuh bagi millatul kufr selama 1400 tahun. Seiring berjalannya waktu, beberapa uji coba
mereka laksanakan untuk memporak porandakan barisan kaum muslimin. Penemuan demi penemuan
mereka lakukan. Strategi orientalis, ghazwul fikri, entertaiment, perng media, sepilisme. Sekarang,
menelikung ayat, pecah belah begitu mudah mereka lakukan. Genderang jihad, tapi untuk kepentingan
adu domba. Musyawarah tetapi berdasarkan prisip sesat. Tazkiyatunnafs tapi untuk meredam
pemberontakan. Belajar tauhid tapi untuk pluralisme, sekulerisme agama. Belajar syariat untuk
orientalisme. Hampir semua sudah ditemukan “kontra” nya. Intinya, kecerdikan kita dalam merumuskan
strategi semakin menentukan kemenangan islam. Syariat islam memang tidak berubah.tetapi, Dalam
istinbath hukum, harus lebih memperhatikan banyak aspek. Halal-haram, mahlahat dan mafsadat,
untung ruginya bagi ummat islam, dan apakah itu termasuk dalam perangkap kaum kuffar atau tidak.

Bogor 18 januari 2018

Bias bias sekulerisme dalam kehidupan bernegara

Apa yang harus dicapai oleh negara impian?

1. Keamanan setiap warga negara.

2. Ketenangan jiwa setiap warga negara.

3. Tersalurnya potensi SDA/SDM.

4. Penegakan hukum yang adil.

5. Partisipasi masyarakat dalam kehidupan bernegara.

Pertama

Satu satunya cara terbaik dalam menjaga kedaulatan sebuah negara adalah dengan mengadakan wajib
militer. Karena hanya dengan hal itulah sebuah negara mampu memaksimalkan kekuatan yang mereka
miliki untuk mengamankan negara. Oleh karenanya, islam telah mengaturnya dalam syariat i’dad. Demi
tercapainya keamanan negara islam. Lebih dari itu semua, islam hanya mensyariatkan i’dad bagi kaum
muslimin. Karena merekalah orang orang yang tidak diragukan lagi loyalitasnya terhadapi negara.
Banyak sekali kelebihan syariat i’dad ini. Dari pembahasannya yang telah berlalu berabad abad lamanya
oleh para ulama dari berbagai bangsa. Buku buku yang telah mereka tulis tersebar di seluruh pelosok
dunia. Bahkan menjadi kurikulum yang digunakan di berbagai macam madrasah.

Amerika memiliki berjuta juta tentara. Ketika amerika memilih menyerang vietnam, irak, afghan, muncul
sekelompok rakyatnya yang menyatakan kelompok perdamaian. Mereka membenci peperangan.
Mereka menganggap pemerintahnya telah berbuat kriminal terhadap rakyat dunia. Kenapa hal itu
terjadi? Karena pemerintah mereka sendiri tidak tahu, untuk apa tentara sebanyak itu di gunakan? Apa
yang terjadi? Banyak tentara mereka yang gila, bingung atau bunuh diri. Berbeda dengan syariat I’dad
yang islan ajarkan. I’dad benar benar cara pertahanan yang luhur tujuan dan pelaksanaannya. Inilah bias
sekulerisme yang pertama, ketika semangat militer tidak dibangun di atas aqidah yang benar.

Yang kedua

Kisah kehidupan seorang mantan tentara AU amerika serikat. Namanya Jerry D. Gray. Semangat
mudanya dan kecintaannya terhadap negaranya, ia buktikan dengan bergabungnya dengan AU.
Sekarang, ia mengganti kecintaannya dengan kebencian. Kenapa? Karena sekarang dirinya mengetahui
bahwa ia tidak bekerja untuk amerika!. Tetapi untuk pemerintah bayangan yahudi dan kroni kroninya.

Bias sekulerisme berikutnya adalah kepercayaan. Karena rakyat tidak akan memberikan pembelaan
kecuali dengan adanya kepercayaan. Sekuleeisme hendak menghilangkan hal itu dari hati rakyat.
Menggantinya dengan kecurigaan dan was was. Kenapa hal itu bisa terjadi? Karena kebijakan
pemerintah dirumuskan tanpa adanya landasan yang kuat di hati rakyat. Islam memiliki 5 maqashid
syariah. Dibahas dan diteliti oleh para ulama. Lembaga perwakilan rakyat yang paling bersih dan efektif.
Tanpa harus mengadakan pemilihan, tanpa kampanye. Bahkan tanpa harus menjadi penjabat legislatif.
Negara islam memiliki lembaga pengawasan yang akan mengawasi setiap pejabat demi kepercayaan
rakyat terhadap pemerintah. 5 maqoshid syari’ah sebagai GBHN, tidak dirumuskan oleh para penguasa.
Tetapi oleh para ulama.

Sungguh murah nyawa warga amerika. Demi ambisi bush, obama dan trump, mereka meregang nyawa
diberbagai penjuru dunia. Padahal hati kecil rakyat bertanya, Apa urusan saya dengan trump?

Dunia telah mengetahui, Ketika andaluisa menyaksikan tekad tentara bani umayyah. apakah demi mimpi
para penguasa bani umayyah? Tidak!. Tetapi demi berkibarnya bendera tauhid disetiap jengkal tanah
dunia.

Abdurrahman al ghofiqi tidak disebut pahlawan karena telah mendukung bani umayyah tetapi karena
dia membawa risalah tauhid. Memang tidak dipungkiri adanya persaingan antara penguasa muslim.
Tetapi masing masing .ereka sangat bangga ketika mampu berandil dalam menjayakan islam. Sangat
mudah bagi seorang muslim untuk membedakan mana ambisi pribadi dan mana kepentingan syariat.
Tetapi terkadang, 2 hal itupun terkumpul dalam suatu kesempatan. Yang penting, kejelasan kepentingan
syariat dan sifatnya yang menentang imperialisme menjadikan rakyat tidak bisa ditipu. Disinilah negara
islam mampu membawa warganya kepada ketenangan jiwa.

Yang ke tiga
Selanjutnya, bias sekulerisme merambah kepada pemanfaatan sumber daya. Ketika pikiran dan jiwa
rakyat lelah untuk mewaspadai setiap tindakan pemerintah, maka pekerjaan pekerjaan yang mereka
lakukan adalah karena dorongan 2 hal. Yaitu ambisi pribadi atau tuntutan keadaan. 2 pendorong tidak
akan banyak bermanfaat bagi kemajuan negara. Karena satu satunya dorongan yang akan membuat
negara berkembang secara efektif adalah dorongan nasionalisme. Mungkinkah nasionalisme bisa
dipupuk oleh negara sekuler? Kita perlu mempertimbangkannya.

Sebagaimana dalam penjelasan bias sekulerisme yang ke 2, kepercayaan sangatlah sulit tumbuh pada
rakyat di negara sekuler. Sebagai efeknya, nasionalismepun sulit untuk tumbuh. Akibatnya
perkembangan negara akan terhambat.

Disisini negara islam memberikan solusi. Islam telah memupuk spirit nasionalisme bahkan sejak sebelum
kelahiran warganya ke dunia. Pemupukan itu terus berlanjut sampai mereka tua sekalipun. Banyak sekali
sarana yang mereka gunakan. Majelis dzikir, halaqoh ilmu, masjid, khutbah jum’at, keluarga, sekolah
dan lain sebagainya. Apalagi didukung dengan peran lembaga pengawasan negara (secara tidak
langsung), yaitu para ulama.

Jadi tidak sulit bagi negara islam untuk mendorong warganya agar bekerja keras agar terwujudnya
baldatun thoyyibatun wa robbunbghofur.

Yang ke empat.

Manusia memiliki berbagai macam tabiat. Karena memang begitulah tuntutan keadaan. Demi
terpenuhinya semua pos yang di butuhkan untuk menjamin terjaganya ekosistem manusia. Untuk
mengaturnya dibutuhkan hukum dan penegak hukum. Antara hukum dan penegaknya harus memuliki
keterkaitan yang sangat kuat. Terutama, bahwa hukum tersebut harus memiliki seorang individu yang
benar benar merepresentasikan hukum tersebut. Kenapa? Karenan hal tersebut akan menjadi acuan
dan akakn membuktikan bahwa hukum tersebut benar benar adil. Sebagaimana kompleksnya
kehidupan manusia, sekompleks itu pula hukum yang mengaturnya.

Fungsi hukum bukan hanya melerai persengketaan. Tetapi juga sebagai penenang jiwa. Oleh karenanya,
terdapat perbedaan yang mendasar antara hukum islam dengan hukum lainnya. Islam membagi hak
menjadi 2. Yaitu hak alloh dan hak manusia. Masing masing memiliki konsekwensi dan wilayah
hukumnya. Hak alloh dibangun diatas tasamuh (toleransi). Sedangkan hak manusia dibangun diatas
intoleransi. Atau harus ada izin/persetujuan dari yang bersangkutan.

Hukum islam mewajibkan iman kepada 6 hal. Yaitu iman kepada alloh, rasul, Malaikat, kitabulloh, hari
qiyamah, dan taqdir baik yang baik maupun yang buruk. Dan itulah perbedaan hukum islam dengan
hukum lainnya.

Menyorot suatu hal, yaitu corak hubungan sosial. Ada 2 macam; individualisme dan gotong royong.
Indovidualisme bersandar kepada “manusia adalah serigala bagi manusia yang lain”. Apa efeknya?
Efeknya adalah manusia menjadi merasa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Kemudian masing
masing akan akan menggunakan segala kemampuannya untuk menyaingi dan mempertahankan diri dari
manusia yang lain. Yang menang berkuasa, sementara yang kalah tidak akan dipedulikan. Bahkan harus
kehilangan hak untuk hidup. Tetapi efek baiknya, manusia benar benar memanfaatkan semua
kemampuannya. Dengan begitu pintu kreatifitas terbuka lebar. Karena masing masing selalu merasa
kepepet. Sedangkan dalam gotong royong yang bersandar kepada “berat dipikul ringan dijinjing”,
efeknya manusia memiliki 2 tanggung jawab. Tanggung jawab pribadi dan tanggung jawab sosial. Tetapi
kenyataannya dalam masyarakat terdapat 2 kelompok. Yaitu orang orang yang hanya mementingkan
tanggung jawab pribadi dan yang bertanggung jawab terhadap tanggung jawab pribadi dan sosial.
Positifnya manusia akan selalu berada dalam posiai aman. Tetapi sisi negatifnya adalah akan
mengecilkan peluang kreatifitas. Karena dia merasa bahwa dirinya sudah menjadi tanggungan pihak
yang lainnya.

Biasanya, masyarakat individualis sangat rentan terhadap keputus asaan. Sehingga banyak terjadi
kegilaan dan bunuh diri. Sementara dalam masyarakat gotong royong sangat mudah untuk bergantung
kepada orang lain. Sehingga banyak ditemukan ditengah mereka pengangguran dan peminta minta.

Islam berusaha untuk mengumpulkan sisi positif yang ada pada keduanya. Islam menetapkan prinsip
prinsip gotong royong yang harus diemban masyarakatnya. Juga nendorong sisi positif individualisme.
Oleh karenanya islam tidak menafikan perbedaan sosial yang memang diraih melalui usaha. Seperti
ilmu, kekayaan, kekuatan dsb.

Jadi, islam memang menghendaki sebuah masyarakat egaliter. Tetapi keegaliteran tersebut ada pada
hak hak alloh. Sedangkan pada hak hak manusia hanya sebatas anjuran. Bukan kewajiban muthlak.
Sebagai contoh keegaliteran yang wajib adalah jihad, sholat, puasa, peradilan dan semua hal yang mana
syariat memiliki khithob syar’i secara umum kepadanya. Sedangkan dalam usaha dan pernikahan maka
tidak diharuskan. Karena disitu memang harua ada perbedaan.

Bagi sekulerisme poin poin seperti di atas sangatlah sulit direalisasikan. Fungsi hukum, keadilan penegak
hukum, tempat tempat persamaan hak dan perimbangan antara tanggung jawab sosial dan pribadi.
Disinilah bias sekulerisme menjalar kepada penerapaan keadilan. Menjauhkan cita cita negara impian.

11 mei 2018

Memahami strategi, syarat keberhasilan.

Terkadang, bentuk strategi yang rumit membuat kita malah bingung atau salah sikap. Padahal hal itu
akan sangat berbahaya. Kenapa? Karena kesalahan suatu perangkat perjuangan akan sangat
berpengaruh terhadap perangkat lainnya.

Seharusnya, hanya terdapat 1 strategi dalam perjuangan. Tetapi keberadaan beberapa strategi lain tidak
bisa kita pungkiri. Masing masing memiliki pejuang militan yang berjuang diatas strategi tersebut. Oleh
karenanya tidak mungkin kita musnahkan senua pejuang itu untuk biasa menyatukan strategi. Jalan
terbaik adalah dengan mensinergikan semua strategi yang ada.

Macam macam strategi ummat islam di indonesia secara umum.

1. Jalur perjuangan militer intelijen

Memiliki beberapa ciri;

1. Semua kegiatannya ilegal.

2. Konfrontasi total. Baik langsung maupun tidak langsung.

3. Mempunyai banyak perangkat, ekonomi, militer dan edukasi.


2. Jalur perjuangan partai

Memiliki beberapa ciri;

1. Semua kegiatannya legal

2. Tidak ada konfrontasi fisik. Hanya adu suara dalam pemilu.

3. Tidak memiliki perangkat militer.

3. Jalur perjuangan pendidikan.

Cirinya;

1. Semua kegiatannya legal.

2. Tidak melibatkan dalam urusan politik.

3. Lebih banyak berkiprah untuk pemahaman.

Pada strategi pertama, di cirikhaskan dengan adanya upaya pergantian kekuasaan secara total. Semua
usaha dipusatkan untuk memperkuat perangkat militer. Jadi, upaya perdamaian dengan pemerintah
NKRI sudah tidak ada. Kecuali jika mereka menerima tuntutan revolusi.

Hal yang perlu di sinergikan dari strategi ini adalah seputar pandangannya terhadap demokrasi sebagai
alat. Mereka memandangnya sebagai sesuatu yang harus dijauhi. Mereka mengambil posisi baro’
terhadap demokrasi. Menganggapnya sebagai prisnsip kafir yang tidak akan menghantarkan ummat
islam kepada keberhasilan.

Strategi ke 2, keberadaan mereka diakui secara sah oleh konstitusi negara. Orang orangnyapun lebih
mudah untuk berandil dalam pemerintahan. Tatapi mereka memiliki kelemahan yaitu tidak akan bisa
melaksanakan tujuan revolusi secara penuh. Sangat sulit. Kecuali jika mereka berhasil merubah UUD
secara radikal. Berbeda dengan strategi pertama, yang mana akan sangat mudah untuk melaksanakan
tujuan revolusi jika mereka berhasil berkuasa. Sedangkan sikap yang perlu disinergikan dalam strategi ke
2 adalah pandangan mereka terhadap strategi pertama. Karena menurut konstitusi yang ada, mereka
harus mendukung negara untuk memberantas kelompok strategi pertama.

Demokrasi sebagai alat dan tuntutan pemberantasan para pemberontak menjadi titik pertentangan
yang bisa menguras energi dan dan potensi kedua belah pihak. Hal ini akan sangt merugikan ummat
islam. Bagaimana cara mensinergikannya? Cara terbaik adalah dengan membiarkan dua urusan itu
dibiarkan menggantung. Meninggalkannya dan tidak memperhatikannya. Masing masing harus berpikir
bahwa kedua belah pihak adalah bagian dari ummat islam yang sedang dibelanya. Jadi, setiap kita harus
berhadapan dengan seorang muslim, maka sikap kita adalah siap berkompromi. Harus dibedakan
dengan sikap kita ketika kita berhadapan dengan orang kafir. Karena masih banyak sisi lain dari kedua
strategi tersebut yang bisa disinergikan.

Yang pertama;

Keberadaan politisi politisi yang mendukung tujuan revolusi akan sangat membantu perjuangan militer
bawah tanah. Sebaliknya, dukungan pejuang militer akan sangat memperkuat posisi para politisi
tersebut. Walaupun pada akhirnya strategi milier lebih dikedepankan dari strategi partai. Karena
memang hanya strategi militerlah yang bisa mengimplementasikan tujuan revlusi secara total. Jadi
strategi partai adalah strategi pembantu.

Ke dua;

Strategi intelijen akan membutuhkan banyak akses menuju militer. Hal itu akan membutuhkan
kampanye kampanye masif yang hanya bisa dilaksanakan organisasi orgnisasi non bawah tanah. begitu
juga dengan urusan pendanaan dan pembentukan opini.

Beralih kepada jalur perjuangan ke tiga. Strategi ini biisa dimanfaatkan oleh semua strategi. Baik militer
maupun partai. Tetapi dengan syarat pendidikan tersebut mendukung militansi perjuangan untuk tujuan
revolusi. Jalur perjuangan pendidikan hanya memiliki 2 macam. Yaitu mendukung tujuan revolusi dan
yang menolak tujuan revolusi. Hanya saja pendidikan tersebut tidak menentukan jalur perjuanga mana
yang harus dipilih. Bisa dikatakan bahwa strategi ini adalah tombak regenerasi.

Jika ternyata terdapat pendidikan yang tidak mendukung tujuan revolusi, inilah yang yang menjadi
masalah. Karena bagaimanapun juga, mereka justeru menjadi penghambat terbesar. Jadi, setiap
pendidikan yang pada akhirnya menghasilkan muslim muslim yang pincang akidahnya, menolak
penerapan syariah secara kaaafah, harus diposisikan sebagai musuh. Baik dengan dalih islam terlalu
terbelakang atau islam harus mengadakan rekontruksi syariat atau dalih apapun itu. Barometer yang
kita gunakan untuk mengikat ummat adalah dukung mereka terhadap penerapan syariat. Apapun
strategi yang mereka gunakan nantinya, yang penting ikatan terbesar ummat adalah hal tersebut.
Sedangkan perbedaan strategi disikapi dengan ‘pensinergian’. Selama strategi itu masih bisa ditolerir
syariat. Apa batasannya? Batasannya adalah ketika mereka masih mendukung penegakan syariat dalam
kengeraraan. Yang terpentingnya adalah islam sebagai dasar negara, kepemimpinan muslim, politik luar
negeri islam dan prinsip syuro. Walaupun pada kenytaannya banyak kekurangan dalam penerapannya
sehari hari pada masing masing individu.

Lain hal dengan kelompok kontra penerapan syariat. Tidak ada toleransi dalam kebijakan yang kita ambil
terhadap mereka. Apapun status mereka, muslim, non muslim, cendekiaawan ataupun orag yang
mengaku ngaku sebagai ulama. Karena mereka dikategorikan sebagai pelaku nifak yang mengeluarkan
dari islam.

21 mei 2018

Masyarakat muslim dan sikap mereka terhadap revolusi

Golongan pertama

Mereka adalah orang orang yang tidak mendukung tujuan revolusi, dan mereka menunjukkan hal itu
dalam sikap mereka yang membantu musuh untuk menggagalkan revolusi. Mereka disikapi sebgai
musuh.

Golongan ke dua

Mereka adalah orang orang yang tidak memiliki perhatian apapun terhadap peristiwa yang sedang
berjalan. Tidak kontra revolusi, tidak pula pro revolusi. Mereka umumnya menjadi rebutan bagi kedua
pihak. Biasanya masing masing akan merangkulnya dengan berbagai macam cara. Begitu pula dengan
sikap kita. Yaitu berusaha mengikutkan mereka dalam gerakan revolusi, dan tidak menyepelekan
sekecilpun peran mereka.

Golongan ke tiga

Mereka adalah orang orang yang mendukung tujuan revolusi. Tetapi berbeda pandangan dalam strategi.
Yang pertama, sikap kita adalah dengan melakukan pensinergian. Jika dalam beberapa sisi terdapat
sesuatu yang tidak bisa disinergikan, maka harus didahulukan sikap diam. Kemudian jika tidak mungkin
lagi, maka cukup dengan menghilangkan sisi sisi yang membahayakan gerakan revolusi.

Golongan yang ke empat

Yaitu orang orang yang mendukung tujuan revolusi dan sepakat dalam strategi yang digunakan. Mereka
harus kita dukung. Karena mereklah tulang punggug revolusi.

Pembagian ini akan memudahkan kita untuk mengambil sikap yang benar benar menguntungkan dan
sesuai. Agar strategi kita bisa memanfaatkan kekuatan seefektif mungkin.

Kita tidak membatasi pembgian ini hnya pada wilayah nasional. Tetapi juga untuk dunia internasional.
Walaupun kita hanya mengkhususkan revolusi ini hanya untuk wilayah NKRI. Tetapi yang pasti dunia
akan merespon apa yang terjadi di negeri ini.

Semua strategi revolusi kita bisa disebut sebagai “merangkul yang kecil untuk menggebuk yang besar”.
Inilah strategi yang kita hasilkan dari evaluasi terhadap teori kepala ular. Karena ternyata melaksanakan
teori kepala ular tidaklah semudah yang kita bayangkan. Kenapa? Berbagai eksperimen yang telah
dilakukan menyatakan bahwa ekor-ekor si ular akan melilit, menampar dan membunuh siapa saja yang
mengganggu kepalanya. Sedangkan kita belum terlalu kuat untuk membunuh ekornya. Bagaimana kita
akan memotong kepalanya?. Wallhu a’lam.

9 juni 2018

Pentingnya strategi perubahan komposisi penduduk wilayah.

Beberapa strategi begitu menentukan keberhasilan revolusi. Diantaranya adalah perubahan penduduk.
Kebanyakan revolusi menggunakan strategi basis wilayah yang jauh dari kontrol musuh. Tetapi, sekarang
kita berpendapat bahwa basis wilayah harus dibangun tepat di jantung ibu kota.

Gerakan revolusi bersenjata yang disulut oleh organisasi bawah tanah kerap menemui kegagalannya
akibat dari tiadanya tempat yang aman untuk tetap menjalankan revolusi ketika organisasi tersebut
gagal untuk memenangkan operasi.

Strategi perubahan penduduk sangat ampuh untuk langsung melemahkan pusat pemerintahan musuh.
Operasi bersenjata tidak dimulai kecuali jika komposisi penduduk sudah seperti yang diinginkan.

Untuk melaksanakan strategi itu ada beberapa tahap.

Tahap pertama;

Mengeluarkan orang orang yang tidak diinginkan dari wilayah target. Banyak cara yang bisa digunakan
untu tujuan itu. Tetapi harus dibedakan antara cara yang kita gunakan untuk muslim dan orang orang
kafir.
Tahap kedua;

Memasukkan orang orang yang kita inginkan ke daerah target. Caranya dengan melakukan
pembangunan perumahan dan menjualnya untuk orang orang tersebut. Aktifitas persiapan revolusi
bersenjata dilakukan diluar wilayah sasaran. Hal ini untuk menghindari kemungkinan merambatnya
kerusakan yang mungkin terjadi.

Tahap yang ke tiga;

Langsung membentuk tata letak yang benar benar mendukung operasi bersenjata. Seperti bentuk
pemukiman yang melingkari tempat tempat yang sulit untuk direbut. Atau mengerubungi tempat
tempat strategis dan penting. Bisa juga dengan membelah pemukiman yang mungkin akan bergabung
untuk melakukan perlawanan terhadap revolusi.

Islam, sesudah dan sebelum revolusi.

Wacana ummat islam sendiri untuk menentukan wajah islam masihlah penuh dengan perdebataan.
Dengan luasnya wilayah dunia islam, perdebatan itu seolah tidak berujung. Muslim amerika
menginginkan wajah islam yang toleran. Kenapa? Karena ummat islam amerika hidup ditengah kultur
masyarakat amerika yang mendewakan kebebasan. Dilain pihak, sebagian bangsa arab sedang
menghadapi ambisi politik luar negeri pemerintah amerika yang ganas. Mereka menginginkan wajah
islam yang galak, ambisius dan tegas. Terutama di negeri negeri seperti irak, suriah, dan afghanistan.
Berbeda lagi dengan arab saudi, negeri ini tidak mengalami kontak fisik secara langsung dengan ambisi
ambisi amerika. Tetapi mereka menghadapi kehidupan yang melalaikan. Ekonomi, keamanan dan
teknologi. Mereka membutuhkan wajah islam di masa masa keemasan islam. Seperti di era
pemerintahan bani abbas. Wajah islam yang lebih menonjolkan sisi tazkiyatunnafs dan tarbiyatunnafs.
Karena hal itulah yang mereka butuhkan untuk menghadapi gempuran gempuran hebat tersebut.
Disinilah terlihat keberhasilan teori pecah belah yang kaum kuffar lakukan terhadap dunia islam.

Ummat islam yang tersebar di berbagai macam negara memiliki karakteristik yang berbeda beda.
Bergantung kepada pengalaman dan kondisi masyarakat mereka. Dengan hilangnya payung pembuat
opini ummat, yaitu khilafah islamiyyah, ummat islam seolah sudah tidak bisa menyatukan persepsi guna
menentukan wajah islam. Sekarang kita katakan, islam memiliki banyak wajah sebelum revolusi dan
akan memiliki hanya satu wajah setelah revolusi. Oleh karenanya, kita harus memahami secara penuh
hal ini agar kita tidak terjebak dalam banyak perdebatan. Yaitu kita meyakini bahwa perbedaan wajah
tersebut bukanlah kelemahan islam. Karena hal tersebut justeru membuktikan klaim islam sebagai
agama sepanjang masa dan bagi semua manusia.

Perbedaan tersebut muncul sebagai masalah hanya ketika ketiadaannya payung koordinasi, yaitu
khilafah. Karena itulah fungsi khilafah, mengorganisir berbagi macam karakter muslim dan pandangan
mereka terhadap agamanya. Agar setiap muslim bisa memberkan kontrbusi terbaiknya terhadap islam.
Agar setiap pos diisi oleh orang yang benar benar sesuai kemampuan dan tugasnya.

Islam sebagai agaama yang lengkap memang harus memiliki hal hal tersebut. Kemampuan untuk bisa
mengakomodir semua kemampuan muslim. Apapun karakter, pengalaman, kulltur atau budaya mereka.
Hal ini sangat mengagumkan. Karena hanya islamlah yang memilikinya.
Kesimpulannya, wajah islam yang bermacam macam akan menjadi perselisihan ketika tidak diorgnisir
dengann baik. hal itu umumnya disebabkan karena ketiadaannya khilafah. Jika payung khilafah kembali
berhasil didirikan, maka perselisihan itu akan berubah menjadi kekuatan raksasa yang sulit dihadapi.
Karena islam merangkul semua potensi manusia. Itulah yang ditakutkan kaum kuffar dari ummat islam

26 juli 2018

Abullah Hasan at Tifari

Segala puji bagi alloh rabb semesta alam. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita, muhammad SAW, sahabatnya dan para pengikutnya yang selalu mengikuti mereka
dengan jujur.

Keadaan ummat islam yang ada sekarang begitu memilukan hati. Dalam kerja keras yang telah diberikan
oleh setiap muslim yang memiliki kesadaran terhadap tanggung jawab bersama, islam mampu bertahan.
Bertahan Dalam serbuan keras dari berbagai sisi yang dilakukan oleh orang orang yang tidak memiliki
pandangan hidup yang dikehendaki islam.

Pandangan hidup manusia di masa depan

Dunia telah menyaksikan berbagai macam perubahan sifat dan keinginan manusia. Dari masa ke masa
perubahan itu selalu ada. Terakhir, dunia menyakasikan sebuah revolusi yang mengubah berbagai
macam tatanan dunia sampai 200 tahun kemudian. Revolusi industri antara tahun 1700 sampai 1900
masehi. Era kolonialisme dan imperialisme adalah efek pertama revolusi industri. Setelah kawasan asia
menjadi kiblat dunia selama ratusan tahun di era kejayaan muslim pada pemerintahan abbasiyah, sejak
tahun 750M. bersama dengan dua kota ilmu pengetahuan terbesarnya, baghdad dan kota kota di bawah
pemerintahan bani umayyah di andalusia. yang tersohornya, granada, eropa bergerak dari dunia
gelapnya. Tahun 1258 M Bangsa mongol meluluhlantakkan baghdad. Luka yang begitu dalam
ditimpakan oleh sekelompok orang orang biadab terhadap ilmu pengetahuan.

Kejayaan pemerintahan islam telah hilang. Padahal pemerintah islam memiliki sebuah karakteristik yang
sangat berbeda dengan semangat imperialisme di masa setelahnya. Orientasi islam yang sangat
menghendaki masyarakat egaliter sangat memukau para ilmuwan. Bahkan orang orang non muslim
sekalipun. Dalam kenyataannya, ekspansi muslim tidak pernah dihambat kecuali oleh orang orang yang
rakus. Dedengkot dedengkot mereka berusaha memperdaya orang orang lemah dan bodoh untuk
menghentikan ekspansi tersebut. Merekalah bangsa yahudi.

Setelah bangsa yahudi berabad abad dalam ketakutan karena hidup di bawah pemerintahan kristen,
mereka berpikir keras untuk mengembalikan kekuasaan mereka seperti sebagaimana ketika raja daud
berkuasa. Mereka merancang jalannya. Yaitu menyingkirkan paham paham kolot yang banyak membuat
kehidupan mereka menderita. Agar kekuasaan tunggal dunia berhasil mereka raih.

Mereka melihat celah yang ada. Hanya tersisa satu celah. Yaitu kristen di daratan eropa. Karena harapan
atas rakyat muslim sangat tipis. Kekolotan mereka dengan pandangan terhadap yahudi sudah
final.islam bukanlah agama yang rapuh sebagaimana budha atau kristen. Mereka memahami tabiat ini.
Oleh karenanya mereka dengan tepat mengarahkan makarnya terhadap kristen di eropa. Untuk menjadi
basis serangan mereka terhadap kekolotan dunia islam.
Setelah provokasi para pendeta terhadap elemen elemen kristen di eropa, baik terhadap para
bangsawan ataupun rakyat jelata. Gelombang ganas fanatisme kristen menerpa eropa. Kampanye
perang salib yang melibatkan jutaan rakyat kristen dimulai. Kampanye tersebut berlangsung bertahun
tahun. tetapi sayang, perang salib tidak membuahkan hasil yang diinginkan.

Pasca peristiwa tersebut, eropa bagaikan neraka bagi rakyat jelata. Mereka membenci raja raja mereka.
Tidak ada titik temu antara raja dengan rakyat kecuali penindasan dan kesewenang wenangan. Tidak
pula berbeda dengan ulah para pendeta. Andalusia berhasil di rebut dari tangan orang orang muslim.
Tetapi akibatnya rakyat kristen dicengkeram oleh tangan besi gereja. Spanyol memiliki pengadilan gereja
paling sadis di eropa. Berbeda dengan islam yang memandang kedudukan ulama yang jauh dari para
penguasa dengan pandangan yang begitu tinggi. Hal ini tidak dimiliki oleh peradaban kristen. Pendeta
dan para raja seolah bahu membahu untuk merampas tenaga rakyat jelata.

Di abad ke 11, dunia sedang menyaksikan ke ganasan pertempuran antara muslim dan kristen.
Keduanya sama sama sedang bersemangat untuk menyebarkan misinya. Muslim dengan semangat
futuhaat, dan kristen dengan semangat 3 G(gold, glory dan gospel). Muslim diwakili oleh pemerintah
abbasiyyah, utsmaniyyah dan beberapa negara negara kecil lainnya. Begitu pula dengan para pedagang
pedagang muslim di seluruh dunia. Dengan semangat pembebasan manusia dari peribadatan terhadap
sesamanya, kepada peribadatan kepada allah saja. Dari cengkeraman semena mena agama agama,
menuju keadilan islam. Dengan pusatnya di baghdad, islam menyebar ke india, thailand, melayu, jawa,
kalimantan, mindanao dan sulawesi. Hampir mayoritas penduduk pulau yang masuk dalam jalur
perdagangan rempah rempah memeluk islam. Sementara di eropa montenegro, bulgaria, serbia,
hungaria, albania dan semenanjung krim di rusia. Andalusia, touluse dan pulau di ujung italia, sisilia.
Kristen di wakili inggris, belanda, spanyol, portugis. Eropa memulai abad penjelajahan. Berbeda dengan
islam, eropa menjalankan politik kolonialisme dan imperialisme dalam penjelajahannya.

Sampai abad ke 16, 5 negara eropa telah menyebarkan mala petaka di berbagai tempat. Spanyol,
portugis, belanda, perancis, dan inggris. Agaknya mereka hanya menjalankan satu tujuan penjelajahan,
yaitu gold.

Walau ambisi raja raja eropa bisa diraih, tetapi hubungan antara rakyat dengan raja dan pendeta
belumlah berubah. Mereka masih menaruh kebencian dan curiga yang terus menerus mereka pendam.
Mereka mengharapkan kebebasan dari raja raja mereka. Karena kehidupan rakyat jelata begitu
menyakitkan.

Abad ke 18 adalah abad bersejarah dalam kehidupan masyarakat kristen. Di abad ini mereka berhasil
melepas belenggu yang mereka anggap telah mengekang diri mereka berabad abad. Amerika
mendeklarasikan declaration of independent dan di perancis orang orang menyerbu bastille.

Gereja tidak lagi sekolot dulu. Orang orang yahudi berteriak girang. “satu langkah menuju cita cita
bangsa yahudi”. Sekarang bangsa yahudi merasa sedikit lega. Mereka berhasil menghancurkan si kolot
yang rapuh itu.

Dengan cepat tangan tangan yahudi mulai mendominasi eropa. Tidak ada yang membencinya dan tidak
ada yang melarangnya. Yahudi menang. Tetapi rakyat kristen itu berubah dari eufora senang menjadi
rasa bingung. Ternyata liberty yang mereka harapkan tidak kunjung mereka dapatkan.
Setelah terbunuhnya pangeran frans putra raja austria di bosnia, entah kenapa, dunia dengan cepat
memasuki kancah perang besar. Inggris menggandeng perancis dan rusia. Jerman menggandeng
utsmani. Perang besar di mulai.

Si yahudi bekerja sekuat tenaga. Agar kekolotan pemerintah utsmani terhadap urusan yahudi bisa
dihilangkan. Mereka berharap apa yang dilakukan orang orang eropa juga dilakukan muslim. Harapan
mereka tercapai. Negara ustmaniyah mengahadapi musuh eksternal dan internal yang begitu ganas.
Dari luar, itali, inggris, irlandia, australia, perancis, dan rusia melakukan serangan dari setiap wilayah
utsmani yang berbatasan dengan mereka. Bahkan mereka pun rela meninggalkan kampung halaman
mereka untuk ambisi itu. Dari dalam, agen agen yahudi bekerja keras untuk menyingkirkan pejabat
pejabat yang membahayakan cita cita mereka. Mereka berhasil menyingkirkan abdul hamid 2, seorang
sultan utsmani yang begitu kolot dalam pandangan mereka.

Bekas wilayah negara utsmaniyah maupun yang tersentuh oleh pengaruhnya, dalam abad abad terakhir
kejayaannya sedang dalam keadaan porak poranda. Mayoritas adalah wilayah yang dihuni oleh muslim
muslim kolot yang tidak mau berkompromi dalam urusan yahudi. Libya ditangan grazziani, si jenderal
itali. Tunis, aljazair, afrika tengah dan marokko ditangan prancis. Mesir, india dan sudan di tangan
inggris. Kepulauan hindia timur di tangan belanda. Dan berbagai macam negara lainnya.

Sekarang dua penghalang yahudi benar benar hancur. Jalan menuju satu pemerintahan dunia semakin
terbuka. Itulah yang terjadi. Tetapi akankah langkah yahudi akan semudah itu? Tidak. Disini indonesia
berdiri membentengi ambisi mereka dengan kokoh.

Indonesia, negara kesatuan yang didirikan dengan harapan ummat islam seluruh dunia. Agar menjadi
penopang utama shahwah islamiyyah melawan si rakus yahudi. Sebagai negara terdepan dalam urusan
melawan penjajahan. Tidak ada satu negara pun didunia ini yang menginginkan berdirinya sebuah
negara kesatuan yang membentang 3.977 mil. Dengan luas total darat dan laut kurang lebih 5 juta km2.
Menyatukan 17.504 pulau dalam satu kesatuan dan tujuan. Dan mengorganisir 230 juta muslim dalam
satu konstitusi negara. Tidak ada yang menginginkan berdirinya negara itu kecuali dunia islam.

Lantas kemanakah kita akan membawa negara sebesar ini? Ya, kita akan membawanya untuk
menjunjung dan berbakti kepada satu satunya masyarakat dunia yang dengan tulus memberikan
dukungan mereka kepada indonesa. Yang dengan tulus menginginkan berdirinya NKRI. Yang dengan
tulus memperjuangkan perlawanan indonesia terhadap penjajahan. Merekalah masyarakat dunia islam.

Didunia ini hanya ada 2 macam ekspansi. Ekspansi futuhat islamiyyah dan penjajahan kolonialisme,
imperialisme. Kita telah merasakan jahatnya kolonialisme. Sakitnya imperialisme. Dan gelapnya
penjajahan. Kita telah merasakan kebiadaban komunis, keserakahan amerika, kelicikan cina dan
penyiksaan fasis. Kita benar benar telah kenyang pengalaman dan penderitaan. Tetapi inilah modal
besar untuk menyusun sebuah kekuatan baru yang akan menjadi rahmat bagi alam semesta. Rahmatan
lil ‘alamin.

islam adalah satu satunya keadilan. Dan dunia islam telah membuktikan hal itu pada kita semua. Ketika
semua masyarakat dunia memandang kita dengan pandangan seorang perampok, dunia islam
memandang kita dengan penuh kasih sayang. Jauh dari kota baghdad disana, Dari menara masjid bani
umayyah di damaskus, dari tepian laut kota istanbul atau dari menara masjidil haram, mereka
perjuangkan masyarakat kita dengan jujur. Tidak ada perampokan. Tidak ada penjarahan. Yang kita
dapatkan adalah uluran tangan. Kebaikan dan keikhlasan. Itulah masyarakat dunia islam.

Islam adalah pandangan hidup manusia di masa depan. Ketika rakyat jelata lelah dengan janji janji
nasionalisme. Lelah dengan ambisi para jenderal. Lelah dengan Ambisi para penguasa. Mereka akan
memilih islam. Karena sekarang mereka tahu, bahwa nasionalisme adalah alat untuk melegalkan nyawa
dan tenaga rakyat. Komunisme adalah alat untuk melegalkan penindasan. Iming iming supremasi politik
demi gelar super power ataupun adidaya adalah kesewenang wenangan terhadap kebebasan individu.
Karena pada dasarnya semunya sama, rakyat harus memberikan apa yang mereka miliki untuk
kepentingan penguasa mereka.

Islam tidak mengingkari keberadaan bangsa bangsa. Kemajemukan suku dan budaya. Atau perbedaan
bahasa dan adat kebiasaan. Islam hanya ingin menyatukan semua itu dalam satu tujuan, untuk
meninggikan kalimat alloh, li I’laai kalimatillah. Agar terlaksana sunnatulloh, berlomba lomba dalam
kebaikan.

Islam memiliki satu cita cita yang harus diwujudkan oleh ummatnya. Islam rahmatan lil ‘alamin. Islam
rahmat bagi alam semesta. Dan tugas itupun jatuh kepundak negara harapan ummat ini, NKRI yang
tercinta. Bangsa arab telah memberkan perannya, orang orang kurdi telah memberikan perannya. Turki,
barbar afrika dan bangsa persiapun telah melakukan hal yang sama. Sekarang kita pun harus
melakukannya.

Lantas bagaimanakah caranya? Apakah dengan mengusung islam nusantara? Atau dengan meramaikan
jargon jargon islam moderat? Tidak, bukan itu caranya. Islam tidak akan menjadi rahmat ketika kaum
muslimin hanya bisa diam ketika melihat genosida di rohingya. Islam tidak akan menjadi rahmat ketika
kaum muslimin hanya bisa diam ketika mereka melihat penjajahan palestina, kedzoliman terhadap
rakyat irak, suriah, yaman dan mindanao. Islam tidak akan menjadi rahmat ketika bank bank yahudi
melilit leher leher rakyat miskin. Atau ketika para perampok di federal reserve dan bank dunia tetap
memiliki tangan dan bebas pergi kesana kemari. islam tidak akan menjadi rahmat ketika kekayaan dunia
dimonopoli oleh segelintir orang dan mereka menggunkakannya untuk membodohi dan memperalat
rakyat dunia, sementara kaum muslimin diam tak berdaya. Akankah islam disebut rahmat bagi alam
semesta sementara kaum muslimin tidak bisa membebaskan rakyat dunia dari tipuan dan jerat kaum
yahudi? Tidak. Jadi bagaimanakah cara agar islam dan NKRI menjadi rahmat bagi dunia?.

Caranya adalah dengan menjadikan indonesia sebagai negara yang kuat, mandiri, berdaulat dan kaya.
Dengan hal itu maka indonesia akan menjadi duta bagi islam rahmatan lil alamin. Ketika amerika harus
berpikir seribu kali untuk membela kepentingan yahudi. Ketika gertakan indonesia mampu membuat
presiden rusia kelimpungan. Ketika ancaman seorang presiden indonesia terhadap sebuah negara
mampu menggentarkan mereka. Israel tidak akan berbuat lancang terhadap dunia internasional. Bahkan
keserakahan yahudi akan sirna. itulah cita cita dan tanggung jawab kita.

Saudara saudara, sungguh tidak ada catatan bagi masa depan islam. Islam benar benar akan dirindukan
oleh rakyat dunia. Tidak akan tidak. Suatu keharusan.

Kenapa? Mari kita perhatikan. Manusia memiliki karakter berbed beda dalam setiap fase umur yang di
laluinya. Secara singkat, di masa kanak kanak yang berkisar antara bayi sampai mereka baligh (laki
laki)/haid (perempuan), seseorang berada dalam dunia permainan. Alam khayal dan imajinasi yang jauh
dari rasional. Sampai masa ini, semua mengakui bahwa mereka tidak di beri beban apapun. Baik secara
sosial maupun pribadi. Mereka hanya memiliki satu tanggung jawab. Yaitu berlatih dan belajar untuk
menerima bebn yang akan diberikan kepada mereka di masa setelahnya.

Masa yang kedua adalah remaja. Atau masa muda. Masa ini cukup panjang. Yaitu dari baligh sampai
mendekati umur 38- 40 tahun. Dimasa ini seseorang memiliki karakter yang sangat idealis. Mereka ingin
sekali untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan. Tidak peduli membahayakan atau tidak. Bagi
mereka, yang terpenting adalah tercapainya apa yang mereka inginkan. Umumnya, mereka jauh dari
sifat bijak, cenderung serampangan dan tidak peduli.

Masa yang ketiga adalah masa dewasa. Masa yang mana seseorang benar benar matang dalam berpikir.
Berkisar antara 40 tahun sampai mulai melemahnya fungsi fungsi organ organ tubuh. Antara 55 sampai
60 tahun. Dimasa ini tingkat berpikir seorang manusia mencapai puncaknya. Mereka umumnya berpikir
logis, pendidik, dan bijak. Jauh dari sifat serampangan. Merekalah manusia seutuhnya.

Masa yang ke empat adalah masa tua. Masa yang di tentukan oleh bagaimana seorang melalui masa
masa sebelumnya. Terutama masa muda dan dewasanya. Dimasa ini manusia hanya mengulang apa
yang pernah mereka lakukan. Secara otomatis dan tanpa sadar. Karena sebagian besar organ tubuhnya
sudah melemah. Masa ini berakhir ketika seorang manusia wafat.

Empat masa ini adalah suatu mekanisme alami yang tidak bisa dilawan oleh teknologi apapun. Suatu
kewajiban yang harus dialami oleh setiap manusia. Tidak peduli dari ras manapun atau dari bangsa
apapun. Disinilah letak kelemahan seorang manusia dan disini pula letak pentingnya islam.

Karakter setiap masa itu tidaklah dipahami seorang manusia sampai mereka melaluinya. Karena hal itu
bukanlah suatu ilmu yang bisa dipelajari. Karakter itu hanya bisa dirasakan oleh setiap manusia yang
sudah merasakannya. Kenapa? Karena perubahan perubahan itu terjadi bukan pada sesuatu yang dapat
dikendalikan oleh otak. Tetapi terjadi pada alam bawah sadar.

Seorang anak kecil tidak akan merasakan bahwa dirinya adalah 1/3 manusia. Dia akan merasa bahwa
dirinya adalah seorang manusia seutuhnya. Oleh karenanya dia akan menghabiskan masa tersebut
dengan karakternya. tanpa protes dan kesal. Begitu pula dengan masa muda, dewasa dan tua.

Islam menginginkan apa yang juga dinginkan seorang manusia. Yaitu menjadi manusia seutuhnya
dimasanya. Yaitu ketika mereka dewasa. Umumnya, manusia di masa ini melontarkan penyesalan
terhadap masa masa yang telah mereka lewati. hal itu terjadi karena mereka mulai merasakan karakter
seorang manusia seutuhnya. Ketika mereka sudah mengerti akan tugas tugas seorang manusia. Disaat
itulah seseorang mulai memutus hubungan dengan apa yang telah mereka lakukan di masa lalu.

Mari kita bahas karakter seorang manusia dewasa dan peranan islam dalam pembentukannya. Yang
pertama, seorang manusia dewasa adalah seorang pendidik. Semua manusia mengakui keberadaan
norma norma moral. Walau dalam wujud yang berbeda beda, tetapi semua mengakui bahwa hanya
dengan moral seseorang bisa menjadi pendidik. Peranan seseorang yang memiliki karakter seperti ini
dalam suatu masyarakat sangatlah penting. Karena merekalah yang akan menjadi ayah dan yang
mengayomi masyarakatnya. Banyak pos pos yang harus diisi oleh orang orang demikian. Kepala
keluarga, guru, kepala negara dsb. Tugas mereka yang terpenting adalah menjaga keseimbangan
ekosistem manusia secara keseluruhan.
Peran tersebut tidak akan bisa dilaksanakan kecuali oleh seorang muslim. Karena hanya islam sajalah
suatu pandangan hidup yang ada untuk itu. Inilah yang tidak bisa diproduksi oleh kerangka berpikir di
luar islam secara khusus dan agama agama samawi secara umum. Kebenaran agama agama samawi
diantara berbagai macam ideologi lainnya tidak lagi diragukan. Dan kebenaran islam diantara agama
agama samawi lainnya juga tidak diragukan lagi.

Jadi bisa kita katakan bahwa dunia tanpa agama adalah suatu kemustahilan. Era masyarakat moderen
yang menghendaki kehidupan tanpa agama tidak akan bisa tercapai. Karena bagaimanapun juga pos pos
tersebut adalah kebutuhan vital dalam masyarakat. Bisa kita bayangkan, era yang diinginkan oleh
masyarakat moderen, ketika guru guru di sekolah adalah para pelacur. Kakek-nenek kita adalah pemain
game. Ibu ibu kita adalah sales promotion yang berkeliaran kemana mana. Anak anak kita memuja
liberty sedemikian rupa sampai harus bebas dari tanggung jawab terhadap orang tuanya. Paman dan
tetangga kita adalah pemabuk, pejudi, pembunuh dsb. Ini adalah masyarakat tanpa nilai!!.

Suatu saat, seorang lelaki tua akan rindu dengan pelukan istrinya yang setia. Anak rindu kasih sayang
ayahnya yang bermoral. Dengan ibunya yang bersahaja. Ibu rindu dengan anak yang bertanggung jawab.
Rindu dengan kakek nenek yang bijak dan bisa dijadkan panutan. Inilah hasil dari musnahnya eksistensi
agama dari kehidupan.

Dari sisni, maka sudah jelas bagi kita semua. Bahwa indonesia adalah masyarakat masa depan. Kita
katakan kalimat ini, sebagai sebuah tanggung jawab.

Adidaya Indonesia, islam kekuatan kita!!

Cita cita besar akan sebuah dunia yang penuh keadilan. Cita cita yang dirindukan oleh semua orang.
Hidup dalam naungan kemulliaan dan martabat. Mengorbankan nyawa, tenaga, harta dalam keseriusan.
Bukan senda gurau dan urusan nafsu belaka. Karena ini urusan hidup kita!!.hidup sebuah bangsa!! Nasib
ayah, anak, ibu dan istri kita!!.

Masyarakat kita adalah masyarakat yang memiliki modal yang begitu berharga. Sudah jelas bagi kita
semua kebusukan idelisme diluar islam. Ratusan tahun lamanya kita berjuang melawan mereka.
Sekarang sudah saatnya bagi kita untuk menyiapkan negeri kita sebagai tempat bangkitnya peradaban
islam.

NKRI adalah aset berharga yang dimiliki ummat islam. Begitu banyak negara negara yang menginginkan
berpindahnya kepemilikan negara ini ketangan mereka. Karena hanya dengan hal itu indonesia bisa
menjadi tempat yang bisa menyokong nafsu mereka.

Kemenangan ummat islam tidak akan bisa dicapai dengan perjuangan 1 / 2 juta orang. Tetapi
kemenangan ummat islam bisa diraih dengan usaha 250 juta orang. Perjuangan suatu bangsa dengan
negaranya!!.

Dari mana kita memulainya?

Kita memulainya dengan jihad ekonomi. Jihad pangan dan jihad pertanian. Indonesia harus menjadi
lumbung makanan bagi ummat islam di seluruh dunia. Setiap tetes keringat seorang petani di negeri kita
akan memberikan sumbangsih yang akan dirasakan semua muslim. Mari kita hilangkan egoisme, rasa
ingin menang sendiri, korupsi dan semua yang akan merugikan rakyat muslim diseluruh dunia.
Mari kita tancapkan dalam pikiran dan jiwa kita, bahwa kemakmuran kita akan menjadi kemakmuran
rakyat muslim di seluruh dunia. Tetapi, setiap kesalahan dan hal hal yang merugikan negara kita. juga
akan menjadi kerugian bagi semua rakyat muslim di dunia.

Mari kita tunjukkan karakter seorang ayah. Ayah bagi semua rakyat muslim. Jangan tunjukkan sifat
kekanak kanakan. Hanya meminta tanpa mau memberi. Kuatnya ekonomi kita adalah hadiah yang
begitu berharga untuk ummat islam.

Arah baru dalam shahwah islamiyyah, apa itu? Yaitu kita harus mengikut sertakan rakyat kita dalam
kebangkitan islam. Suatu kewajiban bagi negara ini untuk mengentaskan kaum muslimin dari kelemahan
dan perpecahan. Merekalah yang paling banyak berrkorban untuk kita!!.

Kita harus tinggalkan sikap dingin dan acuh kita terhadap rakyat muslim. Sebuah kesempatan besar bagi
kita untuk mengambil peran ini. Fastabiqul khoirot, berlomba lomba dalam kebaikan. Tidakkah kita
berpikir apa yang telah diberikan barat untuk kita sehingga kita begitu tergila gila dengannya? Apa yang
telah diberikan rusia, cina, jepang sehingga kita harus mengikuti pandangan hidup mereka? Amerika
dengan libertynya merampas emas kita! Cina merampok kita!. Apakah kita masih mengidamkan
kebebasan kehidupan di amerika?

Kita harus mengkaji ulang impin tersebut. Mari berpikir jernih. Dinginkan kepala dan pandanglah
sejarah. Pandanglah fakta dan jauhkan ego dan nafsu kita. Menurut data statistik yang dikeluarkan oleh
FBI, jumlah korban pembunuhan yang digolongkan sebagai kriminal selama tahun 1991 berjumlah
23.704 orang.

Gambar 3.1 Statistik Angka Korban Pembunuhan 1950-2010 Sumber: Bureau of Justice Statistics (2011:

2)
Ini adalah fakta fakta yang sudah sangat diketahui. Kerusakan ikatan kekeluargaan, masyarakat, dan
kehidupan pada umumnya. Lihat kegelisahan rakyat amerika dalam kehidupan mereka. Apakah mereka
pantas untuk menjadi guru kita?.

Cina tidak jauh beda. Kebiadaban ideologi komunis sudah tidak diragukan lagi. Peristiwa G 30 S,
pembantaian di jembatan bacem dan pembantaian kiyai kiyai pesantren.

Jangan bawa negara kita untuk menjadi neraka kebebasan yang semu. Negara diktator dengan dalih
Masyarakat tanpa kelas. Atau penjahan dan perampokan dengan dalih memajukan negara negara dunia
ke tiga. Tetapi bawa negara kita untuk menjadi negara nabawy, negara para khulafa rosyidin.

Tinggalkan Marx, kita berguru kepada Umar. Tinggalkan G. Washington, kita kita meneladani Bilal.
Bahkan kita tinggalkan egoisme raja raja islam yang melampaui batas. Kita ganti dengan keadilan Abu
Bakar.

Kenapa bangsawan quroisy membenci negara madinah? Kenapa imperium persia begitu mudah
dikalahkan bangsa padang pasir tersebut? Tidak!!. Bukan karena mereka bangsa arab, bukan pula
karena kelemahan persia!!. Tetapi karena komitmen islam mereka. Karena islam adalah darah daging
mereka. Ketika islam mereka tinggalkan, komitmennya mereka lemparkan, dan akhlaknya mereka
lupakan. Merekapun tidak jauh beda dengan bangsa lainnya. Jatuh dalam kelemahan. Penjajahan dan
perpecahan.

Negara umar bin khotthob mampu menghancurkan sang adi daya persia dalam waktu tidak lebih dari 15
tahun. Tetapi negara raja abdulloh alu saud, negara raja abdulloh yordania negara husni mubarak,
negara hafizh asad dan banyak negara arab lainnya, bahkan tidak mampu untuk hanya sekadar melawan
segerombolan yahudi yang berambisi terhadap tanah mereka!! Allahul musta’an.

Tetapi sekelompok masyarakat yang dijuluki dunia internasional dengan masyarakat terbelakang, di
pegunungan hindukush, afghanistan. mampu meremukkan kesombongan adi daya uni soviet dalam
beberapa belas tahun. Dengan jihad!. Dengan persatuan ummat islam!!. Dengan ruh persamaan. Jauh
dari ego dan ambisi imperialisme. Apakah terbentuk di afghanistan sebuah negara arab?. Tidak, karena
mereka yang datang bukan dengan semangat arabnya, orang orang afrika bukan dengan semangat
afrikanya, orang orang eropa bukan dengan semangat eropanya!!. Tetapi dengan semangat islam.
Tauhidulloh dan keegaliteran islam. Inilah ruh islam yanng mampu merontokkan adidaya sebesar
apapun.

4 november, Hari pahlawan kita, hari resolusi jihad. Hari disatukannya bangsa kita dengan takbir bung
tomo. Dan saat itu kita mampu berdiri tegak menantang koalisi inggris dan negara negara imperialis
lainnya. Kenapa bisa? Karena saat itulah hati setiap orang beriman diseluruh dunia mengharapkan
kemenangan kita. Bahkan tentara gurkhapun merasakan getaran iman tersebut. Saat itu, pejuang
pejuang dengan hati yang ikhlas berjuang tanpa dorongan uang, jabatan, atau apapun. Mereka hanya
menyadari satu hal, resolusi jihad.

Saudara saudara, sebuah poin penting. Yaitu regional sebelum internasional.

Perjalanan negara khilafah para khulafa rasyidin adalah masa keemasan dunia. Sejak saat itu, dunia
mengenal bentuk ekspansi tanpa imperialisme. Ekspansi yang belum dikenal manusia selama berabad
abad. Kota kota yang sebelumnya berada dalam garis depan pertempuran yang dahsyat tentara khilafah
terhadap berbagai negara berubah menjadi mercusuar islam yang bergerak dengan sendirinya. Irak,
iran, mesir, afrika, afghanistan, pakistan, india, turki, syam.

Setelah terpecahnya negara khilafah tersebut menjadi puluhan negara, musuh berhasil menjadikan di
setiap negara tersebut agen agen mereka yang akan dengan gigih menentang kembalinya persatuan itu.
Tugas musuh menjadi lebih mudah. Yaitu mendukung setiap usaha dari agen agen yang telah mereka
tinggalkan. Inilah peta ummat islam di abad 20. Kita katakan negara negara tersebut sebagai dunia
islam.

Usaha yang dilakukan ummat dilakukan dalam 2 wilayah. Yaitu regional dan internasional. Sampai
sekarang, usaha itu masih belum menampakkan hasil yang maksimal. Diantara sebab yang menjadikan
gagalnya usaha di tingkat regional adalah dukungan musuh terhadap agen agen mereka yang berada di
setiap negara. Dimana mereka akan menekan setiap usaha sekecil apapun yang kita lakukan. Sedangkan
di tingkat internasional penyebabnya adalah persatuan yang hendak dibentuk masih di usahakan oleh
organisasi dan individu. Bukan institusi negara.

Dari sini, wilayah regional harus menjadi fokus utama sebelum terbentuknya persatuan internasional.
Walau pada akhirnya institusi khilafah tidak berbentuk persis sebagaimana khilafah abu bakar, minimal
terbentuk persatuan negara islam dalam payung khilafah seperti bentuk PBB. Tetapi keunggulan yang
bisa diraih dengan adanya fokus regional adalah terbaginya tugas tugas ummat islam secara baik.
masalah internasional jika masih disikapi oleh selain dari institusi negara, baik oleh pribadi, yayasan atau
organisasi organisasi nasional atau internasional tidak akan terselesaikan secara tuntas. Hal ini bisa kita
pahami, karena bagaimanapun juga sebuah negara yang sudah di akui secara de facto dan de jure adalah
wakil suatu bangsa dalam kancah internasional.

Beberapa orang menganggap perjuangan untuk persatuan regional sebagai ‘masuk ke dalam perangkap
musuh’. Mereka ingin menggarap wilayah internasional sekaligus. Oleh karenanya mereka menganggap
harus dibentuknya payung khilafah walau tanpa musyawarah dengan berbagai macam anasir ummat
islam. Efeknya, kaum muslimin terkejut dan langsung mewaspadai hal tersebut. Alih alih mendukung
mereka. Bahkan untuk sekadar berkompromipun sulit dilakukan.

Ummat islam masing masing harus memahami kondisi psikologis berbagai macam kaum muslimin di
wilayah lain. Masing masing memiliki sejarah, pengalaman, eksperimen, watak, kondisi mental, masalah,
musuh, kebutuhan dan perangkap yang telah disiapkan oleh musuh yang berbeda beda. Hal ini akan
memengaruhi keputusan keputusan yang akan mereka ambil dalam sebuah kondisi. Jadi jalan keluarnya
adalah biarkan ummat islam bekerja di medan yang mereka lebih pahami. Di rumah mereka sendiri.
Mengatakan mereka dengan julukan tidak pro khilafah atau tidak pro persatuan adalah tidak tepat.
Karena masing masing memiliki cara pandang yang berbeda beda terhadap rumah orang lain walau
masih sama sama muslim. Antara kaum muslimin anshor dan muslimin muhajirin terikat perjanjian baiat
aqobah. Juga peristiwa al muakhooh (pemersaudaraan) sebelum terbentuknya payung negara madinah.

Terkadang, khilafah justeru terbentuk melalui sebuah persatuan regional yang kuat dan solid.
Contohnya adalah negara madinah itu sendiri. 40 tahun masa kepemimpinan khulafa rasydin
menghantarkan negara madinah menjadi negara super power yang berhasil menyatukan irak, mesir,
iran, dan terus berlangsung sampai masa kekuasaan negara utsman bin ertughul yang pada awalnya
adalah negara regional di wilayah asia tengah. Disaat negara regional tersebut berhasil menyatukan
afrika, balkan, arab, india dan irak, mereka memproklamirkan diri sebagai state of chilafa, negara
khilafah yang tidak mengenal batas batas regional apapun. Kaum muslimin pun mengakui kemampuan
mereka untuk hal itu. Dari segi militer, ekonomi, pemerintahan dll. Hingga mereka menjadi kholifatul
muslimin. Jadi khilafah akan ada jika salah satu dari negara islam memiliki kemampuan yang bisa
melindungi dunia islam dari berbagai makar dunia kafir. Khilafah tidak didirikan dari menuntut ummat
untuk menaati sebuah negara. Tetapi dia akan berdiri jika sebuah negara mampu memberi kepada
ummat. Melindungi mereka dan membela kepentingannya. Kesempatan ini dimiliki oleh masing masing
negara dunia islam.

Sebuah kemuliaan untuk mengabdi kepada ummat islam. Sebuah kemuliaan membela kepentingan
dunia islam. Sebuah kemuliaan memimpin ummat rosululloh SAW. Tinggal sebuah pertanyaan, apakah
kita akan memilih kemuliaan itu?

Barat telah lelah menghadapi ekspansi islam. Baik dakwahnya maupun negaranya. Berbagai macam cara
mereka gunakan. Di saat kelemahan dunia islam saat ini, mereka masih disibukkan dengan urusan
penyebaran dakwah islam yang tidak bisa dihentikan oleh bom nuklir ataupun water boarding. Dakwah
syahadat mengetuk hati rakyat mereka di rumah rumah mereka. Padahal tentara, radar anti misil,
pesawat tempur, kapal induk mengelilingi setiap jengkal jalan masuk di perbatasan negara mereka.
Mereka gagal menghentikannya. Ini usaha yang dilakukan dunia kafir. Mereka yang terkenal dengan
universitas riset, teknologi militer, negara industri, teknologi informasi, kedokteran dan sederet prestasi
di bidang ilmu pengetahuan lainnya. Bagaimana dengan negara dunia ketiga bernama indonesia akan
meniti jalan yang sama dengan jerman, perancis, rusia dan amerika? Menolak untuk membela
kepentingan dunia islam?

Rosululloh berkata rakyat quroisy, “wahai quroisy, kalimat yang jika kalian mengatakannya maka kalian
akan menguasai dunia, asyhadu allailahaillallah wa annamuhmmadarrasululloh” dan saat itu quroisy
enggan untuk menjawabnya. Apakah kita juga akan melakukan hal yang sama? Jangan lupakan sejarah!!
Cermatilah ini saudara saudara!!.

Sekali lagi, adidaya indonesia, islam kekuatan kita!!

Sebuah negara adidaya yang berdiri bersama islam adalah kekuatan maha dahsyat yang tidak
tertandingi. Kekuatan iman, kekuatan teknologi, kekuatan jiwa dan yang terpenting kekuatan
kebenaran. Saya merasa perlu untuk kembali membahas nasionalisme indonesia. Karena ia akan
menjadi titik tolak untuk menjadikan negara adidaya indonesia yang akan segera terwujud, biidznillah.

Silang pendapat terkait kalimat nasionalisme di antara ummat sudah terjadi sejak lama. Termasuk
diantaranya yang termasyhur adalah perdebatan antara A. Hassan dengan sukarno. Kita tidak perlu
merujuk kepada pendapat pendapat mereka.

Nasionalisme adalah istilah lain yang disebutkan untuk mewakili perasaan loyal, cinta dan keberpihakan
terhadap suatu negara. Istilah ini umum digunakan diberbagai macam negara. Islam memiliki definisi
tersendiri untuk mewakili perasaan perasaan tersebut. Dinamakan sebagai prinsip al wala’ wal baro’.
Penerapan prinsip tersebut tidak dibatasi dalam kehidupan pribadi. Tetapi juga dalam kehidupan
bernegara dan berpolitik. Indonesia sebagai negara yang berpenduduk mayoritas muslim memiliki
bentuk nasionalisme yang sangat berbeda dengan nasionalisme negara negara barat. Dalam kasus ini,
indonesia mengalami pertarungan hebat untuk menentukan wajah dari nasionalismenya. Apakah harus
seperti barat atau harus seperti komunis atau seperti islam?.
Disini permasalahan menjadi jelas. Tidak ada pertentangan antara islam dan nasionalisme. Bahkan islam
berhak untuk menentukan wajah nasionalisme indonesia. Islam yang menghancurkan sistem kasta,
islam yang menghancurkan kekusaan absolute raja raja hindu-budha, islam yang berdiri mendidik anak
anak bumi putera sejak berabad abad lamanya, islam yang menghalau penjajah eropa, islam yang
mengukir hari pahlawan, islam yang mendidik panglima besar sudirman, islam yang mengajari H.O.S.T.,
Islam yang telah hidup bersama rakyat kita di pelosok pelosok negeri, islam yang menghancurkan cita
cita diktatorisme masyarakat tanpa kelas, islam yang menghadang kesewenangan barat, islam yang
menentang kesombongan kaum fasis, islam yang menentang keserakahan yahudi dan dunia islam yang
memperjuangkan status indonesia di masyarakat internasional. Kitalah yang berhak menentukkan wajah
nasionalisme itu!!

Mereka menginginkan nasionalisme yang tidak kita inginkan. Tidak!! Untuk negara adidaya indonesia,
hanya bisa dicapai melalui nasionalisme islam!!.

Si laknat bush mengumumkan, “anda bersama kami memerangi teroris, atau bersama teroris
memerangi kami, tidak ada pilihan ke 3”. Lihat, Bahkan paman sam pun mengetahui bahwa tidak ada
pilihan ketiga!?. Memang semua menyadari hal ini, persoalan islam dengan berbagai macam millatul
kufr bukan seperti masalah perang dingin utara dan selatan di amerika! Bukan blok barat atau timur uni
soviet, bukan masalah korea selatan atau utara, bukan pertengkaran eropa dengan nazi jerman!. Bukan
pula jepang dengan amerika. Ini persoalan thesis dan anti thesis!. “Anda bersama islam memerangi
kekufuran, atau bersama kekufuran memerangi islam, tidak ada pilihan ke 3”.

Dunia hanya terbagi menjadi dua, pengikut abu jahal atau pengikut rosululloh. Baik abu jahal arab, cina,
jepang, jerman, amerika, perancis, rusia atau apapun itu. Semua sama, memusuhi rosululloh.
Sebaliknya, pengikut rasululloh baik yang di cina, arab, amerika, indonesia, rusia atau afrika adalah
sama, musuh abu jahal.

Adidaya indonesia, kemenangan didepan mata.

Semangat resolusi jihad, semangat persatuan tauhid, semangat umar mukhtar, semangat sudirman,
semangat izzudin alqossam, semangat imam syamil, semangat basyir al ibrahimi, semangat semesta!

Saudara saudara semua, nusantara islam adalah lokomotif yang akan mendorong dunia untuk menerima
peradaban kemuliaan. Mendorong dunia untuk meninggalkan angan angan dunia tanpa agama. Agenda
kebebasan yang berujung kepada kekuasaan segelintir orang terhadap mayoritas rakyat. Kaum buruh
eropa telah memahami sakitnya genggaman borjuis. Kaum buruh juga sudah memahami pengkhianatan
elite partai komunis. Ketika bos komunis mereka lebih menghargai ambisinya dibanding nyawa kaum
buruh yang konon diperjuangkannya. Eksperimen ini telah gagal!!. Eksperimen yang dibuat untuk
menyingkirkan manusia manusia berhati tukang jagal.

Sudah tiba saatnya bagi dunia untuk membuka matanya. Agar mereka mengetahui evaluasi dari apa
yang diusahakan. Agar cita cita tentang keadilan semakin dipahami oleh mayoritas rakyat duina.
Keadilan bukan masalah ketika sebuah bangsa menguasai bangsa lain. Atau suatu negara memperbudak
negara lain. Justeru keadilan adalah masalah hubungan yang akan terjalin antara kaum penguasa
dengan rakyat.
Rakyat rusia memporak porandakan kekuasaan tsar. Dan selanjutnya, mereka juga menjagal kekuasaan
uni soviet. Bukan masalah tsar atau partai komunis, ini adalah masalah kita salah memahami kaum
penguasa.

Demokrasi sangat dielu elukan rakyat. Seolah ia juga sebuah solusi bagi permasalahan tersebut. Tidak,
sekarang kita memahami bahwa demokrasi membawa monarki bayangan di balik ketransparannya.
Disitulah rezim kaum penguasa berdiri kokoh tanpa perlawanan. Rakyat lalai. seolah mengaku bodoh
dengan keadaan. Lantas dimanakah solusi itu?

Dunia pernah mendengar senuah perkataan paling spektakuler dari lisan seorang penguasa. Penguasa
negara adidaya khilafah islamiyyah, umar bin khotthob,

!‫متى استعبدتم الناس و قد ولدتهم أمهاتهم أحرارا؟‬


Sejak kapan kalian memperbudak orang orang? padahal ibu mereka melahirkan mereka dalam kedaan
merdeka!!

Abdurrahman bin muljam, seorang budak yang tinggal di ibukota khilafah berkata; “keadilan umar telah
didapatkan semua rakyatnya, seluruh dunia. Kecuali saya!”

Mari kita cermati, dibalik perkataan si budak terdapat dua hal, pertama kejujurannya dalam
menggambarkan zamannya. Yang ke dua, ambisinya. Apakah ambisinya itu? Itulah ambisi kaum
penguasa. Mata ibnu muljam begitu tajam untuk menganalisa zamannya. Keadilan yang bahkan sulit
dipungkiri bahkan oleh seorang budak pendatang. Budak asing yang bahkan tidak memiliki kedudukan
apapun di tengah masyarakatnya.

Sekarang kita akan membicarakan tentang ambisi ibnu muljam. Dia menginginkan agar keadilan umar
sirna. kedengkiannya mengalahkan kejujurannya. Dan dia benar benar membuktikannya. Jika begitu,
apakah ada kedilan di tangan ibnu muljam? Kita yakin, tidak ada. Lantas apakah kita menginginkan
revolusi ibnu muljam? Revolusi kedengkian yang mengalahkan kejujuran?.

Jadi bagaimanakah revolusi yang akan menuntun kita semua kepada keadilan? Ia adalah revolusi yang di
dorong oleh keislaman.

Saudara, mari kita hidup dalam perjuangan.

Dari sana, datang ajaran terbaik. Dari jazirah arab memancarkan keadilan. Islam bukan milik orang arab.
Ia adalah milik siapa saja yang menginginkan untuk mengambilnya. Tetapi alloh sudah menentukan
sunnahNYA. Alloh menitipkan islam kepada bangsa arab agar mereka menyebarkannya.

‫ِإ ان َرباكَ فَعاا ٌل ِل َما ي ِريد‬


Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. (qs hud).

Sementara disana, di jazirah eropa dan amerika. Kita mengenal ajaran kesombongan. Sekulerisme,
kolonialisme dan imperialisme. Itu semua adalah milik siapa saja yang mengambilnya. Ia bukan hanya
milik barat. Tetapi juga milik pribadi pribadi yang sombong di seluruh dunia.

Kita bisa melihat perbedaan yang sangat besar. Mari gunakan akal sehat kita untuk menjawab
pertanyaan berikut. Apakah sesuatu yang lebih patas untuk kita bela selain dari islam?
Pertama, Nasionalisme? Nasionalisme yang mana? Indonesia? Amerika? Cina?. Kita jawab, nasionalisme
masing masing bangsa. Bentuk nasionalisme seperti apa? Kolonialis? Imperialis? Fasis?. Kita jawab,
nasionalisme yang menghargai nasionalisme dan internasionalisme. Baik, jawaban ini bagus. Pertanyaan
berikutnya, jika di sutu negara terdapat sekelompok etnis yang menginginan diri untuk lepas dari
kekuasaan negara nasionalis yang sudah ada apa tanggapan anda? Contoh peristiwa timor leste di
indonesia. Jika kita menjawab, tidak, mereka harus kita paksa untuk tetap bergabung. Baik melalui
perang atau damai. Jika itu jawaban kita, maka kita sudah menyalahi nasionalisme yang kita agung
agungkan. Kenapa kita larang? Toh mereka memiliki hak menuntut nasionalisme sebagaimana kita dulu
menuntutnya dari kerajaan belanda?. Baik, sekarang jika kita jawab, kalau begitu kemerdekaan adalah
hak segala bangsa. maka silahkan bagi siapapun untuk mendukung nasionalismenya mading masing. Jika
itu jawaban kita, maka apa jawaban kita dengan sekelompok suku yang menuntut kemerdekaan dari
bangsanya? Jika kita katakan tidak, mereka harus tunduk kepada bangsanya. Jika itu jawaban kita, maka
kita telah menyalahi nasionalisme kita. Sekarang jika kita jawab,ya, itu hak mereka. Karena itu juga
bagian dari nasionalisme. Lantas apa sebenarnya yang menyatukan manusia? Bukankah dahulu bangsa
bangsa adalah anak dari sepasang sumi istri? Sebuah ras berasal dari kakak berdik bersaudara dalam
suatu keluarga. Begitu pula dengan suku.

Mari kita lihat permisalan ini, seorang kakak beradik berebut sebuah mainan. Si kakak memukul adiknya.
Adiknya menangis dan menangis. Padahal mainan tersebut adalah hasil pemberian guru si adik di
sekolahnya. Tetapi kakak itu merebutnya dari adiknya dengan paksa. Lalu datang ibunya meleraikannya
dan memberikan mainan tersebut kepada si adik. Kenapa? Karena memang mainan itu adalah miliknya.

2000 tahun kemudian, perancis dan jerman berperang habis habisan. Bukan lagi pukulan dan tangisan.
Tetapi roket, bom, tank, darah, nyawa, batalion, angkatan bersenjata, darat, laut, udara, amphibi, jet,
kapal perang dll. Apakah kita melihat peristiwa pertama sebagai suatu kebodohan, tetapi melihat
pristiwa kedua sebagai perbuatan bijak?.

Jadi Yang kita butuhkan adalah kebenaran. Bukankah kebenaran yang membuat sang ibu membela si
adik? Begitu pula dengan sebuah bangsa, suku ataupun ras. Sekali lagi, kebenaran adalah persatuan
tertinggi yang menyatukan manusia. Kebenaran yang patut untuk kita bela dengan nyawa dan darah.
Semua persatuan baik bangsa, suku, keluarga, ataupun ras berada di bawah persatuan kebenaran. Bisa
di terima?. Kita belum memperbincangkan tentang pertentangan definisi kebenaran. Tetapi sampai
disini kita sudah berhasil membuka kesalahan suatu cara berpikir yang menghasilkan berbagai macam
pemikiran yang tidak pantas untuk kita bela.

Ke dua, pluralisme. Pembicaraan tentang pluralisme sudah saya lakukan pada bab (luka yang kita anggap
obat). Silahkan di rujuk kembali.

Agama, beban dan solusi

Keberadaan agama telah ada sejak kehidupan manusia di muka bumi. Dari rangkaian sejarah kehidupan
agama dengan manusia berbagai macam opini ada disetiap otak manusia. Ada yang sangat
menyetujuinya, ada yang tidak mempermasalahkannya, ada yang memperalatnya dan ada yang sangat
anti terhadapnya. Mari kita bahas satu persatu kelompok tersebut.

1. Oang orang yang menyetujuinya.


Umumnya, mereka adalah orang orang yang memiliki posisi moral yang tertinggi dari berbagai macam
kelompok lainnya. Mereka adalah orang orang yang bersikap dan berbuat sesuai dengan apa yang
diyakininya. Intinya, perbuatan mereka adalah bukan berasal dari keinginan mereka secara murni. Tetapi
juga terdapat dorongan dari keperayaannya. Walau terkadang mereka tidak menyukainya. Jadi untuk
memandang pola pikir mereka sangatlah mudah. Yaitu sesuai dengan aturan agama yang diyakininya.
Kelompok ini adalah kelompok fundamental dan visioner.

2. Kelompok yang tidak mempermasalahkannya.

Orang orang yang masuk kedalam kelompok ini adalah orang orang yang termasuk dalam kelompok
sebelumnya. Hanya saja mereka memiki tingkat fundamentalis yang lebih rendah. mereka
melakukannya karena mereka mengambil untung walaupun tidak seberapa dari keyakinan mereka
tersebut.

3. Kelompok yang anti terhadapnya.

Kelompok ini adalah orang orang yang melihat agama sebagai penyebab dari berbagai macam
permasalahan yang mereka hadapi. Atau mereka merasa bahwa agama, atau kekonsistenan terhadap
suatu ajaran adalah halangan yang akan menghentikan berbagai macam keinginan mereka. Mereka
adalah orang orang sekuler, liberal, atheis, materialis dsb.

4. Kelompok yang memperalatnya.

Kelompok ini adalah bagian dari kelompok ke tiga, tetapi kelompok ini memandang bahwa sikat anti
terhadap agama justeru ditunjukkan dengan cara memperalat nya. Karena mereka degan hal itu mampu
mengambil berbagai macam keuntungan. Bahkan mereka akan terbebas dari konflik dua kubu
fundamental yang sudah tentu akan menghambat tujuan yang mereka inginkan dari cara pandang
mereka terhadap agama. Yaitu kelompok fundamental ke 1 dan 3.

Dari ke empat kelompok ini manakah yang seharusnya kita adopsi?

Pertama, kelompok yang ke 1. Timbangan yang akan kita gunakan untuk memilih suatu agama ialah
sikap kritis kita terhadap ajaran agama tersebut. Intinya adalah obyektifitas dan kejujuran.

Kedua, kelompok yang ke 2 adalah benteng yang sering digunakan oleh manusia manusia berjiwa kerdil.
Yaitu orang orang yang tidak memiliki suatu ambisi besar. Entah karena tingkat pengetahuannya yang
dangkal atau dikarenakan kemauan mereka yang begitu lemah. Kelompok kedua bukanlah suatu pilihan.

Ke tiga, kelompok ke 3. Disinilah terjadi berbagai macam pertentangan besar. Disini pandangan manusia
memang terbagi menjadi dua. Agama sebagai beban atau solusi? Semua agama menyatakan bahwa
ajarannya adalah sebuah solusi. Tetapi dengan syarat, mereka harus menanggung beban agama
tersebut. Disini bukan tempat untu memperdebatkan mana agama yang benar. Tetapi masih pada tahap
sebelumnya. Yaitu apakah kita membutuhkan agama?

Baik, kita melihat fakta. Dunia telah memiliki dua contoh nyata yang merepresentasikan dua aliran
berpikir manusia. Yaitu kepercayaan manusia terhadap keberadaan alam non fisik dan kepercayaan
manusia terhadap alam fisik saja. Banyak hal yang bisa kita gunakan untuk membandingkan mana yang
terbaik dari kedua hal tersebut.

1. Hak dan kewajiban antara laki laki dan perempuan.


Agama menawarkan hak dan memberikan kewajiban. Tetapi ateisme menawarkan mereka hak
tanpa memberikan mereka kewajiban. Contohnya, agama menawarkan aturan keluarga. Agama
memfasilitasi hasrat manusia untuk memiliki keturunan. Tetapi agama memberikan mereka
kewajiban untuk merawat perempuan. Kenapa? Karena dengan keberadaan perempuan hak
seorang laki laki bisa didapatkan. Tetapi ateisme ingin manusia terbebas dari kewajiban tersebut.
Sebaliknya mereka menuntut untuk mendapatkan hak mereka dari perempuan. Pada akhirnya Yang
terjadi ialah kekacauan antara dua jenis manusia tersebut. Pada dasarnya dua jenis manusia
tersebut hanya ingin mendapatkan hak mereka dari sebagian lainnya. Keduanya sama sama enggan
untuk melaksanakan kewajibannya terhadap selainnya. Jadi agama berfugsi agar keduanya harus
bisa menerima hak dan kewajibannya.

2. Hak dan kewajiban antara manusia dengan manusia lainnya.

Agama menawarkan hak yang harus diberikan antara seorang manusia dengan manusia lainnya.
Juga agama menuntut mereka untuk melaksanakan kewajibannya terhadap selainnya. Sedangkan
ateisme meuntut manusia agar terbebas dari kewajibannya terhadap individu lainnya. Akibatnya,
hak hak yang seharusnya didapatkan seorang manusiapun akan hilang. Maka yang terjadi adalah
tidak adanya hak dan kewajiban. Contohnya, agama menawarkan pelarangan riba untuk
menghambat seseorang mendapatkan hasil kerja orang lain. Melalui kaidah umumnya yaitu “setiap
pinjaman yang menghasilkan keuntungan adalah riba” islam menjaga agar tidak terjadi seorang
manusia mengumpulkan kekayaan dari sesuatu yang tidak ada. Sebaliknya, ateisme melanggengkan
hal tersebut. Apa imbasnya? Imbasnya adalah perbudakan terselubung. Hak seorang manusia untuk
mendapatkan hasil dari pekerjaan mereka dilanggar.

3. Hak asasi manusia.

Ateisme menciptakan manusia yang terbagi kedalam dua kelompok. Yaitu kelompok penguasa dan
rakyat. Tetapi lagi lagi mekanisme alami tersebut tidaklah disetujui secara penuh. Rakyat yang
menjadi korban penguasa itu menggantikan peran agama yang mereka buang dengan protokol
human right. Jelasnya, mereka tetap membutuhkan sesuatu yang mengatur pembagian tugas
manusia. Yaitu hak asasi manusia untuk mendapatkan hak asasi mereka, itu saja. Sedangkan agama
menawarkan kepada mereka akan hak asasi manusia untuk mendapatkan hak asasi mereka dan
kewajiban asasi manusia untuk memberikan hak tersebut kepada selainnya.

Agama Sekulerisme, ateisme


Menetapkan hak dan kewajiban antara laki laki Menghilangkan hak dan kewajiban antara laki
dan perempuan. laki dan perempuan.
Menetapkan hak dan kewajiban setiap individu Menghilangkan hak dan kewajiban setiap
terhadap individu lainnya. individu terhadap individu lainnya.
Menetapkan hak dan kewajiban setiap manusia Menetapkan hak asasi manusia tanpa
menetapkan kewajiban asasi mereka (???)

Yang ke empat, kelompok ke 4 adalah metamorfosis dari kelompok yang ke 3 karena cenderung lebih
radikal dan visioner. Mereka yang nantinya akan berhadapan dengan kelompok pertama. Dari situ
terjadilah pertarungan hebat. Pertarungan itu akan terus ada. Kenapa? Karena itu adalah hasil dari dua
buah cara berpikir manusia yang menentukan apa yang paling krusial, agama sebagai beban atau agama
sebagai solusi.

Pada akhirnya kita sampai kepada kesimpulan. Bahwa sebenarnya manusia mengakui kebutuhan
mereka terhadap solusi yang ditawarkan oleh agama. Tetapi, dalam menentukan sikap apakah mereka
akan sanggup untuk memilkul beban agama, mereka terpecah. Satu mengatakan, “baiklah, demi solusi
itu kita akan memikul beban agama”. Tetapi yang lain mengatakan, “jika syarat untuk mendapatkan
solusi itu adalah harus memikul beban tersebut, maka kami tidak butuh dengan solusi tersebut. Kami
akan mengaturnya dengan cara kami sendiri”. Pada akhirnya, kelompok kedua tidak akan mendapatkan
solusi yang nurani mereka inginkan. Juga mereka tidak akan memikul beban agama yang mereka benci.
Sebaliknya, kelompok pertama akan mendapat solusi yang mereka inginkan dan merekapun harus
mengangkat beban agama untuk hal itu.

Seperti orang yang harus merasakan lapar agar tahu nikmatnya kenyang. Atau harus merasakan haus
agar bisa merasakan segarnya minuman. Atau orang yang harus berhenti bernafas agar ia bisa menelan
makanan. Atau orang yang harus berhenti makan agar bisa berbincang. Sains mengatakan bahwa gelap
adalah ketiadaannya cahaya. Begitu juga, kekacauan adalah karena tidak adanya beban.
Bogor, 27 september 2018

Indonesia ditengah pertentangan budaya

Indonesia adalah nama moderen yang digunakan untuk menamai sekelompok orang yang tergabung
dalam NKRI. Negara yang baru didirikan pada paruh abad ke 19. Kondisi geografisnya yang berbentuk
kepulauan membentuk berbagai macam kebudayaan yang tidak saling terikat. Secara fisik, terdapat dua
ras yang mendiami daerah ini dalam waktu yang lama. Yaitu ras berkulit cokelat yang mendiami bagian
barat dan tengah, dan ras berkulit hitam yang mendiami bagian timur, negara papua nugini dan
australia.

Hampir semua pulau adalah daerah subur yang bisa ditanami berbagai macam tanaman. Persinggungan
indonesia dengan dunia luar dimulai di selat malaya. Aceh, medan, berlanjut ke banten, jakarta, demak
dan surabaya. Kemudian banjarmasin, makassar, manado, ternate dan ambon. Jalur laut ini digunakan
oleh kapal kapal saudagar dari seluruh dunia yang akan membeli rempah rempah untuk dijual di
negerinya.

Kebudayaan pertama yang mendominasi masyarakat dan pemerintahan adalah kebudayaan animisme.
Baik hindu, budha atau kepercayaan adat masing masing suku. Hal ini terjadi karena dekatnya wilayah
tersebut dengan thailand dan india. Pada saat itu hanya terdapat kebudayaan itu di kawasan asia
tenggara.

Kebudayaan islam datang bersamaan dengan era kejayaan negara islam. Pelayaran para saudagar
muslim dilakukan hampir diseluruh dunia. Terutama yang pada saat itu masih terisolasi dari dunia
internasional. Seperti kepulauan di asia tenggara, australia dan amerika. Dengan kedatangan saudagar
muslim, pertukaran budaya mulai terjadi. Sebuah revolusi sosial yang menakjubkan. Islam menggeser
kebudayaan lama yang telah mereka peluk berratus ratus tahun. Padahal kedatangan saudagar saudagar
muslim tersebut bukanlah migrasi besar besaran. Jika yang terjadi adalah migrasi, maka hasilnya adalah
kolonialisme. keadaannya adalah seperti apa yang dilakukan orang orang eropa.
Kebudayaan terakhir adalah kebudayaan eropa. Hal itu terjadi beberapa abad setelah masa penjelajahan
orang orang muslim. Berbeda dengan orang orang muslim. Eropa menginginkan hak monopoli atas
semua kepulauan yang ada di asia tenggara. Mereka memilih jalan darah, penipuan dan perampokan.
Itulah kolonialisme.

Strategi mereka adalah mengangkat kaki tangan pribumi yang akan menjadi ujung tombak mereka
untuk melakukan perampokan dan penjarahan. Mulai saat itu masyarakat yang mereka jadikan kaki
tangan mulai menyebarkan budaya tuan tuan mereka. Budaya eropa.

Rakyat memandang 3 kebudayaan itu dengan pandangan yang berbeda. Untuk kebudayaan animisme
menghasilkan kebodohan, keterbelakangan dan kekolotan. Islam menghasilkan keadilan, kebebasan dan
kemajuan. Sedangkan kebudayaan eropa adalah perampokan, imperialisme dan kolonialisme. 3
kebudayaan inilah yang membentuk rakyat indonesia.

Jalinan perjuangan untuk membumihanguskan kolonialisme melebar di sepanjang garis pesebaran


ummat muslim. Jogja, surabaya, ponorogo, aceh, sumatera barat, medan, ambon, makassar dan
banjarmasin. Kesatuan islam menyatukan pulau pulau utama. Jawa, sumatera, kalimantan, sulawesi dan
ambon. Itulah sebabnya indonesia adalah negara kesatuan. Walau terdapat bermacam macam pulau,
masyarakatnya sudah lama di satukan oleh kesamaan pandangan hidup. Yaitu islam. Kesatuan itu lama
terjalin jauh sebelum masyarakat mengenal kata nasionalisme. Bahkan jauh sebelum mereka mengenal
kata “bangsa”!!. Hal ini nyata terjadi. Toh nyatanya indonesia tidaklah memiliki kesatuan ras dan
kebangsaan sebelum berdirinya NKRI. Bangsa arab di satukan oleh bahasa mereka. Tetapi apakah yang
menyatukan orang orang dari selat malaka sampai kepulauan filipina? Hanya satu, ikatan keislaman.

Hakikat para pemuja barat

Kebudayaan barat sangatlah kita kenal. Ratusan tahun mereka pertontonkan hal itu di negeri kita. Kita
hanya mengetahuinya sebagai “kebudayaan para penjajah”. Masyarakat kita bukanlah sebagaimana
yang mereka katakan sebagai masyarakat bodoh yang terbelakang. Bercokolnya para penjajah selama
ratusan tahun bukanlah karena kelemahan kita. Tetapi karena kemunfikan sebagian masyarakat kita.
Ketika mereka lebih memilih menjadi kacung penakut. Menjilat perampok dan menindas saudara
sendiri.

Orang orang itu ada. Mereka yang bertampang lelaki tetapi berhati banci. Hanya dengan segepok gulden
dia jual harga diri dan martabat. Kepalanya tertunduk, mulutnya tersenyum manis. Ditujukan untuk
siapa? Untuk tuan eropaanya!!. Padahal si eropa sendiri sedang berpikir, apakah orang yang didepannya
adalah salah satu dari spesis manusia?. Tetapi, Ketika seorang rakyat berjalan didepan rumahnya, tiba
tiba matanya berubah mendelik, suaranya menggelegar, “pribumi keparat!! Enyahlah kau muslim miskin
dan kolot!!.

Kita mungkin sudah lupa dengan karakter orang orang seperti ini. Dia pernah ada, tetapi mungkin
seratus tahun yang lalu. Untuk kebudayaan barat yang akan melahirkan orang orang seperti itu masih
ada. Ia terus berusaha memproduksi manusia manusia kerdil yang akan menjadi bencana bagi kita
semua.

Saudara saudara, ini masalah kejantanan, kewibawaan dan harga diri. Bangsa penjajah tidak akan
memberikan makan siang gratis bagi kita. Belum cukuplah pengalaman masa lalu kita?.
Sungguh naif jika kita silau dengan barat sedangkan mereka adalah para penjajah. Kita tidak menolak
pengkuan terhadap superioritas barat dalam ilmu pengetahuan. Yang kita tolak adalah pengakuan kita
terhadap peradaban barat. Ilmu pengetahuan itu akan membuat kita cerdas, tetapi kebudayaan barat
benar benar akan membuat kita hancur.
Ciawi, 31 juli 2018

Alhamdlillah wassholatu wassalam ala rosulillah, berikut adalah bahasan saya untuk syariat tabdi’ yang
mulia. Sebelumnya Saya tuliskan 4 definisi bidah yang dituturkan oleh Dr. Ibrahim Ruhaily dalam Mauqif
Ahlus Sunnah. Kemudian saya mengomentari kaedah yang dituliskan oleh muhammad husain al jizani
dalam qowaaid ma’rifat bida’

Para ulama telah memberikan beberapa definisi bidah. Definisi-definisi ini walaupun lafadl-lafadlnya
berbeda-beda, menambah kesempurnaannya disamping memiliki kandungan makna yang sama.
Termasuk definisi yang terpenting adalah

1.Definisi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

Syaikhul Islam Ibnu Taimiah berkata,"Bidah dalam agama adalah perkara wajib maupun sunnah yang
tidak Allah dan rasu-Nya syariatkan. Adapun apa-apa yang Ia perintahkan baik perkara wajib maupun
sunnah maka diketahui dengan dalil-dalil syriat, dan ia termasuk perkara agama yang Allah syariatkan
meskipun masih diperslisihkan oleh para ulama. Apakah sudah dikierjakan pada jaman nabi ataupun
belum dikerjakan.

2. Definisi Imam Syathibi

Beliau berkata,"Satu jalan dalam agama yang diciptakan menyamai syariat yang diniatkan dengan
menempuhnya bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah".

3. Definisi Ibnu Rajab

Ibnu Rajab berkata,"Bidah adalah mengada-adakan suatu perkara yang tidak ada asalnya dalam syariat.
Adapun yang memiliki bukti dari syariat maka bukan bidahwalaupun bisa dikatakan bidah secara
bahasa"

4. Definisi Suyuthi

Beliau berkata,"Bidah adalah sebuah ungkapan tentang perbuatan yang menentang syariat dengan
suatu perselisihan atau suatu perbuatan yang menyebabkan menambah dan mengurangi ajaran
syariat".

Jadi, salah satu syarat terpenting dalam tabdi’ adalah pengakuan dari si pelaku bahwa dia sedang
melakukan suatu ibadah yang memiliki nash sharih nya dalam syariat yang memerintahkan untuk
mengerjakannya. Atau sering di sebut sebagai dalil khusus. Definisi pelaku bidah dan juga syarat tabdi’
adalah; seseorang yang melakukan perbuatan apapun itu dan ia mengaku bahwa perbuatan itu memiliki
dalil sharih dan khusus dalam syariat yang memerintahkan untuk mengerjakannya. Kemudian terbukti
bahwa amalan itu tidak memiliki dalil sharih dan khusus untuk amalan tersebut.
‫إذا عمل أحد عمال وادعى أن لعمله دليل صريح خاص من الشريعة يأمر بفعله ثم ظهر بعد ذلك‬
‫بعدمه فهو مبتدع‬
Atau untuk definisi bidahnya kita katakan sebagai; setiap amalan yang di
nisbatkan kepada syariat bahwa dia memiliki dalil sharih dan khusus untuk
amalan tersebut bahwa syariat memerintahkanya. Kemudia terbukti bahwa
dalil itu tidak ada. Maka amalan itu adalah bidah.

‫كل عمل يدعى أن للشريعة دليل صريح خاص له يأمر بفعله ثم ظهر بعد ذلك لعدمه‬
‫فهو بدعة‬
Sedangkan mengenai amalan amalan yang tidak sesuai dengan syariat,
maka ia di kategorikan sebagai makshiyat saja. Karena tujuan dari adanya
syariat tabdi’ adalah menjaga agar maksiat maksiat tersebut tidak
dilegalkan. Yaitu melalui pengakuan bahwa amalan maksiat tersebut bagian
dari agama.

َ ‫ِص ِه ْم مِ ْن ِعبَادَةٍ أ َ ْو‬


‫عادَةٍ أ َ ْو َك ِل ْي ِه َما ِبدْع‬ َ ‫ُمشَابَ َهةُ الكَاف ِِريْنَ فِ ْي َما َكانَ مِ ْن َخ‬
ِ ‫صائ‬
Menyerupai orang-orang kafir dalam hal yang khusus bagi mereka, baik berupa ibadah atau adat
kebiasaan adalah bidah

َ ‫ت أ َ ْو َك ِل ْي ِه َما بِ ْد‬
‫عة‬ ِ ‫ت أَ ِو العَادَا‬ َ ‫ُمشَابَ َهةُ الكَاف ِِريْنَ فِ ْي َما أَحْ دَث ُ ْوهُ مِ َّما لَي‬
ِ ‫ْس فِي ِد ْينِ ِه ْم مِ نَ ال ِعبَادَا‬
Menyerupai orang-orang kafir dalam hal-hal yang mereka ada-adakan yang bukan bagian dalam
agama mereka, baik berupa ibadah, adat atau keduanya adalah bidah

Mengenai 2 kaedah ini, maka asalnya adalah hadits man tasyabbaha biqomin fahuwa minhum. Hadits ini
banyak menimbulkan perselisihan diantara para ulama. Karena cakupan hadits ini yang sangat umum,
para ulama mengkhususkannya dengan menambah kalimat min syaairi diinihim atau khshooisihim.
Tetapi untuk mendefinisikan apa yang menjadi khosois mereka atau syaair agama mereka masih
diperselisihkan. Kebuntuan ini menyiratkan tentang adanya suatu pemahaman yang salah yang
dilakukan para ulama dalam memahami hadits ini.

Kita katakan bahwa hadits tersebut bukanlah termasuk dalam hadits hadits ahkam. Tetapi hadits
tersebut disebutkan dalam kalimat majazi untuk memberi faedah hadzr (peringatan). Peringatan tentag
bahayanya mengikuti jalan orang orang kafir. Jadi hadits tersebut tidak bisa berdiri sendiri untuk
dijadikan dalil tanpa adanya dalil khusus yang mendukungnya. generalisasi hadits ini bukanlah sebagai
hukum. Tetapi sebagai peringatan.

Maka pengkhususan dalil tasyabbuh adalah dengan suatu dalil khusus terhadap larangan untuk suatu
perkara tertentu. Contoh, dalil dilarangnya darah dan babi adalah surat almaidah ayat 3;

‫ير‬ ِ ِ‫علَيأكم أال َم أيت َة َوالدام َولَحأ م أالخ‬


ِ ‫نز‬ َ ‫ح ِر َمتأ‬
“telah diharamkan atas kalian bangkai, darah dan daging babi”

Dan juga karena memakan daging babi juga termasuk dalam perbuatan orang orang kafir. Sedangkan
rasululoh saw telah bersabda, man tasyabbaha bi qoumin fahuwa minhum.

Contoh lainnya yaitu ucapan natal. Rasululloh saw melarang seorang muslim untuk mengucapkan salam
kepada seorang kafir. Tetapi jika seorang kafir mengucapkan salam kepada muslim, maka dibolehkan
untuk menjawabnya dengan ucapan wa’alaikum (dan juga atas kalian). Oleh karenanya, mengucapkan
selamat hari raya bagi orang kafir juga tidaklah diperbolehkan. Apakah larangan itu karena adanya
hadits tadi?. Tidak, tetapi dia dilarang karena masalah salam. Sebagaimana yang telah kami jelaskan.
Untuk menguatkannya maka kita katakan man tasybbaha biqoumin fahuwa min hum.

Dari sini, maka lebih tepat bagi kita untu menjelaskan kaidah tasyabbuh. Yaitu suatu perkara tasyabbuh
tidaklah dilarang kecuali ada dalil lain yang melarang perkara tersebut. Jika tidak ada, maka tasyabbuh
tersebut diperbolehkan. Hal ini lebih selamat dibandingkan kita menjelaskannya dengan menambah
syaratnya dengan kalimat min syaairi dinihim atau khoshoishim. Sebab sebab tidak tepatnya istilah min
syaairi dinihim adalah sebagai berikut;

1. Konteks hadits menjelaskan tasyabbuh tidak hanya dalam konteks agama. Melainkan juga adat
kebiasaan mubah yang dimiliki setiap bangsa. Masing masing memiliki perbedaan. Sedangkan
islam tidaklah meninggikan suatu kebudayaan diatas suatu kebudayaan lainnya. Tetapi
mengaturnya agar sesuai dengan maqoshid syariah.
2. Untuk membedakan mana budaya yang berasal dari suatu agama tertentu diluar islam dengan
mana yang bukan sangatlah sulit. Islam sendiri tidaklah melarang percampuran antar budaya.
Karena itu sudah menjadi sunnatulloh dalam hal muamalah. Juga termasuk dalam tujuan dari
firmannya; lita’arofuu, (agar kalian saling mengenal) dalam surat al hujurot.
3. Kebudayaan ada jauh sebelum islam ada. Berbagai macam bangsa sudah memiliki kebudayaan
yang mereka hidup dengannya. Sebagaimana bangsa arab sebelum islam, rasululoh hanya
menghilangkan adat istiadat bangsa arab yang melanggar syariat. Sedangkan yang tidak
melanggar, beliau tinggalkan dan tidak mempermasalahkannya. Kebudayaan itu tetap sama,
dimiliki oleh seorang arab yang muslim maupun yang kafir. Begitu pula dengan bangsa bangsa
lainnya. Disinilah fungsi ulama ahlul baldah. Mereka berkedudukan sebagaimana rasululloh yang
mengetahui adat istiadat bangsanya.
4. islam yang tidak meninggikan suatu budaya diatas suatu budaya lainnya yang tidak melanggar
syariat itulah yang membuktikan keuniversalan. Karena tidaklah mungkin menyatukan orang
orang dalam suatu budaya tertentu. Karena sunnatulloh yang menyatakan, ja’alnakum syu’uban
wa qoba’il, (kami jadikan kalian berbangsa bangsa dan bersuku suku).

wallhu a’lam bisshowab.

Ciawi, 17 agustus 2018

17 agustus 2018
Hari ini, 73 tahun yang lalu. Hari dimana alloh menganugerahkan kepada kita dengan
kemenangan besar. Hari yang kita kita elu elukan selama ratusan tahun. Hari kembalinya asa dan
harapan. Hari dimana kita berhasil mengalahkan kolonialisme kekufuran.

Saudara saudara, sudah menjadi suatu ketentuan. Bahwa kenikmatan mengharuskan kita untuk ber
bersyukur. Mengharskan kita untuk memuji alloh atas karunianya. Karena bersyukur itu bukanlah untuk
alloh yan memberi karunia. Tetapi untuk kita sendiri. Alloh berfirman;

ٌّ ِ‫غن‬
‫ي َحمِ يد‬ َّ ‫َو َمن يَ ْش ُك ْر فَإِنَّ َما يَ ْش ُك ُر ِلنَ ْف ِس ِه ۖ َو َمن َكف ََر فَإ ِ َّن‬
َ َ‫َّللا‬
Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri;
dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".

Alloh menjanjikan bahwa siapa diantara hambanya yang bersyukur maka dia akan menambah
nikmatnya. Dalam hadits yang di riwayatkan oleh imam albukhori, dari shabat abu huroiroh. Yaitu kisah
seorang yang berpenyakit kulit, botak dan buta. Rasululloh saw bersabda, ada tiga orang dari bani isroil.
Masing masing memiliki cacat. Yang satu botak ,yang lain berpenyakit kulit dan botak.

Alloh mengrim malaikat agar menguji mereka. Si malaikat mendatangi orang yang berpenyakit
kulit. Lalu bertanya, apa yang paling kamu sukai? Dia menjawab kulit yang sehat dan warna yamg bagus.
Karena orang orng mencaciku dengan kondisi kulitku.Malaikt itu mengusap tubuhnya. Maka kulitnya
menjadi sembuh dan bagus. Lalu malaikat bertaya lagi, harta apa yang kamu inginkan? Dia menjawab
sapi. Maka si malaikat memberinya seekor sapi bunting. Lalu malaikat itu juga mendatangi si botak. Dia
bertanya apayang paling kamu ingikan? Rambut yang bagus. Karena orang orangg mengejek kepala
botaku. Maka malaikat itu mengusap kepalanya. Maka tumbuh lah rambut yang bagus. Lalu malaikat
bertanya, harta apa yang paling kau sukai? Onta. Jawabnya. Maka malaikat itu memberiny seekor onta
bunting.

Kemudian si malaikat juga mendatngi si buta. Lalu dia bertnya, ap yang palin kau sukai? Dia
menjawab. Aku ingi melihat. Maka malaikat itu megusap matanya. Dan diapun bisa melihat. Lalu
malaikat bertanya lagi,harta apa yang kamu inginkn? Dia menjawab, seekor kambing bunting! Dan
malaikat pun memberikanya.

Beberapa tahun kemudian masing masing memiliki selembah sapi, onta dan kambing. Da
malaikat kembali mendatangi mereka dengn bentuk keadan mereka ketika ia menemuinya. Malaikat itu
mendatangi orang yan berpenyakit kulit dalam keadaan berpenyakit kulit. Malaikat itu berkata, saya
seorang miskin yang kehabisan bekal dalm perjalanan. Tidak ada harapan kkecuali dari alloh kemudin
anda. Saya memohon kepdamu demi dzat yng memberimu kulit yang bagus dan seekor sapi untuk
membantuku. Tetpi di menjawabnya dengan ketus, saya mempunyai banyak tanggungan!!. Malaikat itu
menyela, sepertinya sya mengenal mu. Bukankah kau dulu adalah seorang berkulit buruk yang diejek
orang orang? Dia membentak, bukan, saya adalah keturunan bangsawan. Dan saya mewarisi ini semua
dari mereka!! Malaikat menjawab jika kau berdusta, semoga alloh mengembalikan keadaanmu seperti
dulu.

Malaikat itu juga melakuknnya dengan si botak. Dan si botak bersikap sama dengan temannya
itu. Dan malaikat itu berkata, jika kau berdusta, semoga alloh mengembalikan keadaanmu seperti dulu.
Lalu malaikat mendatangi si botak, dan melakukan hal yang sama. si botak menjawab, saya dulu juga
seorng buta yang miskin. Tetapi kemudian alloh mengembalikan penglihatanku dan memberiku kambing
kambing ini. Jika kau mau ambillah dari hartaku sebanyak yang kau mau. Demi alloh, aku tidak akan
menahan sesuatu yang akan kau gunakan di jalan alloh. Malaikat itu menjawab,

‫أمسك مالك فإنما أبتليتم فقد رضي هللا عنك وسخط عن صاحبيك‬
Tahanlah hartamu, sungguh sebenarnya engkau sedang di uji. Alloh sudah meridhoi mu, tetapi dia
murka kepada dua orang temanmu.

Saudara saudara, manakah jalan yang akan kita pilih? Jalan si buta ataukah jalan orang orang yang
sombong? Akankah nikmat kemerdekaan ini alloh cabut dan kita kembli kepada keadaan kita yang dulu?
Jika alloh sudah berkehendak, mka siapa yang bisa menahanya. Tetapi semua ada sebab dan akibatnya.
Siapa yang meniti jalan si botak. Menolak untuk berinfak dijalan alloh, maka dia akan tahu akibatnya. 73
tahun kita ada. Selama itu kaum muslimin membutuhkan berbagai macam bantuan dan uluran tangan.
Ada burma, patani, mindanao, suriah, irak, palestina. Banyak tangan mengulur untuk meminta sedkit
tanah untuk kehidupan. Agar mereka bisa bribadah dengn tenang. Tetapi tiba tiba tangan kita tertutup
enggan. Justeru tangan kita terulur untuk para iblis. Masihkah kita menginfakkan rupiah kita untuk IMF?
Masihkah kita menginfakkan emas kita untuk amerika? Masihkah kita infakkan air kita untuk perancis?
Berapa banyak kekayaan alam yang kita sumbangkan Cuma Cuma untuk cina dan eropa?. 73 tahun
sedangkn jutaan uang kita masuk kekantong konglomerat yahudi.

Negeri kita yang luas, tetapi pelit untuk menjdi lahan kebangkitan islam. Sebegitu pelitnya sampai
menjadi sangat sempit hanya untuk menampung ulama ulama yang istiqomah. Mereka harus berkelana
mencari tempat tempat yang aman. Atau mereka akan dimasukkan ke dalam jeruji besi penjara. Tetapi
anehnya, ia menjadi tempat yang sangat luas untuk penista alquran, bankir kafir, perusahaan kafir dan
proyek proyek pro komunis.

73 tahun, sedangkan kita menolak untuk menegakkan aturan alquran dalam kehidupan bernegara.
Bahkan tiba tiba kita berkata, kostitusi kita lebih tinggi dari al quran!!. Kostitusi kita lebih moderen dari
alquran!!. 73 tahun sedangkan negeri kita menjadi rumah yang aman bagi orang orang kafir untuk
bermaksiat. Berdalih pemasukkan negara dan pembngunan sektor pariwisata. Tetapi ketika digaungkan
pembangunan sektor pendidikan melalui pendidikan islam. Kita berkata, itu pendidikan radikal yang
membahayakan keutuhan negara.

Saudara saudara, mari kita meniti jalan orang orang yang bersyukur. Mari kita infakkan negeri kita untuk
kebangkitan ummat islam. Mari kita infakkan kayu kita, air kita, uang kita untuk ummat islam. Mari kita
infakkan konstitusi negara kita, politik luar negeri kita, kepolisian kita, tentara kita untuk kepentingan
ummat islam. Mari kita berikan perusahaan perusahaan kita, gedung gedung pemerintahan kita,
pengadilan untuk ummat islam. Mari kita berikan indonesia untuk ummat islam.

Saudara saudara, kita sedang di uji. Sama seperti ketika si buta didatangi malaikat untuk meminta
sedekahnya. Dan kita sedang di datangi ummat islam yang meminta bantuan. Karena perjungan ummat
islam diseluruh dunia membutuhkan banyak hal. Siapa yang memberi, maka akan di tambah nikmatnya
oleh alloh swt. Negeri kita akan tetap menjadi milik kita. Kemakmuran, keadilan, keluasan dan kejayaan.
Tetapi siapa yang menolak, maka alloh akan mencabut kembali nikmatnya. Sedangkan alloh swt
berfirman;

‫اس مِ ن ار أح َمة ف ََال م أمسِكَ لَ َها ۖ َو َما ي أم ِسكأ ف ََال مرأ ِس َل لَه مِ ن بَعأ ِد ِه ۚ َوه َو أالعَ ِزيز أال َحكِيم‬ ‫اما يَ أفت َِح ا‬
ِ ‫ّللا لِلنا‬
( 2 ) Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun
yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup
melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

‫الِل أالغَرور‬
ِ ‫ّللا َحق ۖ ف ََال ت َغ ارناكم أال َحيَاة ال ُّد أنيَا ۖ َو َال يَغ ارناكم بِ ا‬
ِ ‫يَا أَيُّ َها النااس ِإنا َو أع َد ا‬
( 5 ) Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia
memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu
tentang Allah.
Ciawi 17 agustus 2018

Apa itu madrasah islam?

Persepsi tentang madrasah islam sejak lama berkutat pada madrasah yang mengajarkan ilmu ilmu islam.
Seputar hadits, tafsir, fiqh, nahwu dan ulumul quran pada umumnya. Hal ini sudah berlangsung sejak
lama. Terutama di negeri kita yang terkenal dengan nama pesantren.

Pembahasan ini bermula ketika saya bertanya tanya, apakah yang menyebabkan pesantren gagal
mempertahankan eksistensi kesultanan kesultanan islam melawan gempuran penjajah? Sebuah
pertanyaan maha penting untuk mengoreksi sistem pendidikan tertua di negeri kita. Walaupun kita juga
mengetahui bahwa pesantrenlah yang berhasil membangkitkan kekuatan kita untuk melawan. Mari kita
cari jawabannya.

Pertama;
Kemajuan dibidang teknologi negara negara penjajah.

Hal ini menjadi penyebab jauhnya perbandingan antar angkatan bersenjata. Dikarenakan kesultanan
kesultanan yang saat itu berkuasa di nusantara adalah negara negara kuno. Yang belum megalami
modernisasi dalam tata negaranya. Baik dalam segi pendidikan, ekonomi, maupun militer. Saat itu
pesantren juga belum memiliki kemampuan untuk mendorong masyarakatnya untuk bergerak dibidang
pengembangan. Saat itu bidang pengembangan teknologi dipimpin oleh jerman. Dan belum ada usaha
untuk menandingi usaha yang mereka lakukan. Usaha itu baru ada setelah masa kemerdekaan. Ketika
presiden sukarno mulai getol mengirim pelajar pelajar untuk belajar disana.

Kiblat utama pesantren memang mengarah kepada dunia arab muslim. Mesir, mekkah dan sudan.
Tetapi tidak bisa dipungkiri, bahwa keadaan kaum muslimin di abad 18, 19 berada dalam
keterbelakangan. Agama adalah dongeng dongeng dan khayalan. Islam kehilangan sifatnya sebagai
agama ilmiyyah yang dibangun diatas dalil dan nalar. Maka keadaan itu juga turut menjalar ke negeri ini.
Hingga kemudian muncul pembaharuan agama yang diusung oleh syaikh muhammad bin abdul wahhab,
al albani, dan rasyid ridho. Hingga akhirnya 2 bidang dalam islam yang sangat urgen bisa diperbaiki.
Yaitu aqidah dan fiqih. Aqidah melalui kajian kajian yang memurnikan peribadatan, dan fiqh melalui
perbandingan dan pembukaan kembali pintu ijtihad.

Inilah penyebab kenapa pesantren diwaktu itu tidak mampu melaksanakan tugasnya. Sebagai lembaga
pendidikan yang seharusnya bisa membawa masyarakatnya kepada kemajuan. Jadi koreksi pertamanya
adalah pesantren harus mengadopsi perbaikan perbaikan yang telah dilakukan oleh ummat islam. Yaitu
dibidang aqidah dan fiqih. Kemudian harus mendorong semangat penjelajahan, keterbukaan, penelitian,
perbandingan, semangat pertukaran budaya yang tetap dalam karidor agama. Tetap bangga dengan
tauhid dan keislaman.

Kedua;

Pandangan dalam hal “menjaga tradisi” dan “warisan kebudayaan”.

Suatu pandangan aneh yang ada dalam masyarakat kita adalah menjaga tradisi atau bisa disebut juga
sebagai warisan kebudayaan. Ada 2 prospek yang kita dapati dari semangat menjaga tradisi. Yang satu
negatif. Yang ke 2 positif. Yang pertama, yaitu ketika semangat menjaga tradisi tidak dibarengi dengan
kekritisan dan obyektifitas. yang ke dua adalah jika semangat menjaga tradisi itu dibarengi dengan
obyektifitas dan kekritisan. Yang paling penting adalah tidak menghambat upaya pengembangan.

Kita semua mengetahui bahwa tradisi adalah sesuatu yang berasal dari masa lampau. Ketika semangat
masa lampau begitu kita unggulkan, maka semangat untuk mencari sesuatu yang baru akan hilang.
Masyarakat akan menjadi stagnan tanpa perkembangan. Tradisi banyak yang tidak bisa kita terapkann
untuk mendukung perkembangan. Sudah tentu kita sepakat, bahwa semua tradisi yang ada dilandaskan
pada kadar keilmuan yang telah dicapai oleh suatu masyarakat. Atau bisa kita sebut, tradisi adalah
implementasi dari kadar keilmuan suatu masyarakat pada suatu masa. Tidak mungkin suatu tradisi
masyarakat abad ke 21 dilakukan oleh masyarakat abad 16. Begitu pula sebaliknya.

Apa hubungannnya dengan pesantren?

Pesantren adalah jantung masyarakat kita sejak lama. Kaum intelek berada dan dididik di pesantren.
Tetapi pesantren gagal membedakan mana agama dan mana tradisi. Pesantren gagal untuk
memahamkan masyarakat mana agama dan mana tradisi. Inilah penyebab terbesar dari mandegnya
aktifitas perkembangan masyarakat yang seharusnya dipikul oleh pesantren.

Berikut adalah perbedaan agama islam dan tradisi.

islam Tradisi
1. Bersumber kepada dalil. Melalui 1. Spontan, tidak melalui pembahasan
pembahasan para ulama, kekritisan, ilmiah dan tidak ditujukan untuk semua
obyektifitas dan aktivitas keilmuan masa. (untuk suatu waktu tertentu)
lainnya. Bisa diterapkan secara terus
menerus.
2. Bersifat peribadatan. Bisa wajib maupun 2. Menggunakan dalil umum. dan
sunnah. kebanyakan adalah amalan mubah
bahkan haram.
3. Tsabit (tetap). Tidak ada penambahan. 3. Ghoiru tsabit (tidak tetap). Ada
Karena hanya ada melalui dalil. pergantian, perkembangan dan
eksplorasi. Karena berasal dari tingkat
keilmuan, pemahaman dan juga kondisi.
4. Tidak ada perbandigan dengan pemikiran 4. Ada perbandingan, pertukaran, koreksi
atau agama lain untuk tujuan koreksi. dengan budaya dan tradisi lain.
5. Islam mengatur tradisi dan budaya. 5. Tradisi tidak mengatur islam.

Apa yang akan mendorong perkembangan?

1. Iklim masyarakat bebas.


Kebebasan dalam konotasi pesantren selalu mengarah kepada hal yang negatif. Padahal iklim
kebebasanlah yang akan melahirkan eksperimen eksperimen yang pada suatu saat akan
membuka jalan untuk perkembangan masyarakat dalam berbagai bidang. Penyebabnya lagi lagi
adalah gagalnya memahami mana agama dan mana tradisi.
2. Keterbukaan.
Sesuatu yang baru didapat melalui perbandingan, penjelajahan dan keterbukaan. Semangat itu
akan membawa masyarakat kepada perkembangan. Tanpa keterbukaan maka masyarakat akan
tertinggal jauh dari berbagai macam masyarakat yang ada disekitarnya.
3. Bangga dengan jati dirinya.
Ketika masyarakat terjangkiti penyakit minder, padahal keran keterbukaan sudah dibuka lebar.
Maka yang akan terjadi bukanlah perkembangan dan kemajuan. Justeru yang terjadi adalah
kepunahan. Hilangnya masyarakat tersebut dan dominasi masyarakat lain. Jadi keterbukaan
harus dibarengi dengan semangat meniru dan bangga dengan jati diri masyarakatnya.
4. Kompetisi dan perlombaan.
Umumnya, sebuah masyarakat akan melakukan berbagai macam hal ketika mereka menyadari
pentingnya kompetisi dan perlombaan dengan masyarakat lain. Mereka juga menyadari bahwa
merekalah yang harus menjadi pemenangnya. Karena keberlagsungan sebuah masyarakat
memang ditentukan oleh hal itu.
Ciawi 28 agustus 2018

Jihad konstitusi
Berikut adalah rumusan jihad konstitusi;

1. Supremasi
rakyat konstitusi
hukum

2.
hukum yang
ditentukan oleh supremasi hukum
Rakyat mayoritas
mayoritas untuk
mendukung
mayoritas
3.

konstitusi mengislamkan rakyat semakin


Rakyat mengislamkan rakyat mengislamkan
konstitusi
konstitusi

konstitusi semakin islamisasi tadarruj


mengislamkan rakyat

Supremasi hukum negara adalah sesuatu yang nyata. Dimana hukum negara didukung oleh 3 angkatan
bersenjata dan berbagai macam divisi kepolisian. Dalam sejarah, yahudi tidak bisa menghapuskan
supremasi hukum dalam khilafah utsmaniyyah secara frontal. Mereka harus bersabar untuk mencocok
khlafah pada tempat yang tepat. Dimanakah tempat itu? Di rumah para pejabat khilafah. Ya, misi misi
pnghancuran khilafah tidaklah disusun oleh orang orang yang jauh dari lingkar kekuasaan. Mereka
adalah pejabat pejabat khilafah sendiri. Hasilnya sangat memuaskan. The sick man ambruk tanpa daya.
Sementara ummat muslim hanya bisa meratapi kepergiannya. Inna lillah.

Strategi yahudi adalah strategi manjur yang telah terbukti keberhasilannya. Kelemahan kita pada waktu
itulah yang membuatnya sukses. Mari kita kembalikkan makar maka mereka itu ke leher mereka.

Konstitusi negara

Angkatan bersenjata rakyat dunia internasional

Pertama.

Kita belum memiliki konstitusi yang 100% kita setujui. Ada beberapa undang undang yang harus kita
tambahkan. Ada pula beberapa undang undang yang harus kita kurangi.

Kedua.
Satu satunya hal yang membuat negara kita masih berdiri adalah loyalitas rakyatnya terhadap konstitusi.
Walau terkadang konstitusi itu tidak mereka setujui.

Nasionalisme sekuler
Negara
Negara Nasionalisme islam rakyat
Rakyat

Nasionalisme kristen

Nasionalisme budha

Keinginan rayat yang tidak sesuai dengan konstitusi tidak akan didukung oleh angkatan bersenjata dan
juga dunia internasional. Sedangkan untuk mengubah sebuah konstitusi tanpa chaos haruslah dengan
persetujuan mayoritas. Jadi bentuk komposisi negara kita adalah sebagai berikut;

rakyat
Rakyat

Disatukan oleh

Campuran nasionalisme konstitusi multi kepentingan

NKRI

Setelah kita mengetahui 3 unsur masyarakat penopang negara, yaitu militer, rakyat dan dunia
internasional. Juga kita telah mengetahui 2 hal yang menyatukan mereka. Yaitu campuran nasionalisme
dan konstitusi multi kepentingan. Maka kita sekarang akan merumuskan cara mengendalikan negara
tersebut.
Kendali negara
Kendali negara

Kendali militer Kendalirakyat


kendali rakyat Dukungan
dukungan internasional
internasional
Kendali militer

Revolusi militer revolusi rakyat revolusi dunia internasional

Poin poin revolusi militer.

1. Menguasai lembaga lembaga militer dan pertahanan.


2. Menguasai keahlian kemilteran.
3. Memiliki lembaga pendidikan kemiliteran.

Kendali militer

BIN TNI POLRI KEMENHAN


Sekolah Rekrutmen TNI Rekrutmen POLRI
intelijen negara
Terdapat 2 metode yang dapat digunakan untuk memegang kendali militer. Yaitu dakwah dan
penyusupan. Tetapi harus diperhatikan, bahwa jalur konstitusional adalah jalur yang paling mudah. Jadi,
semua metode harus dilakukan sesuai dengan garis kebijakan konstitusi.

Revolusi rakyat

Poinnya sebagai berikut.

1. Menyatukan tuntutan.
2. Menyatukan tokoh publik.
3. Menyatukan kordinasi.

Kendali rakyat

1. Menguasai lembaga pendidikan.


2. Menguasai media.
3. Menguasai sarana umum.
4. Menguasai ekonomi.

Menyatukan Menyatukan Menyatukan koordinasi


tuntutan tokoh publik
Menyatukan tuntutan yaitu menentukan kesepakatan tuntutan. Baik itu tuntutan tuntutan final atau
strateginya. Sedangkan menyatukan tokoh publik yaitu menentukan formasi kendali revolusi tersebut.
Sedangkan menyatukan koordinasi yaitu koordinasi para pendukungnya. Hal ini untuk mencegah
ditungganginya revolusi atau perpecahan internal yang sudah pasti akan menggagalkan revolusi.

Dukungan internasional

Hal yang terpenting juga dalam sebuah revolusi adalah memerhatikan pandangan dunia internasional
terhadapnya. Terhadap sebuah revolusi dunia internasional akan meresponnya dengan 3 hal. Yaitu
mendukungnya jika menguntungkan. Menggagalkannya jika membahayakan. Netral jika merasa tidak
memiliki kepentingan.

Yang perlu kita perhatikan adalah bahwa revolusi adalah upaya untuk memunculkan sebuah kekuatan
baru. Jadi pada prinsipnya adalah merangkul yang kecil untuk menggebuk yang besar. Jika sebuah
revolusi gegabah untuk menantang tetua tetuanya yang lebih kuat, maka ia akan hancur. Apalagi di era
globalisasi saat ini. Dunia adalah kampung sempit yang tidak lagi memiliki jarak. Semua bisa melakukan
intervensi. Baik itu dilakukan dibelahan dunia manapun.

Fiqih revolusi

Keyakinan bahwa kebenaran akan menang tidak boleh kita terapkan secara serampangan. Dalam
merancang strategi kita tidak boleh mempertimbangkan sisi ghoibiyyat (hal hal ghaib). Tetapi
menerapkannya dalam rangka pelaksanaannya. Sebuah kenyataan ironis. Yaitu sentimen keislaman
adalah pendorong terlemah dalam shohwah islamiyyah. Sejarah islam yang begitu gemilang ternyata
bukanlah tarikan kuat yang bisa menggerakkan rakyat. Itu bukanlah karena kelemahan islam. Tetapi
karena pribadi rasululloh yang telah begitu jauh tiada. Walaupun segala sesuatu mengenai rasululloh
berhasil diabadikan, tetapi pengaruh keberadaan beliau adalah sesuatu yang tidak bisa kita gantikan.
Disinilah tempat bagi kita untuk memikirkan strategi.

Banyak pendorong pendorong lain yang diakui keabsahannya oleh islam. Selama tidak melanggar
ketentuan syariat kita dibolehkan untuk memanfaatkannya.

Contohnya adalah sentimen kekeluargaan dan kebangsaan. Hukum syariat mengakui akan adanya
pertalian darah yang harus dijaga. Diantaranya adalah melalui syariat shilaturrahim. Baik dalam lingkup
kecil yaitu keluarga maupun dalam lingkup besar yaitu bangsa. Juga sentimen kepemilikan yang juga
diakui oleh syariat. Banyak sekali sentimen yang alloh ciptakan dalam setiap manusia yang dibolehkan
oleh syariat. Sentimen untung-rugi, sentimen kesenangan, sentimen kedudukan. Islam memang
berusaha mengikis semua itu. Tetapi hal itu dikhususkan untuk urusan pribadi. Sedangkan untuk urusan
sosial keummatan maka disitu diperlukan. Bahkan itu bagian dari sunnatulloh yang tidak bisa tidak.

Bahkan dalam 5 tujuan syariat, yaitu menjaga agama, keturunan, kehormatan, akal dan jiwa. empat
diantaranya adalah hal hal yang diakui oleh semua orang. Baik muslim ataupun kafir. Jika syariat
mengangkat sentimen tersebut sebagai tujuan dasarnya, maka sudah tentu sentimen tersebut memang
saling berkaitan.

Lantas apakah hal itu bertentangan dengan tauhid?


Tidak, karena islam membedakan apa yang disebut sebagai hak aadamiy dan hak alloh. Atau disebut
juga orientasi hablun minannas dan hablum minallah. Dalam urusan yang termasuk dalam hubungan
seroang hamba dengan alloh swt maka dia dilandaskan kepada peribadatan (taabbudi). Sedangkan yang
berkaitan dengan sosial maka dilandaskan kepada sunnatulloh (ketentuan alami). Dua hal itu adalah
sesuatu yang berbeda sama sekali.

Suatu saat rosululloh pulang dari peperangan hunain. Kemenangan gemilang yang pernah diperoleh
oleh ummat islam. Sebagai seorang nabi, tentu bukan hal yang aneh dimana alloh swt benar benar
menjaga perilakunya. Tentu hal itu demi keberlangsungan tugas yang alloh bebankan kepadanya. Dalam
peperangan itu ummat islam mendapatkan harta rampasan yang cukup banyak. Untuk menjaga loyalitas
kaum muslimin yang baru berislam saat itu rasululloh melakukan salah satu prinsip penarikan
dukungan. Yaitu melalui sentimen kekayaan. Tetapi beliau diantara dua pilihan yang cukup berat. Antara
mendahulukan pengikutnya yang baru atau mendahulukan pengikutnya yang telah lama berjuang dan
menderita bersamanya. Yaitu kaum anshor dan muhajirin. Bagi seorang pemimpin yang bkan nabi akan
sulit untuk memilih satu kebijakan yang mampu menjaga loyalitas pengikutnya. Tetapi bagi seorang
rosul, hal itu menjadi mudah. Rasul memilih untuk memberikan kekayaan tersebut untuk pengikut
barunya. Tepat? Ya, ternyata sangat tepat. Tetapi setelah itu sahabat sahabat lamanya mulai menaruh
curiga. Akankah rasul melupakan kita? Rasul dengan cepat menangkal hal tersebut. Jika saja rasululloh
sedikit saja lalai dari hal ini, maka pengikutnya saat itu akan terpecah. Tetapi itulah khoshoish nabawi
yang alloh berikan padanya. Rasul memberikan untuk sahabat sahabat lamanya apa yang lebih dari yang
ia berikan kepada tetua quraisy. Sentimen kedudukan dan pujian. Siapa yang tidak bahagia, seoran laki
laki yang oleh kaumnya dijuliki al amin, kepribadiannya mampu menyatukan bangsa yang paling suka
berperang, suku suku arab mampu bersatu dibawah benderanya. Sang rasul memuji mereka, beliau
mengatakan “demi alloh anda orang orang memilih suatu jalan diantaraa dua bukit, kemudian kaum
anshor memimilih jalan lainnya, maka aku akan menempuh jalan orang anshor. Andaikan bukan karena
hijrah, maka saya akan menjadi seorang anshor. Ya alloh, kasihanilah orang orang anshor, anak anak
mereka dan cucu mereka.

Penjelasan strategi para penentang

Bismillah, selawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada nabi kita muhammad SAW. Kali ini kita
akan membahas satu persatu makar makar yang digunakan oleh kaum kuffar untuk menghambat
perjuangan ummat islam. Baik yang sudah ditinggalkan maupun yang masih mereka lakukan. Semoga
alloh mempermudah langkah langkah kita untuk membaca makar makar tersebut.

1. Berusaha membenturkan islam dengan ke indonesiaan.


2. Menuduh ummat islam sebagai masyarakat intoleran.
3. Menggambarkan SEPILISme sebagai barang berharga yang harus diadopsi masyarakat.
4. Menggemborkan semangat anti arab (islam nusantara).
5. Menggambarkan islam sebagai agama anti kemajuan dan teknologi (jumud).
6. Menganggap sekulerisme sebagai solusi demi persatuan.
7. Menafsirkan pancasila dengan tafsiran yang tidak dinginkan para perumusnya.
8. Berusaha merubah orientasi nasionalisme indonesia.
9. Membingungkan ummat islam dengan istilah penipu (radikal, moderat).

Pengantar penulis

‫الحمد هلل رب العالمين والصالة والسالم على رسوله ألمين محمد و على آله وصحبه أجمعين أما بعد‬
Segala puji bagi allah rabb semesta alam, sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
rasulullah al amin dan kepada ahlu baitnya serta para sahabatnya dan kaum muslimin semuanya, amma
ba’du:

Sore ini, saya tuliskan pengantar untuk buku saya “penjelasan damar persada, sebagai langkah langkah
menuju kebenaran. Kebenaran al quran, juga saya tambahkan risalah singkat berjudul akal dan logika.

Terkhusus saya tujukan buku ini untuk mereka yang belum menyadari kebenaraan al quran. Yang masih
berkutat pada Aristoteles, Tan malaka, Soekarno atau para tokoh liberal.

Untuk mereka yang terjebak dalam perbudakan sesama manusia, bingung sekaligus heran dengan
banyaknya manusia yang saling bertarung untuk mencapai nafsu dan ambisinya yang berbeda beda.

Untuk mereka yang masih ragu dan tidak tahu apa dan siapa yang harus dia bela dalam kehidupannya.

Terdiri dari pondasi falsafah, yaitu akal sebagai kompas setiap manusia menuju kebenaran mutlak
alquran. Yang ke 2, keperwiraan yaitu bagaimana sikap seorang manusia terhadap kebenaran. Yang ke 3,
tujuan hidup dalam al quran, yaitu tugas tugas seorang manusia sesuai dengan posisinya pada struktur
alam semesta. Yang ke 4, trimura, 3 musuh peradaban yaitu apa dan siapa musuh bagi peradaban yang
berdiri sesuai dengan SAS (struktur alam semesta). Yang ke 5 dan 6. Tentang tauhidullah sebagai
ideologi yang mampu membangun sebuah peradaban tanpa batas wilayah dan tidak akan lekang oleh
waktu.

Damar persada

Damar, penerang, lampu, atau sesuatu yang menyinari.

Persada, tempat, wilayah, atau tempat yang diatasnya manusia ber aktifitas.

#penerang bagi segenap persada alam semesta.

Pondasi falsafah

Pondasi, asas, dasar. Falsafah:pedoman pegangan, pondasi falsafah yaitu, dasar untuk menentukan
sebuah pedoman.
1. Dunia ini dengan segala pernak perniknya adalah memiliki awal permulaan dan akhir
kehancuran. Sebagaimana angka dari 1 menuju 100, 1.000, 10.000 dan seterusnya, kemudian akan
berakhir pada waktu yang telah di tentukan.

Penjelasan:

Yang di maksud dunia disini adalah alam semesta dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya.

Memiliki awal, apa buktinya? Yaitu karena dunia ini adalah sesuatu yang bergerak. Kita menghitungnya
dengan satuan rotasi bumi, dimulai dari waktu terbitnya matahari dari timur, sampai terbit kembali.
Kesimpulan bahwa dunia adalah sesuatu yang bergerak, menunjukkan bahwa dia mempunyai awal, awal
ketika dunia belum mengalami pergerakan itu. Bergerak dari 1 ke 2 ke 3,4,5 dan seterusnya.

2. Satu satunya jalan untuk mengetahui apa itu dunia dan bagaimana kita bersikap terhadapnya,
adalah dengan cara mengetahui tujuan penciptaan dunia. Dengan kata lain kita akan mengetahui
“bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap dunia” adalah dengan sejarah.

Penjelasan:

Sejarah dan sikap kita terhadap dunia memiliki keterkaitan yang sangat kuat, sebagaimana kita jika ingin
mengetahui apa itu lampu, maka kita harus mengetahui untuk apa si pembuatnya membuatnya. Logika
mangatakan bahwa untuk mengetahui tujuan dari sesuatu maka di butuhkan informasi valid tentang
untuk apa si pembuat sesuatu itu membuatnya.

3. Di antara buku buku sejarah yang ada di dunia saat ini, metodologi terbaik dalam penulisan
sejarah adalah di miliki ummat islam. Yaitu dengan ilmu periwayataan yang dimilikinya, atau yang sering
di sebut sebagai ilmu hadits (ilmu tentang bagaimana kita mengecek kebenaran suatu berita yang
datang dari masa lalu), di antaranya adalah al quran.

Penjelasan:

Dengan kesimpulan di nomor 2, maka kita butuh dengan sejarah, tetapi sejarah bukanlah sesuatu yang
dapat ditelusuri dengan teknologi, apalagi jika berkaitan dengan ideologi dan pemikiran. Dengan
kenyataan bahwa kita tidak memiliki data valid tentang perjalanan manusia di awal dunia. kebuntuan itu
menunjukkan kepada terbatasnya akal manusia dan kelemahan mereka.

Pada sisi inilah manusia kalah telak, mereka mengakui tentang kebodohan dan ketidak mampuan akal
mereka menyingkap hal itu.

Disinilah logika memainkan peran pentingnya, kenyataan bahwa di sekeliling kita terdapat banyak buku
buku yang mengaku memiliki informasi tersebut, tetapi kita akan langsung manuju pada al quran, yang
selainnya akan kita bahas di lain waktu. keberadaan al quran tak bisa kita pungkiri, bahkan kita bisa
melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Kebutuhan kita terhadap informasi tersebut memaksa kita
untuk membuktikan pengakuan pengakuan al quran. Diantaranya adalah bahwa dia akan terus terjaga
keaslinnya, hal itu telah dibuktikan dengan adanya para qurra’ yang selalu menjaganya dari masa ke
masa. Yang ke dua, dia telah membuktikan pengakuannya sebagai perkataan sang pencipta, yaitu
dengan kejelasannya dalam menceritakan perjalanan ummat manusia, bahkan keberadaan alam
semesta ini, sejak dari masa penciptaannya sampai kehancurannya. Yang ke 3, alquran telah
membuktikan pengakuannya sebagai kitab yang tidak meluputkan pembicaraan tentang sesuatu apapun
di bumi ini, yaitu dengan isinya yang berbicara sesuatu yang menjadi penggerak dan pondasi dari segala
sesuatu yang di lakukan manusia bahkan jin sekalipun. Pengakuan pengakuan itu menjadikan kita
bertanya tanya, apakah alquran adalah karya terbesar dari seorang penduduk bumi yang paling jenius?
Tetapi justeru hal itulah yang semakin membuat kita kerdil dan lemah di hadapannya, yaitu bahwa
alquran tidak pernah sekalipun di akui oleh seorang penduduk bumi dan pengakuan itu terbukti bahwa
alquran adalah karyanya, bahkan oleh para penulisnya atau oleh muhammad itu sendiri. Hal itulah yang
menjadikan logika kita mengatakan bahwa al quran lebih canggih dan hebat dari akal kita. Siapapun kita
bahkan para penulisnya, penghafalnya, pembacanya atau yang mengajarkannya.

Al quran adalah satu satunya kitab yang menjadikan semua manusia, bahkan jin atau muhammad itu
sendiri sebagai lawan bicaranya. Hal itu terbukti dengan adanya teguran yang tertuju kepada
muhammad sendiri di beberapa tempat dalam al quran. Mungkinkah seorang pengarag besar mengkritik
dirinya sendiri dalam karya terbesarnya?.

Keberadaan injil dan taurat adalah hal yang juga tidak bisa kita pungkiri, berdasarkan keterangan dari al
quran, 2 buku tersebut memiliki posisi dan peran yang sama dengannya, yang membedakannya adalah
bahwa alquran memiliki ilmu riwayat yang menjadikannya selalu dalam ke asliannya dari waktu ke
waktu. Yang berarti sejarah al quran sejak diturunkannya sampai sekarang selalu terjaga.

Ar razi, dalam muhashshalul afkar menyebutkan 10 hal yang jika terdapat pada al quran, maka dia akan
mendahulukannya dari pada akal, yaitu dlm bahasa arab 1. ‘ishomatur raawi (terjaganya para rawi dari
kesalahan 2. ‘ishomatu i’robihi (terjaganya I’rob ayatnya) 3. ‘adamul isytirok 4. ‘adamul majaz 5.
Adamun naql 6. ‘adamut takhsis bil asykhos wal azminah 7. ‘adamul idhmar 8. ‘adamu ta’khir wat
taqdim 9 ‘adamun nasakh. Maka kita katakan, bahwa 9 hal ini bisa kita terapkan jika akal kita mampu
menembus batas sejarah dan menemukan informasi valid tentang untuk apa dunia ini di ciptakan dan
masa awal dunia. Di karenakan kelemahan akal kita untuk menemukannyalah yang menjadikan kita
harus tunduk terhadap alquran. Sedangkan poin yang ke sepuluh yaitu 10. ‘adamut ta’arudh bil ‘aql,
maka benar, karena al quran lebih tinggi dari akal, maka tak akan terjadi pertentangan. Bagaimana
mungkin seorang mahasiswa bertanya kepada anak SD, “dek, menurutmu bagaimana cara mengajar
dosen kakak, sistematis atau tidak?”. Begitupun dengan al quran, apa yang ada didalam alquran tak bisa
di timbang oleh akal

4. Hanya ummat islam lah pemilik dari ilmu periwayatan itu, tidak ada metodologi yang lebih
akurat dalam penulisan sejarah selain dari menggunakan ilmu hadits/periwayatan.

Penjelsan:

Sejak alquran pertama di turunkan sampai sekarang, sejarahnya selalu terjaga. Rujuk buku buku ulumul
quran karya qurra’ ahlussunnah wal jamaah, salaf dan kholaf.

5. Sejarah tidak bisa di sandarkan kepada perenungan atau hasil pikiran, sebuah kesalahan besar
jika kita meyakini kebenaran ada dalam perenungan. Cukup bagi kita mengetahui sejarah duna ini, dan
memandangnya dengan penuh kejujuran dan keadilan dengan hal itu kebenaran akan menjadi jelas.

Penjelasan:
Logika mengatakan bahwa sejarah bisa diketahui melalui narasumber yang bersambung dengan pelaku
sejarah itu sendiri. Sepintar dan sejenius apapun, seseorang tidak akan mampu menuturkan sejarah
tanpa sumber. Jika dia mampu, maka itu bukanlah sejarah melainkan karangan atau dongeng. Oleh
karenanya para filsuf dan orang orang yang semacamnya yang ingin membuat falsafah untuk kehidupan
manusia tidak akan mendapatkan jawaban yang pasti. hal itu di karenakan mereka tidak mengetahui
tujuan penciptaan dunia, yang tidak bisa di ketahui kecuali melalui pengetahuan terhadap sejarah masa
awal dunia.

6. Sebagaimana jika kita suatu saat tiba tiba terbangun dari tidur, dan kita dapati kita berada di
dalam sebuah bus, kita akan bingung untuk menentukan apa yang akan kita perbuat, di karenakan kita
tidak mengetahui dari terminal apa bus ini berangkat dan hendak kemana? Kita bisa mengetahuinya jika
kita bertanya kepada siapa yang mengetahui “sejarah” bus itu sesaat sebelum keberangkatannya.

7. Di antara bidang bidang yang harus kita ketahui sejarahnya untuk mengetahui kebenaran adalah
sejarah Ideology yang di anut manusia karena hal itu akan berimbas terhadap bidang Politik, Ekonomi
dan kehidupan social.

Penjelasan:

Rujuk penjelasan dalam poin ke 3, pada pengakuan al quran yang ke 3.

8. Setelah jelas semua itu, kita membutuhkan usaha dan sarana untuk merealisasikan tujuan itu,
melalui sains dan ilmu pengetahuan lainnya.

Penjelasan:

Posisi sains, ilmu bumi dan ilmu ilmu dunia lainnya, adalah untuk merealisasikan tujuan tujuan al quran
dan mendukungnya.

9. Sains tidak bisa di andalkan untuk mengetahui tujuan itu, hanya sejarahlah yang bisa
mengungkapnya. Maka sains tidak bisa menjadi tujuan sebagaimana sejarah tidak bisa menjadi sarana.

Penjelasan:

Hal ini telah terbukti, sains tidak bisa digunakan untuk mengetahui tujuan dunia, tidak bisa digunakan
untuk menembus batas waktu antara kita dengan masa lalu. Hanya al quranlah yang mampu
menembusnya. Maka sains tidak bisa menjadi tujuan sebagaimana al quran tidak bisa menjadi sarana.
Tanpa teknologi kita tidak bisa hidup, tanpa al quran kita tidak bisa menggunakan teknologi tersebut....

keperwiraan

10. Manusia di karuniai akal yang membuatnya berbeda dengan yang lainnya, hal itu membuat
mereka bisa mengetahui sesuatu dengan penilaian salah atau benar, itulah pondasi peradaban.

Penjelasan:
Peradaban yang tidak mengenal salah atau benar bukanlah peradaban manusia, melainkan sekumpulan
hewan berbadan manusia, hal itu dikarenakan aturan haruslah terdiri dari salah atau benar dan hal itu
adalah ssuatu yang telah diterima semua manusia.

11. Sedangkan barometer kebenaran sebagaimana yang di tuturkan al quran yaitu “kebenaran itu
dari rabbmu maka janganlah sekali kali kalian termasuk kedalam golongan para penentangnya”
QS:2:147.

Penjelasan:

Al quran telah menerangkan bahwa alhaqqu mirrobbika, telah menjadi barometer sepanjang kehidupan
dunia. Prinsip ini tidak bisa di timbang oleh akal sebagaimana al quran tidak bisa ditimbang oleh akal
sebagaimana pula sejarah awal dunia tidak bisa di ketahui manusia. Seperti yang di jelaskan pada poin
ke 3.

12. Keperwiraan adalah simbol pembeda manusia dan hewan, karena keperwiraan akan menutup
celah penggabungan antara kesalahan dan kebenaran dalam diri manusia. Yang mana hal itu tidak
dimiliki para hewan.

Penjelasan:

Sifat keperwiraan muncul dari akal yang sehat, jika akal itu rusak maka sifat itu tidak akan muncul.
Padahal tidak ada beda antara para pemilik akal yang rusak dengan para hewan, yaitu sama sama tidak
memiliki sifat keperwiraan.

13. Hanya ada dua golongan, perwira kebenaran atau kacung kesalahan, tidak ada simbol
keperwiraan bagi penganut kesalahan dan kebenaran.

Penjelasan:

Dengan tetapnya barometer kebenaran dan dimilikinya akal oleh setiap manusia, yang mana akal sehat
itu akan mengantarkannya kepada kebenaran itu, maka setiap yang memilih untuk mengusung
kebenaran adalah seorang perwira. Dan siapa saja yang mengusung kesalahan adalah kacung dan
pengkhianat. Karena mereka takut untuk mengusung kebenaran dan lebih memilih untuk mengkhianati
akal sehatnya.

14. Dengan tetapnya barometer kebenaran sejak dahulu kala, maka tetap pula barometer
kesalahan, dengan hal itu maka tidak akan ada perubahan atau koreksi terhadap pemberian gelar
perwira kebenaran atau kacung kesalahan.

Penjelasan:

Di sinilah sumber ke stabilan yang sangat di butuhkan dalam kehidupan manusia. Selama kehidupan
manusia masih ada maka kestabilan itu masih di butuhkan. Jika kestabilan itu terganggu maka
kekacauan mengancam kehidupan manusia.

15. Keperwiraan adalah pemilik jiwa totalitas dalam berprinsip, di tandai dengan sikap
merealisasikan prinsipnya dalam keyakinan, perasaan, perbuatan dan perkataan.

Penjelasan:
Hal ini adalah yang telah di sepakati oleh semua manusia, terbukti dengan di gunakanny gelar
keperwiraan dalam dunia militer, dan itulah kenyataannya....

Tujuan hidup dalam al quran

16. Al quran menerangkan tentang struktur alam semesta ini, yaitu sebagai berikut: allah
SWT sebagai sebagai pencipta, malaikat sebagai makhluk yang telah dibebankan allah pekerjaan mereka
masing masing, manusia dan jin sebagai makhluq yang ditugaskan untuk beribadah, para nabi di
tugaskan untuk menjelaskan bagaimana manusia dan jin seharusnya beribadah, bumi di tugaskan untuk
menjadi tempat peribadatan ummat manusia dan jin, sedangkan surga adalah hadiah bagi yang taat dan
neraka adalah hukuman bagi yang durhaka.

Penjelasan:

Allah sebagai sang pencipta, az zumar 62 surga albaqoroh 25

Malaikat, al anbiya’ 26-27 neraka al baqoroh 24

Manusia dan jin ad dzariyaat 56 bumi yunus 14

Para nabi dan rasul an nahl 35-36

17. Allah sebagai pencipta, maka dia pula yang berhak akan kewajiban kewajiban ketuhanan. Secara
global yaitu, menciptakan, mengayomi, dan mengatur.

Penjelasan:

As sajdah 5 ayat kursi al an’am 102

18. Di antara rinciannya adalah, memberi rizki, memberi tugas, menghidupkan dan mematikan, jug
banyak lainnya sebagaiman yang di sebutkan al quran.

Penjelasan:

Ath thalaq 3 an nahl 36 ghafir 68

19. Hak hak ketuhanan tidaklah di berikan kecuali kepada sang pencipta. Secara global yaitu, ditaati
perintahnya dan di jauhi larangannya yang tergabung dalam aturan / hukum allah.

Penjelasan:Al hajj 1

20. Begitu juga dengan sifat sifat dan nama nama ketuhanan, tidak di sandangkan kecuali
kepadanya. Yaitu diantara sifat sifatnya adalah dia tidaklah serupa dengan makhluknya, dan dia hanya
menyandang nama nama yang baik.

Penjelaan:

Asy syuro 11

21. Sedangkan hamba, maka tidak berhak bagi mereka memiliki 3 hal ini: hak, kewajiban, sifat atau
nama nama ketuhanan.
Penjelasan:

Al baqoroh 22

22. Manusia adalah hamba bagi penciptanya dan orang merdeka bagi sesamanya, itulah tatanan
social yang sesuai struktur alam semesta.

Penjelasan:

Dan inilah kesimpulan pembahasan kita di bab ini. Maka awas, jangan sampai kita menjadi hamba bagi
sesama....

23. Penindasan adalah jika manusia merebut hak atau kewajiban atau sifat sifat atau nama nama
ketuhanan. Perbudakan adalah jika manusia menjadi obyek para penindas tersebut dan mereka tidak
mengingkarinya. Sedangkan pemberontakan adalah jika manusia ingin merubah struktur alam semesta,
itulah tiga musuh peradaban.

Penjelasan:

Trimura (3 musuh peradaban)

Melihat dari sudut pandang manusia, penindasan adalah merebut hak, kewajiban, sifat atau nama nama
ketuhanan. jika seorang manusia memiliki hal hal tersebut, maka dia telah memposisikan dirinya sebagai
tuhan, padahal dia bukanlah tuhan. sedangkan jika manusia itu rela, dan kalah tanpa perlawanan
tehadap para penindas itu, maka merekalah para budak, budak yang tidak memilik cita cita tinggi untuk
membebaskan manusia dari penindasan sesama.

Penindasan dilihat dari sudut pandang pencipta adalah pemberontakan, pemberontaakan terhadap
struktur alam semesta.

3 hal ini adalah musuh prakasema, jika kita perhatikan dengan detail, maka akan kita dapati bahwa
setiap ide selain dari prakasema, dari manapun dia berasal akan menyebabkan 1 atau lebih dari tiga hal
di atas.

Liberalisme telah memasukkan poin pemberontakan dalam idenya, hal itu dikarenakan dia tak lagi
menjalankan tugas seorang manusia, bahkan menganggap bahwa manusia berada di puncak struktur
alam semesta sehingga aturan dan segala sesuatunya ada di tangan manusia.

Pluralisme membawa poin perbudakan dan pemberontakan sekaligus, bagi para pemikir pemikir
pluralis, mereka telah melakukan pemberontakan dengan ide idenya yang menghasung orang orang
untuk lepas dari tugas seorang manusia sesuai dengan posisinya di SAS (struktur alam semesta).

Sedangkan mereka yang menjawab seruan itu, rela dan kalah atau merasa lemah untuk melakukan
perlawanan, adalah para budak. Budak yang hina dan rela dalam kehinaan.

Sekulerisme mengandung pemberontakan, komunisme berisi pemberontakan, sedangkan budha, hindu


dan aliran aliran pagan lainnya adalah para penindas. Karena mereka mengaku ngaku bahwa mereka
memiliki hal hal yang hanya dimiliki tuhan. Seperti mengetahui hal hal ghaib, bisa meramal dsb.

Pembahasan hal ini akan terus terbarukan (aliran pemikiran diluar tauhid), tetapi semuanya pasti
terkontaminasi tiga hal itu, tidak ada satupun yang terbebas darinya.
24.Maka tujuan itu adalah merealisasikan setiap tugas sesuai posisinya masing masing, tanpa
melakukan penindasan, perbudakan atau pemberontakan.

Penjelasan:Hal inilah yang menjadikan segala sesuatu selain dari prakasema tidak akan pernah
menghasilkan dan kestabilan.

25. Efek dari penidasan, pemberontakan atau perbudakan adalah ketimpangan sosial, hilangnya
kedamaian dan keamanan dunia.

26. Realisasi tugas manusia sesuai dengan posisinya hanya bisa di capai melalui prakasema
lailaahaillallah muhammadurrasulullah, dengan pemahaman benar dan utuh terhadap fungsi, rukun,
syarat, konsekwensi, medan penerapannya, pembatal pembatalnya dan sarana menuju pembatalnya.

27. Maka keharusan pemahaman utuh tentang prakasema bagi setiap manusia adalah logis dan tidak
terbantahkan oleh apapun. Tanpa terikat oleh tempat dan waktu.

Penjelasan :Yaitu setiap manusia dimanapun dan kapanpun wakunya.

28. Ide welas asih, kasih sayang, HAM dan yang semisalnya, jika tidak mengakui struktur alam semesta,
maka pastilah akan merubahnya. Sedangkan perubahan itu akan menghasilkan pemberontakan,
penindasan atau perbudakaan yang harus kita hentikan bersama.

Penjelaan:

HAM adalah musuh bagi prakasema, karena dia berusaha menyamakan antara perwira dengan para
kacung. Hal itu sudah tentu bertentangan dengan akal sehat. Padahal prakasema tidak menghendaki
pertentangan dengan akal sehat sedikitpun. Sebagaimana yang telah di jelaskan pada poin sebelumnya,
yaitu akal berada di bawah al quran , maka akal tidak akan pernah bisa mengkritik al quran. Jadi akal
memiliki tempat pada sesuatu yang berada dibawah al quran. Seperti ilmu bumi, falak, hitung dan
kedokteran. Sedangka fiqh, aqidah dan yang semisalnya adalah garapan al quran.

29. Setiap ide yang berdiri diatas prakasema tanpa sedikitpun bertentangan dengannya dalam hal
apapun, bukanlah sebuah pembaharuan . melainkan proses usaha untuk lebih menetapi dan menjiwai
prakasema dengan segala kandungannya.

Penjelasan:

Perjalanan panjang yang telah dilalui prakasema tentulah telah membuatnya mengalami banyak hal,
musuhnya selalu bertambah dari waktu ke waktu. Adakalanya dia mendominasi percaturan dunia, dan
adakalanya pula para pengusungnya menjadi minoritas, di karenakan ide ide itu berhasil meracuni
sebagian bsar para pengikutnya. Walau sebanyak apapun musuhnya, dia (pakasema) tetap terlihat
berkilau jelas tanpa keraguan. Siapapun yang menelaah, meneliti dan mengamatinya dengan jujur akan
selalu mendapatinya sebagai prinsip hidup yang seharusnya. Musuhnya memang bisa meracuni para
pengikutnya, contohlah syirik demokrasi, liberalisme, animisme, atheisme, dsb. Tetapi mereka tak bisa
menghilangkan prakasema dari para pemilik kejujuran.

Pengusung prakasema tak harus seorang arab, justeru prakasma telah berulang kali menyelesaikan
pemasalahan permasalahan yang terjadi di berbagai belahan dunia. Lihatlah moro, afghanistan, irak, al
jazair dan indonesia di masa lalu.
Pembahasan tentang prakasema adalah pembahasan tentang laaailaahaillallah dengan semua seluk
beluknya. Siapa yang melanggar poin poinnya, maka dia bukan termasuk bagian darinya, dan siapa yang
menaatinya maka dia berada dalam satu haluan dan persatuan yang sama, siapapun dia, kapanpun dan
dimanapun dia akan tetap abadi dalam daftar para pengusung prakasema al muwahhiduun, hidup
ataupun mati.

Peradaban tanpa tapal batas

30.Teknologi, ekonomi, militer, dan segala kecakapan hidup dimiliki manusia adalah untuk suatu ide dan
tujuan tertentu, jika ide itu berhasil menguasai berbagai sisi kehidupan, maka itulah yang di sebut
sebagai sebuah peradaban.

Penjelasan:

Hidup dan matinya peradabaan itu di tentukan oleh hidup matinya ide penggerak peradaban itu sendiri.

31. Kerusakaan yang di timbulkan oleh sebuah peradaban adalah di karenakan ide penggeraknya
bertentangan dengan struktur alam semesta, entah karena melakukan pemberontakan, penindasan
atau perbudakan.

32. Satu satunya cara untuk menghindari rusaknya dunia oleh sebuah peradabaan adalah dengan
menyelaraskan ide penggeraknya dengan struktur alam semesta, ide yang tidak menimbulkan
pemberontakan, penindasan maupun perbudakan, yaitu laailaaha illallah muhammadurrasulullah.

33. Membenahi kerusakan sebuah peradaban yang ide penggeraknya bertentangan dengan prakasema
tetapi membiarkan ide penggeraknya tetap hidup dalam lingkungannya adalah hal yang tidak akan
membuahkan hasil apapun. Karena kerusakan itu timbul dari ide penggerak peradaban itu sendiri.

Persatuan tanpa tapal batas.

34. Persatuan tanpa persamaan tujuan adalah hal yang tidak akan terwujud. Oleh karenanya, persatuan
untuk suatu tujuan akan dengan sendirinya meruntuhkan kesatuan palsu yang tidak memiliki tujuan.

35. Sedangkan persamaan tujuan, memerlukan kesamaan prinsip yang bersifat baku yang akan menjadi
haluan untuk menuju tujuan itu. Dengan sifatnya yang baku, maka prinsip itu harus melingkupi semua
sisi kehidupan manusia tanpa terkecuali, hal itu tidak ditemukan kecuali pada prakasema.

36. Persatuan itu hanya boleh di masuki oleh orang yang memiliki sifat keperwiraan dalam berprinsip.
Dengan kata lain, bahwa persatuan yang didukung oleh para kacung akan hancur dengan mudahnya.

Penjelasan:

Setelah kita berbicara tentang komponen komponen yang harus di miliki oleh sebuah persatuan,
sekarang kita akan berbicara tentang seperti apakah orang yang bisa bersatu? Hanya satu, yaitu pemilik
sifat keperwiraan dalam berprinsip.
37.Keberlangsungan sebuah persatuan bergantung pada keabadian tujuan persatuan itu sendiri dan
pada tingkat/kwalitas keperwiraan setiap pengusungnya.

Penjelasan:

Selanjutnya adalah tentang hal apakah yang akan menentukan keberlangsungan seuah persatuan?
Yaitu:1. Keabadian tujuan dari persatuan 2. Tingkat/ kwalitas keperwiraan para pengusungnya.

38.Persatuan yang berdiri diatas prakasema lailaahaillallah adalah persatuan tanpa batas yang bersifat
abadi, sebagaimana keabadian struktur alam semesta itu sendiri. Hanya saja struktur itu akan
mengalami sedikit perubahan tugas pada hal hal yang berkaitan dengan bumi, ketika kehidupan di bumi
ini berakhir.

Penjelasan:

Mari kita sekarang kembali pada pembahasan pakasema, empat poin tentang pesatuan, sebagaimana
yang telah kami sebutkan, semuanya di miliki oleh prakasema, dan memang hanya prakasemalah yang
mampu memenuhi kriteria tersebut.

39. Persatuan atas dasar prakasema laailaahaillallah tidak menafikan sub-persatuan yang berfungsi
untuk menjadi ujung tombak persatuan induknya, dengan syarat tidak melanggar prakasema itu sendiri
dalam hal apapun.

40. Trimura adalah musuh akal sehat dan akan tetap menjadi musuhnya sampai kapan pun. Satu
satunya yang mampu memberantas trimura adalah prakasema.

Penjelasan:

Hal itu di karenakan prakasema adalah satu satunya yang tidak merubah struktur alam semesta
sedikitpun. Dengan kata lain dia adalah satu satunya yang sesuai. Dengan posisi trimura yang
menentang akal sehat, maka prakasema adalah yang sesuai dengan akal sehat.

41. Para perwira, memiliki kesatuan yang solid, mengusung ideologi tanpa batas, anti terhadap trimura,
selaras dengan struktur alam semesta dan akal sehat, itulah peradaban yang penuh dengan keadilan,
ketenangan dan kebahagiaan.

Penjelasan:

Inilah gambaran hasil dari prakasma, ummat yang terdiri dari para perwira, yang berarti tahan terhadap
kondisi apapun, dan memiliki kepribadian yang kuat. Memiliki kesatuan yang solid, karena itulah hasil
dari sifat keperwiraan itu. Mengusung ideologi tanpa batas, dan inilah keunikan prakasema yang mampu
mengatur kehidupan semua manusia, dari bangsa manapun dan karakter apapun, bahkan bangsa jin
sekalipun. Berbeda dengan nasionalisme atau rasisme atau ide ide yang lainnya yang tak bisa mengatur
semuanya.

Anti terhadap trimura, dan inilah yang menjadikan prakasema tidak akan menimbulkan ketimpangan
sosial di seluruh tempat yang dinaunginya. Selaras dengan struktur alam semesta, karena dia lahir dari
dzat tertinggi dari struktur alam semesta itu sendiri, hal itu menjadikannya tak akan bertentangan atau
merubah struktur itu. Selaras dengan akal sehat, karena manusia adalah salah satu dari penyusun
struktur itu sendiri, maka prakasema tidak akan menjadikan para penyusunnya saling bertabrakan.
Itulah peradaban yang tertinggi dan akan abadi.

Ahad ba’da isya

abdullah hasan at tifari

2 september 2017

Catatan tambahan:

Akal dan logika

‫الحمد هلل رب العالمين والصالة والسالم على رسوله ألمين محمد و على آله وصحبه أجمعين أما بعد‬
Segala puji bagi allah rabb semesta alam, sholawat serta salam semoga tetap tercurhkan kepada
rasulullah al amin dan kepada ahlu baitunya serta para sahabatnya dan kaum muslimin semuanya,
amma ba’du:

Terkadang, manusia begitu mengagungkan apa yang dimilikinya. Bisa mobil, rumah, sawah atau
jasmaninya yang diatas rata rata. Begitu pula dengan akal. Dimasa awal manusia dalam mencari
kebenaran, sebelum dia menemukannya, dia dengan sendirinya akan menimbang segala sesuatunya
dengan akal. Dalam menggunakan akalnya manusia terbagi menjadi 2 kelompok.yaitu yang jujur dalam
menggunakan akalnya dan yang membohongi akalnya.

Akal, dengan fungsinya sebagai “penuntun menuju kebenaraan” telah diakui semua manusia. Tetapi
sayang, sebagian akal manusia gagal mendefisinikan “kebenaran”. Bahkan ada sebagian yang
mengatakan bahwa akal itulah kebenaran. Yang artinya segala yang keluar dari akal, entah akal yang
sehat atau akal yang sakit, akal yang digunakan dengan jujur atau tidak sebagai kebenaran. Itulah yang
mengatakan bahwa kebenaran itu relatif.

Lantas logika apakah yang akan kita gunakan untuk menentukan kebenaran? Mari kita cermati kalimat
berikut: “penggunaan sesuatu menuntut pengetahuan pasti terhadap informasi tentang kegunaannya
dari pembuatnya”. Betulkah? Tentu saja, dalam hal ini contoh bumi ini, siapa pembuatnya? apa
kegunaannya? Dan bagaimana kita bisa mendapat informasi tentang kegunaannya?. Dari sini kita bisa
mengetahui bahwa kaum atheis, para filsuf yunani dan para pengagung akal yang menilak agama telah
melakukan sebuah kesalahan yang sangat besar, karena justeru merekalah yang mengkhianati logika
dan akal mereka sendiri!!. Coba kita taruh contoh bohlam pada kaedah diatas, “penggunaan bohlam
menuntut pengetahuan pasti terhadap informasi tentang penggunaan bohlam dari Thomas Edison”. Jika
kita tanyakan kepada Edison, “untuk apa kau membuatnya?” lalu dia menjawab, ”untuk menerangi
tempat yang gelap”. Lantas kita menggunakannya untuk memanaskan ruangan, apakah bisa?, tentu
bisa, tetapi apakah penggunaan itu benar?, tentu tidak. Begitu pula dengan bumi ini. Lantas apa logika
para penolak agama itu meletakkan kaedah itu untuk bohlam tetapi tidak untuk alam semesta?
Manakah yang lebih berlogika, penganut islam atau penolak agama?.

Maka kita katakan, hanya ada 2 kemungkinan bagi para penolak agama, yaitu:
1. Tidak menggunakan bumi ini dan semua yang ada di dalamnya, dan segala sesuatu yang dia
tidak menciptakannya. Dengan hal itu di tidak terbebani untuk mengetahui informasi tentang cara
penggunaannya. Atau yang ke 2 yaitu:

2. Tetap menggunakannya, (bumi dan yang ada di dalamnya) tetapi menggunakaannya dengan
ngawur dan di salah gunakan.yang berarti akan menimbulkan kerusakan dan kekacauan. Juga bahwa
mereka harus mengakui bahwa mereka berada dalam kesalahan bukan dalam kebenaran.

‫و هللا أعلم بالصواب‬

Kepada setiap muslim, rakyat muslim, pejabat muslim dan para tentara, ingatlah bahwa kita adalah
orang yang telah mengatakan laailaahaillallah,maka seorang yang jantan , berjiwa militan, bertekad
perwira, haruslah rela mati demi prinsip yang diyakini nya. Apalah arti hidup, sedangkan prinsip hidup
kita di injak injak. Seekor singa akan tahu bahwa dirinya adalah pemakan daging, walau harus bersusah
payah dalam mendapatkan buruannya, dia tak akan pernah mau untuk menggantukannya dengan
rerumputan hijau yang ada di sekelilingnya. Jiwanya menggambarkan keteguhan dan kejantanan,
aumannya menggelegar lambang ke perwiraan. Jadilah seorang yang militan, hidup dan mati untuk
prinsip laailaahaillallah yang kita yakini. Seorang perwira tak boleh menjadi budak, jiwa perwira adalah
jiwa merdeka, kita adalah manusia merdeka. Laailaahaillallah melarang kita untuk menjadi budak bagi
manusia, kita adalah budak bagi yang maha kaya, yang maha mulia, pemilik kerajan langit dan bumi kita
adalah budak allah swt, bukan budak makhluk yang lapar, sakit, bosan bahkan mati. Maka marilah kita
usung bendera laailaahaillallah, bendera yang akan membebaskan manusia dari perbudakan sesama
manusia, menuju penghambaan kepada allah semata. Bendera yang akan menjadikan pengusung nya
teguh bagaikan karang, menjulang tinggi sekokoh gunung. Mari kita junjung tinggi laailaahaillallah
muhammadurrasuulullah.

Perbudakan telah menjadi noda hitam kelam dalam kehidupan ummat manusia, berabad abad manusia
saling memperbudak satu sama lain. Berbagai contoh dalam sejarah bisa kita lihat, tahukah anda berapa
juta manusia yang telah di perbudak kerajaan inggris? Berapa budak yang telah mereka bunuh? Berapa
juta yang telah mereka gunakan untuk membangun benteng benteng dan jembatan jembatan di negeri
negeri jajahannya? Berapa yang mereka bunuh dalam pertempuran pertempuran? Berapa juta rakya
indonesia yang diperbudak kerajaan belanda? Kekaisaran jepang?. Ingat, ingat bahwa belenggu
perbudakan selalu mengitari kehidupan ummat manusia. Pada akhirnya, manusia manusia yang di
perbudak itu berpikir untuk melepaskan diri dari perbudakan.mereka pun memutuskan untuk
menentang semua jenis perbudakan, hal itu berakhir dengan keputusan semua penduduk bumi bahwa
perbudakan dilarang di planet ini. Tetapi tahukah anda, bahwa nafsu untuk memperbudak ternyata
belum hilang dari pikiran tuan tuan dunia, mereka hanya merubah wajah perbudakan itu menjadi lebih
di cintai penduduk bumi. Perbudakan yang tidak akan mendapatkan perlawanan dari para budak itu,
bahkan mereka tidak pernah menyadari nya. para tuan tuan itu tidak menyebutnya dengan kata budak,
tetapi menggantinya dengan ‘buruh’, ya buruh tak beda jauh memang, tapi itu lebih disukai. Paham
materialismepun di sebarkan untuk ‘mencopot’ rasa merdeka yang mereka miliki. Diganti dengan rasa
bahwa mereka memang di ciptakan untuk di perbudak. Budak pabrik, budak film, budak para penguasa
dan yang paling mengerikan adalah budak bagi ambisi orang orang serakah. Rotasi kehidupan mereka
berputar pada, berangkat pagi di hari senin, bekerja sampai sabtu sore, di hari minggunya, mereka
keluar pabrik untuk bekerja memuaskan nafsu, restoran, piknik, bioskop, diskotik, bar dan mabuk
sepanjang malam. besoknya, di senin pagi, bagaika sapi mereka digiring ke kandangnya d kota kota
besar untuk bekerja kembali. hingga sabtu sore, mereka dibolehkan untuk keluar kandang, dan mereka
melakuka apa yang telah mereka lakukan di pekan lalu. Begitulah, sebulan setahun, 10 tahun, 30 tahun,
sampai akhirnya budak budak itu kelelahan dan akhirnya mati. Anaknya pun meneruskannya dengan
rotasi yang sama. Begitulh perbudakan gaya baru berlangsung. Sementara tuan tuan dan bos bos pabrik
itu, sehari harinya hanya di gunakan untuk berpikir bagaimana caranya agar dapat menambah jumlah
budak budak itu tanpa menimbulkan gejolak? Muncullah bank bank ribawi, yang akan mencekik leher
para peminjamnya, hiburan hiburan yang akan menggiring manusia manusia itu untuk di cekik oleh bank
bank itu, gadget, internet, film dan konser konser yang sudah tentu membutuhka biaya. Budak budak
itu meminjam uang untuk hiburan hiburan itu, utang itu akhirnya bertambah, bertambah dan terus
bertambah. Hidupnya pun menjadi ruwet, untuk membayarnya mereka pun menjadi budak budak milik
bos bos dan tuan tuan dunia. Begitulah rantai perbudakan terus berputar tanpa ada yang bisa
memutusnya. Budak budak itupun bingung, stres, dan putus asa, akhirnya bunuh diri pun menadi
pelarian, narkoba, seks bebas dan mabuk mabukkan. Semua itu dirangkum dalam paham kapitalis dan
sosialis, budak pabrik dan budak negara.

Solusi dari semua itu adalah lailaahaillallah, prinsip yang anti terhadap perbudakan, saya, anda dan
semua muslim wajib membuktikan bahwa kita adalah seorang perwira yang memiliki kehormatan,
berjiwa militan yang tidak akan pernah tunduk kecuali untuk allah swt. Mari, singa takkan pernah mau
memakan dedaunan, jiwa kita harus lebih kuat dari bom bom atom tercanggih sekalipun, ‘isy kariian aw
mut syahiidan. Mari kita lawan hegemoni kapitalis dan sosialis, mati sebagai seorang merdeka lebih baik
dari pada hidup menjadi pecundang, yang mengaku kalah pada kapitalsme dan sosialisme.

Janji perwira

1. Meyakini prinsip hidup anti perbudakan laailaahaillallah.

2. Menjaga dan melaksanakan konsekwensi lailaahaillallah.

3. Bertekad baja untuk selalu membela laailaahaillallah.

4. Siap mengorbankan semunya demi laailaahailallah.

5. Hidup dan mati karena laailaahailallah.

6. Siap untuk menyebarkan dan mengajari seluruh penduduk bumi prinsip laailaahaillallah.

7. Benci untuk meninggalkan dan membatalkan keyakinan laailaahaillallah.

8. Benci untuk berbuat sesuatu yang membatalkan dan menodai laailahaillallah.

9. Loyalitas total untuk setiap sub persatuan yang sesuai dan berdasar pada laailaahaillallah.

10. Disloyalitas total untuk setiap sub persatuan yang bertentangan dan tidak berdasar pada
laailaahaillallah.
Pancasila muslim

1. Penghambaan manusia untuk allah semata.

2. Menjunjung tinggi ajaran rasulullah saw.

3. Ukhuwwah islamiyyah.

4. Keadilan dan kewajiban bermusyawarah dengan para ulama.

5. Bangsa indonesia berbakti untuk islam.

Dengan semboyan iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin.

Penutup

Ya allah aku memohon kepadamu keikhlasan untuk setiap amal. Ya allah jadikanlah hambamu
ini hanya menjadi hamba bagimu, bukan hamba bagi pengusung penindasan, Marx, Aristoteles dan yang
semisalnya. Ya allah, inilah hambamu, jadikanlah tulisannya selalu membela kepentingan laailaahallallah
muhammadurrasulullah dan semua pengusungnya. Ya allah, engkaulah robb orang orang yang lemah,
maka berilah hidayah bagi segenap mustadh’afiin, orang orang yang di perbudak di seluruh penjuru
dunia. Ya allah, tolonglah orang orang tertindas diseluruh bumimu, amerika, eropa, rusia, china, india
dengan memberikan hidayah kepada mereka semua. Ya allah hentikanlah langkah langkah para
penindas itu dengan hidayahmu pada mereka semua. Ya allah, bersihkanlah bumi ini dari para penindas
dengan berkibarnya bendera laailaahaillallah di seluruh penjuru bumimu. Ya allah engkaulah peguasa
alam raya ini, maka jadikanlah kami hanya tunduk dan merunduk untkmu. Bukan untuk kesombongan
sebagian hambamu yang mengira bahwa dirinya atau bangsanya lebih berkuasa dari Mu.

‫وصلى هللا على نبينا محمد و على آله و صحبه وسلم‬....‫اللهم اشهد اللهم اشهد‬

Anda mungkin juga menyukai