Di bawah Bimbingan
Prof. Dr. H. Rukmana Amanwinata, S.H., M.H.
Dr. Firman Turmantara, S.H., S.Sos., M.Hum.
Disusun Oleh
Nama : Rahmaisya Walida
Npm : 178100013
Konsentrasi : Magister Kenotariatan
MAGISTER KENOTARIATAN
PASCASARJANA UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2018
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
gotong royong, termasuk pula dalam bidang ekonomi. Kita tidak akan
ekonomi yang hadir melanda negeri kita beberapa kali, bahkan yang
negara ini yakni sebagai bagian dari pelaku dan pengguna jasa Usaha
1
2
diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan
bidang ekonomi.”
Konsumen (BPSK).
Keuangan.
1
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Cet.1, Citra Aditya Bakti,
2004, hlm.34.
5
B. Identifikasi Masalah
keberadaannya?
C. Tujuan Penelitian
Undang No. 8 Tahun 1999 ditinjau dari perspektif Asas Lex Specialis
Undang No. 8 Tahun 1999 ditinjau dari perspektif Asas Lex Specialis
terbaiknya.
D. Kegunaan Penelitian
Kerakyatan.
E. Kerangka Pemikiran
konsumen sangat lemah dan rentan untuk dijadikan sebagai obyek bisnis
atas tindakan pelaku usaha. gugatan tersebut dapat diajukan baik melalui
dalam jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari kerja, berbeda dengan
dijelaskan diawal adalah sebagai salah satu lembaga non struktural yang
2
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Gema Insani Press, Jakarta,
2001, hlm. 44.
10
hal ini rakyat yang menjadi konsumen sektor jasa keuangan harus
2. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28D ayat (1) bahwa setiap orang
3
Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2010.
4
Yusuf Shofie, Penyelesaian Sengketa Konsumen Menurut Undang-Undang
Perlindungan Konsumen (UUPK), Citra Aditya Bak,Bandung, 2007, hlm. 65.
11
Pasal 18
perjanjian apabila :
angsuran.
(2) Pelaku usaha dilarang mencantumkan klausula baku yang letak atau
bentuknya sulit terlihat atau tidak dapat dibaca secara jelas, atau
(3) Setiap klausula baku yang telah ditetapkan oleh pelaku usaha pada
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dinyatakan batal demi hukum.
Pasal 52
konsumen;
konsumen;
saksi ahli, atau setiap orang sebagaimana dimaksud pada huruf g dan
sengketa konsumen;
konsumen;
F. Metode Penelitian
bernegara.
15
1. Spesifikasi Penelitian
2. Metode Pedekatan
Bahan hukum sendiri itu pun terdiri dari berbagai hal seperti
berikut ini :
diantaranya Pasal 1320, Pasal 1321, Pasal 1337, Pasal 1338 ayat (2)
dan (3) dan Pasal 1339 KUH Perdata, Undang-Undang N0.8 Tahun
16
dalam penelitian ini, baik pakar hukum yang klasik maupun para
dan Makalah.
3. Tahap Penelitian
b. Penelitian Lapangan
a. Pencatatan
6. Analisis Data
penelitian ini bertitik tolak dari peraturan – peraturan yang ada sebagai
7. Lokasi Penelitian
Bandung.
19
Lengkong Besar.
b. Media lainnya
8. Jadwal Penelitian
KERAKYATAN.
Minggu Ke -
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dst.
1 Penyusunan Proposal
2 Seminar Proposal
3 Persiapan Penelitian
4 Pengumpulan Data
20
5 Pengolahan Data
6 Analisis Data
8 Sidang
9 Perbaikan
10 Penjilidan
11 Pengesahan
G. Sistematika Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
Penulisan.
INDONESIA
SENGKETA KONSUMEN
ekonomi kerakyatan.
BAB V PENUTUP
A. Sumber Buku
Gatot Supramono, Hukum Perseroan Terbatas, Cetakan Kelima,
Penerbit Djambatan, Jakarta, 2009.
B. Sumber Perundang-Undangan
Undang- Undang Dasar 1945
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
C. Sumber Lain
gment_rule.
iii