Anda di halaman 1dari 2

 Konsentrasi Enzim

Kecepatan laju reaksi enzimatik dipengaruhi secara langsung oleh konsentrasi


enzim yang dimana laju reaksi meningkat dengan bertambahnya konsentrasi enzim
(Poedjiadi, 1994). Semakin tinggi konsentrasi enzim maka kecepatan laju reaksi akan
meningkat pula hingga batas konsentrasi tertentu. Namun, hasil hidrolisis substrat akan
konstan dengan naiknya konsentrasi enzim karena penambahan enzim sudah tidak efektif
lagi (Reed, 1975).

Dalam reaksinya, konsentrasi enzim (Enz) akan mengadakan ikatan dengan


substrat (S) sehingga membentuk kompleks enzim-substrat (Enzs). EnzS ini akan dipecah
menjadi hasil reaksi (P) dan enzim bebas (Enz).

Enz + S EnzS Enz + P

Enz + S Enz + P

Hubungan antara laju reaksi enzim dengan konsentrasi enzim ditunjukkan dalam
gambar berikut.

 Konsentrasi Subtrat

Kecepatan reaksi enzimatis pada umumnya tergantung pada konsentrasi substrat.


Semakin meningkat konsentrasi subtrat, maka kecepatan reaksi akan semakin meningkat
pula. Peningkatan kecepatan reaksi ini akan semakin kecil hingga tercapai suatu titik
batas yang pada akhirnya penambahan konsentrasi subtrat hanya akan sedikit
meningkatkan kecepatan reaksi (Lehninger, 1982).

Bila konsentrasi substrat (S) bertambah, sedangkan keadaan lainya tetap sama,
maka kecepatan reaksi akan meningkat sampai suatu batas maksimum (V). Pada titik
maksimum ini enzim telah jenuh dengan subtrat, seperti yang dijelaskan dalam dalam
gambar. Pada titik-titik A dan B belum semua enzim bereaksi dengan subtrat, maka pada
A dan B penambahan subtrat (S) akan menyebabkan jumlah kompleks enzim-substrat
(EnzS) bertambah dan kecepatan reaksi (v) akan bertambah, sesuai dengan penambahan
S. Pada titik C semua enzim telah bereaksi denagn subtrat, sehingga penambahan S tidak
akan menambah kecepatan reaksi, karena tidak ada lagi enzim bebas. Pada titik B
kecepatan reaksi tepat setengah dari kecepatan maksimum. Konsentrasi subtrat yang
menghasilkan setengah kecepatan maksimum dinamakan dengan harga Km atau
konstanta Michaelis.

Referensi:

Indah M. Enzim. 2004. http://library.usu.ac.id/download/fk/biokimia-mutiara.pdf

http://digilib.unila.ac.id/1967/6/BAB%20II.pdf

http://digilib.unila.ac.id/1970/7/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai