Anda di halaman 1dari 6

TEKS DESKRIPSI

1. Pengertian Teks Deskripsi


Teks deskripsi adalah sebuah paragraf dimana gagasan utamanya disampaikan dengan cara menggambarkan secara jelas objek, tempat, atau peristiwa
yang sedang menjadi topik kepada pembaca. Sehingga pembaca seolah-olah merasakan langsung apa yang sedang diungkapkan dalam teks tersebut.

2. Tujuan Teks Deskripsi


Tujuan teks berbeda dengan teks negosiasi, dimana tujuan teks deskripsi sangat jelas yaitu agar orang yang membaca teks ini seolah-olah sedang
merasakan langsung apa yang sedang di jelaskan dalam teks tersebut.

3. Ciri-Ciri Teks Deskripsi


Ciri-ciri yang dimiliki teks ini sangat jelas sehingga akan sangat mudah membedakan teks ini dengan teks lainnya.
Berikut ini ciri-cirinya:
 Paragraf deskripsi menggambarkan sesuatu.
 Paragraf yang digambarkan dijelaskan secara sangat jelas dan rinci serta melibatkan kesan indera.
 Ketika pembaca membaca teks deskripsi, maka seolah-olah merasakan langsung apa yang sedang dibahas di dalam teks.
 Teks deskripsi menjelaskan ciri-ciri fisik objek, seperti bentuk, ukuran, warna, atau ciri-ciri psikis/keadaan suatu objek dengan rinci.

4. Struktur Teks Deskripsi


Adapun 3 struktur yang menyusun teks deskripsi sehingga menjadi satu keutuhan. 3 struktur tersebut yaitu:
1. Identifikasi: penentu identitas seseorang, benda, dan sebagainya.
2. Klasifikasi, penyusunan ber-sistem dalam kelompok menurut kaidah atau standar yang telah ditetapkan.
3. Deskripsi bagian: bagian teks yang berisi tentang gambaran-gambaran bagian didalam teks tersebut.

5. Jenis Teks Deskripsi


Dari sumber yang Yuksinau.id dapat, teks deskripsi sendiri dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1. Teks paragraf deskripsi subjektif : suatu paragraf deskripsi yang penggambaran objek nya menurut kesan yang dimiliki oleh penulis teks.
2. Teks paragraf spatial: dalam teks ini objek yang digambarkan hanya berupa tempat, benda, ruang dan lainnya.
3. Teks paragraf objektif: teks ini objek digambarkan apa adanya menurut keadaan objek yang sebenarnya tanpa penambahan opini dari
penulis itu sendiri.

6. Langkah-langkah Membuat Teks / Paragraf Deskripsi


1. Menentukan tema (objek yang akan dibahas).
2. Menentukan tujuan.
3. Kumpulkan data-data dan lakukan pengamatan langsung mengenai objek yang akan dibahas.
4. Setelah data-data terkumpul, susunlah data tersebut menjadi kerangka karangan.
5. Uraikan kerangka karangan menjadi teks deskripsi yang disesuaikan dengan topik.

7. Ciri/Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi


Berikut ini adalah kaidah kebahasaan teks deskripsi:
1. Menggunakan kata benda sesuai topik yang dideskripsikan. Seperti: sekolah, rumah, guruku, teman saya, dll.
2. Menggunakan frasa yang mengandung kata benda. Contohnya yaitu beliau adalah seorang kepala sekolah yang rendah hati, dll.
3. Mengandung kata sifat yang bersifat menggambarkan. Seperti: satu siswa rajin, dua kaos kaki putih, dll.
4. Mengandung kata kerja Transitif untuk memberikan informasi subjek. Seperti: siswa itu mengenakan seragam putih biru, dll.
5. Mengandung kata kerja (perasaan, pendapat) dengan tujuan mengungkapkan pandangan pribadi penulis mengenai subjek. Seperti: saya pikir
itu adalah kucing cerdas, saya yakin buku itu murah, dll.
6. Mengandung kata keterangan untuk memberikan informasi tambahan mengenai objek. Seperti: dengan cepat, di rumah, di kantin, dll.
7. Mengandung bahasa kiasan berupa perumpamaan atau metafora. Seperti: kulitnya lembut seperti benang sutra, dll.

8.Contoh Teks Deskripsi


Contoh teks deskripsi dalam Bahasa Indonesia
Aku punya kucing bernama Tara. Bulunya berwarna hitam dan putih, dengan putih sebagai warna dominan. Tara mempunyai ekor panjang dan sangat
lucu. Tara suka sekali memakan ikan dengan nasi. Saat Tara lapar, dia akan mengeong meminta makan.

Pengertian Verba
Verba atau kata kerja adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Jenis kata ini
biasanya menjadi predikat dalam suatu kalimat atau frasa. (https://id.wikipedia.org/wiki/Verba)
Verba terbagi menjadi dua yaitu:
1. Verba Transitif,
1.2. Verba Intrasitif

Bentuk Kata Kerja


Kata kerja atau verba mempunyai beberapa bentuk diantaranya yaitu:
 Kata kerja dasar yaitu kata kerja yang belum mendapatkan imbuhan, contohnya: makan, minum, kerja.
 Kata kerja berimbun yaitu kata kerja yang telah mendapatkan imbuhan, contohnya: memakan, bekerja, meminum
 Kata kerja aktif yaitu kata kerja yang. memberikan suatu tindakan kepada objek nya, contohnya: menyiram, melempar, membungkus.
 Kata kerja pasif yaitu kata kerja yang memberi suatu tindakan pada subjek nya, contohnya: dibungkus, disiram, dilempar.

Pengertian Verba Transitif


Verba atau kata kerja transitif adalah kata kerja yang memerlukan objek atau pelengkap dalam kalimatnya. Verba transitif berbeda dengan kata kerja
intransitif, karena verba transitif bisa dirubah menjadi bentuk pasif dimana tidak berlaku untuk kata kerja intransitif.
Artikel penunjang: FRASA (Lengkap): Pengertian, Ciri, Jenis, Contoh

Contoh Verba Transitif:


 Arul sedang mendengar ayat Al-Qur’an.
 Arum memasak kepiting di dapur.
 Bara menanam bunga di taman.
 Bejo sedang membaca artikel Yuksinau.id
Pada contoh pertama, kata Arul berperan sebagai subjek, mendengar sebagai predikat, dan ayat Al-Qur’an sebagai objek.

Pengertian Verba Intransitif


Verba Intransitif adalah kata kerja yang tidak memerlukan objek dalam kalimatnya. Contoh kata yang biasa digunakan sehari-hari misalnya: tidur, duduk,
dan sebagainya.
Beberapa bahasa yang mempunyai modus pasif, verba transitif dapat dijadikan menjadi verba intransitif. Tetapi untuk kata ganti orang sebagai subjek
tidak bisa menggunakan di- dalam kalimat pasif.
Contoh benar dan salah:
 Arul membaca koran menjadi Koran dibaca Arul (Benar)
 Saya memukul anjing menjadi Anjing dipukul saya (Salah)

Perbedaan Verba Transitif dan Intransitif


PERBEDAAN TRANSITIF INTRANSITIF

Objek Membutuhkan objek Tidak membutuhkan objek

Bentuk pasif Bisa diubah ke bentuk pasif Tidak bisa diubah ke bentuk pasif

Imbuhan yang digunakan Me-, memper-, memper-kan, me-i, memper-I, me-kan Verba dasar, ber-, ber-kan, ter-, ke-an
Definisi Frasa
Jadi apa arti frasa? Frasa adalah satuan yang terdiri atas dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi kalimat.
Contoh frasa: Dua orang mahasiswa baru itu sedang membaca buku di perpustakaan.
Perhatikan penjabaran fungsi kalimat di atas:
Dua orang mahasiswa (S)
sedang membaca (P)
di perpustakaan (Ket. tempat)
Kalimat di atas terdiri atas tiga frasa, yaitu "dua orang mahasiswa," "sedang membaca," dan "di perpustakaan".
Jadi, frasa memiliki sifat sebagai berikut:
1. Frasa terdiri atas dua kata atau lebih.
2. Frasa selalu menduduki satu fungsi kalimat.
A. Kategori Frasa
1. Frasa Setara dan Frasa Bertingkat
Sebuah frasa dikatakan setara jika unsur-unsur pembentuknya berkedudukan sederajat atau setara.
Contoh: Saya dan adik makan-makan dan minum-minum di taman depan.
Frasa "saya dan adik" adalah frasa setara, sebab antara unsur "saya" dan unsur "adik" memunyai kedudukan yang setara atau tidak saling
menjelaskan. Demikian juga frasa "makan-makan" dan "minum-minum" termasuk frasa setara. Frasa setara ditandai oleh adanya kata
"dan" atau "atau" di antara kedua unsurnya. Selain frasa setara, ada pula frasa bertingkat. Frasa bertingkat adalah frasa yang terdiri atas
inti dan atribut.
Contoh: Ayah akan pergi nanti malam.
Frasa "nanti malam" terdiri atas unsur atribut dan inti.
2. Frasa Idiomatik
Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini:
(1) Dalam peristiwa kebakaran kemarin, seorang penjaga toko menjadi kambing hitam.
(2) Untuk menyelamati saudaranya, keluarga Pinto menyembelih seekor kambing hitam.
Kalimat (1) dan (2) menggunakan frasa yang sama, yaitu frasa "kambing hitam". Kambing hitam pada kalimat (1) bermakna orang yang
dipersalahkan dalam suatu peristiwa, sedangkan dalam kalimat (2) bermakna seekor kambing yang warna bulunya hitam.
Makna "kambing hitam" pada kalimat (1) tidak ada kaitannya dengan makna kata "kambing" dan kata "hitam". Frasa yang maknanya
tidak dapat dirunut atau dijelaskan berdasarkan makna kata-kata yang membentuknya dinamakan frasa idiomatik.
B. Konstruksi Frasa
Frasa memiliki dua konstruksi, yakni konstruksi endosentrik dan eksosentrik.
Perhatikan kalimat berikut: Kedua saudagar itu telah mengadakan jual beli.
Kalimat di atas terdiri atas frasa "kedua saudagar itu", "telah mengadakan", dan "jual beli". Menurut distribusinya, frasa "kedua saudagar
itu" dan "telah mengadakan" merupakan frasa endosentrik. Sebaliknya, frasa "jual beli" merupakan frasa eksosentrik.
Frasa "kedua saudagar itu" dapat diwakili kata "saudagar". Kata "saudagar" adalah inti frasa bertingkat "kedua saudagar itu". Demikian
juga frasa "telah mengadakan" dapat diwakili kata "mengadakan". Akan tetapi, frasa "jual beli" tidak dapat diwakili baik oleh kata "jual"
maupun kata "beli". Hal ini disebabkan frasa "jual beli" tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata "jual" dan kata "beli". Kedua
kata tersebut merupakan inti, sehingga memunyai kedudukan yang sama.
Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa frasa "kedua saudagar itu" berdistribusi sama dengan frasa "saudagar itu" dan kata "saudagar".
Frasa "telah mengadakan" berdistribusi sama dengan "mengadakan". Frasa yang distribusinya sama dengan salah satu atau semua
unsurnya dinamakan frasa endosentrik. Frasa yang distribusinya tidak sama dengan salah satu atau semua unsurnya disebut frasa
eksosentrik. Frasa "jual beli" termasuk frasa eksosentrik karena baik kata "jual" maupun kata "beli" tidak dapat menggantikan "jual beli".
Frasa endosentrik meliputi beberapa macam frasa:
1. Frasa endosentrik yang koordinatif: frasa ini dihubungkan dengan kata "dan" dan "atau".
Contoh: Pintu dan jendelanya sedang dicat.
2. Frasa Endosentrik yang Atributif: frasa ini terdiri atas unsur-unsur yang tidak setara.
Contoh: Pekarangan luas yang akan didirikan bangunan itu milik Haji Abdulah.
3. Frasa endosentrik yang apositif: secara semantik, unsur yang satu pada frasa endosentrik apositif memunyai makna sama dengan unsur
yang lain. Unsur yang dipentingkan merupakan unsur pusat, sedangkan unsur keterangan merupakan aposisi.
Contoh: Alfia, putri Pak Bambang, berhasil menjadi pelajar teladan.
C. Kelas Frasa
Frasa dibagi menjadi enam kelas kata. Pembagian frasa meliputi frasa benda, kerja, sifat, keterangan, bilangan, dan depan.
1. Frasa Benda atau Frasa Nomina: frasa yang distribusinya sama dengan kata benda. Unsur pusat frasa benda, yaitu kata benda.
Contoh:
a. Dita menerima hadiah ulang tahun.
b. Dita menerima hadiah.
Frasa "hadiah ulang tahun" dalam kalimat distribusinya sama dengan kata benda "hadiah". Oleh karena itu, frasa "hadiah ulang tahun"
termasuk frasa benda atau frasa nomina.
2. Frasa Kerja atau Frasa Verba: frasa yang distribusinya sama dengan kata kerja atau verba.
Contoh: Adik sejak tadi akan menulis dengan pensil baru.
Frasa "akan menulis" adalah frasa kerja, karena distribusinya sama dengan kata kerja "menulis" dan unsur pusatnya kata kerja, yaitu
"menulis".
3. Frasa Sifat atau Frasa Adjektiva: frasa yang distribusinya sama dengan kata sifat. Frasa sifat memunyai inti berupa kata sifat. Kesamaan
distribusi itu dapat dilihat pada jajaran berikut.
Contoh:
a. Lukisan yang dipamerkan itu memang bagus-bagus.
b. Lukisan yang dipamerkan itu-bagus-bagus.
4. Frasa Keterangan atau Frasa Adverbia: frasa yang distribusinya sama dengan kata keterangan. Biasanya inti frasa keterangan juga
berupa kata keterangan dan dalam kalimat sering menduduki fungsi sebagai keterangan.
a. Frasa keterangan sebagai keterangan:
Frasa keterangan biasanya memunyai keleluasaan berpindah karena berfungsi sebagai keterangan. Oleh karena itu, frasa keterangan dapat
terletak di depan atau di belakang subjek atau di awal dan di akhir kalimat.
Contoh:
1. Tidak biasanya dia pulang larut malam.
2. Dia tidak biasanya pulang larut malam.
3. Dia pulang larut malam tidak biasanya.
b. Frasa keterangan sebagai keterangan pada kata kerja.
Contoh: Saya tidak hanya bertanya, tetapi juga mengusulkan sesuatu.
5. Frasa Bilangan atau Frasa Numeralia: frasa yang distribusinya sama dengan kata bilangan. Pada umumnya frasa bilangan atau frasa
numeralia dibentuk dengan menambahkan kata penggolong atau kata bantu bilangan.
Contoh: Dua orang serdadu menghampirinya ke tempat itu.
6. Frasa Depan atau Frasa Preposisional: frasa yang terdiri atas kata depan dengan kata lain sebagai unsur penjelas.
Contoh: Laki-laki di depan itu mengajukan pertanyaan kepada pembicara.
D. Frasa Yang Bersifat Ambigu
Ambiguitas terkadang ditemui dalam susunan frasa. Ambiguitas berarti kegandaan makna.
Contoh: Kambing hitam dan mobil tetangga baru.
Frasa kambing hitam dapat memunyai dua makna, yakni kambing yang berbulu (berwarna) hitam dan sebuah ungkapan yang berarti orang
yang dipersalahkan. Frasa mobil tetangga baru juga dapat memiliki dua makna, yakni yang baru adalah mobil (milik tetangga) dan yang
baru adalah tetangga (bukan mobilnya). Frasa ambigu akan menjadi jelas jika digunakan dalam kalimat.
SOAL LATIHAN TEKS DESKRIPSI Bandung, Senin (27/8) siang. Lebih dari sepuluh ribu pasang
tangan memainkan alat musik tradisional angklung dan
Nama :............................ memanjakan ribuan pasang telinga yang mendengarnya. Ribuan
Kelas :............................ mahasiswa baru dan civitas academica Unpad memainkan alat
musik tradisional angklung. Mereka begitu kompak. Permainan
Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal nomor 1 dan 2! mereka begitu memukau para penonton. Acara yang merupakan
Aku menoleh ke tukang becak yang berhenti tepat di depan rangkaian acara Dies Natalis Unpad itu membuat Menteri
gapura kampung. Ia turun dan berdiri di sana sambil tetap Kebudayaan dan Pariwisata ikut terpukau.
memegangi kemudi becak. Sambil berjalan, aku menoleh
kembali dan dia tetap diam bagaikan sebuah monumen. 6. Paragraf dikembangkan pola tematis. Hal itu dapat dibuktikan
Sesampai di rumah, aku ceritakan pengalamanku pada ibu. dengan ....
Lama ibuku terdiam dan menatapku dan baru kemudian berkata, A. ide poko lebih dari satu.
"Rasanya kamu perlu mencoba jadi tukang becak." B. banyaknya tema dalam paragraf itu.
C. memiliki dua tema, yakni di awal dan di akhir paragraf.
1. Berdasarkan tujuannya, teks tersebut bersifat .... D. kalimat-kalimatnya mengemukakan tema atau persoalan
A. menjelaskan berbeda.
B. menceritakan
C. menggambarkan 7. Berikut yang tidak termasuk tema dalam teks tersebut adalah
D. menyakinkan ....
A. harmonisasi alunan nada orkestra
2. Paragraf tersebut tergolong ke dalam jenis teks .... B. kepiawaian para pemain orkestra
A. deskripsi C. keterpukauan para penonton
B. eksposisi D. proses kehadiran Menteri
C. narasi
D. eksplanasi Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini untuk menjawab soal
nomor 8 dan 9!
Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal nomor 3 dan 4! (a) Ada pula yang berulat.
Gadis itu didudukan dengan rambut yang diatur rapi di sebuah (b) Keadaannya begitu kurus.
ruangan kecil. Pada leher si gadis itu, digantungkan kalung dari (c) Pohon-pohonan itu meranggas.
gigi-gigi hewan. (d) Beberapa di antara pepohonan itu bahkan ada yang mati.
(e) Jangankan berbunga, daun-daunnya pun hampir tidak ada.
3. Paragraf di atas berkategori sebagai teks .... (f) Beberapa pohon tanaman hias di halaman rumahku tidak mau
A. narasi berbunga.
B. eksplanasi
C. eksposisi 8. Kalimat-kalimat di atas sama-sama menggambarkan ....
D. deskripsi A. tanaman hias
B. halaman rumah
4. Ide pokok teks tersebut di atas adalah .... C. bunga tanaman
A. gadis itu D. ulat pohon
B. ruangan kecil
C. rambut 9. Susunan kalimat yang benar sehingga menghasilkan teks
D. leher deskripsi yang padu adalah ....
A. (c)-(a)-(b)-(d)-(e)-(f)
5. Perhatikan paragraf berikut! B. (c)-(b)-(a)-(d)-(f)-(e)
Kawasan sekitar Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng, C. (f)-(e)-(d)-(c)-(a)-(b)
Jakarta, dibanjiri lautan manusia. Kerumunan orang tua, muda, D. (f)-(e)-(a)-(c)-(b)-(d)
dan anak-anak di mana-mana. Sebagian tampak berjejer di
pinggir jalan masuk. Sebagian lagi duduk-duduk beralas koran 10. Perhatikan kalimat berikut!
dan rumput. Ada juga yang duduk santai di atas motor dan mobil Di Kampung Randu, Kota Padang, ada sebuah rumah kayu
yang diparkir seenaknya di kiri dan kanan jalan masuk menuju beratapkan seng. Letaknya jauh dari pohon-pohon kayu yang
bandara. rindang. Jika ditilik perkakas rumah ini dan susunannya,
nyatalah rumah ini suatu rumah yang tiada dipelihara benar-
Paragraf di atas dikategorikan sebagai teks deksripsi karena .... benar karena sekalian yang ada di dalamnya terlalu tua, kotor,
A. menggunakan fakta-fakta yang jelas. dan tempatnya tiada teratur dengan baik. Di serambi, hanya ada
B. menggambarkan suatu kawasan dengan terperinci sebuah lampu gantung yang telah berkarat besi-besinya.
C. memaparkan sekitar bandara dengan suasana tertentu.
D. memerinci suatu fakta lapangan dengan pola yang sesuai. Teks di atas dikembangkan dengan pola ....
A. tematis
Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal nomor 6 dan 7! B. spasial
Alunan nada yang membentuk harmonisasi lagu menggema di C. kronologis
halaman kampus Universitas Padjadjaran Jalan Dipati Ukur D. komparatif
BAB I
TEKS DESKRIPSI

Materi untuk tiap kegiatan diuraikan berikut. Contoh penggunaan tanda baca/ ejaan baik yang salah maupun yang
 Pengetahuan benar
Kegiatan A dan B  Keterampilan
Pengertian teks deskripsi Praktik melengkapi struktur teks deskripsi (melengkapi bagian
Jenis teks deskripsi identifikasi/ gambaran umum, deskripsi bagian)
Tujuan komunikasi teks deskripsi Praktik melengkapi kata/ kalimat
Pola pengembangan isi pada teks deskripsi Praktik membuat telaah ketepatan struktur dan penggunaan bahasa/
 Keterampilan tanda
Memetakan pengembangan isi baca/ ejaan pada teks deskripsi
Praktik memahami isi teks deskripsi (menjawab pertanyaan hal yang
dideskripsikan, apa saja informasi rincian Kegiatan D
Praktik menentukan pola pengembangan isi teks  Pengetahuan
Contoh langkah penyusunan teks deskripsi
Kegiatan C Contoh variasi judul pada teks deskripsi
 Pengetahuan Contoh variasi identifikasi
Struktur teks deskripsi Contoh variasi rincian bagian
Karakteristik tiap bagian teks deskripsi  Keterampilan
Contoh cara melengkapi teks deskripsi Praktik menulis teks deskripsi dari objek sekitar yang diamati
Contoh penggunaan kata/ frasa benda, kata / frasa sifat, kata Praktik memberikan narasi lisan untuk video/ objek
keterangan tempat, kalimat rincian Praktik menyunting dan memperbaiki teks yang dibuat
Contoh sinonim dan hiponim pada teks deskripsi

Anda mungkin juga menyukai