Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perhiasan memiliki satu jenis assesoris busana yang fungsinya semata-mata untuk
menghiasi diri pemakainya. Oleh karena itu pemilihannya harus cermat dengan
memperhatikan bentuk, bahan, warna dan ukurannya, yang disesuaikan dengan bentuk leher,
tangan, jari, dan bentuk tubuh, kesempatan dan keputusan. Benda-benda yang termasuk
jewelerg ini adalah kalung, gelang, cincin, liontin, peniti hias/bros, anting, subang / giwang.

Keserasian dan keelokan perhiasan ini makin bertambah bila penggunaan perhiasan
itu tepat. Perhiasan yang terbuat dari logam mulia emas, platina, perak serta permata yang
berkilau sangat cocok untuk kesempatan istimewa terutama malam hari, pada siang hari
cukup perhiasan yang sederhana saja, yang tidak kalah pentingnya jika memakai perhiasan
lebih dari satu macam maka bahannya sebaiknya senada atau satu nuansa, misalnya
nuansanya emas maka benda-benda perhiasan lainnya juga bernuansa emas, supaya lebih
harmonis dan tidak merusak penampiln diri seseorang. Sehubungan dengan itu maka dibuat
suatu pedoman perhitungan pemakaian busana dan assesoris.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah perkembangan perhiasan (jewelery)?


2. Apa pengertian dari pelengkap busana?
3. Bagaimana desain dari pelengkap busana?
4. Apa saja klasifikasi dari perhiasan?
5. Apa saja macam-macam dari perhiasan?
6. Bagaimana teknik pembuatan anting dan kalung handmade?

C. Tujuan

1. Mengetahui sejarah perkembangan perhiasan (jewelery).


2. Mengetahui pengertian dari pelengkap busana.
3. Mengetahui desain dari pelengkap busana.
4. Mengetahui apa aja klasifikasi dari perhiasan.
5. Mengetahui apa saja macam-macam dari perhiasan.
6. Mengetahui teknik pembuatan anting dan kalung handmade.

1|Perhiasan
D. Manfaat

Dengan mempelajari dan memahami perhiasan sebagai salah satu dari pelengkap
busana, dapat menjadi bekal bagi mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana dalam mempelajari
mata kuliah Pelengkap Busana yang lebih mendalam. Selain itu diharapkan nantinya
mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana dapat menjadi pengajar yang profesional, memahami,
dan dapat mengaplikasikan pengetahuan pelengkap busana.

2|Perhiasan
BAB II
PEMBAHASAN

E. Perhiasan (Jewelery)

1. Sejarah Perkembangan Perhiasan (Jewelery)

Manusia adalah suatu makhluk yang memiliki naluri untuk menghias diri. Menghias
diri tidak terbatas pada kaum wanita saja akan tetapi kaum priapun menghias diri.

Pada masusia purba keinginan untuk menghias diri itu dipenuhi dengan membuat
sendiri perhiasan-perhiasan yang dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapat
disekelilingnya, seperti tulang binatang, gigi binatang (suing), bulu binatang (burung,ayam
dll), kulit kerang, kuku binatang, batu-batuan, biji-bijian dll. Dari bahan-bahan temuan sekitar
(object trowes ) itu para manusia purba merangkai benda-benda itu untuk dijadikan perhiasan
seperti kalung, gelang tangan, gelang kaki, perhiasan hidung telinga, bibir kepala, dada dll.
Setelah melampaui masa yang panjang barulah ditemukan teknologi pengecatan logam, maka
perhiasan pun dibuat dari logam, seperti perunggu, emas, dan perak serta kuningan.

Untuk membuat perhiasan ini teknik pembuatannya ada beberapa macam yakni teknik
cor lilin ( a cire perdure), teknik cinpa, teknik solder, teknik inilah yang banya dipilih untuk
membuat perhiasan, teknik ini mulai berkembang dinegara-negara Asia Barat dan kemudian
menjalar ke Asia Tenggara. Menurut penelitian para arkiolog pengerjaan perunggu Thailand
telah berkembang pada 6000 tahun yang lalu, di Indonesia perkembangan logam belum
terlalubisa, yaitu sekitar 2000 tahun sebelum Masehi.

Sebelum orang mengenal logam orang lebih dahulu mengenal kaca. Orang-orang
Mesir purba dan Mesopotania termasuk orang-orang yang ahli dalam mengerjakan gelas dan
kaca menjadi maik-manik yang dibuat pada umumnya tidak transparan (opak) yang diberi
warna yang sangat beragam ukurannya juga berfariasi dari yang kecil sampai sebesar bola
pingpong.

Manik-manik semacam ini diperdagangkan secara luas sampai ke seluruh Asia


Tenggara termasuk Indonesia, walaupun orang-orang Indonesia juga telah menguasai
tegnologi pembuatan manik-manik, namun mani-manik buatan saat itu bersifat
monochromatic dari bahan batu akik, seperti obsidian dan cornedian.

Para seniman daru Yunani Kuno telah memberikan sumbangan yang penting bagi
perkembangan yang penting bagi perkembangan yang penting bagi perkembangan perhiasan.
Para seniman Yunani tersebut berkarya membuat perhiasan dengan teknik dan seni yang
tinggi sejak abad ke 4 setelah Masehi teknik dan seni pembuatan perhiasan dimasa Yunani
kuno ini kemudian dipelajari pula oleh orang Asia Barat sampai ke India lalu mempengaruhi
juga wilayah Indonesia.

Para ahli purbakala di Australia telah menemukan suatu kuburan kuno di daerah Halls
Statt, dalam kuburan tersebut ditemukan perhiasan yang indah dan diperhiasan tersebut
nampak memiliki unsure-unsur kebudayaan Yunani.

3|Perhiasan
Membicarakan masalah sejarah perhiasan, tidak dapat tidak harus menguraikan
keadaan di Prancis. Pada abad ke-13 dan 14 Masehi berkembang pembuatan perhiasan untuk
raja-raja dan kaum bangsawan. Untuk pertamakainya di Perancis diundangkan bahwa orang
kebanyakan tidak diperbolehkan memakai batu mulia, mutiara, ikat pinggang emas atau
perak. Hal itu karena adanya monopoli kaum bangsawan dan raja-raja, pada masa ini
perhiasan yang aling banyak dibuat adalah cincin, liontin, mirah maupun Mutiara.

Perhiasan eropa dari abad ke-16 – 17 banyak dipengaruhi oleh seni patung dan seni
lukis. Banyak perhiasan yang dipahat berbentuk manusia atau binatang dari bahan batu mulia,
bahkan padapada abad ini mulai banyak perhiasan yang menggunakan email sebagai bahan
pewarna dekorasinya. Jenis mutiarayang terkenal pada masa itu adalah mutiara barat yaitu
mutiara yang bentuknya tdak teratur, yang dapat diasosiasikan sebagai benda lain misalnya
mirip ayam, kerang, atau benda-benda lainnya. Pada masa itu penggunaan intan dan berlian
sudah mulai nampak popular, disamping bahan-bahan seperti batu mulia dan mutiara. Di
Indonesia daerah penghasil mutiara yang bagus misalnya Sulawesi, NTT dan NTB,
sedangkan Martapura (Kalimantan) adalah penghasil intan, berlian, dan batu-batu mulia yang
sangat handal.

Pada abad berikutnya yaitu abad ke-18 Masehi, untuk pertama kalinya perhiasan-
perhiasan dengan batu mulia dan mutiara boleh dipakai oleh kaum bukan bangsawan. Pada
masa itu pembuatan perhiasan lebih berkembang karena ditemukannya teknik-teknik baru
dalam bidang industri. Bahkan yang digunakannyapun lebih banyak ragamnya. Pada awal
abad 18 Masehi, bentuk perhiasan masih belum berubah dari bentuk-bentuk sebelumnya,
nsmun pada pertengahan abad 18 Masehi ada perubahan terjadi dalam masyarakat, akibat
dari perubahan industri yang terjadi pada masa itu.

Perubahan masyarakat ini mengakibatkan perubahan desain pakaian dan perubahan


prilaku masyarakat, akibat dari itu perhiasan yang dipakaipun mengalami perubahan pada
masa itu perhiasan yang popular adalah bros yang bentuknya memiliki garis-garis lengkung
seperti busur panah. Lebih hebat lagi perkembangan teknologi sangat pesat, orang sudah
pandai membuat batu mulia buatan (imitasi), batu-batu buatan ini kadang-kadang lebih indah
dari pada aslinya. Pada akhir abad ke-18 baja mulai digunakan sebagai bahan perhiasan.

Cita rasa manusia Eropa abad 19 kembali ke cita rasa klasik berbagai bahan
alternative lainpun dipakai seperti kulit penyu, kulit kayu, bahkan rambut manusia. Selain itu
masyarakat mulai menyukai bentuk-bentuk capung, burung, kupu-kupu dll, awal abad 19 dan
sebelumnya perhiasan dibuat oleh para pengrajin sekaligus seniman. Namun pada akhir abad
19 seiring dengan perkembangan teknologi industri, maka banyak perhiasan dibuat secara
missal di pabrik, pada masa itu keindahan perhiasan bukan menjadi prioritas utama, tapi lebih
ditekankan pada segi bisnis dan cepat terjual.

Abad 20 cita rasa Eropa masih ke klasik namun yang menjadi faforit utama adalah
berlian. Pada masa ini pembuatan perhiasan banyak dilakukan oleh perusahaan besar
(pabrik). Tidak ada karya yang baru dank has dalam desain meskipun hasil buatannya tetap
bagus, konsumen menghendaki bahwa yang dihargai dari suatu perhiasan adalah nilai

4|Perhiasan
intrinsiknya dari bahan, bukan seninya. Bahan-bahan untuk pembuatan perhiasan juga
bertambah pada masa itu platinum mulai digunakan sebagai pengganan perat, tetapi lebih
kuat.

Abad 0 sampai saat ini telah berkembang konsep-konsep baru. Di Amerika, Eropa dan
negara-negara maju lainnya mulai berkurang pemikiran bahwa perhiasan adalah kakayaan /
simbol status kakayaan melainkan untuk menunjukkan mutu manusianya, watak dan
sikapnya (karakteristik). Dengan demikian seniman pembuat perhiasan dapat lebih leluasa
memilih bahan-bahan yang digunakan. Meskipun sebagian masyarakat sudah mulai berubah
pandangannya terhadap perhiasan namun sebagian masyarakat unia masih berfikir seperti
pola lama. Dengan demikian sampai sekarang ada dua aliran, pertama ialah perhiasan yang
dibuat oleh perusahaan/industri di buat masal dijual tanpa mempedulikan siapa pembuatnya.
Yang kedua ialah perhiasan yang dibuat oleh seniman dengan tujuan menemukan hal-hal
baru dalam bentuk dan bahan, manekankan pada sisi mutu seni bentuk desainnya. Sampai
sekarang kedua golongan perhiasan itu masing-masing berkembang terus dan masing-masing
mempunyai peranannya sendiri-sendiri.

2. Pengertian Pelengkap Busana (Assesories)

Assesories dalam bahasa Inggris berarti perlengkapan. Dalam dunia fashion


assesories berarti benda-benda pelengkap busana, dengan demikian yang dimaksud assesoris
adalah benda-benda yang dikenakan seseorang untuk melengkapi penampilan dalam
berbusana supaya lebih indah penampilan busana yang dikenakan oleh seseorang.

3. Desain Pelengkap Busana

Dalam menciptakan desain assesoris perlu direncanakan dan dipersiapkan dengan


matang, agar disain yang dihasilkan berkualitas.
Kualitas disain assesoris busana dapat dinilai dari berbagai hal antara lain :

a. Nilai Fungsional
Yaitu nilai yang terkait dengan fungsi assesoris sebagai pendukung
penampilan suatu busana. Kehadirannya harus dapat lebih memantapkan dan
menyempurnakan fungsi busana yang dikenakan, dan bukan malah merusak
penampilan

b. Nilai Estetis
Nilai estetis yaitu nilai keindahan dari disain assesoris, yang diukur dari
keenakan mata dalam melihat disain yang dihasilkan tersebut karena pada
umumnya manusia akan senang melihat sesuatu yang indah dan serasi , oleh
karena itu perlu memperhatikan kondisi bentuk tubuh dan bagian-bagiannya, usia,
dan kesempatan pakaiannya selain itu juga bentuk, ukuran, dan warna.

5|Perhiasan
c. Nilai Kenyamanan Pakai (confortable)
Kenyamanan pakai biasanya sangat terkait dengan konstruksinya. Konstruksi
assesoris sangat menentukan betah tidaknya seseorang dalam mengenakan
produk tersebut, disain assesoris yang diciptakan dengan memperhatikan nilai
argonomiknya akan enak dan tahan lama untuk mengenakannya

d. Nilai keamanan pakai


Assesoris busana harus aman dipakai, hal ini semata-mata untuk menghindari
insiden atau kecelakaan yang harus dihindari. Contohnya, menghindari bentuk-
bentuk runcing, bahan yangh mudah pecah, mudah menggores kulit

e. Nilai orisinality (keasliannya)


Disain assesoris perlu diciptakan dengan penuh kreatifitas sehingga akan
diperoleh disain assesoris yang baru dan belum pernah ada, sehingga lebih
menarik

f. Trend mode assesoris


Trend adalah ”kecenderungan masyarakat dalam memilih suatu mode, trend
mode assesoris” artinya kecenderungan masyarakat dalam memilih suatu mode
assesoris mode assesoris sering berubah-ubah dari waktu ke waktu.

Perubahan-perubahan ini oleh para disainer assesoris dimanfaatkan untuk


menciptakan mode-mode assesoris yang diprediksikan akan digemari masyarakat.

4. Klasifikasi Perhiasan

a. Penggolongan asesoris berdasarkan sifat


Fungsional
a) Penanda status sosial seseorang
Perhiasan dalam peradaban manusia bukan saja sebagai alat mempercantik
diri namun juga sebagai alat untuk menunjukan strata/tingkat sosial
seseorang dalam masyarakatnya. Sejarah perhiasan, diperkirakan sudah ada
sejak 40.000 tahun sebelum masehi, atau tepatnya saat jaman batu dengan
ditemukannya artefak budaya pada jaman itu, dimulai dengan kalung dan
perhiasan yang terbuat dari batu coral, kayu,hingga bagian tubuh hewan
seperti bulu, tulang, gigi dan kuku.

6|Perhiasan
kalung jaman batu, ilustrasi: www.orori.com

Perhiasan diciptakan salah satunya sebagai penanda status sosial seseorang


dalam masyarakat, seseorang menunjukkan tingkat sosial dengan perhiasan
apa yang mereka gunakan. Banyak perhiasan yang terbuat dari material
mahal seperti emas, dan batu permata dipilih untuk menambah kualitas
perhiasan dan keindahannya membuat si pemakai merasa istimewa. di
Indonesia, banyak masyarakat lebih banyak menggunakan perhiasan dari
emas untuk memperlihatkan status sosialnya, semakin besar ukuran
perhiasannya semakin tinggi derajatnya.

kalung swarovski, ilustrasi: http://hot.detik.com

7|Perhiasan
kalung jaman renaisance, ilustraasi:www.etsy.com
b) Kalung Bagian Dari Adat Istiadat Nusantara
Perhiasan menjadi sesuatu yang wajib ada dalam pola berpenampiolan
seseorang, hal ini tidak mengherankan jika perhiasan menjadi ciri khas
kebudayaan masyarakat tertentu, temasuk di Indonesia, dari sabang sampai
merauke, dari miangas sampai pulau rote memiliki ciri khas kebudayaan
yang dapat dilihat dari bentuk perhiasannya.

kalung aceh kuno, ilustrasi: baranom.wordpress.com

8|Perhiasan
kalung adat karo-sumatera utara,
ilustrasi:www.indonesiakaya.com

c) Sebagai identitas suatu kelompok


Fungsi kalung berkembang menjadi sangat luas, tidak semata-mata sebagai
perhiasan/aksesoris saja tetapi ada juga yang menggunakan kalung sebagai
sebuah identitas kelompok, kalung identitas ini di Amerika Serikat dikenal
dengan istilah dog tags yang di masa perang dunia kedua, lazim digunakan
oleh tentara -tentara US Army.

9|Perhiasan
Dog Tag adalah liontin atau bandul yang biasanya dipakai sebagai kalung
oleh anggota militer. Bentuknya berupa lempengan pipih, berisi tentang
identitas diri dari si pemakainya antara lain nama lengkap, Nomor
Registrasi Personel , kesatuan, golongan darah dan agama. Namun,
adakalanya isi dari Dog Tag ini berupa nomor jaminan sosial, nama
keluarga, nama panggilan, tanggal lahir, golongan darah dan kesatuan di
mana dia berasal.

d) Kesehatan
Belakangan, dipasaran ditemukan jenis kalung yang dipercaya mampu
memperlancar aliran darah dan bisa mendatangkan aura positif bagi
penggunanya, sehingga memberikan kesehatan dan kebahagiaan.

Alsyva Black Jade Kalung dan Gelang Kesehatan, Mengaktifkan Molekul


Air dalam Darah, Memaksimalkan Suplai Oksigen, Menormalkan Irama
Jantung, Mengurangi Rasa Sakit pada Leher dan Bahu Serta Masalah Sakit
Sendi dan Kram Otot Lainnya

Manfaat kalung kesehatan pendant aura MCI MGI dan pendant crystal MCI
MGI :

10 | P e r h i a s a n
a. Tubuh menjadi lebih bertenaga
b. Tubuh menjadi lebih segar
c. Dapat mengurangi perlengketan darah karena kolesterol dan lemak
d. Memperlancar peredaran darah

Oleh sebab itu pendant aura MCI MGI dan pendant crystal MCI MGI ini
dianjurkan dipakai oleh orang yang menderita penyakit jantung karena
sangat baik dalam memacu peredarah darah menjadi lancar.

b. Penggolongan asesoris berdasarkan teknik pembuatannya :


a) Teknik casting
Teknik produksi casting adalah cara membuat sebuah perhiasan dengan
menggunakan bantuan mesin, dengan proses tahapan awal penggambaran
sketsa dari software khusus.

(Foto: Youtube)
"Teknik produksi casting itu pembuatan dengan mesin, jadi pertama gambar
dulu kan dari software, lalu prototype nya keluar berupa resin (bukan
logam), lalu kita jadikan logam dengan teknik casting itu, resin itu digips
nah gips akan mengeras dan di dalamnya ada resin. Resin itu dipanggang di
oven akan lumer. Otomatis di dalam akan membentuk misalnya cincin,
tinggal kita tuangin cairan logam," jelas Sigit kala ditemui Okezone, di
kawasan Senayan.
Untuk teknik pembuatan perhiasan dengan menggunakan teknik casting
yang biasanya membutuhkan waktu pembuatan sekitar lima hari, menurut
Sigit step finishing adalah tahapan yang paling sulit. Sebab di tahapan
inilah perhiasan harus dihaluskan kembali, sekaligus memastikan ukuran
berat gram benar-benar harus tepat sesuai skesta awal.

11 | P e r h i a s a n
b) Teknik handmade
Teknik pembuatan handmade, seperti namanya adalah cara membuat
perhiasan dengan cara manual, langsung dikerjakan dengan tangan begitu
usai sketsa gambarnya.
harga perhiasan handmade memang lebih mahal dari perhiasan pabrik
karena perhiasan handmade dibuat langsung oleh tangan-tangan pengrajin
yang memerlukan pemikiran yang pas dan ketepatan dalam proses
pembuatannya. Produk yang dihasilkan dari tangan pengrajin hanya mampu
7-10 jenis perhiasan setiap harinya.

12 | P e r h i a s a n
13 | P e r h i a s a n
c) Penggolongan perhiasan berdasarkan bahan pembuatan
a) Logam
Hampir semua perempuan menyukai perhiasan. Umumnya, perhiasan
terbuat dari logam emas. Pertama-tama siapkan bahan-bahan
seperti,emas murni,tembaga dan perak.Lalu bahan tersebut dibagi dalam
75% emas murni,17% tembaga dan 7% perak,selanjutnya ketiga bahan
itu dicampur dan dilebur jadi satu menjadi emas tua yang biasa disebut
75.Kemudian dicetak dan dijadikan segala macam perhiasan.

14 | P e r h i a s a n
b) Manik-manik
Manik adalah sejenis benda yang relatif sangat kecil yang berlubang di
tengahnya sebagai tempat untuk dimasuki sejenis benang atau tali dan
selanjutnya dirangkai sebagai untaian.
Bahan baku manik beraneka ragam, dapat terbuat dari cangkang kerang,
batu, kayu, getah, biji-bijian, tulang, taring, kaca dan bahan-bahan
sederhana lainnya hingga menggunakan bahan yang
memerlukan pengolahan lebih lanjut dan keahlian khusus, seperti dari
bahan keramik, plastik, porselen, dan logam mulia.
Keindahan manik ini tergantung pada bahan yang dipakai, bentuknya,
zat warna yang ditambahkan, keterampilan dan teknik pembuatannya.

15 | P e r h i a s a n
c) Kain, benang
Perhiasan bukan hanya dari manik-manik maupun logam semata, melainkan
juga dapat dibuat menggunakan kain, maupun benang. Dan dapat dibuat
dengan menggunakan tangan, yang biasa disebut dengan handicraft.
Kerajinan tangan (Handicraft), kadang-kadang lebih tepatnya dinyatakan
sebagai kerajinan buatan tangan masyarakat, adalah salah satu dari berbagai
macam jenis hasil pekerjaan di mana benda-benda yang awalnya terlihat
sederhana dapat dirubah menjadi barang yang berguna dan bernilai artistik
tinggi yang dibuat benar-benar hanya dengan tangan dan menggunakan alat
yang sederhana.

16 | P e r h i a s a n
5. Macam-macam Perhiasan

1. Kalung
Pemilihan kalung supaya dapat manambah kaindahan penampilan diri seseorang perlu
mempertimbangkan bentuk leher. Bentuk leher yang jenjang (panjang dan ramping)
dapat memilih kalung yang butiran-butirannya besar dan disusun pendek atau sedang
panjangnya.
Kalung coker ( pendek dan menempel di leher) juga dapat menonjolkan kejenjangan
dan kebersihan leher yang elok. Bentuk leher yang pendek dapat memilih kalung yang
butiran – butirannya kecil dan disusun panjang atau butir – butirannya berangsur besar
dibagian tengah. Sebaiknya leher pendek tidak mengenakan kalung coker karena akan
dapat berkesan mengurangi panjang lehernya sehingga kurang enak dipandang.
Pemilihan kalung ini kadang – kadang juga perlu memperhatikan dandanan rambut
dan kepribadian. Potongan rambut biasanya disesuaikan dengan bentuk muka. Dengan
demikian pemilihan kalung yang benar dan baik diharapkan dapat menutupi
kekurangan bentuk muka dan leher dan menonjolkan keelokannya. Kalung : hindari
kalung rantai berukuran terlalu besar dan tebal. Pilihlah kalung yang tidak terlalu pas
di leher dan padukan dengan liontin menjuntai atau berbentuk oval.

17 | P e r h i a s a n
Berdasarkan ukuran dan modelnya , ada 6 jenis kalung yang selalu menjadi tema fashion
para perempuan.

18 | P e r h i a s a n
1. Choker

Jenis kalung yang satu ini sudah terkenal sejak zaman dulu dan biasanya menjadi
aksesori dalam gaun yang dikenakan saat acara-acara resmi atau pesta. Model kalung
ini mengetat pada leher pemakainya sebab panjangnya hanya sekitar 30-35 cm.
Sampai sekarang, choker juga masih oke untuk menjadi aksesori dalam berbusana
formal, seperti gaun gaya Viktorian ataupun baju berkerah sabrina.

Kalung choker ternyata sudah populer sejak lama. Kalung ini sempat menjadi
penanda perempuan bangsawan dan bahkan pernah juga menjadi perempuan
penghibur. Namun di zaman modern ini kalung choker tidak menjadi penanda bagi
siapapun, kalung choker sudah menjadi salah satu aksesoris yang mempermanis
penampilan seorang perempuan oleh berbagai kalangan.

Kalung choker terbuat dari bermacam-macam bahan, mulai dari kain, kulit, logam
mulia dan metal dan kadang pula dengan liontin.

Choker dengan motif net (choker tatto) dan choker dari bahan kulit +tshirt dan denim.
Memiliki kesan grunge ala 90 an

19 | P e r h i a s a n
Choker dengan motif net dan choker dari bahan kulit + jaket kulit , yang memiliki
kesan rock n roll ala 80 an.

Choker metal + pakaian minimalis, yang memiliki kesan futuristis/modern.

20 | P e r h i a s a n
Choker dengan ornamen pemanis seperti kristal, mutiara, bunga + gaun malam, yang
memiliki kesan feminin dan romantis.

21 | P e r h i a s a n
2. Collar

Hampir sama seperti choker, kalung sejeis collar biasanya agak menempel di leher
karena hanya memiliki panjang sekitar 35-40 cm. Hanya saja, collars tidak akan
terlihat seperti mencekik leher kamu karena posisi menggantungnya ada di antara
leher dan bahu. Jenis kalung klasik ini hanya akan menggantung di leher dan sangat
manis jika diberikan aksen berupa liontin. collar bisa kamu kenakan sebagai
pelengkap saat berbusana kasual maupun resmi.

22 | P e r h i a s a n
3. Princess

Ini dia jenis kalung yang paling populer buat para wanita. Dengan panjangnya yang sekitar
41-50 cm, kalung princess akan cantik menggantung di sekitar dada atas pemakainya.
Dengan memakai kalung princess, penggunanya akan terlihat lebih elegan. Karena itulah,
jenis kalung yang satu ini lebih cocok dipadukan dengan baju bergaya formal.

4. Matinee

Model kalung jenis matinee menggelantung di belahan dada pemakainya. Panjang


kalung jenis ini berkisar 50-70 cm. Kalung ini sangat cocok dikenakan untuk busana

23 | P e r h i a s a n
kasual yang terlihat santai dan tidak terlalu banyak corak.

5. Opera

Jika pergi ke pesta-pesta, kamu mungkin sering memilih kalung panjang untuk
melengkapi gaun pesta. Nah, jenis kalung yang panjangnya sampai ke bawah tulang
rusuk ini disebut kalung opera. Jika diukur, panjang kalung jenis ini bisa mencapai
71-85 cm. Kalung ini cocok digunakan oleh segala usia untuk pakaian-pakaian resmi
seperti gaun. Para hijabers juga menyukai kalung opera karena akan tetap terlihat,
meskipun mereka memakai kerudung yang agak panjang.

7. Rope atau Lariat

Sama seperti opera, rope atau yang sering disebut juga sebagai kalung lariat adalah
kalung yang panjangnya melebihi tulang rusuk. Namun, tentu saja jenis ini lebih
panjang karena biasa dipakai dengan cara dililit atau double loop. Panjang kalung
rope atau lariat bisa lebih dari satu meter. Karena dililit itulah, pada saat dipakai,
kalung rope atau lariat akan menggantung modis di tulang dada. Kalung ini cocok
untuk digunakan di pesta, kantor, atau saat jalan-jalan.

24 | P e r h i a s a n
2. Gelang

Gelang memiliki detail polos dan berukir. Ukurannya bervariasi dari yang kecil
sampai yang lebar. Pemakaian gelang ada yang di ujung lengan ada pula yang di
pangkal lengan. Jumlah yang dikenakan biasanya ada yang satu lingkar ada yang
lebih. Gelang digunakan untuk menghiasai lengan tangan. Ada 2 macam lengan
tangan yaitu :
a. Lengan tangan yang kecil
b. Lengan tangan yang besar
Lengan tangan yang kecil kesannya lebih panjang daripada lengan yang besar. Lengan
yang panjang dan kulitnya terawat dengan baik akan semakin indah bila diberi
perhiasan gelang yang lebar atau banyak. Karena akan menambah kesan
memendekkan. Gelang yang ukurannya kecil dan manis dalam desainnya lebih
berkesan indah daripada beberapa buah gelang yang ukurannya lebar.

b. Pemilihan cincin

Cincin adalah perhiasan yang melingkar di jari. Cincin dipakai baik oleh perempuan
atupun laki-laki. Secara tradisional cincin biasanya dibuat dari logam mulia; seperti emas,
perak, dan platina. Logam lainnya seperti baja antikarat, krom, besi, perunggu, kuningan, dan
tembaga juga lazim digunakan. Cincin dapat berbentuk polos, berukir, atau bertatahkan intan,
permata, atau batu akik. Kini cincin terbuat dari banyak bahan, seperti plastik, kayu, tulang,
giok, kaca, karet dan bahan lainnya.

Kebiasaan memberi dan menerima cincin dimulai sejak lebih dari 4.800 tahun yang
lalu. Cincin pernikahan biasanya dipasang di jari manis. Kebiasaan ini berakar dari
kepercayaan wangsa Tudor abad ke-16 bahwa jari manis tangan kiri berhubungan dengan
pembuluh darah yang berhubungan langsung dengan jantung, maka dari itu, memakainya di
jari tersebut menunjukkan bahwa sang pemakai sedang berada dalam sebuah hubungan

Selain berfungsi sebagai perhiasan, secara tradisional, cincin biasanya merupakan


bagian dari upacara pernikahan. Diberikan saat acara pernikahan, pertunangan, atau sebagai
hadiah yang diberikan sebagai ungkapan janji setia dan tanda kasih sayang.

Cincin dikenakan di jari – jari untuk menambah kesan indah dan cantik. Kadang –
kadang cincin juga dipakai sebagai ungkapan rasa atau ikatan cinta dari yang memberinya.
Cincinnya digunakan pada jari manis saja. Pemakaian yang berlebihan akan berkesan
mengurangi kecantikan jari manisnya. Untuk sehari – hari sebaiknya memiloih cincin yang

25 | P e r h i a s a n
bentuk dan ditailnya sederhana, dan jangan terlalu besar. Cincin yang bertahta permata
dengan ukuran besar dan banyak sebaiknya hanya dipakai pada acara khusus saja. Cincin
yang bentuk desainnya panjang – kecil, manis dan banyak akan menambah kesan cantik (
panjang dan kecil ) pada jari – jemarinya. Sebaliknya cincin dengan bentuk lebar dan banyak
akan menambah kesan gemuk.

c. Pemilihan subang/giwang

Subang atau giwang adalah salah satu jenis hiasan telinga yang melekat pada telinga,
bentuknya lebih pendek dari pada anting. Bahannya bervariasi, dari plastik yang berwarna
warni sampai logam mulia dan batu permata. Ukurannya juga macam – macam, ada yang
besar/lebar, sedang dan kecil. Pemilihan subang atau giwang ini perlu memperhatikan bentuk
muka. Bentuk muka ada 4 yaitu :

a. Oval/lancap U / sempit

26 | P e r h i a s a n
b. Bulat O

c. Segiempat

d. Jantung hati

Bentuk muka yang cenderung sempit sebaiknya memilih subang/giwang yang


ukurannya sedang atau besar/lebar supaya menampakkan keindahannya. Sedangkan bentuk
muka juga cenderung besar/lebar sebaiknya memilih subang yang kecil sampai sedang,
supaya bentuk mukanya tidak terlalu berkesan bertambah besar. Subang /giwang yang terbuat
dari permata yang mahal dan berkilauan cocok untuk menghadiri acara khusus/istimewa saja.
Untuk sehari – hari sebaiknya yang sederhana saja. Bagi orang Indonesia yang dianggap
wajar dan terkesan elegan jika satu telinnga cukup satu subang saja.

d. Pemilihan anting-anting

Anting-anting juga merupakan salah satu jenis perhiasan telinga seperti


subang/giwang namun bentuknya menguntai panjang, anting yang panjang lebih cocok
dipakai anak – anak remaja. Wanita dewasa lebih baik memilih anting yang panjangnya
sedang. Orang tua kurang cocok memakai perhiasan telinga bentuk anting karena pemakaian
anting akan berkesan lincah dan dinamis.

Anting – anting bermata mutiara menjadi favorit wanita dewasa karena akan memberikan
kesan romantis dan anggun ( elegan ). Untuk kegiatan sehari – hari pilih anting yang
sederhana. Untuk rekreasi ke laut akan lebih aman jika memakai dari bahan plastik/imitasi.
Yang perlu diperhatikan lagi anting cocok untuk muka yang lebar/bulat atau persegi.

Anting merupakan perhiasan yang dipasnag/dipakai pada bagian telinga Biasanya


penggunaan anting-anting ditujukan untuk escalating penampilan agar lebih terlihat "wah".
Bentuk anting-anting pun kini beragam, dengan warna dan corak yang bermacam-macam.
Penggunaan bentuk dan warna anting bisa disesuaikan dengan baju yang sedang kita pakai.

Berikut ini beberapa jenis anting yang paling hits dan cocok dipakai untuk berbagai
kesempatan.

1. Hoop earrings

27 | P e r h i a s a n
Hoops earring, salah satu
yang paling trendi! (dok. unsplash)
Dengan model bulat melingkar, anting berjenis hoops bisa jadi andalanmu untuk
digunakan dengan gaya rambut terikat atau ponytail. Menurut para fashionista, semakin besar
lingkarannya maka semakin keren untuk digunakan.

2. Tassel Earrings

Tassel earring, pasti banyak yang suka!


(dok. unsplash)

Jenis anting tassel ini seperti rumbai yang terbuat dari beragam jenis material,
seperti wool, bahkan logam. Keunikan anting model tassel akan membuat
penampilanmu makin stand out.

3. Classic Stud

28 | P e r h i a s a n
Classic stud juga jadi favorit (dok. luulla)

Anting dengan model classic stud yang kecil dan sederhana, masih digemari hingga
saat ini. Bentuk anting ini paling umum digunakan karena dianggap simpel namun
tetap fashionable.

4. Chandelier Earrings

Chandelier earring terlihat mewah (dok. unsplash)

Dari namanya sudah ketebak bentuknya yang panjang dan ramai. Yup, anting ini
memang nampak seperti chandelier alias tempat lampu atau lilin yang menempel di
daun telinga penggunanya. Saat memakai outfit yang simple namun feminin, anting
bentuk ini cocok untuk mempermanis penampilanmu, Teens.

5. Ball Drop Earrings

29 | P e r h i a s a n
Ball drop earring lagi ngetren banget nih (dok. unsplash)

Anting ini berbentuk bola-bola yang menumpuk yang dikaitkan dengan tali atau
pengait logam. Bentuknya yang playful, cocok digunakan sehari-hari.

6. . Pemilihan peniti susun

Peniti susun dahulu dipakai sebagai pelengkap busana menikah atau busana
daerah ( kebaya ), berfungsi sebagai penghias sekaligus penutup belahan busana.
Namun akhir – akhir ini berkembang sebagai assesoris blus terutama blus yang
modenya bergaris kebaya atau hiasan kerudung muslimah. Bahannya bervariasi
dari plastik sampai logam mulia bertatalkan batu permata. Peniti susun yang tidak
terlalu besar/lebar akan berkesan lebih manis yang penting penitinya dipilih
yangkuat dan kokoh, supaya tidak mudah lepas.

30 | P e r h i a s a n
g. Pemilihan bros

Bros merupakan salah satu pelengkap busana yang sering digunakan sebagai center of
interest atau pusat perhatian dalam berbusana. Oleh karena itu bros biasanya memiliki desain
yang menarik. Dibuat dari bahan logam mulia, manik – manik atau batua – batuan yang
mahal, dan juga aneka tekstil. Ukurannya juga bermacam – macam, bros bisa
disematkan/dipakai di bagian dada, pinggang, panggul, dan bahu. Untuk memiliki bros perlu
memperhatikan nuansa busana yang dikenakan dan bentuk tubuh. Bentuk tubuh yang
besar/gemuk lebih baik pakai bros yang ukurannya kecil sampai sedang dengan
memperhatikan letak bros. Bros yang nuansanya romantis baik untuk pelengkap busana yang
bernuansa feminim. Bros yang disusun dengan nuansa bunga – bunga disebut corsage.

31 | P e r h i a s a n
Bros bentuk flora dan fauna

6. Teknik Pembuatan Kalung (Handmade)

a. Kalung
a) Adapun bahan yang perlu dipersiapkan

1. 6 potong tali suede sepanjang 30 cm


2. Kawat 1 mm warna gold/kuning emas
3. Ring 1cm warna gold
4. Rantai bulat gold sepanjang 1 m
5. Tang set isi 3

32 | P e r h i a s a n
Adapun langkah pembuatan kalung ini adalah sebagai berikut :
Langkah I

Cara membuat :
Ambil satu lembar tali suede sepanjang 30 cm, lalu lipat menjadi 4 bagian sama panjang,
selipkan lipatannya ke bagian tengah ring 1cm. Tampak seperti pada gambar di atas

Langkah II

Lipat tali suede sama panjang, kemudian tepat pada bagian tengah lipatan selipkan kawat
gold ukuran 1mm.

33 | P e r h i a s a n
Langkah III

Lilitkan kawat 1mm mengelilingi lipatan tali suede, agar tampak lebih cantik kita bisa juga
membuat loop berbentuk spiral diujung lilitan kawat.

34 | P e r h i a s a n
Langkah IV
Selanjutnya, potong ujung2 tali suede. Bisa dimodel sama panjang agar tampak rapi, tapi saya
lebih suka yang lebih abstrak tidak sama panjang. Lakukan lankah yang sama pada tali yang
lain sebanyak 6 kali.

Langkah terakhir, dengan menggunakan tang jepit pasang tassel ini di rantai kalung.

35 | P e r h i a s a n
BAB III
PENUTUP

F. Kesimpulan

Perhiasan memiliki sejarah yang panjang, hingga menjadi benda yang dibutuhkan
dalam menunjang penampilan sampai saat ini. Perhiasan itu sendiri adalah benda-benda
yang dikenakan seseorang untuk melengkapi penampilan dalam berbusana supaya lebih
indah penampilan busana yang dikenakan oleh seseorang

Perhiasan dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori berdasarkan sifat, teknik


pembuatan, dan bahan dasar pembuatannya. Perhiasan bermacam-macam jenisnya antara
lain, kalung, gelang, cicin, peniti gantung, dan bros. Semua perhiasan ini dapat
menunjang penamapilan baik pria maupun wanita.

G. Saran

Dalam penggunaannya kita harus cermat memilih sesuai dengan bentuk tubuh,
pakaian yang dikenakan dan kesempatannya. Sehingga dalam berpenampilan adanya
perhiasan dapat mempercantik diri dan meningkatkan nilai estetis pada penampilan.

36 | P e r h i a s a n
DAFTAR PUSTAKA

Qlapa.com/blog/jenis-kalung-wanita

Handcreation.blogspot.com/2015/10/kalung-jaman-prasejarah-ternyata-sudah.html

Myhandcreation.blogspot.com/2015/10/kalung-jaman-prasejarah-ternyata-sudah.html

Aslamatul.wordpress.com/2015/10/03/kalung-pendant-aura-crystal-mci-mgi/

Moedah.com/alsyva-black-jade-kalung-dan-gelang-kesehatan/

Lifestyle.okezone.com/reas/2018/04//17/194/188787)1/jangan-hanya-desain-ketahui
juga-seperti-apa-teknik-pembuatan-perhiasan

Manikunikindonesia.blogspot.com/2012/10/sejarah-manik-manik-atau-beads.html
handicraftvgh3.blogspot.com/2016/01/pengertian-handicraft.html

37 | P e r h i a s a n

Anda mungkin juga menyukai