Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah Seni Rupa Perkembangan seni rupa dapat dirunut sejak zaman

purbakala hingga era modern. Secara garis besar, sejarah seni rupa terbagi dalam

beberapa periode yang salah satunya Seni Rupa Zaman Pra Sejarah. Seni rupa

dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-batas tertentu, seni

rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Karya-karya yang dimaksud

ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi ornament hias tertentu, patung-

patung leluhur masyarakat prasejarah, serta catatan-catatan (dalam bentuk

gambar) yang digoreskan pada dinding-dinding goa. Pada akhir abad ke-19 dan

permulaan abad ke-20, ditemukan pada beberapa tempat hasil seni yang dianggap

orang paling tua hingga saat ini. Penemuan tersebut merupakan lukisan-lukisan

pada dinding gua-gua yang terdapat di Perancis. Lukisan-lukisan yang dibuat pada

dinding-dinding dan langit-langit gua tersebut dibuat dengan digurat atau dicukil

dengan batu tajam. Cukilan ini diberi warna memakai batu dangklik) dicampur

dengan lemak binatang sebagai perekatnya. Kebanyakan terdapat gambar-gambar

binatang bison atau sapi hutan. Ada juga beruang, rusa kutub, kuda liar, dan babi

hutan. berdasarkan bentuknya, karya seni rupa juga dapat dikelompokkan

berdasarkan fungsi kegunaannya dalam konteks kehidupan manusia. Berdasarkan

kegunaannya dikenal adanya seni rupa murini (pure art/fine art) dan seni rupa

pakai (applied art) yang sering disebut dengan seni kriya. Seni rupa murni atau

1
seni murni adalah karya seni yang dimaksudkan untuk penikmatan semata dan

tidak memiliki kegunaan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Karya seni murni

dapat kita temukan dalam bentuk lukisan, patung, dan sejenisnya. Sedangkan seni

rupa pakai atau seni pakai adalah karya seni rupa yang selain sebagai karya seni

rupa juga memiliki fungsi atau kegunaan praktis dalam kehidupan s ehari-hari.

Oleh karena itu, seni rupa pakai biasa dikenal sebagai seni kriya. Menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia, kriya berarti kerajinan tangan. Jadi dalam pengertian

terbatas seni kriya dapat diartikan sebagai kerajinan tangan.

Hal-hal diataslah yang menjadi rumusan masalah pemilihan topik untuk

makalah, hasil makalah tersebut akan disusun dengan judul “Sejarah Seni Rupa

dan Kebudayaan Bab Pra Sejarah “.

1.2 Rumusan Masalah


Dengan makalah judul “Sejarah Seni Rupa dan Kebudayaan Bab Pra

Sejarah“ ini, banyak hal yang dapat dijabarkan antara lain : Definisi zaman pra

sejarah dan aspek-aspek di dalamnya


Mengingat luas dan kompleksnya makalah ini, diperlukan adanya

pembatasan penelitian. Dengan demikian fokus penelitian adalah :


1. Apakah yang dimaksud dengan zaman prasejarah ?
2. Apakah yang dimaksud dengan aspek estetis produk ?
3. Apakah yang dimaksud dengan aspek budaya ?
4. Aspek Estetis produk seperti apa yang terdapat di dalam benda pra sejarah?
5. Aspek Budaya seperti apa yang terdapat di dalam benda pra sejarah?

1.3 Tujuan
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca. Manfaat-

manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

2
1. Bagi Penulis, hasil makalah ini diharapkan dapat digunakan untuk menjawab

keingintahuan Penulis tentang Produk Zaman Pra Sejarah


2. Bagi mahasiswa dan mahasiswi, hasil makalah ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai referensi untuk mengembangkan ide dan gagasan dalam penulisan

makalah.
3. Bagi masyarakat, hasil makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

penambahan pengetahuan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Zaman pra sejarah


Definisi dari zaman pra sejarah atau Nirleka yaitu terdapat dua kata yang

artinya nir : tidak ada dan leka : tulisan, secara harafiah sebelum sejarah. Jadi

definisi zaman pra sejarah adalah zaman dimana belum mengenal adanya tulisan.
Zaman pra sejarah dibagi menjadi 4 menurut Geologi :
1. Arkhaikum
2. Paleozoikum
3. Mesozoikum
4. Neozoikum
Menurut Arkeologi :
1. Zaman Batu, dibagi menjadi 3 :
a. Zaman Batu Tua
b. Zaman Batu Tengah
c. Zaman Batu Baru
2. Zaman Logam, dibagi menjadi 3 :
a. Zaman Tembaga
b. Zaman Perunggu
c. Zaman Besi

2.2 Aspek Estetis Produk


Aspek adalah keterangan yang menandai waktu pelaksanaan pekerjaan/

perbuatan/ proses.
Estetis adalah segala sesuatu yang menyangkut dengan keindahan,

apresiasi keindahan ( alam, seni, dan sastra) dan memiliki penilaian terhadap

keindahan.
Produk adalah segala sesuatu yang dihasilkan
Aspek Estetis Produk adalah proses pembuatan sebuah barang yang

mengangkat unsur keindahan

2.3 Aspek Budaya

4
Aspek adalah keterangan yang menandai waktu pelaksanaan pekerjaan/

perbuatan/ proses.
Budaya adalah segala sesuatu yang diturunkan secara turun temurun

dari generasi ke generasi.


Aspek Budaya adalah sebuah proses yang berkembang yang dimiliki

dan dilakukan secara turun temurun

2.4 Aspek Estetis Produk Masa Pra Sejarah

1. Nekara perunggu

Karena nekara berfungsi seperti alat musik pada prasejarah sebagai

gendherang untuk perang dan pelengkap upacara turunnya hujan. Aspek estetisnya

adalah dari permukaan nekara terdapat ukiran menimbulkan suasana keindahan

dalam melihat sebuah nekara. Memperlihatkan seorang pemain yang memainkan

nekara akan bersemangat dalam menabuhnya. Dilihat dari bentuk nekara yang

hampir sama dengan sejenis alat musik pukul yg dimainkan dengan tangan,

memberikan rasa nyaman seorang pemain memainkannya.

2. Sarkofagus

Peti kubur yang terbuat dari batu yang ditata menyerupai peti

3. Dolmen

Meja sesaji untuk menaruh sesaji yang dipersembahkan untuk roh nenek

moyang

4. Kapak Genggam

5
Kapak berbentuk segitiga yang berasal dari batu gamping yang diserpih

yang berguna untuk menumbuk biji-bijian, membuat serat, dan sebagai senjata

menyerang lawan atau berburu

5. Bejana

Benda berongga yang dimanfaatkan sebagai wadah cairan atau serbuk

yang berbentuk tabung.

2.5 Aspek Budaya di Masa Pra Sejarah

Zaman Paleolikum ( Masa berburu dan mengumpulkan Makan)

A. Kebudayaan Pacitan

kehidupan masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan, manusia lebih

senang memilih goa-goa sebagai tempat tinggal. Dari sini mereka mulai

tumbuh dan berkembang. Mereka mulai membuat alat-alat berburu, alat

pemotong, alat pengeruk tanah dan alat lainnya. Para ahli menafsirkan bahwa

yang membuat alat-alat tersebut adalah jenis manusia pithecanthropus dan

kebudayaan disebut tradisi paleolikum ( batu tua). Masa ini termasuk

kebudayaan Pacitan. Benda- benda hasil kebudayaan tersebut adalah:

6
a. Kapak Perimbas. Kapak berimbas ini tidak memiliki tangkai dan

digunakan dengan cara menggenggam

b. Kapak penetak. Kapak ini bentuknya hampir sama sama dengan

kapak berimbas tetapi ukurannya lebih besar dqn cara

pembuatannya masih kasar. Kapak ini berfungsi untuk membelah

kayu, pohon bambu atau yang sesuai dengan kebutuhannya. Kapak

ini ditemukan hampir di seluruh Indonesia

c. Kapak genggam memiliki bentuk hampir sama dengan kapak

penetak dan kapak Perimbas, tetapi bentuknya lebih kecil.Kapak ini

ditemukan hampir di seluruh Indonesia. Cara pemakaiannya

dengan cara menggenggam pada ujung yang lebih kecil

Alat serpih. Alat ini memiliki bentuk sangat sederhana dan berdasarkan

bentuk alat itu diduga digunakan sebagai pisau, gurdi, dan alat penusuk. alat ini

ditemukan di daerah sangiran.

B. Kebudayaan Ngandong

Di daerah sekitar Ngandong dan Sidorejo dekat Ngawi, Madiun, ditemukan alat-

alat dari tulang bersama kapak genggam. Alat-alat yang ditemukan dekat Sangiran

juga termasuk jenis kebudayaan Ngandong. Alat-alat tersebut berupa alat-alat

kecil yang disebut flakes. Selain di Sangiran flakes juga ditemukan di Sulawesi

Selatan. Berdasarka penelitian, alat-alat tersebut berasal dari lapisan pleistosen

atas, yang menunjukkan bahwa alat-alat tersebut merupakan hasil kebudayaan

Homo Soloensis dan Homo Wajakensis (Soekmono, 1958: 30). Dengan demikian

7
kehidupan manusia Palaelitikum masih dalam tingkatan food gathering, yang

diperkirakan telah mengenal sistem penguburan untuk anggota kelompoknya yang

meninggal.

Masa Mesolithikum

Bekas-bekas tempat tinggal manusia zaman Mesolitikum ditemukan di goa-goa

dan di pinggir pantai yang biasa disebut Kyokkenmoddinger (di tepi pantai) dan

Abris Sous Roche (di goa-goa). Secara garis besar kebudayaan zaman

Mesolitikum terdiri dari:

a. peble yang ditemukan di Kyokkenmoddinge

b. Alat-alat tulang, dan alat-alat flakes, yang ditemukan di Abris Sous Roche.

c. Mata panah. Fungsinya untuk menangkap ikan. Mata panah ini terbuat dari

tulang

Masa Neolithikum

Kebudayaan pada masa bercocok tanam semakin bertambah pesat, karena

manusia mulai dapat mengembangkan diri untuk menciptakan kebudayaan yang

lebih baik. Bekas-bekas tempat tinggal manusia zaman Mesolitikum ditemukan di

goa-goa dan di pinggir pantai yang biasa disebut Kyokkenmoddinger (di tepi

pantai) dan Abris Sous Roche (di goa-goa). Kebudayaan pada masa kehidupan

bercocok tanam semakin banyak san beragam. Seperti :

8
a. Gerabah yang terbuat dari tanah liat yang di bakar. Alat ini berfungsi untuk

menyimpan benda-benda perhiasan

b. Kapak lonjong. Kapak ini berbentuk lonjong dangan bahan dasar dari batu

kwli berwarna kehitaman hitaman. Cara pembuatannya diupam sampai halus

c. Kapak Persegi. Semua bentuk alatnya sama, yaitu agak melengkung dan diberi

tangkai pada tempat yang melengkung tersebut. Jenis alat yang termasuk

kapak persegi adalah kapak bahu yang pada bagian tangkainya diberi leher,

sehingga menyerupai bentuk botol yang persegi.

Masa Logam

Pada masa logam ada beberapa benda benda peninggalan yang terbuat dari logam

a. Nekara perunggu. Bentuk nya seperti dandang yangg tertelungkup dan

berfungsi sebagai pelengkap upacara untuk permohonan turun hujan dan

sebagai ganderang perang.

b. Perhiasan terbuat dari emas, perunggu, besi. Banyak ditemukan sebagai

bekal kubur

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a. Mengetahui masa yang terjadi pada zaman pra sejarah
b. Mengetahui budaya pada zaman pra sejarah
c. Menjadi tambahan ilmu bagi mahasiswa/wi

3.2 Saran-saran

a. Diharapkan masyarakat dapat melestarikan budaya dan benda pra


sejarah yang ada di Indonesia

b. Diharapkan budaya di Indonesia dapat lebih dikenal oleh


masyarakat luas

c. Menjadi tambahan wawasan tentang budaya yang ada di Indonesia

10
DAFTAR RUJUKAN

Anari. 2011 Zaman Pra Sejarah (Online), (http://oppb.org/wp-


content/uploads/2015/03/BAB-III-ZAMAN-PRASEJARAH-BARU.pdf).

Wikipedia. 2017. Definisi Zaman Pra Sejarah (Online),


(https://id.wikipedia.org/wiki/Prasejarah).

11
LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

12
Lampiran 1

Kapak Genggam

https://id.wikipedia.org/wiki/Kapak_genggam

Lampiran 2

Bejana

http://467702deae49.sn.mynetname.net:83/normatif/sejarah/1_2_kebudayaan_mas

yarakat_prasejarah/sej102_04.htm

Lampiran 3

Nekara

https://donipengalaman9.wordpress.com/2014/09/18/zaman-perundagian/

13
Lampiran 4

Menhir

http://www.ancient-wisdom.com/menhirs.htm

Lampiran 5

Dolmen

http://www.dinosoria.com/dolmen_menhir.htm

Lampiran 6

Sarkofagus

https://twitter.com/sarkofagus1

14

Anda mungkin juga menyukai