Oleh:
SYARIFUDDIN
NIM. 100500218
Oleh:
SYARIFUDDIN
NIM. 100500218
Nama : Syarifuddin
NIM : 100500218
Program Studi : Geoinformatika
Jurusan : Manajemen Pertanian
Menyetujui,
Menyetujui/Mengesahkan,
Ketua Program Studi GeoInformatika
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpah rahmat, dan hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penulisan laporan PKL ini .
1. Orang tua tercinta yang telah banyak memberikan dukungan, baik dari segi
moril maupun materil kepada penulis.
2. Ibu Dyah Widyasasi, S.Hut, MP selaku dosen pembimbing Praktek Kerja
Lapang sekaligus sebagai Ketua Program Studi GeoInformatika
3. Ibu Erna Rositah, S. Hut, MP dan Bapak Ir. Iskandar, MP selaku Penguji.
4. Bapak ibu dosen serta seluruh staf dan teknisi Geoinfomatika
5. Bapak Kristian Ginting, selaku Group Menejer PT. Karangjuang hijau lestari.
6. Bapak Afrizal selaku Menejer kebun dan Bapak Abdul Waris selaku Asisten
GIS PT. Karangjuang hijau lestari ( KHL ).
7. Bapak yurdani dan Bapak dedy selaku krani.
8. Bapak Firman, Adi, Jhoni, Nus, dan Alam selaku anggota pengukuran.
9. Kepada teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan laporan
Praktik Kerja Lapang (PKL).
Penulis
Halaman
12 Terasan …………………………………………………….. 44
13 Jalan ………………………………………………………… 45
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sawit terbesar kedua setelah Malaysia, untuk itu pasar dunia kelapa sawit
bagi masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam bisnis kelapa sawit ini, dan
tanaman lainnya, tanaman kelapa sawit merupakan tanaman yang multi guna
karena dapat memberikan manfaat yang cukup besar, antara lain menghasilkan
minyak kelapa sawit (CPO), inti atau kernel dapat juga dijadikan sebagai bahan
biodisel, cangkangnya dapat digunakan untuk bahan bakar boiler atau bahan
bahan bakar batu bata, tandan kosongnya untuk pupuk, abu janjangan kosong
untuk campuran Kalsium, air limbah dapat digunakan sebagai pupuk cair, dan
kayu dari pohonnya dapat dijadikan sebagai dinding rumah, serta pulp kayunya
bergerak dalam bidang perkebunan dan pabrik kelapa sawit yang berlokasi di
Hijau Lestari (KHL) merupakan salah satu group dari perusahaan Induk FIRST
Sebuku, Kantor Direksi (Kandir) sebagai pusat administrasi dan logistic regional
kelapa sawit GIS dan pengukuran sangat dibutuhkan untuk penentuan wilayah
yang di kelola perusahaan dengan wilayah masyarakat, selain itu bidang GIS
dan pengukuran juga mempunyai tujuan sebagai wadah yang bisa memberikan
tentang pembagian areal yang sudah memiliki pokok atau tanaman kelapa sawit
dan yang belum. Alat pengukuran yang digunakan di PT. Karangjuang Hijau
Lestari (KHL) adalah alat survei GPS 76 SCx. Untuk mengolah hasil pengukuran
garmin.
Kerja Lapang (PKL) di PT. Karangjuang Hijau Lestari (KHL), dimana perusahaan
Sawit (PKS )
Hasil yang diharapkan dari kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah:
sesungguhnya.
4
BAB II
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
jenis tanaman palm yang berasal dari Afrika dan masuk ke Indonesia pada tahun
1848 tepatnya dikebun raya Bogor, kemudian pada tahun 1876 oleh Sir Yoseph
Labuhan Deli Sumatra Utara. Setelah itu perkebunan kelapa sawit pertama kali
Afdeling Plasma dan 1 Pabrik Kelapa Sawit. Pimpinan Tertinggi kebun adalah
Group Manager dibantu oleh Manager Inti yang membawahi kebun Inti dan
Manager Plasma yang bertanggung jawab untuk operasional kebun Plasma, Mill
Manager yang bertanggung jawab untuk operasional Pabrik Kelapa sawit, dan
dan Palm Kernel. Mitra bisnis pemasaran PT. Karangjuang Hijau Lestari (KHL)
adalah PT. Wilmar Nabati Indonesia (Gresik), PT. Agro Makmur Raya (Bitung)
Misi : Menghasilkan produk dan jasa Agribisnis dalam bidang kelapa sawit yang
lingkungan sekitar.
B. Manajemen Perusahaan
perusahaan yang ada di PT. Karangjuang Hijau Lesatri (KHL), separti bagan di
bawah ini :
6
K. Ginting
Group Manager
Abdul Waris
FA SIG dan Pengukuran
Asri Malindo
Mandor Pengukuran
Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dimulai dari tanggal 11 Maret
2013 hingga tanggal 30 April 2013 yang berlokasi di PT. Karangjuang Hijau
Lestari, Sebuku.
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada saat praktek kerja lapang (PKL)
BAB III
HASIL dan PEMBAHASAN
A. Pengukuran
Hasil pengukuran atau kegiatan yang diperoleh dari Praktek Kerja Lapang
(PKL) yang berlokasi di PT. Karangjuang Hijau Lestari (KHL) adalah sebagai
berikut :
a. Tujuan Kegiatan
2. Untuk mengetahui berapa pokok hidup, mati dan sisipan dalam satu blok.
b. Dasar Teori
yang sebenarnya dalam areal atau dalam perkebunan sering disebut dengan
istilah blok.
tergantung pada tipe GPS receiver. GPS terdiri dari 3 bagian yaitu satelit yang
mengorbit bumi (Satelit GPS mengelilingi bumi 2x sehari), stasiun pengendali &
pemantau di bumi, dan GPS receiver (alat penerima GPS). Satelit GPS dikelola
oleh Amerika Serikat. Alat penerima GPS inilah yang dipakai oleh pengguna
9
untuk melihat koordinat posisi. Selain itu GPS juga berfungsi sebagai
menentukan waktu.
1. GPS 76CSx
2. Baterai
d. Prosedur Kerja
1. Tahapan persiapan :
2. Tahapan pengukuran :
Tabel 2. Lanjutan
f. Pembahasan
pokok hidup, pokok mati dan pokok sisipan. Pokok hidup merupakan pokok
yang saat ini sudah dalam tahap pemanenan. Jumlah sensus pokok hidup pada
blok Q43 adalah 2891 pokok. Data hasil sensus pokok biasanya ditandai
dengan simbol warna hijau. Pokok mati sering juga disebut pokok kosong,
artinya pada lokasi pengukuran sudah tidak ada pokok. Sensus pokok mati pada
blok Q43 dihasilkan 20 pokok. Untuk mengetahui posisi pokok mati dapat dilihat
dari jarak antar pokok tidak sesuai dengan jarak tanam sebenarnya. Sensus
pokok mati sangat dibutuhkan untuk tahapan berikutnya yaitu tahap sisipan atau
penanaman kembali. Data sensus pokok mati biasanya ditandai dengan warna
yang sudah ditanami kembali, khususnya pada blok Q43. Total sensus pokok
Data hasil sensus pokok kelapa sawit ini nantinya akan dibuat dalam
bentuk peta. Informasi sebuah peta sangat dibutuhkan oleh pihak lain seperti
kelapa sawit sangat jauh berbeda dengan karyawan, karena karyawan lebih ahli
dan berpengalaman.
sensus pokok kelapa sawit ini adalah blok atau lokasi yang disensus semak,
sehingga dalam melakukan kegiatan kurang cepat dan hasil kurang memuaskan.
Selain kendala kondisi lapangan, alat transportasi juga sering menjadi kendala
2. Pengukuran Terasan
a. Tujuan Kegiatan.
2. Untuk informasi bagi kontraktor yang akan dijadikan sebagai Berita Acara
(BA).
b. Dasar Teori
dan air secara mekanis yang dibuat untuk memperpendek panjang lereng dan
berbagai cara mekanik dalam menahan erosi air dan angin. Cara utama adalah
dan ranting pohon yang berjatuhan di atas tanah; dan membentuk penahan
pertanian berkontur.
12
agar air dapat meresap ke dalam tanah. Jenis terasering antara lain teras datar,
Jadi secara garis besar terasering adalah kondisi lereng yang dibuat
bertangga tangga yang dapat digunakan pada timbunan atau galian yang tinggi
Menurut Yuliarta (2002) teras adalah bangunan konservasi tanah dan air
utama berupa bidang olah, guludan, dan saluran air yang mengikuti kontur serta
pembuangan air (SPA) dan terjunan air yang tegak lurus kontur.
1. GPS 76CSx
2. Baterai
13
d. Prosedur Kerja
1. Tahapan persiapan :
2) Tim pengukur menuju lokasi dengan membawa GPS dan cadangan baterai.
2. Tahapan pengukuran :
f. Pembahasan
terasan dalam satu blok khususnya pada blok Q43. Total panjang terasan pada
blok Q43 adalah 36.832 meter yang dikerjakan oleh 2 orang. Proses pengerjaan
terasan pada blok Q43 memakan waktu 8 hari, dimana setiap harinya pekerja
mendapatkan data tidak sama disebabkan oleh kondisi medan. Kondisi medan
berpengaruh pada kegiatan ini, karena medan yang curam akan menghambat
sebaliknya medan yang tidak terlalu curam atau medan landai akan
merupakan hasil pengukuran dengan metode track atau berupa line. Jadi secara
garis besar terasan adalah kondisi lereng atau bukit yang dibuat bertangga
tangga yang dapat digunakan pada timbunan atau galian yang tinggi dan
Prestasi kerja yang dicapai tidak jauh berbeda dengan karyawan, karena
tidak ada kendala dalam melakukan kegiata sehingga dalam pengerjaan berjalan
3. Pengukuran Jalan
a. Tujuan Kegiatan
b. Dasar Teori
fungsi jalan sangat vital, Yakni: sebagai penghubung dari dan keluar kebun/
1. Main Road (MR) dibangun dari timur kebarat dengan jarak antar jalan utama
1000M dan lebar badan jalan 9 m. Untuk areal gambut atau rawa jalan dibuat
dengan sistem tanggulan dan pembuatan parit pada salah satu sisi badan
2. Collection Road (CR) dibangun searah utara selatan, jarak antar koleksi 300
3. Jalan kontur, jalan yang dibangun pada areal berbukit, dibuat dengan
Jalan sertu adalah jalan koleksi yang ada di PT. Karangjuang Hijau
Lestari (KHL). Jalan koleksi ini di namai jalan sertu, karena jalan tersebut sudah
kecil yang bertujan agar pada saat musim hujan jalan tidak licin sehingga proses
pengangkutan kelapa sawit dari blok-blok bisa lancar tanpa ada kendala.
16
1 GPS 76CXs
2 Baterai
d. Prosedur Kerja
1. Tahapan persiapan :
2) Tim pengukur menuju lokasi dengan membawa GPS dan cadangan baterai.
2. Tahapan pengukuran :
Jumlah
Hasil Prestasi/jam*)
No Waktu Pekerja
(m) (m)
(orang)
1 pekerja dan
1. 22 maret 2013 2.789 464,8
1mahasiswa
1 pekerja dan
2. 23 maret 2013 2.790 465
1mahasiswa
1 pekerja dan
3. 25 maret 2013 2.789 465
1mahasiswa
1 pekerja dan
4. 6 maret 2013 2.785 464,1
1mahasiswa
1 pekerja dan
5. 8 maret 2013 2.793 465,5
1mahasiswa
1 pekerja dan
6. 9 april 2013 2.790 465
1mahasiswa
Total 16.736
Keterangan: *) Jumlah jam kerja di lapangan dalam 1 hari = 3 jam
17
f. Pembahasan
Pada kegiatan ini dilakukan pengukuran jalan sertu pada lokasi blok Q43.
Jalan sertu adalah jalan koleksi /Collection Road (CR) yang telah sampai pada
proses pengerasan. Jalan koleksi berfungsi sebagai sarana atau jalan untuk
pengangkutan buah dari areal blok. Jalan koleksi memiliki lebar badan jalan 3-4
meter.
Metode pengukuran jalan koleksi tidak jauh berbeda dengan teori dan
praktek yang telah dipelajari selama kuliah sehingga tidak dijumpai kesulitan
tersebut sudah diberi sertu atau dalam proses pengerasan. Data hasil
Acara (BA).
karena dalam pengerjaan lebih cepat. Kendaraan ini berpengaruh besar karena
loksi pengukuran sama kantor sangat jauh. Prestasi kerja yang dicapai tidak
jauh berbeda dengan karyawan, karena tidak ada kendala dalam melakukan
jalan tersebut berupa data polyline, yang akan ditransfer dan diolah menjadi peta
proses pembuatan peta diolah di kantor Sistem Informasi Geografis (SIG) dan
pengukuran PT.KHL.
a. Tujuan Kegiatan
b. Dasar Teori
diketahui luas lokasi yang bertujuan untuk pembangunan rumah karyawan atau
mess. Pada kegiatan Pengukuran tapak rumah ini, menggunakan metode track
Pembuatan mess ini berlokasi pada Rayon Bravo. Rayon Bravo adalah
nama lokasi yang ada di PT. Karangjuang Hijau Lestari (KHL), tetapi memiliki
luasan yang terdiri dari beberapa afdeling. Rayon Bravo sering juga disebut
Rayon II.
Line merupakan metode yang ada pada aplikasi GPS yang berbentuk
garis. Metode ini biasa dinamakan metode track. Pengukuran tapak rumah
sebagai berikut :
1. GPS 76Csx.
2. Baterai Alkaline
d. Prosedur Kerja
1. Penentuan lokasi.
Dari kegiatan Pengukuran tapak rumah mendapat hasil berupa data track
f. Pembahasan
rumah atau mess baru. Sebelum pelaksanaan pembangunan mess, tahap awal
yang dilakukan adalah mengetahui total luasan areal yang akan dibangun.
Pengukuran tapak rumah pada kegiatan ini berlokasi pada Rayon Bravo.
Metode kerja yang digunakan tidak jauh berbeda dengan metode yang
dipelajari selama kuliah. Dalam melakukan kegiatan pengukuran tapak rumah ini
disarankan menggunakan kendaraan roda dua karena areal yang diukur dapat
adalah kurangnya transportasi menuju lokasi sehingga dalam hasil dari kegiatan
Dari hasil pengukuran tapak rumah diperoleh data-data yang dapat dilihat
KHL. Hasil akhir dari proses ini adalah sebuah peta yang berfungsi sebagai
a. Tujuan Kegiatan
2. Untuk memberikan informasi tempat atau posisi blok yang telah ada tandan
kosongnya.
b. Dasar Teori
Anonim (2008) tandan kosong kelapa sawit adalah salah satu produk
berdasarkan rerata nisbah produksi tandan kosong kelapa sawit terhadap total
jumlah tandan buah segar TBS yang diproses. Rerata produksi tandan kosong
kelapa sawit adalah berkisar 22% hingga 24% dari total berat tandan buah segar
yang diproses di Pabrik Kelapa Sawit. Aplikasi tandan kosong kelapa sawit
sebagai sumber nutrisi bagi tanaman kelapa sawit yang menggantikan peranan
aplikasi tandan kosong kelapa sawit juga dapat dikategorikan dari aspek fisik.
Salah satu aspek fisik penting adalah kemampuan tandan kosong kelapa sawit
panjang dan lebar sama = 4 m, tinggi = 30 cm. Untuk lebih jelas penyusunan
4 cm
30 cm
Kegiatan sensus tandan kosong ini menggunakan alat dan bahan sebagai
berikut :
1. GPS 76Csx.
2. Baterai Alkaline.
d. Prosedur Kerja
Jumlah
Hasil (petak
No Waktu Pekerja Prestasi/jam*)
tankos)
(orang)
1. 30 Maret 2013 168 1 56
Total 1.842
Keterangan: *) Jumlah jam kerja di lapangan dalam 1 hari = 3 jam
f. Pembahasan
pada kegitan ini pada lokasi Afdeling 7, dimana hasil sensus dapat dilihat pada
Tabel 6.
23
berbeda dengan teori dan praktek yang telah dipelajari selama kuliah sehingga
dilakukan setiap bulan dengan maksud untuk menggambarkan berapa luas areal
Kendala yang sering terjadi dalam melakukan sensus ini yaitu jika terjadi
hujan lokasi blok becek sehingga kegiatan sensus menjadi lambat. Dalam
kegiatan sensus ini diharapkan penyensus wajib teliti dalam pengambilan titik
petak tandan kosong agar tidak terjadi tumpang tindih dan tidak ada yang
B. Bidang SIG
berfungsi sebagai pengolah data untuk dijadikan suatu informasi. Informasi ini
bisa didapat dari suatu peta tentang kegiatan yang ada di perusahaan tersebut.
penyimpanan kembali dan pencetakan semua data yang diperoleh dari input
1. Tujuan
Tujuan bidang SIG adalah sarana atau bagian pengolaan data lapang
untuk dibuat dalam bentuk peta yang berfungsi sebagai informasi bagi pihak-
2. Dasar Teori
adalah suatu system informasi dapat memadukan data grafis dengan data teks
teknologi baru yang pada saat ini menjadi alat bantu yang sangat esensial dalam
dengan skala tertentu, digambarkan pada bidang datar melalui sistem proyeksi
tertentu.
disajikan. Oleh karna itu pemetaan tidaklah sekedar menyajikan: namun juga
a. Komputer
b. GPS
4. Prosedur Kerja
berikut :
25
1. Input
garmin.
2. Analisa
3. Output
tematik, diagram model, atau yang lain. Secara umum hasil output dibagi
menjadi dua yaitu output grafis dan output non-grafis. Output grafis seperti peta
tematik, grafis dan sebagainya. Non-grafis yaitu data-data hasil analisa yang
berupa data-data teks. Hasil output yang berupa output grafis akan berfungsi
28
Hasil dari kegiatan pembuatan peta seperti yang ditampilkan di bawah ini.
5. Pembahasan
pembuatan peta ada 3 tahap yaitu input, analisa, dan output. Tahap input
dilakukan setiap hari sesuai dengan data lapang yang dihasilkan. Proses
penginputan menggunakan komputer dan GPS. Data yang sudah input akan
memeriksa data inputan secara teliti agar data yang ada sesuai dengan data
lapang sebenarnya. Tahap selanjutnya yaitu output, tahapan ini dilakukan setiap
akhir bulan. Proses output menghasilkan data berupa peta. Peta adalah suatu
gambaran permukaan bumi yang bibuat dalam bentuk bidang datar atau bidang
membutuhkannya.
Praktek pembuatan peta pada bidang SIG PT. Karangjuang Hijau Lestari
(KHL), memiliki tujuan menggambarkan suatu areal dan memetakan suatu lokasi
baik itu untuk kegiatan sensus pokok kelapa sawit, kegiatan pengukuran terasan,
kosong. Peta ini berfungsi sebagai informasi bagi pihak-pihak lain yang ada di
adalah Autocad map 2004, ArcView dan ArcGis, namun software pemetaan yang
dipergunakan pada bidang SIG PT. KHL adalah ArcGis dan Mapinfo. Walaupun
peta memakai alat komputer dan pengerjaan belum disimpan tiba-tiba mati
lampu, hal ini dapat mengulang kembali pekerjaan mulai dari tahap awal
disarankan agar memakai alat laptop karena jika terjadi masalah seperti lampu
mati, tidak akan berpengaruh dalam melakukan pembuatan peta sehingga dalam
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
(Tangkos).
B. Saran
para pekerja adalah mengenai sarana transportasi sering menjadi kendala bagi
bidang pegukuran.
33
DAFTAR PUSTAKA
Menno-jan Kraak dan Ferjan Ormeling, 2007. Kartografi. Gadjah Mada University
Press. Hal-35. Yogyakarta.
No x y Z
1 489282 446514 74
2 489275 446522 77
3 489270 446526 75
4 489262 446531 76
5 489257 446536 79
6 489243 446547 77
7 489242 446555 79
8 489227 446603 88
9 489227 446612 87
10 489224 446619 85
11 489221 446626 85
12 489225 446623 84
13 489229 446618 86
14 489233 446611 86
15 489232 446603 85
16 489230 446589 81
17 489238 446594 81
18 489241 446602 85
19 489242 446609 82
20 489238 446617 85
21 489233 446622 82
22 489211 446635 84
23 489220 446634 82
24 489226 446631 82
25 489233 446628 82
26 489240 446621 82
27 489245 446614 81
28 489248 446607 81
29 489246 446599 82
30 489243 446594 81
35
No Panjang (M)
1 258
2 15
3 25
4 82
5 45
6 75
7 54
8 130
9 94
10 92
11 176
12 147
13 33
14 89
15 12
16 75
17 42
18 40
19 79
20 43
21 25
22 24
23 8
24 67
25 15
26 16
27 22
28 12
29 77
30 63
36
No Panjang
1 1817
2 389
3 338
4 298
5 1587
6 737
7 376
8 357
9 782
10 189
11 552
12 139
13 914
14 338
15 263
16 871
17 89
18 374
19 1018
20 70
21 232
22 345
37
No Luas (ha)
1 0,422135
2 0,7205
3 0,147428
4 0,3927
5 0,8911
6 0,579235
7 0,34895
8 0,41225
9 0,158767
10 0,10219
11 0,0573
12 0,139535
13 0,079124
14 0,078434
15 0,071565
16 0,07445
17 0,11684
18 0,496225
19 0,80815
20 0,1502
21 0,0803
22 0,07998
23 0,1632
24 0,0758
25 0,08965
26 0,28896
27 0,137625
28 0,09355
29 0,12545
30 0,802
31 0,617848
32 0,24969
38
No x Y z
1 490928 446763 35,934692
2 490922 446760 35,934692
3 490920 446767 28,244263
4 490916 446764 31,128174
5 490917 446773 33,531494
6 490911 446779 34,492798
7 490842 446792 35,934692
8 490837 446792 32,57019
9 490832 446793 31,36853
10 490826 446796 32,810547
11 490820 446799 30,887939
12 490825 446792 27,282837
13 490830 446786 26,081177
14 490835 446784 28,003906
15 490840 446784 30,407227
16 490846 446782 29,926514
17 490829 446791 29,466555
18 490949 446754 28,484619
19 490953 446758 30,16687
20 490956 446754 36,895996
21 490961 446752 35,694336
22 490961 446758 33,291138
23 490965 446761 31,128174
24 490966 446756 33,050781
25 490966 446751 29,686279
26 490971 446765 31,849121
27 490976 446766 26,321533
28 490972 446769 26,081177
29 490975 446773 26,321533
30 490973 446779 29,926514
39