Anda di halaman 1dari 4

Denyut jantung janin

Manuaba, I.B.G, I.A Chandranita Manuaba, dan I.B.G. Fajar Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah
Obstetri. Jakarta: EGC

Pemeriksaan auskultasi

Auskultasi berarti mendengarkan detak jantung janin dalam Rahim. Untuk dapat
mendengar denyut jantung janin dapat dipergunakan stetoskop Leaneck atau alat Doppler

Detak jantung janin baru terdengar dengan stetoskop bulan ke-5, sedangkan dengan alat
dopler sudah mulai terdengar pada akhir bulan ke-3

Detak jantung janin yang terdengar merupakan tanda pasti kehamilan. Lebih lanjut lagi
berarti janin ada dalam rahim hidup atau masih hidup.

Pada pemeriksaan auskultasi yang ikut terdengar adalah:

1. Dari janin
a. bunyi detak jantung janin
b. gerak jani, dan
c. bising tali pusat
2. Dari sudut ibunya terdengar:
a. bising arteri uterine
b. bunyi aorta abdominalis. Dan
c. bunyi bising usus

Detak jantung janin dikendalikan oleh beberapa faktor sebagai berikut.

1) Pacemaker yang terdapat pada atrium jantung


2) Keseimbangan antara saraf simpatis dan parasimpatis
3) Baroreseptor dan kemoreseptor yang terdapat pada arteri karotis janin. Reseptor tersebut
sensitive terhadap perubahan PO2 janin
4) Makin dewasa janin makin dominan pengaruh serabut saraf parasimpatis, yaitu nervus
vagus

Pillai dan James 1990, mengemukakan bahwa dominannya nervus vagus dalam
mengendalikan detak jantung janin ditunjukkan dengan efek menurunkannya, yaitu “ setiap
minggu 1 detak jantung janin sampai bayi berumur 8 minggu”
Sebagai gambaran dapat disampaikan bahwa detak jantung janin sebagai berikut.

1) Takikardi berat: detak jantung janin diatas 180 kali/menit


2) Takikardi ringan: antara 161- 180 kali/menit
3) Normal: antara 120- 160 kali/menit
4) Bradikardi ringan: antara 100-119 kali/menit
5) Bradikardi sedang: antara 80-100 kali/menit
6) Bradikardi berat; kurang dari 80 kali/menit

Dalam keadaan asfiksia artinya kekurangan PO2 dalam darah janin, akan dinilai dulu dengan
adanya takikardi yang selanjutnya diikuti bradikardi terutama disertai detak jantung janin yang
tidak teratur.

Kenyataan ini menunjukkan bahwa janin mengalami asfiksia berat intrauterine sehingga
memerlukan tindakan terminasi.

Cara menghitung detak jantung janin adalah:

1) Upayakan agar dapat diketahui letak punggung janin, yang akan menjadi petunjuk letak
pungtum maksimal. Dalam keraguan dalam menentukan letak punggung janin, maka
detak jantung janin dapat dicari di bagian atas umbilicus.
2) Setelah dapat ditetapkan letak pungtum maksimum dari detak jantung janin, untuk
memudahkan perhitungannya dapat dilakukan dengan secara interval setiap lima detik.
Ini berarti jumlahnya dihitung selama lima detik diselingi lima detik bebas, selanjutnya
dihitung kembali. Dengan demikian, jumlahnya menjadi 3 kali- 5 detik. Tujuan interval
ini adalah untuk mengurangi kelelahan menghitung dan mengurangi kesalahan
penghitungan.
3) Selanjutnya dengan jumlah 3 kali- 5 detik dikalika 4 maka didapatkan jumlah detak
jantung janin untuk 1 menit.

Detak jantung janin merupakan faktor yang paling dominan sebagai indikasi untuk segera
melakukan persalinan. Hilangnya detak jantung janin bearti janin telah mati intrauteri. Ini berarti
kehamilan dan observasi menjadi sia-sia.

Disamping itu, kematian janin inpartu kini dapat merupakan kesalahan dokter dan akan
menjadi tuntutan”medico legal” secara hokum medis. Masyarakat kini sudah mulai sadar akan
hak-haknya untuk menerima pelayanan adekuat dan juga merasa berhak melakukan tuntutan
hokum jika dianggap merugikan.
Sebagai contoh dapat dikemukan beberapa teknik pemeriksaan detak janutng janin
dengan menggunakan alat alat sebagai berikut:

1) Stetoskop Leaneck
2) Alat Dopton
Keuntungan mendengarkan detak jantung dengan Dopton adalah:
a. Detak jantung dapat didengar oleh penderita sendiri
b. Dapat diterangkan beberapa bunyi yang ikut terdengar melalui alat Dopton
c. Dapat pula dipergunakan untuk menetukan letak plasenta
d. Dapat dipergunakan untuk menentukan kecepatan aliran darah menuju plasenta
3) Ultrasonografi
Keuntungan memergunakan ultrasonografi adalah:
a. Tampak gerak jantung janin dan kmungkin kelainan yang dapat terdeteksi
b. Dapat dilakukan pemeriksaan ECG sehingga perubahan dan deviasinya segera
dapat diketahui sebagai indikasi untuk terminasi
c. Menentukan kecepatan volume aliran darah menuju plasenta

Kerugian memakai alat ultrasonografi adalah:

a. Harga alat yang mahal


b. Diperlukan palatihan khusus untuk dapat mahir mempergunakan alat ini

Untuk dapat membedakan berbagai suara yang terdengar saat melakukan pemriksaaan
dengar (auskultasi) dijabarkan dalam kotak dibawah ini.

Jenis suara Terdengarnya Keterangan


Bising  Suara mirip tiupan  Dengan mengubah posisi ibu,
 Frekuensi sama dengan
umbilikus suara dapat menghilang atau
detak jantung janin
semakin keras
 Karena umbilicus tertekan,
 Umbilicus makin longgar atau
aliran darah akan melalui
tertekan
lumen sempit dan terdengar
seperti meniup
Gerak janin  Suara seperti pukulan pada  Setelah minggu ke-16
dinding uterus gerakan pertama sudah dapat
 Keras dan jumlah suara
dirasakaan
tidak teratur  Quickening
Bising uterus  Suara mendesis,  Terdengarnya disamping
frekuensinya sama dengan dinding uterus
detak jantung ibu
 Suara disebabkan oleh arteri
uterina
Bising aorta  Seperti terdengsr jauh  Denyut jantung janin lebih
dibelakang cepat
 Frekuensinya jauh dari nadi  Terdengar pada punggung
ibu janin
Bising usus  Suara tidak teratur  Terjadi aliran karena
 Suara terdengar diluar
peristaltic usus
uterus  Suara akibat kerja usus
 Suaranya tidak khas
metabolisme
 Suara seperti aliran gas dan
cairan dalam usus

Anda mungkin juga menyukai