Disusun Oleh :
KELAS : 12 MIPA 2
i
DAFTAR ISI
A. KESIMPULAN ........................................................................................ 9
B. SARAN .................................................................................................... 9
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
1
5. Mengetahui Penyebab Tepak Sirih Begitu Identik Bagi Kebudayaan
Melayu.
6. Mengetahui Peranan Tepak Sirih Dalam Kehidupan Sehari – Hari.
7. Tata Cara Penggunaan Tepak Sirih.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Identifikasi atau pengenalan tentang kearifan lokal yang berasal dari adat
Melayu.
2. Pelestarian nilai – nilai budaya Melayu berdasarkan kearifan lokal yang
dimilikinya.
3. Mengetahui kegunaan serta keistimewaan Tepak Sirih yang merupakan
kearifan lokal adat Melayu.
4. Menjaga dan menghargai nilai – nilai budaya yang telah turun –temurun
hingga kapan pun.
2
BAB 2
LANDASAN TEORI
3
adat budaya dalam menjalani kehidupan seharian. Adat lebih diutamakan, bak
kata pepatah ‘biar mati anak jangan mati adat’, lebih-lebih lagi ketika
mengadakan majlis meminang, bertunang dan pernikahan. Untuk memulai
upacara merisik, pertunangan dan pernikahan, masyarakat Melayu
menggunakan tepak sirih sebagai pembuka kata.
Dalam adat bersirih, setiap bahan yang terkandung mempunyai pengertian dan
membawakan maksud tertentu.
C. KERANGKA BERPIKIR
Tepak sirih yang merupakan salah satu dari sekian banyak Kearifan Lokal di
Indonesia. Tepak sirih merupakan tradisi turun – temurun kebudayaan Melayu.
Tepak sirh memiliki arti tersendiri dalam budaya melayu. Dalam setiap acara
adat seperti pernikahan tidak lepas dari penggunaan Tepak Sirih. Tepak sirih
digunakan sebagai pembuka kata dalam tradisi melayu.
4
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
A. LOKASI PENELITIAN
B. OBJEK PENELITIAN
Objek dalam penelitiannya yaitu adalah Tepak Sirih yang merupakan warisan
turun – temurun dalam kebudayaan Melayu.
C. TEKNIK SAMPLING
D. PENDEKATAN PENELITIAN
F. ANALISIS DATA
5
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Tepak sirih dalam adat Melayu bukan hanya sebagai hiasan atau alat
cendera mata yang diberikan kepada seseorang untuk ingatan, atau bukan
hanya digunakan sebagai tempat untuk menyimpan sirih bagi orang orang
yang gemar memakan sirih. Tetapi tepak sirih digunakan etnis melayu untuk
perlengkapan adat dalam aneka ragam upacara yang berkenaan dengan adat
dan budaya Melayu. Tepak selalu ada dalam acara penyambutan tamu,
pinang meminang, memulangkan anak, mengadakan perdamaian, tepung
tawar dan pada teti tarian serta pada upacara adat melayu lainnya.
Bentuk dan bahan tepak beraneka ragam ada yang dibuat dari bahan
kuningan atau tembaga, ada yang dibuat dari kaleng atau perak, atau dari
kayu bahkan ada pula tepak yang dibalut dengan emas.
Biasanya tepak sirih walaupun terbuat dari emas, perak atau tembaga
haruslah dibungkus dengan kain songket, dan disaat berlangsungnya upacara
adat barulah pembungkus tepak sirih itu dibuka. Dalam tepak biasanya diisi
dengan daun sirih, gambir, kapur basah, pinang dan tembakau. Tetapi
sekarang juga dimodifikasi dengan ditambah aneka bunga bungaan, manisan
gula dan permen/ bon bon.
6
membuka kata sambil menyuguhkan tepak yang disebut dengan Tepak
Merisik. Tepak Merisik merupakan alat komunikasi untuk mencari
keterangan tentang seorang gadis atau anak dara yang dalam hal ini biasanya
dikiaskan dengan sekuntum bunga.
Tuan rumah yang lazimnya disebut dengan ahli bait mencicipi sirih yang
ada didalam tepak Merisik . Melihat ahli bait telah mencicipi sirih bawaan
mereka, juru bicara menyampaikan maksud dan tujuan mereka datang adalah
mencari keterangan tentang seorang gadis yang diibaratkan sebagai bunga
dan dengan menyebut nama si gadis dan menanyakan kepada ahli bait
apakah memang ada dirumah ini. Setelah mendapat jawaban dari juru bicara
ahli bait bahwa bunga yang dimaksud memang ada, maka juru bicara tamu
yang datang menyuguhkan tepak yang diberi nama Tepak Meminang.
Tepak Meminang biasanya selain diisi dengan sirih, gambir, kapur basah,
tembakau, juga diisi dengan mayang pinang, aneka ragam hiasan bunga dan
pinang berakait. Kemudian juru bicara menanyakan syarat syarat dan mahar
yang harus mereka siapkan untuk melamar meminang anak gadis ahli bait
dengan diselingi pantun dan kata kiasan memetik bunga ditaman ahli bait.
Bila persyaratan yang diajukan tuan rumah dirasa dapat terpenuhi oleh tamu
yang datang melamar, selanjutnya juru bicara tamu yang datang
menyuguhkan tepak yang disebut denga Tepak Ikat Janji.
Selain itu ada satu tepak lagi yang disebut denga Tepak Pengiring, yaitu
alat komunikasi pihak keluarga yang mengisyaratkan pihak keluarga
menyetujui pinangan/ lamaran tersebut. Jumlah Tepak Pengiring bervariasi
dari 2 buah sampai 8 buah.
7
3. Gambir
Melambangkan keberkatan dan obat penawar. Gambir juga diletakkan di
dalam cembul.
4. Tembakau
Tembakau diletakkan di dalam cembul, gunanya untuk menyugi gigi
sesudah memakan sirih. Tembakau melambangkan kebersihan jasmani.
5. Daun Sirih
Daun sirih melambangkan kebesaran, persaudaraan, dan persatuan. Hal
tersebut disebabkan sifat dari sirih yang mudah tumbuh dan memiliki
khasiat untuk mengobati beragam penyakit. Daun sirih dari pihak laki-laki
disusun dalam posisi telungkup dalam jumlah ganjil. Daun sirih telungkup
bermakna rendah hati dan berserah diri. Lain halnya sirih dari pihak
perempuan yang disusun telentang. Hal ini melambangkan penerimaan dan
penyerahan diri. Daun sirih yang bertemu ujung bermakna tercapainya
kesepakatan di kedua belah pihak.
6. Kacip
Merupakan alat pembelah atau peracik buah pinang. Terbuat dari besi.
Selain untuk meracik juga digunakan untuk mengupas kulit pinang. Kacip
melambangkan se-iya se-kata, kemufakatan bersama dalam keputusan yang
baik.
8
BAB 5
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Begitu banyak kearifan lokal yang terdapat di negara kita tercinta ini.
Sebuah tradisi serta adat yang telah di wariskan secara turun – temurun oleh
nenek moyang kita sejak dulu. Sebuah kekayaan budaya serta keragaman suku
bangsa yang memperindah arti negara kita ini. Sehingga meninggalkan
pekerjaan rumah bagi generasi penerusnya dalam menjaga serta melestarikan
kebudayaan bangsa tersebut. Dalam lingkup peneitian ini peneliti mengambil
objek kearifan lokal dari budaya peneliti sendiri yaitu Tepak Sirih. Perlunya
pengenalan serta pelestarian agar kearifan lokal di negara kita ini tidak lenyap.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://festivalkampungsenapelan.blogspot.co.id/2014/11/isi-tepak-sirih-
dan-filosofinya.html
https://ms.wikipedia.org/wiki/Tepak_sirih
http://resammelayu.blogspot.co.id/2008/08/arti-tepak-sirih.html
https://nikmatmusik.blogspot.co.id/2016/10/mengenal-tepak-sirih-
melayu.html
http://melayuonline.com/ind/culture/dig/1703
http://detakriaunews.com/wisata/berita-banyak-makna-di-balik-tradisi-
tepak-sirih.html
10