Anda di halaman 1dari 12

KEARIFAN LOKAL

TEPAK SIRIH TRADISI TURUN-TEMURUN


KEBUDAYAAN MELAYU

Disusun Oleh :

NAMA : MOHAMMAD SHAHRUKH RIZAN

KELAS : 12 MIPA 2

i
DAFTAR ISI

Daftar isi ............................................................................................................. ii

BAB 1 : PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH ......................................................... 1


B. RUMUSAN MASALAH ..........................................................................1
C. TUJUAN PENELITIAN ...........................................................................1
D. MANFAAT PENELITIAN ..................................................................... 2

BAB 2 : LANDASAN TEORI ............................................................................3

A. PENELITIAN YANG RELEVAN ........................................................... 3


B. TEORI – TEORI YANG RELEVAN .......................................................4
C. KERANGKA PIKIR .................................................................................4

BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN ............................................................5

A. LOKASI PENELITIAN ............................................................................5


B. OBJEK PENELITIAN ..............................................................................5
C. TEKNIK SAMPLING .............................................................................. 5
D. PENDEKATAN PENELITIAN ............................................................... 5
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ........................................................ 5
F. ANALISIS DATA .................................................................................... 5

BAB 4 : HASIL PENELITIAN .......................................................................... 6

A. PENGERTIAN TEPAK SIRIH ................................................................ 6


B. STRUKTUR DAN BENTUK TEPAK SIRIH ......................................... 6
C. MAKNA TERSEMBUNYI PADA TEPAK SIRIH ................................ 7

BAB 5 : PENUTUP ............................................................................................ 9

A. KESIMPULAN ........................................................................................ 9
B. SARAN .................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 10

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam budaya melayu, terdapat berbagai macam tradisi serta kebudayaan


yang sangat luas. Salah satu yang menjadi tradisi turun - temurun dalam
kebudayaan melayu yaitu “Tepak Sirih”. Tepak sirih memiliki beragam arti bagi
masyarakat melayu.terdapat berbagai keistimewaan serta daya tarik tersendiri
yang dimilikinya. Tepak sirih juga termasuk kedalam kearifan lokal yang
dimiliki oleh negara Indonesia. Negara yang kaya akan berbagai nilai budaya.
Terdapat bermacam – macam adat serta tradisi yang dimiliki oleh setiap suku
bangsa di Indonesia. Ketertarikan peneliti untuk mengangkat “Tepak Sirih”
sebagai tema dalam laporan penelitian tentang kearifan lokal ini adalah peneliti
ingin lebih mengenal dengan kebudayaannya sendiri yang berasal dari keluarga
besar. Tepak sirih juga memiliki peranan penting dalam acara adat pernikahan
melayu. Tepak sirih merupakan budaya yang telah turun – temurun dan masih
tetap dilestarikan hingga sekarang.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah Itu Tepak Sirih?


2. Bagaimanakah Sejarah Tepak Sirih Dalam Adat Melayu?
3. Bagaimanakah Bentuk Serta Struktur Dari Tepak Sirih?
4. Apakah Arti Serta Makna Yang Tersembunyi Dari Tepak Sirih Bagi
Kebudayaan Melayu?
5. Mengapa Tepak Sirih Begitu Identik Dalam Acara Pernikahan Adat
Melayu?
6. Apakah Peranan Tepak Sirih Dalam Kehidupan Sehari – Masyarakat
Melayu?
7. Bagaimana Tata Cara Dalam Penggunaan Tepak Sirih?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui Pengertian Dari Tepak Sirih.


2. Mengetahui Sejarah Tepak Sirih Dalam Adat Melayu.
3. Mengetahui Bentuk Serta Struktur Dari Tepak Sirih.
4. Mengetahui Makna Yang Tersembunyi Dari Tepak Sirih.

1
5. Mengetahui Penyebab Tepak Sirih Begitu Identik Bagi Kebudayaan
Melayu.
6. Mengetahui Peranan Tepak Sirih Dalam Kehidupan Sehari – Hari.
7. Tata Cara Penggunaan Tepak Sirih.

D. MANFAAT PENELITIAN

Dengan memanfaatkan data dalam penelitian, digunakan dalam pengenalan


serta pelestarian kearifan lokal kebudayaan masyarakat melayu melalui :

1. Identifikasi atau pengenalan tentang kearifan lokal yang berasal dari adat
Melayu.
2. Pelestarian nilai – nilai budaya Melayu berdasarkan kearifan lokal yang
dimilikinya.
3. Mengetahui kegunaan serta keistimewaan Tepak Sirih yang merupakan
kearifan lokal adat Melayu.
4. Menjaga dan menghargai nilai – nilai budaya yang telah turun –temurun
hingga kapan pun.

2
BAB 2

LANDASAN TEORI

A. PENELITIAN YANG RELEVAN

Penelitian ini mengenai Kearifan Lokal masyarakat Melayu yaitu “Tepak


Sirih”. Suatu budaya turun – temurun yang memiliki nilai – nilai adat istiadat
yang kental serta berperan penting dalam lingkup masyarakat suku Melayu.

Yang pertama berdasarkan data dari Wikipedia, Tepak sirih merujuk


kepada bekas yang diperbuat dari logam bagi menyimpan bahan-bahan yang
digunakan dalam penyediaan daun dari pokok sirih untuk di makan.
Masyarakat Melayu membezakan antara tepak sirih berbentuk bujur
sebagi puan dan yang berbentuk empat segi bujur sebagi tepak.[1] Terdapat
juga tepak sirih yang berbentuk bulat. Malah dalam Hikayat Hang
Tuah, Hang Tuah telah memberikan kepada Hang Jebat sepiak sirih di dalam
tepak sirih kepunyaan Sultan Mahmud semasa berhenti rehat.

Yang kedua berdasarkan penelitian blog Resem melayu, Masyarakat


Melayu terkenal dengan sifat sopan santun, berbudi bahasa serta penuh
dengan adat budaya dalam menjalani kehidupan seharian. Adat lebih
diutamakan, bak kata pepatah ‘biar mati anak jangan mati adat’, lebih-lebih
lagi ketika mengadakan majlis meminang, bertunang dan pernikahan. Untuk
memulai upacara merisik, pertunangan dan pernikahan, masyarakat Melayu
menggunakan tepak sirih sebagai pembuka kata.

Yang ketiga berdasarkan Detak Riau News, Dalam kehidupan orang


melayu dikenal sebagai sebuah tradisi yang disebut dengan berkapur sirih,
yaitu tradisi makan sirih yang diramu dengan kapur dan pinang. Tradisi
makan sirih merupakan warisan budaya masa silam, lebih dari 300 tahun
yang lampau hingga sat ini.

Budaya makan sirih hidup di Asia Tenggara. Pendukung budaya ini


terdiri dari berbagai golongan, meliputi masyarakat kelas bawah, pembesar
negara, serta kalangan istana.

Tepak sirih digunakan sebagai perangkat yang tidak boleh dilupakan


dalam acara-upacara resmi adat. Oleh karena tepak sirih merupakan simbol
yang memiliki arti penting, maka pemakaiannya tidak bileh sembarangan.

B. TEORI – TEORI YANG RELEVAN

Berdasarkan keterangan dari berbagai sumber yang didapat, Masyarakat


Melayu terkenal dengan sifat sopan santun, berbudi bahasa serta penuh dengan

3
adat budaya dalam menjalani kehidupan seharian. Adat lebih diutamakan, bak
kata pepatah ‘biar mati anak jangan mati adat’, lebih-lebih lagi ketika
mengadakan majlis meminang, bertunang dan pernikahan. Untuk memulai
upacara merisik, pertunangan dan pernikahan, masyarakat Melayu
menggunakan tepak sirih sebagai pembuka kata.

Dalam adat bersirih, setiap bahan yang terkandung mempunyai pengertian dan
membawakan maksud tertentu.

C. KERANGKA BERPIKIR

Tepak sirih yang merupakan salah satu dari sekian banyak Kearifan Lokal di
Indonesia. Tepak sirih merupakan tradisi turun – temurun kebudayaan Melayu.
Tepak sirh memiliki arti tersendiri dalam budaya melayu. Dalam setiap acara
adat seperti pernikahan tidak lepas dari penggunaan Tepak Sirih. Tepak sirih
digunakan sebagai pembuka kata dalam tradisi melayu.

Keistimewaan Tepak sirih terdapat pada isinya yang mengandung berbagai


macam makna yang tersirat. Seperti daun pinang yang melambangkan
keikhlasan dan ketulusan hati seseorang. Dan juga kapur sirih melambangkan
kebersihan dan kesucian hati. Masih banyak lagi isi di dalam tepak sirih yang
memiliki makna tersendiri. Dengan demikian tradisi tepak sirih harus terus
dijaga dan dilestarikan karena merupakan warisan budaya turun – temurun.
Serta perlunya pengenalan pada generasi muda sekarang agar mereka terus
menjaga warisan budaya yang ada di Indonesia agar tidak hilang dan lenyap.

4
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

A. LOKASI PENELITIAN

Penelitian dilakukan di rumah keluarga besar peneliti yang paham betul


tentang adat serta budaya Melayu.

B. OBJEK PENELITIAN

Objek dalam penelitiannya yaitu adalah Tepak Sirih yang merupakan warisan
turun – temurun dalam kebudayaan Melayu.

C. TEKNIK SAMPLING

Menggunakan Teknik Sampling Probabilitas (Probability Sampling


Technique) yaitu Sampling Acak (Simple Random Sampling).

D. PENDEKATAN PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan Kualitatif


dengan berdasarkan informasi serta penjelasan yang jelas dan mampu
menunjang fakta yang ada.

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik Pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah


Wawancara dengan narasumber yang memiliki pengetahuan tentang objek
yang diteliti.

F. ANALISIS DATA

Teknik Analisis Data Secara Inferensial, dengan memberikan gambaran


umum berdasarkan data yang telah dikumpulkan.

Berdasarkan data yang di kumpulkan, objek yang digunakan dalam penelitian


memiliki arti serta makna yang tersembunyi di dalamnya. Padaobjek
penelitian, yaitu “Tepak Sirih”. Tepak sirih memiliki makna tersendiri di
setiap isi yang terdapat di dalamnya. Dari wawancara dengan narasumber,
diketahui bahwa Tepak Sirih sangat berperan penting dalam adat tradisi
Melayu dalam minang meminang dan pernikahan.

5
BAB 4

HASIL PENELITIAN

A. PENGERTIAN TEPAK SIRIH

Tepak sirih dalam adat Melayu bukan hanya sebagai hiasan atau alat
cendera mata yang diberikan kepada seseorang untuk ingatan, atau bukan
hanya digunakan sebagai tempat untuk menyimpan sirih bagi orang orang
yang gemar memakan sirih. Tetapi tepak sirih digunakan etnis melayu untuk
perlengkapan adat dalam aneka ragam upacara yang berkenaan dengan adat
dan budaya Melayu. Tepak selalu ada dalam acara penyambutan tamu,
pinang meminang, memulangkan anak, mengadakan perdamaian, tepung
tawar dan pada teti tarian serta pada upacara adat melayu lainnya.

B. BENTUK DAN STRUKTUR TEPAK SIRIH

Bentuk dan bahan tepak beraneka ragam ada yang dibuat dari bahan
kuningan atau tembaga, ada yang dibuat dari kaleng atau perak, atau dari
kayu bahkan ada pula tepak yang dibalut dengan emas.

Biasanya tepak sirih walaupun terbuat dari emas, perak atau tembaga
haruslah dibungkus dengan kain songket, dan disaat berlangsungnya upacara
adat barulah pembungkus tepak sirih itu dibuka. Dalam tepak biasanya diisi
dengan daun sirih, gambir, kapur basah, pinang dan tembakau. Tetapi
sekarang juga dimodifikasi dengan ditambah aneka bunga bungaan, manisan
gula dan permen/ bon bon.

Dalam adat perkawinan melayu, tepak digunakan mulai dari menyambut


tamu yang akan datang merisik (mencari jodoh yang dilakukan orang tua
untuk mencarikan calon istri untuk anak laki lakinya) , sebagai alat
komunikasi pembuka kata oleh yang mewakili tuan rumah sebagai juru
bicara, menyuguhkan tepak yang disebut denga Tepak Pembuka Kata.

Sembari menerima tepak dan merasakan lemak gurihnya sirih dalam


tepak pembuka kata, juru bicara sebagai perwakilan tamu yang datang,

6
membuka kata sambil menyuguhkan tepak yang disebut dengan Tepak
Merisik. Tepak Merisik merupakan alat komunikasi untuk mencari
keterangan tentang seorang gadis atau anak dara yang dalam hal ini biasanya
dikiaskan dengan sekuntum bunga.

Tuan rumah yang lazimnya disebut dengan ahli bait mencicipi sirih yang
ada didalam tepak Merisik . Melihat ahli bait telah mencicipi sirih bawaan
mereka, juru bicara menyampaikan maksud dan tujuan mereka datang adalah
mencari keterangan tentang seorang gadis yang diibaratkan sebagai bunga
dan dengan menyebut nama si gadis dan menanyakan kepada ahli bait
apakah memang ada dirumah ini. Setelah mendapat jawaban dari juru bicara
ahli bait bahwa bunga yang dimaksud memang ada, maka juru bicara tamu
yang datang menyuguhkan tepak yang diberi nama Tepak Meminang.

Tepak Meminang biasanya selain diisi dengan sirih, gambir, kapur basah,
tembakau, juga diisi dengan mayang pinang, aneka ragam hiasan bunga dan
pinang berakait. Kemudian juru bicara menanyakan syarat syarat dan mahar
yang harus mereka siapkan untuk melamar meminang anak gadis ahli bait
dengan diselingi pantun dan kata kiasan memetik bunga ditaman ahli bait.
Bila persyaratan yang diajukan tuan rumah dirasa dapat terpenuhi oleh tamu
yang datang melamar, selanjutnya juru bicara tamu yang datang
menyuguhkan tepak yang disebut denga Tepak Ikat Janji.

Tepak Ikat Janji merupakan alat komunikasi dalam penyampaian kata


dalam menentukan hari pelaksanaan pernikahan dan hari peresmian
perkawinan (pesta). Tepak Ikat Janji juga merupakan isyarat perjanjian yang
harus dipenuhi oleh kedua belah pihak termasuk sanksi kepada salah satu
pihak yang mengingkarinya.

Selain itu ada satu tepak lagi yang disebut denga Tepak Pengiring, yaitu
alat komunikasi pihak keluarga yang mengisyaratkan pihak keluarga
menyetujui pinangan/ lamaran tersebut. Jumlah Tepak Pengiring bervariasi
dari 2 buah sampai 8 buah.

C. MAKNA TERSEMBUNYI PADA TEPAK SIRIH


Berikut filosofi isi Tepak Sirih:
1. Buah Pinang
Sebutir pinang yang telah diupas kulitnya dan diraci. Tidak boleh dibelah
dua (utuh). Dalam adat Melayu Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau,
Indonesia, buah pinang melambangkan keikhlasan dan ketulusan hati
seseorang. Lurusnya hati seumpama mempulur pinang. Buah tersebut
diletakkan di dalam cembul, yaitu tempat di dalam tepak sirih.
2. Kapur Sirih
Kapur sirih berwarna putih melambangkan kebersihan dan kesucian hati.
Kapur ini juga diletakkan di dalam cembul.

7
3. Gambir
Melambangkan keberkatan dan obat penawar. Gambir juga diletakkan di
dalam cembul.
4. Tembakau
Tembakau diletakkan di dalam cembul, gunanya untuk menyugi gigi
sesudah memakan sirih. Tembakau melambangkan kebersihan jasmani.
5. Daun Sirih
Daun sirih melambangkan kebesaran, persaudaraan, dan persatuan. Hal
tersebut disebabkan sifat dari sirih yang mudah tumbuh dan memiliki
khasiat untuk mengobati beragam penyakit. Daun sirih dari pihak laki-laki
disusun dalam posisi telungkup dalam jumlah ganjil. Daun sirih telungkup
bermakna rendah hati dan berserah diri. Lain halnya sirih dari pihak
perempuan yang disusun telentang. Hal ini melambangkan penerimaan dan
penyerahan diri. Daun sirih yang bertemu ujung bermakna tercapainya
kesepakatan di kedua belah pihak.
6. Kacip
Merupakan alat pembelah atau peracik buah pinang. Terbuat dari besi.
Selain untuk meracik juga digunakan untuk mengupas kulit pinang. Kacip
melambangkan se-iya se-kata, kemufakatan bersama dalam keputusan yang
baik.

8
BAB 5
PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan data yang di kumpulkan, objek yang digunakan dalam


penelitian memiliki arti serta makna yang tersembunyi di dalamnya. Pada objek
penelitian, yaitu “Tepak Sirih”. Tepak sirih memiliki makna tersendiri di setiap
isi yang terdapat di dalamnya. Dari wawancara dengan narasumber, diketahui
bahwa Tepak Sirih sangat berperan penting dalam adat tradisi Melayu dalam
minang meminang dan pernikahan.

Dalam adat perkawinan melayu, tepak digunakan mulai dari menyambut


tamu yang akan datang merisik (mencari jodoh yang dilakukan orang tua untuk
mencarikan calon istri untuk anak laki lakinya) , sebagai alat komunikasi
pembuka kata oleh yang mewakili tuan rumah sebagai juru bicara,
menyuguhkan tepak yang disebut denga Tepak Pembuka Kata.

SARAN

Begitu banyak kearifan lokal yang terdapat di negara kita tercinta ini.
Sebuah tradisi serta adat yang telah di wariskan secara turun – temurun oleh
nenek moyang kita sejak dulu. Sebuah kekayaan budaya serta keragaman suku
bangsa yang memperindah arti negara kita ini. Sehingga meninggalkan
pekerjaan rumah bagi generasi penerusnya dalam menjaga serta melestarikan
kebudayaan bangsa tersebut. Dalam lingkup peneitian ini peneliti mengambil
objek kearifan lokal dari budaya peneliti sendiri yaitu Tepak Sirih. Perlunya
pengenalan serta pelestarian agar kearifan lokal di negara kita ini tidak lenyap.

9
DAFTAR PUSTAKA

 http://festivalkampungsenapelan.blogspot.co.id/2014/11/isi-tepak-sirih-
dan-filosofinya.html
 https://ms.wikipedia.org/wiki/Tepak_sirih
 http://resammelayu.blogspot.co.id/2008/08/arti-tepak-sirih.html
 https://nikmatmusik.blogspot.co.id/2016/10/mengenal-tepak-sirih-
melayu.html
 http://melayuonline.com/ind/culture/dig/1703
 http://detakriaunews.com/wisata/berita-banyak-makna-di-balik-tradisi-
tepak-sirih.html

10

Anda mungkin juga menyukai