Anda di halaman 1dari 6

Sistem Jaminan Sosial di Jerman

Sekilas Republik Federal Jerman

Dalam membahas mengenai Kesejahteraan Sosial (social welfare) dan jaminan sosial (social security) di
Jerman memerlukan penjelasan dalam soal sejarah dan sistem politik Republik Federal Jerman. Hal ini
penting untuk memahami prakondisi hukum dan konstitusional.

Republik Federal Jerman adalah sebuah negara di Eropa Tengah. Negara dengan sejarah panjang ini di
sebelah barat berbatasan dengan Belanda, Belgia, Luxemburg, dan Perancis. Di sebelah selatan
berbatasan dengan Swiss dan Austria. Di sebelah timur berbatasan dengan Ceko dan Polandia. Di
sebelah utara berbatasan dengan Denmark. Negara ini pernah memiliki wilayah yang jauh lebih luas
daripada yang sekarang dan pernah pula terpecah secara politik sejak berakhirnya Perang Dunia II hingga
1991, di saat bagian timur negara ini dikuasai oleh rezim komunis dan bernama Republik Demokratik
Jerman (Jerman Timur, atau Deutsche Demokratische Republik disingkat DDR). Jerman juga merupakan
negara penting dalam Uni Eropa dan adalah negara anggota dengan penduduk terbanyak. Selain itu,
Jerman juga adalah anggota NATO dan G8.

Republik Federal Jerman terdiri saat ini dalam 16 negara bagian (sering disebut “Länder”, “Provinces”).
Prinsip federalisme adalah bagian dari prinsip dasar yang membagi penetapan peraturan perundangan
membagi pengambilan keputusan dalam tingkat pusat dan di tingkat negara bagian. Konstitusi
menetapkan kewenangan yang berbeda dalam kekuasaan pusat dan kekuasaan negara bagian itu.
Sebagai contoh, pemerintah pusat (atau sering disebut pemerintah federal) bertanggungjawab dalam
hal, seperti, luar negeri, keamanan nasional, kebijakan moneter, dan sebagian dari hukum perpajakan.
Sedang dalam hal sistem pendidikan (sekolah dan universitas), permasalahan kebudayaan, kepolisian,
dan hukum lokal, pemerintah negara bagian berwenang. Lebih-lebih, konstitusi menjamin kewenangan
pengaturan tata pemerintahan sendiri di tingkat lokal (local self-government) di kota dan kotapraja untuk
semua pengaturan di tingkat lokal.

Deskripsi Sistem Jaminan Sosial di Jerman

Umumnya terdapat beberapa model yang dianut oleh berbagai negara di dunia terkait penerapan sistem
Jaminan Sosial, yakni :

Model Universal

Dalam model ini, pelayanan sosial diberikan oleh negara kepada seluruh penduduknya, baik kaya
maupun miskin. Model ini sering disebut sebagai the Scandinavian Welfare States yang diwakili oleh
Swedia, Norwegia, Denmark dan Finlandia. Sebagai contoh, kesejahteraan negara di Swedia sering
dijadikan rujukan sebagai model ideal yang memberikan pelayanan sosial komprehensif kepada seluruh
penduduknya
Model Korporasi atau Work Merit Welfare States

Dalam model ini, pelayanan jaminan sosial juga dilaksanakan secara melembaga dan luas, namun
kontribusi terhadap berbagai skema jaminan sosial berasal dari tiga pihak, yakni pemerintah, dunia
usaha dan pekerja (buruh). Pelayanan sosial yang diselenggarakan oleh negara diberikan terutama
kepada mereka yang bekerja atau mampu memberikan kontribusi melalui skema asuransi sosial. Model
yang dianut oleh Jerman dan Austria ini sering disebut sebagai Model Bismarck

Model Residual

Dalam model ini, pelayanan sosial, khususnya kebutuhan dasar, diberikan terutama kepada kelompok-
kelompok yang kurang beruntung (disadvantaged groups), seperti orang miskin, penganggur,
penyandang cacat dan orang lanjut usia yang tidak kaya. Model ini mirip model universal yang
memberikan pelayanan sosial berdasarkan hak warga negara dan memiliki cakupan yang luas. Model ini
dianut oleh negara-negara Anglo-Saxon yang meliputi AS, Inggris, Australia dan Selandia Baru. Namun,
seperti yang dipraktekkan di Inggris, jumlah tanggungan dan pelayanan relatif lebih kecil dan berjangka
pendek daripada model universal. Perlindungan sosial dan pelayanan sosial juga diberikan secara ketat,
temporer dan efisien.

Model Minimal

Model ini umumnya diterapkan di gugus negara-negara latin (seperti Spanyol, Italia, Chile, Brazil) dan
Asia (antara lain Korea Selatan, Filipina, Srilanka, Indonesia). Model ini ditandai oleh pengeluaran
pemerintah untuk pembangunan sosial yang sangat kecil. Program kesejahteraan dan jaminan sosial
diberikan secara sporadis, parsial dan minimal dan umumnya hanya diberikan kepada pegawai negeri,
anggota ABRI dan pegawai swasta yang mampu membayar premi

Mengacu kepada empat model tersebut, sistem jaminan sosial di jerman mengacu kepada model yang
kedua yakni model Korporasi atau Work Merit Welfare States.

Kesejahteraan Sosial (social welfare) dan jaminan sosial (social security) di Jerman

Cikal bakal sistem jaminan sosial (SJS) atau disana dikenal sebagai Kesejahteraan Sosial (social welfare)
dan jaminan sosial (social security)di mulai di Jerman (1883), ketika Bismarck memperkenalkan jaminan
kesehatan, jaminan pemutusan hubungan kerja, dan jaminan hari tua bagi para pekerja agar mereka
terjamin kesejahteraannya sehingga produktivitas mereka meningkat. Model SJS seperti inilah yang lalu
berkembang ke negara lain.

Aturan main terkait dengan sistem jaminan sosial di Jerman tertuang dalam UU Prosedur Administrasi
Negara Jerman (Verwaltungsverfahrensgesetz). Secara rinci Sistem Jaminans Sosial tertuang dalam UU
Jaminan Sosial Jerman (Pasal 97 sampai dengan Pasal 100). Menurut Undang-undang ini, sebagai negara
sosial, bantuan merupakan hak warga negara dan negara bertanggung jawab akan hal itu. Pembayar
iuran adalah negara dan tidak tergantung pada pemerintah yang berkuasa. Volume bantuan sosial setiap
tahun sudah dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Jerman. Pemerintah bertugas
mengisi kas negara dan pemerintah juga tidak bisa berkilah bahwa tidak ada dana iuran sosial tersebut.

Peraturan perundangan untuk Kesejahteraan Sosial (social welfare) dan jaminan sosial (social security)
hanya diatur di tingkat nasional. Hal ini untuk memastikan bahwa hanya ada satu standar bersama untuk
jaminan sosial dan perlindungan sosial di Jerman. Jadi untuk tingkat provinsi tidak ada ketetapan atau
peraturan terkait dengan hal ini. Dalam ekonomi pasar sosial, negara adalah pembuat utama peraturan.
Peran negara dalam pasar dijalankan seminimal mungkin, tetapi semaksimal yang diperlukan. Dengan ini
negara biasanya mengambil peran besar dalam penanganan ekonomi negara dalam rangka mencapai
tujuan sosial, misalnya jaminan sosial. Dengan ini, Jerman bukan negara dengan ekonomi pasar liberal
atau neo-liberal, tetapi ekonomi pasar sosial (social market economy). Keadilan sosial (social justice)
dinyatakan dalam pasal 20 sebagai salah satu dari prinsip dasar dalam Konstitusi. Hal ini berarti bahwa
negara mempunyai kewajiban untuk mengambil tindakan untuk mengambil langkah penyeimbangan
dalam persoalan perbedaan dan tegangan sosial. Salah satu instrumen untuk mencapai tujuan itu adalah
menetapkan sistem jaminan sosial, dan sekarang ini bagaimana untuk membuatnya tetap efektif, untuk
semua masyarakat di negara Jerman.

Legislasi untuk jaminan sosial di Jerman pertama dibuat di tahun 1883, 123 tahun yang lalu. Penetapan
ini harus diakui adalah keputusan politik penguasa waktu itu, dan bukan tindakan yang secara langsung
dilakukan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Di masa itu, Jerman telah memulai proses
industrialisasi. Masyarakat kelas pekerja tumbuh berkembang secara terus menerus, tetapi pekerja itu
bekerja dalam sistem kapitalis dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan: bekerja 16 jam per hari, 6
hari per minggu, dengan upah yang amat minim, tidak ada jaminan sosial sama sekali. Untuk
memperbaiki kondisi itu, pekerja mengorganisir mereka sendiri. Mereka mendirikan serikat buruh dan
partai sosial-demokratik dan partai komunis. Penguasa feodal melihat hal ini sebagai ancaman.
Kemudian, untuk itu, penguasa menetapkan sistem jaminan sosial, yang memberikan manfaat untuk
pekerja. Hal ini dilakukan pertama-tama untuk melonggarkan tegangan politik, dan bukan tindakan
solidaritas atau karitatif. Jaminan sosial pada saat awalnya ditetapkan untuk menenangkan pekerja dan
untuk menstabilkan kekuasaan elit penguasa.

Dengan ini, asuransi kesehatan ditetapkan dengan hukum di tahun 1883, asuransi kecelakaan di tahun
1884, asuransi pensiun di tahun 1889, dan asuransi pengangguran di tahun 1927. Prinsip sistem jaminan
sosial ini bertahan dalam masa kerajaan yang itu berakhir dengan terjadinya Perang Dunia I di tahun
1918, bertahan di masa Republik Weimar sampai dengan di tahun 1933 dan juga bertahan pada masa
kediktatoran Nazi yang diakhiri kekuasaannya oleh kekuatan sekutu di tahun 1945. Prinsip umum yang
dijabarkan di atas masih tetap berlaku. Namun demikian, aspek yang berbeda di dalam sistem jaminan
sosial diadaptasi dari waktu ke waktu sampai dengan pengembangan yang sekarang ini. Menilik faktor
demografis di Jerman, jumlah mereka yang purna-kerja (retirees) dan tahun manfaat yang harus dibayar,
terjadi peningkatan yang substantif, dan pada saat yang sama dan juga menilik tingkat pengangguran,
jumlah kontribusi dana pensiun mengalami penurunan.

Dalam situasi Jerman sekarang disadari bahwa sistem penetapan kesejahteraan masyarakat menjalani
kerumitan sendiri seperti di Indonesia. Maksdunya secara politis ada tarik-menarik, tapi ada peran yang
semakin lama semakin disadari bahwa bagaimana parlemen itu menetapkan soal social welfare state.

Model kesejahteraan negara di Jerman banyak disebut sebagai mengacu pada ide negara sosial’ (social
state) atau ‘ekonomi pasar sosial’ (social market economy) yang ditandai oleh tiga prinsip utama:
pertama, pembangunan ekonomi merupakan cara terbaik untuk mencapai kesejahteraan. Pengeluaran
publik untuk kesejahteraan harus kompatibel dan berhubungan secara langsung dengan pembangunan
dan pertumbuhan ekonomi. Struktur pelayanan sosial harus merefleksikan prioritas ini. Pelayanan yang
diberikan harus berkaitan erat dengan posisi orang dalam pasar kerja dan pendapatannya. Orang yang
tidak memiliki catatan pekerjaan umumnya tidak memperoleh jaminan sosial yang melindunginya dari
resiko-resiko tertentu.

Kedua, ekonomi Jerman dan sistem kesejahteraan negara dikembangkan berdasarkan struktur korporasi.
Prinsip ini dibangun oleh Bismarck berdasarkan asosiasi-asosiasi gotong royong dan serikatserikat kerja
yang kemudian menjadi landasan perlindungan sosial di kemudian hari. Asuransi sosial yang mencakup
tunjangan kesehatan, beberapa perawatan sosial, dan sebagian besar pemeliharaan penghasilan dikelola
oleh sebuah sistem pendanaan mandiri atau swa-kelola (independent).

Ketiga, menekankan pada prinsip saling melengkapi dan saling membantu. Pelayanan sosial harus
didesentralisasi atau dikelola secara mandiri dan bahwa intervensi negara harus terbatas, dalam arti
hanya menyentuh pelayanan sosial yang tidak dapat disediakan oleh lembaga mandiri tersebut. Pekerja
yang memiliki gaji tinggi tidak dijangkau oleh sistem asuransi sosial, tetapi dibiarkan untuk mencari
skema lain sesuai kebutuhannya.

Kesejahteraan Sosial (social welfare) dan jaminan sosial (social security) yang tercantum dalam Undang-
undang Jaminan Sosial Jerman adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Column KV: Health Insurance / Krankenversicherung / Asuransi Kesehatan

Column RV: Pension Insurance / Rentenversicherung / Asuransi Pensiun

Column AV: Unemployment Insurance / Arbeitslosenversicherung / Asuransi Pengangguran

Column UV: Work Accident Insurance / Unfallversicherung / Asuransi Kecelakaan kerja

Column PV: Long-term Care Insurance / Pflegeversicherung / Asuransi Jaminan Hari Tua
Health Insurance / Krankenversicherung / Asuransi Kesehatan

Dalam hal pelayanan kesehatan, asuransi kesehatan di jerman memiliki perlakuan bermacam-macam
tergantung dimana terjaidnya. Kebanyakan di jerman memiliki asuransi kesehatan dalam beberapa
format atau itu lainnya. Kebanyakan orang kaya mengasuransikan kesehatannya secara privat, tidak
seperti kebanyakan warga yang miskin yang memerlukan bantuan dari negara.

Pension Insurance / Rentenversicherung / Asuransi Pensiun

Bentuk dari asuransi pensiun berupa pemberian fasilitas bagi pekerja/pegawai yagn telah melewati batas
masa produktif. Jerman menetapkan masa produktifnya hingga 65 tahun. Selepas umur itu mereka akan
menerima Pensiunberupa Rumah penginapan serta beberapa bentuk bantuan lain seperti uang cash
setiap bulannya

Unemployment Insurance / Arbeitslosenversicherung / Asuransi Pengangguran

Asuransi pengangguran adalah salah satu bagian menurut undang-undang jaminan sosial yang
mengasuransikan karyawan terhadap resiko pengangguran. Tujuan asuransi pengangguran yang utama
adalah pencegahan kerugian, terutama perlindungan terhadap kerugian dalam wujud pembayaran.
Selain itu juga asuransi ini menyediakan pembiayaan untuk perlindungan dan ciptaan pekerjaan dan,
dalam konteks promosi ketenaga-kerjaan, pembiayaan untuk pengembangan latihan kejuruan, masukan
ke dalam ketenaga-kerjaan aktip dan rehabilitasi bersifat jabatan.

Work Accident Insurance / Unfallversicherung / Asuransi Kecelakaan kerja kerja

Asuransi kecelakaan akan membayar perlindungan dalam hal kematian atau suatu peristiwa sehari-hari
terkait dengan kecelakaan kerja.Biaya pengobatan seluruhnya akan ditanggung melalui asuransi ini.
Biaya-biaya kerugian pasca terjadinya kecelakaan tersebut akan ditanggung juga oleh asuransi ini. Klaim
yang dapat dibayarkan dalam hal ini antar alain cacat anggota badan, bahkan mungkin gangguan mental,
perhitungannya disesuaikan dengan yang tertera dalam perjanjian
Long-term Care Insurance / Pflegeversicherung / Asuransi Jaminan Hari Tua

Di Jerman, Asuransi Jaminan Hari tua adalah suatu isu penting dalam kaitan dengan suatu mengontrol
populasi dan penyusutan jaringan sosial yang mengakibatkan suatu kebutuhan lebih besar untuk suatu
sistem kepedulian jangka panjang publik. Dana Asuransi Jaminan Hari tua biasanya dihubungkan ke
asuransi kesehatan dana. Manfaat dibiayai berdasarkan atas suatu sistem income based dimana semua
karyawan yang dijamin oleh jaminan sosial sistem dan pemberi kerja mereka harus membayar kontribusi
sama pada kepada penyelenggara jaminan sosial.

DAFTAR PUSTAKA

Jaringan Pemeliharaan Kesehatan Online, Sistem Jaminan Sosial Nasional, online diakses 21 November
2007 (http://www.jpkm-online.net/tajuk.php?pid=14&act=detail)

Tim Puisntek, Tugas Pokok Pusintek, online diakses 21 November 2007


(http://www.pusintek.depkeu.go.id)

Anda mungkin juga menyukai