Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Ilmu Gizi Yang Dibina Oleh Ir. Nugrahaningsih, M. PD
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Ilmu Gizi Yang Dibina Oleh Ir. Nugrahaningsih, M. PD
RECALL ENERGY
Oleh:
Didengar dan ditandai bunyi yang terdengar pertama dan terakhir kali
muncul saat raksa pada alat turun dan kemudian catat hasilnya
e. Menghitung kemampuan pernafasan
at
f. Menghitung hemoglobin darah
Dipasang blood lancets pada pen lanchets
Dioleskan dengan alcohol pada jari yang akan ditusuk dengan pen
lanchets dan kemudian ditusuk
F. Data Pengamatan
1. Umur : 19 tahun
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Tinggi Badan : 150 cm
4. Berat Badan : 47 kg
5. Menghitung gula darah, asam urat, tekanan darah, kemampuan pernapasan, dan
hemoglonin darah
Gula Darah 70%
Asam urat 3,7 mg/ dl
Tekanan Darah 90
mmHg
70
G. Analisis Data
1. Menghitung Indeks Masa Tubuh
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 47
𝐼𝑀𝑇 = = = 20,89
(𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛)2 (1,5)2
Waktu Bahan Berat Kalori Karbohidrat Lemak Protein Vit. Vit. Vit.
Makanan A B1 C
Nasi 115 204,7 46,69 1,64 0,55 - 0,023 -
Kelapa 20 36 2 1 0,8 - 0,01 0,8
Kembang 50 12,5 2,45 0,1 1,2 - 0,055 34,5
kol
Pagi
Kacang 10 1 0,78 0,03 0,27 - 0.013 2,1
panjang
Kecambah 5 1,7 0,215 0,06 0,185 - 0,0045 0,25
Tongkol 20 20 1,6 0,3 2,74 36,2 0,006 -
Nasi 125 222,5 50,75 0,875 2,625 - 0,025 -
Kelapa 20 36 2 1 0,8 - 0,01 0,8
Kembang 50 12,5 2,45 0,1 1,2 - 0,055 34,5
kol
Kacang 10 1 0,78 0,03 0,27 - 0.013 2,1
Siang panjang
Kecambah 5 1,7 0,215 0,06 0,185 - 0,0045 0,25
Ayam 65 178,75 0,845 7,93 24,31 6,5 0,065 -
goreng
(tanpa
tulang)
Nasi 115 204,7 46,69 1,64 0,55 0,023 -
Kangkung 20 4,4 0,62 0,12 0,5 - 0,001 2,6
Ayam 70 192,5 0,91 8,54 26,18 7 0,07 -
Sore
goreng
(tanpa
tulang)
Kebutuhan Gizi Dalam Tubuh
Setelah diketahui jumlah kandungan gizi yang masuk selama 24 jam, maka dapat
dihubungkan dengan Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan.
H. Pembahasan
Pada praktikum kali ini mengenail recall energy yang menjelaskan mengenai kualitas gizi
pada seseorang yang dilihat berdasarkan aktivitas serta makanan selama 24 jam. Kualitas gizi
dapat dipresentasikan dengan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT), perhitungan gula
darah, perhitungan asam urat, perhitungan tekanan darah, perhitungan kemampuan
pernafasan, dan perhitungan hemoglobin darah. Semua factor tersebut sangat berhubungan
erat dengan nutrisi harian yang dikonsumsi seseorang, pola hidup, aktivitas dan factor-faktor
lain.
Perhitungan pertama yaitu Indeks Massa Tubuh (IMT), nilai yang diambil dari
perhitungan ini yaitu berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang. IMT tidak
mengukur lemak tubuh secara langsung, tetapi penelitian menunjukkan bahwa IMT
berkorelasi dengan pengukuran secara langsung lemak tubuh seperti underwater weighing
dan dual energy x-ray absorbtiometry (Grummer-Strawn LM et al., 2002). Berdasarkan hasil
perhitungan IMT diperoleh 20,89, hal ini menandakan bahwa pratikan tergolong normal.
Menurut Sugondo (2006) klasifikasi IMT menurut Kriteria Asia Pasifik yaitu <18,5
menandakan berat badan kurang, 18,5-22,9 menandakan kisaran normal, ≥ 23 menandakan
berat badan lebih, 23-24,9 menandakan berisiko, 25-29,9 menandakan obesitas I, dan ≥ 30
menandakan obesitas II.
Perhitungan yang kedua yaitu pengukuran kadar gula darah. Kadar gula darah darah
adalah istilah yang mengacu kepada tingkat gula darah di dalam darah. Konsentrasi gula
darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh (Murray et al., 2003).
Hasil pengukuran gula darah praktikan rendah yakni menunjukkan angka 70. Menurut
kriteria diagnostic Perkumpulan Endokrinologi Indonesia(PERKENI) 2006, seseorang
dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada
ujisewaktu >200 mg/dL. Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan meningkat
setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada
pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah
biasanya kurang dari120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang
mengandung gula maupun karbohidrat lainnya dan kadar gula darah sewaktu normal
berkisar antara 80-180 mg/dl (Soegondo, 2006). Rendahnya kadar gula darah pada praktikan
dikarenakan pada saat melakukan tes kadar gula praktikan dalam keadaan tidak sehat yang
dapat mempengaruhi hasil perhitungan.
Perhitungan yang ketiga yaitu perhitungan asam urat. Berdasarkan hasil pengukuran
asam urat praktikan menunjukkan normal yakni 3,7 karena kadar asam urat normal pada
perempuan yaitu < 6. Menurut Sudoyo (2009) kadar asam urat >7 mg/dl pada laki-laki dan
>6 mg/dl pada perempuan dipergunakan sebagai batasan hiperurisemia. Hiperurisemia
adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat serum diatas norma.
Perhitungan yang keempat yaitu perhitungan tekanan darah. Tekanan darah sangat
bervariasi tergantung pada keadaan. Tekanan darah akan meningkat saat aktivitas fisik,
emosi, dan stres (Gray dkk, 2007). Hal ini berubah-ubah sepanjang hari dan setelah situasi
tersebut berlalu, tekanan darah akan kembali menjadi normal. Tekanan darah biasanya
paling tinggi pada waktu pagi hari dan berkurang pada waktu malam hari, mencapai titik
terendah saat dini hari dan selama tidur (Ruhyanudin, 2007). Berdasarkan hasil pengukuran
90
tekanan darah praktikan menunjukkan rendah yakni 𝑚𝑚𝐻𝑔. Tekanan darah manusia
70
120
yang normal yaitu 𝑚𝑚𝐻𝑔. Rendahnya tekanan darah pada praktikan dikarenakan pada
80
saat perhitungan tekanan darah, praktikan dalam keadaan kurang sehat yang dapat
mempengaruhi hasil perhitungan tekanan darah. Perhitungan kelima yaitu kemampuan
pernafasan, berdasarkan hasil pengukuran pernafasan praktikan menunjukkan angka 1800
ml dan perhitungan keenam yaitu kadar hemoglobin darah praktikan menunjukkan angka
60.
Berdasarkan hasil perhitungan jumlah total kalori yang didapatkan dari bahan makanan
yang telah dikonsumsi selama 24 jam adalah 1129,95. Sedangkan total komposisi zat gizi
makanan yang dikonsumsi dari bahan makanan selama 24 jam adalah karbohidrat sebesar
158,995; protein sebesar 62, 365, dan lemak sebesar 23,245. Berdasarkan angka kecukupan
gizi yang dianjurkan untuk kalori yang dianjurkan adalah sebesar 2250 dan dibandingan
dengan kalori yang dikeluarkan yaitu 3443,9742, maka asupan nutrisi untuk makanan
selama 24 jam masih belum mencukupi kebutuhan energy. Sehingga total kalori yang
masuk juga tergolong kurang untuk dapat digunakan beraktivitas setiap harinya.
Kekurangan energy dapat menyebabkan keadaan lemas, mudah lelah, dan dapat
menyebabkan gizi buruk.
Selain itu, komposisi zat gizi makanan yang dikonsumsi dari bahan makanan selama 24
jam yaitu vitamin A sebesar 49,7; vitamin B1 sebesar 0,378; dan vitamin C sebesar 77,9.
Berdasarkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk vitamin A yaitu sebesar 600;
vitamin B1 sebesar 1,4; dan vitamin C sebesar 90. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat
dikatakan praktikan mengalami kekurangan vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C yang
dapat berakibat pada tubuh. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan sel epitel menjadi
keras dan kering, dapat mudah mengalami infeksi, terhambatnya pembentukan gigi dan
tulang, mengakibatkan rabun senja (Astuti dan Gardjito, 1986). Kekurangan vitamin B1
dapat mengakibatkan penyakit beri-beri dan mengkibatkan pertumbuhan lambat (Astuti dan
Gardjito, 1986). Sedangkan, kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan menurunnya daya
rentang tulang, carries gigi, dan anemia.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan nutrisi diatas, maka praktikan harus memperbaiki
beberapa nutrisi yang mengalami defisiensi atau kelebihan jumlah konsumsi dan lebih
efektif dalam memilih makanan yang dikonsumsi agar kebutuhan nutrisi dapat tercukupi.
Pemenuhan lemak dapat dilakukan dengan menambah jumlah makanan yang mengandung
lemak seperti susu atau kacang. Pemenuhan vitamin A dianjurkan untuk mengkonsumsi
bayam, daun ketela pohon, daun ketela rambat, wortel, dan tomat (Astuti dan Gardjito,
1986). Pemenuhan vitamin B1 dianjurkan untuk mengkonsumsi anggur, semangka, dan
bayam. Sedangkan untuk pemenuhan vitamin C dianjurkan untuk mengkonsumsi jeruk,
lemon, kubis, kembang kol, dan brokoli. Status gizi yang baik diperoleh jika seseorang
memiliki asupan gizi yang baik dan seimbang. Gizi baik dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
fungsi organ yang normal, untyk reproduksi, pertumbuhan,untuk aktivitas yang optimum
dan efisiensi kerja, pencegahan infeksi, dan kemampuan untuk tubuh dari kerusakan. Status
gizi buruk diperoleh jika seseorang tidak mampu memenuhi keseimbangan sejumlah zat gizi
esensial dalam tubuhnya (Budianti, 2008).
I. Kesimpulan
1. Nutrisi pada makanan yang dikonsumsi berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yaitu
karbohidrat, protein, lemak, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C
2. Kebutuhan nutrisi pada makanan yang dikonsumsi berdasarkan aktivitas dan energy yang
digunakan adalah tidak seimbang karena terdapat nutrisi yang termasuk defisiensi
karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C. Selain itu jumlah kalori yang
keluar lebih besar daripada jumlah kalori yang masuk ke tubuh
3. Kondisi metabolisme tubuh berdasarkan beberapa uji, praktikan mengalami beberapa
penurunan yaitu pada uji tekanan darah dan kadar gula darah
J. Daftar Rujukan
Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Astuti, Nary dan Gardjito, Nurdijati. 1986. Pangan dan Gizi. Yogyakarta : tidak diketahui
Budianti, Alfinda. 2008. Status Gizi Dan Ruwayat Kesehatan Sebagai Determinan
Hiperurisemia. Bogor: Institur Pertanian Bogor
Endres JB, Robert E Rokwell, Chintya GM. 2004. Food Nutrition and The Young Child. Ohio:
Pearson Prentice Hall.
Gibson, R. S. 2005. Principles of Nutritional Assessment. Second Edition. New York. : Oxford
University Press Inc
Ruhyanudin, F., 2007. Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan System
Kardiovaskuler. Malang : UMM Press
Sudoyo, WA, Sutiyohadi , B., Alwi I., Simandibrata K.M., Setiati, S. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid III. Ed 5, Jakarta EGC; 2009. p. 2550-2555
Sugondo, 2006. Obesitas Dalam buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta: FK
UI; hal. 1922.
Supariasa, I. D. N., Bakhyar, B. & Ibnu F. 2001. Penilaian Status Gizi. , Jakarta: EGC