Sinopsis Novel
Sinopsis Novel
Lana seorang wanita muda yang telah memutuskan untuk mengasuh Denniz anak temannya, saat itu
temannya meninggal ketika melahirkan.
Denniz diasuh oleh Lana karena ayahnya Brian tidak mau mengakui sebagai anaknya. Dengan
hadirnya Denniz, menjadi sebuah pertentangan dari keluarga Lana, namun lama kelamaan mereka pun
menerima Denniz dan membantu merawatnya.
Saat pertama mengasuh Denniz, Lana berusia 19 tahun, diusianya yang ke 25 tahun Lana
memutuskan untuk tinggal sendiri merawat Denniz. Dia membiayai kebutuhan sehari-hari dengan bekerja
staf pengajar di lembaga pendidikan asing.
Lana menjadi perempuan kebal ketika orang-orang melihatnya kagum, iba, sinis, ataupun jijik saat
seorang anak Denniz memanggilnya mama.
Lana mencintai Denniz dan dia anggap sebagai anaknya sendiri, namun kebutuhan memiliki seorang
pasangan harus ia pikirkan. Pada suatu hari hadirlah Dhimas, laki-laki pujaan banyak wanita.
Seorang Dhimas hanya mengetahui Lana seorang Ibu dengan satu anak, tapi dia menyukai Lana
walaupun seburuk apapun masa lalu Lana tanpa ia tahu keadaan sebenarnya.
Pada akhirnya mereka akan segera menikah, di suatu hari Dhimas mengajak Lana bertemu keluarga
besarnya disitulah terbuka rahasia Lana bahwa ia belum pernah melahirkan anak.
Novel ini bertemakan seorang wanita kuat dan memiliki hati yang baik, disaat usia yang cukup muda
ia harus merawat anak temannya.
Tokoh-tokoh dalam novel ini diantaranya Lana, Denniz, Dhimas, serta beberapa tokoh pembantu dan
piguran. Alur yang digunakan pada novel ini yaitu alur maju mundur, dimana Lana mengisahkan kembali
masa lalu hingga ankhirnya Dhimaz dan Lana menikah.
Judul Terjemahan : Menuju Titik Nol
Penulis : Agatha Cristie
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tgl Penerbitan : 1988-01-00
Halaman : 320
SINOPSIS MENUJU TITIK NOL
Kisah berawal ketika Nevile Strange memutuskan untuk mengajak istrinya Kay Strange dan mantan istrinya
Audrey Strange, untuk bertemu di suatu tempat selama dua minggu dengan maksud mencairkan hubungan ketiganya
yang kian memburuk. Mereka bertemu di rumah ibu angkat Nevile, Mrs. Camelia Tressilian.
Awalnya rencana itu tidak disetujui oleh semua orang, selain karena mereka tidak ingin menyakiti Audrey,
mereka juga tidak ingin melihat keributan yang bisa saja diakibatkan oleh tabiat Kay Strange yang dikenal amat
buruk. Tetapi Neville Strange bersih keras akan mempertemukan kedua wanita itu. Ia berdalih bahwa itu semua demi
keutuhan keluarganya.
Akhirnya tibalah saat itu, Audrey dan Kay bertemu, duduk, makan dan tidur dalam satu atap. Seluruh keluarga
berkumpul, mereka menyaksikan betapa Kay sangat membenci Audrey, dan betapa tingkah lakunya selama berada di
kediaman Mrs. Whithfield sangat berusaha untuk mengintimidasi Audrey. Tetapi Audrey tetap sabar dan tidak berniat
untuk membalas tingkah laku Kay.
Suatu malam, Mrs. Camelia Tressilian mengundang teman lamanya untuk makan malam di kediamannya, pria
itu bernama Mr. Treves. Dan di malam kunjungannya itulah Mr. Traves menceritakan berbagai hal yang terjadi selama
hidupnya. Dan semua orang sangat menyukai cerita Mr. Traves yang patriotis itu, sampai pada sebuah cerita yang
entah mengapa membuat suasana ruangan itu agak berbeda. Cerita itu mengenai pembunuha yang dilakukan oleh
seorang anak yang masih dibawah umur, anak yang tidak diketahui siapa namanya itu membunuh temannya ketika
mereka berdua secara tidak sengaja melepaskan anak panah dari busur yang sedang mereka mainkan. Hakim
memutuskan anak itu tidak bersalah, karena kematian temannya itu murni kecelakaan. Tetapi Mr. Traves meragukan
keputusan hakim tersebut, karena faktanya ada saksi yang menyatakan ia melihat anak lelaki itu berlatih menggunakan
busur, setiap sore di pekarangan yang jarang di lewati orang.
Di akhir kunjungannya Mr. Traves berkata bahwa ia akan mengenali lelaki yang melakukan pembunuhan
yang lolos dari hukuman itu, meskipun waktu nya telah berlalu lebih dari 20 tahun yang lalu. Hal itu dikarenakan
bocah kecil itu memiliki ciri tubuh yang akan membuatnya akan langsung dikenali.
Keesokan harinya, mereka yang tinggal di kediaman Mrs. Tressilian dikejutkan dengan kabar kematian Mr.
Traves. Polisi menyatakan kejadian itu murni kecelakaan.
Beberapa hari kemudian, Neville Strange mengemukakan niatnya untuk menceraikan Kay Strange dan
kembali pada Audrey Strange. Hal ini sangat mengejutkan semua orang, termasuk Mrs. Tressilian yang merupakan
orang tua angkat Neville. Audrey menolak niat Neville, dan Kay sangat murka. Suasana di kediaman Mrs. Tressilian
malam itu sangat kacau, dan sangat bisa diprediksi. Tetapi mereka tidak habis pikir, setan apa yang membuat Nevile
mengambil keputusan bodoh seperti itu. Bukankah dulu ia sendiri yang menyia-nyiakan Audrey untuk menikahi
perempuan binal seperti Kay. Lalu mengapa sekarang ia sendiri yang sepertinya menyesali keputusannya sendiri??
Keesokan harinya, suasana yang sudah kacau balau itu semakin bertambah kacau dengan ditemukannya mayat
Mrs. Tressilian. Terbaring kaku di atas ranjang dengan luka-luka fatal yang diakibatkan oleh benda tumpul.
Polisi segera datang, mereka segera melakukan penyelidikan. Diketahui bahwa senjata yang digunakan oleh
pelaku adalah tongkat golf, diketahui juga bahwa pelaku memukul korban dengan menggunakan tangan kiri, itu
berarti pelaku adalah pemilik tangan kidal.
Penyelidikan berlanjut kepada motif, karena ternyata tidak terdapat tanda-tanda pencurian yang dilakukan
oleh orang luar, artinya pembunuhan ini dilakukan oleh orang dalam yang sangat jelas dikenal dekat oelh Mrs.
Tressilian. Neville Strange, Kay Strange, Audrey Strange, Mary Aldin, Thomas Royde, Ted Latimer dan semua orang
yang tinggal dirumah Tressilian diselidiki, termasuk semua pembantu.
Inspektur Battle yang menangani masalah ini memikirkan motif yang menjadi satu-satunya motif yang
memungkinkan. Yaitu : UANG. Dan orang-orang yang mendapat keuntungan dari kematian Mrs. Tressilian adalah
Neville Strange, Audrey Strange, dan Marry Aldin. Dalam surat wasiat Mrs. Tressilian dikatakan ketiga orang itu akan
mendapatkan peninggalan berupa uang dengan ketentuan-ketentuan yang tidak bisa diganggu gugat. Neville dan
Audrey akan mendapatkan warisan sama besar, yakni sebanyak 50 % dari seluruh harta yang dimiliki oleh Mrs.
Tressilian. Begitupun dengan Mary Aldin, ia merupakan asisten kesayangan Mrs. Tressilian, dan apabila Mrs.
Tressilian wafat, Marry Aldin akan mendapatkan beberapa ratus ribu dolar dari uang peninggalan Tressilian.
Fakta mengenai surat wasiat itu membuat polisi lebih mengintenskan penyelidikan kepada ketiga orang
tersebut. dan ternyata bukti-bukti menunjukan bahwa Neville Strange-lah yang membunuh Mrs. Tressilian. Tetapi
penyelidikan tidak berhenti sampai disitu, polisi juga menyelidiki kemungkinan-kemungkian lain. Dan mereka
menemukan kemungkinan-kemungkinan lain tersebut, ternyata semua bukti yang mengacu pada keterlibatan Neville
Strange atas pembunuhan Mrs. Tressilian adalah bukti rekaan, yang sengaja disiapkan oleh seseorang untuk
memfitnah dan menjebloskan Neville ke dalam penjara. Dan bukti-bukti kedua menyatakan bahwa orang yang
memfitnah Neville Starnge adalah Audrey Strange, mantan istri Neville.
Motifnya sudah jelas, sakit hati dan dendam. Audrey dan Neville sudah menikah selama 8 tahun ketika tiba-
tiba Neville jatuh hati pada Kay dan memutuskan untuk menceraikan Audrey. Dan Audrey kemungkinan
merencanakan semua pembunuhan ini untuk membalaskan sakit hatinya terhadap Neville.
Tetapi Inspektur Battle merasakan ada yang janggal dalam kasus ini, ia terus melakukan penyelidikan.
Benarkah Audrey yang melakukan pembunuhan ini?? Suatu malam ia bertemu dengan seorang pria bernama Andrew
MacWirther yang ternyata telah mengetahui sesuatu yang selama ini terlupakan oleh Inspektur Battle. Bahwa jika
bukti yang pertama merupakan rekaan dari seseorang untuk menjebak Neville Strange, bukan tidak mungkin bukti
kedua yang mengacu pada Audrey Strange-pun adalah rekaan untuk menjebak Audrey Strange.
Akhirnya inspektur Battle bekerjasama dengan Andrew MacWhiter untuk menemukan pembunuh yang
sebenarnya. Dan ternyata fakta yang berhasil mereka peroleh sangat diluar dugaan. Mereka menemukan identitas
pembunuh tersebut tepat sebelum niat pembunuh itu tercapai. Tetapi bukti yang mereka peroleh kurang kuat,
sehinngga bukti-bukti itu tidak akan cukup untuk menjerat pembunuh. Akhirnya mereka memutuskan untuk membuat
bukti-bukti kondisional yang akan membuat pelaku mengakui semua tindakannya. Penjebakan.
Judul Buku : Surat Kecil Untuk Tuhan
Penerbit : Inandra Published
Tahun Terbut : 2008
Cetakan : Jakarta, September 2011
Tebal Buku : VII + 232
Pengarang : Agnes Danovar