Anda di halaman 1dari 2

2.1.

Sosis Ayam

Sosis ayam merupakan salah satu olahan daging ayam berbahan dasar daging ayam
yang dihancurkan atau dihaluskan ditambah dengan bahan tambahan kemudian di cetak
menggunakan selongsong dan termasuk ke dalam golongan restructure food atau pangan
restorasi (Risnajati, 2010). Sosis ayam berbahan dasar daging ayam yang dihaluskan sebagai
bahan utamanya dan ditambahkan dengan bumbu, bahan pengisi (filler) serta bahan pengikat
(binder) sebagai bahan tambahan, kemudian dicetak ke dalam selongsong yang dapat
dimakan maupun tidak dapat dimakan (Meliasari et al., 2016).

Pengertian Sosis
Menurut Raharjo dan Wasito (2002), sosis merupakan produk daging yang digaram dan
dibumbui, berasal dari bahasa latin Salsus (garam). Produk ini lebih populer karena
bentuknya lonjong bulat. Lebih lanjut, sosis yang dibuat dari daging segar mempunyai tingkat
kekenyalan yang lebih tinggi dibandingkan bila dibuat dari daging yang dilayukan lebih
dahulu.
Lebih jauh, Dedi (2012), kata sosis berasal dari kata dalam bahasa Latin “Salsus”, yang
berarti diasinkan atau diawetkan. Menurut catatan sejarah, yaitu dokumen Yunani yang
ditulis sekitar tahun 500 SM, sosis pertama kali dibuat oleh orang Sumaria (sekarang Irak)
sekitar tahun 300 SM. Saat itu masyarakat Sumaria akan menghadapi musim paceklik, lalu
timbulah ide bagaimana caranya agar makanan yang berlebih masih awet dan bisa dimakan
dalam keadaan baik di musim paceklik itu. Alhasil terciptalah makanan siap saji dari daging
yang diberi garam dibumbui dan dimasukan dalam selongsong dari usus hewan.
Dibanyak negara, sosis dikembangkan dengan ciri khasnya masing-masing, dengan
menggunakan bumbu lokal dan dimasak sebagai masakan tradisional. Bahkan beberapa
olahan sosis dinamai dengan nama kota dimana sosis itu berasal antara lain : Sosis Bologna
aslinya adalah nama kota di Itali Utara, Sosis Lyon berasal dari Lyon, Perancis, di Inggris
misalnya dinamakan sebagai sosis Berkshire, Wiltshire, Lincolnshire dan lain - lain.
Ternyata sosis bernuansa lokal tidak hanya ada di luar Indonesia. Kalau diluar negeri
dikenal dengan nama Sosis atau Sausage, kalau di Bali namanya jadi “urutan”. Namanya
“urutan” karena untuk memasukkan isi ke dalam usus babi dilakukan sedikit demi sedikit
secara manual, dengan cara seolah-olah tampak seperti “diurut” . Bahan utama untuk
membuat Urutan Babi atau Sosis Babi adalah usus babi, lalu didalamnya dimasukkan daging
babi yang sudah diberi basa genep (bumbu lengkap ala Bali), lalu digoreng hingga matang
dan berwarna kecoklatan. Namun ada cara tradisional lainnya biar urutan ini memiliki aroma
khas dan pastinya jauh lebih enak. Sebelum digoreng, Urutan biasanya dijempur beberapa
hari atau diasapi. Baru setelah kering, bisa digoreng.
Proses pencampuran dilakukan dengan menggunakan mesin bowlcutter. Fungsi dari
mesin bowlcutter yaitu untuk mencampur adonan, bumbu dan daging hingga tercampur
secara merata dengan hasil yang bagus, waktu pencampuran dilakukan 30 menit. Tujuan
dilakukan pencampuran supaya bahan baku lainya tercampur rata. Setelah adonan tercampur
rata, tampung hasil adonan pada keranjang merah yang sudah dialasi oleh keranjang biru.
Dapus

1. (Lawrie, 2003).
2. (Risnajati, 2010).
3. (SNI 01-3820-1995),
4. Menurut Ahyari (2002
5. Sukanto (2002)
6. Menurut purnama dan Tjan (2015)
7. Hardjosworo dan Rukmiasih, 2000).
8. Menurut Hui(1992)
9. (Forrest, et al , 1975).
10. (Geremia, 1996).
11. 18ºC (Hadiwihardjo,2009).
12. C (Hadiwihardjo,2009).

Anda mungkin juga menyukai