OLEH:
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Riau
2017/2018
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Studi Kasus The Lincoln Electric
Company”. Dalam penulisan makalah ini kami mendapat bantuan dari berbagai referensi
seperti buku dan website. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang turut memudahkan penulisan makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu di
karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................... i
Daftar Isi...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Perusahaan perlu memperhatikan seluruh aspek dalam global supply chain untuk
memastikan terpenuhinya layanan konsumer (customer service), terkelola dan
terantisipasinya biaya (anticipated cost), dan mendapatkan keuntungan yang diinginkan
(desired profitability). Taksiran terhadap seluruh risiko yang berpotensi mengganggu
(disrupting) operasi bisnis tersebut dilakukan agar perusahaan bisa mengelola risiko-risiko
tersebut dengan strategi yang tepat. Pola dan metodologi untuk menaksir dan mengelola
risiko adalah bagian dari implementasi Supply Chain Risk Management (SCRM).
Kemampuan perusahaan mengelola risiko-risiko tersebut akan berdampak kepada reputasi
bisnis (business reputation) dan kontinuitas bisnis (business continuity) dalam jangka pendek
dan jangka panjang.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses manajemen dalam Lincoln Electric Company hingga menjadi
perusahaan Global?
2. Bagaimana karakteristik strategi yang digunakan Lincoln Electric Company untuk
memenuhi keunggulan yang kompetitif di bandingkan perusahaan lainnya?
3. Bagaimana sistem pendekatan yang dilakukan Lincoln Electric Company terhadap
karyawannya sehingga mampu meningkatkan loyalitas karyawan di perusahaan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Strategi yang di lakukan oleh manajer Lincoln electric juga menggunakan strategi
supply chain. Hal tersebut membuat Lincoln Electric berhak untuk menolak setiap
penawaran, proposal, atau tawaran berkaitan dengan kualitas, harga, jaminan pengiriman
tepat waktu, dan semua faktor lain atas kebijakan Lincoln sendiri yang dianggap relevan, atau
untuk bernegosiasi secara terpisah dengan sumber manapun/apapun, jika tindakan tersebut
dipandang perlu untuk melayani kepentingan Lincoln Electric.
Moral dan produktivitas pegawai tetap dalam keadaan baik. Keberhasilan Lincoln ini
tidak lepas dari system manajemen yang dikelolanya. Lincoln mengetahui sumber daya yang
paling utama untuk dapat meningkatkan produktivitasnya adalah karyawan. Dengan begitu
Lincoln sangat memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Lincoln memberikan upah
kepada pegawai berdasarkan jumlah barang yang dapat diproduksi. Sehngga dengan begitu
para pekerjannya akan memanfaatkan sepenuhnya waktu yang dimiliki untuk memproduksi
barang. Tidak ada karyawan yang menganggur ataupun mengobrol, semua sibuk dengan
tugasnya masing-masing.
Berikut beberapa elemen pendekatan yang dilakukan perusahaan terhadap karyawan yang
mungkin juga bisa diterapkan di perusahaan lain :
a. Adanya insentif yang diberikan diukur berdasarkan dengan apa yang telah mereka
lakukan untuk perushaan atau tingkat kefisienan dan keefektifan kinerja karyawan.
Terdapat pula tunjangan berupa bonus akhir tahun, kebijakan promosi dari dalam, dan
jaminan pekerjaan yang continue, dan tunjangan lainnya yang dapat memacu
produktivitas karyawan.
b. Memberikan kesempatan pada karyawan untuk dapat memiliki saham Lincoln.
Akibatnya para pekerja akan termotivasi untuk bekerja lebih giat. Hal inilah yang
membuat Lincoln berbeda dengan perusahaan lain, sehingga perusahaan lain tidak
bisa seperti Lincoln.
c. Karyawan dapat saling bekerja sama dalam melakukan pekerjaan yang perlu
dilakukan tanpa melihat keahlian atau bidang dari karyawan lainnya. Sedangkan
ditempat lain karyawan hanya bisa melakukan pekerjaan sesuai dengan keahlian
mereka.
d. Lincoln sangat memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan para karyawannya
sehingga karyawan merasa nyaman untuk bekerja hal ini dibuktikan dengan tidak
adanya karyawan Lincoln yang ikut dalam serikat buruh.
5
e. Tidak adanya istilah junior dan senior dalam perusahaan, meskipun karyawan itu baru
masuk, jika bekerja dengan baik bisa saja karyawan tersebut memiliki pangkat yang
lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang sudah lama bekerja
The Lincoln Electric Company sebagai produsen terbesar di dunia dari produk
arcwelding dan produsen utama dari motor listrik industry telah mempekerjakan ribuan
pekerja dan memiliki cabang di berbagai dunia. Rencana insentif manajemen lincoln telah
berhasil dan membuat perusahaan ini popular selama bertahun-tahun. Setiap tahun
perusahaan ini mengalami laba dan bonus yang sangat tinggi.
BAB III
PENUTUP
6
3.1 Kesimpulan
Lincoln Electric memiliki proses manajemen dari yang sederhana dengan seiring
perkembangan zaman menjadi proses yang rumit. Strategi yang di lakukan oleh manajer
Lincoln electric adalah menggunakan strategi supply chain. Hal tersebut membuat Lincoln
Electric berhak untuk menolak setiap penawaran, proposal, atau tawaran berkaitan dengan
kualitas, harga, jaminan pengiriman tepat waktu, dan semua faktor lain atas kebijakan
Lincoln sendiri yang dianggap relevan, atau untuk bernegosiasi secara terpisah dengan
sumber manapun/apapun, jika tindakan tersebut dipandang perlu untuk melayani kepentingan
Lincoln Electric.
Personil Lincoln Electric Supply Management adalah satu-satunya wakil dengan
kewenangan untuk kontrak dengan pemasok. Hal ini akan menjadi tanggung jawab pemasok
untuk memberitahukan Supply Management dengan non-beli karyawan. Dalam situasi
apapun pemasok memperkenalkan trial atau produk sampel ke pihak produksi, baik secara
langsung atau tidak langsung, tanpa melalui Departemen Supply Management. Setelah
pemasok dipilih, setiap bagian harus disetujui melalui “Produksi Bagian Persetujuan Proses”
sebelum pengiriman dari bagian produksi.
Dengan melihat perjalanan perusahaan Lincoln Electric membuktikan bahwa dirinya
telah mampu bersaing dan memasuki pasar global. Hal ini di buktikan oleh adanya kerjasama
antara perusahaan pusat Lincoln yang berada di Amerika dengan sebagian Negara yang ada
di dunia. Selain kerjasama yang mampu mengembangkan perusahaannya, produk yang
dihasilkan oleh Lincoln juga dapat di terima oleh masyarakat di negara-negara yang telah
bekerjasama serta mampu di sesuaikan dengan kondisi culturnya.
Daftar Pustaka
Merchant, A Kenneth, dan Wim A. Van der State. 2014. Sistem Pengendalian Manajemen
Pengukuran Kinerja, Evaluasi, dan Insentif. Jakarta : Salemba Empat
7
https://www.academia.edu/25778606/Makalah_Sistem_Pengendalian_Manajemen_Kompens
asi_Manajemen
http://skripsi-baru.blogspot.co.id/2014/06/kasus-lincoln-electric-company.html
http://lincolnelectricmog.blogspot.co.id/2017/07/v-behaviorurldefaultvmlo.html