Liabilitas Dan Ekuitas Pemilik
Liabilitas Dan Ekuitas Pemilik
MAKALAH
diajukan guna melengkapi tugas Matakuliah Teori Akuntansi
Program Studi S1-Akuntansi
Kelas B
Oleh:
1. Lisa Cahyani Imansari (100810301063)
2. Siti Musrifah (100810301088)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
2013
BAB 1. PENDAHULUAN
Pengakuan Kewajiban
Sekali definisi kewajiban terpenuhi, akuntan harus menentukan aturan apakah itu harus
diakui. Jenis peraturan yang telah diterapkan di masa lalu mirip dengan yang diterapkan
untuk pengakuan aset. Mereka termasuk :
- ketergantungan pada hukum
- penentuan substansi ekonomi acara
- kemampuan untuk mengukur nilai kewajiban
- penggunaan prinsip konservatisme
Kewajiban diakui dalam neraca apabila besar kemungkinan bahwa suatu arus keluar sumber
daya yang memiliki manfaat ekonomi hasil dari penyelesaian kewajiban kini dan jumlah di
mana penyelesaian akan berlangsung dapat diukur dengan andal.
Kerangka IASB
Kerangka IASB memberikan panduan dalam kaitannya dengan pengakuan neraca dan
laporan laba rugi. Ayat 82 menyatakan bahwa item yang memenuhi definisi elemen harus
diakui jika:
1. Hal ini kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan berkenaan dengan item yang
akan mengalir ke atau dari entitas
2. Item ini biaya atau nilai yang dapat diukur dengan keandalan
Ayat 91 memberikan pedoman khusus tambahan. Ini menyatakan bahwa kewajiban diakui di
neraca apabila kemungkinan besar tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang
memiliki manfaat ekonomi hasil dari penyelesaian kewajiban kini dan jumlah di mana
penyelesaian akan berlangsung dapat diukur dengan andal.
Kerangka menyatakan pengukuran yang dapat diandalkan adalah ‘bebas dari
kesalahan material dan bias’; lebih lanjut, bahwa item diukur sehingga ‘setia merupakan’ apa
yang dimaksudkan untuk mewakili (paragraf 31) menyatakan kerangka kerja ini secara
khusus bahwa kewajiban yang tidak dapat termasuk jika mereka tidak dapat diukur dengan
andal
PENYAJIAN
Secara umum,kewajiban disajikan dalam neraca atas dasar urutan kelancarannya
sejalan dengan penyajian aset. PSAK No.1 (pasal 39) menggariskan bahwa aset lancar
disajikan menurut urutan likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh
tempo. Ini berarti kewajiban jangka pendek disajikan lebih dahulu daripada kewajiban jangka
panjang. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca untuk mengevaluasi likuiditas
perusahaan.
PSAK No.1 menentukan bahwa semua kewajiban yang tidak memenuhi kriteria
sebagai kewajiban jangka pendek harus diklasifikasi sebagai kewajiban jangka panjang.
Suatu kewajiban diklasifikasi sebagai kewajiban jangka pendek bila (paragraf 44):
a) Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan;atau
b) Jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca.
Kesimpulan dari makalah ini bahwa terdapat dua teori akuitas (modal) yaitu:
1. Teori kepemilikan (poprietary),teori ini memberikan penekanan pada laba-rugi,
2. Teori entitas, teori ini memberikan penekanan pada neraca (laporan posisi keuangan)
3. Terdapat tiga karakteristik menurut FASB yaitu:
Pengorbanan manfaat ekonomik masa datang
Keharusan sekarang untuk mentransfer aset
Timbul akibat transaksi masa lalu
4. Sedangkan menurut IASB, definisi kewajiban mengandung dua elemen yaitu:
Keberadaan kewajiban sekarang, membutuhkan penyerahan di masa mendatang
Hasil dari transaksi masa lampau atau kegiatan lain yang lewat.
DAFTAR PUSTAKA
Godfrey, Jayne, Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilton, and Scott Holmes. 2010,
Accounting Theory, 7th., Australia: John Wiley & Sons, Inc.
Suwardjono. 2010, Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi ketiga, BPFE.