Oleh
Wawan Iskandar
0613517008
Stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek dan sangat pendek sehingga
melampaui defisit -2 SD dibawah median panjang atau tinggi badan (Manary &
Solomons, 2009). Stunting merupakan pertumbuhan linear yang gagal untuk
mencapai potensi genetik sebagai akibat dari pola makan yang buruk dan penyakit.
Saat ini stunting pada anak merupakan salah satu indikator terbaik untuk
menilai kualitas modal manusia di masa mendatang. Kerusakan yang diderita pada
awal kehidupan, yang terkait dengan proses stunting, menyebabkan kerusakan
permanen. Keberhasilan tindakan yang berkelanjutan untuk mengentaskan
kemiskinan dapat diukur dengan kapasitas mereka untuk mengurangi prevalensi
stunting pada anak-anak kurang dari lima tahun. Berat lahir berkontribusi mengurangi
pertumbuhan anak dalam dua tahun pertama kehidupan, akan mengakibatkan
stunting dalam dua tahun, yang akhirnya tergambar pada tinggi badan saat dewasa.
Peningkatan fungsi kognitif dan perkembangan intelektual terkait dengan peningkatan
berat lahir dan pengurangan dalam stunting. Efek negatif berat lahir rendah pada
pengembangan intelektual ditekankan pada kelompok sosial ekonomi rendah, dan
dapat diatasi dengan perbaikan lingkungan.
Kegagalan pertumbuhan pada saat awal kehidupan akan menyebabkan tinggi
badan pada saat dewasa kurang kecuali ada kompensasi pertumbuhan (catch-up
growth) di masa anak-anak.
BAB II
JURNAL
BAB III
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk memperkirakan prevalensi anak-anak stunting kalangan anak-anak 6-59
bulan usia di Kabarole District melalui survei representatif dan untuk menilai faktor
prediktif dari stunting;
2. Untuk menilai tren dalam prevalensi stunting dengan membandingkan hasil
penelitian kami dengan survey antropometri sebelumnya dari daerah yang sama.
E. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional atau pervalensi dimana.
2. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Semua anak dalam wilayah Kabupaten
Kabarole, Uganda Barat.
G. Hasil Penelitian
1. Hasil Penelitian mendapatkan kasus Anak yang Stunting (Kerdil) sangat tinggi
yakni sebesar 43,0% dari semua anak yang memiliki nilai z skor kurang dari atau
sama dengan 2.
2. Faktor prediktif untuk stunting adalah rendahnya status ekonomi rumah tangga
3. kesehatan yang buruk dari pengasuh anak
4. Jauhnya jarak tempat tinggal dengan fasilitas pelayanan kesehatan
5. Mengonsumsi air yang terkontaminasi