Metapopulasi
Metapopulasi
MAKALAH
Oleh
Kelompok 9
Susanti Indah Lestari (407342408158)
Chandra Kurnia Hardiatma (407342400000)
Anugrah Tesia Pramuktia Juni (407342408152)
a. Ekologi Lanskap
Ekologi lanskap Istilah ini diciptakan oleh Carl Troll , seorang ahli
geografi Jerman, pada tahun 1939. Ia mengembangkan banyak awal konsep dan
terminologi ekologi lanskap sebagai bagian dari awal bekerja, yang terdiri dari
penerapan interpretasi foto udara untuk studi interaksi antara lingkungan dan
vegetasi.
Ekologi lanskap merupakan interdisipliner ilmu yang mengkaji tentang
struktur, fungsi dan perubahan yang terjadi di lanskap. Ada pula pengertian
Ekologi Lanskap adalah ilmu yang mempelajari dan memperbaiki hubungan
antara pembangunan perkotaan dan proses ekologi di lingkungan dan ekosistem
tertentu. Hal ini dilakukan dalam berbagai skala lanskap, spasial pola
pembangunan, dan tingkat organisasi penelitian dan kebijakan.
Lanskap didefinisikan sebagai hamparan lahan yang heterogen yang
tersusun dari sekelompok ekosistem yang saling berinteraksi (Forman and
Gordon, 1986). Lanskap pertanian adalah mencakup ekosistem hutan,
perkampungan, lahan pertanian, jalan raya dan jalan tanah (dirt road). Struktur
lanskap diartikan sebagai pola ruang dari berbagai komponen lanskap yang
menyangkut ukuran, keanekaragaman, kerapatan dan konfigurasinya.
Ekologi Lanskap dapat berguna bagi konservasi alam karena menyangkut
pemikiran dari pengaturan habitat, pemikiran konsekuensi struktur dan proses
untuk spesies yang berbeda.
Terdapat tiga (3) pandangan dalam ekologi lansekap (Ferina , Almo, 1998) antara
lain:
Tutupan lahan sekitar Madison, WI. Bidang berwarna kuning dan coklat, air berwarna biru, dan permukaan
perkotaan berwarna merah.
b. Fragmentasi Habitat
Fragmentasi Habitat adalah sebuah proses perubahan lingkungan yang
berperan penting dalam evolusi dan biologi konservasi. Sebagaimana yang tersirat
pada namanya, ia mendeskripsikan kemunculan fragmentasi lingkungan pada
habitat suatu organisme. Fragmentasi habitat dapat disebabkan oleh proses-proses
geologis yang secara perlahan mengubah tata letak lingkungan maupun oleh
aktivitas manusia yang dapat mengubah lingkungan secara cepat. Proses
fragmentasi habitat secara alami diduga merupakan salah satu sebab utama
spesiasi, sedangkan proses fragmentasi habitat oleh manusia menyebabkan
kepunahan banyak spesies.
Deforestasi dan pembangunan jalan yang semakin meningkat pada hutan Amazon mengancam
keanekaragaman hayati
c. Dinamika Populasi
Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu
tertentu disebut populasi Misalnya, populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan
pada tahun 1989 berjumlah 2552 batang.
Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam
populasi ini disebut dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan
menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya adalah kecepatan
perubahan dalam populasi. Misalnya, tahun 1980 populasi Pinus di Tawangmangu
ada 700 batang. Kemudian pada tahun 1990 dihitung lagi ada 500 batang pohon
Pinus. Dari fakta tersebut kita lihat bahwa selama 10 tahun terjadi pengurangan
pohon pinus sebanyak 200 batang pohon. Untuk mengetahui kecepatan perubahan
maka kita membagi jumlah batang pohon yangberkurang dengan lamanya waktu
perubahan terjadi :
700 - 500 = 200batang
1990-1980 = 10 tahun
= 20 batang/tahun
Dari rumus hitungan di atas kita dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata
berkurangnya pohon tiap tahun adalah 20 batang. Akan tetapi, perlu diingat bahwa
penyebab kecepatan rata-rata dinamika populasi ada berbagai hal. Dari alam
mungkin disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, serangan penyakit, sedangkan
dari manusia misalnya karena tebang pilih. Namun, pada dasarnya populasi
mempunyai karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang tidak dimiliki oleh
masing-masing individu anggotanya. Karakteristik iniantara lain : kepadatan
(densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik,
penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas danmortalitas merupakan
penentu utama pertumbuhan populasi.
Dinamika populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini
khusus untuk organisme yang dapat bergerak, misalnyahewan dan manusia.
Imigrasi adalahperpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau peristiwa
didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang didatangi
sudah terdapat kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi.
Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau
lebih organisme, sehingga populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi
dan natalitas akan meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan
emigrasi akan menurunkan jumlah populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat
berubah, namun perubahan tidak selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan
populasi dapat menyolok bila ada gangguan drastis dari lingkungannya, misalnya
adanya penyakit, bencana alam, dan wabah hama.
Kajian Pustaka
Hagg. C. R. Et all. 2002. STRONG INBREEDING DEPRESSION IN A
DAPHNIA METAPOPULATION. Universitas Basel, Zoologisches
Institut, Rheinsprung 9, 4051 Basel, Switzerland. Evolution, 56(3),
2002, pp. 518–526.
Hanski. I. 1998. Dinamika metapopulasi. Artikel Onlline. Metapopulation
dynamic. NATURE | VOL 396 | 5 NOVEMBER 1998 |
www.nature.com. Diakses pada tanggl 27 november 2010.
Soenjoto. M. A. 2004. Fragmentasi penelitian. Artikel Online. Fragmen penelitian.
Diakses 25 november 2010.