Jtptunimus GDL s1 2007 Dewisetyon 112 2 Bab2 PDF
Jtptunimus GDL s1 2007 Dewisetyon 112 2 Bab2 PDF
KONSEP DASAR
A. Pengertian
atau berasal dari ginjal masuk ke dalam kandung kemih. Karena kandung kemih
berkontraksi untuk mengeluarkan air kencing maka batu tertekan pada trigonum
yang peka itu, maka menyebabkan sangat sakit. Bisanya terdapat sedikit hematuri
dan fosfat Ca2+. Namun asam urat dan kristal lain pembentuk batu. Meskipun
batu ini dapat berbentuk dimana saja dari saluran perkemihan. Batu ini sering
ditemukan pada pelvis dan koliks ginjal. Batu ini tetap disimpatik sampai keluar
ke dalam uroter maupun kandung kemih sehingga aliran urine terhambat bila
adalah batu yang terdapat pada kandung kemih yang terdiri atas subtans yang
membentuk kristal seperti kalsium, fosfat kalsium, asam urat dan magnesium.
sehingga aliran urine terhambat bila potensial untuk kerusakan ginjal adalah akut.
1. Anatomi
6
os pubis. Vesika urinaria dengan os pubis dipisahkan adanya spatium
rectum dan pada wanita ada uterus, portio supravaginalis dan vagina.
Bentuk dan ukuran vesika urinaria dipengaruhi oleh derajat pengisian dan
dan satu ostium urethrae. Di antara ke tiga trigonum visicae licin, rata dan
ini terpisah dari rectum oleh spatium rectovesikale yang terisi oleh
7
Mukosa kandung kemih terdiri atas lapisan epitel transitional yang
tebal (5-8 lapis sel) dengan sel-sel basal yang berbentuk torak. Permukaan
atas otot-otot polos yang tersebar merata dimana pada muara ureter dan
uretra otot ini lebih padat dan membentuk spingter. Lapisan paling luar
adalah lapisan sorosa, yang berupa selaput tipis dan hanya terdapat pada
Gambar
8
2. Fisiologi
oleh air kemih akan merangsang stress dengan jumlah ± 250 cc sudah
refleks kontraksi dinding kandung kemih, dan pada saat yang sama terjadi
dan otak masih utuh. Bila ada kerusakan pada saraf-saraf tersebut maka
9
C. Etiologi/presipitasi
1. Etiologi
- Hiperoxaluria primer
- Hyperoxaluria ruternik
kalsium
asam urat.
10
- Umumnya terjadi pada wanita, sebagai akibat innfeksi
amonium konsentrasi tinggi dan akan memecah area batu ini khas
2. Faktor predisposisi
resersif.
b. Faktor eksogen
11
- Pekerjaan : pekerja kasar dan petani lebih banyak bergerak
batu ureter.
batu.
( www.google.com )
D. Patofisiologi
hidronefrosis.
12
Batu saluran kemih merupakan kristalisasi dari mineral dari matriks
seputar, seperti pus, darah, tumor atau urat. Komposisi mineral dari batu
dan custine.
rendah dan juga peningkatan bahan organik akibat ISK atau urine statis,
2. Teori supersaturasi
13
E. Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala Vesikolithiasis menurut Brunner & Sudarth (2002 : 1460)
1. Kencing kurang lancar tiba-tiba terhenti sakit yang menjalar ke penis bila
hematuria.
7. Koliks.
F. Penatalaksanaan
ialah :
1. Penanganan nyeri
14
Tujuan segera dari penanganan kolik renal atau reteral adalah untuk
diberikan untuk mencegah syok dan sinkop akibat nyeri yang luar biasa.
Mandi air panas atau air hangat di area panggul dapat bermafaat.
cairan yang adekuat dan menghindari makanan tertentu dalam diet yang
atau uretroskopi .
Setelah batu tersebut pecah menjadi bagian yang kecil, seperti pasir sisa-
15
4. Metode endourologi pengangkatan batu
5. Uretroskopi
diangkat.
6. Pelarutan batu
terapi lain dan menolak metode lain atau mereka yang memiliki batu yang
G. Komplikasi
vesikolithiasis adalah :
16
H. Pengakajian
1. Demografi :
tahun
Keluhan utama yang se ring terjadi pada klien batu kandung kemih adalah
tergantung pada lokasi dan besarnya batu, dapat terjadi nyeri/kolik renal.
penyebab terjadinya batu ginjal antara lain riwayat keluarga dengan renal
17
tubular acidosis (RTA), cystinuria, xanthinuria, dan dehidroxinadeninuria
5. Pola fungsional
Adanya asupan dengan diit tinggi purin, kalisum oksalat, dan fosfat.
c. Pola eliminasi
Pada klien BSK terdapat riwayat adanya ISK kronis, adanya obtruksi
Klien BSK dapat mengalami gangguan pola tidur apabila nyeri timbul
e. Pola aktivitas
18
Adanya riwayat keterbatasan aktivitas, pekerjaan monoton ataupun
h. Pola kognitif-perseptual
1998)
(Capernito, 1999).
19
Bagaimana praktek religius klien (type, frekuensi) dengan apa (siapa)
6. Pemeriksaan fisik
7. Pemeriksaan Diagnostik
mungkin meningkat.
protein, elektrolit.
menyebabkan iskemia/nekrosis.
20
f. Kadar klorida dan bikarbonat serum : peningkatan kadar klorida dan
ginjal
/ septilumia.
disfungsi/gagl ginjal)
(Doengoes, 1999)
21
I. PATHWAYS
Pembentukan batu
Ginjal
Ureter
Vesika urinaria
Vesikolithiasis
Obstruksi
Retensio Urine
Kontraksi meningkat
Menekan saraf
Nyeri
Mual muntah
22
J. Diagnosa Keperawatan
1999)
K. Intervensi Keperawatan
Intervensi :
penyebarannya
23
tiba-tiba dan hebat dapat mencetuskan ketakutan, gelisah
meningkatkan koping.
aktivitas terapeutik
relaksasi otot
Tujuan : klien berkemih dengan jumlah normal dan pola biasa /tidak
ada gangguan
24
KH : jumlah urine 1500 ml/jam dan pola biasa, tidak ada distensi
Intervensi :
suprapubik.
gagal ginjal.
asetazolamid (diamox)
25
Rasionalnya : meningkatkan pH urine (alkalinitas), untuk
- nadi 60-100x/menit
Intervensi :
menunjukkan kalkulus.
jantung.
keluar.
26
d. Awasi tanda vital, evaluasi nadi, pengisian kapiler, turgor kulit dan
membrane mukosa.
intervensi.
proklorperazin (compazin)
Intervensi :
diindikasikan.
27
5. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan nyeri abdomen
Intervensi :
b. Berikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi bantal,
guling
dan masase.
meningkatkan istirahat.
28