Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ruth Marthen

NIM : 153010030

Mata kuliah : Manajemen Keperawatan

Universitas Patria Artha

TEORI, PRINSIP DAN PERAN MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN


DALAM KEPERAWATAN.

A. Manajemen dalam keperawatan


a. Definisi
Manajemen keperawatan merupakan bentuk koordinasi dan
integrasi sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses
manajemen untuk mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan
keperawatan dan pelayanan keperawatan. (Huber, 2000)
Proses manajemen dibagi menjadi lima tahap yaitu perencanaan,
pengorganisasian, kepersonaliaan, pengarahan dan pengendalian.
(Marquis dan Huston, 2010)
Manajemen keperawatan memahami dan memfasilitasi
pekerjaan perawat pelaksana serta mengelola kegiatan keperawatan.
Suyanto (2009) mengatakan bahwa lingkup manajemen keperawatan
adalah manajemen pelayanan kesehatan dan manajemen asuhan
keperawatan. Manajemen pelayanan kesehatan adalah pelayanan yang
di rumah sakit yang dikelola oleh bidang perawatan melalui tiga
tingkatan manajemen manajerial yaitu manajemen puncak (kepala
bidang keperawatan), manajemen menengah (kepala unit pelayanan
atau supervisor), dan manajemen bawah (kepala ruang perawatan).
Keberhasilan pelayanan keperawatan sangat dipengaruhi oleh manager
keperawatan melaksanakan peran dan fungsinya.
Manajemen keperawatan adalah proses kerja setiap perawat
untuk memberikan pengobatan dan kenyamanan terhadap pasien.
Tugas manager keperawatan adalah merencanakan, mengatur,
mengarahkan dan mengawasi keuangan yang ada, peralatan dan
sumber daya manusia untuk memberikan pengobatan yang efektif dan
ekonomis kepada pasien. (Gillies, 2000)

b. Prinsip-prinsip manajemen keperawatan


Seorang manager keperawatan melaksanakan manajemen
keperawatan untuk memberikan perawatan kepada pasien. Swanburg
(2000) menyatakan bahwa prinsip-prinsip manajemen keperawatan
sebagai berikut:
 Manajemen keperawatan adalah perencanaan.
 Manajemen keperawatan adalah penggunaan waktu yang efektif.
 Manajemen keperawatan adalah pembuatan keputusan.
 Pemenuhan kebutuhan asuhan keperawatan pasien adalah urusan
manajer perawat.
 Manajemen keperawatan adalah suatu perumusan dan pencapaian
tujuan sosial.
 Manajemen keperawatan adalah pengorganisasian.
 Manajemen keperawatan merupakan suatu fungsi, posisi atau
tingkat sosial, disiplin dan bidang studi.
 Manajemen keperawatan bagian aktif dari divisi keperawatan,
dari lembaga, dan lembaga dimana organisasi itu berfungsi.
 Budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai kepercayaan.
 Manajemen keperawatan mengarahkan dan memimpin.
 Manajemen keperawatan memotivasi.
 Manajemen keperawatan merupakan komunikasi efektif.
 Manajemen keperawatan adalah penegendalian dan
pengevaluasian.
c. Peran manajemen keperawatan
a) Peran Interpersonal (Interpersonal Role)
Dalam peran interpersonal terdapat tiga peran pemimpin yang
muncul secara langsung dari otoritas formal yang dimiliki
pemimpin dan mencakup hubungan interpersonal dasar, yaitu:
 Peran sebagai yang dituakan (Figurehead Role)
 Peran sebagai pemimpin (Leader Role)
 Peran sebagai Penghubung (Liaison Role)
b) Peran Informasional (Informational Role)
Dikarenakan kontak interpersonalnya, baik dengan anak
buah maupun dengan jaringan kontaknya yang lain, seorang
pemimpin muncul sebagai pusat syaraf bagi unit organisasinya.
Pemimpin bisa saja tidak tahu segala hal, tetapi setidaknya tahu
lebih banyak dari pada stafnya. Pemrosesan informasi merupakan
bagian utama (key part) dari tugas seorang pemimpin.
Tiga peran pemimpin berikut ini mendiskripsikan aspek
irformasional tersebut.
 Peran sebagai monitor (Monitor Role)
 Peran sebagai disseminator (Disseminator role)
 Peran sebagai Juru bicara (Spokesman Role)
c) Peran Pengambilan Keputusan (Decisional Role)
Informasi yang diperoleh pemimpin bukanlah tujuan akhir,
tetapi merupakan masukan dasar bagi pengambilan keputusan.
Sesuai otoritas formalnya, hanya pemimpinlah yang dapat
menetapkan komitmen organisasinya ke arah yang baru; dan
sebagai pusat syaraf organisasi, hanya dia yang memiliki informasi
yang benar dan menyeluruh yang bisa dipakai untuk memutuskan
strategi organisasinya. Berkaitan dengan peran pemimpin sebagai
pengambil keputusan terdapat empat peran pemimpin, yaitu:
 Peran sebagai wirausaha (Entrepreneur Role)
 Peran sebagai pengendali gangguan (Disturbance
handler Role)
 Peran sebagai yang mengalokasikan sumberdaya
(Resource allocator Role)
 Peran sebagai negosiator (Negotiator Role)

B. Kepemimpinan dalam keperawatan


a. Definisi
Kepemimpinan dalam keperawatan adalah penggunaan
keterampilan seorang pemimpin (perawat) dalam mempengaruhi
perawat-perawat lain dibawah pengawasannya untuk melaksanakan
tugas dan tindak lanjut dalam memberikan layanan dan seuhan
keperawatan sehingga tujuan keperawatan tercapai.
b. Teori kepemimpinan
Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain:
a) Teori sifat.
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan
seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri
yang dimiliki oleh pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut
timbul anggapan bahwa untk menjadi seorang pemimpin yang
berhasil, sangat di tentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin.
Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang
dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri ideal yang perlu
dimiliki pemimpin menurut Ghizeli dan Stogdil:
 Kecerdasan
 Kemampuan mengawasi
 Inisiatif
 Ketenangan diri
 Kepribadian

Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara


lain: terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat
dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap
teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai
dan akhlak yang terkandung di dalamnya mengenai berbagai
rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin, justru sangat
diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip
keteladanan.

b) Teori lahirnya pemimpin


 Teori genetik
Seseorang hanya akan menjadi pemimpin yang efektif karena
ia dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinan. Pemimpin itu
dilahirkan (leaders are born)
 Teori sosial
Siapapun dapat ditempah menjadi pemimpin yang efektif,
melalui berbagai pendidikan dan latihan kepemimpinan.
Pemimpin itu dibentuk (leaders are made)
 Teori ekologis
Seorang bisa muncul sebagai pemimpin yang efektif bila
dilandasi denga bakat yang dibawa sejak lahir serta diberi
kesempatan menduduki jabatan pimpinan dan kesempatan
mengikuti pendidikan dan pelatihan (leaders are born and
made).
c) Teori perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan
perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan
suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan.
c. Prinsip kepemimpinan dalam keperawatan
Prinsip dipandang sebagai paradigma yang terdiri dari beberapa
ide utama berdasarkan motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai
pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi.
Menurut Stephen R. Covey (1997), prinsip adalah bagian dari
suatu kondisi, realisasi dan konsekuensi. Prinsip merupakan suatu
pusat atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yang
ditampilkan dengan empat dimensi seperti: keselamatan, bimbingan,
sikap yang bijaksana dan kekuatan. Karakteristik seorang pemimpin
yang efektif didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Covey)
sebagai berikut:
 Seorang yang belajar seumur hidup
 Berorientasi pada pelayanan
 Membawa energgi yang positif
 Percaya pada orang lain
 Keseimbangan dalam kehidupan
 Melihat kehidupan sebagai tantangan sinergi
 Latihan mengembangkan diri sendiri

Proses dalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa


komponen yang berhubungan dengan pemahaman materi, memperluas
materi melalui belajar dan pengalaman, mengajar materi kepada orang
lain, mengaplikasikan prinsip-prinsip, memonitoring hasil,
merefleksikan kepada hasil, menambah pengetahuan baru yang
diperlukan materi, pemahaman baru dan kembali menjadi diri sendiri
lagi.

d. Peran kepemimpinan dalam keperawatan


Kegiatan kepemimpinan dalam keperawatan mencakup banyak
hal. Kegiatan tersebut mencakup cara mengarahkan, menunjukkan
jalan, mensupervisi, mengawasi tindakan staf, mengkoordinasikan
kegiatan yang sedang atau akan dilakukan dan mempersatukan
usaha dari individu yang memiliki karakteristik yang berbeda
(Ghillies dalam Whitebead. K et all, 2010).
Menurut Brosten, Hayman dan Naylor (1979) menyebutkan
bahwa kegiatan kepemimpinan paling sedikit mencakup 4 hal yang
terkait dengan kegiatan managerial, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, motivasi dan pengendalian. Dengan demikian,
kegiatan kepemimpinan selalu bersinggungan dengan kegiatan
dalam manajemen.

Anda mungkin juga menyukai