Anda di halaman 1dari 10

makalah analisis kepemimpinan Prabowo Subianto

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan sebuah organisasi, rumah tangga, institusi, perusahaan, lembaga bahkan
negara saat ini sangat diperlukan seseorang yang dapat mengatur jalannya sistem yang ada dalam
institusi/ lembaga tersebut. Seseorang yang dapat mengatur dan menjalankan fungsi dari institusi
tersebut adalah seorang pemimpin, dimana seorang pemimpin sangat besar pengaruhnya dalam
kesuksesan sebuah institusi/ lembaga.
Pemimpin haruslah seorang yang berpengaruh, berwibawa, dan berorientasi kedepan sehingga
dapat membawa institusi/ lembaga yang berada dibawah kepemimpinannya berjalan dengan baik
dan mencapai tujuan yang diharapkan. Seorang pemimpin yang ideal adalah seorang pemimpin
yang dapat mempengaruhi, mengajak, mengarahkan dan menciptakan suasana yang baik di
dalam institusi/ lembaganya sehingga semua proses dalam mencapai tujuan berjalan lancar dan
tidak ada perlawanan dari bawahan.
Saat ini kita bisa lihat banyak sekali para pemimpin yang mencalonkan dirinya dalam pesta
demokrasi di Indonesia. Menjelang pemilu tanggal 9 April 2014 dan Pilpres 2014. Untuk itu,
saya mengangkat tema makalah mengenai “Kepemimpinan Prabowo Subianto” untuk
menganalisis cara beliau memimpin, menjalankan pemerintahan sehingga beliau berani
mencalonkan diri sebagai Calon Presiden (CAPRES) tahun 2014 – 2019 mendatang.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa definisi pemimpin dan kepemimpinan ?
2. Unsur – unsur kepemimpinan apa saja yang ada pada diri Prabowo Subianto ?
3. Bagaimana teori lahirnya Prabowo Subianto sebagai seorang pemimpin ?
4. Bagaimana jenis kepemimpinan Prabowo Subianto ?
5. Bagaimana Tipe kepemimpinan Prabowo Subianto ?
6. Dari manakah Prabowo Subianto mendapatkan sumber kekuasaan sebagai pemimpin ?
7. Bagaimana Gaya dan Teknik kepemimpinan seorang Prabowo Subianto ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui definisi pemimpin dan kepemimpinan


2. Untuk mengetahui unsur – unsur kepemimpinan apa saja yang ada pada diri seorang Prabowo
Subianto
3. Untuk mengetahui teori lahirnya Prabowo Subianto sebagai seorang pemimpin
4. Untuk mengetahui jenis kepemimpinan seorang Prabowo Subianto
5. Untuk mengetahui tipe kepemimpinan seorang Prabowo Subianto
6. Untuk mengetahui sumber kekuasaan pemimpin yang didapatkan Prabowo Subianto
7. Untuk mengetahui gaya dan teknik kepemimpinan seorang Prabowo Subianto
BAB II
PEMBAHASAN

Pada tahapan ini saya akan mencoba menganalisa, mengaitkan beberapa definisi,
pengertian, penjelasan dan beberapa teori untuk mengkaji sosok seorang Prabowo Subianto
dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin dan menjalankan kepemimpinannya.
2.1. DEFINISI PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
Ahmad Rusli dalam kertas kerjanya Pemimpin Dalam Kepimpinan Pendidikan
(1999). Menyatakan pemimpin adalah individu manusia yang diamanahkan memimpin
subordinat (pengikutnya) ke arah mencapai matlamat yang ditetapkan.

Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983: 255). Pemimpin adalah seseorang
yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.

Kartini Kartono (1994 : 33). Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan
dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan disatu bidang, sehingga dia mampu
mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu,
demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.

( Soekanto, 1990:288 ) mendefinisikan kepemimpinan ( Leadership ) adalah kemampuan


seseorang ( yaitu pemimpin atau leader) untuk mempengaruhi orang lain (yaitu yang dipimpin
atau pengikut – pengikutnya) sehingga orang tersebut bertingkah laku sebagaimana dikehendaki
oleh pemimpin tersebut.
Dari beberapa penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemimpin adalah
seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, mengajak, memiliki
keahlian di suatu bidang dan pemimpin adalah seseorang yang diberi amanah untuk menjalankan
dan memimpin suatu kelompok sehingga kelompok tersebut dapat mencapai tujuannya.

2.2 UNSUR – UNSUR KEPEMIMPINAN YANG ADA PADA DIRI


PRABOWO SUBIANTO
Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari definisi-definisi yang dikemukakan di
atas, adalah: (1) Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan). (2) Kemampuan
mengarahkan dan memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok. (3) adanya unsur kerja
sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan
Dengan adanya beberapa unsur – unsur kepemimpinan diatas, saya akan mencoba
menganalisis beberapa unsur – unsur kepemimpinan tersebut berdasarkan cara Prabowo Subianto
memimpin.
ANALISIS
1. KEMAMPUAN MEMPENGARUHI ORANG LAIN
Pada diri Prabowo Subianto, dapat dilihat kelihaian seorang Prabowo dalam mempengaruhi
orang lain. Tidak dilihat dari cara ia memimpin di kemiliteran saja, namun cara dia berorasi
didepan khalayak/ publik sehingga dapat membuat khalayak terpersuasi dan mendapat feedback
yang baik ketika Prabowo berorasi. Jika dilihat dari cara Prabowo membangun sebuah partai
seperti sekarang dan berani untuk mencalonkan diri sebagi seorang Calon Presiden sudah dapat
dipastikan bahwa Prabowo sangat lihai dalam mempengaruhi orang lain. Tetapi tidak hanya di
dunia politik, Prabowo juga sangat pandai bernegosiasi dengan para investor untuk kemajuan
bisnisnya yang berjumlah 27 perusahaan baik di dalam dan luar negeri. Jika dilihat dari
banyaknya perusahaan, partai serta menjadi seorang jendral di kemiliteran sudah dapat dilihat
bahwa Prabowo Subianto adalah seorang pemimpin yang sangat mampu mempengaruhi orang
lain dengan baik.
2. KEMAMPUAN MENGARAHKAN DAN MEMOTIVASI ORANG LAIN
Kemampuan mengarahkan dan memotivasi orang lain sangat terlihat jelas pada diri
Prabowo Subianto. Hal ini dapat dilihat ketika beliau menjalankan sistem pemerintahan dalam
kemiliteran yang mana beliau harus mengarahkan ribuan prajurit agar mmendapat keselarasan
dalam menjalankan tugas. Selain itu, ketika beliau mengarahkan para kader – kader baru
partainya, serta disaat beliau berorasi dengan semangat yang menggebu – gebu membuat
khalayak/ anggota partai tergerak hatinya untuk mengikuti apa yang dikatakan beliau serta beliau
juga sering diundang sebagai motivator untuk membuka rahasia kesukssan dalam menjalankan
bisnis. Tentunya, saat beliau menjadi motivator sacara otomatis kemampuan mengarahkkan dan
memotivasi orang lain beliau terlihat. Jadi , menurut saya Prabowo Subianto adalah salah
seorang pemimpin yang juga ahli dalam mempengaruhi dan memotivasi orang lain.
3. PERILAKU KERJA SAMA UNTUK MENCAPAI SUATU TUJUAN
Perilaku kerja sama Prabowo Subianto dengan bawahan/ karyawan atau tim suksesnya
sangat terlihat jelas pada saat :
1) Prabowo dipercaya sebagai Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teroris
(Gultor) Komando Pasukan Khusus TNI AD (Kopassus).
Saat menjadi seorang Wakil Komandan dari Kopassus setidaknya Prabowo harus
meningkatkan kerja sama yang kuat antara Prabowo dengan prajuritnya sehingga terdapat
keselarasan, dan ketanggapan saat menangani bahaya ancaman teroris saat itu, jika tidak adanya
kerja sama antara Prabowo dengan para prajurit maka tujuan tersebut tidak akan tercapai.

2) Prabowo mencalonkan diri sebagai Calon Presiden tahun 2014 – 2019 dari fraksi Partai
Gerindra.

Kerja sama Prabowo dengan para anggota partai dan tim suksesnyalah yang membawa
Prabowo sebagai Calon Presiden dari Partai Gerindra saat ini, tanpa adanya anggota dan tim
sukses partai di berbagai penjuru Indonesia tidaklah mungkin Prabowo berani mencalonkan diri
sebagai seorang Capres dan kemungkinan untuk Prabowo terpilih sangat kecil ketika tidak ada
partai yang mempromosikan dirinya, atau tidak adanya tim sukses yang membantu di setiap
kampanye. Tentunya tidaklah mungkin sebuah partai terbentuk jika tidak adanya kerja sama,
tujuann bersama yang hendak dicapai dan persamaan ideologi (pemikiran) di dalam partai
tersebut.

2.3 TEORI LAHIRNYA PRABOWO SUBIANTO SEBAGAI SEORANG PEMIMPIN

Ada tiga teori munculnya Kepemimpinan antara lain sebagai berikut:


1) Teori Genetis
Teori ini menyatakan bahwa pemimpin itu tidak dibuat akan tetapi dilahirkan menjadi
pemimpin karena bakat-bakatnya yang luar biasa sejak lahir. Pemimpin ditakdirkan lahir
menjadi pemimpin, dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga.
2) Teori Sosial
Teori ini menyatakan pemimpin-pemimpin itu harus dibentuk, tidak terlahirkan
saja. Setiap orang bias menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan.
3) Teori Ekologis
Teori ini menyatakan bahwa seseorang akan sukses menjadi pemimpin bila sejak lahir
dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui
pengalaman dan usaha pendidikan, juga sesuai dengan tuntutan lingkungan ekologisnya.

ANALISIS

Jika dilihat dari beberapa teori lahirnya pemimpin diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa Prabowo Subianto adalah seorang pemimpin yang terlahir berdasarkan Teori Ekologis.
Hal ini dapat dilihat dari garis keturunan Prabowo sebelumnya, Prabowo Subianto merupakan
anak dari pakar Ekonomi Indonesia pada zaman Soekarno danSoeharto yaitu Prof Soemitro
Djojohadikusumo, Prabowo Subianto juga merupakan cucu dari Pendiri Bank Indonesia dan juga
anggota BPUPKI untuk kemerdekaan Indonesia yaitu Raden Mas Margono Djojohadikusumo.
Pada tahun 1970, Prabowo Subianto memulai kariernya saat ia mendaftarkan diri di
Akademi Militer Magelang, Ia kemudian Lulus pada tahun 1974 dari Akademi Militer, kemudian
pada tahun 1976 Prabowo ditugaskan sebagai Komandan Pleton Para Komando Grup I Komando
Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) dan ditugaskan sebagai bagian dari operasi Tim Nanggala
di Timor Timur.

Jika dilihat dari silsilah keluarga dan pengalam pendidikannya. Prabowo merupakan
pemimpin yang sudah memiliki atau mewarisi bakat kepemimpinan dari kakek dan ayahnya,
selain itu juga Prabowo dibentuk untuk menjadi seorang pemimpin dilihat dari bagaimana beliau
menjalani pendidikannya, selain pendidikan militernya beliau juga mengasah kemampuannya
untuk memimpin ketika beliau mulai membuka perusahaan untuk menjalankan bisnis. Akhirnya,
sekarang Prabowo menjadi ketua Partai Politik Gerindra dan menjadi Calon Presiden tahun 2014
– 2019 dari fraksi partainya.

2.4 JENIS KEPEMIMPINAN PRABOWO SUBIANTO

Menurut Max Weber yang dikutip Riberu (1982) ada tiga jenis kepemimpinan :

1. Kepemimpinan Kharismatik, yaitu seseorang yang seolah-olah diberi tugas khusus dan karena
itu dikaruniai bakat-bakat khusus oleh Tuhan untuk memimpin sekelompok manusia dalam
mengarungi tantangan sejarah hidupnya. Pemimpin ini merasa terpanggil untuk memimpin,
sedangkan sekelompok yang dipimpin merasa terikat kepadanya dan mengikutinya serta tunduk
atau patuh kepadanya. Pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib (supernatural), power dan
kemampuan-kemampuan superhuman, yang diperolehnya dari kekuatan .

2. Kepemimpinan tradisional adalah kepemimpinan yang mendapat kekuasaan berdasarkan


warisan dari leluhurnya, yaitu karena pelimpahan wewenang yang berjalan lewat saluran
keturunan. Kepemimpinan ini pada umumnya bertumpu pada tata hukum yang mengatur hidup
suatu masyarakat. Dimana tata hukum ini bisa berupa undang-undang tertulis atau berupa hukum
adat (kebiasaan).

3. Kepemimpinan legal, yaitu kepemimpinan yang dieperoleh dari pelimpahan wewenang


berdasarkan prosedur pemilihan, pengangkatan, pelantikan dan pengukuhan yang diatur dengan
hukum positip yang berlaku di dalam masyarakat

ANALISIS

Jika dilihat dari sejarah hidupnya, Prabowo Subianto berada pada jenis Kepemimpinan
Legal, hal ini disebabkan proses pengangkatan, pelantikan dan pengukuhan jabatan Prabowo saat
menjadi pemimpin Anggota Militer. Prabowo diangkat menjadi seorang pemimpin Kapten
melalui prosedur – prosedur yang legal dan secara sah oleh pemerintah Negara Indonesia.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Prabowo berada pada jenis kepemimpinan Legal.
2.5 TIPE KEPEMIMPINAN SEORANG PRABOWO SUBIANTO

Pemimpin mempunyai sifat, kebiasaa, temperamen, watak dan kepribadian sendiri


yang unik, khas, sehingga tingkah laku dan gayanya sendiri yang membedakan dirinya dengan
orang lain. Menurut Rustandi Achmad (1987) Secara umum dikenal ada empat tipe
kepemimpinan yaitu :
1. Tipe kepemimpinan otokratis
Gaya ini kadang-kadang dikatakan kepemimpinan terpusat pada diri pemimpin atau gaya
direktif. Gaya ini ditandai dengan sangat banyaknya petunjuk yang datangnya dari pemimpin dan sangat
terbatasnya bahkan sama sekali tidak adanya peran serta anak buah dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan.
Pemimpin secara sepihak menentukan peran serta apa, bagaimana, kapan, dan bilamana
berbagai tugas harus dikerjakan. Yang menonjol dalam gaya ini adalah pemberian perintah.
Pemimpin otokratis adalah seseorang yang memerintah dan menghendaki kepatuhan. Ia
memerintah berdasarkan kemampuannya untuk memberikan hadiah serta menjatuhkan hukuman.
Gaya kepemimpinan otokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia
bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala kegiatan yang akan
dilakukan semata-mata diputuskan oleh pimpinan
2. Tipe Kepemimpinan Birokratis
Gaya ini dapat dilukiskan dengan kalimat “memimpin berdasarkan peraturan”. Perilaku pemimpin
ditandai dengan keketatan pelaksanaan prosedur yang berlaku bagi pemipin dan anak buahnya.
Pemimpin yang birokratis pada umumnya membuat keputusan-keputusan berdasarkan aturan
yang ada secara kaku tanpa adanya fleksibilitas. Semua kegiatan hampir terpusat pada pimpinan dan
sedikit saja kebebasan orang lain untuk berkreasi dan bertindak, itupun tidak boleh lepas dari ketentuan
yang ada.

3. Tipe kepemimpinan yang bersifat bebas atau masa bodoh (Laizes faire)
Gaya kepemimpinan demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan
dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan.
Gaya ini kadang-kadang disebut juga gaya kepemimpinan yang terpusat pada anak buah,
kepemimpinan dengan kesederajatan, kepemimpinan konsultatif atau partisipatif. Pemimpin kerkonsultasi
dengan anak buah untuk merumuskan tindakan keputusan bersama.

4. Tipe kepemimpinan demokratis


Gaya ini mendorong kemampuan anggota untuk mengambil inisiatif. Kurang interaksi dan kontrol
yang dilakukan oleh pemimpin, sehingga gaya ini hanya bisa berjalan apabila bawahan memperlihatkan
tingkat kompetensi dan keyakinan akan mengejar tujuan dan sasaran cukup tinggi.
Dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin sedikit sekali menggunakan kekuasaannya atau sama
sekali membiarkan anak buahnya untuk berbuat sesuka hatinya.

ANALISIS
Jika dilihat dari pengalaman kerja Prabowo, setidaknya Prabowo memenuhi 2 kriteria tipe
kepemimpinan yaitu ; Tipe Kepemimpinan Otokratis, dan Tipe kepemimpinan Birokratis. Hal ini
disebabkan karena dahulu Prabowo adalah sosok pemimpin atau biasa disebut Kapten dalam
institusi kemiliteran. Untuk menjalankan tugas – tugas kemiliterannya Prabowo dituntut
memiliki sikap gaya kepemimpinan yang Otokratis. Selain tipe kepemimpinan Otokratis, Tipe
kepemimpinan yang melekat pada diri Prabowo juga adalah Tipe Kepemimpinan Birokratis. Hal
ini dapat dilihat ketika beliau memimpin dan membentuk partainya saat ini. Karena tidak
mungkin seorang Prabowo membentuk dan menjalankan struktur pemerintahannya di dalam
partai menguunakan Tipe kepemimpinan yang Otokratis, karena hal ini dapat menimbulkan
ketidaknyamanan para anggota partai. Selain itu, tidak mungkin juga Prabowo menggunakan
Tipe kepemimpinan yang Laizes Faire, karena jika Prabowo menerapkan tipe kepemimpinan
Laizes Faire maka tujuan partai tidak akan tercapai dengan baik.

2.6 SUMBER KEKUASAAN YANG DIDAPAT OLEH PRABOWO SUBIANTO

Sumber-sumber kekuasaan pemimpin didapat dari antara lain sebagai berikut :


1) Coercive Power; kekuatan yang disebabkan karena bawahan takut pada atasannya. Contoh:
pemimpin memiliki kemampuan lebih dari bawahannya.

2) Reward Power; kekuasaan karena adanya penghargaan terhadap kemampuan


pemimpin karena melaksanakan tugas dengan baik. Contoh: pemimpin memiliki prestasi
menonjol.

3) Legitimate Power; kekuasaan karena adanya pengangkatan dari organisasi. Contoh: menteri
yang diangkat oleh Presiden.

4) Expert Power; kekuasaan karena seseorang memiliki keahlian dalam suatu bidang
tertentu. Contoh: pemimpin memiliki kelebihan ilmu yang sangat menonjol.

ANALISIS

Jika dilihat dari sumber kekuasaannya, Prabowo Subianto berada pada sumber kekuasaan
Legitimasi. Hal ini dilihat dari bagaimana seorang Prabowo Subianto sejak ia menjabat
Komandan Jenderal Kopassus (1996) dan aktif memelopori pemekaran satuan baret merah itu.
Dua tahun kemudian, Prabowo dipromosikan menjadi Panglima Kostrad.

2.7 GAYA DAN TEKNIK KEPEMIMPINAN PRABOWO SUBIANTO


2.7.1 GAYA KEPEMIMPINAN

Gaya kepemimpinan (style) ialah cara pemimpin membawa diri sebagai pemimpin,
dalam menggunakan kekuasaannya. Menurut Keating, J. Charles (1986), berdasarkan bidang
tugas kepemimpinan atau berorientasi pada tugas dan pada manusia dikenal ada 5 gaya
kepemimpinan yaitu :
1. Gaya Kepemimpinan dengan Kekompakan tinggi dan kerja rendah :
Gaya kepemimpinan ini berusaha menjaga hubungan baik, keakraban dan kekompakan
kelompok, tetapi kurang memperhatikan unsur tercapainya tujuan kelompok atau penyelesaian
tugas bersama.
2. Gaya Kepemimpinan dengan Kerja tinggi dan kekompakan rendah :
Gaya kepemimpinan ini menekankan segi penyelesaian tugas dan tercapainya tujuan kelompok.
3. Gaya Kepemimpinan dengan kerja tinggi dan kekompakan tinggi :
yaitu gaya kepemimpinan yang menjaga kerja dan kekompakan yang tinggi.
4. Gaya kepemimpinan dengan kerja rendah dan kekompakan rendah :
yaitu gaya kepemimpinan yang kurang menekankan penyelesaian tugas dan kekompakan kelompok.
5. Otokratis, Demokratis dan Bebas (Laissez-Faire)
Gaya kepemimpinan ini berada di dua titik “ekstrem” dan seringkali didikotomiskan oleh banyak
kalangan. Gaya kepemimpinan yang otokratis memandang manusia serba tidak bertanggung
jawab, bodoh dan sebagainya. kecenderungan gaya kepemimpinan ini tidak memberikan
kesempatan dan keleluasaan pihak lain / bawahan untuk melakukan inprovisasi kerja dan
mengambil keputusan secara mandiri sehingga harus diatur dengan ketat, diawasi, dan dipaksa.
Sedangkan gaya kepemimpinan demokratis memandang manusia sebagai seorang dewasa yang
mampu bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang diambilnya dan tugas-tugas yang
diembannya.

ANALISIS

Jika dilihat dari gaya kepemimpinannya, Prabowo termasuk kedalam Gaya Kepemimpinan
dengan kerja tinggi dan kekompakan tinggi, yaitu gaya kepemimpinan yang menjaga kerja dan
kekompakan yang tinggi. Hal ini bisa dilihat ketika Prabowo menjalankan sistem kepartaiannya.
Prabowo sangat memerhatikan para anggotanya, kesejahteraan anggota partainya dan juga
menjunjung tinggi kerja sama yang tinggi demi tercapainya tujuan partai. Demi menjaga
keutuhan partainya, Prabowo sering mengadakan pertemuan – pertemuan anggota partai di
berbagai cabang di seluruh Indonesia.

2.7.2 TEKNIK KEPEMIMPINAN


Teknik kepemimpinan ialah kemampuan dan ketrampilan teknis serta sosial pemimpin dalam menerapkan
teori-teori kepemimpinan pada praktek kehidupan serta organisasi, melingkupi konsep-konsep pemikiran perilaku
sehari-hari dan semua peralatan yang dipakainya.

Teknik kepemimpinan dapat juga dirumuskan sebagai cara bertindak pemimpin dengan bantuan alat-alat
fisik dan macam-macam kemampuan psikis untuk mewujudkan kepemimpinannya.
Kategori teknik kepemimpinan meliputi antara lain:
1. Etika profesi pemimpin
2. Kebutuhan dan motivasi
3. Dinamika kelompok
4. Komunikasi
5. Kemampuan pengambilan keputusan
6. Ketrampilan berdiskusi

ANALISIS
Jika dilihat dari bagaiman cara Prabowo bekerja. Bisa dilihat kategori teknik kepemimpinannya
adalah sebagai berikut :
1. ETIKA PROFESI PEMIMPIN
Kategori ini ada dalam diri Prabowo sebagai seorang pemimpin, dikarenakan Prabowo sangat
memerhatikan etika profesi dalam menjalankan kepemimpinannya dalam suatu perusahaan/
organisasi. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana beliau selalu terlihat sempurna di depan publik
ketika beliau akan melakukan orasi, kerjasama antar investor mengenai penanaman saham di
beberapa perusahaan nasional dan atau perusahaan multinasional.

2. KEBUTUHAN DAN MOTIVASI


Kebutuhan dan motivasi yang terlihat jelas adalah ketika Prabowo memenuhi kesejahteraan
anggota partainya tanpa pernah ada konflik di kubu partainya sendiri, serta memberikan
kepuasan kerja bagi anggota partai serta memotivasi para anggota partai sehingga partainya
dapat berjalan dengan baik selama ini tanpa pernah ada isu – isu buruk yang mengangkat partai
yang dibawah kepemimpinan Prabowo ini. Selain itu, sekarangpun Partai Gerindra yang dibawah
kepemimpinan Prabowo dapat maju mencalonkan Prabowo sebagai Calon Presiden tahun 2014 –
2019.

3. DINAMIKA KELOMPOK
Dalam menjalankan sistem kepartaiannya, Prabowo sangat memperhatikan Dinamika Kelompok
partainya. Beliau tidak ingin adanya perpecahan di kubu partainya. Selain itu, beliau juga melihat
dinamika pergerakan kelompoknya untuk melakukan rencana kedepan bersama kelompoknya,
dengan membantu menjaga kestabilan dinamika kelompok dapat membantu tercapainya tujuan
kelompok.

4. KOMUNIKASI
Sudah tidak diragukan lagi Prabowo merupakan seseorang yang ahli berkomunikasi dan
beretorika. Hal ini bisa dilihat dari kemampuannya menguasai beberapa bahasa asing, jadi
baginya tidak ada kendala untuk melakukan komunikasi dengan orang asing. Selain itu, bisa
dilihat dari bagaimana cara beliau berorasi dan berpidato juga menunjukkan keahliannya
berkomunikasii dengan baik.

5. KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Kemampuan mengambil keputusan juga sangat terlihat ketika Prabowo menjadi wakil komandan
kopassus, saat menjadi wakil komandan kopassus Prabowo dituntut untuk mengambil keputusan
dengan baik

6. KEMAMPUAN BERDISKUSI
Kemampuan berdiskusi Prabowo terlihat ketika beliau bernegosiasi dengan para investor yang
akan melakukan perjanjian bisnis dengannya, tanpa adanya kemampuan berdiskusi tidaklah
mungkin Prabowo akan menemukan kesepakatan dalam melakukan perjanjian bisnisnya.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Prabowo cukup menunjukkan esistensinya sebagai seorang pemimpin dilihat dari bagaimana
cara beliau menjalankan kepemimpinannya. Pemimpin yang baik haruslah memiliki beberapa
kriteria untuk menjadi seorang pemimpin yang baik. Kriteria pemimpin yang baik haruslah
berdedikasi tinggi, berinovasi, memiliki pandangan hidup kedepan dan memerhatikan
kesejahteraan anggota (bawahan) serta menjunjung tinggi tercapainya tujuan bersama senagai
landasan utama pembentukan sebuah organisasi tersebut.

3.2 SARAN
Sebagai pemimpin Prabowo haruslah mempertahankan dedikasinya, harus terus berinovasi,
menjaga keutuhan di dalam kubu partainya. Jika ia terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia
tahun 2014 – 2019 saya berharap Prabowo dapat menjadi seorang pemimpin ( presiden ) yang
menjaga kestabilitasan ekonomi, keamanan, pertahanan, dan jkesejahteraan rakyatnya.
Memperhatikan rakyatnya dengan penuh perhatian dan tidak melupakan cara – cara menjadi
pemimpin yang baik, tidak mengubah gaya dan teknik kepemimpinannya menjadi Laizes Faire
namunn lebih menekankan kepada sistem Demokrasi dan Birokrasi yang ideal sehingga dapat
menjalankan struktur dan sistem kepemerintahannya dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai