Satuan Acara Penyuluhan Miopia
Satuan Acara Penyuluhan Miopia
MIOPIA
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 1x15 menit, pasien dan keluarga mampu
memahami penyakit Miopia dan penangannya.
B. Materi
Terlampir
C. Metode
Ceramah dan tanya jawab
D. Media
Leaflet
E. Kegiatan
No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan
3 Menggali pengetahuan pasien mengenai penyakit Mendengarkan, Menjawab
Miopia
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai pengertian, Mendengarkan
penyebab, tanda dan gejala serta faktor resiko
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan untuk Mengajukan pertanyaan
bertanya tentang materi yang disampaikan
Penutup
6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam
F. Evaluasi
1. Sebutkan pengertian Miopia.
2. Sebutkan penyebab Miopia.
3. Sebutkan tanda dan gejala Miopia.
4. Sebutkan faktor resiko Miopia.
5. Sebutkan penanganan Miopia.
MATERI PENYULUHAN MIOPIA
A. Pengertian
Miopia ( penglihatan dekat atau rabun jauh ) adalah keadaan pada mata dimana
cahaya/benda yang jauh letaknya jatuh didepan retina/bintik kuning atau kemampuan
refraksi mata terlalu kuat
B. Penyebab
Antara lain :
Faktor keturunan dengan cara penurunan genetik yang “penetrasi tidak beraturan”.
Terlalu suka baca jarak dekat yang terlalu banyak.
Pencahayaan yang extra kuat dan lama (computer , TV , game )
Kurangnya faktor /aktifitas jarak jauh terutama olahraga / aktifitas fisik diluar rumah.
Kurang mampuan mata tsb untuk beraccomodasi pada saat melihat benda / objek pada
jarak jauh / tertentu.
D. Faktor Resiko
Pemeriksaan mata harus bisa dilakukan dini dan seluas mungkin.misalnya
Bila ada factor keturunan (kelainan/pengguna kaca mata minus dikeluarga :
ayah/ibu/kakek/nenek) (usia 3 – 6 bulan sudah harus periksa )
Adanya factor penyakit :
glaucoma gangguan pada tekanan mata disertai adanya kelainan pada sarf mata
(nervus opticus)
katarak bawaan
kelainan-kelainan karena gangguan selama kehamilan (torsch dan infeksi lain-
lain,pengaruh obat-obatan pada TBC,malaria dll)
bayi premature / post matur
bayi kuning
pernah jatuh / trauma (kecelakaan) dll.
E. Pencegahan
1. Jarak baca 40 – 45 cm.
2. Aktifitas pemakaian mata jarak dekat dan jauh bergantian (misal : setelah baca /
gambar/computer 45 menit, stop dulu untuk 15 – 20 menit beristirahat sambil melakukan
aktifitas/kerja lain)
3. Pencahayaan yang akurat.
4. Gizi yang berimbang bila diperlukan sesuai aktifitas.
5. Olah fisik di alam terbuka.
6. Messages sekitar mata dan otot –otot punggung dan leher.
7. Tepat waktu pemberian kaca mata
A. Pengertian Adanya kelainan pada saraf
D. Faktor Resiko
UNIVERSITAS SAM RATULANGI Pengguna kaca mata minus
FAKULTAS KEDOKTERAN dikeluarga
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
MANADO 2016