Virologi Hemaglutinasi Ha Hi-Edit
Virologi Hemaglutinasi Ha Hi-Edit
METODE HEMAGLUTINASI
Disusun oleh:
Kelompok 5
Website. www.stikesmaharani.ac.id
Email. informasi@stikesmaharani.ac.id
2018
1
A. Definisi
1. Hemaglutinasi
a. Uji hemaglutinasi (HA)
Uji hemaglutinasi (HA) adalah salah satu uji serologi untuk mengatahui
adanya virus yang menghemaglutinasi sel darah merah (SDM). Sampel yang
positif ditandai dengan adanya aggregate SDM seperti pasir pada dasar sumuran
mikroplat (Kencana et al., 2012). Uji HA digunakan untuk mendeteksi virus yang
memiliki hemaglutinin. Hemaglutinin ini dapat mengaglutinasi eritrosit beberapa
spesies hewan, salah satunya adalah eritrosit unggas. Kegunaan lainnya dari uji
HA adalah sebagai dasar untuk menentukan titer virus ND (Darminto, 1996). Uji
HA untuk menentukan titer virus ND didasarkan pada prinsip kemampuan
hemaglutinasi dari virus ND terhadap sel darah merah (Grimes, 2002).
Titer HA adalah pengenceran tertinggi yang masih dapat mengaglutinasi
eritrosit. HA sempurna ditandai dengan lapisan sel darah merah secara merata
pada dasar sumuran microplate dan penjernihan dari cairan di bagian atas tanpa
terjadinya pengendapan. Sedangkan hasil negative menunjukan sel darah merah
berbentuk titik di tengah sumuran (Ernawati dkk, 1996).
Beberapa virus mampu mengaglutinasikan sel darah merah. Kemampuan
ini sebagai contoh dari aktivitas biologik dan aktivitas ini dapat dihambat oleh
antibodi tertentu. Sisi partikel virus yang spesifik dapat berinteraksi dengan
reseptor mukoprotein pada sel darah merah dan permukaan sel lain. Interaksi dari
sisi reseptor dan virion membuat aglutinasi sel darah merah menjadi tampak.
Enzim virus neuraminidase memecah ikatan antara virus dan sel, dan melepas
keduanya ke dalam larutan. Antigen adalah bagian virus yang mengandung ikatan
dan antigen dari virus digunakan untuk uji hemaglutinasi(Stephen, 1980)
2
2. Macam-macam uji serologi
Beberapa uji serologi yang dikenal, diantaranya adalah:
a. Haemaglutination and Haemaglutination Inhibition Test (HA/HI)
b. Enzym-Linked Immunosorbent Assay (ELISA)
c. Agar Gel Presititation Test (AGPT)
d. Flourescent Antibody Technique (FAT)
e. Complement Fixation Test (CFT)
f. Radio Immuno Assay (RIA)
Bahan:
1) Suspensi Antigen
2) Suspensi Sel Darah Merah
3) PBS
C. Prosedur
1. Cara Uji Hemaglutinasi
a) Cara Uji Hemaglutinasi Cepat
Uji hemaglutinasi cepat (rapid HA) dilakukan untuk deteksi cepat.
Cara kerja:
a. Diteteskan satu tetes suspensi antigen diatas gelas objek, didekatnya
diteteskan pula satu tetes suspense sel darah merah 1 %.
b. Kedua tetesan tersebut selanjutnya dicampurkan dengan menggunakan
batang korek api lalu diaduk beberapa saat sampai merata.
c. Diamati terjadinya butiran berpasir warna merah pada objek glas
sebagai tanda reaksi itu positif.
3
b) Uji Hemaglutinasi Teknik Mikrotiter
Uji ini untuk mengetahui titer virus, diperlukan untuk menyiapkan
antigen HA unit pada uji HI.
Cara kerja:
a. Disiapkan plat mikro 96 sumuran, lalu diisikan 0,025 µl PBS ke dalam
semua lubang.
b. Ditambahkan suspensi antigen yang diuji (dari cairan alantois hasil
panen) pada tahap uji sebelumnya ke dalam lubang satu dan dua,
selanjunya dilakukan pengenceran berseri kelipatan dua mulai dari
lubang kedua sampai lubang ke sebelas dengan menggunakan
pengencer mikro.
c. Ditambahkan 0,25 µl PBS ke dalam setiap lubang plat mikro (mulai
dari lubang 1 sampai lubang 12), selanjutnya diaduk dengan pengocok
mikro.
d. Ditambahkan ke dalam setiap lubang masing-masing 0,05 µl sel darh
merah 1 % mulai lubang 1 sampai lubang 12, lalu diayak selama 30
detik.
e. Plat mikro selanjutnya dieramkan pada suhu kamar dan diamati
timbulnya aglutinasi sel darah merah. Pengamatan dilakukan setiap 15
menit selama satu jam.
f. Titer virus ditentukan dari pengenceran tertinggi yang masih mampu
mengalutinasi sel darah merah 1%. Titer virus yang diperoleh
selanjutnya diencerkan menjadi 4 HA Unit.
g. Identifikasi virus dilanjutkan dengan uji HI
4
f) Plate mikro diletakkan pada suhu kamar, diamati setiap 15 menit,
dibaca hasilnya . pengamatan dilakukan selama 1 jam. Titer HI
dinyatakan sebagai pengenceran tertinggi dari serum yang masih
mampu menghambat terjadinya hemaglutinasi virus secara sempurna.
D. Interpretasi Hasil
HA : Sampel yang positif ditandai dengan adanya aggregate SDM seperti pasir pada
dasar sumuran mikroplat.
HA : Sampel yang positif ditandai dengan adanya gumpalan SDM pada dasar
sumuran mikroplat.
5
1. Alat dan Bahan
a) Alat :
1. Mikroplat Steril
b) Bahan :
1. NaCl 0,9%
2. Antigen VND
3. Suspensi Sel Darah Merah
4. 4 Sampel Virus ND yang diperoleh dari isolat lapang
VND ayam lokal Bandung Bali 2014
VND ayam ras Klungkung Bali 2014
VND ayam ras Tabanan 1 Bali 2014
VND ayam ras Tabanan 2 Bali 2014
5. Propagasi Virus Newcastle Disease
1. Keempat sampel VND isolate lapang dipropagasi pada
telur ayam bertunas (TAB) umur 9-10 hari melalui
ruang alantosis.
2. Propagasi pada TAB diawali dengan pengamatan telur
(Candling) untuk mengetahui keadaan embrio
3. Kemudian virus ND isolate lapangan diinjeksikan 0,1-
0,2 ml/butir telur dengan menggunakan tuberculin
syringe, lubang bekas tusukan pada cangkang ditutup
4. Selanjutnya TAB diinkubasikan pada suhu 370C
5. Melakukan pengamatan setiap hari selama 4 hari.
6. Terakhir alantosis dipanen dari telur embrio yang mati
dan dilanjutkan untuk uji serologi.
2. Prosedur
a) Uji Hemaglutinasi (HA)
1. Menyiapkan mikroplat steril kemudian pada masing-masing
lubang
(1 – 12) ditambahkan dengan 25 µl NaCl 0,9%.
2. Selanjutnya pada lubang pertama dan kedua ditambahkan antigen
VND sebanyak 25 µl
3. Mengencerkan berseri kelipatan dua mulai dari lubang kedua
sampai lubang kesebelas dengan menggunakan pengencer mikro.
4. Menambahkan NaCl 0,9% sebanyak 25 µl pada semua lubang (1 –
12).
5. Kemudian ditambahkan ke dalam setiap lubang 50 µl suspensi sel
darah merah ayam konsentrasi 1% kemudian diayak selama 30
detik.
6. Selanjutnya di inkubasi pada suhu kamar selama 1 jam dan reaksi
diamati setiap 15 menit ada atau tidaknya reaksi hemaaglutinasi sel
darah merah.
6
b) Uji Hambatan Hemaglutinasi (HI)
1. Menyiapkan mikroplat steril kemudian pada masing-masing lubang
(1-12) ditambahkan 25 µl NaCl 0,9%
2. Lubang pertama sampai kesepuluh ditambahkan serum VND
3. Selanjutnya menginkubasi pada suhu kamar selama 1 jam dan
diamati setiap 15 menit ada tidaknya aglutinasi sel darah merah
4. Menambahkan antigen sebanyak 4 unit HA pada lubang pertama
sampai kesebelas
5. Kemudian menginkubasi pada suhu kamar salama 30 menit
6. Menambahkan 50 µl suspensi sel darah merah ayam kosentrasi 1%
pada semua lubang dan goyangkan mikroplat kembali selama 30
detik.
7. Melakukan inkusabi pada suhu kamar selama 1 jam dan amati setiap
15 menit ada tidaknya aglutinasi sel darah merah
3. Interpretasi Hasil
a. Uji Hemaglutinasi (HA)
Sampel yang positif ditandai dengan adanya aggregate SDM
seperti pasir pada dasar sumuran mikroplat
b. Uji Hambatan Hemaglutinasi (HI)
Sampel yang positif ditandai dengan adanya gumpalan SDM
pada dasar sumuran mikroplat.
Gambar a
Uji Hemaglutinasi (HA) dari keempat sampel VND
menunjukkan hasil positif. Gambar diambil dari bawah mikroplat, lajur
(+) : control positif, lajur SDM: control sel darah merah.
7
Ket:
Uji Hemaglutinasi (HA) dari keempat sampel VND menunjukkan hasil
positif (Gambar Ia) dengan titer kisaran 25-20.
Ket:
Uji Rapid HI menunjukkan reaksi positif bahwa keempat sampel
merupakan Virus ND karena tidak terjadi hemaglutinasi pada sumuran
mikroplat yang berisi hiperimun serum ND. Uji hambatan hemaglutinasi
(HI), gambar diambil dari bawah mikroplat lajur K (+/-): control positif
(Atas) atau control negative (Bawah). Baris sAI (1-4): sumuran hiperimun
serum AI, Baris sND (1-4) : sumuran hiperimun serum ND.
8
REFERENSI
Kencana GA.2017. Respons Imun Ayam Petelur Pascavaksinasi Newcastle Disease dan Egg
Drop Syndrome. Online,
https://media.neliti.com/media/publications/196589-ID-respons-imun-ayam-petelur-
pascavaksinasi.pdf. Diakses pada 14 november 2018.
Kencana GA.2017. Modul Training Cara Mengisolasi Virus Danmeng Identifikasi dengan
Uji Serologi Hemaglutinasi. Online,
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/eb1ca00126ee2938f64067a40fc
3d8e7.pdf ). Diakses pada 15 November 2018.
Panus A.2015. Newcastle Disease Virus Infection Study on Duck and Chicken in Subang
District. Online,
Rell F.2015. Virulensi Virus Newcastle Disease Isolat Lapang Berdasarkan Analisis
Bioinformatika Gen Protein Hemaglutinin-Neuraminidase. Online,
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=412409&val=939&title=Virulensi-
Virus-Newcastle-Disease-Isolat-Lapang-Berdasarkan-Analisis-Bioinformatika-Gen-
Protein-Hemaglutinin-Neuraminidase. Diakses pada 13 November 2018.