Praktikum Ilmu dan Teknologi Reproduksi minggu ke 11

PROSEDUR/TAHAPAN
1. PENYIAPAN PENGENCER
2. KOLEKSI SEMEN
3. EVALUASI SEMEN
4. PENGENCERAN SEMEN
5. PENGEMASAN (PACKING)
6. EQUILIBRASI
7. PEMBEKUAN
8. PENYIMPANAN
9. EVALUASI KEBERHASILAN PEMBEKUAN
(Check PTM (post thawing motility > 40%)
10. PENYIMPANAN UNTUK DISTRIBUSI
SELANJUTNYA
 Komposisi bahan pengencer
semen beku
Bahan/komposisi BIB 1 BIB 2 BIB 3 FKH Triladyl
Tris (gr) 1.6 - - 3.87 2,42
Asam Sitrat ( gr ) 0.9 - - 2.17 1,48
Laktosa(g) 1.4 - - - -
Raffinosa ( gr ) 2.5 - - - -
Fruktosa ( gr ) - - - 1.56 1
Glukosa (gr) - 0.5 - - -
Susu Skim (gr)* - 10 - - -
Kuning telur ( ml ) 20 5 - 20 -
Penicillin ( IU ) 100.000 100.000 - 100.000 -
Streptomycin ( mg ) 100 100 - 100 -
Gliserol (ml) 6 10 - 6,4 6,4
Andromed konsentrat - - 20 - -
Aquabidest (ml) ad 100 -
100 100 100 100

BIB 1 : Singosari ;BIB 2 : Lembang : BIB 3 : Bali

KOLEKSI SEMEN
SEMEN EVALUATION:
PENGENCERAN SEMEN
 TEKNIK PENGENCERAN

1 TAHAP atau 2 TAHAP atau 3 BERTAHAP

CONTOH PERHITUNGAN:
Vol semen : 5 mL, konsentrasi : 1000 juta/ mL , Motilitas 80%
Maka perhitungannya adalah :
5 ml x 1000 x 106 x 80% = 160 betina
25 x 106
(dosis IB)
1 ekor betina 1 straw volume IB adalah 0.25 mL
Maka untuk meng IB 160 betina dibutuhkan semen sebanyak
0.25 X 160 ekor = 40 mL
Karena semennya 5 mL maka butuh pengencer sebanyak 35 ml
 PENGENCERAN SATU TAHAP

Pengencer semen beku

Misalnya kita membuat pengencer 50 ml maka
Buffer 74% = 74/100X50 = 37 ml
Kuning telur 20% = 20/100X50 = 10 ml
Glycerol 6% = 6/100X50 = 3 ml
Diberi antibiotik dan dihomogenkan

Semen 5 ml langsung ditambahkan 35 ml

pengencer, dihomogenkan dan langsung
dikemas, semua dilakukan pada suhu ruang
PENGENCERAN 2 TAHAP

35 ml pengencer semen beku terdiri atas

Misalnya kita membuat pengencer 50 ml maka
Kita membuat 2 macam pengencer :

Pengencer A (tanpa glycerol)

Buffer 80% = 80/100X50 = 40 ml
Kuning telur 20% = 20/100X50 = 10 ml
Diberi antibiotik dan dihomogenkan

Pengencer B (dengan glycerol)

Buffer 68% = 68/100X50 = 34 ml
Kuning telur 20% = 20/100X50 = 10 ml
Glycerol 12% = 12/100X50 = 6 ml
 CARA MENCAMPUR
1. semen 5 ml + ½ (vol pengencer); 17.5 ml
dari pengencer A pada suhu ruang,
dihomogenkan dan disimpan dilemari es
2. Pengencer B disimpan dilemari es
3. 1 jam kemudian ditambahkan 17.5 ml lagi
Dari pengencer B

Pengemasan dilakukan pada suhu 5oC

(cooltop)
 KEMASAN SEMEN

Thawing solution for pellets

Ampulled Semen

Pellet Pellet
naked labeled

Minitüb° straw

Medium straw

Mini straw

EcoStraw°

Different stages of semen processing and packaging

PRINTER
KATRIJ
ALAT PENYUSUN STRAW MINITUB DALAM
KATRIJ
SEALER
FILLER
 EQUILIBRASI
SUHU 2-5o C Selama 4-6 jam
Cool top
Refrigerator
PEMBEKUAN
 GOBLETS
Kegunaan:
Sebagai wadah semen beku sebelum
ditempatkan ke dalam canester

Spesifikasi Teknis:
1. Tabung/polygonal/hexagonal/pelat, terbuat dari
bahan plastik mempunyai tinggi 120 mm
dengan diameter berbagai ukuran
2. Warna putih, biru, merah, kuning, dan hijau
kenari
Produk:
Mini Tüb (Jerman)
IMV (Perancis)
 CRYOGENIC CONTAINER OPERASIONAL
Spesifikasi Teknis:

Spesifikasi Teknis Model

10H 18H 21H 34H 35HC
CL C CL C
Laju Penguapan Statis 0,20 0,23 0,30 0,17 0,27
(Lt/hr)
Kapasitas Nirogen Cair 10 18 21 34 35
(Lt)
Berat Kosong (Kg) 8,8 10,2 13,7 16,1 16,0
Tinggi (mm) 442 579 452 648 648
Diameter Leher (mm) 91 91 91 91 119

Kegunaan: Jumlah Canister (bh) 6 6 6 6 10

Untuk menyimpan Nitrogen Cair suhu Kapasitas Straw (dosis) 4.92 9.84 7.38 9.84 16.40
0 0 0 0 0
–1960 C, dan semen beku

Produk:
Taylor-Wharton (USA)
 KEBERHASILAN SEMEN BEKU

1. Post Thawing Motility (PTM)

SUHU THAWING
37o C selama 30 detik
50o C selama 12 detik
75oC selama 8 detik
> 40%

2. Recovery rate (%)

spermatozo a motil setelah thawing

RR  x 100 %
spermatozo a motil semen segar