Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM BOTANI

“Morfologi Akar dan Batang”

Oleh :

NAMA :RAHMAT AKBAR PARMAN


NIM : D1D116074
KELAS : A ( ILMU TANAH)

PROGRAM STUDI ILMU TANAH


JURUSAN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016

1
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur organ

tumbuhan baik mengenal akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya. Pada

dasarnya, tumbuhan terdiri atas 3 (tiga) organ pokok, yaitu akar (radiks), batang

(caulis), dan daun (folium).

Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat

penting. Di samping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting

untuk perkembangan mahluk hidup. Setiap tumbuhan memiliki akar, batang dan

daun. Masing-masing memiliki fungsi utama dalam pertumbuhan sebuah

tumbuhan. Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting. Dan

mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Batang dapat di

samakan dengan sumbu tubuh tumbuhan, Pada umumnya batang memiliki sifat-

sifat yaitu umumnya berbentuk panjang bulat, terdiri atas ruas- ruas yang masing-

masing di batasi oleh buku-buku, tumbuhan biasanya keatas menuju cahaya

matahari, selalu bertambah panjang di ujungnya, mengadakan percabangan,

umumnya tidak berwarna hijau. Batang terdiri atas bentuk batang, arah tumbuh

batang, percabangan batang.

Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga setelah daun dan batang bagi

tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Akar biasanya mempunyai

sifat selalu tumbuh di bagian dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi,

tidak berbuku- buku, warna tidak hijau. Tumbuh terus pada ujungnya, bentuknya

2
sering kali meruncing hingga lebih mudah untuk menembus tanah. Pada

umumnya akar dapat di bedakan bagian-bagiannya yaitu leher akar atau pangkal

akar (collum), ujung akar (apex radicis), batang akar (corpus radicis), cabang-

cabang akar (radix lateralis), serabut akar (fibrilla radicalis), bulu-bulu akar (pilus

radicalis)

Akar sangat memainkan peran fungsional dalam penyerapan air dan

unsure hara yang terlarut didalamnya. Penopang sekaligus tempat penyimpanan

cadangan makanan umumnya sistem perakaran perakaran terbagi menjadi dua

tipe, yaitu system, akar tunggang dan system akar serabut. Kedua sistem ini

terdapat pada dua golongan tumbuhan dan cirri pembeda dari kedua golongan

tersebut yaitu golongan tumbuhan monokotil sedang kan sistem akar tunggang

terdapat pada golongan tumbuhan dikotil. Tumbuhan dengan system akar

tunggang ditandai dengan adanya akar utama yang umumnya lebih dalam masuk

kedalam tanah serta banyak memiliki cabang akar lateral. Tumbuhan dengan

system perakaran serabut tidak memiliki akar utama, tetapi hanya merupakan

akar-akar yang tersebar dari dasar batang akar. System perakaran ini mempunyai

lebih banyak akar dan tiap-tiap akar menghasilkan akar-akar sekunder yang

selanjutnya ditumbuhi oleh rumput-rumput akar sebagai agen penyerap utama

hara dan air.

Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting. Dan

mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Batang dapat di

samakan dengan sumbu tubuh tumbuhan, Pada umumnya batang memiliki sifat-

sifat yaitu : umumnya berbentuk panjang bulat, terdiri atas ruas-ruas yang masing-

3
masing di batasi oleh buku-buku, tumbuhan biasanya keatas menuju cahaya

matahari, selalu bertambah panjang di ujungnya, mengadakan percabangan.

Tumbuhan biji belah (Dicotyledonae) pada umumnya mempunyai batang yang

dibagian bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin mengecil. Tumbuhan biji

tunggal (Monocotyledonae) sebaliknya mempunyai batang yang dari pangkal

sampai ke ujung dapat dikatakan tidak ada perbedaan besarnya. Batang memiliki

bentuk persegi, bulat dan pipih, sedangkan sifat-sifat batang ada yang berkayu,

basah, rumput dan juga mendong. Berdasarkan panjang umur pada batang dapat

digolongkan menjadi tanaman muda, tanaman dua tahun dan tanaman tahunan.

Berdasarkan uraian diatas, maka di lakukan praktikum morfologi akar dan batang.

B. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk memberi pengalaman kepada

praktikan dalam melakukan pengamatan terhadap bermacam tipe akar, batang dan

bentuk metamorphose dari akar dan batang, Memberi pengetahuan kepada

praktikan untuk mendeskripsikan bermacam tipe akar, batang dan bentuk

metamorphosis dari akar, dan batang.

Kegunaan dari praktikum ini yaitu mahasiswa terampil dalam melakukan

pengamatan terhadap bermacam tipe akar, batang dan bentuk metamorphosis dari

akar, batang dan mahasiswa mampu mendeskripsikan bermacam tipe akar, batang

dan bentuk metamorphosis dari akar dan batang.

4
II. TINJAUAN PUSTAKA

Morfologi tumbuhan adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari

organ tubuh tumbuhan, baik-bagianya, bentuk ataupun fungsinya. Secara umum,

tumbuhan memiliki tiga organ dasr yaitu akar, batang, dan daun (Setiaji, 2009).

Akar merupakan bagian bawah dari tumbuhan dan biasanya berkembang

di bawah permukaan tanah, meskipun terdapat, juga akar yang tumbuh di atas

tanah. Histogenesis epidermis akar berbeda dengan batang. Pada spermatophyta,

xilem primer pada akar bersifat eksark, sedangkan pada batang bersifat endark.

Berkat xilem dan floem pada akar tersusun berselang-seling, sedangkan pada

batang berkas pengangkutnya kolateral, bikolateral, atau amfivasal. Akar tidak

mempunyai alat tumbuhan yang dapat di bandingkan dengan daun pada batang

(Reece, 2006).

Berdasarkan asal usulnya, terdapat dua tipe akar, yaitu akar primer dan

akar serabut (adventitious). Akar primer berkembang dari ujung ke ujung embrio

yang terbatas, sedangkan akar serabut, berkembang dari jaringan dewasa atau dari

bagian lain tubuh tumbuhan, seperti batang dan daun. Sistem akar sebagian besar

di kotil dan Gymnospermae terdiri atas akar tunggang yang membentuk cabang

pada sisinya. Bagian dewasa dari akar, yang biasanya mengalami penebalan

sekunder, hanya berfungsih sebagai alat pemegang pada tanah dan untuk

menyimpan bahan cadangan makanan. Pengambilan air dan garam dilakukan

5
terutama oleh sistem akar yang masih dalam pertumbuhan primer (Saktiyono,

2006).

Akar monokotil dewasa biasanya berupa akar serabut dan berkembang

dari batang. Umumnya akar ini tidak mengalami penebalan sekunderr. Tipe

paling menakjubkan bahwa hanya ada satu struktur dasar bagi semua tumbuhan

berpembuluh. Jaringan pada batang dapat menjadi jaringan dermal, jarinagan

dasar, dan jaringan pembulluh (Aryuliana, 2006).

Perbedaan struktur primer pada batang pada spesies yang berlainan di

dasari oleh perbedaan jumlah jaringan dasar dan jaringan pembuluh. Pada

conyferae dan dikotil, jaringan pembuluh pada ruas batang umumya tampak

seperti silinder berongga yang di batasi di sebelah dalam oleh lempulur. Sistem

jaringan pembuluh pada batang primer berupa sejumlah berkas yang jelas

terpisah satu dari yang lain dan dinamakan ikatan pembuluh. Ikatan pembuluh

juga di namakan fasikel dan terletak dalam rintangan. Parenkim di anatara dua

ikatan pembuluh yang berdampingan di sebut prenkim interfasikel atau jari-jari

empulur. Pada Gymnospermae dan dikotil, letak ikatan pembuluh berada dalam

lingakaran, sedangkan pada monokotil letaknya terbesar atau dalam dua lingkaran

(Riiska, 2010).

Bayam merupakan tanaman sayuran yang di kenal dengan nama ilmia

Amaranthus sp. Dalam perkembangan selanjutnya, tanaman bayam dipromosikan

sebagai bahan panagan sumber protein, terutama kepada negara-negara

berkembang. Diduga tanaman bayam ke indonesia. Di beberapa negara

6
berkembang bayam dipromosikan sebagai sumber protein nabati, karena berfunsih

ganda bagi pemenuhan kebutuhan gizi maupun pelayanan kesmas (fefiani, 2014).

Umum akar monokotil adalah sistem akar serabut. Radikula yang terdapat

dalam biji terdiri atas meristem akar dan terbentuk pada perkecambahan biji. Akar

Gymnospermae dan dikotil berkembang menjadi akar tunggang dengan

percabanganya. Pada monokotil, akar biasanya mati pada awal pertumbuhan dan

sistem akar dari tumbuhan dewasa terdiri atas sejumlah akar serabut (Nendra,

2011).

Batang merupakan sumbuh dengan daun yang melekat padanya. Diujung

titik tumbuhnya batang di kelilingi oleh daun muada menjadi tunas terminal.

Dibagian batang yang lebih tua yang daunya saling berjauhan, buku (nodus)

tempat daun yang melekat pada batang dapat dibedakan dari ruas (internodus),

yakni bagian batang diantara dua buku yang berurutan. Diketiak daun biasnya

terdapat tunas ketiak. Bergantung pada tumbuhan ruas dapat dibedakan beberapa

macam bentuk tumbuhan. Batang dapat memperlihatkan tumbuh yang

memanjang dengan buku dan ruas yang jelas. Sebaliknya batang juga dapat

amat pendek dan letak daunya merapat membentuk roset. Taraf percabangan yang

terjadi jika tunas ketiak tumbuh menjadi ranting menamaba keragaman bentuk

(Priadi, 2010).

Batang berfungsih untuk mendukung daun sehingga daunselalu terekspos

ke sinar matahari. Buanga dan buah yang tumbuh pada batang dan cabang,

cabangnya. Batang bertugas membwa air dan larutan mineral ke atas dan

mengantarkan hasil fotosintesis pada daun ke arah baewah. Banyak batang

7
termodifikasi sebagai tempat penyimpanan makanan, ada juga yang berfungsih

sebagai organ berfotosintesis, lainya merupakan alat perbanyakan vegatative

(reproduksi aseksual) (Yani, 2007).

8
III. METODE PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu

Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Unit

Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. Pada hari jum’at tanggal 28

oktober 2016, Pukul 10.00 WITA sampai selesai.

B. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu akar Bayam

(Amarantus sp), akar Padi (Oryza Zativa L), umbi Ubi Kayu (Manihot Utilissima

L), batang Rumput Teki (Cyperus Rotundus L), batang Markisah (Passiflora

Quadrangularis L), umbi Kentang (Solanum Tuberosum L), umbi Lengkuas

(Languas Galangal L), umbi Bawang Merah (Allium Cepa L).

Alat yang digunakan adalah alat tulis buku dan pulpen, serta buku

penuntun.

C. Prosedur kerja

Prosedur kerja pada praktikum kali ini yaitu:

1. Menulis pada buku laporan nama bahan dalam nama latin dan nama

indonesianya.

2. Menggambar bahan akar bayam dan akar padi , menyebutkan bagian-

bagiannya dan system perakarannya.

9
3. Menggambar bahan batang rumput teki, batang markisa dan angrek

kalajengking

4. Menyebutkan sifat-sifat batang, bentuk batang, sifat permukaan batang,

dan arah tumbuh batang.

5. Menggambar bahan lengkuas, kentang dan bawang merah menyebutkan

metamorphose dari akar, batang dan daun antara lain: kuncup, akar

rimpang/akar tongkat, umbi, umbi lapis, alat pembelit, duri dan lainnya.

6. Menggambar semua bahan dengan keterangan yang lengkap.

10
IV. PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan

1. Akar bayam (Amaranthus sp).

Keterangan:

1. Batang

2. Akar sekunder

3. Akar primer

4. Rambut akar

2. Akar padi (Oryza sativa L.).

Keterangan:

1. Pelepah

2. Rambut akar

3. Akar serabut

3. Umbi ubi kayu (Manihot utilissima).

Keterangan:

1. Batang

2. Titik tunas

3. Akar

11
4. Batang anggrek kalajengking (Arachnis L.)

Keterangan:

1. batang

5. Batang rumput teki (Chyperus rotundur L.)

Keterangan:

1.akar serabut

6. Batang markisah (Passiflora quadrangularis).

keterangan:

1. Batang lapisan

2. Daun

3. Batang berbelit

4. Tunas

12
7. Umbi kentang (Solanum tuberosum L.).

Keterangan:

1.Titik tumbuh

8. Umbi lengkuas (Languas galangal L.).

Keterangan:

1. Batang

2. Mata tunas

3. Sisik

9. Umbi bawang merah ( Allium cepa L.).

Keterangan: 1.umbi lapis

13
B. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa akar bayam adalah

modifikasi akar tunggang karena memiliki akar utama dan termasuk tanaman

dikotil, terdapat akar primer, dari akar primer akan tumbuh akar skunder, dari akar

sekunder akan tumbuh rambut akar yang berfungsi memperluas area untuk

menyerap unsur hara. Akar padi merupakan perakaran serabut karena pertumbhan

perakaran primer tidak sempurna dan pada tanaman monokotil terdapat kalitra

(tudung akar) yang berfungsi melindngi akar untuk memperluas area serapnya.

Ubi kayu merupakan modifikasi dari batang karena merupakan system

penyimpanan cadangan makanan dari akar yang mengandung karbohidrat dari

hasil fotosintat dengan membentuk ubi dan pada ubi mengandung senyawa

sianida pada kulitnya. Anggrek kalajengking merupakan tanaman yang

dikembang biakkan secara vegetative dengan cara di tempelkan pada sebuah

batang pohon.

Batang rumput teki memiliki bentuk batang segitiga. Akarnya berbentuk

serabut, tanaman teki-tekian termasuk tanaman yang berbeda dari rumput karena

dari segi batang, dan memiliki umbi. Batang markisah modifikasi dari akar,

dimana pada batangnya terdapat akar pembelit yang terdapat di bawah ketiak daun

yang melilit pada penopangnya.

Hasil pengamatan pada umbi kentang yaitu modifikasi dari akar, didalam

umbi kentang terdapat mata tunas yang akan menjadi titik tumbuhnya tanaman

kentang. Umbi lengkuas berkembang secara vegetative dan merupakan modifikasi

dari batang semu atau yang disebut rimpang yaitu batang yang tumbuh horizontal

14
didalam tanah, didalam umbi lengkuas terdapat mata tunas yang akan menjadi

titik tumbuhnya tanaman lengkuas. Umbi bawang merah merupakan umbi lapis,

modifikasi dari daun dan memiliki batang semu, pada umbi bawang akan menjadi

tempat tumbuhnya tunas baru.

15
V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat kita simpulkan bahwa

memberikan pengalaman kepada praktikan dalam melakukan pengamatan

terhadap bermacam tipe akar, batang dan bentuk metamorphose dari akar, dan

batang, serta memberikan pengetahuan kepada praktikan mendeskripsikan secara

bermacam tipe akar, batang dan bentuk metamorfosis dari akar dan batang.

Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan, baik

bagian-bagian, bentuk maupun fungsinya. Secara klasik tumbuhan terdiri dari tiga

organ dasar, yaitu akar, batang dan daun. Setiap tumbuhan memiliki morfologi

akar, batang dan daun serta bentuk modifikasi yang berbeda-beda antara satu

tumbuhan dengan tumbuhan yang lain. Tumbuhan sering mengalami modifikasi,

seperti pada bawang terdapat bulbus yang merupakan bentuk modifikasi dari

batang. Selain itu ada juga rimpang yang merupakan bentuk modifikasi dari

batang lengkuas, dan umbi kentang yang merupakan modifikasi dari akar. Pada

dasarnya tumbuhan terbagi atas tiga organ pokok yaitu akar (radiks), batang

(caulis), dan daun (folium).

B. Saran

Saran saya pada praktikum ini di harapkan laporan ini dapat membantu

mahasiswa untuk mengetahui morfologi akar dan batang dari beberapa tumbuhan

yang di praktikumkan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Evika. Sandi Safitri. 2010. Morfologi Akar dan Batang. Jurnal Taksonomi
tumbuha. Vol. 2. (2). 24-28.

Gembong. 2011. Morfologi tumbuhan. Gajah Mada University

Press. Yogyakarta.

Karina. 2008. Jaringan Tumbuhan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Sambodo J. 2009. Defenisi Akar. Jurnal Kehidupan tumbuhan. Vol. 4 (2). 30-
38

Sumardi,Isrep.2011 . Morfologi Tumbuhan akar dan batang. Universitas


Hassanudin.Makassar

Team Pengajar. 2013. Penuntun Praktikum Biologi. UNIB. Bengkulu.

Tjitroespomo. 2010. Fungsi Batang. Jurnal Morfologi Tanaman. Vol 6 (1). 26-
31.

17

Anda mungkin juga menyukai