SKENARIO 1
DOKTER KELUARGA
Kelompok B – 8
Masih menurut temannya dokter keluarga ini tidak hanya mengobati pasien
di klinik, tapi juga dapat memberikan pelayanan kunjungan rumah, penyuluhan
kesehatan dan memberikan binaan kepada keluarga di sekitar klinik tersebut.
PERTANYAAN
JAWABAN
1. Keuntungan berobat dengan dokter keluarga adalah pemberian layanan
kesehatan oleh dokter keluarga lebih prima kepada pasien beserta keluarganya,
hubungan yang terjalin antara dokter dengan pasien lebih baik, pelayanan
berkesinambungan sepanjang hayat serta intervensi yang diberikan lebih
banyak dengan cakupan yang lebih luas.
2. Dokter umum memiliki cakupan terbatas dan pelayanan sesuai dengan
keluhan. Dokter keluarga memiliki cakupan yang lebih luas dan menyeluruh
melalui program promotif, preventif, rehabilitatif dan kuratif, memiliki
hubungan yang tidak terputus setelah pasien selesai pengobatan.
3. Program kesehatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif.
4. Peran dokter keluarga dalam sistem kesehatan adalah five star doctor, yaitu
manager, community leader, care provider, decision maker, communicator.
5. Prinsip dokter keluarga adalah memberikan pelayanan kesehatan secara
komprehensif, holistik, terpadu dan berkesinambungan.
6. Fungsi dokter keluarga adalah untuk menyelenggarakan layanan primer saat
pasien sehat maupun sakit, mendiagnosis serta membina keluarga, bertindak
sebagai mitra dengan keluarga serta melakukan penelitian untuk menambah
ilmu pengetahuan.
7. Pasien yang membutuhkan pelayanan lebih lanjut serta pasien terminal.
8. Penyuluhan adalah pemberian informasi yang diketahui kepada masyarakat
yang membutuhkan, sedangkan pembinaan adalah kegiatan mengawasi
masyarakat yang sudah diberikan informasi.
HIPOTESIS
Peran dokter keluarga dalam sistem kesehatan adalah five star doctor, dan
dijalankan memalui program kesehatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif.
Dalam menjalankan tugasnya dokter keluarga memiliki perbedaan dengan dokter
umum yaitu memiliki cakupan lebih luas dan menyeluruh, memberikan pelayanan
kepada pasien dan keluarga baik sehat maupun sakit serta memiliki hubungan tidak
terputus dengan pasien setelah berobat melalui program kesehatan pelayanan
kesehatan secara komprehensif, holistik, terpadu dan berkesinambungan.
SASARAN BELAJAR
LI 1. Memahami dan menjelaskan Dokter keluarga
1.1. Memahami dan menjelaskan definisi dokter keluarga
1.2. Memahami dan menjelaskan latar belakang program dokter keluarga
1.3. Memahami dan menjelaskan prinsip dokter keluarga
1.4. Memahami dan menjelaskan peran dokter keluarga
1.5. Memahami dan menjelaskan kompetensi dokter keluarga
1.6. Memahami dan menjelaskan standar pelayanan dokter keluarga
1.7. Perbedaan dokter keluarga dengan dokter umum
HASIL SASARAN BELAJAR
LI 1. Memahami dan menjelaskan dokter keluarga
1.1 Memahami dan menjelaskan definisi dokter keluarga
Dokter keluarga merupakan dokter yang mengabdikan dirinya dalam bidang
profesi dokter maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan melalui
pendidikan khusus di bidang kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang untuk
menjalankan praktek dokter keluarga (IKK FKUI, 1996).
Dokter keluarga adalah dokter yang mempunyai tanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan personal, menyeluruh terpadu,
berkesinambungan dan proaktif sesuai dengan kebutuhan pasiennya sebagai anggota
satu unit keluarga, komunitas serta lingkungannya serta bila menghadapi masalah
kesehatan khusus yang tak tertanggulangi bertindak sebagai koordinator dalam
konsultasi dan atau rujukan pada dokter ahli yang sesuai (AAFP, IDI, Singapura).
Dokter keluarga adalah dokter praktek umum, hanya dalam prakteknya
menggunakan pendekatan kedokteran keluarga. Pendekatan kedokteran keluarga itu
prinsip ada 4, pelayanan yang bersifat personal (invidual) bukan keluarga, pelayanan
yang bersifat primer artinya hanya melayani sebatas dokter pelayanan primer, lalu
komprehensif artinya dokter keluarga sebagai dokter praktek umum melayani 4 ranah
pelayanan yaitu preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Lalu yang ke empat
adalah kontinyu, ini yang sering dilupakan para dokter prakter umum padahal hal
tersebut sangat penting, the continuity of care, atau kesinambungan pelayanan.
Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakan pelayanan
primer yang komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif, dengan
mengutamakan pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungan serta
pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memandang jenis
kelamin, usia ataupun jenis penyakitnya. Pelayanan dokter keluarga melibatkan
dokter keluarga sebagai penyaring di tingkat primer sebagai bagian suatu jaringan
pelayanan kesehatan terpadu yang melibatkan dokter spesialis di tingkat pelayanan
sekunder dan rumah sakit rujukan sebagai tempat pelayanan rawat inap,
diselenggarakan secara komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif dengan
mengutamakan pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungannya serta
pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memilah jenis
kelamin, usia serta faktor-faktor lainnya. (The American Academy of Family
Physician, 1969; Geyman, 1971; McWhinney, 1981).
Pengertian dokter keluarga sendiri menurut PDKI/ Perhimpunan Dokter Keluarga
Indonesia adalah tenaga kesehatan tempat kontak pertama pasien di fasilitas/sistem
pelayanan kesehatan primer guna menyelesaikan semua masalah kesehatan yang
dihadapi tanpa memandang jenis penyakit, usia, dan jenis kelamin yang dapat
dilakukan sedini dan sedapat mungkin, secara paripurna, dengan pendekatan holistik,
bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan profesional kesehatan
lainnya, dengan menerapkan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien yang
mengutamakan pencegahan, serta menjunjung tinggi tanggung jawab profesional,
hukum, etika dan moral. Layanan yang diselenggarakannya (wewenang) sebatas
kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran dasar.
7. Kolaborasi
Bila pasien membutuhkan pelayanan yang berada diluar kompetensinya,
dokter keluarga bekerjasamadan mendelegasikan pengelolaan pasiennya pada
pihak lain yang berkompeten
8. Family oriented
Dalam mengatasi masalah dokter keluarga mempertimbangkan konteks
keluarga, dampak kondisi pasien terhadap keluarga dan sebaliknya
9. Community oriented
Dokter keluarga dalam mengatasi masalah pasien haruslah tetap
memperhatikan dampak kondisi pasien terhadap komunitas dan
sebaliknya(Persatuan Dokter Keluarga Indonesia, 2009)
4. Ketrampilan Pendukung
a. Riset
b. Mengajar kedokteran keluarga
4. Prognosis
Pada setiap penegakkan diagnosis, dokter keluarga menyimpulkan
prognosis pasien berdasarkan jenis diagnosis, derajat keparahan, serta
tanda bukti terkini (evidence based).
5. Konseling
Untuk membantu pasien (dan keluarga) menentukan pilihan terbaik
penatalaksanaan untuk dirinya, dokter keluarga melaksanakan konseling
dengan kepedulian terhadap perasaan dan persepsi pasien (dan keluarga)
pada keadaan di saat itu.
6. Konsultasi
Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan konsultasi ke
dokter lain yang dianggap lebih piawai dan / atau berpengalaman.
Konsultasi dapat dilakukan kepada dokter keluarga lain, dokter keluarga
konsultan, dokter spesialis, atau dinas kesehatan, demi kepentingan pasien
semata.
7. Rujukan
Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan rujukan ke dokter
lain yang dianggap lebih piawai dan/atau berpengalaman. Rujukan dapat
dilakukan kepada dokter keluarga lain, dokter keluarga konsultan, dokter
spesialis, rumah sakit atau dinas kesehatan, demi kepentingan pasien
semata.
8. Tindak lanjut
Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga menganjurkan untuk dapat
dilaksanakan tindak lanjut pada pasien, baik dilaksanakan di klinik,
maupun di tempat pasien.
9. Tindakan
Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga memberikan tindakan medis
yang rasional pada pasien, sesuai dengan kewenangan dokter praktik di
strata pertama, dan demi kepentingan pasien.
2. Masa konsultasi
Waktu untuk konsultasi yang disediakan oleh dokter keluarga kepada
pasiennya adalah cukup bagi pasien untuk menyampaikan keluhan dan
keinginannya, cukup untuk dokter menjelaskan apa yang diperolehnya pada
anamnesa dan pemeriksaan fisik, serta cukup untuk menumbuhkan partisipasi
pasien dalam melaksanakan penatalaksanaan yang dipilihnya, sebisanya 10
menit untuk setiap pasien.
4. Komunikasi efektif
Dokter keluarga melaksanakan komunikasi efektif berlandaskan rasa saling
percaya
3. Pemimpin klinik
Pelayanan dokter keluarga dipimpin oleh seorang dokter keluarga atau bila
terdiri dari beberapa dokter keluarga dapat dibagi untuk memimpin bidang
manajemen yang berbeda di bawah tanggung jawab pimpinan.
3. Perkumpulan profesi
Dokter keluarga dalam pelayanan dokter keluarga adalah anggota
perkumpulan profesi yang sekaligus menjadi anggota Ikatan Dokter
Indonesia dan berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan yang ada.
d. Standar pengembangan ilmu dan ketrampilan praktik (Standard of knowledge and
skill development)
Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha mengikuti kegiatan-kegiatan
ilmiah guna memelihara dan menambah ketrampilan praktik serta meluaskan
wawasan pengetahuan kedokteran sepanjang hayatnya.
1. Mengikuti kegiatan ilmiah
Pelayanan dokter keluarga memungkinkan dokter yang berpraktik untuk
secara teratur dalam lima tahun praktiknya mengikuti kegiatan - kegiatan
ilmiah seperti pelatihan, seminar, lokakarya dan pendidikan kedokteran
berkelanjutan lainnya.
5. Penulisan ilmiah
Dokter keluarga pada pelayanan dokter keluarga berpartisipasi secara aktif
dan / atau pasif pada jurnal ilmiah kedokteran.
Cara Pelayanan Kasus per kasus dengan Kasus per kasus dengan
pengamatan sesaat berkesinambungan sepanjang
hayat
Jenis Pelayanan Lebih kuratif hanya untuk Lebih kearah pencegahan, tanpa
penyakit tertentu mengabaikan pengobatan dan
rehabilitasi
Peran keluarga Kurang dipertimbangkan Lebih diperhatikan dan dilibatkan