Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KASUS

Kekerasan pada larutan seharusnya berkisar 300 ppm, namun sekarang


meningkat menjadi 1000 ppm. Hal ini dapat diatasi dengan beberapa cara.
Pertukaran ion mungkin dapat menjadi solusi dalam menurunkan kekerasan
larutan dengan pertukaran ion Ca2+ dan Mg2+. Karena pertukaran ion
mekanismenya kompleks dan mahal, maka sistem 20 gallon per menit dengan dua
bejana (kation atau anion) semua pipa FRP dan PVC, menggunakan reduktor
dibandingkan dengan chemical feed pumps, dengan panel kendali sederhana. Tipe
sistem seperti ini memakan biaya sekitar $50,000.

Permasalahan berlanjut pada tiap peralatan di sistem. Aliran pregnant


solution ke proses pengendapan kini menjadi 220 m3/h dan menjadi bottle neck
dalam seluruh sirkuit Merryl Crowe. Performa US filter menurun signifikan, kini
hanya dapat mereduksi turbiditas ke 9 ntu, kadar oksigen mencapai 2 ppm dan
penambahan zinc dijaga agar 70 gram per menit untuk menghasilkan 0.05 ppm
emas pada barren solution. Untuk rencana efisiensi proyek, salah satunya adalah
mereduksi konsumsi sianida dari 450 ppm menjadi 400 ppm. Selain itu ada
rencana untuk menutup 1 US Filter selama seminggu dan tiga minggu penutupan
menara deaerasi untuk perbaikan mekanis.

Masalah-masalah yang dikemukakan diatas terletak pada tiap proses


Merril Crowe yang dijalankan. Maka, kami menjabarkan tiap proses beserta
analisis masalah di tiap prosesnya.

1. Leaching

Proses leaching bijih emas dilakukan dengan menggunakan proses


sianidasi. Sianidasi atau leaching cyanide adalah proses pelarutan selektif oleh
sianida dimana hanya logam-logam tertentu yang dapat larut, seperti Au, Ag, Cu,
Fe dan Hg. Sianidasi dapat terjadi menurut persamaan reaksi kimia Elsner berikut.

Pada proses leaching ini diperlukan oksigen agar bijih emas dapat
teroksidasi menjadi kationnya (Au+), yang kemudian membentuk senyawa
kompleks aurosianid (Au(CN)2-) yang larut dan stabil dalam larutan leaching.
Adapun metode leaching emas yang digunakan adalah heap leaching. Heap
leaching (pencucian tumpukan) merupakan satu-satunya leaching yang
membutuhkan solid-liquid separation (pemisahan padat-cair). Dengan metode
leaching lainnya, pregnant solution akan langsung menuju clariying tank.

Gambar 1. Proses Heap Leaching.

Salah satu efisiensi proyek yang diminta adalah untuk mereduksi


konsumsi sianida dari 450 ppm menjadi 400 ppm. Untuk mengurangi konsumsi
sianida saat proses leaching, dari 450 ppm menjadi 400 ppm dapat dilakukan pre-
treatment bijih. Perlakuan tersebut antara lain dengan cara ultrafine grinding
untuk menambah kontak area antara emas dengan sianida serta proses liberasi
emas dari sulfida. Pengurangan ukuran sampai 10-12 mm dapat dilakukan dengan
menggunakan stirred mill, vertimill, atau isomill. Selain itu, penambahan oksigen
pada initial leaching juga dapat mengurangi konsumsi dari sianida karena akan
meningkatkan oksidasi sulfida yang memerangkap emas sehingga lebih mudah
membentuk (Au(CN)2-).

2. Solid Liquid Separation: Counter Current Decantation (CCD)

Setelah proses leaching, dilakukan pemisahan dengan menggunakan


Counter Current Decanter (CCD) thickeners. CCD dilakukan untuk pemisahan
padatan pada larutan tanpa menggunakan filter. Dari tangki pencucian di mana
larutan sianida ditambahkan keemas, slurry disalurkan ke tangki CCD sehingga
pregnant solution dan padatan terpisah. Larutan yang mengandung air dengan
mineral, sianida, dan padatan yang masuk ke saluran mengandung slurry memiliki
mineral yang bernilai rendah. Efisiensi dari decanter dapat ditingkatkan dengan
meningkatkan efisiensi pencucian, meningkatkan clarifying pada thickener yang
meluap, dan mengurangi meluapnya mineral.

Gambar 2. Ilutsrasi Proses CCD.

Counter Current Decantation (CCD) digunakan untuk memulihkan


soluble metal (logam larut) sebagai pregnant solution dari residu pencucian bijih.
Dasar dari proses CCD adalah menaikkan konsentrasi zat padat yang tersuspensi
sehingga meminimalkan kandungan air dalam slurry (slurry liquor) yang
mengalir pada satu arah. Setelah itu, slurry liquor diencerkan dengan cairan
pencuci yang mengalir ke arah yang berlawanan sehingga padatan tersuspensi
terkonsentrasi secara berulang. Banyaknya liquor pada thickener dalam aliran
menentukan jumlah CCD yang diperlukan untuk memulihkan jumlah logam
terlarut yang diinginkan. Selanjutnya, hasil serupa bisa diperoleh pada rasio
pencucian yang lebih rendah dengan mengurangi ukuran peralatan alir.

3. Clarifying
Gambar 3. Proses Clarifying.

Setelah memisahkan padatan, pregnant solution yang lolos melewati


clarifiers untuk mengeluarkan partikel-partikel yang lebih kecil yang tidak dapat
dibuang pada CCD Thickener dengan dipompa ke tabung canister pre-coat type
filter clarification unit, di mana zat padat yang tidak larut disaring sebelum
terpapar zinc dust. Hal ini terjadi ketika pengendapan awal tidak tersaring dengan
baik, sehingga harus menggunakan dua atau tiga tangki bawah kerucut dan
terkadang membutuhkan alat mekanis khusus untuk menghilangkan sedimen.
Dalam prosesnya, ditambahkan limestone yang berfungsi untuk menyesuaikan pH
dan membantu proses penyaringan. Overflow mengalir ke tangki penyimpanan
atau bak penampung air di atas clarifiers dan underflow dikembalikan ke sirkuit
filtrasi untuk didaur ulang.

Clarifiers yang digunakan berupa leaf clarifying tanks yang terdiri dari
canvas filter leaves didalam tangki yang sebelum nya di pre-coat. Pre-coat ini
membentuk permukaan filtrasi dinamis yang dapat mensuspensi padatan kurang
dari 1 ppm dan sebesar 1 mikron dan dapat mencegah senyawa scale-forming
terutama karbonat dan sulfat kapur dari hilir ke filter endapan. Material scale
forming ini dapat menutupi permukaan seng, meningkatkan komposisi seng ketika
ingin mengurangi keefektifan zinc dalam mempercepat pembentukan perak dan
emas. Scale-forming material yang menumpuk juga dapat merusak kain saring
karena tekanan yang tinggi.

Pada kasus tersebut, turbiditas larutan meningkat dari 2-3 ntu menjadi 9
ntu. Turbiditas pada dasarnya disebabkan oleh tingkat kekerasan pada larutan,
makin tinggi kekerasan maka turbiditas juga akan semakin tinggi. Untuk
mengatasinya, proses kagulasi dan flokulasi adalah proses utama yang murah
pada plan water treatment yang secara efektif dapat menurunkan turbiditas dari
tinggi ke rendah. Proses koagulasi dilakukan dengan penambahkan koagulan
kimia berupa Alum untuk menurunkan turbiditasnya. Selain dosis koagulan dan
pH, waktu agitasi dan settling time juga berpengaruh dalam pengurangan
turbiditas.

Selain itu, kesadahan larutan meningkat dari 300 ppm menjadi lebih dari
1000 ppm. Laju alir turun dari 300 m3/h menjadi 220 m3/h. Hal ini disebabkan
penggunaan limestone yang berlebihan serta kerusakan pada leaf filter.
Peningkatan CaO dan MgO dalam larutan disebabkan partikel halus yang
seharusnya tertahan pada filter dapat lolos sehingga meningkatkan kesadahan dan
kekentalan larutan. Peningkatan kekentalan akan mengurangi laju alir larutan.
Untuk mengatasinya, dapat dilakukan low pH cynadiation untuk mengurangi
penggunaan limestone. Namun, penggunaan limestone membentuk gas HCN yang
meningkatkan konsumsi sianida sehingga proses ekstraksi harus dilakukan dalam
keadaan tertutup. Penggantian filter cloth juga harus dilakukan.

4. Vacuum De Aeration Tower

Keberadaan oksigen terlarut membuat laju presipitasi dan efisiensi karena


reduksi oksigen bersaing dengan reduksi emas. Tingkat keparahan pengaruh ini
berkaitan dengan konsentrasi oksigen terlarut, suhu ketika presipitasi, dan
konsentrasi emas. Pada presipitasi Merrill-Crowe yang mana larutan emas sianida
diproses pada suhu lingkungan, pengaruh ini lebih terlihat ketika konsentrasi
oksigen terlarut di atas 0.5 miligram/L. Akibatnya, larutan harus diberi perlakuan
deaerasi sebelum dipresipitasi untuk mengurangi oksigen terlarut menjadi di
bawah 0.5 miligram/L.
Gambar di bawah adalah desain menara Crowe secara umum. Ada saluran
masuk umpan ke alat, bagian pendistribusi umpan yang berbentuk segitiga, pompa
vakum, pembatas antara pendistribusi umpan dengan ruang dearasi, dan saluran
keluar untuk larutan yang telah diberi perlakuan deaerasi. Pengukuran diameter
menara ditentukan dari laju aliran larutan, kapasitan pengumpulan, dan laju aliran
gas yang berlawanan dengan laju larutan. Berikut ini adalah ketentuan-ketentuan
untuk bagian menara:

a. Pompa Vakum
Pompa vakum berguna untuk mengurangi
tekanan di dalam alat kira-kira hingga
terkanan 67.500 Pa.
b. Daerah Pengumpulan (Packing Bed)
Perbandingan tinggi terhadap diameter
daerah pengumpulan yang umum dipakai
adalah 3:1 karena proses vakum berjalan
lebih efisien ketimbang perbandingan
antara tinggi dan diameter pengumpulan
1:1.
c. Pipa Pembuangan
Ketinggian pipa yang penuh dengan

larutan ditentukan oleh jumlah kepala Gambar 4. Desain Menara


Crowe..
yang diperlukan untuk mengatasi vakum
yang dihasilkan oleh pompa vakum dan untuk menentukan bagian
pengisap yang diperlukan untuk filter penekanan pompa umpan.

Menara Crowe berfungsi untuk menghilangkan oksigen pada daerah


pengumpulan. Larutan disaring pada daerah pengumpulan pada saat kondisi
vakum. Uap air yang menyebar ketika keadaan vakum menghilangkan oksigen
dari larutan. Selanjutnya larutan keluar dari bagian bawah menara menuju kepala
isap pengumpanan presipitat.
Pada kasus yang diberikan, proses penghilangan oksigen terlarur menurun,
awalnya dapat mencapai <0.5 ppm, sekarang menjadi 2 ppm. Masalah ini
merupakan masalah lanjutan dari US Filter. Senyawa pembentuk sca;e yang lolos
dari filter dapat membentuk scale pada packed bed dearator serta peningkatan
viskositas larutan juga dapat mengurangi proses penyebaran larutan pada tahap
awal dearasi. Kedua hal ini dapat mengurangi area kontak, yang dapat mengurangi
efektifitas penghilangan oksigen.
Masalah ini dapat diatasi dengan cara memperbaiki filter atau menganti
filter cloth. Penambahan koagulan sebelum filtrasi (yang telah dijelaskan
sebelumnya) untuk mengurangi partikel halus yang lolos, setelah itu ditambahkan
anti koagulan setelah filtrasi agar scale tidak terbentuk. Melakukan proses
klarifikasi secara berulang juga dapat mencegah terbentuknya scale dan
mengurangi viskositas dari larutan pada deareratot. Usaha lain yang dapat
dilakukan adalah dengan meningkatkan temperatur proses dearerasi. Semakin
tinggi temperatur, maka kelarutan oksigen akan berkurang sehingga lebih mudah
untuk dihilangkan. Meningkatkan daya dari vakum juga dapat mengurangi
oksigen terlarut.
5. Zinc Cementation
Inilah inti sebenarnya dari proses Merril Crowe yaitu sementasi zinc.
Sementasi adalah pengendapan elektrokimia suatu logam dengan logam lain yang
digunakan sebagai agaen pereduksi. Zinc adalah salah satu elemen yang
digunakan sebagai agen sementasi untuk pregnant solution emas atau perak.
Setelah difiltrasi, larutan yang telah di deoksigenasi mengalir menuju zinc mixing
chamber dimana zinc dust ditiupkan pada larutan sianida. Zinc ditamabahkan
untuk memadatkan emas. Zinc ditamabah pada kondisi stabil menggunakan slow
moving feeder belt.

2Au(𝐶𝑁)2− + Zn  2Au + Zn (𝐶𝑁)2− 4


2𝐴𝑢(𝐶𝑠(𝑁𝐻2 )2 )2+ + 𝑍𝑛  2 𝐴𝑢 + 4𝐶𝑆(𝑁𝐻2 )2 + 𝑍𝑛2+
𝐴𝑢2 𝑆2 𝑂3 + 𝑍𝑛  𝑍𝑛𝑆2 𝑂3 + 2𝐴𝑢
Setelah proses ini berakhir maka akan terbentuk presipitat emas yang
terbawa bersama larutan. Karena konsentrasi oksigen yang terlarut dalam proses
ini tinggi akan mengganggu prose presipitasi emas oleh zinc karena terbentuk
oksida yang menyebabkan konsumsi Zn meningkatdan hasil presipitasi emas tidak
optimal. Untuk mengatasinya, kadar emas terlarut pada barren solution harus
dijaga agar tetap dibawah 0.05 ppm saat dilakukan maintenance pada 1 US filter
selama satu minggu dan de-aeration selama 3 minggu.
Perlu dilakukan penjagaan emas terlarut pad barren solution tetap <0.05
ppm saat dilakukan pada maintenance pada satu US Filter selama satu minggu.
Ketika US filter dimatikan, akan berdampak pada proses clarification. Hasil
filtrasi akan berkurang sehingga dibutuhkan waktu lebih lama untuk tujuan filtrasi
yang sama. Untuk meningkatkan kualitas hasil filtrasi, bisa ditambahkan koagulan
pada larutan sebelum masuk ke dalam filter agar terbentuk partikel pengotor yang
lebih besar, sehingga akan tertinggal di filter. Alternatif lain adalah melakukan
filtrasi secara berulang untuk meningkatkan kualitas larutan hasil filtrasi.
Ketika de aerator dimatikan, maka tidak ada mesin untuk menghilangkan
oksigen terlarut dalam larutan. Untuk itu, penambahan senyawa oxygen scavenger
seperti hydrozine diperlukan. Hydrozine akan bereaksi dengan oksigen dan
membentuk gas nitrogen dan air. Oksigen memang sulit untuk dihilangkan secara
keseluruhan maka penambahan kadar seng saat proses sementasi perlu dilakukan
untuk menanggulangi zinc yang hilang bereaksi dengan oksigen membentuk
oksida sehingga tidak dapat mengendapkan emas.
6. Filtration of Precipitated Gold
Setelah diendapkan, maka digunakan press filters untuk memisahkan emas
dari larutan. Beberapa filter press disusun paralel sehingga filter dapat dibersihkan
ketika yang lain dioperasikan.
Gambar 5. Press Filters.

Setelah siklus telah selesai, cake ditiup dengan udara untuk dikeringkan
lalu dikeluarkan, dan jatuh ke nampan beroda yang diletakan dibawah press. Sisa
cake sementasi dihilangkan dengan scrapers. Pada proses ini dihasilkan barren
solution yang akan diproses lebih lanjut dan filter cake yang dikalsinasi dan
dismelting lebih lanjut.

MODAL YANG DIBUTUHKAN


Akar permasalahan dari studi kasus ini adalah karena kerusakan filter yang
menyebabkan masalah berlanjut pada komponen-komponen lain. Jika disediakan
uang 200.000 USD, dapat dialokasikan untuk:

No Items Price
1 Reduktor pengganti chemical $50,000
feed pumps
2 Filter cloth $60/m2
3 Deoxigenerator $20,000/piece
4 Antiscalant $100/25kg
5 Koagulan $400/ton
6 Zinc Dust $2000/ton
REFERENSI
 Severing and Ken. (2018). “Leaf Filters Provide Clarification Essential for
Efficient Merrill-Crowe Precipitation” Womp, vol.1, pp. 7-8
 Mular and L. Andrew. (2016). “Mineral Processing Plant Design, Practice,
and Control Proceedings” Society for Mining, Metallurgy, and Exploration
(SME), vol.3, pp 7-10.
 Perry, R., et.al. (1999). “Low pH cyanidation of Gold in Minerals
Engineering” Womp, vol.12, pp 1431-1440.
 https://www.alibaba.com/ diakses pada 10 Desember 2018 pukul 00.20.

Anda mungkin juga menyukai