PROPOSAL SKRIPSI
diajukan sebagai syarat untuk memenuhi seminar sidang proposal
Disusun oleh :
NOFIYA MASNA AINUN
NIM. 1500122
PENDAHULUAN
Pada teknik kultur in vitro tersebut, maka diperlukan suatu media kultur.
Menurut Yusnita (2003) media kultur merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan perbanyakan tanaman secara kultur jaringan. Berbagai
komposisi media kultur telah diformulasikan untuk mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang dikulturkan.
Bagaimana kandungan zat bioaktif pada kultur kalus dari akar dan tangkai
bunga Hanjeli (Coix lacryma-jobi)?
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk menambah referensi dalam penelitian tentang kultur in vitro
tanaman Hanjeli (Coix lacryma).
b. Untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan dalam penelitian
tentang kandungan zat bioaktif yang ada dalam tanaman Hanjeli
(Coix lacryma).
2. Manfaat Praktis
1.6 Asumsi
1. Teknik kultur in vitro merupakan teknik yang sangat menjanjikan untuk
perbanyakan tanaman. Dengan teknik ini dapat diperoleh bibit tanaman
yang banyak dalam waktu singkat (Pramanik dan Rachmawati, 2010).
Kultur in vitro biasanya dilakukan pada jaringan tumbuhan, hal tersebut
dikarenakan tumbuhan memiliki sifat totipotensi yang lebih tinggi
daripada hewan. Menurut Hartman, et al (1990) totipotensi merupakan
suatu konsep yang menyatakan bahwa setiap sel hidup memiliki potensi
genetik untuk menghasilkan organisme lengkap.
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Coix
(Lampinen, 2015)
Ada dua varietas yang ditanam orang, yaitu Coix lacryma-jobi var.
Coix lacryma-jobi yang memiliki cangkang keras berwarna putih,
bentuk oval dan dipakai untuk manik-manik. Varietas yang lainnya
adalah Coix lacryma-jobi var. mayuen yang dimakan orang dan juga
menjadi bagian dari tradisi pengobatan di Tiongkok (Kurniawan,
2014).
METODOLOGI PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah akar dan tangkai bunga hanjeli
(Coix lacryma-jobi) yang berasal dari kebun Botani FPMIPA Universitas
Pendidikan Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah
kalus akar dan tangkai bunga hanjeli (Coix lacryma-jobi) yang ditanam
pada medium MS.
1. Alat
Tabel 1. Alat
4 Spatula 5 buah
6 Makropipet 2 buah
7 Mikropipet 1 buah
8 Tips Secukupnya
10 Label 1 pack
11 Pensil 1 buah
12 Keranjang 3 buah
15 Autoklaf 1 unit
17 Statif 1 buah
19 Pinset 10 buah
20 Scalpel 10 buah
22 Bunsen 4 buah
30 Corong 2 buah
31 Wrapping 5 pack
34 Gloves 20 pasang
35 Masker 10 buah
37 Oven 1 unit
42 Shaker 1 unit
43 Penggaris 1 buah
44 Kamera 1 unit
45 Kulkas 1 unit
2. Bahan
Tabel 2. Bahan
5 Agar 120 g
6 Sukrosa 450 g
7 Akuades 100 L
8 ddH20 3L
9 Alkohol 95% 10 L
10 Alkohol 70% 1L
11 HCl 1 N 100 ml
12 NaOH 1 N 100 ml
13 Desinfektan 5L
14 Detergen 250 g
15 Spirtus 10 L
16 Fungisida 10 g
17 Bakterisida 10 g
18 Betadine 25 ml
19 Formalin 5% 25 ml
20 Na2SO4 0,4 gr
5. Persiapan Eksplan
6. Sterilisasi Eksplan
Sebelum dilakukan penanaman di atas medium, eksplan terlebih
dahulu di sterilisasi. Sterilisasi eksplan dibagi menjadi 2 tahap. Tahap
pertama, sterilisasi dilakukan di luar Laminar Air Flow. Tahap pertama
yaitu melakukan proses sterilisasi di luar laminar. Akar atau tangkai
bunga hanjeli (Coix lacryma-jobi) dipotong menjadi 2 cm
menggunakan steril blade dan dimasukan ke dalam cawan petri. Tahap
selanjutnya akar atau tangkai dibersihkan menggunakan sikat gigi yang
berukuran kecil pada air mengalir sampai bersih. Eksplan akar atau
tangkai yang sudah dipotong lalu dicuci menggunakan air mengalir
selama 15 menit. Setelah itu eksplan akar atau tangkai direndam
didalam larutan detergen 2,5% selama 15 menit. Kemudian dibilas
menggunakan air mengalir sampai busa-busa dari detergen tersebut
menghilang. Selanjutnya, eksplan batang direndam didalam Fungisida
Benstar dan Bakterisida Agrep 2% masing-masing direndam selama
selama 30 menit. Selanjutnya, akar atau tangkai dibilas menggunakan
air mengalir untuk menghilangkan senyawa fungisida dan bakterisida
yang masih menempel pada eksplan.
Tahap kedua, dilakukan sterilisasi di dalam Laminar Air Flow.
Eksplan akar atau tangkai yang telah di sterilisasi di luar laminar
disemprot menggunakan alkohol 70%, lalu dimasukkan kedalam
Laminar Air Flow yang telah di sinari oleh UV (Ultra Violet) selama
satu jam. Selanjutnya, eksplan akar atau tangkai dimasukkan ke dalam
tabung erlenmeyer berukuran 250 ml yang sudah di sterilisasi.
Kemudian eksplan akar atau tangkai diberi alkohol 70 % dan direndam
selama 5 menit. Lalu diberi bayclin dengan konsentrasi 50%, 25%, 10%
masing – masing selama 10 menit. Selanjutnya, eksplan akar atau
tangkai dibilas menggunakan aquades sebanyak 3x masing-masing
selama 10 menit.
7. Penanaman Eksplan
8. Ekstraksi Kalus
Tahap Persiapan
Persiapan Eksplan
Sterilisasi Eksplan
Penanaman Eksplan
Ekstraksi Kalus
Fauzi, Achmad. 2018. Begini Perjalanan Impor Beras Indonesia Sejak Tahun
2000 hingga 2018. [Online]. Tersedia:
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/16/161052826/begini-
perjalanan-impor-beras-indonesia-sejak-tahun-2000-hingga-2018
(diakses pada 9 September 2018)
Huang BW, Chiang MT, Yao HT. 2005. The Effect Of Adlay Oil On Plasma
Lipids, Insulin And Leptin In Rat. Phytomedicine 12 (6-7): 433- 439
Plant for a Future. 2000. Coix lacryma-jobi L. Plant for a Future: Data Base
Search Result.
Rahmawati, A. 2013. Skripsi. Respons Beberapa Genotipe Sorgum (Sorghum
bicolor (L.) Moench) Terhadap Sistem Tumpang Sari Ubi Kayu
(Manihot esculenta Crantz). Fakultas Pertanian. Lampung: Universitas
Lampung.