Anda di halaman 1dari 2

Jesica Gloria Soerinta

Rabbit pox

Conejo

18

Perkembangan Kedokteran Hewan di Seluruh Dunia

Kedokteran hewan merupakan salah satu praktik kedokteran melakukan penyembuhan


atau pencegahan penyakit terhadap hewan. Profesi Dokter Hewan ini sangat yang tua di dunia,
yang muncul sebagai pengembangan dari Profesi Kedokteran di zaman Yunani Kuno pada 460-
367 Sebelum Masehi (SM) oleh Bapak Kedokteran di dunia bernama Hippocrates. Kedokteran
hewan ini, dikembangkan oleh imuwan generasi berikutnya yang dikenal bernama Aristoteles, ia
terkenal dengan bukunya “Historia Animalium” (Story of Animals) buku ini menguraikan lebih
dari 500 spesies hewan yang ada. Aristoteles juga menulis buku tentang patologi hewan yang
mengungkapkan tentang penyakit-penyakit hewan didalam buku itu memperkenalkan model
kastrasi pada hewan ternak muda dan efeknya pada pertumbuhan .

Pada tanggal 4 Agustus 1761 pertama kali Sekolah Kedokteran Hewan didirikan oleh
Lyon. Disekolah ini pertama kali diajarkan prinsip-prinsip dan metode pengobatan penyakit pada
hewan ternak secara umum. Awal dari sekolah ini dibuka yaitu atas usulan dari Henri-Léonard
Bertin kepada pemerintah Louis XV yang di prakarsai oleh Claude Bourgelat's untuk
mempromosikan pencegahan penyakit ternak, perlindungan tanah penggembalaan dan pelatihan
petani. Oleh karena itu, pemerintah Louis XV akhirnya mendirikan sekolah kedokteran hewan di
Lyon Perancis dimana Bourgelat's merupakan orang pertama yang ditunjuk untuk mengurus
sekolah kedokteran hewan tersebut. Bangunan dari sekolah kedokteran hewan Lyon ini terdiri
dari dua bangunan yang masing-masing menghadap pada halaman yang luas. Bangunan ini juga
memiliki sebuah kamar bedah untuk hewan besar yang bisa menampung sekitar 28 ekor kuda
dan dua kandang yang lebih kecil yang memungkinkan untuk isolasi untuk hewan yang sedang
sakit.

Lalu pada tahun 1765 didirikan sekolah dokter hewan kedua oleh Alford. Sekolah
kedokteran Alford ini diresmikan pada 1766. Di Indonesia sendiri, Kedokteran Hewan
mempunyai lambang yaitu sebuah tongkat yang memiliki 3 mahkota yang dililitkan ular yang
menghadap kekanan dan dibawahhnya terdapat huruf V, lalu digabungkan dengan warna ungu.
Masing-masing memiliki arti sendiri-sendiri. Tongkat yang memiliki nama Tongkat Aesculapius
yang mempunyai arti bahwa tongkat ini dulunya selalu dibawa oleh Cypress yang
melambangkan kekuatan dan solidaritas para dokter hewan. Tongkat tiga mahkota yang
mencirikan profesi medik yaitu mengangkat sumpah profesi, berkode etik dan kompetensi
layananannya dijamin dengan perizinan. Adapun ular yang memiliki arti alat penyembuh, karena
ular meneluarkan suatu zat yang dapat menyembuhkan. Sifat ular selalu berganti kulit yang
berarti bahwa setiap dokter hewan harus selalu meningkatkan ilmu pengetahuan dan
ketrampilannya dalam menjalani tugasnya. Selanjutnya huruf V yang berarti Veteriner yang
berarti kedokteran hewan. Lalu Warna ungu yang melambangkan keagungan. Dan lingkaran
yang melambangkan perhimpunan atau perkumpulan.

Pada kedokteran hewan, upaya-upaya kesehatan mencakup 2 tanggung jawab yang


dikenal sebagai Manusya Mriga Satwa Sewaka. Manusya Mriga Satwa Sewaka sendiri
mempunyai arti bahwa mensejahterakan manusia melalui hewan yang berupa penyediaan sumber
nutrisi bagi manusia. Lalu kepada hewannya sendiri menyehatkan kembali hewan-hewan hidup
yang sakit dan memastikan bahwa penyakit hewan yang dibawanya tidak membahayakan
kelompok hewan dan lingkungan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai