Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai Permenkes RI No. 269/MENKES/PER/III/2008 pasal 1 tentang

rekam medis, yang dimaksud dengan rekam medis adalah “Berkas yang

berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,

pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan” (Pasal 46

ayat 1 Undang-Undang No.29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran).

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang

identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain

yang diberikan kepada pasien.

Menurut Dirjen Yanmed (2006:57) kegiatan rekam medis meliputi Pencatatan,

yaitu pencatatan identitas pasien yang dilakukan di tempat pendaftaran atau

tempat penerimaan pasien (TPP) baik di rawat jalan, UGD, maupun rawat inap

dan dikerjakan oleh petuga rekam medis. Pencatatan anamnesa, pemeriksaan

fisik, diagnosis, pemeriksaan penunjang, terapi, dan tindakan medis dilakukan di

tempat pelayanan kesehatan rawat jalan, UGD, dan rawat inap serta ruang

pemeriksaan penunjang, Pengelolaan atau pengarsipan, yaitu upaya mengelola

rekam medis agar isinya lengkap, mudah disimpan, dan mudah diambil

kembaliika dibutuhkan. Pengelolaan berkaitan dengan tempat penyimpanan

rekam medis, sistem penomoran, alat-alat yang digunakan, assembling, dan

analisa baik secara kualitatif maupun kuantitatif dan, Pengelolaan data, yaitu

kegiatan mengumpulkan, menghitung, dan menganalisa data-data dari kegiatan

1
maupun data-data medis dan non-medis yang ada direkam medis sehingga

menjadi laporan atau informasi yang dibutuhkan baik oleh pihak intern maupun

ekstern.

Pemusnahan rekam medis, menurut Depkes RI 2006 pemusnahan

adalah suatu proses kegiatan menghancurkan secara fisik arsip rekam medis

yang telah berakhir fungsi dan nilai gunanya. Aturan pemusnahan rekam

medis yaitu Rekam medis yang sudah memenuhi syarat untuk dimusnahkan

dilaporkan kepada direktur instansi kesehatan, Direktur instansi kesehatan

membuat surat keputusan tentang pemusnahan rekam medis dan menunjuk

Tim Pemusnah Rekam Medis, Tim Pemusnah rekam medis melaksanakan

pemusnahan dan membuat Berita Acara Pemusnahan yang disahkan

instansi kesehatan, dan Berita acara dikirim kepada Pemilik instansi

kesehatan dengan tembusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik.

Berdasarkan latar belakang di atas,maka penulis mengadakan penelitian

yang di tuangakan dalam karya tulis ilmiah yang berjudul “ EVALUASI

PROSES PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS IN-AKTIF DI

PUSKESMAS BARENG”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pemusnahan dokumen rekam medis inaktif di

Puskesmas Bareng?.

2. Bagimana pelaksanaan pemusnahan dokumen rekam medis in-aktif di

Puskesmas Bareng?

2
1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran proses pemusnahan berkas rekam

medis in aktif

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui SOP Pemusnahan berkas rekam medis inaktif.

2. Mengetahui proses pemilahan dan pemindahan rekam medis

inaktif

3. Mengetahui proses penilaian pemusnahan berkas rekam medis

inaktif.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Puskesmas


Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan dan
sumbangan pemikiran dalam perencanaan pemusnahan dokumen
rekam medis inaktif yang akan dimusnahkan.
1.4.2 Bagi penulis

1. Menambah pengetahuan, wawasan dan keterampilan tentang

proses pemusnahan dokumen rekam medis in aktif

2. Membandingkan antara teori yang didapat dikampus dengan

kenyataan yang ada dilapangan selama praktek kerja lapangan

(PKL).

3
1.4.3 Bagi akademik

Memberikan masukan materi yang berharga sebagai pembelajaran

bagi pendidikan mahasiswa Program Studi D-III rekam medis dan

informasi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai