Anda di halaman 1dari 32

Majalah

KEAMANAN PANGAN
VOLUME 25 TAHUN XIII 2014

BADAN POM RI Pangan Aman Untuk Semua

Roy Sparringa
Menuju
BPOM
yang
SCIENCE-BASED
& Dekat dengan Publik
Wawasan
New Initiative:
Food Safety
Masuk Desa
NATIONAL FOOD
INSPECTOR
Sebagai KEKUATAN PENGAWASAN
PANGAN INDONESIA

Regulasi
Peraturan Bersama Tentang
Pengawasan Bahan Berbahaya
yang Disalahgunakan
dalam Pangan

Cemaran:
Mewaspadai
Cemaran
ISSN 1693-9344 Akrilamida
dari redaksi

Menjadi
DAFTAR ISI VOLUME 25 TAHUN XIII 2014

Lebih Baik
B
adan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
RI memiliki nahkoda baru. Terhitung sejak
Desember 2013, Dr. Roy Sparringa resmi
memimpin BPOM. Salah satu fokus utama yang
menjadi perhatian Beliau adalah menjadikan
lembaga ini lebih profesional dan dekat dengan 03
publik. Cita-cita ini tidak lain untuk mewujudkan
jaminan keamanan pangan yang semakin baik Profil: Roy Sparringa
bagi masyarakat Indonesia. Strategi dalam upaya
mencapai hal tersebut akan terangkum dalam
Menuju BPOM yang
wawancara eksklusif kami dengan Beliau di rubrik Science-Based & Dekat
Profil.
Dalam edisi kali ini, kami juga membahas
dengan Publik
mengenai program New Initiative Food Safety Wawasan
Masuk Desa, peranan National Food Inspector,
Pengembangan Sistem Pendaftaran Pangan Food Safety Masuk Desa 7
Olahan dan Kesiapan UMKM dalam Menghadapi
Harmonisasi ASEAN 2015. Artikel-artikel ini
National Food Inspector Kekuatan
Pengawasan Pangan Indonesia
11
kami sajikan dalam rubrik Wawasan. Selain itu,
pada rubrik Regulasi, kami mengulas mengenai
Pengembangan Sistem Pendaftaran
Pangan Olahan
14
Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan
Kepala BPOM RI tentang Pengawasan Bahan
Kesiapan UMKM Menghadapi
Harmonisasi ASEAN 2015
17
Berbahaya yang Disalahgunakan dalam Pangan.
Regulasi
Ditambah lagi dengan isu terbaru terkait cemaran,
yakni mengenai kontaminasi Akrilamida. Dua
Peraturan Bersama Menteri dalam
Negeri Republik Indonesia dan Kepala
20
artikel tersebut sangat penting sebagai sumber Badan Pengawas Obat dan Makanan
informasi bagi para pengolah pangan untuk Republik Indonesia Nomor : 43 Tahun
menghasilkan produk yang aman. 2013 dan Nomor : 2 Tahun 2013
Informasi penting lain yang kami sajikan adalah Tentang “Pengawasan Bahan
liputan Big Bang Event Sehatnya Duniaku “Menuju Berbahaya yang Disalahgunakan
dalam Pangan “
Generasi Emas yang Sehat dan Berkualitas”
serta Rubrik Teknologi Pangan mengenai Keripik Cemaran
Singkong (bagian 2). Kami mengharapkan, artikel-
artikel yang disajikan dapat bermanfaat bagi para
Mewaspadai Cemaran Akrilamida 24
pembaca dalam mendukung peningkatan jaminan Teknologi Pangan
keamanan pangan di Indonesia.
Keripik Singkong 28
Selamat membaca, Peristiwa
Big Bang Event Sehatnya Duniaku
“Menuju Generasi Emas yang
30
Pemimpin Redaksi Sehat dan Berkualitas”

Penasehat : Dr. Roy A. Sparringa, MApp.Sc Pengarah : Drs. Suratmono, MP; Alamat Redaksi
Jl. Percetakan Negara No. 23,
Drs.  Halim Nababan, MM; Drs. Mustofa, Apt, M.Kes; Ir. Tetty H Sihombing,
Gd. F. Lt. II
MP; Dra. Elin Herlina, Apt., MP; Dra. Nany Bodrorini, Apt. Pemimpin Redaksi
Jakarta Pusat 10560
: Drh. A.A. Nyoman Merta Negara, Redaktur Pelaksana : Yustina Muliani, M.Si;
Tlp. 021 428 78701, Fax. 021 428 78701
Yanti Ratnasari, SP, MP; Tri Fajarwaty, SP; Indra Pramularsih, S.Farm, Apt; Hasan e-mail : promosi_keamanan_pangan@
Hidayat; Editor : Devi Riani, S.T, M.Si; Fauzi Achmadi, S.TP, M.P; Sirkulator : yahoo.co.id
Syamsul Manurung, Verly Istari, A.Md

Redaksi menerima kiriman artikel/berita/foto yang sesuai dengan misi penerbitan Majalah Keamanan Pangan.
Profil

Menuju
BPOM
yang
SCIENCE-BASED
& Dekat dengan Publik
Roy Sparringa adalah “darah muda”. Birokrat yang
menjelajah 27 tahun karir di berbagai lembaga
pemerintah, mulai dari Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Ristek
dan Teknologi, kini berlabuh di BPOM. Di usia 51
tahun, ia menjadi nahkoda lembaga pengawas
Obat dan Makanan di republik ini. Ke mana ia akan
membawa BPOM di tengah arus globalisasi dan
Oleh
pasar bebas ASEAN?
Sitta Fiakhsani
Taqwim, S.Farm, Apt

S
atu dekade lebih BPOM berdiri sebagai
salah satu lembaga pengawas yang
mengabdi untuk perlindungan konsumen
di Indonesia. Segala tantangan dan kritik yang
akan selalu menerpa, menjadi pengingat bahwa
lembaga ini harus selalu melaju selaras dengan
dinamika di skala nasional maupun internasional.
Haluan BPOM di tangan Roy Sparringa kini
mengarah ke lembaga science-based yang dekat
dengan masyarakat. Berikut petikan wawancara
dengannya di suatu pagi di bulan Juni.

Dengan kondisi geografi yang luas dan sulit


dijangkau oleh pengawasan hingga pelosok
negeri, Indonesia nyaris menjadi surga produk
pangan ilegal dan para pelaku usaha nakal.
Bagaimana BPOM menjaga keseimbangan
antara mendorong pertumbuhan usaha
sekaligus menjalankan fungsi pengawasan
yang tegas?
Dua-duanya kita lakukan. Namun tidak ada
kompromi untuk produk ilegal serta keamanan,

Majalah Keamanan Pangan | 3


mutu, gizi, pelabelan dan iklan yang harus untuk menjalin kemitraan dengan mereka.
dipenuhi oleh pelaku usaha. Yang harus dilakukan
adalah bagaimana memberikan insentif, Lembaga science-based yang kelak akan
kemudahan dan fasilitasi untuk pelaku usaha banyak SDM berpendidikan PhD di dalamnya?
UMKM. Mereka adalah kelompok usaha yang Ya. Saya butuh anak-anak muda yang “gila”
rentan untuk melakukan pelanggaran. Kita tidak dan kompetensinya bertaraf internasional. Saya
sedang menurunkan standar, namun membantu ingin staf BPOM lebih profesional. Saya berharap
mereka -UMKM- khususnya untuk memenuhi mekanisme tugas dan izin belajar dilakukan melalui
standar. seleksi transparan, dimana yang melanjutkan
pendidikan adalah mereka yang kompeten, bukan
Misi Bapak akan keamanan pangan di masa berdasarkan senioritas semata. Anak-anak muda
mendatang? adalah harapan BPOM.
Kemandirian tiga pilar yaitu pemerintah,
masyarakat dan pelaku usaha. Dari sisi Selain SDM yang mumpuni dan setara
pemerintah, pendekatan antar stakeholder secara internasional, demi menuju lembaga
tidak bisa dengan pendekatan yang selama ini science-based, BPOM selayaknya siap secara
ada. Regulatory system harus diperkuat, salah infrastruktur dan didukung laboratorium
satunya dengan regulatory science. Kita harus yang kompeten. Apakah kondisi “hardware
berubah dan jangan hanya berpandangan sempit & software” BPOM saat ini sudah memadai
dengan melihat ke dalam internal BPOM saja. menuju lembaga science-based?
Bagaimana kita membangun share value di antara Kalau ditanya apakah kondisi “hardware
stakeholder. Bila mereka berdaya, kita akan & software” BPOM saat ini apakah sudah
semakin diuntungkan. mencukupi, saya akan jawab tentu saja “There
Kedua, pelaku usaha yang mandiri. Sistemnya is a room for improvement”. Yang terpenting
dibuat sedemikian rupa sehingga mereka adalah bagaimana kita mengelola sebaik mungkin
menyadari tanggung jawab mereka terhadap sumber daya yang kita miliki saat ini. SDM adalah
konsumen. Dalam sistem itu harus ada code of aset yang paling berharga, untuk itu diperlukan
practice dan risk management program. perencanaan yang matang. Sehingga SDM
Terakhir, masyarakat kita harus diedukasi, kita siapkan untuk memenuhi kompetensi yang
menjadi konsumen yang cerdas, kritis dan bisa memang dibutuhkan. Jika tidak, mereka akan
menyampaikan haknya. Sistem ini tidak hanya memilih bidang yang mungkin tidak menantang
berpusat ke BPOM saja, tapi juga didukung dan kurang kita butuhkan.
lembaga-lembaga publik yang kuat. Saya lebih
suka ada lembaga konsumen yang mandiri dan Makna Reformasi Birokrasi menurut Bapak?
kuat di Indonesia. Justru itu memudahkan, asalkan Reformasi birokrasi kerap diartikan secara
dibangun secara konstruktif. sempit semata yang bebas dari KKN. Hal itu tidak
salah, namun tidak cukup hanya bebas KKN.
Di luar negeri, lembaga pengawas memiliki Kembali saya tekankan, kita harus profesional,
aneka gaya dan rupa. Di Amerika Serikat, FDA berintegritas dan disegani. Bagaimana
cenderung ditakuti dan dipandang laksana mengeluarkan kebijakan yang peka dengan
aparat penegak hukum. Sementara di Australia, prinsip risk and benefit, yaitu mengurangi risiko
TGA adalah otoritas yang mirip universitas, sekecil-kecilnya dan meningkatkan manfaat
kental dengan nuansa saintifik dan akademik. sebesar-besarnya. Regulatory impact assessment
Bagaimana desain “look and style” Badan POM penting untuk dilakukan. Persepsi kita kadang
yang terpikir di benak Bapak? salah karena tidak memahami apa yang diharapkan
Perpaduan. Bila survei sekilas ke internal masyarakat. Kesenjangannya terlalu tinggi.
BPOM -dari pengamatan saya berkunjung ke
daerah dan di pusat- ada kecenderungan ingin Terobosan apa yang hendak Bapak lakukan
menjadi lembaga yang ditakuti. Sementara bila untuk birokrasi yang lebih cepat dan dinamis
ditanya ke luar, publik justru ingin lembaga di era globalisasi dan pasar bebas ASEAN ini?
yang lebih dekat dengan masyarakat. Jadi saya Birokrasi yang ingin kita kembangkan adalah
ingin perpaduan. Saya ingin BPOM disegani, birokrasi yang efektif, responsif terhadap
profesional dan science-based. Yang terakhir kepentingan pelanggan, profesional, berintegritas
ini yang masih kurang. Saya telah berkunjung dan bebas KKN. Sebagai contoh, dalam hal
ke beberapa perguruan tinggi. Saya bertemu pelayanan publik pendaftaran pangan olahan,
beberapa rektor dan dekan di perguruan tinggi kita harus bisa menciptakan terobosan dalam

4 | Majalah Keamanan Pangan


kecepatan, kepastian, transparansi, timeline tingkatkan untuk menangkal, mencegah dan
yang lebih dapat diprediksi tanpa mengorbankan mengendalikan pangan sub-standard beredar di
kualitas penilaian produk sebelum beredar. Ini Indonesia.
semua membutuhkan SDM dan IT system yang
andal. Post market control secara bertahap kita

Kerja Cerdas demi Masyarakat Berdaya


Sebagai lembaga yang masih belia, kinerja BPOM kerap menuai kritik dari berbagai pihak. Mulai dari
publik, lembaga konsumen, DPR, hingga BPK. Berbagai pemberitaan di media dan keluhan konsumen
menjadikan lembaga ini harus selalu responsif juga dinamis di tengah pusaran isu dan kasus terkait
obat dan makanan. Kritik ibarat bahan bakar yang membuat BPOM terus berpacu.

Pada April 2014 lalu, salah satu media online Kita harus mengurangi kesenjangan informasi. Bila
melansir kinerja BPOM yang dinilai kurang oleh kita menetapkan suatu kebijakan, harus dihitung
BPK. Ketua BPK menyebutkan hanya 15,65% cost compliance juga risk and benefit-nya. Fokus
sarana yang diawasi dari total sarana yang ada kita untuk pengawasan obat dan makanan yang
di seluruh Indonesia. Pendapat Bapak akan hal berisiko dengan melihat karakter produknya,
ini? bagaimana produsen mengelola risiko di dalam
Tentang apa yang disampaikan BPK, saya sarana produksi distribusi, siapa target konsumen,
memandang itu hal yang positif. Kita harus serta berapa banyak makanan dikonsumsi oleh
memperbaiki kinerja kita terutama untuk pelayanan konsumen. Itu yang harus diperhatikan.
publik. Kita harus samakan persepsi dan jangan
defensif. BPOM tidak mungkin mengawasi seluruh Bapak mengatakan bahwa Humas harus
sarana dengan SDM dan kapasitas yang ada saat kuat demi citra BPOM yang lebih dekat dengan
ini. Mekanisme pengawasan harus berdasarkan masyarakat. Bagaimana pendapat Bapak
risiko, risk based. soal penggunaan media sosial yang murah
dan mampu menjangkau publik lebih luas
Artinya BPOM harus memacu diri lebih menjadi tren saat ini? Apakah BPOM sudah
keras lagi? memanfaatkan pola komunikasi menggunakan
Di BPOM ini, kerja keras tidak cukup, tetapi media sosial?
harus smart. Terkadang pola kerja smart inilah Benar, kita belum banyak memanfaatkan media
yang belum kita miliki. Kita harus berpikir strategis. sosial. Maka itu kita telah mendiskusikan hal ini
Lesson learned untuk BPOM, sering kita berhenti bersama Tim Humas BPOM untuk memanfaatkan
pada kewenangan yang dirasa bukan ranahnya. media sosial semacam Facebook, Twitter,
Bila kita menemukan kendala di lapangan yang Instagram, dan MailChimp. Tim Humas dengan
sesungguhnya bukan tanggungjawab kita, jangan bantuan konsultan sedang mempersiapkan
berhenti. Kita adalah salah satu bagian dari pemanfaatan media sosial sebagai sarana
pemerintah Indonesia yang harus melindungi komunikasi risiko strategis untuk informasi dan
masyarakat. Kita sering menyalahkan Pemda edukasi publik, termasuk komunikasi kepada
karena tidak menindaklanjuti temuan BPOM, publik mengenai pengawasan obat dan makanan.
misalnya pelanggaran untuk produk PIRT. Padahal Kita tidak sedang meningkatkan citra, tapi
belum tentu mereka tahu cara menindaklanjutinya. sungguh-sungguh dalam rangka perlindungan
BPOM harus proaktif dan jangan arogan. Saya publik. Pada gilirannya kita akan memperoleh citra
ingin ada hubungan formal maupun informal. yang baik. Namun perlu dicatat bahwa tujuan kita
Dengan demikian kita akan bekerja lebih efektif, bukan mencari citra.
efisien dan optimal. Satu lagi, libatkan masyarakat.
Kekurangan kita adalah belum banyak melibatkan Segmen publik mana yang menjadi target
unsur masyarakat. utama untuk pemberdayaan masyarakat oleh
BPOM? Apakah ibu-ibu, anak-anak sekolah,
Bagaimana menyampaikan ke publik dan profesional muda, pelaku usaha, atau kalangan
stakeholder bahwa mekanisme pengawasan lainnya?
memang berdasarkan risiko? Segmen publik umum yang akan kita sasar
Itu tantangan terbesarnya, saya berpendapat adalah ibu-ibu, generasi muda, dan kelompok
bahwa aspek hubungan masyarakat kita harus kuat. rentan seperti anak-anak. Tentunya juga

Majalah Keamanan Pangan | 5


memperhatikan kelompok khusus yang menjadi efektif, menggalang kemitraan, CSR dan public-
aktor, yaitu pelaku usaha dan asosiasinya, serta private partnership. Semuanya semata untuk
kelompok berpengaruh seperti pakar dan asosiasi kepentingan publik meski dengan dana terbatas.
profesi. Kita harus memanfaatkan kemajuan BPOM harus menyertakan peran serta masyarakat.
teknologi informasi dan komunikasi. Saya ingin kita smart, kekuatan kita adalah
generasi muda. Saya ingin BPOM melakukan
Target dan highlight kebijakan BPOM di konsolidasi ke dalam, menerapkan management
2014 ini? of change. Kita harus berubah dan jangan hanya
Di 2014 ini saya ingin memperbaiki komunikasi terjebak rutinitas.

Pecinta Jazz dan Puisi yang Ikuti Mimpi

Berpuluh tahun lalu, lamarannya ke BPPT


pernah ditolak. Ia tak gentar dan mengirim
proposal langsung ke B.J Habibie. Pakar pesawat
lulusan Jerman itu pun menerima Roy Sparringa
menjadi peneliti di BPPT. Mimpinya saat itu semata
ingin menuntut ilmu setinggi-tingginya dengan
menjadi peneliti. Pria bershio macan yang lahir
saat Hari Buruh ini tampak selalu bersungguh-
sungguh dalam setiap pekerjaan yang ia lakukan.
Penggemar jazz dan puisi ini berkata ia memiliki
Kepala Badan POM menyerahkan Laporan Aksi Nasional PJAS
darah seni. 2013 kepada Bapak Wakil Presiden RI pada kegiatan Gebyar
Aksi Nasional PJAS “Sehatnya Duniaku” 2014 di Citos, Jakarta
Roy Alexander Sparringa, Roi dalam bahasa
Prancis berarti raja, Alexander adalah seorang pernah berpikir orang lain itu mengancam. Saya
penakluk. Bapak juga kerap menjadi juara di selalu optimis.
dunia akademik maupun ketika mengikuti
diklat di pemerintahan. Apakah memang Siapa orang yang berpengaruh di hidup
dididik dan dituntut untuk menjadi the best Bapak?
dalam keluarga? Tidak ada. Setiap manusia, walau ia orang
Saya pernah menyampaikan kepada Bapak biasa, ia punya kelebihan. Dengan kata lain, saya
saya capaian prestasi yang menurut saya bisa menokohkan siapa saja. Dari orang biasa,
membanggakan sewaktu di bangku SD. Sedih selalu ada hal baik dan menarik yang bisa saya
sekali waktu itu, beliau mengatakan “Ah, itu ambil. Saya akan selalu ingat Habibie, dimana
biasa. Papa dulu juga begitu.” Sejak itu saya kelebihan beliau adalah selalu optimis dan positif.
bertekad bahwa segala prestasi bukan untuk Lamaran dan proposal saya ke BPPT beliau terima,
seseorang atau untuk memasyhurkan diri sendiri. padahal sebelumnya saya ditolak masuk ke sana.
Keberhasilan saya bukan karena saya kutu buku
atau selalu belajar, tapi karena saya tidak pernah Apa yang Bapak lakukan di waktu luang?
mengerjakan sesuatu secara “abal-abal”. Latar Saya akui saat ini saya kurang seimbang antara
belakang keluarga saya sederhana dan didikannya kerja dan hobi. Kurang menyenangkan memang,
cukup keras. Bapak saya seorang Brimob, ibu saya tapi fase ini harus saya jalani. Di waktu luang saya
aktivis DPRD dan tokoh pendidikan di daerah di hari Sabtu, bila sempat saya berjalan kaki, kira-
terpencil di Porong, Sidoarjo. Ibu saya mendirikan kira 10 km keliling kompleks. Saya hobi nonton
SD Bhayangkari Porong. Orangtua saya selalu film,tapi seingat saya terakhir nonton film setahun
sibuk. Sehingga sejak kecil saya selalu mandiri dan yang lalu. Tahun ini belum pernah nonton film ke
melakukan analisis setiap mengambil keputusan. bioskop. Favorit saya film action, tapi saya tidak
Motto saya “Ikuti mimpimu”. Maka itu, harus suka film kriminal dan horor. Saya punya jiwa seni.
selalu dibangun pikiran-pikiran yang positif. Keluarga saya seniman. Sejak SD hingga SMA saya
Kekuatan pikiran itu powerful dan sungguh dapat juara baca puisi. Saya juga suka mendengarkan
terjadi. Saya tidak pernah merasa punya musuh lagu Michael Buble. Saya pecinta musik jazz.
dan tak pernah membenci orang. Saya tidak

6 | Majalah Keamanan Pangan


Wawasan

Food Safety
Masuk Desa
Permasalahan keamanan pangan tidak hanya
dijumpai di ibu kota, tetapi juga dijumpai di
desa-desa. Program Food Safety Masuk Desa
(FSMD) mengedepankan pemberdayaan
masyarakat desa untuk dapat secara mandiri
menjaga kesehatan dan melindungi diri dan
keluarganya dari risiko pangan yang tidak aman

D
esa adalah bentuk mengatasi kemiskinan di
pemerintahan terkecil Indonesia. Namun dalam
yang ada di Indonesia kenyataannya, pembangunan
dan sering di konotasikan secara utuh belum terjadi di
Oleh sebagai tempat yang sejuk semua desa. Hal ini ditandai
Novinar Apt., M.Epid serta damai, namun juga dengan masih kurangnya
Direktorat Surveilan dan sebagai tempat kemiskinan. infrastruktur dasar, masih
Penyuluhan Keamanan Berkaitan dengan kemiskinan, rendahnya aktivitas ekonomi
Pangan data Badan Pusat Statistik dan peluang usaha serta masih
(BPS 2012) menunjukkan kurangnya sarana pendidikan
bahwa masyarakat miskin lebih di desa. Pembangunan selama
banyak berada di desa (14.7 ini lebih banyak terjadi di kota
%) dibandingkan dengan di yang menyebabkan aktivitas
kota (8.6 %). Pemerintah sudah perekonomian masih berpusat
sewajarnya memfokuskan di kota sehingga menjadi
pembangunan di desa untuk pendorong masyarakat desa

Majalah Keamanan Pangan | 7


merantau ke kota untuk keluarganya dari risiko pangan bertambah setiap tahunnya.
merubah nasib. yang tidak aman. Upaya ini Dengan demikian diharapkan
Pembangunan desa yang diawali dengan pelatihan pemerintah kabupaten/kota
dilaksanakan bersifat parsial kader/fasilitator keamanan juga ikut berpartisipasi aktif
atau sektoral hanya akan pangan desa yang terdiri dengan menyelenggarakan
memberikan solusi secara parsial dari ibu PKK, Karangtaruna, kegiatan keamanan pangan
dan dengan waktu yang bersifat asosiasi Guru, tenaga Penyuluh di desa melalui Rencana Aksi
temporer, sehingga tidak ada Keamanan Pangan (PKP) dan Daerah Pangan dan Gizi (RAD-
jaminan kelangsungan program Pengawas Pangan Kabupaten/ PG), dan berkolaborasi dengan
pembangunan tersebut. Kota (District Food Inspector/ Balai Besar/Balai POM setempat
Berbagai program Pemerintah, DFI). Setiap kader/fasilitator untuk menambah cakupan desa
khususnya bidang keamanan keamanan pangan desa yang diintervensi program ini.
pangan yang diselenggarakan diharapkan dapat melakukan D a l a m p ro g r a m F S M D
oleh Badan POM RI beserta bimbingan dan fasilitasi praktek akan dikembangkan desa
jajarannya di daerah, yakni Balai keamanan pangan pada masing- yang menjadi model desa
Besar/Balai POM, umumnya masing kelompok komunitas Pangan Aman (desa PAMAN)
juga masih terkonsentrasi di ibu desa yang terdiri dari kelompok melalui model pemberdayaan
kota. Sedangkan permasalahan ibu rumah tangga, komunitas masyarakat desa yang
keamanan pangan tidak hanya sekolah termasuk pramuka, mengarah pada peningkatan
dijumpai di ibukota, tetapi kelompok pemuda, kelompok kesadaran keamanan pangan
juga dijumpai di desa-desa. usaha pangan desa seperti dan kemandirian pelaksanaan
Permasalahan keamanan pangan industri rumah tangga pangan serta keberlanjutan suatu
yang dijumpai di desa antara (IRTP) termasuk kelompok usaha model yang dihasilkan, serta
lain adalah banyaknya produk bersama (KUB/KUBE), kelompok dapat direplikasi (role model)
pangan olahan hasil industri pedagang kreatif lapangan pada desa lainnya. Selain itu,
rumah tangga yang belum (PKL), kelompok ritel pangan dilakukan pula intensifikasi
terdaftar/diberi SPP-IRT oleh desa yang terdiri dari koperasi pengawasan keamanan pangan
Dinas Kesehatan Kabupaten/ unit desa (KUD), kios, toko, desa yang disinergiskan dengan
Kota setempat; beredarnya warung, dan minimarket penjual kegiatan mobil keliling (mobling)
pangan kedaluwarsa atau pangan. Hal ini dimaksudkan Balai Besar/Balai POM yang
yang kemasannya sudah rusak; agar program FSMD dapat mencakup sampling dan uji
terjadinya kasus keracunan memberi kontribusi signifikan cepat produk pangan dengan
pangan dan kasus - kasus lainnya. terhadap pembangunan menggunakan rapid test kit,
Hal ini mendorong Badan POM ekonomi, memfasilitasi penyuluhan atau penyebaran
RI menginisiasi program Food perdagangan, meningkatkan informasi keamanan pangan.
Safety Masuk Desa (FSMD) kesehatan masyarakat, dan Di akhir tahun akan dilakukan
yang dilandasi oleh keinginan pada akhirnya juga dapat workshop tingkat provinsi dan
mengatasi permasalahan berkontribusi mengurangi risiko pusat untuk memonitor dan
keamanan pangan yang terkait masalah keamanan pangan mengevaluasi pelaksanaan
dengan aktivitas ekonomi serta global. Semua kader/fasilitator program FSMD.
upaya pengentasan kemiskinan, keamanan pangan desa bekerja
sejalan dengan tema MDGs dibawah pengawasan dan Kolaborasi dan Sinkronisasi
(Millenium Development Goals). atas koordinasi tim keamanan Food Safety Masuk Desa
pangan desa yang terdiri dari (FSMD) dengan Program
Food Safety Masuk Desa para perangkat desa. Pembangunan Desa Lainnya
(FSMD) Ta r g e t program dan Masalah keamanan pangan
Program Food Safety Masuk kegiatan FSMD adalah 330 mencakup berbagai aspek
Desa (FSMD) mengedepankan desa pada tahun 2014 dan dan dapat disebabkan oleh
pemberdayaan masyarakat 100 desa per tahun hingga berbagai faktor seperti fasilitas
desa melalui fasilitasi agar tahun 2019, sehingga jumlah pengolahan pangan yang belum
mampu melakukan pengawasan seluruh desa yang diintervensi memadai dan belum memenuhi
mandiri, sehingga masyarakat dengan program FSMD adalah persyaratan keamanan pangan,
desa mampu melakukan 830 desa. Jumlah desa di pengetahuan keamanan
tindakan preventif dan promotif seluruh Indonesia menurut pangan masih belum memadai,
dalam menjaga kesehatan data BPS tahun 2012 adalah terbatasnya persediaan
dan melindungi diri dan 79.702 desa dan cenderung air bersih yang memenuhi

8 | Majalah Keamanan Pangan


Re-orientasi Peran Pemerintah Tingkat Provinsi dalam Rangka Food Safety Masuk Desa di Kota Manado
syarat, limbah/sampah hasil 5. Rumah Pintar dan Mobil pengembangan grand design
pengolahan pangan yang Pintar oleh Solidaritas Istri dan perencanaan pembangunan
belum ditangani dengan baik, Kabinet Indonesia Bersatu desa (misalnya pembangunan 5
lingkungan pemukiman/sarana (SIKIB). tahunan). Perumusan program
produksi pangan yang tidak 6. Desa Wisata dan PNPM dan kegiatan keamanan
higienis, perilaku hidup yang Mandiri Pariwisata (kuliner/ pangan desa harus melibatkan
tidak sehat, keterbatasan modal expo) oleh Kementerian seluruh komponen di desa. Tim
untuk berusaha/berdagang, Pariwisata dan Ekonomi keamanan pangan desa yang
dan lain-lain. Semua itu perlu Kreatif. telah terbentuk dapat menyusun
penanganan dan solusi yang 7. K a b u p a t e n / K o t a L a y a k program keamanan pangan
terintegrasi dengan baik dari Anak oleh Kementerian tahunan sebagai kegiatan desa
berbagai pihak dan lintas sektor. Pemberdayaan Perempuan melalui koordinasi dengan Balai
Adapun berbagai program dan Perlindungan Anak Besar/Balai POM setempat.
desa yang dapat dikolaborasi, dan Program 1 (satu) desa Program keamanan pangan
disinkronisasi dan disinergiskan 1 (satu) PAUD oleh Dirjen yang disusun dan ditetapkan
dengan program FSMD, antara Pendidikan Anak Usia Dini, sebagai kegiatan desa
lain adalah: Kementerian Pendidikan m e n c a k u p p e m b e rd a y a a n
1. P r o g r a m Nasional dan Kebudayaan. masyarakat desa, antara lain
Pemberdayaan Masyarakat 8. Konsumen Cerdas oleh adalah:
(PNPM) Mandiri Perdesaan Kementerian Perdagangan • P e l a t i h a n d a n d i s k u s i
oleh Direktorat Jenderal 9. Kegiatan Pramuka (Bidang kelompok tentang keamanan
Pemberdayaan Masyarakat Diklat dan Kepramukaan). pangan untuk meningkatkan
dan Desa (PMD), 10. Program Ibu PKK dan kapasitas SDM desa melalui
Kementerian Dalam Negeri. Karang Taruna. metoda design thinking
2. Desa Mandiri Pangan oleh yang mengelaborasi cara
Kementerian Pertanian. Peran Pemerintah Daerah dan berpikir analitis dengan
3. Desa Siaga dan Sanitasi Desa dalam Program Food cara berpikir intuitif dengan
Total Berbasis Masyarakat Safety Masuk Desa orientasi kemanusiaan
(STBM) oleh Kementerian K e b e r l a n j u t a n p ro g r a m guna peningkatan empati
Kesehatan. keamanan pangan di desa, dan sisi bisnis, sehingga
4. Desa Pintar, Desa Berdering, membutuhkan komitmen aparat menghasilkan perubahan
Mobile Pusat Layanan desa yang memiliki visi dan misi perilaku dan kondisi yang
Internet Kecamatan (MPLIK), keamanan pangan untuk desa sesuai harapan.
dan Pusat Layanan Internet dan komunitasnya, dengan • Peningkatan aksesibilitas
Kecamatan (PLIK) oleh memasukkan program dan keamanan pangan,
Kementerian Komunikasi kegiatan keamanan pangan yang mencakup akses
dan Informatika. secara terpadu ke dalam informasi, teknologi,

Majalah Keamanan Pangan | 9


( c o m m i t e d p ro g r a m d a n
commited budget), yang
diaplikasikan secara terarah
dan pasti, serta melibatkan
semua pihak/pemangku
kepentingan yang mempunyai
program dan kegiatan di desa.
Oleh karena itu, dibutuhkan
koordinasi lintas sektor
tentang pemerintahan desa
melalui penyatuan program,
visi dan misi pembangunan
desa. Dengan program FSMD
diharapkan masyarakat desa
dapat melindungi diri dan
keluarganya dari risiko pangan
yang tidak aman, karena
memiliki pengetahuan yang
memadai terkait pangan yang
aman dan menjadi konsumen
permodalan, pemasaran, dokumen perencanaan yang kritis sehingga lebih
dan lainnya. Untuk itu dapat yang disusun aparat desa, berhati-hati dalam memilih
memanfaatkan akses subsite termasuk penyusunan RAD- dan membeli pangan yang
klub pompi, clearing house, PG. Dengan demikian seluruh akan dikonsumsinya. Di sisi
dan e-cluster di website aktivitas pembangunan lain, usaha pangan desa,
Badan POM RI. keamanan pangan di desa akan termasuk ritel pangan desa
• Pendampingan/fasilitasi dan terintegrasi, baik programnya dapat dikembangkan,
pemantauan mandiri oleh (commited program) maupun sehingga mampu memproduksi
fasilitator keamanan pangan alokasi anggarannya (commited dan menjual pangan yang
desa terhadap praktek budget).Pemerintah daerah aman. Oleh karena itu, kami
keamanan pangan yang kabupaten/kota melanjutkan mengundang ibu dan bapak
dilakukan oleh komunitas pembinaan keamanan pangan dari berbagai sektor dan bidang
desa. terhadap komunitas desa untuk menyinergikan dan
• Penguatan kelembagaan melalui penerbitan Peraturan mengolaborasikan berbagai
desa (KUD penjual pangan Bupati/Walikota & Peraturan program pemberdayaan
atau Badan Usaha Milik Kepala Desa/Lurah atau masyarakat desa dengan
Desa/BUMD) yang bergerak Peraturan Bersama Kepala Desa/ program FSMD. Yuuuk ...... kita
di bidang pangan. Lurah agar desa/kelurahan terus bersama-sama membangun
• Dukungan pengembangan menyelenggarakan program desa tercinta. Salam desa !!!
sarana dan prasarana terkait keamanan pangan di desa.
Daftar Pustaka
praktek keamanan pangan. Adjid DA. 1985. Pola Partisipasi
• Aktif dalam keanggotaan Penutup Masyarakat Perdesaan dalam
Jejaring Keamanan Pangan Pembangunan Pertanian
Keberhasilan pembangunan
Berencana. Bandung (ID): Orba
Daerah (JKPD) yang dapat desa akan memberikan Shakti.
digunakan sebagai sarana kontribusi yang signifikan Budiman A. 1995. Teori Pembangunan
komunikasi dan kerjasama terhadap keberhasilan Dunia Ketiga. Jakarta (ID):
Gramedia Pustaka Utama.
antar desa. pembangunan secara nasional, Kartasamita G. 1996. Pembangunan
• Mengikuti lomba Desa provinsional, dan kabupaten/ untuk Rakyat: Memadukan
PAMAN. kota. Persoalan kemiskinan, Pertumbuhan dan Pemerataan.
Jakarta (ID): CIDES.
Pemerintah pusat baik diperkotaan maupun di Tadjudin EN, Manning C. 1991. Rural
termasuk Balai Besar/Balai perdesaan akan tereliminasi Development and Non-Farm
POM, pemerintah provinsi, secara signifikan, apabila Employment in Java. Resource
kabupaten/kota dapat system Institute. East-West Center.
tujuan pembangunan desa
memberikan asistensi, masukan tercapai. Konsep desa mandiri
sesuai dengan kebijakan, merupakan konsep integrasi
visi dan misi desa terhadap perencanaan dan implementasi

10 | Majalah Keamanan Pangan


Wawasan

NATIONAL FOOD
INSPECTOR
Sebagai KEKUATAN PENGAWASAN
PANGAN INDONESIA
Pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan keamanan pangan, mutu
pangan, dan gizi pangan, serta persyaratan label dan iklan untuk pangan
olahan dilaksanakan oleh National Food Inspector yang kompeten.

Oleh
Spica Arumning Ardhi
Gusti, S.Farm, Apt
Direktorat Inspeksi dan
Sertifikasi Pangan

P
angan harus senantiasa sampai hilir atau semenjak awal pengembangan keamanan
tersedia secara cukup, proses suatu produk hingga pangan di industri pangan
aman, bermutu, bergizi, produk tersebut beredar dan merupakan langkah strategis
dan beragam dengan harga dikonsumsi oleh masyarakat untuk peningkatan kesehatan
yang terjangkau oleh daya beli (from farm to table). Mengingat dan ekonomi nasional. Langkah
masyarakat. Untuk mencapai hal peran strategis industri pangan strategis tersebut harus
itu, perlu diselenggarakan suatu baik dari sudut pandang diaplikasikan dengan tindakan
sistem pengawasan pangan konsumsi pangan maupun nyata untuk memperkuat
yang komprehensif dari hulu aktivitas ekonomi, maka program keamanan pangan

Majalah Keamanan Pangan | 11


dengan melibatkan seluruh vigilance. Pre market evaluation pangan olahan yang bermutu
stakeholders (pemerintah, merupakan salah satu tindakan dan aman. Pengawasan juga
sektor swasta, dan masyarakat). preventif dalam melindungi dilakukan dengan mengevaluasi
Peran dan wewenang konsumen terhadap peredaran pemenuhan persyaratan
pemerintah dalam pengawasan pangan yang tidak memenuhi pelabelan pada kemasan pangan
pangan tertuang dalam keamanan (cemaran kimia, dan mengevaluasi pemenuhan
Undang-undang RI No. 18 fisik, dan mikroba), mutu dan persyaratan iklan yang
Tahun 2012 tentang Pangan. gizi pangan. Post market ditayangkan. Dalam hal terdapat
Pemerintah menyelenggarakan vigilance merupakan tindakan dugaan terjadinya pelanggaran
program pemantauan, evaluasi, evaluasi dengan cara sampling hukum di bidang pangan, Food
dan pengawasan secara berkala dan pengujian laboratorium Inspector diberi kewenangan
terhadap kegiatan atau proses produk pangan, pemeriksaan untuk memasuki, memeriksa,
produksi, penyimpanan, sarana produksi dan distribusi, meneliti, dan mengambil
pengangkutan, dan/atau penyidikan dan penegakan contoh di setiap tempat yang
peredaran pangan oleh pelaku hukum. diduga digunakan dalam
usaha pangan. Pengawasan kegiatan atau proses produksi,
terhadap pemenuhan Peran Food Inspector penyimpanan, pengangkutan,
persyaratan keamanan pangan, Pengawasan pangan di dan perdagangan pangan.
mutu pangan, dan gizi pangan, sarana produksi dan distribusi
serta persyaratan label dan pangan dilakukan oleh Food Jenjang Karir Food Inspector
iklan untuk pangan olahan Inspector. Food Inspector Mengingat pentingnya
dilaksanakan oleh Badan POM. berwenang untuk menilai peranan pengawasan pangan
Pada prinsipnya, lingkup kondisi sarana pengolahan di sebagai bagian integral dari
tugas Badan POM di bidang suatu industri atau distribusi sistem pangan nasional, maka
pengawasan keamanan pangan agar terjamin higiene untuk mewujudkan pengawasan
pangan mencakup pre market dan sanitasinya sehingga pangan yang handal diperlukan
evaluation dan post market dapat menghasilkan produk pula Food Inspector yang
kompeten. Dalam melaksanakan
pengawasan, Badan POM
berwenang untuk mengangkat
Inspektur Pangan Tingkat
Nasional (National Food
Inspector). Keberhasilan fungsi
pengawasan pangan oleh
Badan POM, sangat ditentukan
oleh keahlian dan pengalaman
dari para Food Inspector.
Gambar 1. Perkembangan Jumlah National Food Inspector Badan POM Food Inspector membutuhkan
tahun 2011-2014 kompetensi khusus di bidang
pengawasan pangan agar

12 | Majalah Keamanan Pangan


dapat menjalankan tugasnya
dengan baik dan profesional
dalam pengawasan pangan
secara menyeluruh. Kompetensi
ini termasuk pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku
yang berkaitan dengan tugas
dan pekerjaannya, dan untuk
mencapai kompetensi tersebut
diperlukan program pendidikan
dan pelatihan Food Inspector.
P ro g r a m p e n d i d i k a n d a n
pelatihan Food Inspector
diperlukan agar tersedia jenjang
karir yang berbasis kompetensi
bagi Food Inspector.
Penjenjangan Food Inspector
didasarkan atas beberapa
pertimbangan, yaitu:
1. Pertimbangan atas tingkat
risiko bahaya kesehatan dan
keamanan konsumen pada Inspector diarahkan untuk dapat di Denpasar, dan On the Job
produk pangan. melaksanakan pengendalian Training dilakukan pada tanggal
2. Pertimbangan atas tingkat keamanan pangan pada 15-21 Juni 2014 di Bandar
kecanggihan industri pangan pangan yang mempunyai Lampung.
yang harus diperiksa. potensi bahaya/risiko tinggi
3. Pertimbangan atas besaran (high risk) dan pada pangan Evaluasi Kompetensi Food
tanggung jawab yang yang paling banyak dikonsumsi Inspector
dibebankan kepada Food oleh masyarakat sehingga Dalam upaya menjaga
Inspector untuk menangani membutuhkan pengawasan kualitas kompetensi para Food
suatu pelanggaran atau yang lebih intensif. Inspector, evaluasi terhadap
kasus-kasus keracunan para Food Inspector dilakukan
pangan. Food Inspector Badan POM melalui ujian kompetensi
Badan POM sampai dengan ulang atau Recognized Current
Berdasarkan pertimbangan tahun 2013 memiliki 318 Competency (RCC) yang
tersebut, Food Inspector orang National Food Inspector dilakukan secara berkala. Bila
diklasifikasikan menjadi tiga dengan rincian 104 orang Food hasil uji kompetensi belum
jenjang, yaitu (1) Food Inspector Inspector tingkat dasar, 108 memenuhi syarat, maka akan
tingkat dasar, (2) Food Inspector orang Food Inspector tingkat dilakukan program pelatihan
tingkat muda, dan (3) Food muda, dan 76 orang Food penyegaran tingkat atas bagi
Inspector tingkat madya. Untuk Inspector tingkat madya yang Food Inspector tersebut.
mencapai tiap jenjang Food secara rinci dapat dilihat pada Dengan kompetensi yang
Inspector diperlukan masa Gambar 1. Dengan kekuatan t e r u k u r, d i h a r a p k a n p a r a
kerja, magang (internship), dan ini, Badan POM siap melakukan Food Inspector dapat lebih
pengalaman (track record), serta pengawasan ke seluruh wilayah termotivasi dan profesional
kompetensi yang didapatkan Indonesia. Jumlah ini akan dalam menjalankan tugas
setelah mengikuti pelatihan dan terus bertambah karena setiap pengawasan dan peningkatan
ujian kualifikasi. Khusus untuk tahun dilakukan pelatihan Food kemampuan, utamanya
Food Inspector tingkat madya Inspector dari berbagai jenjang. terhadap pengetahuan terbaru
terdapat pelatihan khusus yang Pada tanggal 20-26 April di bidang teknologi pangan
memungkinkan para Food 2014 telah diadakan Pelatihan sehingga dapat memberikan
Inspector memiliki keahlian National Food Inspector kontribusi yang signifikan
khusus yang terspesialisasi per Tingkat Dasar di Jakarta, pada pada perlindungan kesehatan
jenis pangan tertentu melalui on tanggal 1-7 Juni 2014 telah masyarakat.
the job training (OJT)/magang. diadakan Pelatihan National
Pada saat magang, Food Food Inspector Tingkat Muda

Majalah Keamanan Pangan | 13


Wawasan

Pengembangan
Sistem Pendaftaran
Pangan Olahan

14 | Majalah Keamanan Pangan


Pengembangan Sistem e-registration
menjadikan proses pendaftaran lebih mudah,
lebih cepat, lebih efisien, dan juga transparan

Oleh
Dwi Jarwati, S.Si, Apt., MP
Direktorat Penilaian
Keamanan Pangan

S
etiap pangan olahan menerus melakukan evaluasi dan 2012 dan terus dilakukan
baik yang diproduksi perbaikan terkait dengan sistem perbaikan dan pengembangan.
di dalam negeri atau dan persyaratan pendaftaran Pada tanggal 1 Maret 2013
yang dimasukkan ke dalam pangan olahan. Perbaikan telah ditambahkan ruang
wilayah Indonesia untuk tersebut dilakukan untuk lingkup e-Registration yaitu
diperdagangkan dalam menampung kebutuhan pelaku untuk produk Air Minum Dalam
kemasan eceran wajib memiliki usaha yang menginginkan Kemasan (AMDK), susu, daging,
Surat Persetujuan Pendaftaran. proses pendaftaran pangan ikan,dan pangan olahan lain
Surat Persetujuan Pendaftaran olahan dapat dilakukan dengan yang tidak memerlukan proses
merupakan persetujuan hasil cepat dan mudah, tanpa tertentu dan tidak berklaim.
penilaian pangan olahan yang mengurangi perlindungan Pengembangan pelayanan
diterbitkan oleh Badan POM kepada konsumen. Jumlah publik terus dilakukan oleh
dalam rangka peredaran pangan permohonan pendaftaran Direktorat Penilaian Keamanan
olahan. Penilaian keamanan pangan olahan yang diterima Pangan. Sejak tanggal 5
pangan dilakukan oleh Badan POM mengalami Mei 2014, ruang lingkup
Direktorat Penilaian Keamanan peningkatan yang signifikan e-Registration dikembangkan
Pangan yang diberi wewenang setiap tahun. Peningkatan untuk produk pangan highrisk,
untuk melayani proses jumlah permohonan yaitu formula bayi, pangan
pendaftaran produk pangan pendaftaran ini tidak sebanding berklaim, pangan rekayasa
dalam rangka pengawasan dengan peningkatan jumlah genetika, pangan organik,
p ro d u k p a n g a n s e b e l u m evaluator keamanan pangan. pangan dengan herbal,
diedarkan. Penilaian dilakukan Salah satu upaya yang telah pangan iradiasi, dan minuman
terhadap keamanan, mutu, gizi, dilakukan oleh Direktorat beralkohol. Sebagai tahap uji
dan label pangan berdasarkan Penilaian Keamanan Pangan coba, e-Registration tersebut
pada ketentuan perundang- untuk meningkatkan pelayanan diberlakukan untuk beberapa
undangan yang berlaku. pendaftaran pangan olahan perusahaan. Pemberlakuan
Evaluasi ini diselenggarakan yang lebih transparan, efisien, untuk seluruh perusahaan akan
untuk melindungi masyarakat efektif, produktif, akuntabel, dilaksanakan mulai 1 Agustus
terhadap produk pangan yang cepat, dan profesional adalah 2014.
tidak memenuhi ketentuan dengan mengembangkan Selain mengimplementasikan
standar dan atau persyaratan sistem e-Registration atau sistem pendaftaran online ,
keamanan, mutu, gizi serta label pendaftaran secara elektronik. Direktorat Penilaian Keamanan
pangan yang akan diedarkan. Sistem pendaftaran secara Pangan juga telah menerapkan
Direktorat Penilaian online (e-Registration) telah sistem notifikasi untuk
Keamanan Pangan secara terus- dilaksanakan sejak 1 Maret perubahan data minor sejak

Majalah Keamanan Pangan | 15


11 Oktober 2013. Perubahan Jenis pelayanan ini dilakukan Pendaftaran berakhir. Sistem
data minor merupakan bagian secara manual maupun notifikasi pendaftaran ulang
dari pendaftaran variasi, seperti elektronik, tergantung surat ini mulai diberlakukan pada
tertuang dalam Peraturan persetujuan pendaftaran yang tanggal 5 Mei 2014. Pada
Kepala Badan Pengawas Obat sudah diterbitkan sebelumnya. pendaftaran ulang sistem
dan Makanan No. 42 Tahun Bagi pendaftar yang sudah notifikasi, pendaftar dapat
2013 tentang Perubahan memiliki nomor persetujuan mengirim surat permohonan
Atas Peraturan Kepala Badan pendaftaran melalui sistem melalui alamat e-mail berikut
Pengawas Obat dan Makanan e-registration (e-reg), perubahan ini:
Nomor HK.03.1.5.12.11.09955 data minor dapat dilakukan 1. notifikasiulang_minol@
Tahun 2011 tentang Pendaftaran melalui website e-reg.pom. yahoo.com untuk
Pangan Olahan dan Peraturan go.id secara langsung. Pada pendaftaran ulang minuman
Kepala Badan Pengawas Obat pendaftaran sistem notifikasi beralkohol
dan Makanan No. 43 Tahun secara manual, pendaftar dapat 2. notifikasiulang_pk@yahoo.
2013 tentang Perubahan mengirim surat permohonan com untuk pendaftaran
Atas Peraturan Kepala Badan perubahan data melalui alamat ulang Subdirektorat
Pengawas Obat dan Makanan e-mail berikut ini : Penilaian Pangan Khusus
Nomor HK.03.1.5.12.11.09956 1. p5mm_pkpbpom@yahoo. 3. notifikasiulang_pot@yahoo.
Tahun 2011 tentang Tata co.id untuk Subdirektorat com untuk pendaftaran
Laksana Pendaftaran Pangan Penilaian Makanan dan ulang Subdirektorat
Olahan. Minuman Penilaian Pangan Olahan
Pendaftaran variasi 2. p 5 p k _ p k p b p o m @ y a h o o . Tertentu
(perubahan data) tersebut dapat co.id untuk Subdirektorat
dilakukan terhadap pangan Penilaian Pangan Khusus Sama halnya dengan
olahan yang sudah memiliki 3. p5pot_pkpbpom@yahoo. perubahan data minor, setelah
persetujuan pendaftaran co.id untuk Subdirektorat mengirim e-mail, kemudian
dengan tidak menyebabkan Penilaian Pangan Olahan pendaftar menyerahkan
perubahan nomor pendaftaran Tertentu hard copy permohonan dan
pangan dan/atau perubahan Setelah mengirim dokumen persyaratan lainnya ke
biaya evaluasi dan pendaftaran. e-mail, kemudian pendaftar Direktorat Penilaian Keamanan
Pendaftaran variasi terdiri m e n y e r a h k a n h a rd c o p y Pangan.
dari perubahan data mayor permohonan dan dokumen Implementasi sistem
dan minor. Perubahan data persyaratan lainnya ke Direktorat layanan notifikasi dimaksudkan
mayor memerlukan penilaian Penilaian Keamanan Pangan. untuk memudahkan pendaftar
yang lebih detail, sedangkan melakukan pendaftaran produk
penilaian perubahan data minor Selain perubahan data pangan olahannya di Direktorat
lebih sederhana. Direktorat minor, sistem notifikasi juga Penilaian Keamanan Pangan.
Penilaian Keamanan Pangan diberlakukan untuk pendaftaran Kemudahan proses ini tentu
menerapkan sistem notifikasi ulang tanpa perubahan. Artinya, saja tetap mengutamakan aspek
agar waktu penilaian menjadi pendaftaran ulang pangan keamanan, mutu, gizi, dan label
lebih singkat. Sistem notifikasi olahan hanya dapat dilakukan sesuai dengan peraturan yang
perubahan data minor ini untuk pangan olahan yang berlaku. Direktorat Penilaian
meliputi perubahan data sama dengan yang disetujui Keamanan Pangan senantiasa
berikut : sebelumnya. Jika pangan olahan melakukan penyempurnaan
1. perubahan nama perusahaan yang didaftarkan ulang telah sistem pendaftaran pangan
2. perubahan nama importir mengalami perubahan, maka olahan, agar proses pendaftaran
atau distributor perusahaan harus melakukan dapat dilakukan dengan lebih
3. perubahan nama dagang pendaftaran variasi terlebih mudah, cepat, efisien, dan
4. p e r u b a h a n d a n a t a u dahulu. Proses pendaftaran transparan.
penambahan berat bersih ulang ini hanya dapat dilakukan
5. pencantuman logo halal paling cepat 6 (enam) bulan
6. perubahan desain label dan paling lambat 10 (sepuluh)
kepentingan promosi pada hari kerja sebelum tanggal
periode tertentu. masa berlaku Surat Persetujuan

16 | Majalah Keamanan Pangan


Wawasan

KESIAPAN UMKM
MENGHADAPI
HARMONISASI ASEAN
2015
UMKM pangan yang memiliki nomor
pendaftaran PIRT dan atau MD dengan skala
usaha kecil merupakan prioritas pengembangan
dan pemberdayaan dalam menghadapi
harmonisasi ASEAN 2015
Oleh
Ida Farida, S.TP
Direktorat Standardisasi
Produk Pangan

U
saha mikro, kecil dan
menengah (UMKM)
merupakan aset
Pemerintah dan salah satu
kekuatan pendorong dalam
pembangunan ekonomi negara
yang secara khusus dapat
meningkatkan ketahanan
perekonomian di tingkat rumah
tangga. Menjelang tahun 2015,
UMKM pangan di negara
ASEAN mempunyai tantangan
dan juga peluang yang lebih
besar yaitu menghadapi
har monisasi ASEAN 2015.
UMKM pangan Indonesia
diharapkan tidak hanya akan
dengan konsisten. Pada akhir pemenuhan persyaratan produk
mampu menyediakan pangan
tahun 2015, produk dari negara- sesuai dengan standar/regulasi
yang aman dan bermutu bagi
negara ASEAN dapat masuk negara tujuan ekspor (perjanjian
sebagian besar masyarakat
ke Indonesia dengan bebas saling pengakuan/Mutual
Indonesia, tetapi juga siap
tanpa hambatan. Dampak Recognition Agreement atau
menghadapi persaingan di
pasar bebas ASEAN adalah Harmonisasi).
pasar global, utamanya di
peningkatan daya saing produk
negara-negara ASEAN. Untuk
dan jasa, tingginya ekspor dan Produk Pangan Prioritas
ini, pengembangan dan
impor produk-produk antar ASEAN
pemberdayaan UMKM perlu
negara ASEAN baik perusahaan Pasar bebas ASEAN 2015
dipersiapkan dan direncanakan
besar maupun UMKM, dan belum diberlakukan untuk semua
dengan baik dan dilaksanakan

Majalah Keamanan Pangan | 17


kecuali nut
• Buah bergula
• Produk buah untuk isi pastri
• Sayur dan rumput laut
dalam cuka, minyak,
larutan garam atau kecap
kedelai
• Kakao bubuk atau kakao
massa/keik kakao
• Permen karet
• S e re a l i a d a n p ro d u k
serealia
• Produk bakeri
• Gula merah
• Saus dan produk sejenisnya
• Kopi, kopi substitusi,
teh, seduhan herbal, dan
minuman biji-bijian dan
sereal panas.
Kondisi UMKM saat ini
Adanya pasar bebas ASEAN
2015 memunculkan banyak
peluang sekaligus tantangan
bahkan ancaman bagi setiap
perusahaan/pengusaha dari
semua skala usaha. Peluang
yang dimaksud adalah
peluang pasar yang lebih
besar dibandingkan sewaktu
perdagangan dunia masih
terbelah-belah karena proteksi
yang diterapkan di banyak
negara terhadap produk-produk
impor. Sedangkan tantangan
dapat dalam berbagai aspek,
misalnya: unggul di pasar
dalam negeri, yakni mampu
mengalahkan pesaing domestik
lainnya maupun pesaing dari
luar negeri (impor); unggul
jenis produk pangan olahan. • Kembang gula keras/ di pasar ekspor atau mampu
UMKM yang dipersiapkan permen keras menembus pasar di negara-
dalam menghadapi harmonisasi • Kembang gula lunak/ negara lain; perkembangan
ASEAN adalah UMKM permen lunak yang pesat (misalnya
pangan yang memiliki nomor • Nougat dan marzipan penambahan skala usaha,
pendaftaran PIRT dan atau MD • Dekorasi (misalnya untuk membuka cabang-cabang
dengan skala usaha kecil dan bakery) topping (non buah) perusahaan), dan lain-lain. Jika
memproduksi pangan olahan dan saus manis tantangan-tantangan tersebut
yang termasuk dalam prioritas 1 • Kue beras tidak dapat dimanfaatkan
dan 2 ASEAN. Adapun produk atau dihadapi dengan baik
prioritas 1 dan 2 ASEAN adalah b. Produk prioritas 2 dikarenakan perusahaan/
sebagai berikut: • Buah kering kecuali nut pengusaha menghadapi kendala
a. Produk prioritas 1 dan sweetening matter keterbatasan modal, teknologi
• Jem, jeli dan marmalad, • Buah dalam cuka, minyak dan SDM berkualitas tinggi,
kecuali nut puree, nut paste atau larutan garam maka tantangan dapat menjadi
dan sweetening matter • Produk oles berbasis buah ancaman, yakni perusahaan

18 | Majalah Keamanan Pangan


infor masi dan melakukan
promosi di luar negeri.
Pada tahun 2013, Badan POM
RI telah melaksanakan kegiatan
New Initiative Peningkatan
Keamanan dan Mutu Pangan
Produk Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) dalam
rangka Harmonisasi ASEAN
2015 melalui kegiatan “Kajian
Kesenjangan dan Intervensi
Kemampuan UMKM terhadap
Harmonisasi ASEAN 2015”.
Kegiatan ini dikoordinasikan
oleh Direktorat Standardisasi
P r o d u k P a n g a n . Tu j u a n
dari kegiatan ini adalah
untuk mengetahui kesiapan
UMKM dalam menghadapi
har monisasi ASEAN 2015.
Tahapan kegiatannya adalah: 1)
survei kemampuan UMKM, 2)
intervensi kepada UMKM, dan
terancam tergusur dari pasar, rendahnya pemenuhan standar 3) survei monitoring UMKM.
atau terjadi penurunan produksi. dan persyaratan keamanan Kegiatan ini dilaksanakan di 12
Secara umum, perkembangan pangan seperti pemenuhan Provinsi terhadap 1000 UMKM.
UMKM di Indonesia terkendala syarat higiene sanitasi; masih Hasil kajian tersebut
oleh berbagai hambatan. ada penyalahgunaan bahan menunjukkan UMKM pangan
Hambatan-hambatan tersebut berbahaya untuk pangan yang dinyatakan siap
jenis dan intensitasnya dapat maupun penggunaan BTP tidak menghadapi harmonisasi
berbeda di satu daerah dengan sesuai aturan; ketidakpastian ASEAN sebesar 61% (610
di daerah lain, di perdesaan dan usaha akibat peraturan maupun UMKM). Kriteria siap adalah
perkotaan, di satu sektor dengan kebijakan ekonomi yang tidak UMKM tersebut hanya
sektor lain, atau antar sesama jelas. membutuhkan intervensi
perusahaan di sektor yang dengan frekuensi setiap satu
sama. Namun demikian, ada Strategi Menghadapi hingga dua bulan sekali untuk
menyiapkan UMKM agar siap
sejumlah persoalan yang umum Pasar Bebas ASEAN 2015
dihadapi oleh semua UMKM, menghadapi harmonisasi
Peran pemerintah sangat
yaitu keterbatasan modal ASEAN. UMKM pangan yang
penting untuk mengantarkan
kerja dan investasi; kesulitan belum siap dalam menghadapi
UMKM agar mampu bersaing
dalam pemasaran, distribusi, har monisasi ASEAN (39%)
dengan pelaku usaha dari
dan pengadaan bahan baku; merupakan industri rumah
luar Indonesia. Beberapa
keterbatasan akses informasi tangga skala mikro yang masih
strategi yang perlu dilakukan
mengenai peluang pasar dan memiliki banyak kekurangan
untuk menghadapi pasar
lainnya; keterbatasan pekerja dalam hal SDM, sarana
bebas ASEAN 2015 adalah:1)
dengan keahlian tinggi atau prasarana, teknologi, modal
peningkatan kualitas dan
kualitas SDM yang umumnya serta pemenuhan persyaratan
standar produk, 2) peningkatan
masih rendah; keterbatasan standar harmonisasi ASEAN.
modal, 3) peningkatan kualitas
kemampuan teknologi; biaya Hasil kajian ini dapat dijadikan
SDM dan jiwa kewirausahaan
transportasi dan energi yang bahan diskusi antar sektor terkait
pengelola UMKM, 4) perkuatan
tinggi; keterbatasan komunikasi; agar terjadi keterpaduan dalam
dan peningkatan akses dan
biaya tinggi untuk prosedur upaya peningkatan kemampuan
transfer teknologi bagi UMKM
administrasi dan birokrasi UMKM pangan menghadapi
untuk pengembangan UMKM
yang kompleks khususnya harmonisasi ASEAN.
inovatif, dan 5) fasilitasi UMKM
dalam pengurusan izin usaha; untuk dapat mengakses

Majalah Keamanan Pangan | 19


Regulasi

PERATURAN BERSAMA
MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA DAN
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN
MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 43 TAHUN 2013 DAN
NOMOR : 2 TAHUN 2013
Tentang
“ Pengawasan Bahan Berbahaya yang
Disalahgunakan Dalam Pangan“

Oleh Tim Direktorat


Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya
Drs. Bosar Pardede, Ratminah, Dina Mariana, Suprapti

Dengan terbentuknya peraturan bersama ini diharapkan ada perkuatan


pengawasan oleh instansi terkait sesuai dengan fungsi masing-masing
sehingga bahan berbahaya ini tidak ditemukan secara bebas di tempat –
tempat yang tidak selayaknya memperjual belikannya

K
ebutuhan akan pangan yang aman, bermutu Salah satu upaya yang telah diwujudkan
dan bergizi menjadi semakin penting bagi pemerintah yaitu dengan tersusunnya Peraturan
setiap warga negara. Di sisi lain kekhawatiran Bersama Menteri Dalam Negeri Republik
akan pangan yang mengandung bahan berbahaya Indonesia dan Kepala Badan Pengawas Obat dan
juga menjadi issue di masyarakat. Keadaan Makanan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2013
tersebut tidak terlepas dari permasalahan sangat dan nomor 2 Tahun 2013 tentang Pengawasan
mudahnya bahan berbahaya tersebut ditemukan Bahan Berbahaya yang disalahgunakan dalam
beredar di pasaran. Pangan yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal
Pemerintah dalam hal ini Badan Pengawas Obat 28 Juni 2013 oleh Menteri Dalam Negeri RI,
dan Makanan dan Kementerian Dalam Negeri RI Bapak Gamawan Fauzi dan Kepala Badan POM
berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari RI, Ibu Lucky S.Slamet, serta diundangkan dan
pangan yang mengandung bahan berbahaya dimasukkan dalam Berita Negara Republik
serta mencegah penyalahgunaan bahan Indonesia Tahun 2013 Nomor 929 pada tanggal
berbahaya dalam pangan dengan melakukan 15 Juli 2013 oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi
perkuatan pengawasan baik yang dilakukan oleh Manusia RI, Bapak Amir Syamsudin.
Badan POM maupun Kementerian Dalam Negeri Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri RI
selaku pembina dan pengawas penyelenggaraan dan Kepala Badan POM RI Nomor 43 Tahun 2013
pemerintahan di daerah. dan Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pengawasan

20 | Majalah Keamanan Pangan


Gambar 1. Kegiatan Sosialisasi Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dan Kepala BPOM tentang
Pengawasan Bahan Berbahaya yang disalahgunakan dalam Pangan di kantor BPOM

Bahan Berbahaya yang disalahgunakan dalam oleh Menteri dan Kepala Badan POM;
Pangan berisi 6 Bab dan 18 Pasal yang memuat Tim Pengawas Terpadu Provinsi dibentuk
penjelasan antara lain sebagai berikut : oleh Gubernur dan Tim Pengawas Terpadu
1. Bab I : Ketentuan Umum yang terdiri dari Pasal Kabupaten/kota dibentuk oleh Bupati/
1 dan Pasal 2 Walikota. Setiap Tim Pengawas Terpadu
2. Bab II : Pelaksanaan Pengawasan yang terdiri mempunyai susunan sebagai berikut :
dari 3 (tiga) bagian. -- Tim Pengawas Terpadu Pusat, ditetapkan
3. Bab III : Pembinaan dengan Keputusan Kepala Badan POM :
4. Bab IV : Pelaporan Ketua : Kepala Badan POM RI
5. Bab V : Pendanaan
6. Bab VI : Ketentuan Penutup Wakil Ketua I : Direktur Jenderal Bina
Pembangunan Daerah,
Kementerian Dalam Negeri
Pada Bab II tentang Pelaksanaan Pengawasan
dijabarkan menjadi 3 (tiga) bagian yang Wakil Ketua II : Deputi Bidang
menjelaskan hal-hal sebagai berikut: Pengawasan Keamanan
Pangan dan Bahan
a. Bagian Kesatu (terdiri dari Pasal 3 dan Pasal Berbahaya, Badan POM RI
4), berisi penjelasan tentang jenis bahan Sekretaris : Direktur Pengawasan
berbahaya yang disalahgunakan dalam pangan Produk dan Bahan
yang diawasi peredarannya oleh pemerintah Berbahaya
ada 8 (delapan) macam yaitu: Asam Borat, Anggota :
Boraks, Formalin (larutan Formaldehid), 1. Pejabat Eselon II yang membidangi
Parafor maldehid (serbuk dan Tablet urusan perekonomian daerah pada
Paraformaldehid), Pewarna Merah Rhodamin Kementerian Dalam Negeri;
B, Pewarna merah Amaranth, Pewarna Kuning 2. Pejabat Eselon II yang membidangi
Metanil (Methanil Yellow), dan Pewarna Kuning urusan pengawasan barang beredar dan
Auramin. Adapun Pengawasan yang dilakukan jasa pada Kementerian Perdagangan;
terhadap bahan berbahaya tersebut meliputi 3. Pejabat Eselon II yang membidangi
pengawasan terhadap penyalahgunaan urusan pengawasan bahan pokok
peruntukan bahan berbahaya dalam pangan dan barang strategis pada Kementerian
yang dilakukan sejak saat pengadaan sampai Perdagangan;
dengan peredarannya. 4. Pejabat Eselon II yang membidangi
urusan industri makanan hasil laut dan
b. Bagian Kedua (terdiri dari Pasal 5,6,7,dan 8), perikanan pada Kementerian
berisi penjelasan tentang Pembentukan Tim Perdagangan;
Pengawas Terpadu. 5. Pejabat Eselon II yang membidangi
Tim Pengawas Terpadu terdiri dari Tim urusan industri minuman dan tembakau
Pengawas Terpadu Pusat yang dibentuk pada Kementerian Perindustrian;

Majalah Keamanan Pangan | 21


6. Pejabat Eselon II yang membidangi ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota
urusan industri kimia dasar pada
Pengarah : Bupati/Walikota
Kementerian Perindustrian;
7. Pejabat Eselon II yang membidangi Ketua : Kepala SKPD yang
urusan inspeksi dan sertifikasi pangan membidangi urusan
pada Badan POM RI; perdagangan dan/atau
8. Pejabat Eselon II yang membidangi perindustrian
urusan sertifikasi mutu dan keamanan
Sekretaris : Pejabat Eselon III pada
hasil perikanan pada Kementerian
SKPD yang membidangi
Kelautan dan Perikanan ; urusan perdagangan
9. Pejabat Eselon II yang membidangi dan/atau perindustrian
urusan penganekaragaman konsumsi Anggota :
dan keamanan pangan Kementerian 1. Kepala Bidang Pemeriksaan dan
Pertanian ; Penyidikan Balai Besar/Balai
10. Pejabat Eselon II yang membidangi POM atau Kepala Seksi Pemeriksaan dan
urusan kesehatan masyarakat veteriner Penyidikan, Balai POM;
pada Kementerian Pertanian ; 2. Pejabat Eselon III pada SKPD
yang membidangi urusan perencanaan
-- Tim Pengawas Terpadu Provinsi ditetapkan pembangunan daerah;
dengan Keputusan Gubernur : 3. Pejabat Eselon III pada SKPD yang
Pengarah : Gubernur membidangi urusan perdagangan dan/
atau perindustrian
Ketua : Kepala SKPD yang 4. Pejabat Eselon III pada SKPD yang
membidangi urusan membidangi urusan kelautan dan
perdagangan dan/atau perikanan;
perindustrian 5. Pejabat Eselon III pada SKPD yang
Wakil Ketua : Kepala Balai Besar/Balai membidangi urusan kesehatan;
POM 6. Pejabat Eselon III pada SKPD yang
membidangi urusan peternakan;
Sekretaris : Pejabat Eselon III pada 7. Pejabat Eselon III pada SKPD yang
SKPD yang membidangi membidangi urusan pertanian;
urusan perdagangan 8. Kepala Badan/Instansi yang membidangi
dan/atau perindustrian urusan Ketahanan Pangan.
Anggota :
1. Pejabat Eselon III pada SKPD c. Bagian Ketiga (terdiri dari Pasal 9,10,11 dan
yang membidangi urusan perencanaan 12), berisi penjelasan tentang pelaksanaan
pembangunan daerah; pengawasan yang dilakukan oleh Tim Pengawas
2. Kepala Bidang Pemeriksaan dan Terpadu yang meliputi pemeriksaan terhadap
Penyidikan Balai Besar/Balai POM atau pengadaan, peredaran, dan penggunaan
Kepala Seksi Pemeriksaan dan di sarana produksi, importasi, distribusi,
Penyidikan, Balai POM; pengecer, pengguna akhir bahan berbahaya,
3. Pejabat Eselon III pada SKPD yang dan tempat-tempat sumber pasokan bahan
membidangi urusan perdagangan dan/ berbahaya. Selain itu, para pelaku usaha yang
atau perindustrian diduga mengadakan,mengedarkan, dan/
4. Pejabat Eselon III pada SKPD yang atau menyalahgunakan bahan berbahaya
membidangi urusan perikanan dalam pangan wajib memberikan akses
dan kelautan; yang seluas-luasnya kepada Tim Pengawas
5. Pejabat Eselon III pada SKPD yang Terpadu yang melakukan pemeriksaan.
membidangi urusan kesehatan; Dalam melakukan tugasnya Tim Pengawas
6. Pejabat Eselon III pada SKPD yang Terpadu dapat melakukan pengamanan
membidangi urusan peternakan; setempat terhadap bahan berbahaya jika
7. Pejabat Eselon III pada SKPD yang ditemukan penyimpangan dalam pengadaan
membidangi urusan pertanian; dan peredaran serta penyalahgunaan dalam
8. Kepala Badan/Instansi yang membidangi penggunaan bahan berbahaya dalam pangan.
urusan Ketahanan Pangan. Pengamanan setempat tersebut meliputi
-- Tim Pengawas Terpadu Kabupaten/Kota inventarisasi bahan berbahaya, larangan

22 | Majalah Keamanan Pangan


Gambar 2. Kegiatan Sosialisasi Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dan Kepala BPOM tentang
Pengawasan Bahan Berbahaya yang disalahgunakan dalam Pangan di Lampung dan Banjarmasin

mengedarkan untuk sementara waktu, dan -- Gubernur melakukan pembinaan pelaksanaan


pengambilan contoh untuk uji laboratorium. pengawasan pengadaan,peredaran dan
Tindakan pengamanan setempat oleh Tim penyalahgunaan bahan berbahaya dalam
Pengawas Terpadu harus dituangkan dalam pangan di Provinsi dan Kabupaten/Kota;
Berita Acara Pengamanan Setempat dan -- Bupati/Walikota melakukan pembinaan
menyampaikan hasil pengawasannya beserta pelaksanaan pengawasan pengadaan,
hasul uji laboratorium kepada Gubernur peredaran dan penyalahgunaan bahan
dan bupati/walikota sebagai dasar dalam berbahaya dalam pangan di Kabupaten/Kota.
mengambil kebijakan. Pemerintah dalam melakukan pembinaan
baik di pusat maupun di daerah dapat dilakukan
d. Bagian Keempat (terdiri dari Pasal 13), melalui koordinasi, fasilitasi, monitoring dan
menjelaskan tentang tindak lanjut yang evaluasi, penetapan pedoman teknis dan/ atau
diambil oleh Gubernur dan Bupati/Walikota pelatihan dan bimbingan teknis.
terhadap hasil pengawasan yang dilakukan Pelaksanaan pengawasan bahan berbahaya
oleh Tim Pengawas Terpadu. Tindak lanjut yang disalahgunakan dalam pangan wajib
yang diambil dapat berupa pemberian dilaporkan kepada pejabat pembina di
sanksi administrasi yang meliputi peringatan masing-masing instansi. Bupati/Walikota wajib
tertulis; penghentian sementara kegiatan; menyampaikan laporan pelaksanaan pengawasan
rekomendasi pencabutan izin; pencabutan izin bahan berbahaya yang disalahgunakan dalam
usaha; dan/atau tindakan lain sesuai dengan pangan kepada Gubernur dengan tembusan
ketentuan peraturan perundang-undangan. kepada Kepala Balai Besar/Balai POM satu
Hal lain yang tidak kalah pentingnya yang kali setahun setiap tanggal 10 Januari tahun
diatur dalam peraturan ini yaitu mengenai berikutnya sedangkan Gubernur menyampaikan
pembinaan. Setiap instansi melakukan tugas laporan hasil pelaksanaan pengawasan bahan
pembinaan sesuai kewenangan masing-masing berbahaya yang disalahgunakan dalam pangan
yaitu kepada Menteri Dalam Negeri dengan tembusan
-- M e n t e r i m e l a l u i D i r e k t u r J e n d e r a l kepada Menteri Perindustrian dan Kepala Badan
Pembangunan Daerah melakukan pembinaan Pengawas Obat dan Makanan satu kali setahun
umum pelaksanaan pengawasan pengadaan, setiap tanggal 31 Januari tahun berikutnya.
peredaran dan penyalahgunaan bahan Adapun untuk sosialisasi Peraturan Bersama
berbahaya dalam pangan di daerah; Menteri Dalam Negeri RI dan Kepala Badan POM
-- Kepala Badan POM melalui Deputi Bidang RI dilakukan di lingkungan Badan POM RI dan
Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan BBPOM/BPOM serta kepada lintas sektor terkait
Berbahaya melakukan pembinaan teknis di Provinsi dan Kabupaten/Kota di daerah.
pelaksanaan pengawasan pengadaan,
peredaran dan penyalahgunaan bahan
berbahaya dalam pangan di daerah;

Majalah Keamanan Pangan | 23


Cemaran

Mewaspadai Cemaran
Akrilamida

A
pakah akrilamida? bentuk poliakrilamida dikenal
Pada tahun 2002, sebagai bahan kimia pada
the Swedish National proses permunian air minum
Food Authority menemukan dan air limbah serta pada
peningkatan konsentrasi proses pembuatan kertas, lem,
akrilamida pada beberapa kosmetika, konstruksi dam,
produk pangan yang mengalami terowongan; dan merupakan
proses pemanasan pada suhu senyawa yang ditemukan pada
tinggi. Temuan serupa juga rokok.
Oleh
Citra Prasetyawati, Apt, M.Sc dijumpai negara lain baik di
Direktorat Surveilan dan Eropa maupun Amerika. Saat Bagaimana akrilamida
Penyuluhan Keamanan Pangan ini, akrilamida digolongkan terbentuk dalam pangan?
sebagai kontaminan kimia Akrilamida terbentuk dari
dalam pangan yang timbul hasil reaksi antara gula reduksi
akibat proses pemasakan. (glukosa dan fruktosa) dan
Sebelumnya akrilamida dalam asam amino asparagin yang

24 | Majalah Keamanan Pangan


terdapat secara alami di dalam
pangan tertentu. Pembentukan
akrilamida merupakan bagian
dari reaksi Maillard yang
terjadi pada suhu tinggi (diatas
120 o C), dan kondisi water
activity (aw) rendah. Reaksi ini
menimbulkan pencoklatan dan
perubahan rasa. Konsentrasi
akrilamida yang tinggi
ditemukan pada pangan yang
kaya akan karbohidrat, seperti
kentang dan serealia. Proses
pemasakan yang menyebabkan
terbentuknya akrilamida adalah
menggoreng, memanggang,
dan membakar, sedangkan
mengukus dan merebus tidak
menyebabkan pembentukan
akrilamida. Semakin lama
waktu dan semakin tinggi suhu
menggoreng, memanggang,
dan membakar, maka semakin Kajian risiko untuk umumnya tidak membentuk
banyak akrilamida yang menetapkan batasan kandungan akrilamida.
terbentuk. Jika Akrilamida sudah akrilamida dalam pangan masih Di Indonesia, beberapa
terbentuk pada pangan maka terus dilakukan oleh lembaga- penelitian menunjukkan bahwa
sangat sulit untuk mengurangi lembaga pengawas pangan akrilamida ditemukan pada
atau menghilangkan akrilamida di dunia. The United States beberapa produk pangan yang
dari produk pangan tersebut. E n v i ro n m e n t a l P ro t e c t i o n berasal dari umbi-umbian,
Agency (US EPA) pada tahun seperti kentang, ubi jalar, talas,
Apakah risiko akrilamida 2010 menetapkan Chronic Oral dan singkong, terutama yang
terhadap kesehatan? Reference Dose (RfD) akrilamida diolah dengan cara digoreng.
Paparan akrilamida jangka sebesar 0,002 mg/kg berat Kudapan seperti getuk singkong,
panjang dapat menyebabkan badan per hari. Besaran RfD ini kroket talas, kroket kentang,
kanker pada hewan percobaan, dapat menjadi panduan bagi dan timus ubi jalar ditemukan
dan juga gangguan reproduksi. perkiraan paparan akrilamida mengandung akrilamida
J o i n t FA O / W H O E x p e r t per hari yang masih dalam dengan kisaran 42-65 μg/g
Committee on Food Additives batas aman. Sebagai contoh, bahan. Keripik kentang, keripik
(JECFA) pada tahun 2005 seorang dewasa dengan berat singkong, keripik talas, dan
menyimpulkan bahwa kadar 60 kg, memiliki batas asupan keripik ubi jalar mengandung
akrilamida pada pangan perlu akrilamida sebesar 0,12 mg atau akrilamida dengan kisaran 13-
diperhatikan, berdasarkan fakta 120 μg dalam satu hari. 111 μg/g bahan. Akrilamida
bahwa senyawa ini bersifat juga ditemukan pada sediaan
karsinogenik terhadap hewan Jenis pangan apa yang roti kering.
percobaan. The International ditemukan mengandung European Food Safety
Agency for Research on akrilamida? Authority (EFSA) secara rutin
Cancer (IARC) menggolongkan Akrilamida ditemukan mengawasi sepuluh (10)
akrilamida ke dalam kelompok terutama pada produk pangan kelompok pangan yang
yang mungkin bersifat n a b a t i , t e r m a s u k p ro d u k ditemukan mengandung
karsinogen atau“Group B2- kentang seperti kentang akrilamida, yaitu:
probably carcinogenic to goreng (French fries) dan keripik 1. Kentang goreng (French
humans”. kentang; pangan berbasis sereal fries) yang dijual sebagai
seperti cookies, crackers, sereal pangan siap saji
Apakah terdapat batasan sarapan, roti tawar panggang; 2. Keripik kentang
kandungan akrilamida dalam dan kopi. Produk hewani seperti 3. Produk kentang untuk
pangan? daging, ikan, dan susu pada dimasak di rumah tangga/

Majalah Keamanan Pangan | 25


Tabel 1. Kadar Akrilamida pada produk pangan di 23 negara anggota EFSA dan Norwegia pada tahun 2009

Jenis Pangan N Rata-Rata (μg/kg) Maksimum(μg/kg)


Biskuit
Biskuit Kraker 99 195-208 1320
Biskuit Bayi 51 88-108 430
Jenis lain (tidak spesifik) 330 128-140 2640
Wafer 90 244-246 725
Roti
Roti Kering 130 219-223 860
Roti Basah 110 27-37 364
Jenis lain (tidak spesifik) 84 54-76 1460
Sereal Sarapan 153 132-142 1435
Sereal Untuk Bayi 99 55-70 710
Kopi
Kopi Instan 46 591-595 1470
Jenis lain (tidak spesifik) 14 551 2929
Kopi Panggang 172 225-231 2223
Kentang Goreng 469 326-328 3380
Makanan Bayi dalam Botol (Jarred Baby
114 32-47 677
Food)
Produk Lainnya
Biskuit jahe (Ginger bread) 302 376-384 4095
Bubur dan Muesli 92 53-82 484
Jenis lain (tidak spesifik) 249 182-204 1650
Produk Pengganti Kopi 34 1502-1504 4300
Keripik Kentang 388 689-693 4804
Produk Olahan Kentang Rumahan
Digoreng 49 234-241 1238
Jenis lain (tidak spesifik) 136 257-265 2762
Panggang dalam oven 72 317 1665
Sumber: EFSA Journal 2011;9(4):2133

Pre-cooked French fries yang mengandung akrilamida yang kaya karbohidrat


4. Roti tawar (Bread) sulit untuk dihindari karena diproses pada suhu lebih
5. Sereal sarapan berbagai jenis pangan tersebut dari 120oC, terutama dengan
6. Biskuit, termasuk biskuit sudah menjadi bagian dari cara digoreng, dipanggang,
bayi konsumsi harian masyarakat. atau d i b a k a r. Jika
7. Kopi (roasted coffee, instant Untuk meminimalkan asupan dibandingkan, menggoreng
coffee) pangan tersebut, WHO/FAO dapat membentuk kadar
8. M a k a n a n b a y i d a l a m menyarankan agar setiap akrilamida yang lebih tinggi
kemasan toples kaca (Jarred orang menerapkan prinsip dibandingkan dengan
baby food) nutrisi seimbang, dengan memanggang. Semakin
9. Makanan bayi olahan yang mengutamakan asupan buah tinggi suhu dan semakin
berbahan dasar sereal dan sayur dalam menu sehari- lama waktu pemasakan
10. Produk lainnya (muesli, hari. akan menyebabkan
porridge, gingerbread, Pendekatan yang dapat kenaikan kadar akrilamida.
substitute coffee) dilakukan untuk mengurangi Oleh karena itu, disarankan
kadar akrilamida pada pangan untuk memasak pangan
Bagaimana cara adalah sebagai berikut ini. dengan cara merebus atau
mengurangi paparan 1. Pemasakan yang dapat mengukus. Jika pangan
akrilamida dari produk meminimalkan terbentuknya d i p ro s e s d e n g a n c a r a
pangan? akrilamida:Reaksi digoreng atau dibakar,
Mengonsumsi jenis pangan pembentukan Akrilamida sebaiknya suhu dijaga
terjadi jika produk pangan di bawah 120 o C, dan

26 | Majalah Keamanan Pangan


dengan waktu seminimal dan ditiriskan sebelum Daftar Pustaka
Aminah S, Isworo JT. 2010, Analisis
mungkin. Membakar atau digoreng dapat mengurangi Akrilamida pada Kripik dan Kudapan
memanggang roti sebaiknya pembentukan akrilamida. Goreng dari Umbi-Umbian,
tidak sampai terlalu coklat, 3. P e n g g u n a a n senyawa Prosiding Seminar Nasional
Universitas Muhammadiyah
demikian juga ketika tambahan yang dapat Semarang
menggoreng kentang atau menghambat pembentukan CAC (CODEX Alimentarius Comission).
ubi. akrilamida : Asam amino 2009. Code of Practice for The
Reduction of Acrylamide in
2. P r a k t i k penyimpanan asparagin dan gula pereduksi
Foods CAC/RCP 67-2009. www.
dan preparasi yang merupakan bahan bagi codexalimentarius.net/ 13 Juni 2014
dapat meminimalkan terbentuknya akrilamida EFSA (European Food Safety Authority).
pembentukan akrilamida: dalam pangan. Penggunaan 2011. Results on Acrylamide
Levels in Food from Monitoring
Kentang yang disimpan enzim asparaginase yang Years 2007-2009 and Exposure
pada suhu kurang dari dapat memecah asparagin Assessment, Scientific Report of
6 oC a k a n m e n g a l a m i sebelum pemasakan dapat EFSA. EFSA Journal 9(4):2133, 6
Juni 2014
peningkatan kadar gula mengurangi terbentuknya EPA (The US Environmental Protection
pereduksi, yang menjadi senyawa akrilamida pada Agency). 2010. Chronic Oral
bahan bagi terbentuknya pangan. Reference Dose of Acrylamide.
http://www.epa.gov/iris/
akrilamida. Oleh karena itu,
subst/0286.htm, 13 Juni 201
disarankan agar menyimpan Indonesia perlu melakukan FDA (The US Food and Drug
kentang pada pada suhu kajian yang lebih mendalam dan Administration). 2013.
lebih dari 6oC, terutama jika terpadu terkait risiko akrilamida FDA Facts: Acrylamide
http://www.fda.gov/Food/
kentang tersebut akan diolah pada produk pangan. Hal ini FoodborneIllnessContaminants/
dengan cara digoreng atau dapat dimulai dengan menyusun ChemicalContaminants/
dipanggang. Kentang yang profil risiko untuk memberikan ucm053519.htm/ 6 Juni 2014
WHO (World Health Organization
telah disimpan pada suhu gambaran awal tentang tingkat (WHO). 2014. Frequently asked
kurang dari 6 oC sebaiknya kontaminasi akrilamida pada questions - acrylamide in food.
disimpan pada suhu 12-15oC produk pangan yang dikonsumsi http://www.who.int/foodsafety/
publications/chem/ acrylamide
selama 1 minggu sebelum oleh masyarakat Indonesia.
faqs/en/7 Juni 2014
digoreng atau dipanggang. Selain itu, sangat penting untuk
Selain itu, kentang yang terus mengikuti perkembangan
direndam dalam air selama kajian risiko akrilamida pada
kurang lebih 15 menit pangan di tingkat global.

Majalah Keamanan Pangan | 27


Teknologi Pangan

Keripik Singkong Bagian 2


Pada edisi sebelumnya, telah dibahas berbagai aspek mengenai standar
produk, bahan baku, teknologi pengolahan, peralatan dan sanitasi,
kemasan dan label, serta penyimpanan dalam memproduksi keripik
singkong. Selanjutnya, dalam pada edisi ini akan dibahas pula mengenai
aspek penting terkait penyimpanan dan tata letak proses. Aspek ini
sangat penting, sebab proses produksi harus didesain sebaik mungkin
untuk meminimalkan terjadinya risiko kontaminasi.

Oleh
Teti Rosniawati, STP
Direktorat Surveilan dan
Penyuluhan
Keamanan Pangan

28 | Majalah Keamanan Pangan


Penyimpanan j. Sortasi Pada tahap sortasi dan
Penyimpanan merupakan k. Pengemasan dan sortasi pengemasan yang merupakan
salah satu tahapan dalam l. Penyimpanan produk akhir tahap akhir dari proses produksi,
penanganan bahan baku, bahan ruang pengemasan harus selalu
penolong, bahan tambahan Selama proses produksi tertutup dengan suhu ruang
pangan, kemasan maupun keripik singkong, yaitu mulai normal (tidak panas dan tidak
produk jadi. Penanganan dari penerimaan bahan baku lembab). Selanjutnya dilakukan
bahan baku harus disesuaikan hingga pengolahan, ruangan penyimpanan produk akhir pada
dengan diagram alir proses agar penerimaan dan pengupasan ruang dengan kondisi bersih,
masing-masing bahan tidak harus terpisah dengan proses bersuhu normal (25-30oC), dan
saling mengontaminasi dan pencucian II dan seterusnya. tidak lembab (RH<70%).
mobilitas bahan lebih teratur. Hal ini bertujuan agar
Rincian penyimpanan bahan kotoran berupa tanah tidak Penutup
baku, produk dan peralatan mengontaminasi bahan pangan Pemilihan kemasan yang baik
penunjang dapat dilihat pada lainnya. Pada tahap pencucian akan meminimalisir terjadinya
Tabel 3. II, pengirisan, dan perendaman; kerusakan/penurunan mutu.
ruangan selalu dalam kondisi Proses penggorengan pada
Tata Letak Proses basah, sehingga ruangan harus keripik singkong memerlukan
Tata letak ruang produksi didesain dengan kemiringan kajian lebih lanjut terkait
didesain sedemikian rupa agar lantai yang memadai. Hal ini penggunaan minyak goreng
dapat mencegah terjadinya bertujuan agar lantai mudah secara terus-menerus terhadap
kontaminasi silang baik dari dibersihkan dari air dan sisa pati keamanan produk yang
karyawan, bahan, maupun yang tertinggal di lantai. digoreng menggunakan minyak
peralatan. Tata letak proses Pada penggorengan keripik tersebut.
pembuatan keripik singkong se singkong, ruangan akan terasa
lebih panas. Sehingga, untuk Daftar Pustaka
bagai berikut: Anonim. 2013. Singkong Manggu
a. Penerimaan dan pengupasan menghindari kontaminasi ( M a n i h o t e s c u l e n t a) h t t p : / /
singkong keringat dari karyawan ke agrosingkong.wordpress.com/
pangan harus disediakan alat singkong-manggu-manihot-
b. Pencucian I dan sortasi esculenta/.
c. Pencucian II dan sortasi penyedot udara panas dan
Putranto et al. 2013. Pengaruh
d. Pengirisan asap. Selain itu, karena lantai perendaman natrium bikarbonat.
e. Perendaman dalam air dan ruang penggorengan menjadi Jurnal Teknologi Pertanian 14(2):
licin akibat minyak, maka 105-114.
larutan BTP Winarno FG. 2004. Keamanan Pangan
f. Penirisan harus dipastikan agar lantai Jilid 2. Bogor (ID): M-Brio Press,
g. Penimbangan selalu dibersihkan setiap saat Cetakan I.
agar lantai tetap bersih dan [SNI] Standar Nasional Indonesia. 1996.
h. Penggorengan Keripik Singkong SNI 01-4305-
i. Penirisan keselamatan karyawan terjaga. 1996. Badan Standardisasi Nasional.

Tabel 3. Kondisi penyimpanan yang disarankan


Penyimpanan
Jenis Barang
Cara Lokasi
Dapat langsung diproses tanpa ada penyimpanan. Bila ternyata
Ruang penerimaan dan pencucian
Bahan baku ada proses penyimpanan, singkong diletakkan dalam keranjang
singkong
plastik

Keripik singkong dalam kemasan disimpan dalam kardus dan


Produk jadi Ruang pengemasan
ditumpuk di atas palet

Bahan berbahaya
Deterjen dalam kemasannya disimpan dalam kondisi tertutup Kamar mandi atau ruang pencucian
(deterjen)

Label dan Kemasan aluminium foil atau plastik PP dimasukan dalam kardus
Ruang pengemasan
kemasan dan disimpan dalam lemari

Peralatan Drum penggorengan diletakan di dekat kompor Ruang produksi

Majalah Keamanan Pangan | 29


Peristiwa

Big Bang Event Sehatnya Duniaku


“Menuju Generasi Emas yang
Sehat dan Berkualitas”
Memasuki tahun keempat Gerakan Aksi
Nasional Pangan Jajanan Anak Sekolah
(Gerakan AN PJAS), digelar Big Bang Event
yang merupakan momentum puncak dari
perjalanan Badan POM RI sejak tahun 2011
dalam mengawal usaha menciptakan Pangan
Oleh Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang Aman,
Yustina Muliani M.Si
Direktorat Surveilan dan
Bermutu & Bergizi di Indonesia.
Penyuluhan Keamanan
Pangan

Gambar 1. Wakil Presiden Republik Gambar 2. Wakil Presiden Republik Indonesia Gambar 3. Wakil Presiden
Indonesia didampingi Wakil Menteri didampingi Kepala Badan Pengawas Obat dan Republik Indonesia sedang
Kesehatan dan Kepala Badan Pengawas Makanan meninjau stand Badan POM RI berdialog dengan peserta
Obat dan Makanan melakukan pemukulan lomba mewarnai
alat musik perkusi Jimbe sebagai
simbolisasi peresmian Big Bang Event
Presiden RI menegaskan bahwa sektor serta membangun
orang tua memiliki peran penting awareness komunitas sekolah

B
ertempat di Citos, dalam mengawasi kebiasaan untuk menghindari anak-anak
Jakarta Selatan pada jajan anak. Selain itu orang tua dari jajanan yang tidak sehat.
tanggal 8-9 Februari juga harus mengarahkan dan “Terutama untuk komunitas
2014, acara yang mengusung membiasakan anak sarapan sekolah yang terdiri dari orang
tema Sehatnya Duniaku sebelum berangkat serta tua, guru, ataupun pengelola
“Menuju Generasi Emas yang membawakan anak bekal kantin utuk meningkatkan
Sehat dan Berkualitas” secara untuk dibawa ke sekolah. kemandirian pengawasan
langsung diresmikan oleh Wakil Sedangkan melalui pangan jajanan. Adapun
Presiden RI Prof. Dr. H. Boediono sambutannya, Kepala Badan pelajaran yang dapat diambil
didampingi oleh Wakil Menteri POM menyampaikan bahwa dari Gerakan AN PJAS yang
Kesehatan Prof. Ali Ghufron hasil temuan Badan POM selama dilakukan selama ini adalah
Mukti dan Kepala Badan POM, melakukan program pengujian intensifikasi advokasi dan
Dr. Roy Sparringa,M.App.Sc. sampel PJAS, es batu, minuman kerjasama lintas sektor strategis
Peresmian Big Bang Event berwarna, bakso, dan agar-agar di pusat dan daerah, peningkatan
oleh Bapak Wakil Presiden RI atau jeli merupakan makanan komitmen komunitas sekolah
merupakan bentuk apresiasi atas yang harus diwaspadai. untuk kemandirian pengawasan
dukungan yang diberikannya Untuk itu, Kepala Badan POM pangan jajanan, serta
terhadap Gerakan AN PJAS . menegaskan pentingnya kerja perbaikan infrastruktur atau
Dalam peresmiannya, Wakil sama dan komitmen lintas sarana prasarana sekolah”,

30 | Majalah Keamanan Pangan


memberdayakan konsumen utuk anak-anak Indonesia/keluarga/
menjadi komunitas konsumen komunitas sekolah untuk saling
yang cerdas. Selain itu juga berbagi pengalaman tentang
meningkatkan tanggung jawab jajanan yang aman maupun tidak
pelaku usaha agar berorientasi aman untuk dikonsumsi, dan
pada perlindungan konsumen, juga untuk sharing ilmu tentang
tertib mutu dan tertib usaha. keamanan pangan. Bagi anak-
Bagi masyarakat yang anak yang ingin mengexplore
Gambar 4. Wakil Presiden Republik ingin memahami program subsite klubpompi.pom.
Indonesia, Wakil Menteri Kesehatan PHBS (Perilaku Hidup go.id dan menjadi Sahabat
dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Bersih dan Sehat) di Sekolah PoMpi dapat mengunjungi
Makanan sedang mengamati pangan dapat berkunjung ke stand stand Badan POM RI.
yang mengandung bahan berbahaya di
Kementerian Kesehatan. PHBS Sedangkan bagi anak-
mobil laboratorium keliling
merupakan salah satu program anak dan masyarakat yang
dari Usaha Kesehatan Sekolah ingin melihat contoh pangan
yang bertujuan mempraktekkan yang mengandung bahan
papar Kepala Badan POM.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat berbahaya serta demo rapid
Kementerian Kesehatan
oleh peserta didik, guru dan test kit untuk menguji pangan
mengajak Kementerian
masyarakat lingkungan sekolah tersebut dapat singgah di mobil
Pendidikan dan Kebudayaan
atas dasar kesadaran sebagai laboratorium Badan POM RI
untuk memperkuat fungsi
hasil pembelajaran sehingga Big Bang Event semakin
Usaha Kesehatan Sekolah dan
mampu mencegah penyakit, meriah dengan adanya
menciptakan sumber daya
meningkatkan kesehatannya pertunjukan operet PoMpi
manusia yang bermutu dan
serta berperan aktif dalam (dapat diunduh di menu galeri
berdaya saing serta dukungan
mewujudkan lingkungan sehat. pada klubpompi.pom.go.id),
kalangan swasta dalam
Selain itu masyarakat dapat Demo Masak “Mengolah dan
penyediaan makanan sehat
mengakses portal Rumah Menyiapkan Makanan Sehat
Kemudian acara dilanjutkan
Belajar di stand Kementerian dan Bergizi untuk Bekal ke
dengan penyerahan Buku
Pendidikan dan Kebudayaan. Sekolah”, talkshow membahas
Laporan AN PJAS tahun 2013
Portal Rumah Belajar dengan mengenai 5 Kunci Keamanan
oleh Kepala Badan POM
fasilitas live streaming TV Pangan (Narasumber Drs. Halim
kepada Wakil Presiden Republik
Edukasi dan Radio Swasta Nababan, MM dan dr. Diana
Indonesia dan penyerahan
Edukasi, diperuntukan bagi Sunarti) serta pengumuman
Kaleidoskop AN PJAS tahun
para insan pendidikan, guru, Pemenang lomba Journalist
2013 oleh Kepala Badan POM
peserta didik. Berbagai Writing Contest (JWC) 2013
kepada Wakil Menteri Kesehatan.
konten dalam portal Rumah (kompetisi artikel jurnalistik untuk
Acara yang digelar di salah
Belajar meliputi Materi Bahan menyebarkan muatan pesan
satu mall keluarga ini bertujuan
Pembelajaran Interaktif, Modul, edukasi kepada masyarakat
untuk memberikan pengetahuan
Forum Guru, Forum Siswa, Bank dengan mengangkat tema
dan meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya
Soal, dan Lain-lain, yang mana “Sehatnya Duniaku – Menuju
Gerakan AN PJAS serta
kontennya dikelompokkan per Generasi Emas yang Sehat dan
mengajak masyarakat untuk
jenjang : SD/MI, SMP/MTs, Berkualitas Melalui Pangan
bersama-sama memberikan
SMA/MA dan Perguruan Tinggi. Jajanan Anak Sekolah yang
Pengembangan Kota/ Aman, Bermutu dan Bergizi”.
dukungan terhadap Gerakan
Kabupaten Layak Anak
AN PJAS yang dikemas
merupakan program
melalui konsep acara yang
yang disosialisasikan oleh
infor matif dan menghibur
Kementerian Pemberdayaan
Selesai meresmikan Big
Perempuan dan Perlindungan
Bang Event, Wakil Presiden
Anak. Kota/Kabupaten Layak
RI bersama Wakil Menteri
Anak merupakan program
Kesehatan dan Kepala
pemenuhan hak kesehatan
Badan POM meninjau stand
anak termasuk hak atas pangan
pameran, mobil laboratorium
jajanan merupakan bagian dari
keliling dan aktivitas lomba.
upaya perlindungan anak yang Gambar 5. Talkshow 5 Kunci Keamanan Pangan
Stand Kementerian
merupakan urusan wajib daerah. dengan narasumber Drs. Halim Nababan, MM dan
Perdagangan memperkenalkan
klubpompi.pom.go.id dr. Diana Sunarti
program Ayo Jadi Konsumen
merupakan media on line bagi
Cerdas yang merupakan upaya

Majalah Keamanan Pangan | 31


32 | Majalah Keamanan Pangan

Anda mungkin juga menyukai