KEAMANAN PANGAN
VOLUME 25 TAHUN XIII 2014
Roy Sparringa
Menuju
BPOM
yang
SCIENCE-BASED
& Dekat dengan Publik
Wawasan
New Initiative:
Food Safety
Masuk Desa
NATIONAL FOOD
INSPECTOR
Sebagai KEKUATAN PENGAWASAN
PANGAN INDONESIA
Regulasi
Peraturan Bersama Tentang
Pengawasan Bahan Berbahaya
yang Disalahgunakan
dalam Pangan
Cemaran:
Mewaspadai
Cemaran
ISSN 1693-9344 Akrilamida
dari redaksi
Menjadi
DAFTAR ISI VOLUME 25 TAHUN XIII 2014
Lebih Baik
B
adan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
RI memiliki nahkoda baru. Terhitung sejak
Desember 2013, Dr. Roy Sparringa resmi
memimpin BPOM. Salah satu fokus utama yang
menjadi perhatian Beliau adalah menjadikan
lembaga ini lebih profesional dan dekat dengan 03
publik. Cita-cita ini tidak lain untuk mewujudkan
jaminan keamanan pangan yang semakin baik Profil: Roy Sparringa
bagi masyarakat Indonesia. Strategi dalam upaya
mencapai hal tersebut akan terangkum dalam
Menuju BPOM yang
wawancara eksklusif kami dengan Beliau di rubrik Science-Based & Dekat
Profil.
Dalam edisi kali ini, kami juga membahas
dengan Publik
mengenai program New Initiative Food Safety Wawasan
Masuk Desa, peranan National Food Inspector,
Pengembangan Sistem Pendaftaran Pangan Food Safety Masuk Desa 7
Olahan dan Kesiapan UMKM dalam Menghadapi
Harmonisasi ASEAN 2015. Artikel-artikel ini
National Food Inspector Kekuatan
Pengawasan Pangan Indonesia
11
kami sajikan dalam rubrik Wawasan. Selain itu,
pada rubrik Regulasi, kami mengulas mengenai
Pengembangan Sistem Pendaftaran
Pangan Olahan
14
Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan
Kepala BPOM RI tentang Pengawasan Bahan
Kesiapan UMKM Menghadapi
Harmonisasi ASEAN 2015
17
Berbahaya yang Disalahgunakan dalam Pangan.
Regulasi
Ditambah lagi dengan isu terbaru terkait cemaran,
yakni mengenai kontaminasi Akrilamida. Dua
Peraturan Bersama Menteri dalam
Negeri Republik Indonesia dan Kepala
20
artikel tersebut sangat penting sebagai sumber Badan Pengawas Obat dan Makanan
informasi bagi para pengolah pangan untuk Republik Indonesia Nomor : 43 Tahun
menghasilkan produk yang aman. 2013 dan Nomor : 2 Tahun 2013
Informasi penting lain yang kami sajikan adalah Tentang “Pengawasan Bahan
liputan Big Bang Event Sehatnya Duniaku “Menuju Berbahaya yang Disalahgunakan
dalam Pangan “
Generasi Emas yang Sehat dan Berkualitas”
serta Rubrik Teknologi Pangan mengenai Keripik Cemaran
Singkong (bagian 2). Kami mengharapkan, artikel-
artikel yang disajikan dapat bermanfaat bagi para
Mewaspadai Cemaran Akrilamida 24
pembaca dalam mendukung peningkatan jaminan Teknologi Pangan
keamanan pangan di Indonesia.
Keripik Singkong 28
Selamat membaca, Peristiwa
Big Bang Event Sehatnya Duniaku
“Menuju Generasi Emas yang
30
Pemimpin Redaksi Sehat dan Berkualitas”
Penasehat : Dr. Roy A. Sparringa, MApp.Sc Pengarah : Drs. Suratmono, MP; Alamat Redaksi
Jl. Percetakan Negara No. 23,
Drs. Halim Nababan, MM; Drs. Mustofa, Apt, M.Kes; Ir. Tetty H Sihombing,
Gd. F. Lt. II
MP; Dra. Elin Herlina, Apt., MP; Dra. Nany Bodrorini, Apt. Pemimpin Redaksi
Jakarta Pusat 10560
: Drh. A.A. Nyoman Merta Negara, Redaktur Pelaksana : Yustina Muliani, M.Si;
Tlp. 021 428 78701, Fax. 021 428 78701
Yanti Ratnasari, SP, MP; Tri Fajarwaty, SP; Indra Pramularsih, S.Farm, Apt; Hasan e-mail : promosi_keamanan_pangan@
Hidayat; Editor : Devi Riani, S.T, M.Si; Fauzi Achmadi, S.TP, M.P; Sirkulator : yahoo.co.id
Syamsul Manurung, Verly Istari, A.Md
Redaksi menerima kiriman artikel/berita/foto yang sesuai dengan misi penerbitan Majalah Keamanan Pangan.
Profil
Menuju
BPOM
yang
SCIENCE-BASED
& Dekat dengan Publik
Roy Sparringa adalah “darah muda”. Birokrat yang
menjelajah 27 tahun karir di berbagai lembaga
pemerintah, mulai dari Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Ristek
dan Teknologi, kini berlabuh di BPOM. Di usia 51
tahun, ia menjadi nahkoda lembaga pengawas
Obat dan Makanan di republik ini. Ke mana ia akan
membawa BPOM di tengah arus globalisasi dan
Oleh
pasar bebas ASEAN?
Sitta Fiakhsani
Taqwim, S.Farm, Apt
S
atu dekade lebih BPOM berdiri sebagai
salah satu lembaga pengawas yang
mengabdi untuk perlindungan konsumen
di Indonesia. Segala tantangan dan kritik yang
akan selalu menerpa, menjadi pengingat bahwa
lembaga ini harus selalu melaju selaras dengan
dinamika di skala nasional maupun internasional.
Haluan BPOM di tangan Roy Sparringa kini
mengarah ke lembaga science-based yang dekat
dengan masyarakat. Berikut petikan wawancara
dengannya di suatu pagi di bulan Juni.
Pada April 2014 lalu, salah satu media online Kita harus mengurangi kesenjangan informasi. Bila
melansir kinerja BPOM yang dinilai kurang oleh kita menetapkan suatu kebijakan, harus dihitung
BPK. Ketua BPK menyebutkan hanya 15,65% cost compliance juga risk and benefit-nya. Fokus
sarana yang diawasi dari total sarana yang ada kita untuk pengawasan obat dan makanan yang
di seluruh Indonesia. Pendapat Bapak akan hal berisiko dengan melihat karakter produknya,
ini? bagaimana produsen mengelola risiko di dalam
Tentang apa yang disampaikan BPK, saya sarana produksi distribusi, siapa target konsumen,
memandang itu hal yang positif. Kita harus serta berapa banyak makanan dikonsumsi oleh
memperbaiki kinerja kita terutama untuk pelayanan konsumen. Itu yang harus diperhatikan.
publik. Kita harus samakan persepsi dan jangan
defensif. BPOM tidak mungkin mengawasi seluruh Bapak mengatakan bahwa Humas harus
sarana dengan SDM dan kapasitas yang ada saat kuat demi citra BPOM yang lebih dekat dengan
ini. Mekanisme pengawasan harus berdasarkan masyarakat. Bagaimana pendapat Bapak
risiko, risk based. soal penggunaan media sosial yang murah
dan mampu menjangkau publik lebih luas
Artinya BPOM harus memacu diri lebih menjadi tren saat ini? Apakah BPOM sudah
keras lagi? memanfaatkan pola komunikasi menggunakan
Di BPOM ini, kerja keras tidak cukup, tetapi media sosial?
harus smart. Terkadang pola kerja smart inilah Benar, kita belum banyak memanfaatkan media
yang belum kita miliki. Kita harus berpikir strategis. sosial. Maka itu kita telah mendiskusikan hal ini
Lesson learned untuk BPOM, sering kita berhenti bersama Tim Humas BPOM untuk memanfaatkan
pada kewenangan yang dirasa bukan ranahnya. media sosial semacam Facebook, Twitter,
Bila kita menemukan kendala di lapangan yang Instagram, dan MailChimp. Tim Humas dengan
sesungguhnya bukan tanggungjawab kita, jangan bantuan konsultan sedang mempersiapkan
berhenti. Kita adalah salah satu bagian dari pemanfaatan media sosial sebagai sarana
pemerintah Indonesia yang harus melindungi komunikasi risiko strategis untuk informasi dan
masyarakat. Kita sering menyalahkan Pemda edukasi publik, termasuk komunikasi kepada
karena tidak menindaklanjuti temuan BPOM, publik mengenai pengawasan obat dan makanan.
misalnya pelanggaran untuk produk PIRT. Padahal Kita tidak sedang meningkatkan citra, tapi
belum tentu mereka tahu cara menindaklanjutinya. sungguh-sungguh dalam rangka perlindungan
BPOM harus proaktif dan jangan arogan. Saya publik. Pada gilirannya kita akan memperoleh citra
ingin ada hubungan formal maupun informal. yang baik. Namun perlu dicatat bahwa tujuan kita
Dengan demikian kita akan bekerja lebih efektif, bukan mencari citra.
efisien dan optimal. Satu lagi, libatkan masyarakat.
Kekurangan kita adalah belum banyak melibatkan Segmen publik mana yang menjadi target
unsur masyarakat. utama untuk pemberdayaan masyarakat oleh
BPOM? Apakah ibu-ibu, anak-anak sekolah,
Bagaimana menyampaikan ke publik dan profesional muda, pelaku usaha, atau kalangan
stakeholder bahwa mekanisme pengawasan lainnya?
memang berdasarkan risiko? Segmen publik umum yang akan kita sasar
Itu tantangan terbesarnya, saya berpendapat adalah ibu-ibu, generasi muda, dan kelompok
bahwa aspek hubungan masyarakat kita harus kuat. rentan seperti anak-anak. Tentunya juga
Food Safety
Masuk Desa
Permasalahan keamanan pangan tidak hanya
dijumpai di ibu kota, tetapi juga dijumpai di
desa-desa. Program Food Safety Masuk Desa
(FSMD) mengedepankan pemberdayaan
masyarakat desa untuk dapat secara mandiri
menjaga kesehatan dan melindungi diri dan
keluarganya dari risiko pangan yang tidak aman
D
esa adalah bentuk mengatasi kemiskinan di
pemerintahan terkecil Indonesia. Namun dalam
yang ada di Indonesia kenyataannya, pembangunan
dan sering di konotasikan secara utuh belum terjadi di
Oleh sebagai tempat yang sejuk semua desa. Hal ini ditandai
Novinar Apt., M.Epid serta damai, namun juga dengan masih kurangnya
Direktorat Surveilan dan sebagai tempat kemiskinan. infrastruktur dasar, masih
Penyuluhan Keamanan Berkaitan dengan kemiskinan, rendahnya aktivitas ekonomi
Pangan data Badan Pusat Statistik dan peluang usaha serta masih
(BPS 2012) menunjukkan kurangnya sarana pendidikan
bahwa masyarakat miskin lebih di desa. Pembangunan selama
banyak berada di desa (14.7 ini lebih banyak terjadi di kota
%) dibandingkan dengan di yang menyebabkan aktivitas
kota (8.6 %). Pemerintah sudah perekonomian masih berpusat
sewajarnya memfokuskan di kota sehingga menjadi
pembangunan di desa untuk pendorong masyarakat desa
NATIONAL FOOD
INSPECTOR
Sebagai KEKUATAN PENGAWASAN
PANGAN INDONESIA
Pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan keamanan pangan, mutu
pangan, dan gizi pangan, serta persyaratan label dan iklan untuk pangan
olahan dilaksanakan oleh National Food Inspector yang kompeten.
Oleh
Spica Arumning Ardhi
Gusti, S.Farm, Apt
Direktorat Inspeksi dan
Sertifikasi Pangan
P
angan harus senantiasa sampai hilir atau semenjak awal pengembangan keamanan
tersedia secara cukup, proses suatu produk hingga pangan di industri pangan
aman, bermutu, bergizi, produk tersebut beredar dan merupakan langkah strategis
dan beragam dengan harga dikonsumsi oleh masyarakat untuk peningkatan kesehatan
yang terjangkau oleh daya beli (from farm to table). Mengingat dan ekonomi nasional. Langkah
masyarakat. Untuk mencapai hal peran strategis industri pangan strategis tersebut harus
itu, perlu diselenggarakan suatu baik dari sudut pandang diaplikasikan dengan tindakan
sistem pengawasan pangan konsumsi pangan maupun nyata untuk memperkuat
yang komprehensif dari hulu aktivitas ekonomi, maka program keamanan pangan
Pengembangan
Sistem Pendaftaran
Pangan Olahan
Oleh
Dwi Jarwati, S.Si, Apt., MP
Direktorat Penilaian
Keamanan Pangan
S
etiap pangan olahan menerus melakukan evaluasi dan 2012 dan terus dilakukan
baik yang diproduksi perbaikan terkait dengan sistem perbaikan dan pengembangan.
di dalam negeri atau dan persyaratan pendaftaran Pada tanggal 1 Maret 2013
yang dimasukkan ke dalam pangan olahan. Perbaikan telah ditambahkan ruang
wilayah Indonesia untuk tersebut dilakukan untuk lingkup e-Registration yaitu
diperdagangkan dalam menampung kebutuhan pelaku untuk produk Air Minum Dalam
kemasan eceran wajib memiliki usaha yang menginginkan Kemasan (AMDK), susu, daging,
Surat Persetujuan Pendaftaran. proses pendaftaran pangan ikan,dan pangan olahan lain
Surat Persetujuan Pendaftaran olahan dapat dilakukan dengan yang tidak memerlukan proses
merupakan persetujuan hasil cepat dan mudah, tanpa tertentu dan tidak berklaim.
penilaian pangan olahan yang mengurangi perlindungan Pengembangan pelayanan
diterbitkan oleh Badan POM kepada konsumen. Jumlah publik terus dilakukan oleh
dalam rangka peredaran pangan permohonan pendaftaran Direktorat Penilaian Keamanan
olahan. Penilaian keamanan pangan olahan yang diterima Pangan. Sejak tanggal 5
pangan dilakukan oleh Badan POM mengalami Mei 2014, ruang lingkup
Direktorat Penilaian Keamanan peningkatan yang signifikan e-Registration dikembangkan
Pangan yang diberi wewenang setiap tahun. Peningkatan untuk produk pangan highrisk,
untuk melayani proses jumlah permohonan yaitu formula bayi, pangan
pendaftaran produk pangan pendaftaran ini tidak sebanding berklaim, pangan rekayasa
dalam rangka pengawasan dengan peningkatan jumlah genetika, pangan organik,
p ro d u k p a n g a n s e b e l u m evaluator keamanan pangan. pangan dengan herbal,
diedarkan. Penilaian dilakukan Salah satu upaya yang telah pangan iradiasi, dan minuman
terhadap keamanan, mutu, gizi, dilakukan oleh Direktorat beralkohol. Sebagai tahap uji
dan label pangan berdasarkan Penilaian Keamanan Pangan coba, e-Registration tersebut
pada ketentuan perundang- untuk meningkatkan pelayanan diberlakukan untuk beberapa
undangan yang berlaku. pendaftaran pangan olahan perusahaan. Pemberlakuan
Evaluasi ini diselenggarakan yang lebih transparan, efisien, untuk seluruh perusahaan akan
untuk melindungi masyarakat efektif, produktif, akuntabel, dilaksanakan mulai 1 Agustus
terhadap produk pangan yang cepat, dan profesional adalah 2014.
tidak memenuhi ketentuan dengan mengembangkan Selain mengimplementasikan
standar dan atau persyaratan sistem e-Registration atau sistem pendaftaran online ,
keamanan, mutu, gizi serta label pendaftaran secara elektronik. Direktorat Penilaian Keamanan
pangan yang akan diedarkan. Sistem pendaftaran secara Pangan juga telah menerapkan
Direktorat Penilaian online (e-Registration) telah sistem notifikasi untuk
Keamanan Pangan secara terus- dilaksanakan sejak 1 Maret perubahan data minor sejak
KESIAPAN UMKM
MENGHADAPI
HARMONISASI ASEAN
2015
UMKM pangan yang memiliki nomor
pendaftaran PIRT dan atau MD dengan skala
usaha kecil merupakan prioritas pengembangan
dan pemberdayaan dalam menghadapi
harmonisasi ASEAN 2015
Oleh
Ida Farida, S.TP
Direktorat Standardisasi
Produk Pangan
U
saha mikro, kecil dan
menengah (UMKM)
merupakan aset
Pemerintah dan salah satu
kekuatan pendorong dalam
pembangunan ekonomi negara
yang secara khusus dapat
meningkatkan ketahanan
perekonomian di tingkat rumah
tangga. Menjelang tahun 2015,
UMKM pangan di negara
ASEAN mempunyai tantangan
dan juga peluang yang lebih
besar yaitu menghadapi
har monisasi ASEAN 2015.
UMKM pangan Indonesia
diharapkan tidak hanya akan
dengan konsisten. Pada akhir pemenuhan persyaratan produk
mampu menyediakan pangan
tahun 2015, produk dari negara- sesuai dengan standar/regulasi
yang aman dan bermutu bagi
negara ASEAN dapat masuk negara tujuan ekspor (perjanjian
sebagian besar masyarakat
ke Indonesia dengan bebas saling pengakuan/Mutual
Indonesia, tetapi juga siap
tanpa hambatan. Dampak Recognition Agreement atau
menghadapi persaingan di
pasar bebas ASEAN adalah Harmonisasi).
pasar global, utamanya di
peningkatan daya saing produk
negara-negara ASEAN. Untuk
dan jasa, tingginya ekspor dan Produk Pangan Prioritas
ini, pengembangan dan
impor produk-produk antar ASEAN
pemberdayaan UMKM perlu
negara ASEAN baik perusahaan Pasar bebas ASEAN 2015
dipersiapkan dan direncanakan
besar maupun UMKM, dan belum diberlakukan untuk semua
dengan baik dan dilaksanakan
PERATURAN BERSAMA
MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA DAN
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN
MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 43 TAHUN 2013 DAN
NOMOR : 2 TAHUN 2013
Tentang
“ Pengawasan Bahan Berbahaya yang
Disalahgunakan Dalam Pangan“
K
ebutuhan akan pangan yang aman, bermutu Salah satu upaya yang telah diwujudkan
dan bergizi menjadi semakin penting bagi pemerintah yaitu dengan tersusunnya Peraturan
setiap warga negara. Di sisi lain kekhawatiran Bersama Menteri Dalam Negeri Republik
akan pangan yang mengandung bahan berbahaya Indonesia dan Kepala Badan Pengawas Obat dan
juga menjadi issue di masyarakat. Keadaan Makanan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2013
tersebut tidak terlepas dari permasalahan sangat dan nomor 2 Tahun 2013 tentang Pengawasan
mudahnya bahan berbahaya tersebut ditemukan Bahan Berbahaya yang disalahgunakan dalam
beredar di pasaran. Pangan yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal
Pemerintah dalam hal ini Badan Pengawas Obat 28 Juni 2013 oleh Menteri Dalam Negeri RI,
dan Makanan dan Kementerian Dalam Negeri RI Bapak Gamawan Fauzi dan Kepala Badan POM
berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari RI, Ibu Lucky S.Slamet, serta diundangkan dan
pangan yang mengandung bahan berbahaya dimasukkan dalam Berita Negara Republik
serta mencegah penyalahgunaan bahan Indonesia Tahun 2013 Nomor 929 pada tanggal
berbahaya dalam pangan dengan melakukan 15 Juli 2013 oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi
perkuatan pengawasan baik yang dilakukan oleh Manusia RI, Bapak Amir Syamsudin.
Badan POM maupun Kementerian Dalam Negeri Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri RI
selaku pembina dan pengawas penyelenggaraan dan Kepala Badan POM RI Nomor 43 Tahun 2013
pemerintahan di daerah. dan Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pengawasan
Bahan Berbahaya yang disalahgunakan dalam oleh Menteri dan Kepala Badan POM;
Pangan berisi 6 Bab dan 18 Pasal yang memuat Tim Pengawas Terpadu Provinsi dibentuk
penjelasan antara lain sebagai berikut : oleh Gubernur dan Tim Pengawas Terpadu
1. Bab I : Ketentuan Umum yang terdiri dari Pasal Kabupaten/kota dibentuk oleh Bupati/
1 dan Pasal 2 Walikota. Setiap Tim Pengawas Terpadu
2. Bab II : Pelaksanaan Pengawasan yang terdiri mempunyai susunan sebagai berikut :
dari 3 (tiga) bagian. -- Tim Pengawas Terpadu Pusat, ditetapkan
3. Bab III : Pembinaan dengan Keputusan Kepala Badan POM :
4. Bab IV : Pelaporan Ketua : Kepala Badan POM RI
5. Bab V : Pendanaan
6. Bab VI : Ketentuan Penutup Wakil Ketua I : Direktur Jenderal Bina
Pembangunan Daerah,
Kementerian Dalam Negeri
Pada Bab II tentang Pelaksanaan Pengawasan
dijabarkan menjadi 3 (tiga) bagian yang Wakil Ketua II : Deputi Bidang
menjelaskan hal-hal sebagai berikut: Pengawasan Keamanan
Pangan dan Bahan
a. Bagian Kesatu (terdiri dari Pasal 3 dan Pasal Berbahaya, Badan POM RI
4), berisi penjelasan tentang jenis bahan Sekretaris : Direktur Pengawasan
berbahaya yang disalahgunakan dalam pangan Produk dan Bahan
yang diawasi peredarannya oleh pemerintah Berbahaya
ada 8 (delapan) macam yaitu: Asam Borat, Anggota :
Boraks, Formalin (larutan Formaldehid), 1. Pejabat Eselon II yang membidangi
Parafor maldehid (serbuk dan Tablet urusan perekonomian daerah pada
Paraformaldehid), Pewarna Merah Rhodamin Kementerian Dalam Negeri;
B, Pewarna merah Amaranth, Pewarna Kuning 2. Pejabat Eselon II yang membidangi
Metanil (Methanil Yellow), dan Pewarna Kuning urusan pengawasan barang beredar dan
Auramin. Adapun Pengawasan yang dilakukan jasa pada Kementerian Perdagangan;
terhadap bahan berbahaya tersebut meliputi 3. Pejabat Eselon II yang membidangi
pengawasan terhadap penyalahgunaan urusan pengawasan bahan pokok
peruntukan bahan berbahaya dalam pangan dan barang strategis pada Kementerian
yang dilakukan sejak saat pengadaan sampai Perdagangan;
dengan peredarannya. 4. Pejabat Eselon II yang membidangi
urusan industri makanan hasil laut dan
b. Bagian Kedua (terdiri dari Pasal 5,6,7,dan 8), perikanan pada Kementerian
berisi penjelasan tentang Pembentukan Tim Perdagangan;
Pengawas Terpadu. 5. Pejabat Eselon II yang membidangi
Tim Pengawas Terpadu terdiri dari Tim urusan industri minuman dan tembakau
Pengawas Terpadu Pusat yang dibentuk pada Kementerian Perindustrian;
Mewaspadai Cemaran
Akrilamida
A
pakah akrilamida? bentuk poliakrilamida dikenal
Pada tahun 2002, sebagai bahan kimia pada
the Swedish National proses permunian air minum
Food Authority menemukan dan air limbah serta pada
peningkatan konsentrasi proses pembuatan kertas, lem,
akrilamida pada beberapa kosmetika, konstruksi dam,
produk pangan yang mengalami terowongan; dan merupakan
proses pemanasan pada suhu senyawa yang ditemukan pada
tinggi. Temuan serupa juga rokok.
Oleh
Citra Prasetyawati, Apt, M.Sc dijumpai negara lain baik di
Direktorat Surveilan dan Eropa maupun Amerika. Saat Bagaimana akrilamida
Penyuluhan Keamanan Pangan ini, akrilamida digolongkan terbentuk dalam pangan?
sebagai kontaminan kimia Akrilamida terbentuk dari
dalam pangan yang timbul hasil reaksi antara gula reduksi
akibat proses pemasakan. (glukosa dan fruktosa) dan
Sebelumnya akrilamida dalam asam amino asparagin yang
Oleh
Teti Rosniawati, STP
Direktorat Surveilan dan
Penyuluhan
Keamanan Pangan
Bahan berbahaya
Deterjen dalam kemasannya disimpan dalam kondisi tertutup Kamar mandi atau ruang pencucian
(deterjen)
Label dan Kemasan aluminium foil atau plastik PP dimasukan dalam kardus
Ruang pengemasan
kemasan dan disimpan dalam lemari
Gambar 1. Wakil Presiden Republik Gambar 2. Wakil Presiden Republik Indonesia Gambar 3. Wakil Presiden
Indonesia didampingi Wakil Menteri didampingi Kepala Badan Pengawas Obat dan Republik Indonesia sedang
Kesehatan dan Kepala Badan Pengawas Makanan meninjau stand Badan POM RI berdialog dengan peserta
Obat dan Makanan melakukan pemukulan lomba mewarnai
alat musik perkusi Jimbe sebagai
simbolisasi peresmian Big Bang Event
Presiden RI menegaskan bahwa sektor serta membangun
orang tua memiliki peran penting awareness komunitas sekolah
B
ertempat di Citos, dalam mengawasi kebiasaan untuk menghindari anak-anak
Jakarta Selatan pada jajan anak. Selain itu orang tua dari jajanan yang tidak sehat.
tanggal 8-9 Februari juga harus mengarahkan dan “Terutama untuk komunitas
2014, acara yang mengusung membiasakan anak sarapan sekolah yang terdiri dari orang
tema Sehatnya Duniaku sebelum berangkat serta tua, guru, ataupun pengelola
“Menuju Generasi Emas yang membawakan anak bekal kantin utuk meningkatkan
Sehat dan Berkualitas” secara untuk dibawa ke sekolah. kemandirian pengawasan
langsung diresmikan oleh Wakil Sedangkan melalui pangan jajanan. Adapun
Presiden RI Prof. Dr. H. Boediono sambutannya, Kepala Badan pelajaran yang dapat diambil
didampingi oleh Wakil Menteri POM menyampaikan bahwa dari Gerakan AN PJAS yang
Kesehatan Prof. Ali Ghufron hasil temuan Badan POM selama dilakukan selama ini adalah
Mukti dan Kepala Badan POM, melakukan program pengujian intensifikasi advokasi dan
Dr. Roy Sparringa,M.App.Sc. sampel PJAS, es batu, minuman kerjasama lintas sektor strategis
Peresmian Big Bang Event berwarna, bakso, dan agar-agar di pusat dan daerah, peningkatan
oleh Bapak Wakil Presiden RI atau jeli merupakan makanan komitmen komunitas sekolah
merupakan bentuk apresiasi atas yang harus diwaspadai. untuk kemandirian pengawasan
dukungan yang diberikannya Untuk itu, Kepala Badan POM pangan jajanan, serta
terhadap Gerakan AN PJAS . menegaskan pentingnya kerja perbaikan infrastruktur atau
Dalam peresmiannya, Wakil sama dan komitmen lintas sarana prasarana sekolah”,