Menua atau berubah menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi
tidak hanya di mulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
permulaan kehidupan. Menjadi tua adalah proses yang alamiah, yang berarti
seseorang telah melewati tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan
tua. Tiga tahap ini berbeda baik secara bilogis maupun psikologis.
fisik yang di tandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi
gerakan lambat, figur tubuh yang tidak proporsional dan penurunan daya
1
memori atau daya ingat (pelupa). Demensia terutama yang disebabkan oleh
penyakit Alzheimer berkaitan erat dengan usia lanjut. Penyakit alzheimer ini
meningkat terus.
seseorang setelah lewat usia 60 tahun, prevalensi dari demensia berlipat dua
kali setiap kenaikan 5 tahun usia. Secara biologis penduduk lanjut usia
yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik. Perubahan fisik dan
tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada
(Stanley, 2007).
PSTW Sabai Nan Aluih merupakan salah satu Panti Sosial Tresna
Pantai Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih pada umumnya adalah
2
yang sudah dijadwalkan di PSTW Sabai Nan Aluih namun ada beberapa
lansia yang tidak mau ataupun tidak mampu mengikuti kegiatan yang
dilaksanakan. Pada lansia terjadi penurunan fungsi tubuh, baik itu kognitif,
persepsi, sensori dan motorik. Kondisi gangguan kognitif pada lanjut usia
seperti mudah lupa, disorientasi terutama dalam hal waktu, gangguan pada
intelektual serta gangguan dalam pemeliharaan diri semua itu terjadi sebagai
proses penuaan.
kemampuan yang menurun secara liner atau seiring proses penuaan adalah
daya ingat. Salah satu terapi yang dapat dilakukan untuk daya ingat lansia
adalah terapi kognitif. Terapi kognitif berfokus pada masalah, orientasi pada
tujuan, kondisi dan waktu saat itu. Terapi ini memandang individu sebagai
Istilah kognitif mulai populer setelah teori Piaget banyak dibahas para ahli
logika dan nalar. Tebak warna adalah salah satu bentuk permainan dimna
3
dilakukuannya sehingga permainan dapat mengurangi kejenuhan dan dapat
kognitif tidak hanya dari hasil kematangan organisme, atau dari pengaruh
kognitif daya sensorik, konsentrasi dan motorik lansia untuk mengingat, dan
mengambil dan melakukan terapi bermain tebak warma pada lanjut usia
4
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
diberikan.
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
2. Sasaran
Sicincin
3. Metode
Sicincin.
5
D. Setting Tempat
P L C
K L
PP G G G
A 1 2 3
P
A F F F
A1 B1 C1
A2 B2 C2
A3 B3 C3
F F F
Keterangan
PK : Pembimbing Klinik
PA : Pembimbing Akademik
L : Leader
CL : Co Leader
A1,2,3 : kelompok A
B1,2,3 : kelompok B
C,1,2,3 : kelompok C
F : Fasilitator
OB : Observer
6
E. Pengorganisasian Kelompok
Nurbaiti, S.Kep
F. Tugas Pelaksana
1. Leader
2. Co Leader
3. Fasilitator
4. Observer
7
G. Proses Kegiatan
8
- Mengatur posisi lansia yang - Mengatur barisan
bermain menjadi 3 grup sesuai kelompok
(grup A, grup B, dan grup C) yang di peroleh
- Leader dan Co Leader - Mendengarkan dan
memperlihatkan warna memperhatikan
kepada lansia
- Leader dan Co Leader - Lansia dapat
menginstruksikan lansia menggambarkan
membacakan warna pada
tulisan yang ada didalam
kertas yang telah
diperlihatkan
- Memberi reinforcement - Memberi tepuk
kepada lansia yang bisa tangan
menyebutkan warna yang
ada pada tulisan didalam
kertas yang telah
diperlihatkan
3 Penutup - Melakukan evaluasi validasi - Memperhatikan 5 menit
- Menyimpulkan materi dan - Mendengarkan dan
menutup memperhatikan
- Memberikan salam - Menjawab salam
1. Evaluasi struktur
9
2. Evaluasi proses
selesai.
3. Evaluasi hasil
10
PENUTUP
kemampuan yang menurun secara liner atau seiring proses penuaan adalah daya
ingat. Salah satu terapi yang dapat dilakukan untuk daya ingat lansia adalah terapi
kognitif. Terapi kognitif berfokus pada masalah, orientasi pada tujuan, kondisi dan
waktu saat itu. Terapi ini memandang individu sebagai pembuat keputusan. Terapi
Dalam prakteknya, terapi ini dapat diaplikasikan dalam pendidikan, tempat kerja
dan setting lainnya. Istilah kognitif mulai populer setelah teori Piaget banyak
aspek struktur intelek yang digunakan untuk mengetahui sesuatu (Maryam, 2008).
Salah satu terapi yang cocok dengan usia lansia seperti tebak warna.
Tebak warna adalah permainan asah otak ringan, menguji imajinasi, logika
dan nalar. Tebak warna adalah salah satu bentuk permainan dimna dari hasil
kasar, motorik halus, bahasa, kognitif serta sosialisasi sesuai dengan tingkat
usianya. Tebak warna adalah suatu kegiatan dimana seseorang atau individu
diminta untuk menebak atau menyebutkan warna pada tulisan (Supartini, 2010).
Demikianlah terapi aktivitas kelompok ini kami buat, semoga acara kegiatan
ini nanti sesuai dengan perencanaan yang telah di buat dan berjalan lancar.
11
Lampiran
Karakteristik :
Tujuan umum :
Tujuan khusus :
Karakteristik :