1. Definisi
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan
sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga. Tujuan
asuhan keperaatan keluarga ( Mc Closkey & Grace, 2001) adalah
1) Memandirikan klien sebagai bagian dari anggota keluarga
2) Menyejahterakan klien sebagai gambaran kesejahteraan keluarga
3) Meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi setiap anggota keluarga
4) Meningkatkan produktivitas klien dan keluarga
5) Meningkatkan kualitas keluarga
Gambar : bagan proses keperawan sebagai kerangka kerja asuhan keperawatan keluarga
PENGKAJIAN
1. Definisi
“ Involves a set of actions by which the nurse measure the status of the family as a client,
their ability to maintain wellness, prevent and control or resolve problems in order to achieve
health and well-being among its members”
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil data secara terus
menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.. Sumber informasi dari tahapan pengkajian
dapat menggunakan metode :
1) Wawancara (terfokus, terstruktur dan bertujuan)
Melengkapi riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga. Riwayat kesehatan ini
menggambarkan status kesehatan.
2) Observasi
Melihat secara objektif menggunakan semua kapasitas sensori. Status keluarga dapat tercermin
melalui
(1) Pola interaksi dan komunikasi communication
(2) Persepsi/tugas setiap anggota dalam keluarga termasuk pola pengambilan keputusan
(decision making)
(3) Kondisi rumah dan lingkungan
3) Pemeriksaan fisik
Memeriksa kesehatan anggota keluarga (head to toe) baik inspeksi, palpasi, perkusi maupun
auskultasi
4) Data sekunder/informasi
Bisa berupa lisan maupun tulis dari tim kesehatan, misalnya hasil laboratorium, X-ray, PAP
Smear, USG, dsb
2. Tipe Pengkajian
Data lingkungan
Pemeriksaan keluarga
Harapan keluarga
1) Data Umum
(1) Nama kepala keluarga (KK)
(2) Alamat dan telepon
(3) Pekerjaan kepala keluarga
(4) Pendidikan kepala keluarga
(5) Komposisi keluarga dan genogram
Aturan pembuatan genogram
a. Minimal tiga generasi, utamakan generasi ke atas
b. lebih tua sebelah kiri
c. Umur anggota keluarga ditulis pada simbol laki-laki atau perempuan
d. Gunakan simbol secara spesifik (laki-laki, perempuan, cerai, menikah, meninggal,
menderita penyakit, serumah, dll)
e. Tahun dan penyebab kematian ditulis disebelah simbol laki-laki atau perempuan
Tipe keluarga secara umum dibagi menjadi 2 yaitu tradisional dan non tradisional.
A. Tradisional
a. Nuclear family (keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak
b. Extended family
Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah,
seperti nuclear family disertai: paman, tante, orang tua (kakek-nenek), keponakan
c. Dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami & istri (tanpa anak) yang hidup bersama serumah.
d. Single parent family
Keluarga yang terdiri dari 1 orang tua (ayah atau ibu) dengan anak, hal ini terjadi
biasanya melalui proses perceraian, kematian & ditinggalkan (menyalahi hukum
pernikahan)
e. Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan anak yang sudah
memisahkan diri.
f. Childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak
terlambat waktunya yang disebabkan karena mengejar karier/pendidikan yang
terjadi pada wanita.
g. Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut
sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa berkumpul pada
anggota keluarga pada saat ”weekend”
h. Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi/kelompok umur yang tinggal bersama dalam 1
rumah.
i. Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan
saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama (contoh: dapur, kamar
mandi, tv)
j. Blended family
Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan membesarkan anak
dari perkawinan sebelumnya.
k. The single adult living alone/single adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau
perpisahan (perceraian atau ditinggal mati)
B. Non-Tradisional
a. unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan
tanpa nikah
b. The stepparent family
Keluarga dengan orang tua tiri
c. Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara
yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber danfamily
Nuclear fasilitas yang sama,
(keluarga inti)pengalaman
yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok/membesarkan anak
Extended family
bersama.
d. The nonmarital heterosexsual cohabiting family Dyad family
Keluarga yang hidup bersamaberganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan
Single parent family
e. Gay and lesbian families
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana ”marital
Keluarga usila
pathners”
f. Cohabitating couple Childless family
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan pernikahan karena beberapa alasan
Tradisional
Commuter family
tertentu
g. Group-marriage family Multigenerational family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang
T Kin-network family berbagi sesuatu
saling merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya,
Y
P termasuk sexsual dan membesarkan anak.
Blended family
E h. Group network family
/
B Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai,
The single adulthidup
living berdekatan
alone/ singlesatu sama
E lain dan saling menggunakan barang-barang rumah adulttangga
family bersama, pelayanan,
N
dan bertanggung jawab membesarkan anaknya family
T
U i. Foster family
K Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara di dalam waktu
sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan
Unmarried teenage motherbantuan untuk
K
E menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
L j. Homeless family Stepparent family
U
A Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena
Commune family
R krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem
G
kesehatan mental. nonmarital heterosexsual cohabiting
A family
k. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari
Gay and lesbian families
ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam
Non-Tradisional
kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
Cohabitating couple
Group-marriage family
Foster family
Homeless family
Gang
(7) Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa
tersebut terkait dengan kesehatan
(8) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti.
Misalnya, keluarga X mempunyai 2 orang putra, putra pertama usia sekolah dan anak
kedua berusia 4 tahun (preschool) maka tahap perkembangan keluarganya adalah keluarga
dengan anak usia sekolah.
B. Keluarga Sejahtera I
Keluarga telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal tetapi belum dapat
memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologis (social psychological need), atau
sudah mampu melaksanakan indikator 1 – 5 tetapi belum mampu melaksanakan
indikator berikut
6. Anggota kel melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama yang dianut
masing-masing.
7. Makan daging/ikan/telur sbg lauk pauk minimal satu kali dalam seminggu.
8. Memperoleh pakaian baru dalam satu tahun terakhir.
9. Luas lantai tiap penghuni rumah 8 meter
10. Anggota keluarga sehat dalam 3 bulan terakhir, sehingga dapat melaksanakan
peran & fungsinya masing-masing
11. Minimal satu anggota kel 15 th keatas mempunyai penghasilan yg tetap.
12. Bisa baca tulis latin bagi seluruh anggota kel yg berumur 10~60 th
13. Anak usia sekolah (7-10th) bersekolah
14. Anak hidup 2 / lebih, keluarga yang masih dalam masa pasangan usia subur saat
ini memakai alat kontrasepsi.
C. Keluarga Sejahtera II
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar dan seluruh kebutuhan
psikologis, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan perkembangannya
(developmental needs), atau bisa dikatakan keluarga ini mampu melaksanakan
indikator 1 – 14 tetapi belum mampu melaksanakan indikator berikut
15. Upaya keluarga untuk meningkatkan dan menambah pengetahuan agama
16. Keluarga mempunyai tabungan
17. Makan bersama minimal sekali sehari
18. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat
19. Rekreasi bersama minimal 6 bulan sekali
20. Memperoleh berita dr surat kabar, TV dll
21. Anggota kel mampu menggunakan sarana transportasi
D. Keluarga Sejahtera III
Keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial-
psikologis, dan kebutuhan perkembangan, namun belum dapat memberikan sumbangan
(kontribusi) yang maksimal kepada masyarakat. Atau keluarga ini mampu
melaksanakan indikator 1-21 tetapi belum mampu melaksanakan indikator berikut
22. Memberikan sumbangan scr teratur dan sukarela dalam bentuk material kpd
masyarakat
23. Aktif sebagai pengurus dalam kegiatan kemasyarakatan atau yayasan sosial
E. Keluarga Sejahtera III plus
Keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhannya baik bersifat dasar, sosial-
psikologis, maupun yang bersifat pengembangan serta dapat pula memberikan
sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat, atau bisa dikatakan
keluarga ini mampu melaksanakan semua indikator
3) Pengkajian Lingkungan
(1) Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, type rumah, jumlah ruangan,
jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan
serta denah rumah.
Harapan Perilaku
masyarakat peran
Kepribadian
Kemampuan
Temperamen
Sikap
Kebutuhan
Peranan ayah : pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala keluarga,
sebaagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
Peranan ibu : mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-naknya, pelindung
dan sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, serta bisa berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarga.
Peranan anak : melaksanakan peranan psiko sosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual
Hasil dari kekuatan tersebut yang akan mendasari suatu proses dalam pengambilan
keputusan dalam keluarga seperti Konsensus, tawar menawar atau akomodasi, kompromi
atau de facto, paksaan
Friedman (1992) menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan keluarga. Fungsi
keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk mencapai tujuan keluarga
tersebut. Proses ini termasuk komunikasi diantara anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi
konflik, pemberian makanan, dan penggunaan sumber dari internal maupun eksternal
Tujuan reproduksi, seksual, ekonomi dan pendidikan dalam keluarga memerlukan
dukungan secara psikologi antar anggota keluarga, apabila dukungan tersebut tidak
didapatkan maka akan menimbulkan konsekuensi emosional seperti marah, depresi dan perilaku
yang menyimpangTujuan yang ada dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila terjadi
komunikasi yang jelas dan secara langsung. Komunikasi tersebut akan mempermudah
menyelesaikan konflik dan pemecahan masalah.
Hal-hal yang perlu dikaji untuk mengetahui sejauh mana keluarga melakukan
pemenuhan tugas perawatan keluarga adalah :
8). Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam
mengatasi masalah.
2). Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk
perawatan.
8). Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan bagaimana
pandangan keluarga akan fasilitas tersebut.
9). Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostik, pengobatan
dan rehabilitasi).
10). Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan
pencegahan.
2. Fungsi Ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :
5. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang
menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial (Friedman,
1986). Sosialisasi dimulai sejak lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar
bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui interaksi
atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota
keluarga belajar disiplin, belajar norma-norma, budaya dan perilaku melalui hubungan dan
interaksi dengan keluarga.
Hal yang perlu dikaji adalah bagaiman interaksi atau hubungan dalam keluarga,
sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian
dalam waktu lebih dari 6 bulan.
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada
pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang
ada.
(1) Persiapan perawat untuk menghadapi keluarga belum optimal, seperti penguasaan form
pengkajian, gambaran kebutuhan keluarga tidak diketahui
(2) Perawat cenderung menempatkan diri sebagai expert/ahli
(3) Tidak bertemu dengan seluruh anggota keluarga
2) Assesment stage
Meliputi identifikasi masalah, menghubungkan antara interkasi keluarga dengan masalah
kesehatan, solusi, dan eksplorasi tujuan