Subject matter curriculum merupakan organisasi kurikulum yang tertua dan banyak
digunakan di berbagai negara. Subject matter curriculum adalah organisasi materi pendidikan
dalam bentuk mata-mata pelajaran yang disajikan dan diberikan kepada peserta didik secara
terpisah. Mata-mata pelajaran itu biasanya berupa pengetahuan yang telah disusun secara
sistematis dan logis yang diberikan sesuai ndengan jenjang-jenjang tertentu.
Kurikulum ini dapat menentukan syarat-syarat minimum yang harus dikuasai anak, agar
dapat dinaikkan kelasnya. Buku Pelajaran dan textbook menjadi alat dan sumber utama bagi
pelajaran. Penerapan kurikulun ini di Indonesia seperti pada kurikulum 1975.
3. Mata pelajaran umumnya bersifat konstan dan tidak banyak perubahan, meskipun
perkembangan ilmu pengetahuan mengalami peningkatan
5. Untuk mengembangkan subject matter curriculum yang optimal, diperlukan beberapa sarana,
baik personel, material, dan fasilitas lainnya.
S Nasution mengklasifikasi bentuk subject matter curriculum menjadi tiga, yaitu Separate
subject curriculum, correlated subject curriculum, dan integrated subject curriculum. Bentuk
ketiga ini ternyata sama dengan activity curriculum yang dimaksudkan oleh Nana Sudjana.
Separate subject curriculum Kurikulum ini menyajikan materi pelajaran dalam bentuk
subyek-subyek tertentu yang terpisah-pisah. Kurikulum yang disusun dalam bentuk terpesah-
pisah ini lebih bersifat subject centered, yaitu berpusat pada bahan pelajaran, dari pada child
centered, yang berpusat pada minat dan kebutuhan peserta didik. Kurikulum bentuk ini disusun
berdasarkan pandangan ilmu jiwa asosiasi, yaitu mengharapkan terjadinga kepribadian yang
bulat berdasarkan potongan-potongan pengetahuan.
Ada beberapa kelebihan dan kelemahan pada separate subject kurikulum ini.
Bahan pelajaran dapat disajikan secara sistematis dan logis. Dengan mengikuti sistematik itu,
peserta didik juga terlatih berpikir menurut struktur disiplin pengetahuanyang diberikan.
William B. Ragan mengemukakan enam broad field yang umumnya ditemui di dalam
kurikulum sekolah dasar, yaitu : Bahasa (language arts), Ilmu Pengetahuan Sosial (Social
studies), Matematika, Science, Kesehatan dan Pendidikan Olah Raga, dan Kesenian (Fine Arts).
Tipe organisasi broad field ini dicetuskan oleh Penix. Ia bermaksud agar para pendidik
mengerti jenis-jenis arti perkembangan kebudayaan yang efektif; manfaat yang diperoleh dari
pelbagai disiplin ilmu; dan bagaimana mendidik anak sehingga menghasilkan suatu masyarakat
yang civilized.
Ada beberapa macam cara dalam mengkorelasikan mata pelajarandalam kurikulum ini
antara lain:1) Korelasi insidental, maksudnya korelasi antara mata pelajaran terjadisecara tiba-
tiba. Misalnya, pada mata pelajaran Geografi disinggungtentang pelajaran Kimia dan Biologi2)
Hubungan yang lebih erat. Contohnya suatu pokok masalahdiperbincangkan dalam berbagai
mata pelajaran.3) Korelasi etis, yaitu korelasi yang bertujuan mendidik budi pekerti.Misalnya,
pada pelajaran Pendidikan Agama Islam diajarkan cara-caramenghormati tamu, orang tua,
tetangga, dan lain sebagainya.4) Korelasi sistematis, korelasi ini biasanya direncanakan oleh
guru.Misalnya: mengenai bercocok tanam padi dibahas dalam Geografi danBiologi.
Dewasa ini pendekatan tersebut sedang digalakkan. Pendekatan ini dapat ditinjau dari
berbagai aspek (segi), yaitu:
a. Pendekatan Struktural, sebagai contoh adalah IPS. Bidang studi ini terdiri atas Ilmu Bumi,
Sejarah, dan Ekonomi.Maka di dalam suatu pokok (topic) dari Ilmu Bumi, kemudian dipelajari
pula ilmu-ilmu lain yang masih berada dalam lingkup suatu bidang studi.
b. Pendekatan fungsional, pendekatan ini berdasar pada masalah yang berarti dalam kehidupan
sehari-hari. Masalah ini dikupas melalui berbagai ilmu yang berada dalam lingkup suatu bidang
studi yang dipandang ada hubungannya. Misalnya masalah peperangan. Dari masalah
peperangan ini kemudian dipelajari dari segi Ilmu buminya; Segi Ekonominya; dan sebagainya.
c. Pendekatan tempat/daerah, atas dasar pembicaraan sesuatu tempat tertentu sebagai pokok
pembicaraannya. Misalnya, tentang daerah Yogyakarta, maka dapat dibuat bahan pembicaraan
mengenai; segi pariwisatanya, antropologi, budaya, politik, ekonomi dan sebagainya.[6]
Kurikulum ini juga mempunyai kelemahan, di samping banyak kelebihan yang dimiliki, Adapun
kelebihan correlated curriculum, yaitu:
Dalam korelasi tidak diperoleh disiplin ilmu yang mendalam, Karena tidakadanya
struktur logis dan sistematis yang disebabkan oleh luasnya ruanglingkup dari bidang studi. 2)
Korelasi tidak memberikan pengetahuan yang mendalam tentang satumata pelajaran, hal ini
disebabkan suatu mata pelajaran hanyalah disajikangaris besarnya saja.
2) Mata pelajaran yng disajikan sifatnya terlampau abstrak, karena yangdisajikan hanya berkisar
mengenai prinsip-prinsip, tema-tema, danmasalah-masalah.
C. Integrated kurikulum dalam Subject Matter Curriculum, Integrated Curikulum dan
Correlated Curriculum
Ada tiga ciri kurikulum ini yang membedakan dengan kurikulum yang lain, diantaranya:
1. Program kegiatan pembelajaran di sekolah ditentukan oleh perhatian dan tujuan anak.
2. Tidak ada perencanaan terlebih dahulu, karena materi disesuaikan dengan minat peserta didik.
4. Adanya program khusus untuk mel;ayani peserta didik yang mempunyai minat khusus.
5. Guru yang mengajar harus mempunyai pengetahuan yang luas, khususnya tentang
perkembangan anak
7.Perencanaan dan proses pembelajaran tidak terikat oleh waktu.Pendekatan ini didasarkan
kepada keseluruhan hal yang mempunyai arti tertentu. Keseluruhan ini tidak hanya merupakan
kesimpulan dari bagian-bagiannya, tetapi mempunyai arti tertentu. Dalam hal ini, tidak hanya
melalui pelajaran yang terpisah-pisah, namun harus dijalin suatu keutuhan yang meniadakan
batas tertentu dan masing-masing bahan pelajaran.
Integrated curriculum mempunyai beberapa ciri yang antara lain yaitu: Unit
merupakansatu kesatuan dari seluruh bahan pelajaran, unit didasarkan pada kebutuhananak baik
yang bersifat pribadi maupun sosial, baik yang menyangkutkejasmanian maupun kerohanian.
Dalam unit anak dihadapkan pada berbagaisituasi yang mengandung permasalahan yang
berhubungan dengan kehidupansehari-hari mereka. Unit mempergunakan dorongan-dorongan
sewajarnyapada diri anak dengan melandaskan diri pada teori belajar, anak diberikesempatan
melakukan berbagai kegiatan sesuai dengan minatnya dan integrated curriculum sangat fleksibel
dalam pelaksanaanya. Selain ciri- ciritersebut, menurut A. Hamid Syarif dalam bukunya
“PengembanganKurikulum”, integrated curriculum merupakan kurikulum yang
berlandaskanfilsafat pendidikan demokratis, berdasarkan sosiologis, cultural, danberdasarkan
kebutuhan, minat, dan tingkat perkembangan serta pertumbuhansiswa.Dalam proses pelaksanaan
pembelajaran terpadu, masyarakat danlingkungan sekitarnya sebagai sumber belajar, guru, orang
tua dan anak didikmerupakan komponen-komponen yang bertanggung jawab dalam
prosespengembangannya. Kurukulum terpadu juga mementingkan aspek-aspekpsikologis yang
berpengaruh terhadap integrasi pribadi individu danlingkungan.
3) Organisasi pengetahuan dalam kurikulum ini tidak logis dan tidaksistematis, karena
selalu mengalami perubahan sesuai permasalahan yangdirencanakan guru dan murid.
4) Kurikulum terpadu ini mementingkan proses pembelajaran dari pada hasil belajar,
Berbagai macam tipe-tipe kurikulum yang telah dijelaskan di atas,yang digunakan
sebagai landasan dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu adalah tipe kurikulum yang
terakhir, yaitu integrated curriculum. Dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu,
kurikulum terpadu sebagai acuan dalam menyusun perencanaan pembelajaran.
Ketiga bentuk kurikulum ini terkesan dipaksakan kepada siswa, karena penyusunan dari
atas ke bawah, kecuali correlated curriculum, yang melibatkan siswa dalam penyusunannya,
karena siswa diharapkan mampu menghadapi permasalahan hidup sehari-hari.