Askeb Komunitas Yuli
Askeb Komunitas Yuli
DISUSUN OLEH :
NAMA : YULI
NIM : 038 SYEBID16
PRODI : D3 KEBIDANAN
1
LEMBAR PENGESAHAN
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
individu yang berjudul “Asuhan Kebidanan Keluarga Pada Keluarga Tn.”S” Dengan
Anemia Pada Ibu Hamil Di Dusun Taman Desa Lando Terara Lombok Timur”.Dalam
penyusunan laporan ini, penyusun mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. H. Zulkahfi, S.Kep., Ns., M.Kes., selaku Ketua STIKES Yarsi Mataram
2. dr.Hj.Wiwin Nurhasida selaku kepala desa Taman Ayu
3. Baiq Ricca Afrida, M.Keb., selaku pejabat Ketua Program Studi D.3 Kebidanan
STIKES Yarsi Mataram
4. Dian soekmawati ,R, M.Keb, selaku dosen pembimbing pendidikan.
5. Ny. “R”, selaku klien.
Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penyusun pada khususnya. Kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak
kekurangan dalam hal pembuatan, penyusunan, ataupun materi yang disajikan belum
lengkap. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat mendorong kami
untuk menyempurnakan laporan selanjutnya.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
di wilayah kerja, penggerakan dan meningkatkan peran serta masyarakat untuk
hidup sehat dan sejahtera. (Meilani, 2009)
Berdasarkan hal di atas penyusun tertarik untuk mengambil kasus pada
keluarga Tn.”S” pada Praktik Kerja Lapangan di Desa Lando Lombok Timur
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidanan pada
keluarga Tn”S”dengan kekurangan energy kronik trimester II.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan Pengkajian data pada Keluarga Tn “S”
khususnya Ny “M” dengan Trimester II G1P0A0H0 .
2. Mahasiswa mampu melakukan interpretasi data dasarpada Keluarga
Tn “S” khususnya Ny “M” dengan Trimester II G1P0A0H0 dengan
kekurangan energy kronik.
3. Mahasiswa mampu menyusun rencana asuhan pada Keluarga Tn “S”
khususnya Ny “M” dengan Trimester II G1P0A0H0 dengan Anemia
4. Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan kebidanan pada Keluarga
Tn “S” khususnya Ny “R” dengan Trimester III G1P0A0H0 dengan
anemia berat.
5. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan yang
telah dilaksanakan pada Keluarga Tn “S” khususnya Ny “R” dengan
Trimester III G1P0A0H0 dengan anemia berat.
1.3 Manfaat Penulisan
1.3.1 Manfaat Teoritis
Hasil laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan wawasan dan pengetahuan di bidang Ilmu Kebidanan
khususnya dan pemberian asuhan kebidanan pada ibu hamil
1.3.2 Manfaat Praktis
1. Bagi mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah
didapat selama dibangku kuliah sebagai upaya pengaplikasian suatu
ilmu.
2. Bagi mahasiswa dapat menambah pengalaman dalam memberikan
Asuhan Kebidanan pada ibu hamil.
6
3. Bagi mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan pasien sehingga
dapat tercipta hubungan yang baik diantara keduanya
4. Bagi Dusun Taman dapat dijadikan acuan sebagai peningkatan mutu
pelayanan kesehatan sehingga kebutuhan pasien terpenuhi secara
optimal.
5. Bagi Institusi tercapainya kompetensi yang di targetkan bagi institusi
pendidikan kepada mahasiswa, sehingga benar-benar melahirkan
calon bidan yang berkualitas baik dari segi pengetahuan maupun
keterampilan.
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 komunitas
2.1.1 Definisi
Komunitas (community) artinya masyarakat terbatas yang mempunyai
kesamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok
khusus dengan batas-batas geografis yang jelas dengan norma dan nilai
yang telah melembaga. Misalnya kelompok ibu hamil, ibu nifas, kelompok
bayi, dan kelompok balita. Masyarakat adalah sekelompok manusia yang
telah hidup saling berinteraksi dan bergantung serta bekerja sama untuk
mencapai tujuan. Kebidanan komunitas adalah bentuk- bentuk pelayanan
kebidanan yang dilakukan diluar bagian atau pelayanan berkelanjutan yang
diberikan di rumah sakit dengan menekan kepada aspek-aspek psikososial
budaya yang ada di masyarakat. (yulifa.2011).
1. Fokus/ sasaran kebidanan komunitas
Ukuran keberhasilan bidan dikomunitas adalah bangkitnya atau
lahirnya gerakan masyarakat untuk mengatasi masalah dan memenuhi
kebutuhan kesehatan serta kwalitas hidup perempuan diwilayah tertentu
dengan sasaran sebagai berikut:
a. Sasaran umum
Lembaga swadaya masyarakat (LSM) , organisasi masyarakat, okoh
masyarakat, dan kelompok masyarakat
b. Sasaran khusus
Perempuan selama dalam siklus kehidupannya, yaitu mulai sejak
konsepsi sampai lanjut usia. Agar pelayanan kebidanan di komunitas
terarah dan tepat sasaran maka bidan harus menerapkan prinsip
asuhan kebidanan di komunitas.
2. Prinsip asuhan kebidanan komunitas sebagai berikut :
a. Kebidanan komunitas sifatnya multidisiplin meliputi ilmu kesehatan
masyarakat, sosial, psikologi , ilmu kbidanan dan lain-lain yang
mendukung peran bidan di komunitas.
8
b. Berpedoman pada etika profesi kebidanan yang menjunjung harkat
dan martabat kemanusian klien.
c. Ciri kebidanan komunitas adalah menggunakan populasi sebagai unit
analisis. Populasi tersebut berupa kelompok sasaran yang terdiri atas
jumlah perempuan, jumlah kepala keluarga, jumlah neonatus, dan
jumlah balita.
d. Keberhasilan diukur melalui adanya kerjasama dengan berbagai mitra
seperti PKK, kader kesehatan, perawat, dokter dan lain- lain.
2.1.2 Masyarakat
1. Definisi
Ada beberapa mengenai komunitas, masyarakat, bneserta ciri-cirinya
yang berdasarkan beberapa toko dari berbagai dunia yaitu (meilani:
2009):
a. M.J. Herkovis
Masyarakat adalah sekolompok individu yang dikoordinasikan dan
mengikuti satu cara hidup tertentu.
b. J.L. Gilin dan J.P Gilin
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terbesar yang
memepunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan prasaan persatuan yang
sama.
c. Kontjaraningrat (1990)
Masyarakat adalah sekumpulan manusai yang saling bergaul atau
dengan istilah lain saling berinteraksi. Satuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut sesuatu sistem adaptasi tertentu yang bersifat
kontunyu dan terikak oleh suatu rasa indentas-identitas bersama.
2. Ciri-ciri masyarakat
Dari berbagai pengertian tentang masyarakat diatas maka dapat
disimpilkan bahwa masyarakat memepunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Interaksi diantara sesama masyarakat.
b. Menempati wilayah dengan batas-batas tertentu.
c. Saling tergantung satu dengan yang lainnya.
d. Memiliki adatistiadat kebudayaan tertentu.
e. Memiliki identitas bersama.
9
2.2 Konsep Keluarga
2.2.1 pengertian keluarga
Ali (2010) mengatakan keluarga adalah dua atau lebih individu yang
bergabung karena hubungan darah, perkawinan, dan adopsi dlam satu rumah
tangga, yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan
serta mempertahankan suatu budaya.
Menurut BKKBN (1999) dalam Sudiharto (2007) keluarga adalah dua
orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah,
mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dam materiil yang layak,
bertaqwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras, serasi dan
seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.
Dari dua definisi diatas ditarik suatu kesimpulan bahwa keluarga adalah :
1. Unit terkecil masyarakat
2. Terdiri dari dua orang atau lebih
3. Adanya ikatan perkawinan dan pertalia darah
4. Hidup dala satu rumah
5. Dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga
6. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
7. Setiap anggota keluarga mempunyai perannya masing-
8. masing
9. Menciptakan dan mempertahankan suatu kebudayaan.
2.2.2 struktur keluarga
Menurut Karwati (2011), struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam,
diantaranya adalah:
1. Patrilineal
Keluarga sederhana yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
2. Matrilineal
Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ibu.
3. Matrilokal
10
Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama kelaurga
sedarah istri
4. Patrilokal
Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
5. Keluarga kawinan
Keluaarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
11
8. Keluarga inses (incest family), seiring dengan masuknya nilai-nilai global
dan pengaruh informasi yang sangat dahsyat, dijumpai bentuk keluarga
yang tidak lazim, misalnya anak perempuan menikah dengan ayah
kandungnya, ibu menikah dengan anak kandung laki-laki, paman menikah
dengan keponakannya, kakak menikah dengan adik dari satu ayah dan
satu ibu, dan ayah menikah dengan anak perempuan tirinya. Walaupun
tidak lazim dan melanggar nilai-nilai budaya, jumlah keluarga inses
semakin hari semakin besar. Halini dapat kita cermati melalui
pemberitaan dari berbagai media cetak dan elektronik.
9. Keluarga tradisional dan nontradisional, dibedakan berdasarkan ikatan
perkawinan. Keluarga tradisional diikat oleh perkawinan, sedangkan
keluarga nontradisional tidak diikat oleh perkawinan. Contoh keluarga
tradisional adalah ayah-ibu dan anak hasil dari perkawinan atau adopsi.
Contoh keluarga nontradisional adalah sekelompok orang tinggal di
sebuah asrama.
2.2.4 fungsi keluarga
Fungsi keluarga menurut friedmen (2010) sebagai berikut :
1. Fungsi afektif
Yaitu fungsi keluarga yang utama adalah untuk mengajarkan segala
sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarganya dalam berhubungan
dengan orang lain.
2. Fungsi sosialisasi
Yaitu fungsi mengembangkan dan sebagai tempat melatih anak untuk
berkehidupan social sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan
dengan orang lain di luar rumah.
3. Fungsi reproduksi
Fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan
keluarga.
4. Fungsi ekonomi.
keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan
tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan
penghasilan dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga.
12
5. Fungsi pemeliharaan kesehatan
Yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga
agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi.
13
2. Tahap II
Keluarga Kelahiran Anak Pertama (Chlid-bearing family ( oldest child
birth to 2,5 years). Dimulai dari kelahiran anak pertama hingga bayi
berusia 30 bulan ( 2,5 tahun). Keluarga menanti kelahiran dan mengasuh
anak.
Tugas Perkembangannya :
a. Persiapan menjadi orang tua
b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
hubungan seksual
c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
Masalah Kesehatan Keluarga :
Pendidikan maternitas fokus keluarga, perawatan bayi, imunisasi,
konseling perkembangan anak, KB, pengenalan dan penanganan masalah
kesehatan fisik secara dini.Inaksesibilitas dan ketidakadekuatan fasilitas
perawatan ibu dan anak.
3.Tahap III
Keluarga Anak Usia Prasekolah Family With Preschool Children
(oldest child 2,5 – 5 years)
Dimulai dengan anak pertama berusia 2,5 – 5 tahun. Keluarga lebih
majemuk dan berbeda. (Suami – Ayah = Istri – Ibu = anak laki-laki -
saudara = anak perempuan – saudari ).
Tugas Perkembangannya
a. Memenuhan kebutuhan anggota keluarga seperti : tempat tinggal,
privasi dan rasa aman, membantu anak untuk sosialisasi.
b. Adaptasi dengan anak yang baru lahir dan kebutuhan anak yang lain
c. mMempertahankan hubungan yang sehat internal atau ekternal
keluarga, bagian tanggung jawab anggota keluarga
d. Stimulasi tumbang anak. Pembagian waktu untuk individu,pasangan
dan anak ( paling repot )
Masalah Keesehatan Keluarga:
Masalah kesehatan fisik : penyakit menular,jatuh,luka bakar,keracunan &
kecelakaan 2 lain.
14
4. Tahap IV
Keluarga Dengan Anak Sekolahatau Family With School
Children (oldest child 6 – 13 years )
Keluarga mencapai jumlah anggota yang maksimal,keluarga sangat sibuk.
Aktivitas sekolah,anak punya aktivitas masing-2. Orang tua berjuang
dengan tuntutan ganda : perkemb anak & dirinya. Orang tua belajar
menghadapi/membiarkan anak pergi (dengan teman sebayanya). Orang
tua mulai merasakan tekanan yg besar dr komunitas di luar rumah ( sistem
sekolah )
Tugas Perkembangannya
a. Mebantu sosialisasi anak : meningktk prestasi belajar anak.
b. Mempertahankan hubungan perkawinan yang bahagia.
c. Memenuhi kebutuhant & biaya kehidupan yang semakin meningkat
termasuk biaya kesehatan.
5. Tahap V
Keluarga Dengan Anak Remaja atau Family With Teenagers (
oldest child 13 -19/20 years ). Dimulai ketika anak pertama melewati
umur 13 th,berlangs 6-7 th. Tujuan keluarga tahap ini : melonggarkan
ikatan yang memungkinkan tanggungjawab & kebebasan yg lebih
optimal bagi remaja untuk menjadi dewasa muda.
Tugas Perkembangannya :
a. Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggungjawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri
b. Menfokuskan hubungan perkawinan
c. Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dengan anak-anak
Masalah-masalah kesehatan :
a. Masalah kesehatan fisik keluarga biasanya baik,tapi promosi
kesehatan tetap perlu diberikan.
b.Perhatian pada gaya hidup keluarga yang sehat ; penyakit jantung
koroner pada orang tua ( usia 35 th )
c. pada remaja : kecelakaan, penggunaan obat-obatan,alkohol,
mulai menggunakan rokok sebagai alat pergaulan,kehamilan
tidak dikehandaki.
15
d.Konseling dan pendidikan tentang sex education menjadi sangat
penting.
e. Terdapat beda persepsi antara orang tua dengan anak remaja
tenting sex education –> konseling harus terpisah antara orang
tua dengan anak
f. Persepsi remaja tentang sex education : uji kehamilan,AIDS,alat
kontrasepsi Dan aborsi.
6. Tahap VI
Keluarga Melepas Anak Usia Dewasa Muda atau Family As
Launching Center ( oldest child gone to departure of youngest ).
Dimulai Anak pertama meninggalkan rumah berakhir sama rumah
menjadi kosong. Tahap ini bisa singkat bisa lama tgant juml anak (
biasa berlangs 6 – 7 th ) –> faktor ekonomi menjadi kendala.
Tugas Perkembanganya :
a. Memperluas siklus keluarga dengan memasukan anggota keluarga baru
dari perkawianan anak-anaknya.
b. Melanjutkan untuk memperbaharui & menyesuaikan kembali hubungn
perkawinan
c. Membantu orang tua/ lansia yg sakit-sakitan dari suami maupun istri.
Masalah Kesehatan:
Masalah komunikasi anak dengan orang tua ( jarak ), perawatan usia
lanjut, masalah penyak kronis: Hipertensi,Kolesterol, Obesitas,
Menopause, DM, Dll.
7. Tahap VII
Keluarga Orang Tua Usia Pertengahan atau Middle-anged Family (
emptynest to retirement ). Dimulai anak terakhir keluar dan berakhir
sampai pensiun at kematian pasangan. Biasanya dimulai saat orang tua
berusia 45-55th & berakhir saat masuk pensiun 16-18 th kemudian
Tugas Perkembangannya :
a. Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
b. Mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan & penuh arti
dengan para ortu lansia(teman sebaya) & anak-anak
c. Memperkokoh hubungan perkawina
Masalah Kesehatan:
16
a. Kebutuhan Promosi Kesehatan : istirahat cukup, kegiatan waktu luang
& tidur, nutrisi, olahraga teratur, BB harus ideal,no smoking,
pemeriksaan berkala.
b. Masalah hubungan perkawinan,komunikasi dengan anak-anak & teman
sebaya,masalah ketergantungan perawatan diri.
8.Tahap VIII
Keluarga Masa Pensiun & Lansia atau Aging Family ( retirement to
death of both spouses ). Dimulai salah satu/keduanya pensiun sampai
salah satu /keduanya meninggal. Kehilangan yg lazim pada usia ini :
ekonomi & pekerjaan (pensiun),perumahan ( pindah ikut anak/panti ) ,
social (kematian pasangan & teman-satunya), Kesehatan (penurunan
kemamp fisik )
Tugas Perkembangannya :
a. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
b. Menyesuaikan dengan pendapatan yang menurun
c. Mempertahankan hubungan perkawinan
d. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
e. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
f. Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka ( penelaahan Dan
integrasi hidup).
2.3 Konsep Dasar Kehamilan
2.3.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan) dihitung
dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu
triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua
dimulai dari bulan ke empat sampai bulan ke enam dan triwulan ketiga dari
bulan ketujuh sampai 9 bulan. (Saifudin, 2010)
Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan
yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh didalam rahim
ibu. (Prawirohardjo, 2012)
2.3.2 Proses Terjadinya Kehamilan
Untuk terjadi suatu kehamilan harus ada spermatozoa, ovum,
pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi. Ovum
17
yang dilepas oleh ovarium disapu oleh mikrofilamen-mikrofilamen fimbria
infundibulum tuba kearah ostium tuba abdominalis, dan disalurkan terus
kearah medial. Kemudian jutaan spermatozoa ditumpahkan diforniks vagina
dan disekitar porsio pada waktu koitus. Hanya beberapa ratus ribu
spermatozoa dapat terus ke kavum uteri dan tuba, dan hanya beberapa ratus
spermatozoa dapat sampai ke bagian ampula tuba dimana spermatozoa dapat
memasuki ovum yang telah siap untuk dibuahi, dan hanya satu spermatozoa
yang mempunyai kemampuan (kapasitasi) untuk membuahi. Pada
spermatozoa ditemukan peningkatan konsentrasi DNA dinukleus, dan
kaputnya lebih mudah menembus dinding ovum oleh karena diduga dapat
melepaskan hialuronidase (Prawirohardjo, 2012).
2.3.3 Tanda-Tanda Kehamilan
Menurut Manuaba (2010), untuk dapat menegakkan kehamilan
ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala
kehamilan, yaitu sebagai berikut:
1. Tanda Dugaan Kehamilan
a. Amenorea
Pada wanita hamil terjadi konsepsi dan nidasi yang
menyebabkan tidak terjadi pembentukan Folikel de graff dan ovulasi.
Hal ini menyebabkan terjadinya amenorea pada seorang wanita yang
sedang hamil. Dengan mengetahui hari pertama haid terakhir (HPHT)
dengan perhitungan Neagle dapat ditentukan hari perkiraan lahir
(HPL)nyaitu dengan menambah tujuh pada hari, mengurangi tiga
pada bulan, dan menambah satu pada tahun.
b. Mual dan Muntah
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran
asam lambung yang berlebihan. Mual dan Muntah pada pagi hari
disebut morning sickness. Dalam batas yang fisiologis keadaan ini
dapat diatasi. Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang.
c. Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam.
d. Sinkope atau pingsan
18
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskema susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope
atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16
minggu.
e. Payudara Tegang
Pengaruh hormon estrogen, progesteron, dan
somatomamotrofin menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada
payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan
menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
f. Sering Miksi (Sering BAK)
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering miksi Pada triwulan kedua, gejala ini sudah
menghilang.
g. Konstipasi atau Obstipasi
Pengaruh hormon progesteron dapat menghambat peristaltik
usus, menyebabkan kesulitan untuk buang air besar
h. Pigmentasi Kulit
Terdapat pigmentasi kulit disekitar pipi (cloasma gravidarum).
Pada dinding perut terdapat striae albican, striae livide dan linea nigra
semakin menghitam. Pada sekitar payudara terdapat hiperpigmintasi
pada bagian areola mammae, puting susu makin menonjol.
i. Epulis
Hipertrofi gusi yang disebut epuils, dapat terjadi saat kehamilan.
j. Varices
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang
mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah terjadi pada sekitar
genetalia, kaki, betis, dan payudara. Penampakan pembuluh darah ini
menghilang setelah persalinan.
2. Tanda Tidak Pasti Kehamilan
a. Perut Membesar
b. Pada pemeriksaan dalam di temui:
19
1) Tanda Hegar yaitu perubahan pada rahim menjadi lebih panjang
dan lunak sehingga seolah-olah kedua jari dapat saling
bersentuhan.
2) Tanda Chadwicks yaitu vagina dan vulva mengalami peningkatan
pembuluh darah sehingga makin tampak dan kebiru-biruan karena
pengaruh estrogen.
3) Tanda Piscaceks yaitu adanya pelunakan dan pembesaran pada
unilateral pada tempat implantasi (rahim).
4) Tanda Braxton Hicks yaitu adanya kontraksi pada rahim yang
disebabkan karena adanya rangsangan pada uterus.
5) Pemeriksaan test kehamilan positif.
c. Tanda Pasti Kehamilan
1) Gerakan janin dalam rahim
2) Terlihat dan teraba gerakan janin, teraba bagian-bagian janin.
3) Denyut jantung janin Didengar dengan stetoskop Laenec, alat
Kardiotografi, dan Doppler. Dilihat dengan ultrasonografi.
2.3.4 Konsep Kehamilan Trimester III
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janinKehamilan trimester III yaitu periode 3 bulan
terakhir kehamilan yang dimulai pada minggu ke-28 sampai minggu
ke-40.6 Pada wanita hamil trimester III akan mengalami perubahan
Fisiologis dan psikologis yang disebut sebagai periode penantian.
Menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya, wanita hamil
tidak sabar untuk segera melihat bayinya. Saat ini juga merupakan
waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang
tua seperti terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi
Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ke tiga, wanita
mungkin merasa cemas terhadap kehidupan bayi dan kehidupannya
sendiri. Seperti : apakah nanti bayinya lahir abnormal, membayangkan
nyeri, kehilangan kendali saat persalinan, apakah dapat bersalin
normal, apakah akan mengalami cedera pada vagina saat persalinan.
Ibu juga mengalami proses duka lain ketika ibu mengantisipasi
hilangnya perhatian dan hak istimewa khusus yang dirasakan selama
hamil, perpisahan terhadap janin dalam kandungan yang tidak dapat
20
dihindari, perasaan kehilangan karena uterusnya akan menjadi kosong
secara tiba-tiba. Umumnya ibu dapat menjadi lebih bergantung pada
orang lain dan lebih menutup diri karena perasaan rentannya yang
merupakan gejala depresi ringan. Menjelang akhir kehamilan ibu akan
semakin mengalami ketidak nyamanan fisik seperti rasa canggung,
jelek, berantakan dan memerlukan dukungan yang kuat dan konsisten
dari suami dan keluarga. Dan pada pertengahan trimester ke tiga,
hasrat seksual ibu menurun, dan perlu adanya komunikasi jujur yang
dengan suaminya terutama dalam menentukan posisi dan kenyamanan
dalam hubungan sek.
Perubahan fisiologis pada kehamilan trimester terjadi pada :
a. Uterus. Uterus mulai menekan kearah tulang belakang, menekan vena
kava dan aorta sehingga aliran darah tertekan. Pada akhir kehamilan
sering terjadi kontraksi uterus yang disebut his palsu (braxton hicks).
Itmus uteri menjadi bagian korpus dan berkembang menjadi segmen
bawah rahim yang lebih lebar dan tipis, servik menjadi lunak sekali dan
lebih mudah dimasuki dengan satu jari pada akhir kehamilan.
b.Sirlukasi Darah dan Sistem Respirasi Volume darah meningkat 25%
dengan puncak pada kehamilan 32 minggu diikuti pompa jantung
meningkat 30%. Ibu hamil sering mengeluh sesak nafas akibat
pembesaran uterus yang semakin mendesak kearah diafragma.
c. Traktus digestivus. Ibu hamil dapat mengalami nyeri ulu hati dan
regurgitasi karena terjadi tekanan keatas uterus. Sedangkan pelebaran
pembuluh darah pada rectum, bisa terjadi.
d. Traktus urinarius. Bila kepala janin mulai turun ke PAP, maka ibu hamil
akan kembali mengeluh sering kencing.
e. Sistem muskulus skeletal. Membesarnya uterus sendi pelvik pada saat
hamil sedikit bergerak untuk mengkompensasi perubahan bahu lbh tertarik
ke belakang, lebih melengkung, sendi tulang belakang lbh lentur sehingga
mengakibatnya nyeri punggung
f. Kulit. Terdapat striae gravidarum, mengeluh gatal, kelenjar sebacea lebih
aktif. Berat badan akan mengalami kenaikan sekitar 5,5 kg
g. Metabolisme Perubahan metabolisme seperti terjadi kenaikan
metabolisme basal sebesar 15-20% dari semula, terutama pada trimester
21
ketiga, penurunan keseimbangan asam basa dari 155 mEq per liter menjadi
145 mEq per liter akibat hemodelusi darah dan kebutuhan mineral yang
diperlukan janin. Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan,
dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5
g/kg berat badan atau sebutir telur ayam sehari. Kebutuhan kalori didapat
dari karbohidrat, lemak dan protein. Kebutuhan zat mineral untuk ibu
hamil seperti : kalsium 1,5 gram setiap hari dan 30-40 gram untuk
pembentukan tulang janin, Fosfor rata-rata 2 gram dalam sehari, Zat besi
800 mg atau 30-50 mg per hari dan air yang cukup.
Perubahan Kardiovaskuler. Volume darah total ibu hamil meningkat
30-50%, yaitu kombinasi antara plasma 75% dan sel darah merah 33%dari
nilai sebelum hamil. Peningkatan volume darah mengalami puncaknya pada
pertenahan kehamilan dan berakhir pada usia kehamilan 32 minggu, setelah
itu relative stabil
Postur dan posisi ibu hamil mepengaruhi tekanan arteri dan tekanan
vena. Posisi terlentang pada akhir kehamilan, uterus yang besar dan berat
dapat menekan aliran balik vena sehingga pengisian dan curah jantung
menurun. Terdapat penurunan tekanan darah normal pada ibu hamil yaitu
tekanan sistolik menurun 8 hingga 10 poin, sedangkan tekanan diastolic
mengalami penurunan sekitar 12 poin. Pada kehamilan juga terjadi
peningkatan aliran darah ke kulit sehingga memungkinkan penyebaran panas
yang dihasilkan dari metabolisme.
Pertumbuhan dan perkemgangan janin pada trimester III, diantaranya
ada akhir bulan ke-7 (minggu ke-28), pertumbuhan rambut dan kuku yang
semakin memanjang, gerakan mata membuka dan menutup, gerakan
menghisap semakin kuat, panjang badan 23 cm dan berat 1000 gram. Minggu
ke-29 sampai ke-32 (bulan kedelapan), tubuh janin sudah terisi lemak dan
verniks kaseosa menutupi permukaan tubuh bayi termasuk rambut lanugo.
Kuku kaki mulai tumbuh sedangkan kuku tanga sudah mencapi ujungnya.
Janin sudah punya kendali gerak pernafasan yang berirama dan temperature
tubuh. Mata telah terbuka dan reflek cahaya terhadap pupul muncul diakhir
bulan. Ukuran panjang rata-rata 28 cm, berat 3,75 pon. Minggu ke-33 sampai
22
ke-36 (bulan kesembilan), kulit halus tanpa kerutan di akhir bulan, kuku jari
kaki mencapai ujungnya, biasanya testis .
Pada kehamilan trimester III juga terjadi ketidaknyamanan6, seperti
a. Frekwensi berkemih pada trimester ketiga sering dialami pada
kehamilan primi setelah terjadi lightening. Efek lightening
adalah bagian presentasi akan menurun masuk ke dalam panggul
dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih,
sehingga merangsang keinginan untuk berkemih. Terjadi
perubahan pola berkemih dari diurnal menjadi nokturia karena
edema dependen yang terakumulasi sepanjang hari diekskresi.
Dan cara mengatasinya dengan menjelaskan mengapa hal
tersebut bisa terjadi dan menyarankan untuk mengurangi asupan
cairan mnjelang tidur sehingga tidak mengganggu kenyamanan
tidur malam. Konstipasi diduga akibat penurunan peristaltik
yang disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar ketika
terjadi penurunan jumlah progesterone. Akibat pembesaran
uterus atau bagian presentasi menyebabkan penrgeseran pada
usus dan penurunan mortilitas pada saluran gastrointestinal. Dan
bisa juga akibat efek mengkonsumsi zat besi. Konstipasi dapat
memacu hemoroid.
b. Perubahan ini akibat penekanan uterus yang membesar pada
vena panggul saat wanita tersebut duduk atau berdiri dan
penekanan Edema devenden dan Varises, kedua hal ini
disebabkan oleh gangguan sirkulasi vena dan meningkatnya
tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah pada vena kava
inferior saat berbaring.
c. Nyeri Ligemen. Ligament teres uteri melekat di sisi-sisi tepat
dibawah uterus. Secara anatomis memiliki kemampuan
memanjang saat uterus meninggi an masuk kedalam abdomen.
Nyeri ligamentum teres uteri diduga akibat peregangan dan
penekanan berat uterus yang meningkat pesat pada ligament.
Ketidak nyamanan ini merupakan salah satu yang harus
ditoleransi oleh ibu hamil. Nyeri punggung bawah tepatnya pada
lumbosakral yang diakibatkan terjadinya pergeseran pusat
23
gravitasi dan postur tubuh ibu hamil, yang semakin berat seiring
semakin membesarnya uterus. Pengaruh sikap tubuh lordosis,
membungkuk berlebihan, jalan tanpa istirahat, mengangkat
beban berat terutama dalam kondisi lelah.
2.4 Anemia dalam kehamilan
Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi
ibu, baik dalam kehamilan, persalinan, maupun nifas dan masa
selanjutnya. Penyulit penyulit yang dapat timbul akibat anemia adalah :
keguguran (abortus), kelahiran prematurs, persalinan yang lama akibat
kelelahan otot rahim di dalam berkontraksi (inersia uteri), perdarahan
pasca melahirkan karena tidak adanya kontraksi otot rahim (atonia
uteri), syok, infeksi baik saat bersalin maupun pasca bersalin serta
anemia yang berat (<4 gr%) dapat menyebabkan dekompensasi kordis.
Hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan syok dan kematian ibu
pada persalinan (Wiknjosastro, 2007).
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin dibawah 11gr % pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5
gr % pada trimester 2, nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan
kondisi wanita tidak hamil, terjadi karena hemodilusi, terutama pada
trimester 2 (Cunningham. F, 2009).
2.4.1 Pengertian Anemia
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah
11 gr % pada trimester I dan III atau kadar lebih kecil 10,5 gr % pada
trimester II (Cunningham,, 2009). Anemia pada kehamilan adalah
anemia karena kekurangan zat besi, menurut WHO kejadian anemia
hamil berkisar antara 20 % sampai dengan 89 % dengan menetapkan
Hb 11 gr % sebagai dasarnya. Hb 9 – 10 gr % disebut anemia ringan.
Hb 7 – 8 gr % disebut anemia sedang. Hb < 7 gr % disebut anemia
berat (Manuaba, 2010).
2.4.2 Anemia fisiologi dalam kehamilan
Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena ibu hamil
mengalami hemodelusi (pengenceran) dengan peningkatan volume 30
% sampai 40 % yang puncaknya pada kehamilan 32 sampai 34
24
minggu. Jumlah peningkatan sel darah 18 % sampai 30 % dan
hemoglobin sekitar 19 % (Manuaba, 2010).
2.4.3 Bahaya anemia dalam kehamilan
Pengaruh anemia pada kehamilan. Risiko pada masa antenatal :
berat badan kurang, plasenta previa, eklamsia, ketuban pecah dini,
anemia pada masa intranatal dapat terjadi tenaga untuk mengedan
lemah, perdarahan intranatal, shock, dan masa pascanatal dapat terjadi
subinvolusi. Sedangkan komplikasi yang dapat terjadi pada neonatus :
premature, apgar scor rendah, gawat janin.
Bahaya pada Trimester II dan trimester III, anemia dapat
menyebabkan terjadinya partus premature, perdarahan ante partum,
gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia intrapartum sampai
kematian, gestosisdan mudah terkena infeksi, dan dekompensasi kordis
hingga kematian ibu (Mansjoer A. dkk., 2008).
Bahaya anemia pada ibu hamil saat persalinan, dapat
menyebabkan gangguan his primer, sekunder, janin lahir dengan
anemia, persalinan dengan tindakan-tindakan tinggi karena ibu cepat
lelah dan gangguan perjalanan persalinan perlu tindakan operatif
(Mansjoer A. dkk., 2008).
Anemia kehamilan dapat menyebabkan kelemahan dan
kelelahan sehingga akan mempengaruhi ibu saat mengedan untuk
melahirkan bayi (Smith et al., 2012). Bahaya anemia pada ibu hamil
saat persalinan : gangguan his- kekuatan mengejan, Kala I dapat
berlangsung lama dan terjadi partus terlantar, Kala II berlangsung lama
sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi
kebidanan, Kala III dapat diikuti retensio plasenta, dan perdarahan
postpartum akibat atonia uteri, Kala IV dapat terjadi perdarahan post
partum sekunder dan atonia uteri. Pada kala nifas : Terjadi subinvolusi
uteri yang menimbulkan perdarahan post partum, memudahkan infeksi
puerperium, pengeluaran ASI berkurang, dekompensasi kosrdis
mendadak setelah persalinan, anemia kala nifas, mudah terjadi infeksi
mammae (Saifudin, 2006)
2.4.5 Pengaruh anemia terhadap kehamilan :
a) Abortus
25
b) Persalinan prematuritas
d) Mudah infeksi
f) Heperemesis gravidarum
g) Perdarahan antepartum
26
Selain itu tambahkan substansi yang memudahkan penyerapan zat besi
seperti vitamin C, air jeruk, daging ayam dan ikan. Sebaliknya substansi
penghambat penyerapan zat besi seperti teh dan kopi patut dihindari .
33
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn.”S”
DI DUSUN LANDO LAUQ,DESA LANDO
LOMBOK TIMUR
2018
I. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. Struktur Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Tn.S
Umur : 28 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sasak/indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Pendapatan Per Bulan : Rp. 300.000
Alamat : Dusun Lando lauq, Rt. 02, Desa Lando, Kec.
Gerung, Kab.Lombok Timur
Telepon :-
2. Daftar anggota keluarga
No Nama Umur JK Hub. keluarga Pendidikan Pekerjaan Agama
1 Tn. S 28 L Suami SD Petani Islam
2 Ny. R 16 P Istri SD IRT islam
34
Genogram
:
Keterangan Denogram:
Dapur
k. tidur
35
pintu
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi ekonomi
Ibu mengatakan ekonomi di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti
membeli lauk pauk untuk makan dan sebagian ditabung sebagai modal
untuk kebutuhan rumah tangga.
2. Fungsi mendapatkan status sosial
Ibu mengatakan tidak pernah dikucilkan
36
3. Fungsi pendidikan
Ibu mengatakan di dalam keluarga belum ada anak yang bersekolah
4. Fungsi sosial
Ibu mengatakan bersosialisasi baik dengan masyarakat
5. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Ibu mengatakan sudah bisa mengenal masalah kesehatan seperti batuk,
filek, hipertensi dan lain-lain. Dan sudah paham dan mengerti bila
anggota keluarga sakit harus segera di bawa ke fasilitas kesehatan
seperti Puskemas/pustu/Rumah sakit.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Ibu mengatakan yang mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan adalah kepala keluarga atau suami
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Ibu mengatakan sudah mampu merawat anggota keluarga yang sakit
dengan segera membawanya ke puskesmas.
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah
yang kuat
Ibu mengatakan mampu memelihara lingkungan sekitar rumah
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Ibu mengatakan jika ada keluarga yang sakit langsung dibawa ke
Fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, PUSTU atau Rumah Sakit
6. Fungsi religius
Ibu mengatakan keluarga selalu beribadah tepat waktu
7. Fungsi rekrasi
Ibu mengatakan sering jalan-jalan untuk menghilangkan setres
8. Fungsi reproduksi
Ibu mengatakan tidak ada keputihan
9. Fungsi afektif (saling asuh,keakraban dan identifikasi)
Ibu mengatakan sesama anggota keluarga sangat akrab dan saling
menyanyangi.
F. STRES DAN KOPING KELUARGA
1. Stresor jangka pendek dan panjang :
- Stresor jangka pendek :
37
Ibu mengatakan beban pikiran yang sedang dipikirkan saat ini adalah
mengenai persalinannya.
- Stresor jangka panjang :
Ibu mengatakan beban pikiran jangka Panjang yang sedang dipikirkan
saat ini adalah mengenai pembangunan rumah.
2. Kemampuan keluarga berespons terhadap stresor :
Ibu mengatakan respon terhadap stressor saat ini dirundingkan secara
bersama-sama mengenai pembangunan rumah.
3. Strategi koping yang digunakan :
Ibu mengatakan dengan cara menabung dana untuk rencana pembangunan
rumahnya.
4. Strategi adaptasi disfungsional (pengambinghitaman,penggunaan
ancaman,dll) :
Ibu mengatakan tidak ada yang menjadi pengambinghitaman dan
penggunaan ancaman
G. KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Kebiasaan tidur
No Nama Kebiasaan tidur
anggota
keluarga
1 Tn S Tidur malam ± 6 jam, tidur siang ± 30 menit
2 Ny. R Tidur malam ± 6 jam, tidur siang ± 1 jam
2. Kebiasaan makan
No Nama anggota Kebiasaan makan
keluarga
1 Tn S Frekuaensi 3x sehari ,komposisi : nasi,lauk,
2 Ny. R sayur
Frekuensi 3x sehari, komposisi : nasi, lauk,
sayur
38
3. Pola eliminasi
No Nama anggota Pola eliminasi
keluarga
1 Tn S BAB 1x/hari , BAK ± 4s/d 5x/ hari
2 Ny. R BAB 1x/ hari , BAK ± 5s/d 6x/ hari
4. Kebersihan perorangan
No Nama Kebersihan Perorangan
Anggota
Keluarga
1 Tn. S Mandi 3x sehari, gosok gigi 3x sehari, ganti
pakaian 2x sehari
2 Ny. R Mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, ganti
pakaian 2x sehari
5. Kebiasaan kesehatan
Merokok : Suami
Olahraga : Kadang-kadang
Minum obat/jamu : Tidak ada
Penggunaan waktu senggang : Istirahat
Rekreasi keluarga : Kadang-kadang
Keadaan sosial ekonomi :
Penghasilan
Penghasilan 1 bulan : Rp.300.000,00
Penghasilan tambahan : Rp.100.000,00
Pengeluaran : Rp.400.000,00
Kebutuhan pokok : Rp.350.000,00
Situasi lingkungan : Cukup baik
Rumah milik sendiri : Milik orang tua ( numpang)
Jenis rumah : Permanen
Atap rumah : Genteng
Lantai rumah : Semen/ plester
39
Ventilasi : Ada dan dimanfaatkan
Kebersihan dan kerapian : Bersih dan rapi
Pembuangan sampah : Di buang ke sungai
Sumber air : Sumur
Saluran pembuangan air limbah : Selokan/got
Jamban : Tidak ada
Kandang ternak : Tidak ada
Pemanfaatan perkarangan : Tidak ada
Pemanfaatan fasilitas kesehatan : Ibu mengatakan jika ada
keluarga yang sakit langsung dibawa ke Fasilitas kesehatan seperti
Puskesmas dan Rumah Sakit
Keluarga mempunyai asuransi kesehatan atau tidak: tidak
memiliki
H. KEADAAN KESEHATAN KELUARGA
1. Riwayat kesehatan keluarga
2. Kebiasaan memeriksakan diri :
Waktu : bila sakit
Tempat : puskesmas, poskesdes
Alasan : .mudah di jangkau
3. Riwayat Kesehatan Psikososial dan Spiritual
a. Memenuhi kebutuhan jiwa : Tidak ada
b. Pemenuhan status sosial : Tidak ada
c. Riwayat kesehatan mental keluarga : Ibu mengatakan tidak ada
keluarga yang menderita penyakit mental
d. Gangguan mental pada anggota keluarga : Tidak ada
e. Penampilan tingkah laku anggota keluarga yang menonjol : Tidak ada
4. Riwayat Spiritual Anggota Keluarga
No. Nama Kegiatan menjalankan ibadah Keterangan
1 Tn.S 5 waktu Patuh
2 Ny. R 5 waktu Patuh
40
6. Tanggapan anggota keluarga terhadap pelayanan kesehatan dan pelayanan
sosial : Setiap pelayanan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan
pelayanannya.
7. Riwayat perkawinan : Ibu mengatakan ini perkawinan yang pertama
8. Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu : Tidak ada
9. Ada tidaknya riwayat penyakit 3 bulan terakhir : Tidak ada
10.Riwayat KB
Sebelum/setelah Jenis alat Lama Efek
No Pengetahuan
hamil ke- kontrasepsi penggunaan samping
1. Sebelum hamil Suntik Enam bulan Tidak Kurang
3 bulan ada
I. HARAPAN KELUARGA
Ibu mengatakan harapan kedepannya untuk keluarga bisa memiliki
rumah, ,untuk ibu diri sendiri mengatakan supaya keluarga tetap sehat selalu,
bisa melahirkan dengan lancar, sehat dan normal saat proses persalinan nanti.
J. DATA KESEHATAN IBU HAMIL (BILA ADA)
1. Ibu Hamil
a) Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 6-7 hari
Teratur/tidak : Tidak
Dismenorhoe : Tidak
Flour albus : Kadang- kadang
Contact bleeding : Tidak ada
HPHT : 01-01-2019
b) Riwayat kehamilan yang lalu
No. Hamil Lahir UK Komplikasi Tempat Penolong BBL JK Keadaan Nifas
ke persalinan anak
1 Ini - - - - - - - - -
41
c) Riwayat kehamilan sekarang
Usia Kehamilan : 38 minggu
Gerakan Janin : masih dirasakan
ANC : 8 kali di poskesdes ,posyandu dan
puskesmas
Tanda bahaya/penyulit :Tidak ada
Keluhan umum : Pusing , mual dan sesak.
Obat /jamu yang dikonsumsi : Tidak ada
Imunisasi TT : TT1 (18-09-2018)
Perawatan payudara : Tidak pernah
Senam hamil : Tidak dilakukan
Kekhawatiran khusus : Tidak ada
Kepercayaan selama hamil : tidak ada
Keluarga brencana :-
d) Usaha sehat atau JPKM : Ada
e) Usaha pemeliharaan kesehatan : Ada
f) Keadaan kesehatan keluarga saat kunjungan
No. Nama Umur Jk Keadaan saat Perawatan
kunjungan
1 Tn S 28 L Sehat -
2 Ny. R 16 P Kurang sehat
42
N : 85 x/menit Rr : 24 x/menit
- Kepala
Inspeksi : Rambut hitam, lebat, ada ketombe
Palpasi : Rambut tidak rontok
- Muka
Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan
Palpasi : Tidak ada oedema dan nyeri tekan.
- Mata
Inspeksi : Simetris, tidak ada secret, sklera putih, konjungtiva merah
muda
- Hidung
Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada polip.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
- Mulut dan gigi
Inspeksi : Bibir tidak pucat, mukosa mulut lembab, gigi tidak
berlubang, gigi tidak berdarah, tidak ada karies pada gigi.
- Telinga
Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada penumpukan serum
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
- Leher
Inspeksi : Simetris, bersih
Palpasi :Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pemebesaran
vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limpe
- Dada
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Ekstremitas atas dan bawah :
Inspeksi : Jari normal, tidak ada oedema pada ekstermitas atas dan
bawah, tidak ada varises pada ektermitas bawah
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
2. Ny. R (istri)
43
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital :
- Suhu : 36,6 C (aksila)
- Nadi : 85 kali/menit
- Pernafasan : 19 kali/menit
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Berat bada saat ini : 58 kg
- Berat badan sebelum hamil : 65 kg
- Tinggi badan : 152 cm
- LILA : 29 cm
- HPL : 01-01-2019
d. Kepala
Inspeksi : Warna rambut hitam, kulit kepala bersih, tidak ada bekas luka
dan lesi, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan.
Palpasi : Tidak adanya nyeri tekan dan oedema tidak ada benjolan.
e. Wajah
Inspeksi : Tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum.
Palpasi : Tidak adanya oedema pada frontalis, zigomatikum.
f. Mata
Inspeksi : Simetris, kemampuan berkedip normal, gerakan mata normal,
pupil sama besar, konjungtiva tidak anemis, skelera tidak
ikterik.
g. Telinga
Inspeksi : Simetris, bersih, ada lubang telinga, tidak ada pengeluaran
sekret.
h. Hidung
Inspeksi : Simetris, tidak ada pengeluaran sekret, tidak ada polip.
i. Mulut dan gigi
Inspeksi : Bibir lembab dan tidak pucat, tidak pecah-pecah, lidah tidak
pucat, tidak ada caries, gusi tidak pucat.
j. Leher
44
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak adanya bekas luka operasi.
Palpasi : Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe, tidak terdapat
pembengkakan kelenjar tiroid, tidak adanya bendungan vena
jugularis.
k. Payudara
Inspeksi : Bentuk simetris, keadaan puting tidak menojol, tidak ada lesi
dan bekas luka operasi.
Palpasi : Tidak ada rasa nyeri tekan, tidak terdapat benjolan/massa, tidak
ada pengeluaran cairan /colostrums.
l. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada bekas luka operasi, tidaka terdapat linea.
Palpasi :
Leopold I : TFU 30 cm
Leopold II : bagian kanan teraba datar keras seperti papan ( punggung)
Leopold III : teraba bulat keras meleting ( kepala) belum masuk PAP
Leopold IV : Tidak dilakukan
Auskultasi : DJJ (140xmenit)
m. Ekstermitas
Ekstermitas atas : Kuku tangan tidak pucat, tidak oedema pada
metakarpal.
Ekstermitas bawah : Kuku kaki tidak pucat, tidak eodema pada tibia,
metakarpal dan tulang maleolus, reflek patella
kanan/kiri (+/+), tidak ada varises.
III. MASALAH
A. Analisis dan sintesis data (PES)
No Data Masalah Penyebab
1 Subjektif : Kurangnya kadar - Tidak mengkonsumsi
ibu mengatakan sering pusing-pusing hemoglobin (HB) makanan yang
Objektif : pada ibu ( mengandung zat besi.
KU:Baik,Kesadaran:Compostmentis, anemia)
TD:120/80mmhg,S:36,60C,N:85x/Menit,
RR: 19x/Menit hb:9,1gr %
45
Konjungtiva ibu: pucat
2. Subjektif: Kurangnya Merasa lebih enak jika
Ibu mengatakan suaminya merokok pengetahuan merokok (kecanduan)
Objektif: keluarga tentang
TD:120/80mmhg,N:80x/menit, bahaya merokok
R:20x/menit.
Suami: bibirnya hitam kehitaman dan
gusi hitam
46
c. Potensial masalah untuk 2/3 x 1 = 2/3 c. Potensial masalah
diubah: cukup dapat diubah dengan
cukup karena kadar
hemoglobin dalam
darah ( HB) bisa
dirubah dengan
konsumsi zat besi
yang sesuai
sedangkan ibu tidak
terlalu menyukai
sayur hijau.
d. Menonjolnya masalah: masalah 2/2 x 1 = 2/2 d. Masalah perlu
perlu segera ditangani segera ditangani
karena dampaknya
langsung
mengancam nyawa
dari ibu dan janin.
JUMLAH: 2 1/12
47
2. a. Sifat masalah : ancaman 2/3 x 1 = 2/3 a. Masalah merupakan
kesehatan ancaman kesehatan
pada Tn.S dan Ny.R
yang sebagai perokok
aktif dan pasif adalah
48
seseorang perokok
yang telah kecanduan
cukup susah sedangkan
perokok ininsudah
sejak lama memulai
rokok.
Jumlah 1 10 /12
50
untuk mengkonsumsi
makanan yang
mengandung zat besi
dan teratur
mengkonsumsi tablet
penaambah darah (
FE).
51
V. IMPLEMENTASI
No. Tanggal & waktu Masalah Kebidanan Implementasi
1. Tanggal : 09 desember 1. Kurangnya kadar 1. Beritahu ibu hasil
2018 ,pkl 02.00 wib hemoglobin ( HB:9,1 pemeriksaan yang telah
gr%) atau anemia. dilakukan
2. Menberikan KIE tentang
gizi pada ibu hamil .
3. Menjelaskan tentang apa
yang dirasakan oleh ibu (
keluhan)
4. Menjanjurkan kepada ibu
untuk istrahat yang cukup.
5. Memberikan KIE tentang
cara meminum tablet
penambah darah yang benar
( FE).
6. Menjelaskan tentang
penyakit anemia pada ibu
hamil
7. Menganjurkan ibu untuk
melakukan kunjungan
ulang seminggu lagi.
2.tanggal:13 desember Kebiasaan merokok 1 memberitahu hasil
2018,waktu:14.00 wib pemeriksaan
2 menjelaskan tentang
bahaya rokok bagi
perokok aktif dan perokok
pasif.
3 Menjelaskan kepaada
bapak tata cara merokok
jika ingin merokok.
52
VI. EVALUASI
53
BAB IV
PEMBAHASAN
Selama praktik kerja lapangan desa lando , Lombok timur, saya
melakukan asuhan kebidanan keluarga paa Tn.S dengan anggota keluarga 2
orang yaitu suami dan istri dengan jenis rumah permanen, tidak memiliki
hewan peliharaan, terdapat tempat pembuangan sampah sampah dan
pembuangan air limbah . pekerjaan Tn.S adalah petani dengan pengahasilan
perbulan Rp.300.000 dari hasil pengkajian yang didapatkan ada dua masalah
yaitu kurangnya kadar hemoglobin ( anemia) paa kehamilan dan kurangnya
pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok.
Dari permasalahan tersebut dibuat perencanaan planning of Action
(POA)untuk masing-masing permasalahan yang ada dikeluarga Tn.S Evaluasi
pelaksanaan kegiatan:
a. Anemia pada kehamilan
Permasalahan yang muncul setelah pengkajian adalah kurangnya
konsumsi ibu terkait makanan yang mengandung zat besi . perencanaan
yang telah saya buat untuk permasalahan tersebut adalah dengan
melakukan pendidikan kesehatan dan mengajak pada ibu bagaimana cara
mengatasi masalah anemia pada kehamilan , dengan keluarga Tn”S” pada
tanggal 13 desember 2018,pukul 14.00 wita hasilnya keluarga telah
mengetahui dan melakukan bagaimana agar anemia yang ada paa ibu
hamil teratasi sesuai dengan kondisi ibu Ny”R” yang menderita anemia.
b. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok
Permasalahan yang muncul setelah pengkajian adalah kurangnya
pengetahuan keluarga Tn”S” tentang bagaimana bahaya dari merokok
.perencanaan yang telah saya buat untuk permasalahan tersebut adalah
melakukan pendidikan kesehatan dan mengajarkan pada bapak Tn”S”
Pada tanggal 13 desember 2018,pukul :14.30 wita , hasilnya keluarga telah
mengetahui tentang apa itu bahaya merokok terutama bagi ibu hamil ,
sesuai dengan kondsi Tn”S” yang merokok (suami).
54
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang di peroleh dari pelaksanaan praktek komunitas
kebidanan, sebagai berikut :
a. Dari data yang diperoleh selama pengkajian, keluarga Tn. “S” termasuk ke
dalam struktur keluarga Nutclear family.
b. Dari hasil analisa data selama melakukan pengkajian, terdapat prioritas
masalah sebagai berikut:
55
c. Kurangnya pengetahuan ibu tentang anemia pada ibu hamil dan kurangnya
pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok
Dari hasil diagnosa masalah, dilakukan beberapa rencana tindakan yang
kemudian diimplementasikan sesuai dengan prioritas masalah yang ada,
kemudian dilakukan evaluasi dengan hasil sebagai berikut :
a) Keluarga mengerti dan mampu melakukan apa yang membuat
anemia pada ibu hamil teratasi.
b) Keluarga mampu menjelaskan tentang bahaya pada rokok untuk
perokok sendiri dan pada ibu hamil.
7.2 Saran
7.2.1 Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan manfaat
untuk institusi agar dapat meningkatkan kualitas mahasiswanya,
menambah bahan bacaan agar dapat menjadi acuan untuk mahasiswa.
7.2.2 Bagi Desa lando
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk dusun cempaka putih
agar dapat lebih meningkatkan lagi pelayanan komunitas khususnya
asuhan kebidanan anemia pada ibu hamil, untuk mempermudah ibu dalam
proses menjalani kehamilannya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Bari, Saifuddin.2010. Ilmu Kebidanan, Edisi 4. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Manuaba, IBG.2010.Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta : EGC
Meilani, Niken, dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya
Mochtar, Rustam. 2005. Sinopsis Obstetri. EGC:Jakarta.
Oxorn, Harry, Et Al. 2010. Ilmu kebidanan patologi & fisiologi persalinan.
Yogyakarta : Yayasan Essentia Medica(Yem).
56
Prawiroharjo, Sarwono. (2012). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Sulisyawati, Ari. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika
Varney, Hellen.2010.Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta:EGC
Wildan, M Dan Hidayat.2008.Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
LAMPIRAN
57