Anda di halaman 1dari 2

MUHAJADAH AN NAFS (BERJUANG MELAWAN HAWA

NAFSU)
Maksud dari kalimat muhajadah an nafs : Setiap dari kita dituntut untuk
memerangi hawa nafsunya dan mengokohkan diri di atas hukum-hukum Allah
melalui ibadah dan amal shalih. Artinya, setiap pribadi dituntut untuk berjihad
melawan bujuk rayu setan yang menjerumuskan manusia ke dalam kebatilan dan
kejahatan.
Rasulullah bersabda :

َ ‫ا َ ْل ُم َجا ِهدُ َم ْن َجا َهدَ نَ ْف‬


ِ‫سهُ فِي للا‬

“Seorang Mujahid adalah orang yang berjuang untuk memerangi hawa nafsunya
karena Allah” (HR. Tirmidzi, shahih)
Beberapa ulama mengatakan bahwa Mujahidun linafsihi adalah seutama-utama
jihad.
Dalam sebuah hadits disebutkan :

ُ ‫سأ َ ْلتُ َر‬


ِ‫س ْو َل للا‬ َ r: ‫ي ْال ِج َها ِد‬
َ :َ‫ع ْن أَبِي ذَ ٍّر قَال‬ ُّ َ ‫أ‬

َ ‫ض ُل ْال ِج َها ِد أ َ ْن ت ُ َجا ِهدَ نَ ْف‬


َ‫سكَ َو ه ََواك‬ َ ‫ أ َ ْف‬:َ‫ قَال‬,‫ض ُل ؟‬
َ ‫أ َ ْف‬

‫ع َّز َو َج َّل‬ ِ ‫ِفي ذَا‬


َ ِ‫ت للا‬

Dari Abu Dzar berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah : “Jihad manakah yang
paling utama ?”, beliau bersabda: “Seutama-utama jihad adalah engkau memerangi
dirimu dan hawa nafsumu karena dzat Allah ”(HR. Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah,
shahih)

Allah berfirman:
‫سعَنِ ْال َه َوى * فَإِنَّ ْال َجنَّةَ ِهيَ ْال َمأ ْ َوى‬
َ ‫َوأ َ َّما َم ْنخَافَ َمقَا َم َربٍِّ ِه َونَ َهىالنَّ ْف‬
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Rabbnya dan menahan diri
dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya)”
(An-Nazi’at: 40-41)

Al-Hafizh Ibnu Hajar –rahimahullah- dalam kitab Fathul Bari berkata dengan
menukil perkataan Ibnu Baththal: “Dan termasuk dari menahan hawa nafsu adalah
mencegah dirinya dari bermaksiat (pelanggaran terhadap syariat Allah baik
menyia-nyiakan hal yang wajib atau melakukan hal yang terlarang) dan mencegah
diri dari syubhat (kerancuan dalam beragama) dan juga menahan diri dari
seringkali mengikuti syahwat yang mubah, dan ini semua dimaksudkan untuk lebih
banyak terkonsentrasikan dengan akhiratnya”, Dan hal ini juga dimaksudkan agar
tidak menjadi kebiasaan yang menyeret kepada syubhat lalu tidak merasa aman
untuk jatuh dalam hal yang haram”
Sufyan Ats-Tsauri –rahimahullah- berkata: “Musuh kamu bukanlah orang yang
jika engkau membunuhnya niscaya kamu akan mendapatkan ganjaran dengan
sebab itu, hanyalah musuhmu adalah jiwamu (hawa nafsumu) yang ada dikedua
sisimu, maka perangilah hawa nafsumu lebih keras dari pada kamu memerangi
musuhmu”

Ali bin Abi Thalib berkata: “Pertama yang kalian akan kehilangan dari agama
kalian adalah jihad dalam memerangi hawa nafsu kalian”

Anda mungkin juga menyukai