Anda di halaman 1dari 2

3 Pilar Sistem Pengawasan BPOM

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai badan yang mengawasi obat dan
makanan, BPOM RI menerapkan kosep 3 pilar sistem pengawasan. Konsep pengawasan obat
dan makanan tersebut memiliki aspek permasalahan berdimensi luas dan kompleks. Sehingga,
diperlukan adanya sistem pengawasan yang komprehensif, dimulai dari awal proses suatu
produk sampai produk tersebut beredar ditengah masyarakat. Berikut merupakan 3 pilar yang
berperan mengawasi obat dan makanan, yaitu:

1. BPOM (Pemerintah): Regulator


 Melalui pengawasan sebelum dan setelah produk obat dan makanan beredar (pre-
market dan post market). Secara umum sistem pengawasan mengenai obat dan
makanan yang dilakukan oleh BPOM yaitu mencakup pengaturan dan
standarisasi; penilaian keamanan, khasiat dan mutu produk sebelum mendapatkan
ijin edar di Indonesia; inspeksi, pengambilan sampel dan pengujian laboratorium
produk yang beredar serta peringatan kepada publik atau konsumen yang
didukung penegakan hukum. Selain itu, dalam rangka meningkatkan kesadaran
konsumen terhadap mutu, khasiat, dan keamanan produk maka pemerintah
(BPOM) juga melaksanakan kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi
(BPOM, 2017).
2. Industri: Produsen
 Pihak industri harus menjamin mutu, manfaat, dan khasiat obat dan makanan
yang dihasilkan dengan menerapkan Cara Produksi yang Baik (CPOB,CPKB,
dan CPOTB). Sistem penjaminan mutu oleh produsen dilakukan melalui
pelaksanaan cara-cara produksi yang baik (Good Manufacturing Process: GMP).
GMP perlu dijalankan agar setiap jenis penyimpangan dari standar mutu bisa
dideteksi sejak dini (BPOM, 2017).
3. Masyarakat: Konsumen
 Sebagai konsumen maka masyarakat diharapkan dapat bersikap cerdas dalam
memilih produk obat dan makanan yang akan dikonsumsi serta dalam menyikapi
informasi yang beredar. Secara umum sistem pengawasan yang dilakukan oleh
masyarakat yaitu melalui peningkatan kesadaran dan peningkatan pengetahuan
mengenai kualitas produk yang digunakannya dan cara-cara penggunaan produk
yang rasional. Peran masyarakat dalam pengawasan obat dan makanan ini sangat
penting dilakukan karena pada akhirnya masyarakat sendiri yang mengambil
keputusan untuk membeli dan menggunakan suatu produk. Konsumen dengan
tingkat kesadaran dan pengetahuan yang tinggi terhadap mutu dan kegunaan
produk dapat melindungi dirinya dari penggunaan produk-produk yang tidak
memenuhi syarat atau kualifikasi yang akan mendorong produsen untuk selalu
menjaga dan menjamin kualitas produknya (BPOM, 2017).

DAFTAR PUSTAKA

BPOM, 2017. Kerangka Konsep SisPOM. Tersedia online di https://www.pom.go.id [Diakses


pada 21/08/18].

Anda mungkin juga menyukai