MAKALAH
Oleh:
BUMIAYU
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang menciptakan alam
semesta. Sholawat dan salam selalu dilimpahkan kepada panutan kita Nabi
Muhammad Saw beserta keluarga dan sahabatnya.
Apabila ada saran dan segenap kritikan bagi kami demi lebih baiknya
makalah ini. Kami ucapkan terimakasih semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua khususnya menambah wawasan bagi kita.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran .....................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca Al Qur’an dengan tajwid adalah wajib ‘ain artinya bagi
seorang yang mukalaf baik laki-laki atau perempuan harus membaca Al
Qur’an dengan tajwid, kalau tidak maka dia berdosa.
IImu Tajwid membahas tentang hukum-hukum bacaan yang
terdapat dalam Al-Qur’an. Selain hukum-hukum bacaan, ilmu tajwid juga
berisi tentang letak makhraj huruf, agar kita dapat membedakan huruf
hijaiyah yang satu dengan lainnya. Ilmu tajwid salah satunya terdapat
hukum bacaan Mad.
Mad menurut istilah tajwid berarti memanjangkan suara sewaktu
membaca huruf mad. Huruf Mad ada tiga, yaitu alif ( ) أ, wawu ( ) وdan ya
()ي.
Dalam membaca Al-Quran seseorang harus mengerti hukum bacaan
ayat Al-Quran, diantaranya harus mengetahui dan menerapkan hukum
bacaan Mad. Dengan mempelajari hukum bacaan Mad tersebut, kita dapat
mengetahui apa hukum bacaan Mad dan mengetahui cara membaca ketika
ada bacaan Mad tersebut.
Dalam makalah ini kami akan membahas sedikit tentang hukum
Mad dan berbagai macam pembagian hukum Mad serta penjelasannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Mad?
2. Bagaimana pembagian Mad?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Mad.
2. Untuk mengetahui pembagian Mad.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mad
Yang dikatakan Mad ialah memanjangkan bacaan huruf dari satu alif
atau dua kharokat sampai tiga alif atau enam kharokat.
ْ َا ْلواوث َّم#َواحْ رفَاْلمدِثالثَتوصف
ََالياءث َّمَاأل ِلف
Artinya:
Panjangnya huruf Mad harus dibaca panjang. Kemudian huruf Mad ada 3:
قِ ْي َل- نُ ْو ِح ْي َها-
يَقُ ْو ُل- ٖ اِب َْر-
اه َم
B. Pembagian Mad
1. Mad Thobi’i
Bilamana ada huruf Mad sesudahnya tidak ada hamzah, tidak ada
sukun, maka dinamakan Mad Thobi’i, seperti lafadz: نُ ْو ِح ْي َها, adapun
panjangnya kadar satu alif dua kharokat.
2. Mad Wajib Muttashil
ِ َّ اجبٌ َمت
َصلٌَكجاء ِت ْه ْ وا ِْنَتالَه
ِ َفو#ََْاله ْمزفِىَك ِلمتِه
Yaitu bilamana ada huruf Mad bertemu dengan hamzah dalam satu
kalimat, maka dinamakan Mad Wajib Muttashil, seperti lafadz:
– َجآ َء
ِجى َء-
س ْوء
ُ ِ ب-
Adapun panjangnya harus lebih dari satu alif, lebihnya ulama qura’
ikhtilaf, ialah kadar: 1 1⁄2 alif, 1 1⁄4 alif, atau 2 alif, atau 2 1⁄2 alif,
atau kadar 3 alif 6 kharokat.
Bilamana ada huruf Mad bertemu dengan hamzah dua kalimat dan
antara Mad dan hamzah tidak terpisah, maka dinamakan Mad Jaiz
Munfasil. Seperti lafadz:
آلَاِلى-
Adapun panjangnya boleh sama Mad Thobi’i atau lebih. (11⁄2 alif atau
ْ س
)ين ِ ,يس (يَا- -
ْ ُن (ن-
)ون
عyang diawalnya Surat Maryam dan Surat Syura menurut ahli qiroah
dua wajah: dibaca Mad (3 alif 2 kharokat) atau Tawassu’ (2 alif 3
kharokat).
) َها,طه ( َطا-
) َرا, لَ ْم,ف
ْ الر (ا َ ِل-
5. Mad ‘Aridhi
َضَكنسْت ِعيْن ِ َو ْقفًافع#َسكون
ٌ ار ُّ وا ِْنَيك ْنَقدْعرضَال
Bilamana ada huruf Mad bertemu sukun baru huruf mati baru karena
ْ َ نpanjangnya
waqaf, maka dinamakan Mad ‘Aridhi seperti lafadz: ُست َ ِع ْين
boleh satu alif atau 2 alif sampai tiga alif.
6. Mad Iwadl
Yaitu huruf akhir yang berbunyi AN pakai alif, kalau berhenti
berbunyi A panjang. Panjangnya 1 alif atau 2 kharokat.
Seperti: ت َ َّوابًاdibaca ت َ َّوابَا
7. Mad Shilah
Yaitu bunyi I lurus atau terbalik pada HA di akhir kata panjangnya
1 alif atau 2 kharokat.
Seperti: لَه - َربِ ٖه
8. Mad Lain
Yaitu ( وwau) mati atau ( يya) mati sesudah bunyi A yang terletak
sebelum huruf akhir yang dimatikan karena berhenti. Panjangnya 1 alif
atau 2 kharokat sampai 3 alif.
Seperti: صيْف
َّ َوال - ِم ْن َخ ْوف
9. Mad Tamkiin
Yaitu sesudah bunyi I pada ( يya) yang dipakai tasydid ada ya mati.
Panjangnya 1 alif atau 2 kharokat.
Seperti: حيِ ْيت ُ ْم
ُ - نَبِيِيْن
10. Mad Lazim Kharfi Musyabba
Yaitu huruf potong yang terletak pada tiap-tiap awal surat yang
memakai garis melintang. Panjangnya 3 alif atau 6 kharokat.
Seperti: كهيعص
11. Mad Shilah Thowiilah
Yaitu bunyi I lurus atau U terbalik pada ( هha) diakhir kata pakai
garis melintang dan sesudahnya ada alif. Panjangnya 2 1⁄2 alif.
Seperti: َّ ع ْل ِم ٖه اِل
ِ ِم ْن- َِّع ْندَه اِل
12. Mad Badal
Yaitu mad pengganti hamzah yang dibuang, diganti dengan tanda
A panjang atau I panjang. Panjangnya sama dengan Mad Thobi’i.
Seperti: َا َمن
13. Mad Farqii
Yaitu pada alif ada garis melintang dan sesudahnya ada huruf pakai
tasydid. Panjangnya sama dengan Mad Lazim Muthowal Mutsaqqol.
Seperti: آّلل
ٰ
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belajar hukum Mad beserta pembagiannya, akan memudahkan kita
untuk menganalisis bacaan-bacaan Mad dan melapalkannya dalam
membaca Al-quran menjadi lebih baik. Setelah ketahui bersama bahwa Mad
adalah memanjangkan huruf. Dan huruf Mad ada tiga, yakni : alif, wawu
dan ya.
Dalam pembagiannya, Mad terdapat 14 macam, yaitu : Mad Thobi’i,
Mad Wajib Muttasil, Mad Lazim Munfasil, Mad Lazim Muttowal Mutsaqal,
Mad Lazim Muttowal Mukhofaf, Mad ‘Aridhi, Mad Iwadl, Mad Shilah,
Mad Lain, Mad Tamkin, Mad Lazim Kharfi Musyabba, Mad Shilah
Thowillah, Mad Badal, Mad Farqii.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat terbuka kritik dan saran bersifat membangun
dari pembaca. Dan karena makalah ini kurang sempurna maka diharapkan
para pembaca tidak hanya menjadikan makalah ini sebagai acuan dalam
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA